Haii.. Para Reders..😁✌🏻✌🏻
Othor kembali lagi dengan cerita terbaru..Tapi masih lanjutan "Pernikahanku Yang Gagal ".
Cuma diperankan sama Ameena anak dari si Nisa ya..
Ceritanya tetap mengarah pada si ibu mertua yang usil dan nyinyir.
Tapi disini,peran si Ameena lebih barbar dan ga mau ditindas.Lebih memilih menantang tapi dengan cara yang wajar.
Moga Readers semua terhibur dan jangan bilang lagi ceritanya bertele-tele. semua alur bertahap ya.
Jangan lupa follow me IG : Mitha_shin
Happy reading ..❤❤
...****************...
20 Tahun kemudian...
Ketika suami Meena baru saja pulang,disambut langsung oleh Meena.
"Aku membelikanmu sesuatu." Ucap sang suami sambil menunjukkan pada Meena.
"Ini apa??"Tanya Meena sembari melihat isi dalam bungkusan
"Buah dan kacang panggang dengan kulitnya..Kebetulan mama juga ingin memakannya..Aku akan panggil dulu."Jawab sang suami sambil berjalan kearah kamar sang ibu.
Meena hanya mengangguk.
Tak berapa sang ibu mertua dan sang suami pun datang menghampiri Meena.
"Ini coba dimakan ma..Meena yang membelikannya untukmu."Ujar sang suami pada ibunya.
Seketika Meena melirik bingung pada sang suami sambil menunjuk kearah dirinya.Tapi sang suami justru hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.
Tanpa menjawab,sang ibu mertua pun langsung mencoba kacang tersebut.Dan baru beberapa ia mencoba,sang ibu mertua langsung membuangnya.
"Kacang apa ini??Semuanya mentah..Tidak enak.. banyak yang rusak " ujar sang ibu mertua langsung protes.
"Ini ujungnya juga tidak bisa dikupas..Bagaimana kau membelinya?" protes ibu mertuanya lagi
Meena hanya menghela nafasnya dengan kesal
"Puweh.. Isinya tidak bisa dimakan semua.." ucap ibu mertuanya yang masih protes .
Suami Meena pun juga ikut menghela nafas dengan kesal.
"Ma..ini sebenarnya aku yang membelinya.. bukan Meena."Sahut suami Meena.
"Kau yang beli?? aku kan sudah bilang,Meena tidak sebaik itu.." sindir sang ibu mertua sembari melirik kearah Meena.
Sementara Meena hanya mengernyitkan pandangannya kearah sang ibu mertua.
Ibu mertua tidak tahu diri.. gerutu Meena dalam hati
Meena pun hanya mendengus kesal dengan tatapan sinis kearah sang ibu mertuanya.Sedangkan sang suami tak bisa berkata apa pun.Melihat sikap ibunya yang menyebalkan.
...***************...
Flashback..
Sebelum menikah :
Saat seorang gadis tengah tertidur pulas,tiba tiba saja seseorang datang sambil menarik telinga nya dengan kerasa
Sontak membuat gadis bernama Ameena,langsung meringis kesakitan
"Akkhhh...Sakit ma.."Lirih Ameena sambil memegangi telinganya yang sakit
"Kalau tidak begitu kau tidak akan bangun..Ayo cepat bangun..Ini sudah siang..Bukankah kau harus bekerja??"Sahut Nisa yang membangunkan Ameena sambil mengomelinya dengan nada tinggi
"Diluar sedang hujan ma..Biarkan aku tidur setengah jam lagi..Cuaca ini membuatku ingin tidur lagi..Hooaammm..."Jawab Ameena dengan wajah yang masih mengantuk sambil menguap
Dan Ameena pun kembali merebahkan tubuhnya dikasur.Nisa yang melihat pun hanya menggelengkan kepalanya
Sejenak Nisa pun berpikir,seolah mencari cara agar Ameena bisa langsung terbangun.Sesaat Nisa memperhatikan kamar Ameena.Dan terlihat sebuah jaket putih yang tergantung dinding
Nisa pun langsung mengambilnya dan kembali menghampiri Ameena
"Kalau kau masih tidak mau bangun..Jaket ini akan mama masukin ke mesin cuci..Mama baru ingat,kalau jaket ini belum pernah dicuci sama sekali kan??Sejak terakhir kau menonton konser si Suga BTS bulan lalu kan??.."Ujar Nisa memberitahu Ameena dengan sengaja ingin memberi peringatan
Seketika membuat Ameena langsung membuka matanya dan beranjak bangkit.Mengambil jaket tersebut dari tangan Nisa ibunya
"Jangan ma..Aku tidak mau jaket ini dicuci..Jaket ini sangat langkah..Mama tidak lihat,jaket ini ada sejarahnya..Ada tertulis tanda tangannya Suga ma..Ini tanda tangannya yang asli..Aku tidak rela jika tanda tangannya hilang,kalau jaket ini dicuci..."Ujar Ameena yang langsung memeluk jaket tersebut dengan erat dan menolak
"Sudah perawan tua,kau masih bisa bisanya menggemari grup bocah..Apa kau tidak sadar sudah berapa umurmu sekarang..??Kau sudah tidak pantas menggemari grup bocah seperti mereka.."Sindir Nisa pada anaknya
"Ini bukan soal umur ma..Tapi soal prestasi dan bakat yang mereka miliki ma..Grup mereka itu sudah mendunia..Siapa yang tidak suka mereka..Siapa pun pasti suka.. Tidak mengenal umur,mau muda atau pun tua.."Jawab Ameena membela grup boyband kesayangannya
"Aku..Aku yang tidak suka dengan grup mereka..Kenapa??Jangan kau pikir semua pasti suka mereka..Seharusnya kau bukan menghabiskan waktu yang sia sia untuk hal yang begini..Tapi waktu mu adalah mencari jodoh..Kau sudah seharusnya menikah daripada menggemari grup yang tidak jelas."Sindir ibunya lagi
"Untuk apa aku menyibukkan diri mencari jodoh ma..Nanti juga datang sendiri..Lagi pula siapa yang niat ingin menikah??Aku masih ingin bebas ma..Menikmati masa muda ku..Daripada menikah,ujung-ujungnya ngurusin dapur,ngurusin anak..Ahh..Membayangkannya saja aku sudah horor ma.."Ujar Ameena yang langsung merinding
Pletak...
Sebuah jitakan mendarat kearah kening Ameena dengan keras,karna tindakan Nisa
Ameena pun kembali meringis kesakitan
"Kalau bicara,kau jangan sembarangan..Suatu saat kau memang harus menjalani pernikahan seperti itu..Kecuali kau menemukan jodoh seorang crazy rich ..Mungkin urusanmu bukan dapur atau anak..Tapi kehidupan sosialita..Jadi pintar pintar saja saat kau memilih jodoh..Jangan seperti nasib mama mu..Mama mau kau hidup bahagia.."Ucap Nisa memberi nasehat
Sesaat Ameena pun terdiam.Seakan ia mengerti dengan maksud ibunya.Yang sudah gagal sekali dalam membina rumah tangga
"Ahhh..Iya iya..Aku mengerti..Susah kalau sudah berdebat dengan mentri rumah tangga.."Jawab Ameena langsung bangkit
"Kau bilang apa??"Tanya Nisa yang tidak terima dengan sindiran Ameena anaknya
Ameena pun langsung kabur meninggalkan ibunya dikamar.Melihat tingkah anaknya,Nisa hanya bisa tersenyum sambil menggelengkan kepalanya
Meena pun berjalan kekamar mandi,namun saat pintu akan dibuka.Pintu justru terkunci dan terdengar suara seseorang sedang bernyanyi
"Adit..Buka pintu..Aku mau mandi.."Ujar Meena sambil mengetuk pintu kamar mandi
"Aku masih lama..Kau pakai saja kamar mandi dibelakang."Jawab Adit yang berada dikamar mandi
"Kau saja yang pakai..Cepat keluar..!!Aku mau kerja..!!"Teriak Meena kembali mengetuk pintu kamar mandi dengan keras
Namun Adit tetap tidak keluar dan justru memperkeras suaranya dengan bernyanyi.Seolah ia tidak memperdulikan teriakan Meena sang kakak
Sejak Nisa berpisah,Nisa kembali menata hidupnya dengan membuka lembaran hidup bersama seorang lelaki yang kini sudah menjadi suaminya
Lelaki tersebut bernama Arya,berprofesi sebagai pegawai swasta.Namun berpenghasilan mapan dan juga bertanggung jawab untuk keluarganya
Dan mereka pun dikaruniai anak lelaki bernama Adit,saat Meena sudah menginjak usia 7tahun.Dan kini Meena yang sudah berusia 27tahun,sementara Adit sudah berusia 20tahun.Pertengkaran dan keributan tak pernah lepas diantara mereka.Namun mereka juga saling menyayangi layaknya seorang kakak beradik
Nisa pun beruntung dapat memiliki keluarga yang seutuhnya.Dan dapat membangun bersama hingga anak anaknya sudah tumbuh dewasa dan mandiri
"Adit..Cepat keluar ...!!!"Teriak Meena lagi
"Kecilkan suara mu..Kenapa setiap pagi kau selalu berteriak untuk urusan kamar mandi.."Sahut Nisa melihat keributan Meena
"Adit tidak mau keluar ma..Aku mau mandi..Aku mau kerja..Sedangkan Adit kan tidak kerja..Tapi dia malah sengaja berlama lama didalam."Jawab Meena mengadu pada Nisa
"Kalau kau merasa ini sering terjadi,kenapa kau masih saja bangun kesiangan??Sudah tahu,adikmu selalu bermeditasi dikamar mandi ..Pakai saja kamar mandi dibelakang.."Ujar Nisa membela Adit
Meena pun langsung memasang wajah cemberut
"Ihhh...Awas kau ya,akan ku balas kau Adit..!!"Ancam Meena yang akhirnya mengalah dan pergi kekamar mandi
Sejam kemudian..
Mereka pun berkumpul bersama dimeja makan untuk sarapan bersama.Terlihat raut wajah Meena yang ketus saat menatap Adit.Adit hanya bisa tersenyum melihat tatapan sang kakak
"Kenapa dengan wajahmu??Belum gajian ya??"Ledek Adit
"Berisik..!!Dasar pengangguran.."Sindir Meena
"Hahaha..Sorry..Sorry saja ya ..Aku sekarang sudah bukan pengangguran lagi.."Jawab Adit dengan santainya
Meena pun melihat Adit dengan heran
"Sekarang adik mu sudah bekerja disebuah PT ,ditempat papa bekerja..Dan mulai bekerja hari ini.."Sahut sang ayah memberitahu pada Meena
Adit pun tersenyum nyengir,seolah menyombongkan dirinya
"Oh..Jadi sekarang kau bukan pengacara lagi??"Tanya Meena menatap sinis
"Pengacara??Memangnya pengacara apa??Kenapa mama tidak tahu??"Tanya Nisa yang bingung
"Bukan pengacara itu ma..Tapi Pengangguran Banyak Acara.."Jawab Meena menyindir Adit
"Jangan bicara seperti itu..Seharusnya kau mendukung adikmu ..Jadi kau tidak risih lagi kan,melihat dia cuma habiskan waktu untuk main.."Ujar Nisa kembali memihak Adit
"Bagus lah..Akhirnya dia tahu diri juga..Tidak mau kuliah,tapi menghabiskan waktu yang sia sia.."Sindir Meena lagi
"Kau juga menghabiskan waktu sia sia.."Sahut Adit membalas sindiran Meena
Meena pun menatap sinis kearah Adit
"Ya..Sia sia,karna kau harus menghabiskan waktumu cuma untuk kerja dan tidak ada waktu untuk cari jodoh ..Jangankan jodoh,pacar saja kau juga tidak punya kak..Hahah.."Sindir Adit sambil menertawai Meena dengan puas
Meena hanya menatap datar.Dan tiba tiba Meena pun langsung menendang kaki Adit dari bawah meja dengan keras
"Arggghhh..."Teriak Adit kesakitan
"Adit..Kenapa kau berteriak nak??"Tanya Nisa menoleh kearah Adit
Adit pun langsung mengusap usap kakinya sambil menatap tajam kearah Meena.Sementara Meena justru menikmati sarapan paginya dengan santai.Seolah tak terjadi apa apa baginya
"Kakak sialan..Awas kau.."Umpat Adit dengan suara pelan melirik sinis
Setelah sarapan,Meena pun langsung berangkat dengan menggunakan transportasi bus.Karna cuaca yang tidak mendukung dan masih turun hujan,Meena pun berlari menuju halte bis karna takut ketinggalan bis tanpa memakai payung
Dan benar saja,belum sampai dihalte bis pun sudah lebih dulu tiba dan akan berangkat kembali.Meena dengan cepat mengejar bis tersebut
"Hei.. Tunggu pak..Aku mau naik.."Teriak Meena pada sang sopir untuk berhenti
Sang sopir yang melirik kearah kaca spion,langsung menghentikan laju bisanya
Meena dengan cepat memasuki bis tersebut dalam keadaan yang sedikit basah
"Lagi lagi kau terlambat nak.."Sahut sang sopir yang sudah terbiasa melihat Meena menaiki bisanya
Meena pun hanya tersenyum nyengir karna merasa malu.Sebelum mencari tempat duduk,Meena terlebih dulu mencari kartu untuk membayar bis tersebut.Namun berusaha ia mencari,kartu tersebut justru tidak ia temukan
Ah..Sial dimana kartu ku..Tidak mungkin tertinggal..Batin Meena yang terus mencari kartu didalam tasnya
Sang sopir yang sempat menunggu Ameena untuk membayar,sesaat melirik dari kaca spion
"Hei..Apa kau masih lama??Bis ini sudah harus jalan.."Tanya sang sopir
"Ah.. Iya sebentar pak..Aku sedang mencari kartu ku.."Jawab Meena yang masih terus mencari kartunya
Namun,tiba tiba saja seseorang muncul daru belakang Meena.Dan membayarkan tarif bis untuk Meena dan dirinya
"Duduk kah,aku sudah membayarkannya untukmu.."Sahur lelaki asing yang memakai kacamata dan masker hitam
Seketika Meena menoleh terkejut
"Eh..Iya..Terima kasih.."Jawab Meena yang langsung mengangguk dan mencari tempat untuk duduknya
Sementara lelaki asing tersebut memilih berdiri sambil mendengarkan musik menggunakan headsetnya
Meena pun sesaat memperhatikan seseorang yang sudah berbaik hati membayar tarif bis untuknya
Namun sikapnya yang cuek,justru langsung mengalihkan perhatiannya kearah jendela.Merasa masalahnya beres,ia pun menikmati perjalanannya menuju kantor
Saat ini Meena bekerja disebuah perusahaan dibagian pemasaran.Setelah lulus kuliah,Meena sengaja bekerja di perusahaan tersebut.Waktunya pun hanya dihabiskan untuk bekerja dan berkumpul dengan teman temannya
Tanpa berpikir untuk mencari pasangan,yang seharusnya ia sudah waktunya untuk menikah
Namun karna ia bercita cita ingin menjadi wanita karir,ia lebih menyampingkan urusan asmaranya dibandingkan merelakan karir yang sudah susah payah ia jalankan
Meena adalah wanita yang keras dan cuek Namun terkadang ia juga sering bernasib sial,karna tak luput dari tindakan nya yang ceroboh.
Tapi dalam hal pekerjaan ,Meena sangat profesional dan diakui ia pegawai yang sangat displin dalam bekerja.Itu sebabnya Meena sangat menikmati pekerjaannya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!