Terjadi tragedi kecelakaan pesawat dari Jakarta menuju London yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat tak bersisa yang meninggalkan duka lara bagi keluarga korban. Tangis pilu hanya bisa dilakukan oleh seorang gadis bernama Safira Putri (22 tahun) dilautan lepas tempat jatuhnya pesawat yang membawa kedua orang tua kandungnya tersebut.
"Ayah dan Bunda kenapa tega ninggalin Safira hiks hiks hiks padahal bulan depan Safira akan di wisuda" kata Safira.
"Sudahlah nak, ikhlaskan kedua orang tuamu" kata Sonya.
" Tante paham akan kondisimu yang berduka, kamu harus bangkit dan hidup jalan terus serta lakukan semua cita cita harapan Ayah Bundamu" terang Sonya pada Safira yang masih terisak.
Setelah masa berkabung 7 hari dan para kerabat serta keluarga pulang ke rumah masing masing , Safira hanya berdua dengan Bik Ijah dimana beliau adalah pembantu setia Ayah Bundanya sejak Safira masih dalam kandungan. Safira tidak memiliki saudara karena sang adik satu satunya telah meninggal dunia sekitar lima tahun lalu karena tabrak lari hingga kini dia maupun keluarganya bahkan polisi tak mengetahui pelaku tabrak lari tersebut.
Safira terus berdiam diri di kamar kedua orang tuanya. Dia enggan beranjak dari kamar tersebut. Matanya sembab karena masih terus menangis dan bersedih. Bingung ke depan harus bagaimana karena dia bukan dari keluarga kaya. Ayahnya bekerja sebagai Team Leader teknisi mesin industri di suatu perusahaan swasta dengan gaji yang cukup untuk kebutuhan sehari hari dan ibunya hanya ibu rumah tangga.
Keesokan harinya Safira pergi ke kampus untuk mengurus beberapa administrasi wisudanya namun naas tasnya dijambret.
"Maling Copet ...." teriak Safira.
"Maling Copet ...." teriak Safira.
Namun naas copet tersebut tak berhasil ditangkap dan dia segera melajukan motornya ke kampus untuk meminta dispensasi waktu tambahan untuk pembayaran wisuda.
Sepanjang perjalanan ke kampus dirinya tak konsentrasi hingga tak sengaja motor maticnya menabrak bagian belakang sebuah mobil mewah Mercedes Benz.
Citt..... Brakkk...
"Aduh , Napa sial sekali nasibku hari ini ya Tuhan" gumam Safira.
" Bagaimana ini hiks hiks hiks.. Ayah Bunda Fira takut " lirih Safira.
Seorang lelaki muda berpakaian rapi kemeja berbalut jas hitam turun dari dalam mobil Mercedes Benz tersebut dan melihat bemper belakang mobil Tuannya pesok.
" Astaga mobil baru dibeli seminggu yang lalu sudah lecet begini gimana reaksi bos bisa bisa gue kena omel dan potong gaji" gumam lelaki tersebut.
Apakah yang terjadi selanjutnya dengan Safira dan siapakah pemilik mobil mewah tersebut yang ditabrak Safira ??
Terimakasih sudah hadir di karya pertamaku . Mohon maaf bila masih banyak kekurangan. Ditunggu untuk taburan cinta kalian baik Vote, Kopi, Bunga Mawar , Rate ⭐5, Like dan Komen positif kalian guys🙏
Berkah Selalu 🌹🌹
Dimas turun dari mobil Mercedes Benz milik bosnya dan begitu terkejut bemper belakang mobil tersebut udah lecet. Tangannya mengepal menahan amarah lalu langkah tegapnya menuju Safira gadis yang tak sengaja menabraknya.
" Hei ,namamu siapa ? Kalau bawa motor yang konsen dong masak sampai lecet begini mobil bos gue, ujarnya dengan nada yang cukup tinggi. Huft...,helaan nafas Dimas".
" Maafkan saya Pak , saya gak sengaja karena saya habis kecopetan jadi gak fokus berkendara, maaf. Tapi Bapak tenang saja saya bukan seorang pecundang yang lari dari tanggung jawab kok. Saya pasti akan membayar ganti ruginya walau secara menicicil, lirih Safira".
" Kamu Kerja apa dan dimana ? Gaji kamu berapa dan kamu tahu berapa biaya kalau service mobil mewah begini yang kena goresan walau seujung kuku saja, kata Dimas yang penuh intimidasi kepada Safira".
Safira hanya menggelengkan kepala karena memang dirinya tak tau berapa service mobil mewah seperti itu karena dirumah hanya ada mobil Toyota Avanza punya almarhum Ayahnya yang sehari hari digunakan untuk ke kantor dan liburan keluarga. Hingga kini pun mobil tersebut masih sleeping beauty di garasi rumahnya karena sejak kecelakaan yang merenggut nyawa adiknya lima tahun lalu sehingga membuat dirinya trauma membawa mobil sendiri padahal saat kejadian dia tak sedang berkendara bersama adiknya ataupun bersama adiknya.
"Kamu masuk ke dalam mobil biar nanti motor maticmu ditinggal disini saja, akan ada orang yang membawanya ke kantor dengan selamat tanpa lecet sedikitpun. Kamu harus ikut saya ke kantor biar Bos gue nanti yang akan memberikanmu keputusan apa tentang tanggung jawabku itu, jelas Dimas".
"Tapi Pak, saya harus ke kampus dulu untung mengurus wisuda saya. Apa boleh minta antar ke kampus saya dulu sebentar saja,please .., mohon Safira".
"Huft,, banyak maunya ini bocah. Baiklah aku antar ke kampusmu lalu ke kantor tapi jangan lama lama dan satu hal penting lagi jangan panggil saya bapak karena saya bukan bapakmu dan umur saya paling juga tak beda jauh sama kamu. Masak masih muda dan ganteng gini dipanggil bapak. Haisshh...memalukan...,keluh Dimas".
Lalu mereka berdua masuk ke dalam mobil dan melakukan perjalanan menuju kampus Safira lalu ke kantor tempat Dimas bekerja. Dalam perjalanan , mereka berdua berdiam diri sehingga suasana sedikit hening dan canggung. Lalu Safira berusaha mengajak bicara Dimas agar saling mengenal.
"Oh ya, perkenalkan nama saya Safira kak, umur 22 tahun menuju 23 tahun, saya lulusan ekonomi di Binus. Alhamdulillah akan di wisuda dalam bulan ini, terang Safira"
" Saya Dimas ,umur 30 tahun , pekerjaan sekretaris pribadi. Status enjoy the single life, terangnya".
"Nanti kalau kamu ketemu bos , tolong yang sopan dan jangan jawab jika tidak suruh. Bos tidak suka dibantah, disela kalau lagi bicara apalagi di dikte. Paham kamu , tegas Dimas".
"Iya kak, Fira paham kok".
Tak lama tibalah mereka berdua di kampus Safira. Saat Dimas berjalan bersama Safira, banyak kaum hawa yang terpesona akan ketampanan serta kegagahan seorang Dimas walau mereka semua tak tahu bahwa Dimas adalah seorang player.
Tiba tiba ada seorang pemuda tampan memanggil gadis cantik itu.
"Safira...., Hei Safira Putri akhirnya aku bisa ketemu juga sama kamu dikampus, sapa pemuda itu".
"Siang kak Bagas , apa kabar? tanya Safira dengan senyum renjananya".
"Alhamdulillah kabarku sehat dan makin tampan hehe...oh ya beberapa minggu lagi kamu akan di wisuda ya? Aku boleh datang ke acara wisudamu kan ? tanya Bagas.
" Iya kak aq akan wisuda tahun ini, boleh aja kak silahkan jika ingin datang toh acara wisudah juga untuk umum. Oh ya kakak rapi amat ini mau kemana? tanya Safira".
"Kamu gak mau ucapin selamat nih ke aku (narsis Bagas). Aku ketrima kerja lho di Adi Corporation sebagai Team Leader di bagian HRD. Semoga bisa segera naik jabatan ya jadi Supervisor atau Manager biar bisa meminang wanita pujaan hatiku. Besok aku sudah mulai kerja di sana, tutur Bagas".
"Selamat ya kak Bagas semoga berkah dan sukses selalu nih. Ditunggu traktiran gaji pertamanya nanti buat aku, Melisa dan Indri..haha..bercanda kak"
Mendadak mereka berdua asyik bicara, ada suatu makhluk yang dari tadi menyimak pembicaraan dan mengepal tangannya seakan akan dirinya hanyalah obat nyamuk tak dianggap padahal badannya ada di sebelah Safira dan Bagas. Haha.... ya makhluk hidup itu adalah Dimas.
"Ehem...Ehem.., deheman Dimas".
"Hei, bocil.. aku tak punya banyak waktu karena waktu bagiku adalah uang,huft..
Cepat buruan sana selesaikan urusanmu dan aku tunggu di mobil".
Dimas pergi ke parkiran kembali ke mobil bosnya lalu Safira lari terbirit birit seperti cacing kepanasan ke bagian administrasi kampusnya. Jangan lupakan pria tampan tadi Bagas adalah senior Safira di kampus yang terbengong melihat interaksi Safira dan Dimas. Dalam hati Bagas bertanya apa hubungan antara Safira dan lelaki itu yakk lalu kenapa Safira nurut banget omongan lelaki itu. Apa dia kekasih Safira atau calon suami kah?
"Huft, siapapun kamu akan aku hadapi kalau berkaitan dengan gadis pujaan hatiku , gumam Bagas".
Ya benar, Bagas sudah lama mencintai junior kampusnya , Safira Putri , yang notabene gadis pintar nan cantik di kampusnya sejak awal dia sebagai panitia Ospek untuk Mahasiswa / Mahasiswi baru beberapa tahun lalu , dia sudah menaruh hati pada gadis cantik nan supel itu. Namun dia belum berani mengungkap isi hatinya dan kini saat dia sudah memiliki karir yang oke maka sebagai lelaki dia bisa mandiri dan mantap untuk menyataka cinta serta akan meminang Safira.
Bagas sendiri adalah anak pertama dari tiga bersaudara, keluarganya tergolong berkecukupan. Mama Papanya memiliki usaha kecil di bidang percetakan yang cukup ternama dan laris di Bandung. Bagas selama di Jakarta hidup di kos sendiri , sesekali dia akan pulang kampung ke Bandung menjenguk keluarganya.
Setelah Safira selesai mengurus dispensasi waktu dan pihak kampus memberikan waktu toleransi selama dua minggu untuk menyelesaikan tunggakan wisuda sebesar tujuh juta rupiah. Lalu mereka berdua kini sedang menuju Adi Corporation tanpa Safira tau padahal niat diri setelah lulus bercita cita bekerja di perusahaan itu. Namun naas karena insiden mobil tergores dia seperti akan menghadapi jalan yg penuh terjal di depan sana.
Di sisi lain di sebuah kamar hotel ada sepasang manusia berbeda gender sedang bercampur peluh sehingga kamar tersebut penuh erangan yang membuat telinga pendengarnya akan ikut gemetaran.
Jalan seperti apa yang akan dilalui oleh Safira? Apakah Bagas berjodoh dengan Safira so tetap stay tune ya di novelku ini guys..
Ditunggu taburan vote, gift, rate bintang 5, serta like dan komen positif kalian para pembaca setiaku. Terimakasih banyak dan berkah selalu ❤️
Sehat selalu semua pembaca setiaku.
Aamiin yaa rabbal alamiin..
Setibanya Safira dan Dimas di Adi Corporation, sudah banyak karyawati perusahaan tersebut yang memandang aneh karena Dimas walau dikenal player tapi sangat amat langka bin jarang membawa seorang wanita muda ke kantor. Banyak pertanyaan yang timbul dipikiran mereka yang melihatnya. Bak seolah gayung bersambut justru Dimas makin menempel pada Safira seakan Fira ini kekasihnya biar para wanita dikantornya tak lagi mendekatinya. Dasar playboy narsis..
"Lin, Pak Tyo ada di dalam kah? tanya Dimas pada Linda, sekretaris Tyo"
"Oh, bapak belum juga datang Pak Dimas, tutur Linda dengan ramah sambil melirik gadis muda disamping Dimas".
"What?? Udah jam segini tumben belum juga datang tuh anak. Astaga kalau bapak emaknya tau bisa bisa gue dipecat tanpa pesangon nih, huft.. helaan nafasnya".
Tak lama Dimas menyuruh Safira untuk duduk di sofa dekat meja Linda dan Dimas sedikit menjauh untuk menelpon Bos sekaligus sahabat karibnya itu yang belum jua datang ke kantor padahal udah jam 11 siang.
Tut...Tut..Tut.. mendadak ada dering di hpnya dan saat ini Tyo sedang ada di kamar mandi. Wanita yang bersama Tyo pun hanya membaca sepintas bahwa yang menelpon bernama Dimas. Lalu sang wanita mengetuk pintu kamar mandi berniat memberitahukan bahwa ada telepon untuk Tyo dari Dimas. Lalu Tyo pun keluar dari kamar mandi dengan berbalut handuk saja yang menutupi pusaka masa depannya yang sudah di manjakan oleh wanita bayarannya itu. Air tetesan di muka dan badan Tyo selepas mandi membuat dirinya makin terlihat macho dan menggoda bagi kaum hawa yang melihatnya pasti akan meneteskan air liurnya.
"Bayaranmu sudah aku transfer dan segera pergi dari sini, tegas Tyo pada wanita itu".
"Huft...baiklah aku pergi , terimakasih"
Tyo sering bermain wanita jika dirinya suntuk ,sedang emosi atau sedang ada problem akan tetapi dia jarang melakukan hal tersebut jika benar benar terdesak saja. Lain halnya dengan Dimas , sahabat karibnya sekaligus Asisten Pribadinya yang notabene udh terkenal menjadi seorang player wanita , hobby keluar masuk club.
Flashback sehari sebelumnya,
Tyo dimana dia seorang pewaris tunggal Adi Corporation didesak untuk segera menikah oleh sang Mama bernama Sonya Adi Sasongko yang merupakan istri dari Adi Sasongko pemilik Adi Corporation, yang saat ini CEO Adi Corporation telah dilimpahkan sepenuhnya kepada putra tunggal mereka yaitu Pancagalib Adi Bramantyo Sasongko yang akrab disapa Tyo.
"Kalau kamu sudah punya calon istri, kenalkan segera ke Mama dan Papa, Tyo. Mau sampe kapan kamu jadi bujang kapuk begini, umur kamu sudah 30 tahun dan banyak wanita yang mendekatimu namun tak ada satupun yang nyantol sama kamu. Mama jadi heran deh , kamu masih normal kan Tyo? Si Entong milikmu masih kuat berdiri tegak apa lemah letih lesu? Jangan sampe deh karatan juga milikmu itu karena lama tak diasah dan masuk ke rumah yang seharusnya berada, cecar sang Ibu Ratu ( mama Tyo )".
"Ishh ,mama... Aku pria normal dong bahkan bisa bikin wanita merem melek. Malah nyumpahin anaknya sendiri senjata masa depannya karatan. Mama gimana sih ,huft..keluh Tyo".
"Habisnya kamu seringnya berdua saja sama Dimas jadi wajar kan mama punya pikiran negatif kalau kamu ada apa apa sama Dimas walau kalian sahabat karib sudah lama dari jaman sebelum Dinosaurus muncul di muka bumi ini"
"Pokoknya mama gak mau tau bila dalam sebulan kamu belum membawa calon menantu mama maka siap siap saja kamu harus menerima perjodohan yang akan mama papa pilihankan untuk kamu, titik tanpa koma, tegas Mama Tyo".
Dikarenakan Tyo tak tahan akan tekanan dari mama papanya terkait urusan calon istri , pernikahan , pembuatan cucu untuk kedua orang tuanya. Alhasil Tyo suntuk yang berujung membayar wanita untuk menyenangkan adik kecilnya. Namun Tyo hanya berisifat pasif dan tak begitu menikmatinya karena pikirannya masih penuh akan Luka Cinta di masa lalunya, trauma pengkhianatan Cinta saat dirinya tulus mencintai mantan pacarnya lalu yang sudah lima tahun berpacaran dengan dirinya namun kandas tak bersisa. Hanya pedih di hati, rugi di waktu dan perasaaan saja yang ia rasakan. Karena rugi materi juga tidak ada apa-apanya karena bisnis serta kekayaan keluarganya tak akan habis dalam banyak keturunannya nanti di masa depan.
Flashback off..
"Halo Dim, ada apa?"
"Tyo, loe dimana sekarang ? Sudah siang begini gak nongol di kantor. Minta digetok ni anak sama emak bapaknya".
"Lagi di hotel, sebentar lagi aku juga menuju kantor kok. Ada hal urgent kah sampai seorang Dimas gerutu sama gue kayak emak emak nawar daster di Tanah Abang saja, ledek Tyo".
"Pokoknya loe segera ke kantor saja deh, penting banget dan gak bisa dibicarakan lewat telepon, bye.."
Mendadak Dimas memutus panggilan Tyo sepihak karena jengah aja, dia lagi sibuk mikirin nasib mobil Tyo eh malah sang empunya mobil lagi enak enak an yang membuat dia merinding disco haha...
Di seberang sana ada yang lagi kesal karena sang asisten yang somplak bin narsis notabene lebih player daripada dirinya dengan tidak sopan memutus panggilan teleponnya secara sepihak.
"Dasar sahabat bin asisten satu itu minta di kasih SP 3 huft...berani-beraninya mutusin telepon gue. Sudah bosan hidup rupanya dia."
Dalam benak Tyo juga masih bertanya tanya ada masalah apa yang akan dibahas sama Dimas di kantor karena kebetulan semua proyek serta urusan kantor sedang tidak ada hal urgent sehingga dia semalam mencoba menghibur dirinya yang sedang penat dengan tuntutan kedua orang tuanya tersebut.
"Awas saja kalau cuma hal sepele , aku bikin lele dia jadi pecel lele beneran biar makin kisut kayak terong balado"
Akhirnya, Tyo pun melajukan kereta besinya dengan kecepatan yang maksimal agar segera tiba dikantornya karena dirinya pun penasaran dengan yang akan dibahas oleh Dimas kepadanya karena sudah lama mengenal sahabatnya itu baru kali ini berani memutus telepon Bosnya dengan lancang tanpa aba aba terlebih dahulu.
Astaga Tyo dingin sama wanita eh ternyata bisa kejam juga yakk sama Dimas sahabat sekaligus asisten pribadinya itu hehe.. Jadi ikutan merinding saja ni Mas Tyo...
Apa yang akan terjadi pada nasib Safira di tangan Tyo yang dingin kayak es batu tersebut?? So tetap stay tune ya di novelku ini...Semoga suka ya dengan tulisan Cinta Safira dari hati terdalam untuk readers setiaku dari Sabang sampai Merauke.
Ditunggu taburan vote, gift, rate bintang 5, serta like dan komen positif kalian para pembaca setiaku. Terimakasih banyak dan berkah selalu ❤️
Tetap Semangat selalu bersama kamu❤️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!