NovelToon NovelToon

Kejar Daku Kau Ku Buat Bucin

#1 -prolog #1

Perkenalkan, nama ku Gyan Assaka Hardata.

Aku memang pria paling bodoh dan paling brengsek yang ada di atas muka bumi ini.

Saking brengsek nya diri ku, aku sampai menyakiti hati wanita yang tulus mencintai ku berulang-ulang.

Salah satu kesalahan terbesar ku pada nya adalah saat aku melepaskan ikatan pertunangan kami hanya demi seorang wanita yang bila di bandingkan dengan jempol kaki nya pun tak sepadan.

** Satu dari sejuta kesalahan ku pada nya.**

"Apa kita bisa bicara sekarang Bia?" ulang Saka menahan tangan Bia yang tadi nya berjalan lebih dulu di depan nya.

"Hemm, ya! aku akan mendengarkan nya." Jawab Bia, kaku dan terkesan menghindar.

"First, I wanna say sorry soal kejadian di Paris. Aku -hem- aku khilaf." Sebuah kalimat yang lolos begitu saja dari mulut Saka namun siapa sangka malah sangat melukai hati Bia yang mendengarkannya.

"Khilaf? What the fuc*k! Bisa-bisa nya dia mengatakan apa yang terjadi malam itu sebuah kekhilafan??" sebuah tawa bercampur air mata mulai tak jelas dalam hati.

Bia benar-benar kecewa dengan apa yang barusan dia dengar dari pria yang berstatus tunangan nya ini.

Dengan susah payah Bia menelan semua rasa pahit yang dia rasa dan mencoba untuk berlapang dada menerima semua nya.

"So do I, aku juga khilaf saat itu seperti nya.." Ucapnya getir, sambil menyembunyikan hati nya yang terluka.

"Dan yang kedua yang ingin aku bicarakan, itu adalah soal pernikahan kita-" ucap Saka tertahan, menanti ekspresi wajah Bia selanjutnya..

"You wanna cancle it?? Oke, kalau itu memang yang kau inginkan. Aku tidak keberatan pernikahan kita di batalkan." Potong Bia cepat, yang sudah tidak tahan retakan di seluruh permukaan hati nya.

Rasa nya bagaikan sedikit demi sedikit kulit mu terkelupas dan hanya menyisakan daging merah bak luka yang menganga.

Sakit-perih.

Itu lah yang saat ini sedang Bia rasakan tapi Bia sembunyikan dari di balik wajah nya yang tanpa ekspresi apapun itu.

"Jadi kau setuju?” Tanya Saka dengan perasaan yang entah mengapa juga terasa sakit.

“Jika itu yang kau inginkan Saka. Why not?! Aku juga tidak akan pernah bisa mempertahan kan cinta ini sendirian. “Ucap Bia getir.

“Aku sendiri yang akan menyampaikan pada orang tua ku kalau pertunangan kita akan di batal kan." sambung Bia kembali tanpa ekspresi apapun..

Saka terdiam.

Memang benar itu yang ingin dia katakan pada Bia dan dia minta pada Bia.

Tapi saat mendengar kata-kata itu meluncur dengan sangat mudah dari bibir Bia kenapa malah kini hati nya kini terasa sakit, amat sakit.

Rasanya ingin sekali Saka menangkup wajah Bia dan bertanya, " Benar kau setuju dengan semua ini Bia? Tidakkah kau akan menahan ku lagi??"

Namun sekuat tenaga Saka mencoba menahan diri nya. Mencoba untuk tetap kuat dengan apa yang telah ia pilih.

Mungkin benar ada suatu perasaan untuk Bia di dalam sana, tapi Saka belum yakin itu adalah cinta.

"Apa ada lagi yang ingin kau bicara kan? kalau tidak, aku masih ada urusan." kilah Bia dengan air mata yang jatuh berderai mengenai hati nya yang terluka.

Saka menggeleng lemah, "Tidak ada. That’s all." Ucap nya yang bahkan tidak sanggup memandang mata Bia.

"Oke. Semoga kita bisa ketemu lagi Saka. Sampai jumpa.!” ucap Bia seolah itu adalah ucapan perpisahan selama nya dari nya.

"Sampai jumpa Bia." Jawab Saka menatap Bia dengan sejuta rasa pedih yang tidak dia pahami.

********

Tidak terkira berapa banyak aku telah menyakiti hati nya.

Mungkin karena telah terlalu banyak nya kesalahan ku pada nya, dia sampai lari meninggalkan ku tepat disaat hati ku berkata AKU MENCINTAI NYA.

Dari sekian juta harapan yang ada di dalam hidup ku, hanya ada satu harapan yang ku ingin Tuhan tuk kabulkan..

" TUHAN TOLONG BAWA KAKI KU MELANGKAH UNTUK DAPAT MENEMUKAN NYA KEMBALI. BERSUJUD PUN AKU RELA, ASALKAN MENDAPATKAN KESEMPATAN KEDUA DARI NYA- Gyan Assaka Hardata"

#2 - Prolog #2

Perkenalkan nama ku Crystal Bianca. Dan aku biasa di panggil Bia oleh keluarga ku sedangkan teman-teman ku biasa memanggil ku Crystal.

Sebenarnya aku tidak terlalu suka jika dipanggil dengan nama Crystal karena mana itu membawa ku kembali ke kisah pilu ku di masa kecil dimana ayah dan ibu ku di bunuh oleh adik tiri ayah ku sendiri, hanya demi menguasai harta orang tua ku.

Itu lah mengapa aku lebih senang di panggil Bia.

Namun akhir-akhir ini aneh nya aku lebih nyaman jika orang-orang memanggil ku dengan nama Crystal.

Nama Bia malah seakan membawa ku jatuh ke dalam luka yang tak terkatakan.

Luka yang disebabkan karena perasaan ku yang mendalam pada seorang pria. Pria yang telah membuat ku lari dari semua nya. Bahkan rela hidup sendiri di sebuah negri yang memang belum pernah aku datangi sebelum nya.

Negri yang dijuluki negri kincir angin.

Ya di Belanda lah aku kini berada, sedang menyembunyikan diri ku dari kejaran pria yang dahulu pernah melukai hati ku.

**Sepenggal kisah duka dari sejuta kisah duka ku saat bersama nya.**

“Ternyata itu semua hanya lah sebuah kekhilafan di mata nya, saat dia mengecup bibir ku dengan penuh has srat.” Tangis Bia pecah saat dia memasuki mobil nya usai Saka membatalkan pernikahan mereka.

Kilasan malam pa nas yang hampir saja merenggut kesucian nya di Paris kembali terbayang.

Semua sentuhan Saka benar-benar membuat Bia sempat berpikir kalau Saka benar -benar telah mencintai nya.

# Flash back on.

Saka menahan tengkuk Bia lalu mendaratkan ciu man pada bibir Bia.

Mata Bia membulat, jantung nya berdebar kencang. Otak kecil dan besar nya langsung mengadakan rapat dadakan. "Apa yang dia lakukan?" itu lah topik yang sedang di bahas dalam rapat dadaka otak kecil dan otak besar nya.

"Uuuuhmmm...."leng nguh Bia saat li dah Saka menerobos masuk ke dalam rongga mulut nya.

Untuk sesaat Bia pun terhanyut dalam permainan lidah yang Saka ciptakan.

Bia memejamkan mata nya, dan sedetik kemudian Bia benar-benar terjatuh dalam permainan yang Saka ciptakan, dengan penuh gai irah Bia membalas lum matan yang ia terima.

Bahkan saat Saka merem mas dua gunung kembar nya bergantian dari blouse yang Bia kenakan saat mereka berci uman, Bia membiarkannya begitu saja, seolah Bia sudah merelakan diri nya seutuh nya untuk Saka.

"Hmmm.. "Leng nguh Bia sekali lagi saat saka merem mas dua benda kenyal itu lagi dan lagi sambil menahan tengkuk Bia agar lum matan dan pagu tan mereka tidak terlepas.

Setelah beberapa saat, akhir nya Saka melepaskan ciu mannya.

Dengan nafas yang sama - sama naik turun, tatapan mata mereka pun bertemu. Menatap inten ke dalam manik mata masing-masing.

"Bia, aku mengingin kan mu.." Ucap Saka dengan suara seksih nya plus tatapan sayu mata nya sembari mengelus pipi Bia yang memerah bagai tomat.

Saat mendengar permintaan Saka yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya ity, hati Bia langsung jatuh dalam kebimbangan.

Ingin menolak tapi dia pun sangat menginginkan nya, tapi mengabulkan apa yang Saka minta dari nya, hati nya masih merasa berat karena dia tahu ada seseorang di dalam hati Saka dan itu bukan lah diri nya.

Namun untungnya sisa -sisa kewarasan Bia sama - sama berteriak,"Tidak!! aku tidak boleh sampai ke tahap ini!!"

Dengan buru - buru Bia berlari ke pintu dan tergesa- gesa meninggalkan kamar Saka.

****

Setiap kali aku mengingat saat itu, hati ku selalu merasa sedih..

Gyan Assaka Hardata, aku Crystal Bianca bukanlah pelarian nafsu mu, yang akan selalu ada saat kau melambaikan tangan mu pada ku.

ANTARA RASA CINTA DAN BENCI KU UNTUK NYA, KU PILIH PERGI MENGHILANG DARI NYA.

“TUHAN TOLONG JAUH KAN DIA DARI PANDANGAN MATA KU-Crystal Bianca.”

#3

“Aku akan bicara dengan Dennis!!” berang Ansel begitu mendengar kabar dari sang istri kalau Bia, putri angkat nya dan Lea, ingin membatalkan pernikahannya dengan Saka, notabene adalah keponakan kontan nya Dennis sendiri.

“Aku tidak percaya kalau semua ini adalah ide nya Bia! Aku tidak percaya kalau Bia lah yang ingin membatalkan pernikahannya dengan Saka. Aku yakin ini pasti akal-akalan nya Saka agar dia bisa menikah dengan pacar nya yang bernama SOVIA itu. Aku harus mengatakan ini pada Dennis! Ini tidak bisa di biarkan! Kenapa Dennis hanya diam saat putra nya mulai gila seperti ini!” cerocos Ansel sepanjang rel kereta api dari jogja ke Bandung plus dengan pasoka ln emosi yang tak terhingga banyak nya.

“Sayang kau tenang dulu! Kalau kau tidak tenang bagaimana cara nya kau akan menyelesaikan masalah ini.” bujuk Lea pada suami nya sambil mengelus lembut dada Ansel yang naik turun karena emosi yang belum terluapkan dengan sempurna.

“Baru satu bulan ini kita tidak ada di Jakarta dan semua nya sudah kacau balau seperti ini Lea!!” lagi-lagi Ansel ngamuk.

“Kalau memang sedari awal Saka tidak menerima pertunangan ini, maka aku akan mencarikan pria lain untuk Bia. Tapi ini,.. satu bulan lagi mereka akan menikah dan bocah tengik itu seenak nya membubarkan hal ini begitu saja. Memang nya dia tidak memikirkan Bia!! Apa yang orang - orang aka pikirkan soal Bia!!!!!!” sentak Ansel masih dalam mode esmosi yang tidak terkatakan.

Lea menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya pelan.” Apa dikiranya aku tidak esmosi? Dia yang tidak ada hubungan darah dengan Bia saja semarah itu, apalagi diri ku? Yang jelas-jelas ada hubungan darah dengan Bia.” Sungut Lea pelan.

Cristal Bianca memang bukan lah putri kandung Ansel dan Lea.

Dia adalah anak dari saudari Lea yang telah meninggal yang akhir nya di adopsi oleh Ansel dan Lea menjadi putri mereka.(baca buku kak Upe dengan judu the secret of Lea untuk lebih mengenal keluarga Bia)

Tapi walaupun Bia bukan putri kandung mereka, Ansel dan Lea sangat menyayangi Bia.

Bahkan setelah Ansel dan Lea memiliki seorang putri yang bernama Scarlet Damia Hardata, cinta Ansel dan Lea pada Bia sama sekali tidak memudar.

Mereka berempat hidup dengan akur dan penuh cinta.

Hubungan Bia dan Mia juga tidak ada beza nya dengan hubungan kakak adik kandung di luaran sana. Saling menyayangi dan saling melindungi begitu Bia dan Mia selama ini.

“Demi apapun Lea... ! Lekas kau telpon Dennis sebab kalau tidak maka aku sendiri yang akan terbang ke Jakarta saat ini juga!” Ujar Ansel dengan nafas yang memburu.

Lea yang tidak ingin suami nya terus-terusan esmosi, akhirnya menelpon adik ipar nya yang ada di Jakarta, Dennis Hartada.

Lea mengambil handphone nya dan menelpon ke mansion milik Dennis Hardata.

*

*

*

*

*

*

Di kediaman Dennis Hardata di Jakarta.

"Sayang, ada telpon dari Lea di bawah. Kau ingin aku meminta nya menelpon ke handphone mu atau ...?" Ucap Nathalie terhenti sebab dia jadi takut jangan-jangan suami nya terganggu dengan kehadiran nya.

"Aku saja yang akan kebawah." Jawab Dennis dengan senyum tipis nya.

"Kalau begitu, aku ke bawah duluan." Nathalie pun berlalu pergi

Sesampainya di lantai bawah...

"Lea... sebentar ya, Dennis sedang di atas." Ujar Nathalie pada Lea

"Apa dia sedang di kamar nya dan Anne?" Tanya Lea, terdengar sedih. Lea tahu Dennis tidak akan pernah bisa melupakan sepupu nya itu.

"Ya..." Jawab Nathalie, singkat.

"Dennis tadi mengatakan, sebentar lagi dia akan turun Lea." Ujar Nathalie.

" nah itu Dennis sudah sampai." Nathalie pun memberikan telpon itu pada Dennis.

"Hallo Lea..." Sapa Dennis dan mulai berbicara dengan Lea di telpon.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!