NovelToon NovelToon

Pria Itu Ayah Dari Anak Ku

Part 1

Malam itu dihotel Angga sedang mengikuti acara ulang tahun teman pekerja nya. Tetapi karena teman nya ini seorang perempuan jadi ia tidak tahu cuma hanya ada sedikit teman pria yang datang ke acara ulang tahunnya itu. Sehingga ada seseorang yang memberikan nya minuman membuat nya mabuk dan saat ia ingin menuju kamar hotel nya dengan tubuh keadaan sempoyongan.

"Ini pasti kamarku,," Angga membuka pintu kamar hotel yang tidak terkunci itu dengan kepala masih keadaan pusing dan pikiran yang begitu tidak stabil ia tidak tahu bahwa dirinya salah masuk kamar.

gadis yang baru saja selesai membersihkan tubuhnya itu keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pada tubuhnya begitu terekspos jelas pesona pada tubuhnya itu begitu melihat seorang pria yang tak dikenalnya itu membuat nya kaget.

"Siapa kau?! Mau apa kau dikamarku?!" Suara Meyra yang begitu dengan tatapan wajah yang tak bisa diartikan.

Angga yang menyadari seorang wanita dikamar nya dengan pikiran yang sedang tidak stabil itu, mengira wanita dihadapannya itu ialah kekasihnya. Sehingga ia melangkahkan kakinya mendekati nya, membuat Meyra ketakutan dengan dirinya melangkah mundur.

"Apa yang mau kau lakukan? Jangan berani dekat - dekat!" Teriak Meyra dengan ketakutan.

"Sayang jangan takut, kamu pasti kesini karena merindukan ku bukan? aku mau kamu" Angga terus saja semakin mendekat dan saat itu juga ia memeluk tubuh Meyra yang begitu polos itu.

"Ah, apa yang kau lakukan?! lepaskan!! lepaskan saya! saya tidak tahu kamu siapa!!! lepaskan!" Teriak Meyra berusaha melepaskan pelukan Meyra dari tubuhnya, tetapi tubuh Angga begitu sangat kuat membuat nya susah untuk melepaskan nya.

"Tidak! aku tidak akan melepaskan mu! Yang ku mau kamu sayang!" Angga masih dalam pengaruh alkohol itu maka itu sebab nya ia belum saja sadar bahwa Gadis yang kini ia peluk itu adalah bukan kekasih nya.

Kini Meyra tidak tahu harus berbuat apa - apa lagi. Ia tidak bisa melawan pria yang tak dikenalnya itu. Tiba - tiba saja Angga mencium Wanita dihadapannya dan Meyra begitu kaget membulatkan matanya.

"Hey kau! Emphhh, Apa yang kau lakukan?! Emphhh, tolong!" Teriak Meyra masih berusaha menghindar dari pria itu.

Angga pun dengan tangan nya yang begitu kekar itu menghempaskan Meyra ke ranjang tempat tidur dan secara tidak sengaja handuk yang membalut pada tubuh gadis itu begitu terlepas membuat lekuk pada tubuhnya terlihat jelas.

"Kyaaa! apa yang kau lakukan padaku!!" Meyra tidak terima dengan perlakuan pria itu.

...••••••••••••••••••••••••••...

Beberapa hari kemudian,

Setelah kejadian beberapa Minggu yang lalu setiap hari Meyra selalu saja terdiam diri, ia begitu benci dengan laki - laki yang telah merenggut keperawanan nya itu. Ia tidak tahu harus melaporkan nya ke pihak berwenang, tetapi ia tidak mempunyai bukti apapun dan lelaki itu ia tidak tahu dimana sekarang.

"Huftttt....?" Meyra menghela nafasnya.

"Hey Mey.... ada apa? aku lihat beberapa Minggu ini sering banget melamun terus...?" Sapa Gea teman kuliah Meyra.

"Ge.... aku mau tanya sesuatu kepada mu, boleh?" Tanya Meyra pada Gea.

"Ehm, memang nya mau tanya apa?"

"Semisal kalau kamu kehilangan keperawanan mu karena seorang laki - laki yang tidak kamu kenal apa yang akan kamu lakukan?" Pertanyaan Meyra begitu membuat Gea kaget. Karena ini pertama kalinya Meyra mempertanyakan yang aneh - aneh seperti itu padanya.

Jangan lupa like jempolnya dan dukung terus karya aku sekian terima kasih banyak ❤️

Part 2

"Iyah, tergantung. Kalau aku jadi wanita itu dan tiba - tiba hamil aku minta pertanggungjawaban tetapi kalau dia ngak mau laporkan saja ke pihak berwenang." Jawab Gea.

Meyra hanya terdiam mendengarkan Jawaban dari Gea dan ia hanya mengganggukan kepalanya mencerna dari perkataan teman kuliahnya itu. Meyra tersenyum dan sekarang pikiran nya merasa lega.

"Begitu ya,"

Gea mengerutkan keningnya tidak tahu mengapa sahabat nya itu menanyakan pertanyaan yang lain selain tentang tugas kuliah.

"Memangnya kenapa kamu menanyakan pertanyaan seperti itu?" Tanya Meyra dengan tatapan mata menyelidiki.

Meyra menghela nafasnya dengan nafas berat, Ia sebaiknya menceritakan apa yang telah terjadi kepada sahabatnya itu dari pada memendamnya terus - menerus.

"Sebenarnya ada sesuatu yang menganjal hatiku selama seminggu ini, apa kamu ingat saat aku menelpon mu akan menginap dihotel Puri saat itu."

"Ya, aku mengingatnya. Memangnya kenapa? Apakah ada sesuatu terjadi padamu?"

"Aku saat di –" Meyra menjelaskan semuanya yang telah terjadi padanya seminggu lalu, Gea begitu syok dan tak kalah kaget mendengar nya dari telinga nya sendiri.

"Whattt?! Lalu apa kamu tidak meminta pertanggung jawaban padanya?" Tanya Gea.

"Bagaimana aku mau meminta pertanggung jawaban dengannya. kamu kira aku hamil apa?" Kesal Meyra.

"Oh, syukurlah. tetapi apa mungkin kamu belum merasakan tanda - tanda begitu?"

"Nah itu yang aku takuti, aku takut sampai benar hamil anaknya. Bagaimana jika aku–" Meyra tak bisa berbicara lagi, rasanya ia ingin menangis.

"Sudahlah kamu tenangkan saja pikiran mu, nanti kita lihat aja dulu sampai hari - hari berikutnya."

Meyra hanya mengganggukan kepalanya terdiam dan menyandarkan kepalanya pada bahu Gea.

...***...

Perusahaan Anggaranaya.

Kini Angga sedang menjelaskan tentang meeting nya selama dikantor. Ia betul - betul sibuk akhir - akhir ini. Tak terasa sudah menunjukkan pukul 14.00 kini meeting telah selesai dan Angga kembali ke ruangan nya.

Ia menghempaskan bokongnya di kursi kebesarannya. Sebenarnya pikiran nya sedang kacau balau, tentang kejadian beberapa Minggu yang lalu sama halnya dengan Meyra.

Ia menghubungi seseorang.

"Kalian cari sesuatu tentang kejadian beberapa Minggu yang lalu dihotel kalau tidak salah hotel Puri secepatnya."

"baik tuan saya akan segera melakukan perintah anda tuan,"

"jangan sampai tidak mendapatkan apapun, jika sampai tidak mendapatkan apapun yang saya perintahkan siap - siapa anda saya pecat, mengerti!"

"Baik tuan*"

Setelah selesai perbincangan antara bos dan anak buahnya itu diponsel nya, ia begitu prustasi Mengacak - acak rambut nya.

"Arghh! dimana gadis itu sebenarnya?! Kalau dia sampai beneran hamil anak ku, darah daging ku sendiri habis sudah. papa pasti akan mengeluarkan ku dari kk."

Dengan wajah begitu dingin nya Angga begitu kacau. Kini tiba - tiba seseorang mengetuk pintu ruangannya.

Tok. tok.

"Masuk," Ucap Angga.

Pintu itu pun terbuka seorang wanita cantik nan seksi itu masuk. Dengan melenggak - lenggokan tubuhnya ke arah Angga dan tersenyum.

Angga terkejut dengan keberadaan kekasihnya itu berada disana.

"Sayang," Panggil gadis itu kepada Angga dengan bibir seksinya.

"Mia, kenapa kamu datang kesini? kenapa tidak menghubungi ku terlebih dahulu?"

Tanya Angga berdiri dari tempat duduknya.

"Memangnya kenapa kalau aku datang? aku kan kangen sama kamu," Bisik Mia ditelinga Angga dan langsung saja memeluknya, tetapi pelukan nya tak dibalas oleh Angga malah ia mendorong tubuh Mia.

"Tunggu dulu, kamu ngak lihat disini ada CCTV. kalau papa aku tau aku memiliki hubungan dengan wanita bisa - bisa papa aku marah besar padaku." Tunjuk Angga ke arah CCTV diruangan nya itu.

Mia lupa akan hal itu, "sial...! kenapa gue bisa lupa."

Jangan lupa like jempolnya dan dukung terus karya aku sekian terima kasih banyak ❤️

Part 3

Kini Mayra telah berada dikamar nya ia mendapati kakaknya itu yang sering disapa Andre sedang bersama salah satu temannya yang tak lain Calvin. Tanpa Meyra sadari dosennya itu termasuk orang yang ia cintai itu ternyata teman kakaknya, yang ia tak tahu selama ini.

"Calvin, ngapain Dosen aku ada disini"

"Eh, Mey kamu sudah pulang... kenapa ngak bilang sama kakak dari tadi."

Andre kakaknya itu begitu kaget menyadari keberadaan adiknya itu.

"Sedari tadi, oh ya Meyra mau ngomong sesuatu sama kakak"

Bisik Meyra. Ia menarik lengan Andre menjauh dari keberadaan Calvin yang tak menyadari keberadaan mey juga disana karena sibuk menelepon seseorang.

Didalam kamar Meyra.

Meyra menutup pintu kamarnya rapat - rapat dan langsung saja menghempaskan lengan Andre dengan begitu kasar.

"Kakak. ada hubungan apa dengan dosenku itu? Kenapa ia bisa bersama kakak dirumah kita?" Seru Meyra. Ia tidak tahu ada hubungan antara dosennya itu dengan kakaknya itu.

"Sebenarnya dia teman sekolah kakak dulu dan kakak tidak sengaja bertemu dengan nya di jalan tadi jadi kakak ajak aja dia kerumah. lagipun kakak sama dia ingin melepas rindu" Ucap Andre.

Meyra mengacak - acak rambut nya yang kini mulai berantakan, "Kakak tahu dia siapa? Dia itu dosen aku, termasuk orang yang aku cintai. Aku pernah cerita sama kakak berapa yang lalu, apakah kakak ingat?"

Kini Andre mengingatnya, beberapa hari yang lalu Meyra menceritakan bagaimana sifat dosennya itu yang tak lain Calvin yang begitu selalu dingin padanya dan selalu membuat Meyra begitu kesal dengan sifatnya itu tetapi Meyra tetap saja masih mencintai nya dan mengharapkan nya.

"What? Jadi pria yang kamu maksud itu Calvin? astaga Mey. kamu ngak boleh mencintai nya ataupun berpacaran dengan nya lebih baik kamu lupakan Calvin dia pria yang tidak baik. Kakak sangat mengenalnya siapa Calvin"

Jelas Andre. Ia tahu semua tentang Calvin sebenarnya Calvin itu duda beranak satu, tetapi semenjak ia ditinggalkan oleh istrinya karena sebuah tragedi kecelakaan saat itu yang ia tidak tahu pasti bagaimana kejadiannya saat itu. Ia tidak ingin sampai adek kesayangan nya itu terluka karena seorang pria.

"Kakak ngak usah ikut campur urusan aku, bagaimana pun kami saling mencintai–"

Tiba - tiba saja Meyra begitu ingin muntah, –Huekk.

Ia berlari ke kamar mandi dikamarnya itu, kenapa tiba - tiba ia ingin mual dan kepala nya begitu pusing.

"Ada apa denganku?" Mengambil tisu dikamar mandinya itu.

Andre kakaknya itu segera menghampiri nya ia begitu khawatir dengan Meyra.

"Kamu tidak apa - apa?" Tanya Andre.

"Tidak. lebih baik kakak temui sahabat kakak itu dulu, Mey mau istirahat aja dulu." Ucap Mey berjalan menuju tempat tidur nya dengan raut wajah kini begitu pucat.

"Baiklah kalau begitu, apa kakak tidak panggilkan dokter?" Tanya Andre yang semakin khawatir.

"Ngak usah, Lebih baik temui sahabat kakak itu pasti lama ia menunggu dibawah. Cepat keluarlah jangan khawatirkan keadaanku aku baik - baik saja." Ucap Meyra mengusir kakak nya itu– alias mendorong tubuhnya keluar dari kamarnya dan mengunci pintunya.

Meyra menghela nafasnya dengan begitu berat, ia segera mengambil ponselnya di meja sebelah tempat tidur nya itu dan mencoba menghubungi Gea teman nya itu.

"Halo ada apa Mey?"

kini dari balik ponsel itu sahutan Gea terdengar suaranya seperti khas orang yang baru bangun tidur.

"Ge, kamu kesini sekarang juga ya. Oh ya aku mau kamu membelikan aku sesuatu diapotek apakah kamu mau membantuku?"

Gea mengerutkan dahinya, "Apakah kamu sakit?" Tanya Gea.

"Tidak, aku tiba - tiba terasa mual dan pusing tadi aku takut apa yang kita bicarakan tadi pagi itu beneran terjadi,"

"Maukan kamu belikan aku tespeck aku ingin mengetes nya secara langsung."

"Baiklah aku akan segera berangkat, aku tutup telponnya dulu byee."

"byeee..."

Setelah perbincangan mereka ditelpon Meyra merebahkan tubuhnya di tempat tidur nya. Kini pikiran nya selalu melayang - layang, rasanya kejadian beberapa Minggu yang lalu teringat jelas bagaimana saat itu pria yang ia tak dikenalnya itu merengut keperawanan nya secara paksa.

Jangan lupa like jempolnya dan dukung terus karya aku sekian terima kasih banyak ❤️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!