NovelToon NovelToon

Pendekar Gendut Budiman

Ki Robek

Suatu sore di sungai di Desa Buangsetan.
NovelToon
Anak-Anak
Anak-Anak
Ikan Hamil, Ikan Hamil! Ikan Hamil tidak bisa berenang! Hahaha!
Ada enam anak yang berdiri di pinggir sungai sambil menertawakan Rugi Sabuntel yang menggapai-gapai di air sungai karena tidak bisa berenang.
NovelToon
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Maaklep! Maaaklep!
Tiba-tiba ….
Ki Robek
Ki Robek
Hei!
Keenam anak-anak itu terkejut seperti dibentak setan.
Anak-Anak
Anak-Anak
Ada Ki Robek! Ada Ki Robek! Lariii!
Ki Robek adalah kakek pincang yang wajahnya memiliki bekas cakaran yang dalam dan kering, membuat wajahnya sangat seram.
Ki Robek
Ki Robek
Anak nakal! Pergi! (Membentak keras)
Keenam anak itu lari tunggang langgang.
Ki Robek mengulurkan tongkatnya kepada Rugi Sabuntel.
Ki Robek
Ki Robek
Pegang tongkatku, Rugi!
Rugi Sabuntel yang nyaris tenggelam terus menggapai-gapai hingga bisa memegang ujung tongkat Ki Robek.
Ki Robek menarik Rugi Sabuntel naik ke tepi.
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Emaaak! Emaaak!
Anak gendut itu menangis setelah naik ke pinggir sungai.
Ki Robek
Ki Robek
Hei, diam! Kau sudah tidak tenggelam! (Membentak)
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Emaaak! Emaaak! Huuu …!
Ki Robek
Ki Robek
Hei! Aku bilang diam! Kenapa kau terus menangis, hah?!
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Aku sedih, Keeek! Aku takut, Keeek!
Ki Robek
Ki Robek
Kenapa kau sedih?
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Aku selalu diejek karena aku gendut.
Ki Robek
Ki Robek
Apakah gendut itu jelek sehingga kau sedih jika disebut gendut?
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Orang gendut tidak bisa berenang, Kek.
Rugi Sabuntel sudah berhenti menangis, tapi masih sedih.
Ki Robek
Ki Robek
Kata siapa? Itu karena kau tidak mau belajar berenang.
Ki Robek
Ki Robek
Lalu kenapa kau takut?
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Aku takut dengan Kakek yang seram.
Ki Robek
Ki Robek
Kau melihatku takut, tapi kau tidak takut melihat tikus. Aku tidak pernah menggigit anak kecil, tapi tikus yang menggigit celanamu tidak kau takuti. Bukan aku yang mebuatmu takut, tapi pikiranmu sendiri yang membuatmu takut. Lihat, apakah aku akan memangsamu?
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Ti-ti-tidak, Kek.
Ki Robek
Ki Robek
Sekarang turun ke air! Kau harus belajar berenang!
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Aku takut, Kek. Aku takut tenggelam.
Ki Robek
Ki Robek
Bahkan jika kau diam saja di air, kau tidak akan tenggelam. Air sungainya pun tidak deras. Kau tidak akan tenggelam. Kau mau diejek Ikan Hamil terus oleh teman-temanmu itu? Ayo turun! Atau aku yang akan menendangmu ke air.
Rugi Kecil
Rugi Kecil
I-i-iya, Kek.
Ki Robek
Ki Robek
Kakek yang akan menyelamatkanmu jika kau tenggelam. Kau tidak boleh pulang sebelum kau bisa berenang.
Rugi Kecil
Rugi Kecil
I-i-ya, Kek.
Rugi Sabuntel lalu bergerak turun ke air sungai lagi dengan perasaan dag dig dug. (RH)

Pilih Makan Banyak

Rugi Kecil
Rugi Kecil
Kita mau ke mana, Kek?
Rugi Sabuntel mengikuti Ki Robek yang berjalan pincang dengan tongkatnya di dalam hutan.
Ki Robek
Ki Robek
Ke rumahku.
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Ki Robek tidak bermaksud memotongku lalu memasakku, kan? (Takut)
Ki Robek
Ki Robek
Maksudmu memotongmu seperti ini?
Ki Robek tiba-tiba mengibaskan tangannya ke samping.
Sebatang pohon kecil yang tumbuh sejauh lima kali lompatan kodok, tiba-tiba tumbang dengan batang terpotong rapi.
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Wuaaah! (Teriak)
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Ki Robek orang sakti? (Terkejut)
Ki Robek
Ki Robek
Aku memang orang sakti. Anak-anak Desa Buangsetan saja yang menganggapku setan.
Ki Robek
Ki Robek
Jika kau menjadi orang sakti, kau nanti tidak akan perlu menangis lagi jika diejek teman-teman nakalmu itu. Kau bisa marah kepada mereka dan melawan mereka.
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Benarkah, Kek?
Ki Robek
Ki Robek
Tampangku memang menyeramkan, tapi bukan tampang pembohong.
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Jika aku berguru kepadamu, apakah aku akan dipukuli olehmu, Kek?
Ki Robek
Ki Robek
Iya, tetapi itu jika kau malas berlatih. Badan gendutmu tidak akan menghalangimu menjadi pendekar hebat. Justru badan gendutmu bisa kau jadikan sebagai senjata hebat. Kau sebenarnya anak berbakat, Rugi. Lihat saja, dalam waktu singkat, kau sudah bisa berenang. Kecerdasanmu tertutupi oleh rasa rendahmu karena diejek terus-terusan oleh teman-teman jahatmu itu.
Ki Robek
Ki Robek
Apakah kau mau menjadi muridku, Rugi?
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Mau sekali, Kek. Tapi, aku harus minta izin dulu kepada Emak dan Kakek Sambo.
Ki Robek
Ki Robek
Aku mengajakmu dulu ke rumahku. Agar kau tahu di mana rumahku. Hari ini, aku akan mengajarimu cara berkelahi agar kau bisa membuat teman-temanmu itu berhenti mengejek gendutmu. Besok, aku yang akan datang ke ibumu untuk minta izin mengangkatmu menjadi muridku.
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Iya, Kek. Aku akan giat berlatih.
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Tapi, Kek …. Setelah aku jadi pendekar, apakah aku akan menjadi kurus?
Ki Robek
Ki Robek
Itu bisa kau atur. Jika kau memilih menjadi kurus, kau harus rajin tidak makan tapi banyak berlatih. Namun, jika kau mau tetap gendut, kau tetap boleh makan banyak tapi tetap banyak berlatih pula.
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Aku tidak bisa jika tidak makan banyak, Kek.
Ki Robek
Ki Robek
Tenang saja, selama kau jadi muridku, kau boleh makan banyak. Aku tidak akan mempersoalkan kau nanti akan menjadi kurus atau gemuk setelah besar nanti. (RH)

Rugi Sabuntel Melawan

Bendong
Bendong
Itu dia si Ikan Hamil!
Bendong menunjuk Rugi Sabuntel yang datang berjalan seorang diri.
Rugi Sabuntel berjalan sambil memikul akar pohon yang ada beberapa batang ubi kayunya.
Supil
Supil
Wah, rupanya dia selamat dari sungai.
Bendong
Bendong
Ayo ambil singkongnya!
Anak-Anak
Anak-Anak
Ayo, ayo!
Keenam anak yang suka membully Rugi Sabuntel itu segera pergi menghadang anak gendut dan mengepungnya.
Bendong
Bendong
Hei, Ikan Hamil!
Buarat
Buarat
Serahkan singkongmu!
Buarat merampas paksa singkong yang dipikul Rugi Sabuntel.
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Eh, itu milikku!
Bendong
Bendong
Setahuku kau tidak punya kebun singkong. Kau pasti mencuri, Ikan Hamil.
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Aku diberi Ki Robek. Jangan sembarangan menuduh!
Wiro
Wiro
Hahaha! Penakut sepertimu tidak mungkin diberi singkong oleh Ki Robek.
Wiro mendorong bahu Rugi Sabuntel, membuat anak gemuk itu nyaris jatuh ke belakang.
Bendong
Bendong
Wah hebat, sepertinya sekarang kau sudah tidak takut kepada kami.
Buarat
Buarat
Iya, sepertinya begitu.
Buarat ikut mendorong dada Rugi Sabuntel, membuat Rugi terdorong dan jatuh terduduk.
Anak-Anak
Anak-Anak
Hahahak!
Blikik
Blikik
Ikan Hamil mau melahirkan. Hahaha!
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Kenapa kalian selalu menganiaya aku? (Ingin menangis)
Bojo
Bojo
Hahaha! Ikan Hamil mulai menangis!
Anak-Anak
Anak-Anak
Hahaha! Ikan Hamil menangis! Ikan Hamil menangis! Hahaha!
Blikik
Blikik
Ikan Hamil tiada guna. Mati saja kau!
Blikik menjulurkan jari tangan kanannya hendak mendorong jidat Rugi Sabuntel.
Tiba-tiba Rugi Sabuntel yang mewek ingin menangis menggeser wajahnya sambil membuka mulutnya menggigit jari Blikik.
Blikik
Blikik
Aaak! (Kesakitan)
Blikik cepat menarik jari tangannya yang digigit oleh Rugi Sabuntel.
Blikik
Blikik
Ikan Hamil Setan! Aku tendang kepalamu sampai ke laut! (Teriak marah)
Blikik yang tidak terima jarinya digigit Ikan Hamil, cepat ingin membalas dengan cara buru-buru menendangkan kaki kanannya kepada Rugi Sabuntel yang masih terduduk di tanah.
Rugi Sabuntel yang baru saja sudah dilatih secara kilat oleh Ki Robek, segera ingat cara menangkap tendangan.
Rugi Kecil
Rugi Kecil
Tangkap, tarik! Aw! (Teriak)
Dengan wajah memendam takut, Rugi Sabuntel menangkap pergelangan kaki Bliki menggunakan dua tangan, lalu menariknya dan berteriak untuk mengusir kegentaran. Kaki Blikik pun tertarik ke depan seperti gaya split.
Breet!
Blikik
Blikik
Aaak! Pantatku robek, pantatku robek! (Kesakitan)
Anak-Anak
Anak-Anak
Hahahak!
Bendong dan keempat teman lainnya justru menertawakan nasib Blikik yang celananya robek dan kedua otot pahanya tertarik keras.
Blikik
Blikik
Kenapa kalian tertawa? Hajar Ikan Hamil ini!
Bendong
Bendong
Hajar Ikan Hamil! (RH)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!