NovelToon NovelToon

Cintai Aku Pak Guru

Episode 1

Tetttt tett tett

Suara bel sekolah pertanda pulang, menjadi lagu merdu nan indah yang begitu dinantikan oleh para siswa di sekolah. Mereka mengibaratkan bel ini sebagai sebuah oksigen baru dimana mereka bisa bernafas dengan lega setelah sebelumnya selama beberapa jam mereka duduk manis menerima berbagai asupan Pengetahuan.

"Baik anak - anak pelajaran hari ini telah selesai, jangan lupa tugas kalian kerjakan untuk hari Kamis" Ucap pak Regi guru B.Indonesia sekaligus wali kelas ini.

"Baik pak" jawab para murid serempak.

Lalu setelah itu mereka pun berdoa dan mulai meninggalkan kelas satu - persatu.

Namun sebelum itu, suara Pak regi yang terdengar mengintrupsi langkah seorang siswa yang hendak pergi keluar.

"Adelia Ayushaka tunggu"

pemilik nama tersebut pun menoleh, Terlihat seorang gadis cantik yang biasa dipanggil Adel dengan tinggi badan 160 cm, berkulit putih, dengan bentuk tubuh body goals berjalan menghampiri meja guru nya.

"Iya pak ada apa memanggil saya ?" tanya Adelia

"Ehm begini Adelia, saya memanggil kamu karena ada amanat dari bendahara sekolah katanya kamu sudah 3 bulan ini belum membayar SPP sekolah. dan ini ada surat dari pihak sekolah untuk diberikan kepada orang tua mu" kata pak regi memberikan sepucuk surat kepada Thalita.

Adelia menatap surat itu dengan lekat. satu bayangan yang terlintas saat ini adalah ibu dan bapak nya, bagaimana cara ia berbicara kepada mereka ?

"Ehm pak, bukankah saya masih memiliki jatah beasiswa ?" tanya nya

"Memang benar kamu masih memiliki uang beasiswa, tetapi uang beasiswa mu hanya cukup untuk membayar SPP selama 3 bulan saja dalam satu semester dan juga uang keperluan pembelajaran sedangkan untuk sisanya kamu harus membayar sendiri" jelas pak regi

"Oh begitu ya pak, baiklah kalau begitu. saya permisi dulu pak terimakasih" Ucap Adelia yang diangguki oleh gurunya tersebut.

...…...

Sementara itu, di sebuah kediaman mewah sepasang suami istri sedang duduk santai di ruang keluarga. Si suami terlihat begitu asyik mengelus perut buncit istrinya.

"Sayang, kamu dari tadi tidak berhenti mengelus perutku, geli tau" ucap sang istri

"Benarkah ? haha aku minta maaf habisnya gemas sih. aku tidak sabar untuk melihat nya hadir di dunia ini"

"Iya sayang aku juga tidak sabar"

Lalu, tak lama kemudian datanglah seorang pria dewasa berwajah indo yang telah berumur 55 tahun menghampiri suami istri ini.

"Revan" ucapnya kepada sang anak.

Iya, Pria tadi bernama Revan Prayoga William

Anak pertama dan satu - satunya dari pasangan farel William dan Sarah Claire

Lantas Revan pun menoleh menghadap kepada farel sang papah

"Iya ada apa pah ?"

"Kamu besok sudah siap kan untuk mulai membantu mengajar di Sekolah SMA milik yayasan kita ?"

"Iya Revan sudah siap" Jawabnya lugas

"Baguslah kalau begitu. kamu harus tau bagaimana situasi di sekolah kita itu. Lagipula regi juga sudah lama mengajar disana" jelas farel lantas ia pun segera bangkit menuju ruang kerja nya.

...…...

"Assalamualaikum" Ucap Adelia memasuki rumahnya yang begitu sederhana

"Waalaikumsalam" Jawab sang ibu yang bernama Ratih

"Bagaimana nak, sekolah nya hari ini lancar ?"

"Alhamdulillah Bu lancar, Oh iya bapak belum pulang ?" tanya nya melihat ke sekeliling rumah dan tidak menemukan bapaknya.

"Bapak kamu, masih harus narik penumpang nak dan kebetulan hari ini bilangnya akan pulang malam Ya udah sekarang kamu istirahat, mandi udah gitu persiapan buat sholat ya"

Lalu Adelia pun segera pergi ke kamarnya, ia lantas duduk di atas kasur sambil membuka surat yang tadi di terimanya.

"huftt, sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat untuk memberikan surat ini. Ah sudahlah nanti malam saja sekalian pas bapak ada di rumah"

Setelah itu, Adelia pun segera berganti pakaian dan mandi.

...…...

Kring kring kring

Suara panggilan telfon terdengar beberapa kali berkumandang, Namun belum jua diangkat oleh sang pemilik.

Lalu beberapa menit kemudian seorang wanita hamil mendekati ponsel nya yang terletak di atas kasur, lantas ia pun segera mengangkatnya.

"Thalita Renata Louis Lo kemana aja sih dari tadi gue telfon gak di angkat angkat sebel deh" ucap seseorang dari seberang telfon membuat yang pemilik menjauhkan sedikit ponsel nya akibat suara yang begitu memekik dan menggelegar di telinga.

"Bisa pelan - pelan gak sih Lo, gue gak budek kali. sorry deh gue baru beres mandi jadi gak kedengeran kalo ada telfon"

"Hmm oke gue percaya, jadi gue mau ngasih tau kalau Minggu depan gue ada kerjaan di Jakarta. dan kita harus ketemu pokoknya gue gak mau tau" jelas Sisilia atau sisil rekan kerja sekaligus sahabat Thalita ketika ia masih menjadi model.

"Okay kita ketemu, gue juga udah kangen banget sama Lo"

Lalu mereka berdua pun lanjut mengobrol, sesekali terdengar tawa diantara keduanya.

Iya wanita tadi Adalah Thalita Renata Louis istri tercinta dari Revan Prayoga William ia juga sebelumnya merupakan seorang model sebelum menikah dengan Revan. Dan sekarang Thalita tengah mengandung 34 Minggu buah cinta hasil pernikahan nya.

Setelah selesai menelfon, tak lama kemudian sebuah lengan kekar melingkari perut nya. Tanpa ditebak pun ia sudah sangat hafal siapa pemiliknya. siapa lagi kalau bukan Revan sang suami

"Siapa yang menelfon sayang ?"

"Ini sayang, Sisil bilang dia ada kerjaan di Jakarta dan mengajak aku ketemu. kamu izinin aku kan ?"

"Kapan ?"

"Ehm masih lama sih sekitar semingguan lagi, bolehkan ?"

"Boleh sayang boleh, apa sih yang nggak buat kamu" gombal Revan membuat Thalita tersenyum geli.

...…...

Setelah selesai melaksanakan sholat isya, Adel, Ratih dan juga pak Hadi bapaknya sedang melaksanakan makan malam. Meskipun hanya dengan lauk sederhana yaitu tempe goreng, sambal dan tumis taoge hal itu justru membuat nafsu makan mereka bertambah.

lalu, sesudah itu seperti biasa mereka suka melakukan perbincangan hangat keluarga sebelum memulai aktivitas masing - masing.

dan saat ini juga Adel ingin menyerahkan surat pemberian dari sekolahnya itu.

"Pak bu, ini Adel ada surat dari pihak sekolah" katanya sambil menyerahkan surat tersebut yang langsung diambil oleh Hadi.

"Surat apa ini nak, kamu tidak berbuat yang macam macam kan di sekolah ?"

"Nggak kok pak, Alhamdulillah sekolah Adel baik - baik saja."

Lalu Hadi pun segera membuka dan membaca surat tersebut yang ternyata adalah surat tagihan atas tunggakan uang sekolah Adel.

"Surat apa itu pak ?" tanya Ratih menghampiri keduanya.

"Ini Bu, surat tagihan uang sekolah nya Adel"

"oh surat tagihan"

Lalu pak Hadi pun menghela nafas panjang, saat ini ia juga belum memiliki uang sebanyak itu. pekerjaan nya yang hanya seorang supir taksi dari sebuah perusahaan taksi pun tidak mencukupi kebutuhan nya, apalagi sekarang penumpang sedang sepi.

"Adel, kamu tidak usah khawatir ya. bapak akan mencari uang nya dan sekarang lebih baik kamu fokus belajar dengan baik dan menjadi anak yang membanggakan buat bapak dan ibu"

Mendengar hal itu hati Adel merasa sedih, andai saja ia bisa mencari uang tambahan untuk biaya nya sekolah, ia mungkin tidak akan terlalu membebani orang tua nya. tapi siapa yang mau menerima pegawai anak kelas 2 SMA yang bahkan belum memiliki ijazah ?

"Ibu bapak Adel sayang banget sama kalian" batin Thalita menatap wajah kedua orang tuanya....

...…...

Assalamualaikum hallo readers

aku la nafah.🥰

ini adalah karya novel ku yang ke 3 semoga Kalian suka yaaa.

Dukung karya baru author "Cintai aku pak guru"♥️

Dukungan kalian sangat author nanti 🤗🤗

Episode 2

Keesokan hari nya, di SMA Wijaya Kencana terdengar suara gaduh dan ribut dari para siswa khususnya siswa perempuan karena Pagi hari ini mereka sungguh terkejut sekaligus senang. Bagaimana tidak, Seorang guru baru nan tampan namun juga terlihat dingin itu akan mengajar di sekolah mereka.

Iya, guru tersebut adalah Revan.

Seperti pagi hari ini ia diperkenalkan langsung oleh kepala sekolah dihadapan para siswa yang sudah di kumpulkan di tengah - tengah lapang sebagai bentuk penyambutan untuknya.

Namun, Dalam penyambutan ini Revan sengaja meminta kepada kepala sekolah agar tidak mempublikasikan identitasnya sebagai anak pemilik yayasan sekolah ini.

Belum juga satu hari ia mengajar dan bergabung di sekolah ini ia sudah banyak mendapatkan penggemar bahkan ada sebagian dewan guru juga yang diam - diam mengaguminya. Namun Revan tetap memasang wajah cuek dan dingin nya. Tetapi ternyata hal itu malah semakin membuat nya digemari.

" Pak Revan, Guru baru idolaku yang sangat tampan dan dingin. Hahaha cocok banget mereka ngasih julukan itu buat Lo Rev" Ucap regi tertawa mengejek sepupunya nya itu.

Iya, pak Regi guru b.indonesia sekaligus wali kelas nya Adel itu adalah sepupu kandung dari Revan, ibunya merupakan adik kandung dari ayah Revan.

"Diem ah, berisik Lo. Wajar dong gue dingin dan cuek ke mereka lagian gue gak mau tebar pesona atau ngasih harapan ke orang apalagi gue udah punya istri dan bentar lagi jadi seorang bapak" jelas Revan yang diangguki sepupunya itu.

"Iya sih bener, gue setuju banget sama ucapan Lo,"

Lalu mereka berdua pun larut dalam obrolan membahas mengenai perkembangan sekolah, kurikulum pembelajaran, teknik mengajar dan lain sebagainya.

Revan pun belajar banyak hal dari regi, karena bagaimana pun ia masih awam dalam menjajaki karir di dunia pendidikan, sangat berbeda dengan sepupunya itu yang memang sedari kecil sudah bercita - cita menjadi seorang guru.

"Oh iya, Lo mau jadi guru pelajaran apa ?" tanya regi kepada Revan.

"Gue mau jadi guru matematika aja, gak jauh beda itung - itungan nya sama perusahaan"

"Yayaya, itu terserah Lo sih, lagipula kebetulan banget guru matematika di sini ada yang udah pensiun jadi lo bisa isi kekosongan itu" Ucap regi yang langsung diangguki oleh Revan.

...…...

"Astagaaaaa, gak sabar banget pak Revan ngajar di kelas kita" Ucap Mita sahabat sekaligus teman sebangku Adel sambil membayangkan wajah tampan Revan yang tadi pagi di lihatnya.

Adel yang mendengar ucapan sahabatnya itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, Kumat lagi ternyata penyakit teman nya itu kalo liat cowok ganteng dikit langsung aja bawaannya pengen di bawa pulang.

Hingga tak lama kemudian, Revan pun segera masuk ke kelas Tempat Adel belajar, yaitu kelas 11 IPA 1

"Selamat pagi anak - anak" Ucap Revan tegas dan terlihat begitu berwibawa.

"Selamat pagi juga pak" Jawab para siswa serempak bahkan ada beberapa dari mereka yang berteriak histeris melihat guru baru idola mereka akhirnya mengajar disana.

"Baiklah, sebelumnya mungkin kalian sudah mengetahui nama Saya Tetapi biar lebih Afdhal saya akan memperkenalkan diri kembali, Saya Revan disini akan mengajar kan matematika menggantikan Pak Setyo. Apa ada yang mau ditanyakan ?"

"Umur berapa pak ?"

"udah punya pasangan belum pak ?"

"Mau gak jadi calon ayah masa depan buat anak - anak ku pak ?"

"Rumahnya dimana pak ? siapa tau bisa barengan"

Dan masih banyak lagi pertanyaan yang dilontarkan oleh para siswa, termasuk Mita sahabat Adel.

"Eheemm" Revan pun berdehem hingga semua siswa serentak terdiam.

"usia saya 28 tahun dan sudah menikah" jawab Revan tegas.

Lalu tanpa ada basa - basi lagi, Revan pun segera melakukan kegiatan pembelajaran, tetapi sebelumnya ia mengabsen terlebih dahulu untuk mengenal lebih jauh anak didiknya ini.

...…...

Tidak terasa sore hari pun tiba, kini saatnya jam pulang sekolah para siswa dan guru pun satu persatu mulai meninggalkan area sekolah begitupun dengan Revan, ia lekas pulang mengendarai mobil sport miliknya.

Ceklek

Suara pintu terbuka diiringi langkah kaki jenjang seorang pria tampan yang baru saja menambah gelar baru yaitu pak guru.

"Hai sayang, kamu sudah pulang" tanya Thalita yang saat ini sedang duduk di atas ranjang sambil membaca buku tentang ibu hamil.

"Iya sayang, capek juga ternyata menjadi guru itu" jawab Revan merebahkan kepalanya di pangkuan sang istri yang saat ini terkekeh mendengar keluhan sang suami.

"Uluhh kasian sekali suamiku ini, memang sayang menjadi seorang guru itu tidak mudah apalagi tanggung jawab yang diemban juga sangat besar. yang penting sekarang kamu semangat dan tidak menyerah" katanya sambil mengelus kepala Revan.

"Iya kamu benar, sungguh beruntung sekali aku memiliki wanita seperti kamu sayang. Aku mencintaimu"

"Heemm aku juga mencintaimu" balas Thalita.

"Oh iya bagaimana kabar nya anak kita seharian ini, dia tidak rewel kan ?" tanya Revan mengelus perut buncit sang istri

"Nggak kok, dia baik - baik saja cuman beberapa kali menendang" jawab Thalita

Lalu Revan pun kembali memeluk tubuh sang istri lalu setelah beberapa menit bermanja-manja, Revan pun akhirnya bangkit dan bergegas untuk mandi.

...…...

"Astaga, baru juga pertemuan pertama, pak Revan sudah memberikan soal sebanyak ini. Untung saja masih dalam kategori soal yang mudah." gerutu Adel yang saat ini tengah mengerjakan tugas yang diberikan oleh Revan.

Namun untung saja iya mampu mengerjakan semuanya dengan baik karena Adel memang salah satu siswa cerdas kebanggaan sekolah.

hingga tak lama kemudian suara pintu kamar yang diketok.

tok tok tok

Lalu tak lama kemudian pintu terbuka menampilkan sang ibu tercinta.

"Adel, ayo makan malam dulu nak" ucap nya

"Iya Bu sebentar lagi ya, Adel selesaikan dulu tugas ini tanggung bu Tinggal satu soal lagi" jawab Adel tersenyum sambil menampilkan buku nya.

"Oh ya sudah kalau begitu, jangan lama lama ya del kasian bapak susah menunggu"

"Iya Bu tidak akan lama kok"

...…...

"Ayo Rev, tambah lagi makannya mamah sengaja loh masak makanan kesukaan mu sebagai perayaan kamu mulai bergabung di yayasan sekolah kita" Ucap sarah mamah Revan.

"Iya mah" Jawab Revan singkat dan mulai melanjutkan makannya.

"Oh iya mah, papah kemana ? kenapa tidak ikut bergabung makan malam" tanya nya kemudian.

"Papah kamu sedang ada undangan makan malam dari klien Singapura"

"dari Mr.Wang ?"

"Hmm mungkin, mamah tidak tau soalnya"

jawab sarah yang diangguki putra semata wayang nya itu.

"Oh iya Thalita, kapan perkiraan kamu melahirkan ?"

"Ehm, kata dokter sih sekitar 3 mingguan lagi mah kurang lebih itu pun bisa maju ataupun mundur dari HPL" jelas Thalita.

"Kalau begitu Kamu harus banyak bergerak biar memudahkan proses persalinan nanti"

"Iya mah, akan aku lakukan"

"Iya baguslah" kata sarah kepada menantunya itu.

...…...

Haiiiii readers, selamat datang di episode ke 2

"Cintai aku pak guru"

dukung terus karya baru Author yaa😘

Episode 3

Entah akan di beri judul apa hari ini, apakah kesialan atau keberuntungan ?

Bagaimana tidak, Adel yang biasanya selalu bangun pagi dan datang ke sekolah tepat waktu kini malah terbangun kesiangan, untung saja ia sedang menstruasi sehingga tidak melewatkan waktu subuh.

Lantas ia pun segera lari ke kamar mandi, dan buru - buru bersiap untuk pergi ke sekolah.

"Adel, kok telat sih bangun nya dari tadi digedor gedor gak jawab" kata Ratih geleng geleng kepala.

"Iya Bu maaf, abisnya Adel semalam begadang kerjain tugas jadinya bangun kesiangan, oh iya bapak udah berangkat?" tanyaa Adel

"Iya sudah dari subuh, ayo sekarang kamu sarapan dulu"

"Adel sarapan di sekolah aja Bu ya, makanan nya Adel bekal, soalnya udah telat banget takut kesiangan" tolak Adel.

"Ya sudah kalau begitu tunggu sebentar"

Lantas Ratih pun mulai memasukkan makanan yang terdiri dari goreng telur, perkedel dan capcay ke dalam box tempat nasi, Sedangkan Adel ia segera memakai sepatunya.

Setelah selesai, Adel pun berpamitan dan segera pergi ke sekolah.

.........

Sedangkan di kediaman William, Suasana sarapan pagi ini terlihat begitu damai. hingga sang pemimpin besar keluarga ini mengeluarkan suaranya.

"Revan, bagaimana hari pertama mu di sekolah kemarin ?" tanya farel kepada sang putra yang memang belum ditemui nya sejak kemarin karena kesibukan di kantor.

"Semuanya baik pah, dan Revan juga masih beradaptasi di sana"

"Heemm baguslah kalau begitu, jangan kecewakan papah"

"Iya, akan Revan usahakan pah" kata nya menatap wajah sang ayah yang sudah mulai keriput tetapi tidak menutupi wajah tampan nya.

Lalu mereka pun kembali melanjutkan sarapan nya.

Setelah selesai, Revan pun segera berpamitan terlebih dahulu karena sebentar lagi jam 7 takutnya ia kesiangan, lantas ia pun menyalimi tangan kedua orang tuanya dan mencium kening sang istri seperti biasa.

"Aku berangkat dulu ya sayang" ucap Revan lalu mengelus perut buncit Thalita

"Iya hati - hati" ucap Thalita.

.........

"Pak pak tunggu jangan dulu di tutup" teriak Adel berlari karena melihat gerbang sekolah yang sedang ditutup.

"Pak tunggu" teriaknya lagi.

"Hah hah hah, pak tunggu saya pak, izinkan saya masuk"

Sementara itu, satpam sekolah yang diketahui bernama Yanto ini seketika kaget, melihat ada salah satu siswa yang dikenali nya ternyata kesiangan dan belum masuk ke dalam.

"Loh neng Adel kesiangan?" tanya pak Yanto heran karena biasanya Adel selalu datang tepat waktu.

"Iya pak, tolong buka pintu nya please adel mau belajar pak, adel mohonnn" pinta Adel mengatupkan kedua tangannya.

Melihat hal itu, pak Yanto pun merasa iba lagipula ini pertama kalinya ia Adel kesiangan jadi masih di maklumi. Lalu pak yanto pun segera membuka pintu gerbang untuk Adel.

"Terimakasih ya pak" kata Adel tersenyum

"Iya neng Adel sama sama"

.........

Brugghh

Suara orang yang bertabrakan diiringi dengan kertas - kertas yang jatuh berserakan ke lantai menambah kesan baru dalam adegan mereka.

"Maa maaf kan saya pak" kata Adel minta maaf sambil memungut kertas kertas tersebut.

"Kamu punya mata kan ? lain kali hati - hati kalau jalan" ucap pria itu dingin.

"Sekali lagi saya minta maaf pak, saya tidak sengaja menabrak bapak" jawab Adel menunduk sambil meremas jarinya ketakutan.

"Kalau sedang berbicara dengan orang, jangan menunduk itu sangat tidak sopan"

Mendengar hal itu, Adel pun lantas mendongak dan seketika terkejut melihat orang yang ditabraknya adalah guru baru favorit di sekolah ini, tak lain dan tak bukan ia adalah pak Revan.

"Sekali lagi saya minta maaf pak, dan berjanji tidak akan mengulangi nya lagi."

Sementara itu, Revan menatap Adel dengan tajam, ia memang akan memaafkan murid ceroboh nya ini namun tidak segampang yang di kira.

Akhirnya Revan pun meminta Adel untuk membersihkan ruangan nya selama 3 hari berturut - turut. Memang hukuman yang agak berlebihan sih kalau hanya karena tidak sengaja menabrak.

Namun itulah Revan, baik di kantor ataupun di sekolah semua sama saja apabila ada hal ataupun orang yang tidak disiplin mereka akan kena hukuman, apalagi Revan sangat tidak suka dengan orang yang bertindak ceroboh.

.........

Saat ini seorang wanita hamil tengah fokus membaca majalah fashion di kamar nya, ada rasa rindu dalam dirinya untuk kembali terjun ke dunia modelling setelah melihat rancangan dan pagelaran busana yang tengah di bacanya ini, namun keadaan nya yang tengah berbadan dua tidak memungkin kan untuk kembali.

Tak lama kemudian, sebuah panggilan dari ponsel nya membuyarkan kekhusyuan nya lalu ia pun segera mengangkatnya.

"Hallo sil kenapa ?"

"Thalita, Lo buruan kesini beibb gue udah ada di Jakarta" kata sang sahabat di seberang sana.

Iya, ibu hamil tadi adalah Thalita.

"Hah ? loh bukannya kata Lo Minggu depan ya, kok udah kesini aja ?" tanya Thalita heran

"Iya sih, tapi kata manager gue jadwalnya dimajuin jadi besok"

"Oh gitu"

"Iya pokok nya hari ini kita harus ketemu, soalnya besok gue ada pagelaran busana dan malam hari nya harus udah balik lagi ke Surabaya, cepat Lo kesini gue kangen banget"

"Oke oke gue izin dulu sama Revan, eh btw di mana janjian nya ?"

"Di D'grand resto, buruan gue tunggu bye"

"Bye"

Setelah itu, Thalita pun segera menghubungi revan dan meminta izin kepadanya, Meskipun awalnya Revan tidak memberi izin namun karena memaksa akhirnya Thalita diperbolehkan untuk bertemu dengan Sisil dengan catatan harus diantar oleh sopir pribadi keluarga.

.........

"Ehm pak, ini ruangan nya sudah selesai saya bereskan, boleh saya kembali ke kelas sekarang ?" kata Adel sambil mengusap keringat di dahi nya

"Iya sudah kalau begitu, kau boleh kembali ke kelas dan ingat kau masih ada waktu 2 hari lagi untuk kembali membersihkan ruangan saya" ucap Revan dingin yang dingguki oleh Adel.

Setelah itu, Adel pun mengambil tas nya dan mulai melangkah keluar. tetapi saat terjadi ba di pintu, revan kembali mencegah nya.

"Eh tunggu tunggu" panggil Revan

"Iya pak ada apa ?"

"Siapa nama mu dan dari kelas mana ?"

"Saya Adelia Ayushaka pak dari kelas 11 MIPA 2" jawab Adel

"Baiklah, saya juga minta nomor ponsel mu,takutnya kamu kabur dan tidak mau bertanggung jawab"

Mendengar hal itu, Adel pun menghela nafas kasar mendengar ucapan Revan, memangnya ia fikir kalau Adel orang yang tidak bertanggung jawab begitu ??

lalu tanpa berlama - lama Adel pun meraih buku dari tas nya dan menulis no ponsel nya disana, setelah selesai ia pun menyobek kertas tersebut dan memberikan nya kepada Revan.

"Ini nomor saya, kalau begitu saya permisi Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab Revan menatap kepergian Adel.

.........

hallo readers apa kabar nih ??

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!