NovelToon NovelToon

BANGKITNYA ALKEMIS IBLIS

Chapter 01

Namaku She Xia, aku adalah seorang dokter yang terkenal, namaku melambung seiring banyak nya prestasi yang aku ukir selama dua tahun terakhir ini, aku juga berhasil membuat rumah sakit besar, dimana aku sendiri yang menjadi direktur sekaligus dokter nya, sore itu aku mendapatkan telepon dari rumah sakit, ada seorang pasien darurat yang butuh penanganan segera, aku pun terburu-buru kembali ke rumah sakitku, dan mengecek keadaan pasien itu

"Keadaan darurat, kita harus segera melakukan tindakan, siapkan ruang operasi segera" ucapku pada tim dokter dan juga suster yang ada di sana, semua suster itu pun langsung menjalankan tugas nya menyiapkan ruang operasi dan juga seluruh peralatan nya, akhirnya setelah enam jam, operasi itu pun berhasil, dan pasien sudah melewati masa kritis nya dan langsung di pindahkan ke ruang perawatan

"Sus saya pulang dulu, kalau ada masalah apa-apa segera kabari saya" ucapku seraya melangkahkan kakiku keluar dari rumah sakit. Tiba-tiba saja kakiku menginjak kulit pisang dan aku pun terjatuh, badan ku meluncur dengan cepat hingga akhir nya kepalaku pun terbentur dan mengeluarkan banyak darah, aku pun pingsan.

Security dan juga suster dan para keluarga pasien yang melihat kejadian itu pun sontak berteriak,

"Dokteeeer" teriak suster

"Dokter, awaaas..." teriak security

Akhirnya aku pun di bawa masuk ke dalam ruang ICU, aku bisa melihat semua orang menangis, aku juga melihat diriku terbaring di ruang ICU dengan berbagai peralatan, banyak dokter dan suster yang menjaga dan merawatku, aku juga bisa melihat kedua orang tua ku menangis dengan histeris melihat tubuhku, bahkan teman-teman dan para wartawan pun tak luput hadir dan menjenguk ku,

"Ma, pa, aku disini.." teriaku pada orang tuaku

"Suster, tolong bilang pada orang tuaku, aku disini" ucapku sambil menarik tangan suster yang ada si sebelahku, tapi ternyata tanganku menembus tubuh suster itu dan tak bisa memegang nya

"Apa yang terjadi denganku? Kenapa mereka tidak bisa mendengarku?" teriakku frustasi

"Apakah aku sudah mati?" tanyaku kemudian entah pada siapa. Tiba-tiba aku melihat seberkas cahaya putih yang semakin lama semakin besar dan menelanku

"Apakah aku sudah mati?" pertanyaan itu kembali terlontar dari mulutku

"Kau masih hidup She Xia" aku mendengar dengan jelas suara seorang perempuan, aku pun mencari nya

"Siapa kau? Tunjukan dirimu!" ucapku dengan nada membentak

"Hais... kau ini, aku adalah Dewi Kehidupan, aku ingin kau menolong seorang gadis yang mati karena frustasi" jawaban itu kembali menggema, tak lama sinar putih itu pun kembali, dan memperlihatkan wujud seorang gadis yang sangat cantik yang mengeluarkan aura yang lembut dan damai.

"Apa untungnya bagiku menolong gadis itu?" tanya She Xia

"Kau bisa mempelajari kitab dewa obat, kau juga akan di bekali dengan mata dewa, kau akan memiliki tubuh yang kuat dan kau bisa kembali ke tubuhmu yang sekarang" ucap Dewi Kehidupan lagi

"Baiklah aku bersedia, tapi bawakan aku semua alat-alat medisku di duniaku yang sekarang" ucap She Xia mutlak

"Baiklah, tutup matamu sekarang, aku akan mengirim mu ke dimensi lain untuk menggantikan gadis itu" ucap Dewi Kehidupan kembali. She Xia pun memejamkan matanya, dia merasakan jiwanya tersedot kedalam sebuah lorong yang panjang.

"Hah... hah... hah..." deru napas She Xia, begitu membuka matanya She Xia melihat sekeliling kamar nya, barang-barang yang kuno, She Xia pun melirik pakaian nya, pakaian kuno

"Bersiaplah She Xia, aku akan segera mentransferkan ingatan gadis itu" terdengar suara dalam pikiran She Xia, tiba-tiba ribuan ingatan tentang pemilik tubuh pun mengalir dalam pikiran She Xia

"Ternyata nama gadis ini pun She Xia, dia anak yatim piatu yang di asuh oleh saudara jauh ayah nya dan malang nya, dia mencintai kakak sepupunya hingga saat dia mengungkapkan cintanya, dia ditolak mentah-mentah oleh sang kakak, orang-orang pun menyebarkan rumor buruk tentang itu, dan menghina She Xia habis-habisan hingga She Xia frustasi dan mengakhiri hidupnya dengan meminum racun, sedangkan kakak nya itu tidak peduli sama sekali dengan She Xia"

"Baiklah, karena kau telah berbaik hati memberikan tubuhmu padaku, Aku She Xia dari abad 21 akan merubah dirimu dan menjadikan mu wanita yang paling berbakat dan paling disegani di seluruh dunia, aku akan membuat semua pria tunduk di bawah kakiku, dan aku akan membalas tindakan kakakmu yang sudah menyakitimu" ujar She Xia

"Langkah pertama yang harus aku lakukan adalah merubah wajah dan tubuh kurus ini menjadi bentuk yang ideal" ujar She Xia

Braak...

Tiba-tiba pintu kamar She Xia di dobrak, ada 2 orang gadis dengan mata berkaca-kaca di depan pintu kamar itu, Lily dan Lien, dua orang pelayan setia She Xia dari kecil yang menyaksikan drama hidup She Xia yang tragis

"Nona.."

"Nona, anda sudah sadar?" pekik kedua pelayan itu bersamaan sambil berlari dan memeluk She xia

"Ya.." jawaban singkat terdengar dari mulut She Xia

"Apa masih ada yang sakit? Apa nona lapar atau ingin mandi? Apa.." ucapan Lien di sela oleh She Xia

"Aku baik-baik saja, tolong siapkan air untuk mandi" ucap She Xia tegas

"Baik nona" kedua pelayan itu pun patuh menyiapkan air mandi untuk She Xia, meskipun di dalam hati mereka muncul berbagai pertanyaan tentang nona nya yang berubah menjadi sangat dingin

"Air nya sudah siap nona.."

"Baiklah, kalian berdua tolong siapkan makanan dan baju ganti ku, aku akan mandi sendiri" ujar She Xia. Lily dan Lien pun kembali patuh melaksanakan tugas yang di berikan nona nya. Setelah selesai mandi, She Xia pun di bantu Lily untuk berpakaian,

"Aku ingin pakaian yang polos saja, dan jangan meriasku, cukup rapikan saja rambutku" ujar She Xia

"Baik nona" Lien pun segera menata rambut She Xia dengan sederhana, hanya menggulung sebagian rambut nya, dan sebagian lagi di biarkan di gerai, mengambil satu buah tusuk rambut untuk menghiasi rambut She Xia

"Ini sudah bagus, aku ingin seperti ini saja, dan tolong keluarkan semua pakaian yang bercorak itu, mulai hari ini, aku hanya ingin menggunakan pakaian yang polos" ujar She Xia

"Baik nona" Lien dan Lily pun segera mengeluarkan semua baju yang tidak di inginkan oleh nona nya, dan menyimpan nya, setelah itu mereka pun kembali ke kamar She Xia

"Duduklah, dan makanlah bersamaku, kalian pasti lelah mengurusku selama ini" ucap She Xia, mata mereka pun berkaca-kaca dan hampir menangis

"Nona adalah hidup kami, sudah tugas kami merawat dan menjaga nona" ucap mereka serempak

"Baiklah, sekarang kalian duduk dan makan bersamaku, aku tidak pernah menganggap kalian pelayan, kalian adalah teman sekaligus saudaraku. Ayo makan" ajak She Xia

"Baik nona.." keduanya pun duduk dan makan bersama she xia

"Setelah membereskan alat makan, kalian bereskan juga barang-barang kalian, mulai hari ini kalian akan tinggal di paviliun ini bersamaku" ucap She xia

"Tapi nona.."

"Tidak ada tapi-tapian, ini adalah keputusan ku. Paviliun ini terlalu besar untuk aku tinggali sendiri, kalian bisa memilih kamar mana pun yang kalian mau" ucap She Xia

"Baik nona.." Lily dan Lien pun langsung menyelesaikan perintah nona nya dengan cepat

"Sekarang kalian berdua istirahatlah, aku juga akan istirahat" ucap She Xia lagi sambil masuk ke kamarnya dan menutup pintu, Lily pun langsung menutup pintu kediaman dan menguncinya, mereka pun memasuki kamar mereka di samping kamar She Xia, dan langsung istirahat. Lily dan Lien sengaja memilih kamar yang sama, jadi mereka tidur bersama di kamar itu

Chapter 02

Jun jiang, saudara sepupu She Xia yang telah di angkat menjadi jendral oleh kaisar, hari ini kembali setelah memberantas pemberontakan selama hampir 1 tahun, dia begitu di elu-elukan oleh warga, penyambutan kemenangan pun di lakukan secara besar-besaran, pesta lampion akan di adakan nanti malam di sepanjang jalan kekaisaran. Jun Jiang memacu kudanya dengan cepat di ikuti para prajuritnya kembali ke istana untuk melapor pada kaisar. Kaisar pun menyambut kedatangan mereka beserta seluruh anggota keluarga dan juga para pejabat di istananya.

"Hormat pada yang mulia Kaisar, semoga Kaisar di berkati umur yang panjang" Jun Jiang bersujud di hadapan Kaisar di ikuti seluruh prajurit nya

"Bangunlah Jendral, Kaisar ini benar-benar merasa terhormat dan juga bangga dengan kemenangan mu, selamat datang kembali di istana" ucap Kaisar sambil mengajak Jun Jiang memasuki istananya.

Setelah penyambutan, jendral Jun Jiang pun memberikan laporan tentang semua pemberontakan yang sudah berhasil di tumpas nya, Kaisar pun memberikan izin pada Jun Jiang untuk cuti selama satu minggu, Jun Jiang kembali ke kediamannya setelah berpamitan pada Kaisar, dia melihat kedua orang tuanya berdiri di gerbang bersama seluruh pelayan kediamannya untuk menyambut kepulangan nya dari medan perang.

"Selamat datang kembali putraku.." ucap sang ayah. Jun Jiang pun membungkuk di hadapan kedua orang tua nya, sang ibu langsung memeluknya dengan erat, menyalurkan kerinduan setelah satu tahun berpisah

"Dimana She Xia?" tanya Jun Jiang sambil memperhatikan satu persatu wajah orang yang menyambutnya.

"Dia ada di paviliun nya bersama pelayan nya, mungkin sedang istirahat" ucap sang ibu.

Ada sedikit rasa kehilangan dalam hati Jun Jiang saat menyadari sang adik tidak menyambut kedatangan nya, biasanya She Xia lah yang paling antusias menyambutnya, dan selalu bergelayut manja padanya

"Kenapa hatiku merasa kehilangan?" pikir Jun Jiang

"Baiklah ibu, aku akan kembali ke paviliunku" ucap Jun Jiang

"Beristirahat lah nak.." jawab sang ibu

Jun Jiang pun langsung pergi menuju kediamannya, dia pun memanggil orang kepercayaan nya

"Apa ada yang terjadi di kediaman ini setelah aku pergi ke perbatasan?" tanya Jun Jiang

"Nona She Xia koma selama enam bulan jendral.." jawab kepercayaan nya yang bernama An Ming

"Kenapa kau tak mengirim surat dan memberi tahuku?" selidik Jun Jiang

"Maaf jendral, bukankah jendral sendiri yang waktu itu mengatakan tidak peduli dan tidak ingin mendengar apa pun tentang nona She Xia?" jawab An Ming

"Ceritakan.."

"Setelah peristiwa penolakan itu, nona She Xia selalu mendapat cibiran dan cemoohan dari semua orang, banyak rumor yang beredar dan menjelek-jelekan nona She Xia dan membuat nona She Xia prustasi dan akhirnya mengakhiri hidupnya dengan meminum racun" An Ming menjeda kalimat nya

"Nona She Xia terbaring koma selama 6 bulan, dan baru siuman dua bulan yang lalu, hanya saja.." An Ming tidak melanjutkan ucapan nya

"Lanjutkan.."

"Nona She Xia berubah jadi orang yang dingin dan tak tersentuh, dia melarang siapa pun masuk kediaman nya, hanya pelayan Lily dan juga Lien yang ada di samping nya, dia juga memindahkan pelayan Lien dan Lily ke paviliun nya, dia tak segan-segan membentak bahkan menyiksa pelayan yang berani mendatangi kediaman nya, terutama para pelayan yang dulu pernah ikut mencemooh dan menghina nya, bahkan sampai saat ini sudah ada lima pelayan yang mati karena nona She Xia. Sejak bangun dari koma, nona She Xia seperti menjadi orang lain, dia tidak pernah membuka pintu paviliunnya, dia tetap berada dalam paviliun itu setiap saat, hanya pelayan Lien dan juga Lily yang terkadang keluar masuk kesana untuk membawakan makanan atau pun buku-buku dari perpustakaan" ujar An Ming panjang lebar, mendengar penjelasan An Ming, Jun Jiang pun memijat pelipis nya, ada rasa sedih dan sesak tiba-tiba di dadanya, gadis kecil yang dulu begitu di kasihinya harus mengalami penderitaan seperti itu, Jun Jiang pun tak mengerti, kenapa adik nya itu bisa mencintainya? Dia juga menyesal, karena penderitaan sang adik di akibatkan oleh dirinya, mungkinkah She Xia sekarang membencinya?

"Pergilah, aku akan beristirahat" ujar Jun Jiang.

Selama 3 hari Jun Jiang memperhatikan paviliun sang adik, pintu dan jendela itu pun selalu tertutup rapat, bahkan Jun Jiang pun tak melihat kedua pelayan adiknya itu keluar masuk paviliun, hatinya semakin risau, ada rasa kehilangan yang besar di hatinya, Jun Jiang pun mencoba mengumpulkan keberanian nya, dan melangkahkan kakinya menuju paviliun She Xia,

Tok tok tok... Jun Jiang pun mengetuk pintu kediaman She Xia. Tapi tak ada sahutan dari dalam, Jun Jiang pun berkeliling kediaman itu, di belakang kediaman dia melihat taman yang indah, banyak sekali bunga bermekaran disana, bunga sakura bertebaran tertiup angin, ada anggrek yang mengeluarkan keharuman yang menusuk indera penciuman nya. Bunga matahari, margrit dan dafodil menghiasi taman itu, tak ada satu pun bunga kesukaan Jun Jiang, dulu taman itu hanya ada bunga mawar merah dan putih, bunga kesukaan Jun Jiang, mungkinkah adiknya sekarang sudah melupakan nya

Mata Jun Jiang menangkap sosok gadis berperawakan mungil sambil menenteng keranjang bunga nya, matanya menatap langit, wajah yang dulu ceria penuh senyum itu telah berubah menjadi dingin dan datar, wajah yang tirus pun sedah berubah menjadi lebih berisi menampilkan kecantikan sempurna bak dewi, kulit putih mulusnya bak porselen, pinggang ramping nya yang seperti gitar spanyol, dan juga baju putih polos nya,

"Tunggu, baju putih polos? Sejak kapan adik nya menyukai hanfu polos?" Tanpa riasan atau pun hiasan rambut, hanya anting kecil yang menghiasi keindahan penampilannya, berjalan dengan tenang dan duduk di bawah pohon sakura, rambutnya beterbangan tertiup angin, membuatnya terlihat semakin cantik.

Lengan seputih giok itu pun mengambil kecapi nya, tangan mungil itu menari di atas senar kecapinya, melantunkan irama sendu yang begitu menyayat hati, ada kesedihan dan kesakitan dari setiap nada yang di petiknya, ada kerinduan mendalam dan juga keputus asaan dalam irama melodi yang di mainkan nya, kedua pelayan She Xia pun duduk di sampingnya, mendengarkan lagu yang di bawakan She Xia dengan penuh penghayatan, tak terasa bulir-bulir bening pun menetes di pipi mereka, lagu yang dinyanyikan She Xia benar-benar menyiratkan kesakitan yang mendalam

"Sesakit itukah hatimu She Xia? Bahkan kau tidak ingin bertemu denganku, tidak bisakah kau memaafkan ku yang telah teledor menjagamu hanya karena kekecewaanku terhadap perasaan mu itu? Tak bisakah kita seperti dulu lagi? Menjadi adik kakak yang saling mengasihi?" gumam Jun Jiang lirih

Chapter 03

"Nona, udara di luar semakin dingin, lebih baik kita segera kembali ke paviliun" Lily mengingatkan

"Umm.. Lily tolong siapkan teh hangat untukku, aku ingin di campur jeruk nipis dan madu" ucap She Xia

"Baik nona.." ucap Lily sambil bergegas menuju dapur menyiapkan teh untuk She Xia

"Lien, apakah kita punya persediaan jahe? Cuaca semakin dingin, minum teh jahe atau susu jahe paling cocok disaat udara dingin seperti ini" tanya She Xia

"Sepertinya masih ada nona, apa nona ingin minum teh jahe nya sekarang?" tanya Lien

"Tidak, itu untuk besok saja" jawab She Xia tenang, melangkahkan kakinya menuju ke paviliun

"She Xia.." panggil Jun Jiang

"Eh.." She Xia kaget karena tak merasakan keberadaan Jun Jiang

"Apa kakak membuatmu kaget?" tanya Jun Jiang

"Umm.." jawaban singkat dari mulut She Xia

"Apa kau tidak merindukan ku?" tanya Jun Jiang kembali

"Tidak" jawaban tegas meluncur dengan santai dari mulut She Xia. Entah kenapa mendengar jawaban She Xia membuat sudut hati Jun Jiang merasa terusik

"Apa kau ada waktu untuk bicara sebentar dengan kakak mu?" tanya Jun Jiang

"Mungkin lain kali" jawaban She Xia dingin

"Empat hari lagi kakak harus kembali ke perbatasan" ucap Jun Jiang sambil memperhatikan raut wajah She Xia

"Umm.. hati-hati dijalan" seolah tak perduli dan seolah tak pernah saling mengenal, kata-kata She Xia membuat hati Jun Jiang semakin merasakan sesak

"Saya harus segera kembali ke kediaman, mohon tuan muda Jun Jiang eh Jendral Jun Jiang memberi jalan" ucap She Xia tanpa mengindahkan tatapan sendu Jun Jiang

"Ayo Lien, aku ingin beristirahat" ucap She Xia sambil menarik lengan Lien

"Eh.. eh.. i.. iya nona" Lien merasa kikuk dengan perlakuan She Xia

Jun Jiang semakin galau, pikirannya benar-benar kacau, hatinya benar-benar kalut, apa yang terjadi pada adiknya? Kenapa dia seolah-olah tidak mengenalnya? Dan apakah hatinya telah tertutup untuk Jun Jiang? Apakah sebesar itu kebencian She Xia? Sehingga bertatap muka atau pun bertegur sapa pun seolah enggan, Jun Jiang melangkahkan kaki nya kembali ke ruang kerjanya dengan kepala berdenyut, ada rasa nyeri namun tak berdarah, tak terlihat namun terasa, begitu mengiris pedih hingga relung hati terdalam nya.

"Apakah aku melakukan kesalahan besar? Tidak kah kau melihat kasih sayangku masih sama seperti dulu She Xia, meskipun aku tak menerima cintamu, tapi kasih sayangku sebagai seorang kakak masih sama besarnya seperti dulu, apa aku mengecewakan mu?" gumam Jun Jiang entah pada siapa

Sementara She Xia sedang bersantai bersama kedua pelayan nya

"Lily, Lien, aku ingin kalian berdua mencari rumah yang cukup besar di tempat yang jauh dari sini, beli 2 rumah atas nama kalian" ucap She Xia sambil mengeluarkan 2 peti koin emas

"Baik nona, besok kami akan berangkat untuk mencari nya" jawab Lien dan juga Lily serempak

"Aku ingin kalian berdua memiliki hidup yang lebih baik setelah ini, buatlah usaha, dan jangan jadi pelayan lagi" She Xia meniup cangkir teh nya dengan lembut, wajahnya terlihat serius

"Apakah nona berniat untuk membuang kami?" tanya Lien dengan mata yang berkaca-kaca

"Aku sudah menganggap kalian berdua seperti saudaraku, aku ingin kalian memiliki hidup yang baik, memiliki rumah, usaha dan juga menikah" ujar She Xia

"Nona, pelayan seperti ku hanya ingin mengabdikan hidup nya untuk nona" jawab Lily

"Mungkin aku akan pergi dalam waktu dekat ini, aku tidak ingin kalian mengikutiku, aku belum cukup kuat untuk bisa melindungi kalian" ujar She Xia

"Tidak peduli kemana pun nona pergi, tolong bawalah pelayan hina ini nona, hamba rela melakukan apapun untuk nona" ujar Lien sambil menangis dan bersujud di depan She Xia di ikuti oleh Lily, membenturkan dahinya hingga berdarah

"Hei.. apa yang kalian lakukan? Bangunlah.." She Xia membantu Lily dan Lien bangun, mengusap air mata kedua pelayan setia nya dan langsung memeluknya

"Aku meminta kalian berdua membeli rumah dan juga tempat usaha, agar kalian tidak jadi pelayan lagi, aku akan pergi untuk berlatih, meningkatkan kemampuan dan kakuatan fisik ku, agar di kemudian hari tidak ada lagi orang yang menindasku, aku ingin kalian memiliki rumah, agar aku memiliki tempat pulang dan merasa memiliki keluarga, aku ingin kalian berdua menungguku" ujar She Xia panjang lebar

"Jadi maksud nya nona mau masuk akademi?" tanya Lien dan juga Lily

"Benar, aku harus masuk akademi untuk masa depanku" jawab She Xia berbohong

"Maafkan aku Lien, Lily, aku terpaksa berbohong, aku tak mungkin mengatakan akan pergi ke hutan iblis untuk mencari buah iblis dan juga pedang naga kehancuran, aku ingin kalian bahagia, aku tak tahu bisa kembali dengan selamat atau tidak dari sana" gumam She Xia dalam hati

"Baiklah nona, kami akan melakukan semua yang nona inginkan, kami juga akan selalu menunggu nona kembali" ujar Lily

"Terima kasih Lien, Lily, kalian berdua adalah sahabat dan juga saudara terbaik ku" She Xia kembali memeluk kedua pelayan nya dengan tenang

"Kapan nona akan berangkat?" tanya Lien

"Mungkin 1 minggu lagi, kita akan menghabiskan waktu untuk bersenang-senang selama seminggu ini" jawab She Xia

"Apakah nona masih mencintai jendral Jun Jiang?" tanya Lily

"Tidak" jawab She Xia tegas

"Dia hanyalah bagian dari masa laluku, tapi saat ini aku bisa mengatakan dengan tegas, aku tidak mencintai Jun Jiang, aku hanya ingin hidup dengan tenang, menyongsong masa depanku dan membuka hatiku untuk laki-laki yang benar-benar tulus mencintaiku, aku tidak akan mengemis atau pun meratap pada siapa pun, sudah cukup kebodohan yang aku buat dimasa lalu, untuk saat ini dan kedepan nya, aku tidak akan lagi mengingat nama itu, akan ku buktikan dimasa depan, hinaan dan cemoohan yang aku dengar dimasa lalu hanyalah angin lewat. Aku akan berdiri lebih tinggi dari siapa pun" ujar She Xia menggebu-gebu

Jedeeeerrr..

Bagaikan tersambar petir, Jun Jiang yang berniat mengunjungi She Xia mendengar ucapan lugas itu, dadanya tiba-tiba saja merasa sesak

Deg... deg... deg...

Degup jantung nya memburu tak beraturan, ada rasa sakit yang mengena di hatinya, dia bahagia mendengar adik nya mau berubah tapi entah kenapa ada perasaan sakit dan tak rela saat She xia bilang akan membuka hatinya untuk pria lain. Entah kenapa pertemuan nya dengan She Xia tadi terus saja membuat kebimbangan dalam pikirannya, ada perasaan sedih, sakit, kecewa, tidak rela dan juga nyeri yang berkecamuk di hatinya.

"Ada apa denganku? Kenapa aku menangis mendengar ucapan nya?" pikir Jun Jiang sambil mengusap wajahnya dengan gusar

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!