NovelToon NovelToon

MAWAR HITAM BERDURI

Gadis berusia 16 tahun

"Aaaaa!!!" teriak seorang gadis muda.

"Apa yang kamu lakukan!!" teriak seorang pria kepada teman-temannya.

"Dengarkan Aku baik-baik, kita sudah membunuh wanita itu. jika sampai ada seseorang yang mengetahui semua kejahatan kita maka kita bisa masuk penjara." ucap seorang pria.

"Tidak mungkin, kita ini masih dibawa umur kita tidak mungkin masuk penjara." jawab beberapa pria.

Di sebuah tempat terjadi pembunuhan seorang gadis muda yang masih berstatus pelajar SMA, sedangkan satu temannya tidak sadarkan diri karena dipukul oleh beberapa pria itu.

** Pengenalan tokoh **

* SABRINA KEYLA *

gadis berusia 16 tahun yang harus mendekam di penjara karena fitnah dari kekasih dan teman-temannya.

* MARCELL BRYAN *

seorang pria yang mempunyai kehidupan glamour, seorang pembisnis yang sangat kaya raya juga pria kejam yang sangat menakutkan.

* HARIS WAIS *

komandan polisi sekaligus orang yang selalu menjaga Sabrina saat dipenjara.

* JOSHUA **

kekasih dari Sabrina namun pria inilah yang sudah membuat Sabrina masuk penjara karena dia mencoba untuk melakukan pemerkosaan kepada seorang wanita dan Sabrina.

* DAVID *

salah satu teman Joshua yang juga ikut andil dalam pembunuhan dan otak yang merencanakan Sabrina menjadi pelakunya. seorang pria putra dari konglomerat yang tidak tersentuh sama sekali.

* GRACE RAF *

wanita penggoda sekaligus wanita yang tidak akan pernah mau dekat dengan Sabrina, karena Zaina selalu menganggap Sabrina sebagai saingannya untuk mendekati Haris.

* FRAS, RONY, SAMUEL, KENTA. *

tiga orang yang ikut andil dalam penjebakan Sabrina.

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Joshua kepada teman-temannya.

"Kamu lihat kan wanita itu." ucap David sambil menunjuk seorang gadis yang masih pingsan.

Tatapan mata Joshua menatap kekasihnya yang sudah tidak sadarkan diri.

"Jika kita tidak melakukan sesuatu kita berenam akan masuk penjara." ucap David yang kemudian memberitahu kelima temannya untuk menjadikan Sabrina sebagai tertuduh.

"Kamu gila ya, dia adalah pacarku." ucap Joshua.

"Kamu memilih pacar atau kau memilih masuk penjara?" tanya David yang membuat Joshua langsung terdiam.

"Ayolah Joshua, masih banyak wanita yang bisa Kamu kencani, kita adalah para pria kaya yang bebas mencari wanita." ucap seorang pemuda yang bernama Fras.

"Kenapa kalian harus memilih dia?" tanya Joshua kepada 5 temannya.

"Kamu gila ya, jika kita tidak memilih wanita itu sebagai pengganti kita maka kita berenam ini akan masuk penjara. Kita sudah menghilangkan nyawa orang, jika kamu tidak setuju itu tidak apa-apa. kita akan mendekam di penjara dan menghabiskan waktu yang lama karena kita sudah membunuh wanita itu. apalagi jika polisi tahu kita sudah memperkosa wanita itu kita tidak akan bisa keluar selamanya." ucap Kenta.

"Tapi haruskah kekasihku yang menjadi korbannya?" tanya Joshua kepada teman-temannya.

"Kamu tahu sendiri kan kalau kekasihmu itu adalah saksi dari kejahatan kita, jika dia mengatakan kamu juga ikut andil dalam pembunuhan dan pemerkosaan ini maka kamu tidak akan bisa hidup bebas." ucap David.

Akhirnya Joshua memikirkan apa yang dikatakan oleh temannya itu, jika dia tidak melakukannya maka dia akan masuk penjara. di sisi lain Joshua masih mencintai Sabrina, Hal itu membuat Joshua berpikir dua kali. tapi jika dia masuk penjara maka seluruh kehidupannya akan hancur, apalagi dia adalah putra dari orang ternama dan kaya raya.

"Kamu tahu apa yang akan terjadi jika kita masuk penjara, orang tua kita adalah orang-orang yang kaya. jika sampai kita masuk penjara mereka semuanya akan kehilangan kekayaan mereka." ucap Samuel yang terus memprovokasi Joshua.

Akhirnya mau tidak mau Joshua menyetujui rencana teman-temannya untuk menjebak Sabrina agar dirinya menjadi tersangka pembunuhan tersebut. sekitar 2 jam kemudian beberapa polisi sudah datang ke tempat kejadian, saat Sabrina membuka matanya tiba-tiba Dia sangat terkejut karena kedua tangannya sudah diborgol.

"Ada apa ini, kenapa tangan saya diborgol?" tanya Sabrina.

"Apa yang kamu lakukan kepada temanmu, kamu sudah membunuh temanmu itu." jawab polisi.

"Saya membunuh? saya membunuh Siapa?" tanya Sabrina kepada para polisi. karena beberapa polisi adalah anak buah dari ke-6 orang pemuda yang membunuh teman Sabrina, akhirnya para polisi itu dengan sangat mulusnya membuat Sabrina menjadi tersangka.

"Lepaskan saya, lepaskan saya. saya bukan pembunuh!!" teriak Sabrina.

Saat berada di ruang pengadilan Sabrina terus berteriak kepada Joshua, wanita itu meminta tolong kepada Joshua kalau dia bukan pembunuhnya.

"Sayang, katakan kepada para polisi itu. Aku tidak membunuh temanku." ucap Sabrina.

Tak ada Perkataan yang keluar dari mulut Joshua, pria itu hanya diam tanpa mengatakan sepatah kata pun. sesaat kemudian hakim yang ada di pengadilan memutuskan kalau Sabrina akan dijatuhi hukuman selama 7 tahun atas percobaan pembunuhan yang tidak terencana. hancur itulah perasaan yang dirasakan oleh Sabrina,

Yang sejatinya menjadi tersangka pembunuhan tersebut bebas dengan begitu mudahnya, akhirnya gadis berusia 16 tahun itu masuk penjara dengan semua bukti-bukti yang mengarah kepada Sabrina.

Hanya air mata yang keluar dari mata Sabrina, tatapan matanya menatap kekasihnya dan 5 temannya itu. sakit itulah yang dirasakan oleh Sabrina, saat ini dia begitu percaya kepada pria yang sudah menjadi kekasihnya tersebut. namun sekarang semuanya benar-benar hancur dalam sekejap mata, di usia yang ke-16 tahun dia harus masuk penjara. di usia yang ke-16 tahun dia harus hancur saat berada di dalam penjara.

Sabrina tidak bisa berbuat apapun, terlihat wanita itu begitu pasrah apalagi Sabrina di tempatkan di sel penjara di bagian para penjahat yang menakutkan.

"Kamu jangan menangis!" teriak salah satu wanita yang ada di penjara.

"Masih kecil mempunyai pemikiran membunuh dasar!!" seru napi yang lain.

Sabrina terus menjadi bulan-bulanan para narapidana yang ada di penjara.

PLAKK..

PLAKK..

PLAKK...

berulang kali Sabrina dipukul, dihajar bahkan terus mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi.

BRAKKK...

"Dasar wanita brengsek!" seru penghuni penjara.

"Pukuli dia!" teriak penghuni penjara yang lain.

BUKK...

BUKK..

pukulan demi pukulan terus dilayangkan oleh para tahanan yang ada di penjara kepada gadis belia itu. wajah Sabrina sudah sangat menyedihkan, wajahnya dipenuhi dengan memar, kedua matanya sudah berwarna hitam bahkan mulut Sabrina sobek dan mengeluarkan darah.

"Ampun, ampun!!" teriak Sabrina yang tidak bisa menahan pukulan dari para napi yang ada di penjara.

"Dasar bocah ingusan, masih kecil kamu berani membunuh orang. kalau besar kamu mau jadi apa!!" teriak para napi.

Tak ada kata yang keluar dari mulut Sabrina, gadis muda itu hanya meneteskan air matanya. apa yang terjadi kepada orang tuanya ketika dia berada pada situasi seperti ini. Beberapa minggu kemudian Sabrina mendapatkan kabar Kalau dia orang tuanya meninggal, Sabrina benar-benar hancur dia tidak mampu berdiri dalam situasi seperti ini.

** bersambung **

mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- my little wife

- Isteri kesayangan tuan besar

- ku balas pengkhianatan mu

- Mawar hitam berduri

- I love you uncle Bastian

Penjara kejam

Menangis setiap hari, terluka setiap hari, sedih setiap hari dan meratapi kehidupannya setiap hari.

BUKK...

BUKK...

"Pukul terus!" seru para napi.

"Jangan." Sabrina yang terus mempertahankan dirinya agar tidak terus di pukuli para napi.

"Hentikan!!" teriak seorang wanita yang terlihat mendatangi Sabrina.

"Kamu mau apa?!" teriak para napi yang memukul Sabrina.

"Jangan sakiti aku..," rintih Sabrina.

"Pergi kalian!" seru wanita paruh baya yang mengusir para tahanan yang memukuli Sabrina.

Wajah Sabrina babak belur setelah di hajar oleh para napi wanita.

HIKS...

HIKS...

Sabrina yang menangis.

"Diam, kamu tidak boleh menangis!" seru wanita paru baya yang bernama Bu Kasih.

"Hiks...," tangis Sabrina.

"Diam, kamu jangan menangis!" seru Bu kasih yang kemudian mendekati Sabrina. dan membawa wanita itu ke ruangannya.

"Sakit, Bu." ucap Sabrina.

"Dengarkan aku, kamu tidak boleh menangis. kamu itu berada di penjara, hidup di sini tidaklah mudah!" seru Bu kasih.

Setelah pertemuannya dengan Bu kasih sedikit demi sedikit wanita itu membuat Sabrina mengerti bagaimana caranya hidup di penjara.

"Jika kamu hidup di sini kamu harus bisa mempertahankan dirimu, kamu tidak boleh diam saja. kamu harus yakin kalau kamu bisa bertahan." ucap Bu Kasih.

Rasa sakit yang selalu dialami oleh Sabrina membuat wanita itu benar-benar merasakan hidup bagaikan kematian. "Dengarkan ibu, Rina. dengarkan Ibu baik-baik, mulai sekarang kamu tidak boleh menangis, Mulai sekarang kamu tidak boleh sedih. orang-orang yang ada di luar sana ingin kamu mati di sini, orang-orang yang ada di luar sana ingin kamu menderita di sini. perjuangkan hidupmu, buatlah semua rasa sakitmu ini menjadi kekuatanmu." ucap Bu Kasih.

Kata-kata yang diucapkan oleh Bu kasih benar-benar membuat Sabrina merasakan perasaan yang sangat luar biasa, keluarganya sudah menolaknya. Ayah dan ibunya sudah meninggal. Entah berapa tahun gadis berusia 16 tahun itu akan berada di penjara.

"Ingatlah kita, tidak akan tahu apa yang akan terjadi. Kita tidak akan tahu kehidupan itu seperti apa, bangunlah jiwamu bangunlah ragamu. tempa jiwa dan ragamu menjadi sebuah bangunan yang kokoh, Jangan mau kamu disakiti Jangan mau kamu dikhianati. Jangan mau kamu kalah dengan orang-orang yang sudah menyakitimu." ucap Bu Kasih.

Dari waktu ke waktu Sabrina mulai menjadi gadis yang begitu tangguh, rasa sakit itu membuatnya menderita. rasa sakit itu membuatnya menjadi wanita luar biasa, waktu mulai berjalan. Hari berlalu menjadi Minggu dan Minggu berlalu menjadi bulan dan tahun. tak terasa sudah satu tahun Sabrina berada di penjara, gadis berusia 16 tahun itu sudah menjadi berusia 17 tahun.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Sabrina kepada salah satu napi yang berada di ruangannya.

"Tentu saja aku ingin mengambil barang-barang yang kamu miliki." jawab napi yang lain.

Sabrina hanya bisa melihat Apa yang dilakukan oleh beberapa wanita yang sudah mengacak-acak ruangannya. namun beberapa saat kemudian salah satu napi itu ingin melakukan sesuatu kepada gadis muda itu, dengan segera gadis muda itu langsung memberikan pembalasan kepada para nabi yang lain.

BUKK..

BUKK...

BRAKKK...

"Jangan pernah menyentuh barang-barangku, aku tidak suka jika kalian berusaha menyentuh barang-barangku." ucap Sabrina yang sudah memukul empat wanita yang selalu mengganggunya. gadis muda itu sekarang sudah berubah, hatinya begitu keras sekeras batu yang sudah berada di jurang yang begitu dalam.

"Dasar gadis ingusan!!" teriak para napi wanita.

Akhirnya berkelahian itu mulai terjadi, para napi yang melihat hal itu mereka bersorak. Bu kasih yang ada tidak jauh dari tempat Sabrina. nampak wanita itu duduk di salah satu kursi, Bu kasih ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh Sabrina.

"Apa kita tidak membantu dia?" tanya kelompok Bu kasih.

"Tidak usah, aku yakin Sabrina bisa melakukannya. Tenang saja wanita itu tidak akan mau disakiti lagi oleh orang-orang yang telah menyakitinya." ucap Bu kasih yang kemudian meminta teman-temannya untuk duduk. wanita itu akan melihat apa yang terjadi, tentu saja Sabrina dengan begitu cekatan langsung memberikan pukulan demi pukulan kepada orang-orang yang sudah melukainya.

"Dengarkan aku baik-baik, Aku tidak akan pernah melepaskan kalian!!" teriak Sabrina dengan suara yang begitu menggelegar.

Waktu kembali berjalan, hari demi hari dihabiskan oleh Sabrina dengan begitu banyak pekerjaan di penjara. wanita itu selalu mempertahankan dirinya, dia tidak akan membiarkan orang lain terus menerus membuatnya seperti sampah.

* Tiga tahun kemudian *

4 tahun telah berlalu, gadis berusia 16 tahun itu sekarang sudah berusia 20 tahun.

"Sabrina!" seru salah satu petugas penjara.

"Iya, ada apa Bu." jawab Sabrina.

"Aku minta padamu untuk ikut aku." pinta petugas sipir wanita kepada Sabrina.

"Ikutlah bersama dia, Sabrina." pinta Bu kasih yang membuat Sabrina mengikuti petugas sipir.

Saat berada di sebuah ruangan seorang pria nampak menatap Sabrina.

"Duduklah." ucap seorang pria yang bernama Haris Wais.

"Iya Ada apa, Tuan?" tanya Sabrina kepada salah satu petinggi polisi khusus yang selalu berada di penjara.

"Dengarkan aku Sabrina, aku menawarkan Satu kesempatan untukmu agar bisa keluar dari sini." ucap Haris kepada Sabrina.

"Maksud Tuan apa?" tanya Sabrina dengan perkataan yang tidak terlalu banyak.

"Aku menawarkan satu kesepakatan denganmu." jawab Haris.

"Maksud Tuan?" tanya Sabrina.

"Aku akan membebaskanmu, sebagai gantinya jika kamu mau menjadi salah satu anggota pasukan CIA atau pasukan khusus yang aku miliki." ucap Haris.

"Maafkan saya, tuan. tapi saya tidak mengerti apa yang anda katakan. Tolong diperjelas agar saya bisa memahaminya." jawab Sabrina.

Haris terlihat tersenyum dengan semua kata-kata yang diucapkan oleh Sabrina, karena wanita muda itu adalah seorang wanita yang tidak suka berbelit-belit maka dia akan langsung menanyakan apa maksud kedatangan dari Haris.

Haris mulai menceritakan apa maksudnya, sedangkan Sabrina dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan, 4 tahun di penjara membusuk di tempat itu tanpa tahu Apa kesalahannya.

"Bolehkah saya meminta waktu, Tuan?" tanya Sabrina.

"Aku kasih waktu 3 hari kepadamu, jika 3 hari aku sudah berada di sini kau harus memberikan jawaban. Aku tidak ingin penolakan Jadi aku minta padamu untuk berpikir dengan baik." ucap Haris yang kemudian meminta Sabrina untuk kembali ke ruang sel tempatnya.

4 tahun semenjak Sabrina berada di penjara Haris selalu memperhatikan gadis muda itu, 4 tahun lamanya Haris selalu memperhatikan Sabrina dari dalam jeruji penjara.

"Aku benar-benar berharap wanita itu mau bergabung dengan kita." ucap Haris.

"Aku yakin Gadis itu akan mau menerima semua permintaan kita jika kita membantunya untuk menemukan orang-orang yang sudah membuatnya membusuk di tempat ini." ucap sipir wanita yang tadi membawa Sabrina.

** bersambung **

mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- my little wife

- Isteri kesayangan tuan besar

- ku balas pengkhianatan mu

- Mawar hitam berduri

- I love you uncle Bastian

HARIS WAIS

"Kamu benar sekali, aku akan menggunakan cara itu untuk membuat Gadis itu mau bergabung dengan para pasukan ku. dengan begitu misi-misi yang akan aku lakukan berjalan dengan baik, apalagi wajahnya begitu cantik dan hal itu akan menjadi senjata yang mematikan untuk membunuh para penjahat." ucap Haris yang membuat sipir wanita tersenyum.

"Aku akan mulai mendekatinya, Tuan. Jangan khawatir akan saya yakinkan wanita itu untuk bergabung dengan anda." ucap sipil wanita yang kemudian pergi meninggalkan tempatnya.

* Keesokan hari *

Sabrina yang sudah kembali ke tempatnya nampak Wanita itu sangat bingung, Bu kasih yang mendengar semua cerita dari Sabrina tentu saja wanita paruh baya itu sangat bahagia.

"Lalu, apa yang harus kamu lakukan?" tanya Bu kasih.

"Saya belum tahu, Bu. mereka hanya bilang saya harus menyetujui persyaratan itu jika saya ingin keluar dari penjara ini." jawab Sabrina.

Di sela perbincangan mereka sipir wanita nampak mendekati Sabrina dan Bu Kasih.

"Itu adalah jalan yang terbaik untukmu, Rina. dengan begitu kamu bisa mencari orang-orang yang sudah membuatmu masuk penjara, kamu akan bisa membalas dendam kepada orang-orang yang menyakitimu dan membunuh temanmu itu." ucap sipir wanita yang membuat Sabrina langsung tersentak.

Benar apa yang dikatakan oleh sipir wanita, Jika dia bisa keluar dari penjara maka dia bisa membalas dendam kepada orang-orang yang sudah menghianatinya. orang-orang yang sudah membuatnya masuk penjara dengan tuduhan pembunuhan kepada temannya.

"Bu sipir benar Sabrina, ini adalah jalan keluar yang terbaik. Entah berapa lama kamu akan dipenjara di sini, karena itu carilah jalan yang terbaik. ambillah keputusan yang terbaik Terima jalan ini karena inilah satu-satunya jalan untukmu membalas dendam kepada orang-orang yang sudah membuatmu membusuk di sini." ucap Bu Kasih yang membuat Sabrina sedikit tersenyum.

"Seperti itukah, Bu?" tanya Sabrina.

"Tentu saja Ibu mendukungmu seratus persen, benar kan kawan-kawan?' tanya teman-teman Bu Kasih.

"Tentu saja Sabrina, Aku juga ingin kamu membalaskan dendam kepada wanita yang sudah membunuh suamiku. dia menuduhku membunuh suami dan anakku Karena cemburu." ucap salah satu napi.

"Berikan kami keadilan, Sabrina. jadilah kuat jadilah tangan yang akan memberikan hukuman kepada para penjahat itu." ucap Bu Kasih yang kemudian menepuk pundak Sabrina.

Teman-teman satu sel Sabrina seolah memberikan wanita itu kekuatan yang sangat luar biasa, Sabrina nampak tersenyum sesaat kemudian wanita itu menganggukkan kepalanya sembari menatap sipir wanita yang menjaga sel wanita.

"Baiklah Bu, Saya menerima permintaan itu. saya akan bergabung dengan tuan." jawab Sabrina dengan penuh semangat untuk memberikan pembalasan kepada orang-orang yang sudah membuat ketidakadilan, memberikan hukuman kepada orang-orang yang sudah menghancurkan keadilan.

Bu Kasih yakin Sabrina akan melakukan apa yang diminta oleh teman-temannya, dia akan membalaskan dendamnya, dia akan menumpae semua ketidakadilan itu. setelah memberikan jawaban akhirnya sipir wanita membawa Sabrina ke tempat Haris.

Di sinilah awal dari kehidupan Sabrina, di sinilah tekad Sabrina mulai menjadi tak tergoyahkan. wanita yang sudah membekukan hatinya itu tidak akan pernah membiarkan orang-orang yang sudah menghancurkannya itu bebas begitu saja, 6 orang yang sudah menjebloskan Sabrina ke penjara. 6 keluarga dari orang yang sudah membuatnya membusuk di penjara.

Waktu mulai berjalan, Sabrina selalu bersama dengan Haris melakukan semua perintah. berjuang di bawah kepemimpinan pria yang benar-benar membuat Sabrina seperti pagar besi yang kokoh.

** 5 bulan kemudian **

DOR...

DOR...

Suara tembakan yang sudah diarahkan oleh Sabrina kepada beberapa penjahat yang menjadi target buruan.

"Kamu hebat sekali, dua tembakan sudah langsung melumpuhkan pria itu." ucap Haris.

"Terima kasih, Tuan." jawab Sabrina.

Setelah melakukan tugasnya akhirnya Sabrina kembali bersama Haris.

"Kamu sudah makan, Sabrina?" tanya Haris kepada Sabrina.

"Sudah, Tuan." jawab Sabrina.

"Oh ya, Mulai besok kamu akan ikut bersamaku untuk melakukan sebuah misi. tapi kemungkinan besar misi ini sangat berbeda dengan beberapa misi yang kamu ikuti bersamaku." ucap Haris.

"Maksud Tuan apa?" tanya Sabrina.

"Mulai besok kamu akan menjadi sekretarisku di perusahaan Wais group." ucap Haris yang membuat Sabrina sedikit kebingungan.

"Kenapa kita tiba-tiba harus menjadi pekerja perusahaan, Tuan?" tanya Sabrina.

"Karena misi kita adalah menyingkirkan para pengusaha dan membuka aib mereka, kemungkinan besar para pengusaha itu adalah orang-orang yang sudah membuatmu masuk ke penjara." jawab Haris yang membuat Sabrina sedikit terdiam.

Senyum yang sama ditunjukkan oleh Sabrina ketika mendengar jawaban dari Haris. "Ini adalah berita yang sangat bagus, Tuan. Saya akan melakukan apapun saya akan membuat pekerjaan ini semakin mudah." jawab Sabrina yang terlihat berjalan menuju kamarnya.

Memang Sabrina tinggal satu atap dengan Haris, namun mereka tidak tinggal satu kamar. Sabrina terus memikirkan apa yang dikatakan oleh Haris, sebuah jalan untuk menghancurkan orang-orang itu. Haris juga memberikan Sabrina kebebasan untuk membalas dendamnya, jika salah satu orang yang dimaksud oleh Haris adalah orang yang melakukan ketidakadilan padanya. maka itu lebih baik satu target 2 tujuan langsung tercapai itu akan lebih baik untuk Sabrina.

Keesokan hari Sabrina terbangun dari tidurnya, terlihat wanita itu menatap ruangannya kemudian berjalan keluar dari kamar. saat berada di luar kamar tatapan mata Sabrina menatap 3 bingkisan yang ada di depan kamarnya dan bingkisan itu ada tulisan seragam kerja.

Sabrina hanya tersenyum saat melihat tulisan itu, wanita itu tahu dari mana lagi barang-barang itu, kalau bukan dari Haris pasti ini baju yang akan dipakai untuk menjadi sekretaris.

Sekitar satu jam kemudian akhirnya Sabrina sudah keluar dari kamarnya, wanita itu keluar dengan pakaian yang sudah diberikan oleh Haris. "Cepatlah keluar Sabrina?" seru Haris.

Langkah kaki seorang wanita keluar dari kamarnya, tatapan mata Haris menatap seorang wanita cantik dengan pakaian kerja yang sudah dia persiapkan.

"Aku sudah siap, Tuan." ucap Sabrina.

Tatapan mata Haris terus menatap Sabrina hingga membuat pria itu tidak mengedipkan matanya sama sekali, terlihat pria itu seperti melihat sesuatu yang baru keluar.

"Apa kita akan berangkat sekarang, Tuan?" tanya Sabrina.

Haris tidak terlalu menghiraukan perkataan Sabrina, pria itu terus menatap Sabrina dengan tatapan mata yang benar-benar terpukau.

"Tuan." Panggil Sabrina sembari memukul pundak Haris. hal itu membuat Haris yang terpesona itu seketika tersadar kembali dari lamunannya.

"Iya Ayo, kita kembali. maksudku Ayo kita berangkat." ucap Haris yang kemudian pergi bersama Sabrina ke perusahaan.

Haris adalah seorang pengusaha kaya raya namun di balik semua profesinya sebagai pengusaha. ada sisi lain dari pria itu, Haris adalah seorang pengusaha sekaligus agen rahasia dari pemerintah untuk menghancurkan pejabat korup ataupun pengusaha yang selalu merugikan negara.

"Apa tidak akan aneh saya memakai pakaian ini, Tuan?" tanya Sabrina.

"Tidak, kamu sangat cocok memakai pakaian itu daripada kau memakai pakaian tahanan." canda Haris yang membuat Sabrina tertawa.

** bersambung **

mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.

- my little wife

- Isteri kesayangan tuan besar

- ku balas pengkhianatan mu

- Mawar hitam berduri

- I love you uncle Bastian

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!