NovelToon NovelToon

Suami Pengganti (Menikah Dengan Calon Kakak Ipar)

Setting tokoh.

A. Pemeran utama Wanita

Mentari Sagita, gadis berusia 24 tahun tersebut biasa di panggil Gita oleh orang orang terdekatnya. Gita yang terkenal dengan sikapnya yang ramah serta periang. ia merupakan salah satu mahasiswi semester akhir di salah satu universitas kedokteran ternama di ibukota. Gita memiliki paras yang cantik, hidungnya yang mancung, bentuk wajahnya yang Oval serta warna kulitnya yang putih bersih, tidak heran jika gadis itu menjadi idola di kampusnya. Gita merupakan gadis yang cerdas, terbukti sebentar lagi ia akan segera mendapat gelar dokter. Gita dapat melanjutkan studinya sebab mendapatkan beasiswa.

Tinggi badan Gita kurang lebih 160 cm, tidak terlalu pendek untuk ukuran gadis Asia khususnya Indonesia.

Di usianya saat ini Gita telah memiliki seorang kekasih tambahan hati dan keduanya telah berencana untuk segera menikah, saat gadis itu berhasil mendapatkan gelarnya sebagai seorang dokter.

Di Mata teman-temannya Gita terkenal baik dan Solid. di kampus, Gita memiliki dua orang sahabat yaitu MEGA dan ANIS, keduanya berteman dengan Gita sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas sampai dengan saat ini. ketiganya terlihat sangat dekat, bahkan Mega dan Anis tak jarang menggoda Gita dengan sebutan ibu abdi negara, mengingat sudah dua tahun terakhir sahabat mereka itu di buat berbunga bunga oleh salah satu pria yang berprofesi sebagai abdi negara.

Bukannya marah, Gadis itu malah tersenyum simpul jika kedua sahabatnya melayangkan panggilan seperti itu padanya.

Namun sayangnya harapan gadis itu untuk menikah dengan kekasih pujaan hati harus kandas akibat kejadian yang tidak di inginkan.

B. pemeran pendamping pria.

Lesmana putra Adipura Sanjaya atau yang lebih akrab di sapa Mana, seorang pria yang berprofesi sebagai abdi negara.

Mana yang sejak kecil sudah bercita cita menjadi seorang abdi negara, akhirnya dapat mewujudkan cita-citanya di usianya yang ke 21 tahun, tepatnya lima tahun yang lalu.

Pria yang memiliki wajah tampan serta kulitnya yang berwarna kuning Langsat itu, memiliki postur tubuh tegap berisi serta tinggi badan yang mencapai 183 cm. saat ini Mana di tugaskan untuk misi perdamaian di luar negeri. sebagai abdi negara tentulah Mana harus siap siaga di tugaskan di mana saja, meski sering kali kerinduan pada Sang kekasih, yang sebentar lagi akan segera di nikahi terus merajai hati dan perasaannya.

Gadis beruntung yang mampu membuka pintu hati pria tampan itu merupakan calon dokter, keduanya telah menjalin hubungan asmara selama dua tahun terakhir, meski keduanya harus menjalani hubungan jarak jauh/LDR.

Mana begitu biasa ia di sapa merupakan satu satunya dari anggota keluarga Sanjaya yang berprofesi sebagai seorang abdi negara, mengingat kakak serta adik perempuannya berprofesi sebagai pengusaha.

Awalnya hampir semua anggota keluarga Sanjaya menentang cita cita Mana, namun pada akhirnya pria itu berhasil meyakinkan anggota keluarganya, terutama sang ibu tercinta.

Mana terkenal dengan sikapnya yang lembut dan penyayang, tidak heran jika gadis yang saat ini menjadi calon istri dari pria itu di buat terpikat oleh sikapnya.

Namun suatu ketika ada kejadian tidak di harapkan terjadi, sehingga membuat Mana tak bisa mewujudkan keinginannya menjadi kenyataan.

C. Pemeran utama Pria.

-Hantara putra Adipura Sanjaya, pria yang akrab di sapa Tara tersebut bisa di bilang sangat sukses dengan profesinya sebagai seorang pengusaha ternama, di usianya yang baru memasuki kepala tiga.

Di kalangan Sesama pengusaha Tara terkenal dengan sikapnya yang tegas dan profesional. namun di kalangan para wanita, pria itu terkenal sangat dingin bahkan acuh.

Di usianya yang menginjak 30 tahun, Tara sudah memimpin perusahaan yang dirintisnya dari nol hingga bisa berkembang pesat seperti saat ini. kesuksesan perusahaan milik Tara saat ini bahkan hampir setara dengan perusahaan besar milik ayahnya. yang semakin membuat pria itu tampak menakjubkan di mata sesama pengusaha, di usianya yang masih terbilang sangat muda Tara telah memiliki perusahaan cabang hingga ke luar negeri, tanpa harus bergantung dengan nama besar ayahnya.

Tara memang terkenal mandiri sejak masih duduk di bangku kuliah, terbukti saat masih berstatus sebagai mahasiswa di universitas ternama di ibu kota, pria itu sudah menggunakan peluang bisnis dengan membuka sebuah Cafe, dengan bermodalkan tabungan dari hasil menyisihkan uang sakunya selama bertahun tahun.

Namun kesuksesan Tara di dunia percintaan, tidaklah sesukses dunia bisnisnya. pria yang telah berstatus duda satu anak ini bahkan tak sanggup mempertahankan keutuhan rumah tangganya ketika sang istri kekeh menggugat cerai dirinya tiga tahun yang lalu.

Tanpa rasa simpati sedikit pun, mantan istri meninggalkan Tara serta si buah hati yang saat itu masih berusia dua tahun dengan alasan yang seperti sengaja di buat buat.

Sejak berstatus duda tiga tahun yang lalu, Tara tak pernah lagi membuka hati pada wanita manapun. meski kerap kali menunjukkan sikap dingin terutama terhadap wanita, namun tidak sedikit pula wanita yang masih berharap bisa menaklukkan hati dari pria sedingin kulkas tersebut. bahkan tidak sedikit pula wanita yang masih berharap bisa menghangatkan malam pria itu Meski hanya sekedar one night stand, saking terpesona dengan karisma seorang Hantara.

Dan sejak berstatus duda pula, mindset Tara tentang wanita hanyalah spesies yang tidak pernah akan setia pada pasangannya. menurut Tara berurusan dengan wanita hanya akan membuang buang waktu.

Saat ini prioritas duda tampan dengan Wajah penuh karisma tersebut hanyalah sang putri tercinta, Akila Putri Hantara.

Namun siapa sangka, satu ketika pria itu berada di situasi yang mengharuskan dirinya kembali berurusan dengan makhluk yang namanya wanita.

D. Pemeran pendukung.

-Adipura Sanjaya, berusia 55 tahun, merupakan seorang pengusaha ternama di tanah air. pemilik saham terbesar di beberapa rumah sakit besar di kota Jakarta.

E. Pemeran Pendukung

-Nyonya Merina Adipura Sanjaya, ibu dari ketiga buah cintanya bersama sang suami, Adipura Sanjaya. beliau masih nampak awet muda dan cantik meski usianya memasuki 51 tahun. beliau terkenal dengan sikapnya yang ramah dan penyayang, layaknya ibu pada umumnya.

F. Pemeran pendukung.

-Revalina Ashar, wanita cantik dengan gaya sosialitanya tersebut berusia 26 tahun, beliau merupakan mantan istri dari Hantara Putra Adipura Sanjaya. memiliki sifat yang ambisius serta mata keranjang dan juga materialistis, yang bahkan sanggup menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan serta keinginannya.

G. -Atala Mahendra, pria tampan berusia 27 tahun berprofesi sebagai dokter SpOG di salah satu rumah sakit swasta. Atala begitu biasa ia di sapa pernah menempuh pendidikan di universitas yang sama dengan Mentari Sagita, Atala merupakan senior Gita di kampus. pria itu sudah sejak lama menaruh hati pada Gita, namun dengan terpaksa harus mengubur perasaannya saat mengetahui jika gadis pujaan hatinya telah memiliki kekasih dan sebentar lagi akan segera menikah.

H. Mega Rahmawati serta Anis Santika, keduanya merupakan sahabat Gita di kampus, Mega dan Anis seusia dengan Gita yaitu 24 tahun. Anis memiliki sifat yang ceria, manja, cerewet, ceplas-ceplos. berbeda seratus Delapan puluh derajat dengan sosok Rahma, yang memiliki sifat yang lebih dewasa, bijak dalam berkeputusan. gadis dengan gaya rambut Carli dengan di warnai dengan warna kecoklatan tersebut merupakan gadis yang terlahir dari kalangan berada, berbeda dengan kedua sahabatnya Gita dan Anis, yang merupakan anak dari keluarga sederhana, meski sama sama berasal dari keluarga sederhana Mega lebih beruntung sebab masih memiliki kedua orang tuanya serta salah seorang adiknya sedangkan Gita merupakan seorang gadis yatim piatu. namun tidak ada batasan status secara materi di antara ketiganya. itulah yang membuat persahabatan ketiganya langgeng hingga saat ini.

I. pemeran pendukung.

Armada, berusia 30 tahun, sahabat sekaligus asisten pribadi Hantara. pria ini memiliki sikap yang tak kalah dinginnya dengan Hantara terhadap lawan jenisnya.

J. pemeran pendukung.

Renata putri Adipura Sanjaya, berusia 24 tahun, merupakan adik bungsu Hantara putra Adipura Sanjaya, di usia mudanya Rena begitu biasa ia di panggil telah menjadi salah satu pebisnis sukses.

Awal Mula.

Hantara Putra Adipura Sanjaya tidak menyangka kepulangannya ke tanah air untuk menghadiri pesta pernikahan sang adik justru berujung menjadi pengantin pengganti.

Mentari Sagita, seorang gadis yatim-piatu bercita cita menjadi seorang dokter. memimpikan sebuah pernikahan bahagia bersama dengan kekasih tercinta, Lesmana putra Adipura Sanjaya. namun impian itu harus terkubur bersama dengan jasad sang kekasih.

***

Zaman modern, Di kota Jakarta, tahun 20xx.

Hantara Putra Adipura, di usia 15 tahun pria itu sudah gemar mempelajari dunia bisnis, di tambah lagi dengan profesi sang ayah yang juga merupakan seorang pengusaha. cita cita Tara begitu biasa ia di sapa ingin menjadi seorang pengusaha sukses, berbanding terbalik dengan adik laki lakinya yang bercita cita menjadi seorang abdi negara. Saat dewasa Tara dapat mewujudkan cita-citanya, dan kini pria itu telah berhasil mendirikan sebuah perusahaan besar dari jerih payahnya sendiri. saat berusia 25 tahun, Tara menikah dengan seorang wanita dan di karuniai seorang putri cantik bernama Akila Putri Hantara, namun pernikahan keduanya hanya bertahan beberapa tahun, sampai mantan istri memilih meninggalkannya dan buah hati mereka.

Sejak menjadi duda Tara memilih menetap di Amerika berdua dengan putrinya, guna mengurus salah satu perusahaan miliknya di sana. saat sang adik akan mengelar pesta pernikahan, Tara memutuskan untuk kembali ke tanah air. Namun satu kejadian tak di inginkan pun terjadi, sehingga mengakibatkan pria itu terpaksa harus melepas masa dudanya. di satu sisi Tara yang masih di bayang bayangi kenangan pahit di tinggal mantan istri membuatnya belum bisa menerima kehadiran seorang wanita manapun dalam kehidupannya, namun di sisi lain Tara juga tidak dapat menolak permintaan terakhir adik kesayangannya.

Mentari Sagita, sejak usia 15 tahun Gita bercita cita menjadi seorang dokter.

🌹

🌹

🌹

Mentari Sagita menyaksikan riasan wajahnya yang sudah luntur akibat linangan air mata serta aksesoris di rambutnya yang sudah tak beraturan, dari pantulan cermin meja rias.

Gita merasa semua ini seperti mimpi buruk, jika benar ini hanyalah sebuah mimpi buruk maka gadis itu ingin segera bangun dari tidurnya.

Gita menampar wajahnya dan sakitnya terasa begitu nyata, saat itu pula gadis itu tersadar jika ini bukanlah sebuah mimpi, melainkan kenyataan pahit dalam hidupnya.

Kehilangan kekasih hati tepat di hari bahagia, di hari pernikahan di mana seharusnya sepasang kekasih yang baru saja menikah menikmati malam pertama yang indah.

Saat mendengar suara pintu kamar terbuka, Gita kembali tersadar jika saat ini memang ia telah menjadi istri dari seorang pria, namun bukanlah pria yang selama ini menjadi kekasih hati, melainkan seorang pria asing yang seharusnya menjadi kakak iparnya.

Melihat kondisi Gita saat ini pria itu mengurungkan niatnya masuk ke dalam kamar, dengan wajah dinginnya Tara berbalik lalu kembali melangkahkan kakinya setelah sebelumnya menutup kembali pintu kamar. Gita yang menyaksikan pria itu dari pantulan cermin meja rias, kembali teringat kejadian siang tadi.

Flash back On.

Gita beserta rombongan yang tiba lebih dulu di gedung tempat ijab qobul akan segera di laksanakan, harap harap cemas menantikan kedatangan calon mempelai pria beserta rombongan yang belum juga tiba.

Sampai terlewat dua jam dari waktu yang telah di tentukan untuk melaksanakan ijab Qobul, calon mempelai pria belum juga nampak batang hidungnya.

Gita nampak memilin buku buku jarinya seraya memandang ke arah pintu gedung, namun tak juga ada tanda tanda kedatangan calon suaminya. sampai dengan Suara ponselnya yang di titipkan kepada salah seorang sahabat bergetar. setelah sahabatnya memberikan ponselnya, Gita segera menekan icon hijau untuk menerima panggilan.

Entah apa yang di bicarakan Gita dengan seseorang di seberang telepon, sehingga membuat ponsel gadis itu terjatuh begitu saja hingga berserakan di lantai.

Untuk sejenak gadis itu terdiam dari wajahnya Gita nampak begitu syok, sebelum beberapa detik kemudian Isak tangisnya pecah seiring dengan langkahnya yang berlari ke luar gedung seraya berkata "Mas Lesmana mengalami kecelakaan." Gita berlari kebingungan, sampai dengan seorang pria tiba dengan mengemudikan mobil untuk mengantarkan dirinya menuju sebuah rumah sakit.

Ternyata seorang pria suruhan keluarga Adipura yang sengaja datang menjemput Gita.

Setibanya di rumah sakit Gita segera turun dari mobil, dan berlari sampai harus beberapa kali terjatuh akibat tersandung gaun yang di kenakannya sendiri. langkah Gita tercegat beberapa saat,kala menyaksikan Anggota keluarga Lesmana berdiri cemas di depan ruang ICU.

Kedua kaki Gita terasa lemas seperti tak sanggup menahan beban tubuhnya calon ibu mertuanya yang di sertai Isak tangis kemudian mengatakan jika saat ini kondisi calon suaminya tengah kritis.

Beberapa saat kemudian Gita merasa kepalanya terasa berdenyut hebat pandangannya mulai gelap, sebelum gadis itu terkulai lemas tak sadarkan diri. anggota keluarga Adipura yang merupakan kakak kandung dari Lesmana yang melihat Gita segera menggendong tubuh Gadis itu berdasarkan perintah sang mama kemudian merebahkan tubuh Gita di sebuah bangku rumah sakit. beberapa saat kemudian setelah di beri minyak angin akhirnya Gita pun perlahan mulai membuka matanya, namun setelah kembali teringat akan kenyataan Gita kembali berurai air mata.

Sampai seorang dengan dokter yang baru saja keluar dari ruang ICU menghampiri.

Dokter mengatakan jika pasien tiba tiba sadarkan diri, meski masih dalam kondisi kritis.dokter mengatakan jika pasien ingin bertemu dengan kakaknya serta calon istrinya. merasa diri masing masing di pinta Lesmana untuk bertemu, baik Hantara maupun Gita segera beranjak memasuki ruangan ICU setelah mengenakan pakaian lengkap khusus ruangan ICU.

Air mata Gita semakin tak tertahankan saat melihat kondisi sang kekasih yang di penuhi luka hampir di sekujur tubuhnya. dengan napas tersengal-sengal Lesmana mulai berucap.

Awalnya Hantara meminta adiknya untuk tak banyak bicara mengingat kondisinya saat ini yang masih sangat kritis, namun sepertinya Lesmana tetap kekeh untuk berbicara. seperti ada sesuatu yang sangat penting yang ingin di sampaikan oleh pria itu.

Dari raut wajahnya Nampak jelas Lesmana tengah menahan sakit yang aman sangat, namun begitu dengan terbata Lesmana mengutarakan sebuah kalimat yang membuat Gita dan Hantara saling melempar pandangan tak percaya.

Lesmana meminta kakaknya, Hantara Putra Adipura untuk menggantikan posisi dirinya menjadi mempelai pria bagi calon istrinya, Mentari Sagita. awalnya keduanya kompak menolak, namun pada akhirnya keduanya pun bersedia menerima permintaan Lesmana, karena pria itu mengatakan waktunya tidak lama lagi dan tidak ingin meninggalkan calon istrinya seorang diri. dengan Isak tangis Gita pun mengangguk tanda bersedia, begitu pun dengan Hantara.

Saat Hantara menceritakan keinginan Lesmana kepada kedua orang tuanya, ayah dan ibunya segera memastikan dengan melihat kondisi putranya, dan benar saja ketika tiba di ruang ICU Lesmana mengutarakan permintaan yang sama pada ibu serta ayahnya. air mata nyonya Merina semakin tak tertahankan, wanita mana yang sanggup melihat anaknya dalam kondisi seperti ini.

Melihat kondisi Lesmana yang semakin kritis namun ia ingin menyaksikan Hantara segera melaksanakan ijab qobul, akhirnya dengan bantuan seorang penghulu Hantara mengucapkan ijab Qobul di rumah sakit tepatnya di hadapan Lesmana.

Usai Hantara melafazkan kalimat suci tersebut wajah Lesmana nampak lega, dengan susah payah Lesmana mengukir senyum di wajah tampannya yang kini di penuhi luka.

Tetesan air mata mengiringi saat Lesmana dengan napas tersengal-sengal, menitipkan Gita pada Hantara sembari menyatukan tangan keduanya. baru beberapa detik kemudian Lesmana perlahan menutup matanya, dan dokter tiba untuk memberikan pertolongan saat mendengar anggota keluarga berteriak meminta tolong.

Semuanya meninggalkan ruangan ICU saat dokter berusaha menyelamatkan nyawa pasien, namun harapan keluarga pupus saat dokter yang baru saja keluar dari ruangan ICU mengatakan "Kami sudah berusaha semampu kami, namun sepertinya tuhan berkata lain. pasien telah meninggal dunia." semua yang ada di situ nampak histeris, baru kemarin rasanya mereka bersenda gurau bersama Lesmana, kini pria itu sudah meninggalkan mereka.

Takdir mempertemukan Lesmana dan Gita dua tahun yang lalu namun siapa sangka takdir juga yang harus memisahkan mereka dua tahun kemudian.

Lesmana sangat mencintai Gita, pria itu tak pernah memandang kekasihnya dari segi kasta, mengingat Lesmana yang seorang abdi negara sekaligus putra dari seorang pengusaha ternama bernama Adipura Sanjaya, sedangkan Gita hanyalah seorang gadis yatim pintu yang menumpang hidup dengan pamannya.

Di napas terakhirnya Lesmana bahkan masih memikirkan nasib Gita, dengan meminta kakaknya untuk menjadi pengantin pengganti untuk menggantikan dirinya. dengan begitu ia bisa pergi dengan tenang, tanpa harus menyaksikan Gita berlama lama bersedih setelah kepergiannya.

Flash back of.

Pria dingin

Seketika Gita tersadar dari lamunannya saat mendengar seseorang membuka handle pintu kamar. ternyata ibu mertuanya yang datang.

Nyonya Merina perlahan melangkah mendekati Gita yang sejak tadi masih duduk di depan cermin meja rias. jangan Tanya bagaimana kondisi Gita saat ini, wajah Gadis itu jauh dari kata ceria.

Nyonya Merina nampak berdiri di sisi Gita, perlahan wanita itu memberi nasehat pada Gita. sebenar nyonya Merina jauh lebih sedih dan terpukul dengan kematian putranya yang terbilang tiba tiba, meski begitu nyonya Merina berusaha untuk tegar. mungkin semua ini sudah menjadi takdir putranya. seperti dirinya, Nyonya Merina juga berharap Gita bisa ikhlas serta kuat menghadapi semua ini, karena bagaimanapun saat ini ada hati seorang pria yang harus ia jaga, pria yang sudah sah menjadikan dia menantu di rumah itu.

Nyonya Merina berusaha menampilkan sebuah senyum sebelum meninggalkan kamar itu, mengingat Putranya,Hantara baru saja masuk.

Sebelum benar benar meninggalkan kamar itu Nyonya Merina menepuk pelan pundak putranya, dari tatapan matanya seolah meminta Hantara untuk bersikap baik pada menantunya dan Hantara pun terpaksa mengangguk perlahan.

Suasana kamar nampak hening baik Gita maupun Hantara tak ada yang memulai obrolan. Mungkin karena ini merupakan kali pertama dirinya berada satu kamar dengan seorang pria, sehingga Gita merasa sangat asing bahkan tak nyaman, apalagi mengingat dirinya dan Hantara hanyalah dua orang asing yang terpaksa dipersatukan oleh ikatan pernikahan.

Berbeda dengan Gita yang merasa kurang nyaman, Hantara justru bersikap seolah Gita tak nyata. pria itu dengan santainya meraih sebuah handuk kemudian melengos begitu saja berlalu ke kamar mandi.

Usai dengan aktivitasnya di kamar mandi Hantara keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan handuk yang menutupi tubuh bagian bawahnya. hal itu sontak membuat tubuh Gita segera memalingkan wajahnya ke sembarang arah seraya merapikan pakaiannya yang sebenarnya masih terpasang sempurna menutupi tubuhnya, tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Jangan terlalu percaya diri saya akan menyentuhmu, lagi pula kamu bukan selera saya." Seraya berjalan menuju almari untuk mengambil pakaiannya Hantara berkata dengan nada dinginnya, seolah bisa membaca apa yang saat ini ada di dalam pikiran gadis itu.

"Sekalipun kamu yang menawarkan diri, tidak akan membuat saya menyentuhmu." lanjut Hantara sebelum memasuki ruang ganti yang juga masih berada di kamar mewah tersebut.

Meskipun merasa dirinya dan Hantara hanyalah dua orang asing yang terpaksa di pertemukan dalam ikatan pernikahan, namun entah mengapa hati Gita merasa terluka saat Hantara mengatakan semua itu.

Selesai mengenakan sebuah kaos berwarna putih dengan di padukan dengan celana puntung, Hantara berlalu begitu saja meninggalkan Gita di kamar. Hantara sibuk menatap layar laptopnya, hingga pria itu tidak menyadari waktu telah menunjukkan pukul enam pagi, ternyata semalam ia tak kembali ke kamar. malam yang seharusnya menjadi malam panjang bagi pasangan pengantin baru, tentunya hanya berlaku bagi pasangan yang saling mencintai.

Saat kembali ke kamar Hantara tak menemukan keberadaan Gita. Hantara keluar dari kamar saat menoleh ke bawah, ternyata gadis itu tengah menyuapi anaknya sarapan. buah hati Hantara dari pernikahannya terdahulu.

"Ayah." Hantara jadi salah tingkah saat pandangan Putrinya mengarah padanya, sebab Gita spontan mengikuti pandangan gadis kecil itu, sebelum kembali memalingkan pandangannya ke arah piring di hadapannya.

Pagi ini Hantara menyaksikan situasi yang sangat jarang, bahkan hampir belum pernah Hantara menyaksikan putrinya tersebut dekat dengan seseorang, apalagi orang yang baru di kenalnya. tadi Hantara Bahkan beberapa kali mengeerjapkan matanya saat menyaksikan pemandangan Gita yang tengah menyuapi putrinya, berpikir mungkin ia sedang salah lihat.

Mungkin sikap dingin Akila turun dari sang ayah, Hantara, tetapi entah mengapa saat Gita menawarkan untuk menyuapi gadis itu, Akila sama sekali tidak menolak padahal keduanya baru saja saling mengenal.

Hantara yang sudah mengenakan stelan jas lengkapnya segera berangkat ke kantor, tanpa menyentuh sedikit pun sarapan yang telah di siapkan oleh Gita sejak pagi tadi. bahkan saat mengecup puncak kepala Putrinya untuk pamit, Hantara tak menganggap keberadaan Gita yang berada tepat di samping Akila.

Nyonya Merina yang tak sengaja melihat pemandangan tersebut mengusap lembut pundak menantunya setelah Hantara melangkah keluar, seolah meminta gadis itu untuk bersabar menghadapi sikap Putranya dan Gita pun perlahan mengangguk.

Gita merasa hatinya sudah berkhianat, sebab tak sanggup mengendalikan hatinya yang terasa nyeri saat Hantara bersikap seperti itu padanya.

"Ibu kenapa??." Gita terkejut saat mendengar Akila memanggilnya dengan sebutan ibu, entah kenapa hati Gita merasakan kehangatan di relung hatinya.

"Akila panggil Tante Gita dengan sebutan apa tadi??." Gita kembali bertanya untuk memastikan jika ia tidak salah dengar.

"Ibu." dengan senyum yang terukir di wajahnya, gadis kecil mengulangi panggilannya pada Gita.

Gita pun tersenyum haru, meski menjadi ibu sambung bukan menjadi impiannya, namun Gita merasa hatinya terasa hangat saat Akila memanggilnya dengan sebutan ibu, terlepas dari bagaimana hubungan dirinya dengan ayah dari gadis kecil itu, bagi Gita, Akila hanyalah seorang anak kecil yang lucu dan menggemaskan bagi setiap mata yang melihatnya.

***

Hantara yang baru beberapa kembali dari Amerika tersebut, meminta semua laporan penting milik perusahaan.

Tiba tiba suara seseorang mengalihkan perhatian Hantara dari layar laptop miliknya.

"Selamat atas pernikahan anda." ternyata suara itu milik Armada, pria yang berprofesi sebagai asisten pribadi sekaligus sahabat Hantara.

Hantara hanya menanggapi ucapan Armada dengan tatapan datar sebelum pria itu kembali menatap ke layar laptop di hadapannya. sebuah tatapan yang sudah hampir tiga tahun belakangan ini selalu menjadi Santapan sehari hari bagi seorang Armada sebagai seorang bawahan dari seorang Hantara putra Adipura Sanjaya.

Sesaat kemudian Armada yang kini berdiri siaga di depan meja kerja Tara, kembali menoleh ke arah Tara yang tengah berkata kata.

"Kami terpaksa menikah, lagi pula aku tidak mencintainya dan tidak akan pernah mencintai gadis itu." ujar Hantara penuh penekanan tanpa menoleh sedikit pun dari layar laptopnya.

"Jangan bicara seperti itu tuan, karena Tuhan itu maha pembolak balik hati manusia. hari ini mungkin anda bisa mengatakan jika anda tidak akan pernah mencintainya, namun siapa yang bisa menebak jika suatu saat nanti anda akan merasakan hal yang sebaiknya!" Armada pun mengangkat kedua bahunya, saat mendapat tatapan tak suka dari Hantara.

"Baiklah, saya tidak akan ikut campur dengan urusan rumah tangga anda tuan." ujar Armada saat raut wajah Tara nampak tak bersahabat usai mendengar kalimat darinya.

"Bagus, lebih baik kamu memang diam." jawab Hantara, bukannya tersinggung dengan kalimat Hantara, Armada malah tersenyum penuh arti. seolah menanti saat di mana pria di hadapannya itu akan bertekuk lutut di hadapan sang istri.

Tidak terasa waktu berlalu, kini waktu telah menunjukkan pukul lima sore. Hantara pun segera kembali ke rumah, seharian di kantor membuat pria itu begitu merindukan wajah cantik putrinya.

Setibanya di rumah Hantara segera menuju kamar putrinya, di mana saat itu Gita bersama dengan Akila di kamarnya.

Menyadari kedatangan Hantara, Gita segera pamit pada gadis kecil itu kemudian beranjak meninggalkan kamar Akila. Gita tidak mau menganggu kebersamaan ayah dan anak tersebut dengan kehadirannya di tengah tengah keduanya.

Gita kembali ke kamar. baru beberapa saat di kamar Gita mendengar suara seseorang membuka handle pintu kamar, dan benar Hantara yang baru saja membuka pintu kamar.

Dengan gaya dinginnya Hantara melenggang tanpa berniat menyapa, pria itu seolah tidak menganggap Gita ada di dalam kehidupannya.

Tidak di anggap seperti itu tentunya sakit rasanya, begitu juga yang kini tengah di rasakan Gita. menurut gadis itu jika Hantara memang tidak bisa menerima kehadirannya sebagai seorang istri, setidaknya pria itu bisa memperlakukan dirinya layaknya teman.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!