NovelToon NovelToon

Penjual Es Mencari Cinta

Bab # 1 ( jualan es )

Setelah bangun pagi Jaka lalu bergegas untuk mandi, setelah sholat subuh Jaka keluar menyambut mentari pagi hari yang cerah, dengan suasana hati yang ceria Jaka sedang menyiapkan segala keperluan untuk dagangannya, hari ini Jaka akan berjualan es keliling, setelah semuanya beres Jaka melangkah menuju ke ruangan makan, diruang makan Ibunya Jaka sedang menyiapkan hidangan yang baru saja selesai dimasak, menata makanan dimeja makan

"Ayo Jaka sarapan dulu.." ucap Ibunya Jaka menyuruh anaknya untuk sarapan pagi

"Iya Bu, Jaka sudah laper nih.." sahut Jaka sambil mengisi makanan kedalam piring, setelah berdo'a Jaka langsung menyantap makanan kedalam mulutnya, sedangkan Ayahnya Jaka sudah dari subuh sudah berangkat ke sawah sambil membawa cangkulnya, keseharian ayah Jaka bercocok tanam disawah, menanam padi, singkong, cabe dan sayuran, sawah Ayahnya Jaka cukup luas untuk bercocok tanam.

Setelah Jaka menghabiskan makanannya, ia lalu berpamitan kepada Ibunya untuk jualan es "Bu, Jaka berangkat dulu, do'akan semoga jualannya laris manis" pamit Jaka kepada Ibunya

"Iya nak Ibu selalu mendoakan kamu, semoga hari ini jualannya laris manis dan berkah, kamu jangan lupa untuk mencari jodoh di umurmu yang sudah 25th ini, Ibu ingin menimang cucu" jawaban sang Ibu yang selalu menginginkan Jaka agar cepat cari jodoh

" Iya Bu, assalamualaikum" jawab Jaka sambil mencium tangan Ibunya

" Wa'alaikum salam, hati-hati nak jangan ngebut.." sahut sang Ibu sambil menepuk bahu anaknya, lalu sang Ibu bergegas membereskan piring dan mencucinya,

Ibunya Jaka bangga dengan anaknya, walaupun ekonomi keluarganya pas-pasan tapi Jaka selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah SWT telah diberikan, Jaka adalah anak tunggal yang giat bekerja keras dan rajin, walaupun dengan usaha menjual es keliling tapi Jaka selalu bersyukur dan semangat, dengan hasil jualan es, Jaka bisa menabung sedikit demi sedikit, Jaka mempunyai niat untuk buka kios sekaligus cafe es geprok disekitar kampus Bamada,

Selama dalam perjalanan keliling jualan es, Jaka selalu berteriak " es....es....es geprok..." sambil membunyikan lonceng " kling...kling ...kling...."

Sambil mengusap wajah tampannya dengan handuk kecil akhirnya Jaka sampai disekitar kampus Bamada, Jaka pun menepikan motornya disekitar kampus bersama pedagang yang lain, ya walaupun kampusnya gak seperti di kota tapi kampus Bamada yang ada disekitar desanya Jaka, lumayan terkenal, setelah memarkirkan motornya Jaka tak lupa untuk beramah-tamah dengan penjual yang lain yang setiap hari mangkal disekitar kampus Bamada, jarak antara tempat Jaka mangkal dengan kantin kampus cukup dekat, karena kantin kampus berada samping kampus,

Sambil menunggu mahasiswa keluar untuk istirahat, Jaka pun melayani anak-anak muda, bahkan Ibu-ibu juga anak-anak yang lewat lalu lalang dijalan sekitar kampus itu.

"Mas beli esnya, rasa coklat satu, rasa cappucino satu" ucap Ibu yang menghampiri Jaka sambil menggandeng anaknya.

"Siap Bu, ditunggu" jawab Jaka langsung menyiapkan es yang dipesan Ibu itu, tak berapa lama esnya sudah selesai dibungkus

"Ini Bu esnya" ucap Jaka sambil menyodorkan es yang dipesan Ibu itu.

"Jadi berapa mas?" Sahut Ibu itu sambil tersenyum ke Jaka

"10 ribu Bu, abis dari mana Bu? ngajak anaknya" celoteh Jaka sambil tersenyum melirik anak yang digandeng Ibunya, lalu Ibu itu pun menyodorkan uang 10 ribu ke Jaka sambil berkata

"Habis nganter anak beli sepatu mas.." ucap si Ibu sambil menjulurkan tangan anaknya untuk menyapa Jaka.

"Ayo nak sapa om itu" ucap sang Ibu kepada anaknya, lalu anaknya menyapa Jaka

"Halo om, aku Bagas" ucap anak itu yang umurnya 9th, Bagas lalu tersenyum sambil menjabat tangan si anak itu dan mengusap kepalanya

"Hai juga anak ganteng" lalu Jaka melirik kearah Ibu anak itu

"Ayahnya gak diajak Bu?" Tanya Jaka sambil tersenyum, lalu Jaka menyerahkan esnya ke Ibu itu, tak disangka tangan Jaka dan tangan si Ibu itu saling menempel, lalu Ibu itupun melirik ke Jaka sambil tersenyum

"Aku sudah bercerai mas sama ayahnya Bagas, kalau boleh tau nama mas siapa nih?" ucap si Ibu sambil menjulurkan tangannya untuk berkenalan

"Maaf ! oh udah cerainya ya Bu, namaku Jaka" balas Jaka sambil menggaruk kepalanya yang gak gatal

"Aku Dewi mas, udah gak papa lagian kami udah bercerai 2 th yang lalu, oh ya makasih ya udah mau kenalan, dan makasih esnya" lalu Ibu dan anak itu pamit untuk pulang.

"Hati-hati Bagas ! jaga Ibu kamu yah" celoteh Jaka sambil tersenyum, Dewi ikut tersenyum, lalu Dewi dan anaknya pergi meninggalkan Jaka.

Tak lama kemudian didalam kampus bel pun berbunyi menandakan bahwa jam istirahat, para mahasiswa dan mahasiswi berjalan keluar dari ruang kelas masing-masing menuju ke kantin, Jaka berjalan sehabis mengantarkan pesanan ke salah satu mahasiswa, sambil berjalan tiba-tiba " brugh....auwwwh.." Jaka dan mahasiswi itu pun jatuh bertabrakan...

"Kalo jalan pakek mata dong ! brengsek...!!!" ucapan gadis itu dengan judesnya ke Jaka sambil melototkan matanya

"Maaf non, gak sengaja" sahut Jaka sambil meringis kesakitan, karena tangannya memar kena batu kerikil waktu jatuh.

"Maaf, maaf, jualan es aja belagu amat lu, jalan pakek nabrak segala, minggir..!!!" cerocos gadis itu lalu meninggalkan Jaka yang masih duduk memegang tangannya yang masih sakit Jaka pun bangkit menuju dagangannya "sabar, sabar, gadis Kok jutek amat sih" gerutu Jaka yang masih berjalan kearah sepeda motornya.

Tak jauh dari situ ada sepasang mata yang mengamati Jaka berjalan, ditempat meja kantin ada segerombol mahasiswi yang lagi asyik menyantap makanan

"Kenapa muka lu? datang-datang muka ditekuk gitu" ucap Sinta ke Meli yang masih cemberut dan kesal.

"Tuh tadi gue abis ditabrak sama orang aneh" sahut Meli yang masih kesal

"Hah ! orang aneh ? maksud lu?" ucap Sinta yang penasaran ingin tahu apa yang membuat temannya kesal "cerita dong? ada apa sampai kamu kesal gitu?" sahut temannya lagi yang bernama Suny.

"Tuh orangnya yang nabrak gue ampe jatuh" gerutu Meli sambil menunjuk kearah Jaka yang mengantar pesanan kemeja yang tak jauh dari rombongan Meli, Sinta, dan Suny.

"Apa ! orang ganteng gitu lo bilang orang aneh? lo sakit? apa lom minum obat sih?" cerocos Sinta yang juga melihat kearah Jaka.

"Awas jangan marah-marah ntar malah jatuh cinta hahaha, jatuh cinta baru tau rasa lo..." ledek Suny ke Meli yang masih cemberut.

"Gila lo pada ! masa gue jatuh cinta sama pedagang es..no...no...no..!!" sahut Meli yang tak senang melihat temannya ngeledek terus, sambil melotot kearah temannya, menurut Meli dirinya gak level jatuh cinta sama penjual es, sedangkan dirinya anak dari juragan tanah

"Udahlah, yok makan, keburu masuk kelas" ucap Sinta, lalu mereka pun makan dengan lahap sambil mengobrol dengan asyiknya

Bab # 2 ( Bertemu )

Setelah jualannya habis, Jaka pun bergegas untuk pulang, tak lupa Jaka mampir untuk membeli bahan-bahan untuk jualan es besok, sesampainya dirumah Jaka mengetok pintu dan menyalami Ibunya, terus Jaka langsung bergegas ke kamar, rasa gerah dan bau badan lalu Jaka pun menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badannya, setelah selesai mandi dan berpakaian Jaka langsung menemui Ibunya yang sedang menonton TV, Ibunya pun melihat Jaka menghampirinya.

"Makan dulu sana, Ibu udah buatin telor ceplok kesukaan kamu" ucap sang Ibu menyuruh Jaka agar mengisi perutnya.

"Iya Bu, Jaka tinggal dulu, mau makan, udah laper" sahut Jaka yang bergegas menuju meja dapur untuk mengambil makanan, setelah berdo'a Jaka langsung menyantap makanan kesukaannya, selang beberapa menit kemudian Jaka kembali menemui Ibunya yang sedang menonton TV, setelah sampai Jaka langsung duduk disebelah Ibunya sambil melepas lelahnya yang seharian jualan es, dengan terik matahari yang selalu menemani jualan

"Ini Bu, uang hasil jualan hari ini, alhamdulillah laris manis, Jaka udah mengambil untuk ditabung sama belanja bahan-bahan untuk jualan besok, ini untuk Ibu" ucap Jaka ke Ibunya sambil menyodorkan uang hasil jualannya hari ini.

"Alhamdulillah ya nak jualannya laris manis sampai habis, makasih ya nak" sahut sang Ibu sambil menerima uang yang Jaka berikan kepadanya, kecupan lembut di kening Jaka, membuat sang Ibu bangga kepada anaknya, Jaka pun bangga kepada Ibunya yang sudah merawat hingga Jaka sampai sekarang.

"Bapak kemana Bu?" tanya Jaka kepada Ibunya, sedari tadi Jaka tidak melihat Bapaknya

"Bapak lagi pergi kerumah pakde mu, mungkin sebentar lagi pulang" jawab sang Ibu

Merekapun duduk sambil nonton TV, sekali-kali ada candaan dan tawa dari ibu dan anaknya, selang berapa menit kemudian " tok...tok...tok, assalamualaikum" suara ketokan pintu dan salam terdengar

" Wa'alaikum salam" jawab Ibu dan anak bersama-sama

Setelah pintu dibuka pak Mahmud pun masuk disambut sang istri dan anaknya, tangan pak Mahmud pun dicium sang istri, disusul dengan Jaka, lalu mereka duduk diruang tengah sambil nonton TV, sang Ibu pun berjalan ke dapur membuatkan kopi dan teh manis untuk suami dan anaknya, tak lupa pula sang Ibu mengambil cemilan singkong rebus, mereka bertiga pun menikmati singkong rebus tersebut sambil nonton TV, canda dan tawa membuat keluarga kecil itu harmonis, walaupun kehidupan mereka pas-pasan tapi harta benda tak menghalangi kebahagiaan dan keharmonisan keluarga kecil tersebut, mereka selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan -Nya

Suara adzan subuh masuk ke telinga Jaka yang sedang tertidur pulas, lalu Jaka membuka matanya perlahan dan bangkit dari ranjang bergegas menuju kamar mandi, setelah mandi dan melaksanakan ibadah sholat subuh, Jaka keluar untuk berolahraga, mulai dari jalan santai, pus'up, dan gerakan-gerakan bela diri yang sudah Jaka tekuni semenjak SMP, dihalaman rumah yang lumayan luas Jaka mulai gerakan silat yang sudah digeluti dari SMP, hingga pukul enam pagi Jaka mengakhiri aktivitasnya dan mulai menata bahan-bahan untuk jualan setelah semuanya selesai dan rapi Jaka masuk kamarnya dan bergegas untuk mandi, setelah mandi dan berpakaian Jaka menuju kemeja dapur untuk sarapan

"Pagi Bu, udah siap belum makanannya? udah laper nih....?" sapa Jaka sambil mengambil air putih untuk diminum karena haus tadi habis olahraga.

"Pagi juga nak, sarapan hampir selesai, kamu ambil sayur yang di mangkok dan taruh kemeja gih, sama piringnya juga..." jawab sang Ibu, langsung Jaka membantu Ibu untuk menata masakan sang Ibu, setelah semuanya beres mereka pun duduk, tak lama kemudian sang Ayah datang sambil membawa cabe dan sayur yang baru saja dipetik dari sawah, pak Mahmud pun ikut sarapan pagi.

Setelah sarapan Jaka berpamitan sama Bapak dan Ibunya " Pak, Bu, Jaka berangkat dulu yah...." pamit Jaka kepada kedua orangtuanya sambil mencium tangan Bapak dan Ibunya

"Assalamualaikum" lalu Jaka menuju motornya

"Wa'alaikum salam, hati-hati nak" jawab Bapak dan Ibunya

Jaka melajukan motornya menuju jalan raya, sedangkan tak jauh ditempat lain seorang wanita sedang menunggu angkot yang belum muncul, "lama amat sih angkot gak lewat-lewat ampe kaki gue pegel, udah siang lagi ntar gue terlambat ke kampus...huf..!!" gerutu si wanita sambil cemberut.

"Hai cantik, ikut Abang yuk? ntar kita berdua puasin adik ampe lemes DECH !!" sapa orang yang bertato dan temennya, wanita itupun melangkah mundur takut orang itu berbuat jahat kepadanya, " ih apa'an sich, jangan ganggu gue..sana lo pergi...." ucap wanita itu sambil melangkah mundur, "ayolah cantik ikut Abang aja, kita seneng-seneng dulu...." cerocos orang bertato tersebut sambil menarik tangan wanita itu dengan paksa.

"Tolong...tolong...tolong...!!!" wanita itupun teriak meminta pertolongan

Jaka yang sedang melewati jalan itu seketika menepikan sepeda motornya setelah itu jaka langsung berlari kearah wanita tersebut, hati Jaka yang ingin menolong sesama manusiapun tergerak dengan refleks mengikuti nalurinya.

" Lepaskan wanita itu!!!!" teriak Jaka, seketika orang bertato itupun melepaskan tangan wanita itu sambil menoleh kearah Jaka, " siapa lo berani ikut campur urusan gue, lo cari penyakit?" teriak orang bertato tersebut sambil matanya melotot kearah Jaka,

" Siapa aku ? tak perlu kamu tau ? menyingkirlah dan jangan ganggu wanita itu" ucap Jaka yang tegas tak takut sama preman tersebut.

" Banyak omong lo, Jay..hajar dia !!!" cerocos orang bertato tersebut dan menyuruh temannya untuk menghajar Jaka, temannya pun langsung melompat kearah Jaka sambil memukul, " brugh...ah...awhh" sebelum tangan orang itu menyentuh tubuh Jaka, tangan orang itu sudah terpelintir ditarik oleh Jaka, dan kaki Jaka langsung menendang orang itu sampai jatuh ke tanah.

Orang bertato itupun langsung menerjang Jaka, seketika Jaka membalikan tangannya untuk mengeluarkan tenaga dalamnya dan Jaka bergumam dihatinya " memukul tanpa menyentuh" seketika sebelum orang bertato menyentuh tubuh Jaka, orang itu langsung terjungkal lima meter " slaaaaarkkkk...kedebughhh...auwhhh" orang bertato itupun meringis kesakitan sambil tangannya memegang dadanya.

"Sudah kubilang tadi, jangan ganggu wanita itu, tapi kalian ngeyel, sekarang PERGIIII !! ucap Jaka kepada preman tersebut, kedua preman itupun berlari terbirit-birit, lalu Jaka menghampiri wanita itu sambil membersihkan celananya yang kotor.

" Kamu tidak apa-apa?" tanya Jaka ke wanita itu.

"Aku tidak apa-apa, makasih sudah menolongku" jawab wanita tersebut.

"Ya udah lain kali hati-hati, kamu mau kemana...?" sahut Jaka dan bertanya kepada wanita tersebut.

" Aku mau kekampus, dari tadi nunggu angkot tapi angkotnya belum lewat.

Jaka bingung mau nawarin tumpangan tapi motornya ada gerobag esnya, akhirnya Jaka menyetop angkot yang akan lewat kearah kampus, dan menyuruh wanita tersebut untuk masuk ke angkot agar dia tidak terlambat kekampus, karena hari sudah hampir siang Jak pun melanjutkan perjalanan keliling jualan es.

Bab # 3 ( Menolong )

Suasana di kampus Bamada seperti biasanya banyak mahasiswa dan mahasiswi berjalan berlalu lalang, apalagi kalau jam istirahat suasana di kantin sangat ramai, disebuah meja kantin yang paling depan duduk seorang mahasiswi sambil makan baksonya, sesekali dia melamun teringat kejadian tadi pagi yang hampir dilecehkan para preman, diapun teringat cowok ganteng yang menolongnya " untung saja ada cowok itu yang mau menolong ku...kalau gak....hmmmm....Ganteng...." ucap gadis itu dalam hati sambil tersenyum sendiri membayangkan kejadian tadi pagi,

" Minggir lo dari sini ! ini meja gue sama temen gue, lo sana minggir bikin rusak pemandangan disini, minggir....!!!!" teriak Meli yang datang bersama gengnya sambil menyenggol bahu gadis itu, seketika lamunan

gadis itu buyar, lalu meninggalkan meja tersebut sambil membawa baksonya yang belum habis dimakan, dan mencari meja yang kosong.

" Udah miskin belagu lagi sok kecantikan, bikin gue muak liat wajahnya...." gerutu Meli sambil melototkan matanya ke gadis itu.

" Sana PERGI !!!" sahut temannya Meli yang ikut merasakan muak ketika melihat wajah gadis itu. "udahlah, ayok kita makan..." sahut Sinta sambil menyendok makanan kemulutnya.

Dimeja yang tak jauh dari geng tersebut, gadis itu melanjutkan makan baksonya yang belum sampai habis  "salah apa aku? kenapa mereka tak suka kepadaku? padahal aku tak pernah mengusik mereka?" ucap gadis itu membatin dalam hatinya merasa tak pernah punya urusan atau mengusik mereka, tapi mereka selalu mengusik mencari masalah dengan dirinya, padahal gadis itu selalu ramah pada teman-temannya maupun mahasiswi yang lainnya.

Setelah gadis itu membayar baksonya lalu gadis itu meninggalkan kantin sambil berjalan, tiba-tiba gadis itu melihat cowok yang telah menolongnya tadi pagi, gadis itu lalu menghampiri cowok itu.

"Hai...mas...." sapa gadis itu sambil tersenyum

"Loh kamu disini...." jawab Jaka kepada gadis itu

"Iya mas aku kuliah disini ! mas jualan es apa....?" sahut gadis itu sambil garuk kepalanya yang gak gatal

"Aku jualan es geprok, kamu mau....?" ucap Jaka sembari menawarkan es geprok ke gadis itu, yang disambut anggukan kepala gadis itu, Jaka pun membuatkan es geprok rasa cinta dan memberikan esnya kepada wanita itu.

"Enak gak?" tanya Jaka ke gadis itu yang telah menyeruput es buatannya.

"Esnya enak mas, manisnya pas..." ucap gadis itu sambil menyeruput es dan mengacungkan jempolnya

"Oh..ya, nama kamu siapa...? tanya Jaka sambil melirik mata gadis itu.

"Namaku Intan, nama mas....?" jawab Intan sambil menyodorkan tangannya

"Aku Jaka.." ucap Jaka yang juga menjabat tangannya Intan sambil tersenyum lalu mereka pun mengobrol.

**************"**

Dari meja kantin Sinta, Meli dan Suny mereka bergegas meninggalkan kantin dan berjalan, dalam perjalanan Meli melihat Intan yang sedang mengobrol dengan Jaka, meli pun punya ide untuk mengerjai Intan yang sedang asyik mengobrol, lalu mereka berjalan menghampiri Intan, setelah mereka sampai ditempat Intan yang lagi ngobrol, Meli sengaja menyenggol bahu Intan, karena Intan tak siap, intan-pun terhuyung kedepan dan..." Byuur.."  es yang dipegang Intan-pun tumpah ke baju Jaka, gengnya Meli serempak tertawa terbahak-bahak dan menghina Intan "dasar cewek, murahan, miskin, hahahaha....wkwkwkw..." lalu mereka meninggalkan Intan yang cemberut.

"Maaf...baju mas jadi kotor dan basah..." sesal Intan yang telah menumpahkan esnya kebaju Jaka.

"Udah gak papa Tan, bukan kamu yang salah kok, kamu yang sabar yah menghadapi kelakuan mereka..." ucap Jaka sambil membersihkan baju yang terkena es tadi dengan handuk kecil yang selalu Jaka bawa disaat Jaka jualan es.

"Makasih mas...ya udah Intan pamit masuk ke kelas, karena jam istirahat hampir selesai sekali lagi maafin Intan..." setelah Intan berpamitan, lalu berjalan menuju ke kelasnya

" Tan...." ucap Jaka

" Iya mas, ada apa" jawab Intan dan menoleh kearah Jaka

"Hati-hati, belajar yang giat yah" ucap Jaka yang diangguki Intan dan tersenyum sambil melambaikan tangannya.

*******†************†*******

Setelah Jaka sampai dirumahnya dan memarkirkan motornya lalu Jaka berjalan menuju ke pintu "tok...tok....tok..assalamualaikum..." Jakapun mengetok pintu dan memberi salam, lalu pintupun dibuka sama Ibu Lastri sembari menjawab salam dari Jaka

" Wa'alaikum salam, udah pulang nak? sana mandi dulu setelah mandi kamu makan ya... Ibu sudah membuatkan telor ceplok kesukaan kamu" jawab sang Ibu sambil membuka pintu, lalu Jaka mencium tangan Ibunya dan bergegas masuk kedalam kamarnya.

Setelah sholat Maghrib dan makan malam Jaka masuk kekamarnya, merebahkan tubuhnya ke ranjang, sambil main ponsel Jaka terbayang wajah Intan, sejak menolong Intan dari para preman dan waktu berada di kampusnya membuat hati Jaka terenyuh, membayangkan Intan yang selalu dibully sama temen -temennya, Jaka ingat waktu Intan disenggol oleh geng wanita itu yang membuat Intan terhuyung dan menumpahkan es kebajunya.

Waktu terus berjalan sehingga jakapun tertidur pulas karena badan Jaka sudah capek dan lelah seharian keliling jualan es kesana kemari dan mangkal di kampus, uang yang dikumpulkan Jaka dari hasil jualannya, Jaka ingin membuat cafe atau kios es geprok. tak terasa suara Kokok ayam dan suara adzan subuh membuat Jaka perlahan membuka matanya, jakapun turun dari ranjang menuju ke kamar mandi setelah mandi dan sholat subuh Jaka keluar dari kamar untuk berolahraga dan melatih teknik beladiri serta tenaga dalamnya.

Setelah selesai berolahraga, seperti biasanya Jaka mempersiapkan dagangannya, setelah semuanya beres Jaka bergegas untuk mandi dan sarapan pagi, sehabis makan Jaka lalu berpamitan dengan Ibunya, lalu Jakapun mulai melajukan motornya, dalam perjalanan keliling tanpa Jaka sadari ada segerombol preman mengikuti dari belakang, setelah itu Jaka langsung dipepet dari salah satu preman tersebut, Jakapun kaget karena dipepet,  Jaka mulai mempercepat motornya, mereka saling kejar-kejaran,

"Woi, berhenti !! cepat berhenti pengecut !!" teriak preman yang memepet Jaka sambil melambaikan tangannya, sesampainya di jalan yang sepi lalu Jaka menepikan motornya dan turun untuk menysaambut para preman tersebut, gerombolan preman tersebut mulai mengepung Jaka, dengan senyuman sinisnya Jaka mulai siap-siap

"Kenapa kalian mengejarku....aku tak punya urusan dengan kalian..." ucap Jaka dengan menyunggingkan bibirnya,

"Itu dia bos yang kemarin mengalahkan kami berdua..." sahut preman bertato yang kemarin dikalahkan oleh Jaka, sambil menoleh ke arah bos-nya, lalu sang bos menyuruh anak buahnya untuk menghajar Jaka " Hajjaar dia.... sampai babak belur...!!! " perintah dari sang bos, lalu dua preman maju menerjang Jaka, karena Jaka sudah siap tempur Jaka langsung menyambut mereka, sekali sambut kedua preman tersebut terjungkal dua meter " sraaaakkk....bughhh....." melihat temannya kalah lalu preman yang berjumlah lima orang langsung menerjang kearah Jaka secara bersamaan,

Lalu Jaka mengangkat tangan kanannya sambil bergumam dalam hati " memukul tanpa menyentuh " lalu Jaka menyentakan tangan kanannya sambil mengibaskan kearah lima preman tersebut dengan tenaga dalamnya, kelima preman tersebut terjungkal sampai lima meter terasa seperti di tabrak kereta api..." sraaaakkk....kedebugh..aaaawwwwhhhhh...." melihat anak buahnya kalah semuanya sibos- pun berlari terbirit-birit tak menyangka anak buahnya kalah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!