Pandangan Pertama
Di sekolah menengah atas kebanyakan siswa/i nya pasti bersaing dalam hal akademik,namun berbeda dengan sekolah ini.Ya,HIS(High International School) ini terkenal dengan persaingan visual.Ini adalah sekolah para sultan yang selain mempelajari bahasa asing
disini juga menaungi banyak sekali calon atlet antara nya adalah sepak bola,basket,badminton dan atlet taekwondo.
Hari ini adalah hari dimana mulai menerima siswa/i baru di HIS,sehingga suasana sekolah terlihat ramai dengan calon atlet yang masih mengenakan seragam SMP.
"Daebak,ini sih bukan cuma International School tapi juga visual nya bertebaran berasa lagi di taman bunga,yakan gaesss?,teriak salah satu calon siswi di HIS.
"Astaga Dell malu gue punya temen hobi teriak kek lo gini",sahut teman nya sambil menutup mukanya dengan kertas formulir yang tadi dia dapat ketika baru saja masuk gerbang sekolah."Bener banget La,gue juga malu pen masuk goa aja saking malunya",temannya kembali menyahuti.
Yups,mereka adalah Alula,Luna dan yang teriak tadi adalah Della.Mereka bertiga baru saja lulus SMP namun penampilan mereka bertiga sangat menonjol karena tinggi badan dan juga wajah mereka yang diatas rata rata anak baru yang lain.
Setelah mereka lelah berkeliling sekolah,mereka pun memilih duduk dibawah pohon rindang dengan rumput sintetis.Kenapa rumput sintetis?karena menurut pemilik sekolah itu lebih aman dibanding rumput asli,jika ingin rumput asli maka harus ke lapangan khusus sepak bola.
"Gue laper banget,capek abis keliling ga jelas ngikutin si Della",sungut Luna yang saat ini sedang bersandar di bahu Della.Apaan coba dia merutuki Della tapi dia masih mau bersandar di bahu Della.
Tanpa mereka sadari sejak tadi ada banyak pasang mata yang memperhatikan mereka.Mereka juga adalah calon murid baru di HIS.
"Kok gue tiba tiba merinding ya Lun,aneh kenapa ya?Lo merinding gak La?",tanya Della kepada dua sahabatnya yang tengah asik main ponsel mereka.
"Udahlah Dell palingan lo laper doang,bentar ya habis ini kita ke kantin gue telpon bokap dulu",jawab Alula sembari HP menempel di telinga nya.
Alula tahu mungkin saja telponnya tidak akan diterima sang papa karena papa nya memang bisnisman yang super sibuk."Luna bangun bahu gue sakit ketimpa kepala kamu yang kaya semangka itu",tiba tiba Della bergeser sehingga membuat Luna yang awalnya bersandar padanya menjadi ambruk.
Dugh,
"arrgghh,"ringis Luna sambil memegangi kepalanya.
Luna melotot kepada Della dan ketika Della berdiri ingin lari tiba tiba saja dia tersandung tas Alula.
Mereka seketika tertawa dengan tingkah konyol mereka sendiri.Alula yang awalnya sibuk dengan HP nya pun ikutan tertawa dengan tingkah kedua sahabatnya.
Dari kejauhan tampak dua anak manusia yang juga ikutan tertawa karena tingkah mereka,"mereka cantik tapi mereka lawak",ucapnya sambil ikut tertawa.
"Iya dia cantik",tentu saja jawaban itu membuat temannya bingung."Dia?yang mana nih Sa?",tanya nya lagi."Diem Hans lo berisik".
Penyimak tiga gadis konyol itu adalah Angkasa dan Hans,mereka sebenarnya juga sedang beristirahat.Namun karena mereka tidak sengaja mendengar suara tawa ketiga gadis itu mau tidak mau mereka sekarang memperhatikannya.
Tiga objek yang sedang mereka perhatikan tidak tahu jika sedang menjadi bahan lelucon mereka berdua.
Sedari tadi Angkasa memperhatikan Alula yang menurutnya sangat cantik.Tentu saja,Alula gadis itu selain tinggi kulitnya pun putih susu,matanya kecoklatan,hidung nya mancung dan rambutnya sedikit ikal dengan bandana magenta menghiasi kepalanya.
"Hans,kayaknya gue sakit jantung deh dari tadi deg2an melulu",tiba tiba saja Angkasa meletakkan tangan Hans di dadanya.
Secara tidak sadar juga tiga objek itu juga melihat mereka,dalam keadaan tangan Hans masih menempel di dada Angkasa.Dari sinilah muncul salah paham diantara mereka berlima.
Hai readers,namaku Farradita
ini karya pertamaku semoga kalian suka ya dan mohon dukungan nya berupa like atau pun komen agar novelku berkembang seperti semestinya.
Mohon maaf jika ada kesamaan nama ini tidak ada unsur untuk memplagiat atau apapun itu.
Terima kasih sudah berkenan membaca♡
Salah Paham
Sebelum nya,Angkasa merasa ada yang aneh dengan jantungnya ketika sedang menatap gadis itu dari jauh.
Matanya,hidungnya,bibirnya,rambutnya bahkan semua yang ada pada gadis itu membuatnya tidak bisa berhenti menatap hingga lupa berkedip.Ya untungnya hanya lupa berkedip tidak lupa bernapas,hehe:-)
Hingga akhirnya ketiga gadis itu menatap Angkasa dan Hans dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Mereka lagi pacaran apa gimana sih?",gumam Alula dengan wajah memerah karena malu sendiri melihat tingkah dua sekawan itu.Della yang hanya diam saja tiba tiba malah berteriak,"hei kalian mesum ya disitu?ih dasar omes",bahkan Della sambil tertawa dan tanpa merasa berdosa.
Seketika itu juga Hans menarik kembali tangannya dan menoyor kepala Angkasa,"cari mati lo Hans sama gue",sambil tangan nya mencengkram kerah Hans.
"Ieuh mereka malah mau ciuman,gue geli liatnya,Della Alula cabut yuk kita ganggu nih",ajak Luna sambil berdiri dan menarik tangan kedua sahabatnya itu.
(masa sih mereka omes padahal kan yang pakai sweater di leher itu ganteng juga pantes lah kalau jadi kapten basket)eh,Alula tiba tiba menepuk bibir mungilnya karena malah memikirkan kedua pasangan omes yang dia lihat.
"Dell,Lun gue duluan ya mau ke kantor Papa dulu soalnya kata Papa dia mau ngasih gue hadiah karena gue mau masuk ke sekolah yang Papa mau",pamit Alula kepada kedua sahabatnya sambil mengibaskan tangan kanannya.
"Ati ati La jangan sampai diculik oppa oppa loh",balas Della yang kemudian mendapat tatapan aneh dari Luna.
"Si bege,bukannya enak kalau diculik oppa oppa?daripada diculik omes kek mereka berdua?",tunjuk Luna pada Angkasa dan Hans yang masih bergeming ditempat mereka.
Padahal mereka itu sudah jadi bahan omongan siswa/i yang berlalu lalang karena ucapan Della tadi tapi karena sibuk berdebat mereka jadi tidak menghiraukannya.
"Sa entar kita beneran dikira omes kalau kek gini,lepasin gue Sa gue masih waras",ucap Hans sambil berusaha melepas cengkraman Angkasa.
"Diem lo,berisik banget kayak nenek nenek",sungut Angkasa yang tidak terima dengan ucapan Hans barusan.(Dasar geng somplak bisa bisanya ngatain gue omes,awas aja gue bakalan bikin perhitungan sama lo pada),batin Angkasa dengan tangan mengepal.
"Angkasa......",tiba tiba terdengar suara mengejutkan lamunan nya."Akhirnya gue ketemu lo disini Sa,apa jangan jangan kita jodoh ya Sa?",ungkap gadis itu sambil mencoba menggandeng tangan Angkasa.
"Dih si ondel ondel,kenapa lo ngintilin kita mulu sih heran gue",jawab Hans sambil berkacak pinggang.
"Enak aja ondel ondel,gue cantik gini kok,yakan Sa?dan gue ga ngikutin lo ya gue cuma ikutin Angkasa gue",ucapnya lagi sambil mengedipkan matanya pada Angkasa."Astaghfirullah,...."sambil bergidik ngeri Angkasa pun meninggalkan mereka berdua.
"Sa...kok gue ditinggalin sih",seru Hans sambil berlari kecil mengikuti langkah Angkasa.
Angkasa dan Hans masih enggan pulang kerumah,sebab saat ini mereka sedang nongkrong di cafe bersama teman yang lain.Teman teman Angkasa sebenarnya banyak bukan hanya Hans,namun yang satu sekolah dengannya hanya Hans.Dan itu sudah cukup membuat kepala Angkasa sakit karena kelakuan Hans.
"Kalian satu sekolah dong sama Alula?",tanya salah satu teman Angkasa."Siapa dia?manusia mana lagi sih yang lo tanyain?",pungkas Hans sambil ngemil kentang goreng bercocol saos sambal."Dih si bege ga kenal sama cewek cantik,kemana aja lo?",jawabnya lagi sambil menunjukan sebuah foto dari ponselnya.
Seketika mata Hans membulat dan langsung menarik lengan Angkasa untuk ikut menyaksikan apa yang dia lihat sekarang."Dia?kenapa?pacarnya Brian?masa?ga mungkinlah",sanggah Angkasa pada dirinya sendiri yang entah sadar atau tidak sebab semua mata temannya sekarang tertuju padanya."Apa?",pertanyaan yang dilontarkan pada teman temannya yang menatapnya aneh.
-hai teman2,makasih ya yang sudah berkenan baca♡insha Allah novel ini akan update setiap hari.Jadi jika kalian suka bisa tekan tombol like atau bisa juga berkomentar agar novelnya bisa jadi lebih baik lagi.
Terima kasih happy reading♡
Penuh Tanda Tanya
Penasaran,itulah yang kini ada dikepala Angkasa mengenai gadis yang baru dia lihat dan temannya pun punya foto gadis itu.Karena tidak ingin banyak berfikir akhirnya dia hanya bersikap sok cool di depan teman temannya,padahal ribuan tanya bersarang di kepalanya.
Ya begitulah Angkasa,sangat sulit untuk ditebak karena dia selalu bersembunyi pada sifat gengsinya.
"Ayo pulang Hans perasaan gue gak enak nih,merinding....brrr",ucap Angkasa tiba tiba.
Bagaimana tidak merinding barusan secara tidak sengaja Angkasa melihat Clara si ondel ondel.
"Ayok,gue juga mau ambil pesanan nyokap nih barusan di whatsapp",jawab Hans sembari menentang ransel nya."Lah si ondel ondel ngapain disini Sa,kita kabur lewat sana aja yuk Sa buruan",tanpa pikir panjang Hans menarik lengan Angkasa dan berlari putar arah untuk menghindari Clara cs yang baru saja hendak masuk caffe.Namun karena tidak memperhatikan jalan tiba tiba saja Hans dan Angkasa menabrak seseorang dan mereka saling menindih hingga bibir mereka pun tidak sengaja bersentuhan.
Aarrgghh,
teriakan itu seketika membangunkan mereka,dan dengan gusar mereka saling mengusap bibir mereka.
"Kalian ini apaan sih di cafe masih aja mesum,dasar pasangan omes",teriaknya sambil membersihkan baju yang tadi terkena tumpahan jus sebab tertabrak Hans dan Angkasa.Setelah mendongak barulah mereka tahu siapa yang tadi mereka tabrak.
"Lo",ucap mereka secara bersamaan.
Dengan tatapan yang sulit diartikan akhirnya mereka saling menatap dimeja yang sama.Ya ,Angkasa dan Hans tidak jadi pulang karena insiden itu.
"eehhmm",deheman Alula membuyarkan lamunan Angkasa sedangkan Hans masih bergeming dengan ponsel nya karena sedari tadi Mama nya sudah ribut minta ambilkan pesanannya.
"Apa?",tanya Angkasa dengan muka songongnya sambil mengangkat dagunya."Kalian ini kenapa sih?gak tahan ya sehari aja ga mesra mesraan?mana depan umum lagi",tanya Alula sambil menatap kedua pria yang sejak tadi disekolah sudah membuatnya merinding dengan kelakuan mereka berdua.
"Gue?sama dia?lo pikir gue hombreng,gila kali lo",sanggah Angkasa dengan nada sedikit tinggi.
"Biasa aja kali gak usah ngegas,gue kan ngomong baik baik sama lo",pungkas Alula sambil memutar bola matanya jengah.
"Sa,gue balik duluan ya nyokap gue nih rewel kayak bayi dari tadi minta diambilin pesanan,sekalian lo jelasin ke dia kalau kita masih normal",sambil berlalu Hans sambil mengacungkan dua jempol tangannya dan mengedipkan satu mata nya saat melihat Alula.
Melihat itu Alula langsung bergidik karena lagi lagi merasa mereka aneh."Kita aneh ya?",tiba tiba saja Angkasa kembali membuka suara.
"Tuh tau,eh",sambil menutup bibir mungilnya Alula merutuki dirinya sendiri.Dasar Alula bego.
"Sori ya gue juga harus cabut dan gak ada waktu buat jelasin sama lo karena ya gak perlu juga",ucap Angkasa sembari bangkit dari duduknya dan meninggalkan Alula dengan seribu pertanyaan di kepalanya.
"Eh lo,tadi liat cowok gue nggak?dia ganteng,tinggi,hidungnya mancung kumis nya tipis pake sweater abu?liat gak lo?",tanya Clara kepada Alula.
"Maaf gue gak liat,yang gue liat tadi cuma pasangan omes yang lagi dimabuk cinta",jawabnya sambil berdiri dan meninggalkan Clara cs.
"Clara,kok gue kayak kenal sama cewek yang tadi ya?kayak gak asing gitu,ya gak sih?",ucap salah satu teman Clara."Bodo ah gue mau Angkasa dulu keburu dia jauh",jawabnya sambil berjalan lenggak lenggok meninggalkan kedua temannya yang masih bergeming ditempatnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!