NovelToon NovelToon

Gadis Penyembuh Luka

Bab 1

Sebuah mobil memasuki halaman perkantoran yang luas,dari dalam mobil turunlah seorang pria berbadan tegap,mengenakan setelan jas warna silver lengkap dengan sepatu pantofel yang mengkilap.

Pria tersebut melangkah memasuki gedung tingkat sepuluh itu.Hexa Food Tbk,itulah nama yang terpampang di gedung kantor tersebut.

Pria yang bernama lengkap Varro Nazareth tersebut melangkahkan kakinya melewati meja resepsionis.Di balik meja tersebut berdiri seorang wanita berusia kisaran duapuluh tahun,berwajah cantik dan berpakaian yang pas dengan lekuk tubuhnya.

"Selamat pagi Tuan ".Sapa Lizzy dengan senyum manisnya.

Varro pun membalasnya dengan anggukkan kepala sambil terus berlalu menuju lift khusus.

Sesaat kemudian,lift pun berhenti dilantai atas yang menjadi ruang kerja untuk Varro.

Begitu pintu lift terbuka,tampak seorang pria yang seumuran dengan Varro tengah berdiri didepan lift.

Pria tersebut pun tersenyum saat melihat Varro keluar dari dalam lift.

"Selamat pagi,Bos " Sapa pria tersebut.

"Pagi Jim,apa saja jadwalku hari ini?".Tanya Varro pada sang asistennya.

Jim pun mengecek tablet yang dia pegang sambil mengikuti langkah Varro menuju ruang kerjanya.

"Hari ini kita ada meeting untuk persiapan peluncuran produk terbaru kita bos " Ucap Jim,kini dia berdiri di depan meja kerja bosnya.

Sedangkan Varro kini tengah menatap layar laptopnya untuk memeriksa email yang masuk.

"Ya sudah,kalau begitu 20 menit lagi kita lakukan meetingnya "Kata Varro.

"Baik bos,kalau begitu saya mau mempersiapkan berkasnya dulu "

Setelah Varro mengiyakan,Jim berjalan menuju ruang kerjanya yang terletak disebelah ruang kerja CEO.Sedangkan Varro kembali fokus menatap layar laptopnya.

Sudah setahun Varro memimpin perusahaan yang didirikan oleh papanya yaitu Henry Gareth.Sebelumnya Varro berada di luar negeri untuk menyelesaikan kuliah S2nya,ketika dia kembali Henry menyuruhnya untuk mengambil alih perusahaannya,karena Henry mengalami gangguan jantung sehingga dia butuh istirahat.

Varro yang memang tertarik dengan dunia bisnis,menuruti permintaan papanya dengan senang hati.

Drrtt,,drrtttt....

Tiba-tiba ponsel Varro yang terletak diatas meja bergetar,tanda ada panggilan masuk.Sejenak Varro menghentikan aktivitasnya membalas email yang masuk.Saat melihat nama yang menelfonnya,Varro tampak tersenyum sumringah sambil menggeser ikon warna hijau dilayar ponselnya.

"Iya,ada apa honey?"Tanya Varro.

"Sayang,nanti jadikan kita pergi ke butik untuk mencari gaun pertunangan kita?"

"Iya jadi dong,nanti selesai meeting aku langsung pergi,kamu mau aku jemput dimana nanti?"

"Kamu jemput aku di studio ya,kebetulan lagi sebentar sesi pemotretanku selesai "

"Oke,tunggu aja ya honey,aku pasti datang jemput kamu ".

"Oke,bye sayang,love you "

"Love you too Clara "

Klik,,

Panggilan pun terputus,Varro pun meletakkan ponselnya kembali sambil senyum-senyum.Hatinya begitu bahagia mengingat dia akan segera bertunangan dengan Clara Bellova,wanita yang dia cintai selama enam tahun ini.Rencananya setelah bertunangan,Varro akan segera menikahi model tercantik di negara ini.Varro pun sudah membayangkan akan membuat pesta pernikahan yang sangat meriah,setelah itu hari-harinya akan selalu ditemani oleh Clara,dia yakin hidupnya akan sempurna ketika Clara menjadi istrinya.Varro juga berencana untuk menyuruh istrinya berhenti dari dunia model,agar Clara bisa fokus mengurus dirinya.

Tok,,tok,,tok

Ketukkan di pintu membuyarkan lamunan Varro,sesaat kemudian tampak asisten Jim datang menghampiri meja Varro.

"Bos,udah waktunya kita meeting ".Ujar Jim.

"Ya udah kalo gitu kita ke ruang meeting sekarang " ujar Varro sambil bangkit dari kursinya " Oh ya Jim,nanti sehabis meeting aku ada acara sama Clara,tolong sementara kamu yang handle urusan di kantor ya "

"Baik bos,berarti bos jadi tunangan dalam waktu dekat ini ?".Tanya Jim memastikan.

Kini mereka berdua berjalan beriringan menuju ruang meeting yang terletak dilantai lima.

"Jadilah Jim,lagian sudah lama aku menjalin hubungan dengan dia,dan aku rasa inilah saat yang tepat untuk menuju ke jenjang yang lebih serius ".Jawab Varro sambil tersenyum,kembali tersirat raut wajah yang bahagia.

Tingg,,,suara pintu lift terbuka,lalu mereka berdua pun masuk ke dalam lift.

"Hahh,,,saya kapan ya bisa tunangan bos ".Keluh Jim.

"Kapan aja bisa Jim,asal ada yang mau sama kamu ".Ucap Varro santai.

"Jangan meremehkan bos,banyak kok yang mau sama saya,malahan banyak kok yang antre ".Kata Jim.

"Tapi masih jomblo sampai saat ini "Ledek Varro

"Itu karena bos sering nyuruh saya lembur,bahkan dimalam minggu juga tugas saya numpuk,mana ada waktu buat nyari cewek" Gerutu Jim.

"Ck,alasan "Balas Varro,disaat bersamaan mereka telah sampai dilantai lima.

Varro dan Jim pun bergegas keluar dari lift dengan raut wajah serius.Varro dan Jim telah bersahabat sejak mereka masih SMA,cuma ketika mereka kuliah Varro dan Jim berpisah karena mereka kuliah di tempat yang berbeda, kemudian bertemu kembali setahun yang lalu saat Jim mencari pekerjaan dan kebetulan bertemu dengan Varro disebuah cafe,dan Varro menawarkan posisi asisten pada Jim.

...****************...

Ketika masuk keruang meeting Varro melihat semua kursi sudah terisi, itu menandakan seluruh perwakilan dari masing-masing devisi sudah hadir.

Varro pun duduk dikursinya sedangkan asisten Jim berdiri tidak jauh darinya.

Varro membuka meeting dengan menanyakan kesiapan dari masing-masing devisi untuk peluncuran produk terbaru yang tinggal tiga hari lagi.

Produk yang mereka luncurkan kali ini adalah minuman isotonik yaitu minuman olahraga yang terbuat dari campuran air,gula atau karbohidrat serta elektrolit.Minuman ini sangat baik dikonsumsi sehabis olahraga,karena berfungsi untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang saat berolahraga serta bisa juga untuk menjaga stamina.

"Baiklah,jadi untuk peluncuran minuman terbaru yang kita beri nama Izo Energy,akan kita adakan tiga hari lagi,saya harap kalian mengeluarkan kemampuan maksimal kalian,agar produk kita kembali laku keras,karena perusahaan sudah menggelontorkan dana yang sangat banyak untuk produk kali ini,jadi saya harap kalian bekerja dengan maksimal ".Varro berorasi di depan semua pimpinan orasi.

Mereka yang ada diruang meeting terlihat bersemangat,dalam hati mereka berjanji untuk mensukseskan peluncuran produk kali ini,jika sukses mereka yakin akan mendapat bonus yang sangat besar.Varro Nazareth adalah seorang CEO yang terkenal loyal dan baik hati,dia tidak pernah bersikap arogan dan sombong terhadap bawahan,hal itulah yang membuat para karyawan Hexa Food selalu bekerja penuh semangat dan mencurahkan seluruh kemampuan mereka untuk kemajuan perusahaan tersebut.

"Baiklah,meeting kita hari ini selesai,jika ada masalah segara laporkan pada saya ".

Varro pun menutup meeting,kemudian dia pun melangkah keluar diikuti oleh asisten Jim.

...****************...

Kini Varro telah meluncur menuju studio tempat Clara berada,untunglah lalulintas tidak terlalu padat,sehingga dalam waktu duapuluh menit Varro telah sampai di studio.

Varro pun melangkah kedalam studio dan dimeja resepsionis dia disambut oleh seorng wanita berpakaian seksi.

"Selamat siang Tuan Varro " Sapa wanita tersebut dengan senyum genitnya.

"Siang,saya mau mencari Nona Clara,apa saya bisa menemui dia diruangannya?".Tanya Varro tanpa tergoda oleh sikap resepsionis yang berusaha menarik perhatiannya itu.

"Ada Tuan,silahkan Tuan Varro masuk ke dalam,atau mau saya antar?".Tanya wanita tersebut sambil menampilkan senyum termanisnya.

"Tidak usah,saya bisa sendiri ".Tolak Varro,kemudian buru-buru dia pergi dari hadapan resepsionis tersebut.

Semua orang yang ada di studio itu tahu jika Varro adalah calon tunangan dari Clara,salah satu model yang kini popularitasnya sedang berada dipuncak.Maka ketika Varro berpapasan dengan beberapa staff disana,mereka semua menyapa Varro dengan ramah.

Tiba di depan sebuah ruangan yang terdapat nama kekasihnya,Varro pun mengetuk pintu dan membuka pintu ketika sebuah suara menyuruhnya masuk.

"Sayang,kamu sudah datang?kok gak bilang kalau kamu sudah sampai,kan aku bisa langsung keluar temui kamu?".Tanya Clara sambil tersenyum manis menyambut kedatangan pria yang dicintainya.

Asisten yang sedang menemani Clara pun beranjak keluar,memberikan ruang pada sepasang kekasih tersebut.

"Aku yang gak sabar ketemu kamu honey,makanya aku langsung aja jemput kamu kesini ".Jawab Varro sambil merangkul Clara dan mengecup kening kekasihnya dengan lembut.

"Ahh kamu,baru juga gak ketemu sebentar udah kangen ya ?".Clara tertawa kecil menatap Varro.

"Itu sudah pasti honey,kamu itu selalu bikin aku kangen ".Jawab Varro sambil mengelus pucuk kepala Clara.

"Iya sayang,yaudah kalo gitu kita pergi sekarang aja yuk,tapi sebelum itu kita mampir ke restoran biasanya ya ".Ajak Clara.

Varro pun mengiyakan,lalu mereka berdua pun meninggalkan studio menuju restoran yang diinginkan oleh Clara sebelum mereka pergi ke butik.

🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤

To be continue,,,,

Bab 2

Restoran yang dituju oleh Varro dan Clara adalah salah satu restoran yang sangat terkenal dikota tersebut ,walaupun harga makanan disana sangat mahal tapi sebanding dengan kualitas dan cita rasanya.

Tasty Resto adalah nama restoran yang dituju oleh mereka berdua,mobil yang dikendarai oleh Varro pun memasuki parkiran restoran yang sangat luas.

Varro bergegas turun membuka pintu mobil untuk Clara,wanita yang berdandan glamour itupun tersenyum manis sambil menyambut uluran tangan Varro sebelum turun dari mobil.

Lalu mereka berdua pun melangkah beriringan masuk kedalam restoran,karena sudah waktunya jam makan siang maka suasana restoran itu sangat ramai,Varro pun memilih untuk memesan ruang VIP agar mereka berdua tidak terganggu dengan pengunjung yang lain.

Di dalam ruang VIP Varro dan Clara pun duduk saling berhadapan,mereka tengah menunggu pesanan datang.

Varro tampak terus menatap wajah Clara,sampai membuat wanita tersebut tersipu malu karena dirinya terus ditatap.

"Kamu kenapa sih sayang?liatin aku terus".Tanya Clara .

Varro pun menggelengkan kepala.

"Gak apa-apa,makin hari kamu makin cantik ".

Sebuah pujian meluncur dari bibir Varro.

"Ah,kamu bisa aja ".ucap Clara sambil memalingkan wajahnya,tapi sebuah senyum merekah dibibirnya,mendengar pujian dari Varro tentu saja membuat Clara merasa sangat senang.

"Oh ya sayang,nanti sehabis dari butik kita pergi ke mall ya,aku pengen beli tas sama perhiasan yang udah aku incar selama ini ".Kata Clara .

"Oke,belilah apa yang kamu mau honey,lagipula kamu adalah calon tunanganku yang akan segera menjadi istri sahku,jadi apapun yang kamu mau pasti aku belikan ".Ujar Varro sambil mengenggam tangan Clara.

"Yeyy,,,makasih sayang ".Sorak Clara dengan wajah yang berbinar.

Selama ini Varro tidak pernah keberatan untuk membelikan Clara barang-barang branded,dia tidak pernah perhitungan dan selalu memberikan apa yang Clara mau.

"Oh ya honey,ada yang mau aku bicarakan sama kamu ".Kata Varro.

"Tentang apa ?".

"Begini,aku ingin setelah nanti kita menikah kamu berhenti dari dunia model,aku ingin kamu fokus mengurus diriku,gimana?kamu maukan?".Tanya Varro sambil menatap Clara.

Clara sedikit terkejut,dirinya yang baru berada dipuncak karirnya disuruh untuk berhenti,disamping itu menjadi model adalah impiannya sejak kecil.

Belum sempat Clara menjawab,seorang pelayan masuk membawakan makanan.

"Kita bicarakan nanti saja ya Var,sebaiknya sekarang kita makan dulu ".Ujar Clara sambil tersenyum tipis.

"Baiklah,aku juga sudah sangat lapar ".kata Varro sambil tersenyum.

Setelah pelayan pergi,mereka berdua pun menikmati makan siang tanpa ada obrolan lagi.

Sampai akhirnya mereka selesai makan,dengan segera Clara mengajak Varro untuk pergi ke butik tanpa membahas pembicaraan mereka tadi,Varro pun tidak menyinggung hal itu,pria itu yakin jika Clara pasti mau memenuhi keinginannya.

...****************...

Dalam perjalanan menuju butik,mereka berdua hanya terdiam.Varro merasa jika Clara diam karena dirinya kelelahan sehabis melakukan pemotretan,tapi yang sebenarnya wanita itu diam karena batinnya sedang berkecamuk memikirkan perkataan Varro yang menyuruhnya berhenti dari dunia model.

Mobil yang kendarai Varro memasuki sebuah parkiran butik yang lumayan luas,ada beberapa mobil terparkir disana milik pengunjung.

Setelah memarkirkan mobil,Varro dan Clara pun turun lalu berjalan sambil bergandengan tangan masuk kedalam butik.

Seorang pegawai menyambut kedatangan mereka.

"Selamat siang Tuan dan Nona,ada yang bisa saya bantu ?".Tanya pegawai tersebut dengan ramah.

"Saya mau ketemu dengan pemilik butik ini".

Jawab Clara dengan sedikit angkuh.

"Baiklah,mari ikuti saya ".

Pegawai tersebut membawa Varro dan Clara kelantai dua, kemudian menyuruh sepasang kekasih tersebut untuk menunggu disebuah ruang VIP.

"Tuan dan Nona tunggu sebentar disini ya ".

Lalu pegawai itupun keluar untuk memanggil pemilik butik tersebut.

Varro dan Clara pun duduk berdampingan di sofa sambil menunggu kedatangan pemilik butik.

Tidak lama kemudian munculah seorang wanita usia 35 tahunan,dengan memakai pakaian branded dia menyapa Varro dan juga Clara.

"Selamat siang Tuan dan Nona,saya sangat berterimakasih karena anda berdua mau mampir ke butik saya,jadi apa yang bisa saya bantu?".Tanya Mira pemilik butik tersebut,hatinya merasa sangat senang butiknya dikunjungi oleh salah satu model terkenal.

"Saya mau mencari gaun untuk pertunangan ".

Jawab Clara.

"Wahh,,ternyata Nona Clara mau tunangan,baiklah kalau begitu akan saya tunjukkan beberapa gaun dengan model terbaru yang kami miliki ".

Lalu Mira pun menyuruh seorang asistennya untuk mengambilkan beberapa koleksi gaun.

Seorang asisten datang dengan membawa tiga buah gaun yang digantung dengan hanger.

"Jadi ini koleksi gaun terbaru milik kami nona,silahkan nona boleh coba satu persatu ".

Kata Mira.

Clara pun mencoba satu persatu dan Varro memberi penilaian cocok atau tidaknya,dengan badan yang tinggi dan langsing tentu saja membuat semua gaun itu melekat dengan pas di tubuh Clara.

Akhirnya setelah berdiskusi singkat dengan Varro dan juga pemilik butik maka pilihan Clara jatuh pada gaun berwarna biru navy dengan potongan leher bentuk V.

Clara pun menyuruh pemilik butik untuk mengirim gaun tersebut sehari sebelum tanggal pertunangannya, lengkap dengan tuxedo yang akan dikenakan oleh Varro.

Selesai dengan urusan gaun,mereka berdua pun meluncur menuju mall untuk membeli tas dan perhiasan yang diinginkan oleh Clara.

...****************...

Pulang dari mengantar Clara ke apartemennya,Varro memutuskan untuk langsung pulang kerumah karena sudah mendekati jam pulang kantor,lagipula jika ada berkas penting yang harus segera ditandatangani biar nanti asisten Jim yang mengantarkan ke rumah.

Setelah memasukkan mobilnya ke garasi,Varro pun bergegas masuk kedalam rumah setelah Bik Kiky membukakan pintu rumah.

Varro berencana untuk segera naik ke lantai dua menuju kamarnya,tapi saat melewati ruang tengah dia melihat papa dan mamanya sedang bersantai nonton TV.

"Loh,kamu udah pulang Var?kok tumben pulang awal?".Tanya Arumi yaitu mamanya Varro.

Varro pun mengurungkan niatnya untuk naik ke kamar,dia lebih memilih untuk menghampiri kedua orangtuanya.

"Iya ma,Varro tadi habis dari butik nganter Clara fitting gaun,setelah itu jalan-jalan ke mall dan habis itu langsung pulang ma,soalnya aku liat jam pulang kantor udah mepet ".Jawab Varro sambil menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Kamu jadi mau tunangan minggu depan Var?".Tanya Arumi,terdengar keraguan dalam nada bicaranya.

"Ya jadilah ma,pokoknya semua sudah diatur sama EO,mama sama papa tinggal datang aja ke tempat acaranya " Jawab Varro " Emang kenapa ma?kok mama kayak gak antusias gitu?" Varro melihat keraguan diraut wajah mamanya.

"Gak apa-apa kok Var,asal kamu bahagia,mama dan papa juga ikut bahagia ,ya kan pa ?".Arumi menoleh kearah suaminya yang sedari tadi hanya diam.

Henry yang sedang menatap layar TV hanya menganggukkan kepalanya,dia tidak mau terlalu ikut campur masalah hidup pribadi putranya,dia yakin siapa pun wanita yang dipilih oleh Varro,pasti itu yang terbaik untuk anaknya.

Berbeda dengan Arumi,nalurinya sebagai seorang ibu mengatakan jika Clara bukanlah wanita yang tepat untuk Varro,tapi mau bagaimana lagi Arumi tidak mau merusak kebahagiaan anak semata wayangnya itu.

" Bagaimana dengan peluncuran produk terbaru kamu Var?apa semuanya sudah siap?".Tanya Henry mengalihkan pandangannya dari layar TV. dan menatap putranya.

"Semua sudah siap kok pah,nanti tinggal mengadakan konferensi pers agar masyarakat tahu jika perusahaan kita meluncurkan produk baru".Jawab Varro.

"Papa hanya berharap semoga perusahaan yang papa rintis bisa maju di bawah pimpinanmu ".Kata Henry penuh harap.

"Aku janji Pa,aku akan bekerja keras untuk memajukan perusahaan yang papa bangun ".Ucap Varro dengan penuh keyakinan.

Mendengar jawaban Varro terlihat senyum kepuasan di wajah Henry.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari masih pagi tapi sudah tampak kesibukan di perusahaan Hexa Food Tbk.Para wartawan yang diundang oleh perusahaan tersebut sudah mulai berdatangan dan memasuki aula.

Diruang kerjanya Varro tampak sumringah,karena sebentar lagi produk terbaru milik perusahaannya akan diluncurkan,dia berharap semoga ini adalah awal kesuksesannya di dunia bisnis.

Asisten Jim pun juga terlihat sibuk mempersiapkan segala sesuatunya,dia ingin agar semuanya berjalan dengan lancar.

Rencananya koferensi pers akan diadakan pukul sembilan,dan sekarang jam baru menunjukkan pukul delapan lewat sepuluh menit,jadi masih ada banyak waktu sebelum acara dimulai.

Brakkk.....

Varro terlonjak kaget saat mendengar suara pintu yang dibuka secara tiba-tiba.Tampak sekretaris Varro bergegas masuk dengan raut wajah yang panik.

"Ada apa Emy?kenapa kamu tampak panik begitu sampai membuat saya kaget?".Tanya Varro dengan sabar,dia tidak mau marah-marah pada bawahannya sebelum dia mendengar alasannya langsung.

"Maaf Tuan,tapi sepertinya kita dalam masalah besar ".Ujar Emy dengan nada gemetar.

"Masalah?masalah apa Emy?bicara yang jelas ".Ujar Varro yang mulai tampak was-was.

Tanpa menjawab Emy langsung menyalakan TV yang ada diruang kerja tersebut.

Sesaat kemudian layar TV pun menampilkan tayangan yang membuat lutut Varro lemas.

"Ini,,ini tidak mungkin " Gumam Varro lirih.

🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤

To be continue,,,,,,

Terimakasih sudah mampir 🙏

Jangan lupa :

Like

Comment

Favorit

Vote

💞💞💞💞💞💞💞💞

Bab 3

Jim bergegas menemui Varro,karena baru saja dia membaca berita di tab yang selalu dia pegang.

Tapi begitu sampai diruang kerja milik Varro,Jim melihat bosnya dalam keadaan syok dan di dekatnya berdiri Emy yang memasang raut wajah tegang.

"Bos,sepertinya ada yang mencuri ide produk terbaru kita dan mencoba membuat perusahaan kita hancur bos ".Ujar Jim dengan napas memburu.

"Tapi siapa yang melakukan semua ini Jim?siapa yang telah berkhianat diperusahaan kita ?".Varro terlihat frustrasi.

Jim pun terdiam sambil berpikir sembari menatap layar TV,disana ditayangkan sebuah perusahaan sedang meluncurkan sebuah produk yang sama dengan produk yang akan luncurkan oleh Hexa Food Tbk.Tentu saja Varro tidak mungkin meluncurkan produknya karena pada nantinya akan dianggap sebagai plagiat.

"Jim,sekarang kamu atasi para wartawan yang ada di aula,kita batal meluncurkan produk dan satu lagi, selidiki semua staff siapa kira-kira yang telah berkhianat ".Titah Varro dengan menahan amarah.

"Baik bos ".

Jim pun bergegas pergi ke aula,begitu juga dengan Emy yang kembali ke meja kerjanya.

Varro pun duduk dibalik meja kerjanya,dia menerka-nerka siapa kiranya yang telah membocorkan ide produknya.Pasti ada orang diperusahaannya sendiri yang membantu saingannya itu.

Selama ini Varro tidak pernah menaruh curiga pada siapa pun,dia yakin jika seluruh karyawannya itu setia.Tapi kini dia dihadapkan pada sebuah kenyataan yang mengecewakan.

Varro mengecek harga saham perusahaannya yang perlahan mulai menurun ,sepertinya para investor sudah melihat berita ditelevisi tentang gagalnya peluncuran produk miliknya.

Varro menoleh saat mendengar pintu ruangannya terbuka,tampak Emy masuk seperti mau melaporkan sesuatu.

"Ada apa Emy?".

"Itu Tuan,dari tadi para investor menelfon terus,mereka menanyakan kenapa kejadian ini bisa terjadi,sebagian ada yang langsung menarik sahamnya karena mereka merasa perusahaan kita tidak kompeten ".Lapor Emy .

Varro menyugar rambutnya dengan kasar ketika mendengar perkataan sekretarisnya.

"Kamu jawab aja apa adanya Emy,karena saat ini tidak ada yang bisa kita lakukan selain menangkap pengkhianat yang ada disini ".Ujar Varro datar.

Emy pun menganggukkan kepalanya,karena tidak ada yang perlu dilaporkan lagi dia pun kembali ke meja kerjanya.

Baru saja sekretarisnya keluar,tiba-tiba ponsel Varro bergetar dan ternyata sang mama menelfon.

"Halo,ada apa ma?".Tanya Varro.

"Papa kamu Varro,papa kamu,,".Suara Arumi terdengar panik.

"Ada apa ma?bicara yang jelas,papa kenapa?".Tanya Varro yang ikutan jadi panik,apalagi dia mendengar suara deru mesin kendaraan,sepertinya sang mama sedang berada didalam mobil.

"Papa kamu baru saja pingsan Var,dan sekarang mama dalam perjalanan menuju rumah sakit,mama takut papa kamu kenapa-napa".

Varro mendengar isak tangis mamanya.

"Iya ma,aku akan segera kesana,mama yang tenang ya,papa pasti akan baik-baik aja ".Varro berusaha menenangkan mamanya walau saat ini pikiran dia sendiri sangat kacau.

Setelah sambungan telfon terputus,Varro bergegas keluar dan di depan pintu dia hampir tabrakan dengan Jim yang hendak masuk.

"Bos,,"

"Jim,tolong kamu handle dulu masalah disini,aku mau pergi soalnya papa aku baru saja dikabarkan pingsan dan dilarikan kerumah sakit ".Ujar Varro .

"Apa tidak sebaiknya saya aja yang antar bos?".Tanya Jim karena dia melihat raut panik diwajah bosnya.

"Gak apa-apa Jim,aku bisa sendiri ,kalau begitu aku pergi dulu ya Jim".

Tanpa menunggu jawaban dari asistennya Varro setengah berlari menuju lift.

"Kasihan si bos,masalahnya datang bertubi-tubi ".Gumam Jim sambil berlalu menuju ruang kerjanya,kini tugas dia adalah menemukan pengkhianat yang sudah membuat bosnya kacau.

...****************...

Sampai dirumah sakit Varro bergegas menuju ruangan tempat papanya di periksa,didepan pintu ruangan dia melihat sang mama mondar-mandir dengan wajah cemas,didekatnya berdiri pak Wan sopir pribadi keluarga Varro juga dengan raut wajah khawatir.

"Ma,,gimana keadaan papa?apa yang sebenarnya terjadi?".Tanya Varro begitu dia sampai di dekat mamanya,walaupun dia sudah menduga jika kejadian ini pasti ada hubungannya dengan masalah yang baru menimpa perusahaannya itu.

Arumi menoleh kearah Varro dengan mata sembab,sepertinya wanita tersebut habis menangis.

"Tadi papa kamu sedang nonton TV,lalu tiba-tiba dia manggil mama dengan kencang,pas mama hampiri papa kamu sudah kesakitan sambil megang dadanya,sepertinya dia habis nonton berita di TV yang menayangkan turunnya harga saham perusahaan kita,sebenarnya apa yang terjadi di kantor Var?".Arumi berucap sambil menahan tangisnya.

Varro pun terlihat sedih mendengar cerita mamanya,dia juga terlihat sangat khawatir dengan kondisi sang papa.

"Ini semua salah aku ma,aku yang gak becus urus perusahaan,sampai-sampai aku tidak menyadari bahwa ide milik perusahaan bocor ke pihak lain,maafin aku ma".ujar Varro dengan rasa bersalah.

Sungguh Varro merasa sangat marah dan kecewa dengan dirinya sendiri,padahal papanya sangat berharap pada dirinya agar membuat Hexa Food menjadi perusahaan makanan dan minuman nomor satu di dunia,tapi malah sebaliknya dia menghancurkan harapan papanya itu.

Bertepatan dengan Arumi yang hendak menghibur putranya,dokter pun keluar dari ruang pemeriksaan dengan wajah lesu.

Melihat dokter yang memeriksa suaminya keluar dari ruangan,Arumi pun bergegas menghampiri dan bertanya dengan nada yang tak sabar.

"Dokter,bagaimana kondisi suami saya?dia baik-baik sajakan Dok?".Tanya Arumi dengan raut wajah cemas.

Sebelum menjawab dokter tersebut menghela napas,sepertinya dia merasa tidak tega untuk mengatakan keadaan pasien yang sebenarnya.

"Nyonya Henry,sebelumnya saya mau minta maaf karena harus menyampaikan kabar buruk,saya bersama dokter yang lain sudah berusaha untuk menyelamatkan nyawa Tuan Henry,tapi sepertinya Tuhan berkehendak lain,Tuan Henry dinyatakan meninggal dunia ".Ujar Dokter tersebut.

"A,,apa??meninggal?tidak mungkin dokter,suami saya tidak mungkin meninggal,tolong dok,tolong selamatkan suami saya ".Jerit Arumi sambil mengguncang lengan dokter tersebut.

Varro pun langsung syok dan wajahnya tampak pucat,dia tidak menyangka jika papanya pergi secepat ini.

"Maaf Nyonya,tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi,saya harap nyonya dan sekeluarga bisa mengikhlaskan kepergian almarhum,dan saya turut berduka cita Nyonya ".Ujar dokter tersebut.

Arumi pun terduduk lemas dilantai,dia menangis sesenggukan sambil memanggil nama suaminya.

"Ma,,tenang ma,kita ikhlaskan kepergian papa,mama gak akan sendirian,ada Varro disini yang akan menjaga mama".

Varro mencoba menghibur mamanya walaupun dia juga sedang dilanda kesedihan,tapi di depan mamanya dia berusaha untuk tegar.

Sang sopir yaitu pak Wan yang berdiri disana pun berkali-kali mengusap air matanya yang menetes,dia ikut bersedih saat mendengar majikannya meninggal,selama ini Henry memperlakukan sopirnya itu dengan baik,seringkali Henry membantu pak Wan jika sedang mengalami masalah keuangan,tapi kini majikannya yang baik hati itu telah pergi untuk selama-lamanya.

Setelah agak tenang,Arumi dan Varro pun mengurus kepulangan jenazah Henry Gareth yang rencananya akan dimakamkan besok siang.

...****************...

Pemakaman Henry Gareth telah selesai dilakukan,para kerabat Varro pun sudah semuanya pulang.

Rumah besar itu kini terasa sunyi,sejak pulang dari pemakaman Arumi mengurung diri dikamarnya,begitu juga dengan Varro yang sedang duduk bersandar dipinggiran tempat tidur.Bahkan mereka melewatkan makan malam karena tidak ada yang merasa lapar.

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam,tapi Varro belum merasa mengantuk sama sekali pikirannya sangatlah kacau.Perasaan sedih,marah,kecewa dan rasa bersalah campur aduk di dalam hatinya.

...****************...

Cahaya mentari menerobos masuk ke kamar Varro lewat celah-celah tirai,Varro pun bangun sambil mencari-cari ponselnya,dia baru sadar jika dari kemarin Clara tidak mengabarinya samasekali.Terakhir Clara mengabari dua hari yang lalu,dia mengatakan jika jadwal pemotretannya sedang padat sehingga tidak bisa menghadiri pemakaman papanya.

Varro pun mencoba untuk memakluminya,walau sebenarnya dia sangat berharap kehadiran kekasihnya itu untuk menghibur dirinya.

Setelah menemukan ponselnya,Varro pun mengecek apakah ada kabar dari Clara atau tidak,tapi ternyata tidak ada sama sekali,dia pun mencoba untuk tetap berpikir positif siapa tahu kekasihnya itu masih sibuk.

Dengan lesu Varro masuk kedalam kamar mandi,dia ingin berendam di bathup untuk menjernihkan pikirannya.

Sejam kemudian,Varro pun turun dari kamarnya menuju meja makan,tapi sampai disana hanya ada Bik Kiky.

"Selamat pagi Tuan muda,Bibi sudah siapkan sarapannya,kalau ada yang Tuan inginkan biar Bibi buatkan sekarang ".Ucap Bik Kiky sambil berdiri diujung meja makan.

"Gak usah Bik,biar saya makan ini aja,oh ya mama mana Bik?apakah mama sudah sarapan?".Tanya Varro sambil mulai sarapan berupa bubur ayam.

"Nyonya masih belum turun Tuan muda,tadi sudah saya panggil dikamarnya tapi Nyonya mengatakan makannya nanti saja ".Jawab Bik Kiky.

Varro melatakkan sendoknya,padahal dia baru makan bubur tiga suap,Varro merasa tidak berselara makan.

"Kalau begitu biar saya lihat ke kamarnya Bik".Varro pun beranjak bangun lalu berjalan menuju kamar utama.

Sebelum masuk Varro mengetuk pintu terlebih,lalu dia membuka pintu kamar mamanya secara perlahan.Varro melihat mamanya sedang duduk dekat jendela,dan menatap kosong kearah luar.

Perlahan Varro mendekati mamanya.

"Ma,mama baik-baik ajakan ?".Tanya Varro sambil berjongkok dihadapan wanita yang sudah melahirkannya.

Arumi menatap Varro dengan sedih,mata Arumi terlihat bengkak dikarenakan terlalu banyak menangis.

"Mama masih belum percaya kalau papa kamu pergi secepat ini Var "Ucap Arumi lirih.

Varro memegang kedua tangan mamanya seolah-olah menguatkan.

"Varro tau mama pasti sulit menerima kenyataan ini,aku juga merasakan hal yang sama ma,tapi aku yakin papa tidak akan senang jika melihat kita terus bersedih seperti ini ".Kata Varro dengan mata-mata berkaca-kaca "Papa selalu bersama kita ma,karena papa ada disini,di dalam hati kita ma ".Varro menepuk dadanya sendiri.

Arumi malah terisak saat mendengar perkataan anaknya,dan Varro pun membiarkan mamanya menangis.

Sesaat kemudian Arumi tampak kembali tenang.

"Kamu benar Var,papa masih ada didalam hati kita ".Kata Arumi sambil tersenyum penuh keikhlasan.

Varro pun memeluk mamanya,dia berharap mamanya tidak akan bersedih lagi.

"Nah,sekarang mama sarapan dulu ya,Varro gak mau kalau mama nanti sampai jatuh sakit ".Ujar Varro sambil mengurai pelukannya.

Lalu Arumi dan Varro pun kembali ke meja makan.

Selesai sarapan Varro berencana untuk menghubungi Clara,tapi belum juga niatnya terlaksana ternyata Asisten Jim sudah menghubunginya terlebih dahulu.

"Halo,ada apa Jim ?".Tanya Varro .

[...............]

"Baiklah,aku segera kesana ".

Setelah menutup telfon,Varro bergegas menyambar kunci mobilnya lalu pergi menuju perusahaannya.

🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤

To be continue,,,,

Terimakasih sudah mampir 🙏🙏

Jangan Lupa :

Like

Comment

Favorit

Vote

💞💞

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!