kemeja putih polos dibalut dengan blazzer hitam dengan rok pendek selutut, terpasang apik di tubuh gadis manis itu. Semangatnya menggebu-gebu untuk memulai hari pertamanya disekolah SMK Pancasila. Gadis kelahiran 27 september 2002 itu melihat penampilannya sekali lagi, merasa sudah cukup bagus dengan penampilannya ia bergegas keluar dari kamarnya. Ia melirik nametagnya sejenak
Ariani Arabella, nama yang bagus bukan.
Ceklek!
"Lama banget sih dek nanti terlambat lo" protes cowok dengan hoodie hitam kesukaannya, setelah melihat Ariani membuka pintu.
Ariani acuh, menaikan kedua bahunya lalu berjalan pergi menuju ke bawah.
Dimeja makan, sudah ada ke dua orang tua meraka yang menunggu ke dua anak nya untuk sarapan.
"Adek nanti kesekolah sama Kakak ya, Papa sibuk soalnya"
Ariani menatap papanya. "Nggak mau pa. Kakak tu lama entar jemputnya. Papa tau kan ,kakak sering telat jemput!"
" Eh mana ada, dek jangan sembarangan ya kalo ngomong" tolak Arvino tak terima. Padahal jelas banget kenyataanya.
"Dek ,jakarta itu luas dulu sama sekarang beda banyak perubahannya. Ngga sama lagi kaya dulu. Ntar kamu nyasar lagi malah diculik ,berangkat sama pulang bareng kakak aja ya"
"Udahlah dek bareng kakak aja, janji deh ngga telat".
Males berdebat dengan kakaknya ,Ariani lantas mengiyakan saja.
"Kak ,awas ya jangan sampai telat ,kalo telat aku tonjok nanti"
"Iya iya bawel banget jadi bocil, tenang aja cil"
"Iihhh kak, aku udah SMK ya sekarang jadi bukan bocil lagi ,kenapa punya kakak nyebelin banget sihh"
"Enak aja sekata-kata ,ya udah burun ntar telat"
Ingat ini hari pertama masuk sekolah, Ariani tahan dulu sabar belum waktunya buat nonjok muka kakak lo yang sok ganteng. Tak ingin berdebat lagi ,Ariani langsung berpamitan mencium tangan papa dan mama nya.
SMK Pancasila.
Wow sekolah paling bagus dan elite.
Ya sesuai berita yang beredar ,bahwa sekolah ini adalah sekolah yang paling terbaik dan mempunyai beberapa fasilitas mewah.
"Em pasti betah deh, sekolah disini"
Dengan riang, Ariani menggelilingi sekolah barunya. Dia pun melanjutkan langkahnya ke ruang TU untuk menayakan dimana kelasnya.
"Anak-anak mohon perhatiannya! Sebelum memulai pelajaran,ibu akan memperkenalkan murid baru pindahan dari, SMK Garuda. Silahkan, nak perkenalkan dirimu". Ujur sang guru
Ariani sudah mendapatakan kelasnya, X Aphp-1
Semua anak dikelas saling berbisik-bisik melihat kecantikan Ariani,apalagi anak cowok terang²an mengagumi visual Ariani.
"Hai, perkenalkan nama saya Ariani Arabella pindahan dari pacitan. Kalian bisa panggil saya Ariani, ara atau bella , ada yang mau ditanyakan? " Ariani sedikit membungkungkan tubuhnya setelah perkenalan diri.
"Kalo panggil sayang boleh nggak?" tanya Dodi yang terkenal karena rambut kribonya.
"Udah punya pacar belum? Kalo belum abang siap jadi pacarnya neng" tanya Rido dengan gelak tawa.
Ada-ada aja ,kelakuan murid Aphp hem, batin ariani.
"Baik Ariani, maafkan tingkah konyol mereka yaa, baik silahkan duduk di samping vanessa ya sebelahnya kosong".
"Baik bu". Jawab Ariani cepat.
"Hai, gue Vanessa bisa dipanggil Vanes" Vanessa mengulurkan tangannya setelah Ariani duduk disebelahnya.
Ariani ,membalas jabatan tangan vanes dengan senyuman. "Gue Ariani, salam kenal".
Vanes melepaskan jabatan tangan itu dengan senyum yang tak lepas. "Kamu cantik banget sih, jadi iri deh", Ujur vanes dengan senyuman
"Trimakasih Vanes, kamu terlalu memuji", jawab ariani dengan tawa.
Pelajaran pertama segera di mulai dari pelajaran yang tidak di mengerti semua nya di jelas kan dengan mudah, satu kelas hanya diam dan mendengarkan penjelasan dari guru yang ada di depannya.
Sudah waktu nya istirahat semua murid pergi ke kantin
"Mau ke kantin bareng ngga?".
"Yuk aku juga udah laper nih". Jawab Ariani dengan cepat, dan langsung menarik lengan vanes.
"Mau pesen apa Rin? Lo disini aja ya biar gue yang pesenin."
"Bakso sama es teh aja deh, seger banget kayanya, biar gue tungguin disini ya"
Susana kantin yang awalnya tenang, tentram damai, sentosa mendadak riuh. Karena kedatangan 3 cewek cantik dengan pesonan mereka.
Ariani juga memperhatikan ,ia menatap salah satu dari mereka menurutnya wajah mereka hanya biasa saja, tapi entah kenapa para siswa siswi disini seolah olah mengaguminya
"Dorrr! Kaget nggak lo".Ucap Vanes yang sengaja membuat kaget Ariani.
"Eh kaget gue anjay." Cibir Ariani
"Vanes emang mereka bertiga siapa sih? Tadi tu kantin masih tenang banget giliran ada mereka kantin langsung riuh ,lebay banget." Ariani memutar- mutar sedotannya.
"Mereka itu princes disekolah ini, apalagi orang tuanya tajir tajir katanya sih." Ujur vanes
Nampaknya sang surya sedang semangat menyinari bumi. Walaupun sudah jam 4 sore, matahari masih terasa menyengat dikulit, Ariani sedang menunggu dijemput sang kakak digerbang sekolah, ia melirik jam tangan mahal yang melingkar dipergelangan tangannya.
"Tuh kan bener pasti telat jemputnya ,udah dari tadi nungguin, awas aja entar gue aduin ke mama biar tau rasa." Ariani bergumun sambil menendang batu-batu kerikil.
Berulang kali ia menelpon sang kakak namun tidak tersambung. Ia sungguh merasa kesel dengan kakaknya
"Loh ngapain masih disini? Mau gantiin satpam disini ya".Tanya Vanes yang melihat Arani masih berdiri di depan gerbang.
"Eh Vanes, iya nih masih nungguin kakak gue jemput, ngga tau tuh orangnya tadi kemana pasti lupa jemput"
Vanes melihat jam tangan nya." Ya ampun, udah 1 jam kan lo tadi nungguin"
Ariani mengangguk dengan cepat. "Lo sendiri abis ngapain jam segini baru nongol?" tanya balik karena vanes baru keluar dari sekolah.
"gue tadi liatin cowok cowok ganteng pada main basket, udah gue anterin aja ya sekalin biar tau rumah lo."Vanes membukan pintu mobilnya."Udah masuk aja santai gue anterin"
Ariani sungguh tidak enak hati ,baru kenal udah mau nyusahin segala. Aduh kan malu. "Nggak usah Vanes bentar lagi dijemput kok"
"Udah ayo gue anterin santai aja"
Melihat wajah vanes yang tulus membuat Ariani sungkan untuk menolak, ia segera masuk ke dalam mobil Vanes
Tidak sampai setengah jam mobil vanes sampai diperumahan elite di Jakarta. Vanes sempet kaget dengan jalan yang di lewatinya
'Jangan-jangan sultan nih anak'
Gerbang terbuka lebar. Pelataran rumah Ariani sangat luas suasan masih asri, banyak pohon-pohon yang mungkin sengaja ditanam ,tanaman bunga yang bagus-bagus dan mahal.
Ariani mengajak Vanes untuk masuk ke dalam rumahnya. Ia menyuruh Vanes duduk dulu di ruang tengah,sementara dirinya ke kamar untuk ganti baju.
Selepas kepergian Ariani ke kamar Vanes melihat-lihat sejenak. Gila demi apa rumahnya besar banget, demi apapun Vanes baru kali ini ,liat rumah semewah dan semegah ini.
Vanes melihat foto-foto keluarga yang terpajang di dinding. Ada 4 orang disana. Sepertinya itu orang tua Ariani dan yang cowok tampan itu kakanya.
"Gila ,pantes aja Ariani cantik banget orang tuanya aja kaya artis korea apa lagi kakak nya kaya Prak Jimin." Gumun Vanes
Vanes kemudian duduk di sofa ruangan itu. Tiba-tiba terdengar langkah seseorang sedang berjalan ke arahnya.
"Vanes maaf ya lama, lo mau minum apa?" Tanya Ariani yang baru saja ganti baju.
"Eh nggak kok kalo lama, santai aja ,apa aja deh boleh yang penting dingin"
" Oke bentar ya"
" Nih minum, biar seger tenggorokannya"
Belum sempet Vanes menjawab ,dari arah belakang suara Arvino yang keras bin tegas udah kaya toa masjid malah teriak-teriak seenak udel.
"Ariani, Ariani yuhu"
" Apaan sih berisik tau ngga, dasar kakak nyebelin." cibir Ariani
Sambil tersenyum "Maafin kakak ya lupa jemput tadi"
"Ngga ada kata maaf ya kak, awas aja ntar aku aduin ke mama biar dijewer sekalian"
" Maaf beneran tadi kakak di kampus dikejar cabe-cabean tau ngga ,makanya kakak ngumpet dulu"
" Bodo amat." jawab Ariani dengan nada ketus
Arvino mendesis" Dasar adek suka nya marah-marah, mending gue ke kamar"
"Omo gilaaaa, Ariani itu kakak lo aduh bening banget lagi gantengan yang asli ya ampun kaya ora korea tau ngga sih"
" Biasa aja kali Vanes ora nyebelin kaya gitu mana ada ganteng, mau ke kamar gue ngga?" Vanes hanya mengangguk.
Vanes melihat isi kamar Ariani yang luasnya 3 kali lipat dari kamarnya semakin di buat melongo. Padahal menurut versinya Vanes ,kamarnya udah luas banget eh taunya masih kalah luas lagi.
"Oh iya gue hampir lupa lagi? Dengan nada keras vanes teriak.
"Vanes apaan sih ,kaget tau ngga"
"Upss sorry, oh iya besok hari jumat ada pertandingan basket loh"
"Masa sih, emang dari sekolah mana?"
"Kalo gue denger-denger dari SMK garuda, tapi bukannya jauh banget ya dari pacitan ke jakarta." Pikir Vanes.
"Ihh ogah banget deh pasti ntar ketemu sama mantan gue lagi"
"Ohh ya lo punya mantan." Vanes tertawa, Ups sorry lo kan cantik jadi ya pasti punya mantan sih"
Dasar Vanes malah ngetawain ,gumun Ariani
Hari sudah pagi. Tiba-tiba Ariani dibangunkan oleh ponsel yang berdering terus menerus
"Masih ngantuk! Siapa sih pagi-pagi udah tlfon aja? Uggh.. Ya Halo." Sapa Ariani yang masih belum membuka mata dengan sempurna.
"Ariani Arabella, Buruan bangun woy." Suara cempreng milik Vanes membuat Ariani kaget.
"Astaga Vanes!" sahut Ariani yang langsung duduk seketika dan membuka kedua netranya dengan sempurna.
" Kenapa sih pagi-pagi udah ribut aja" tanya Ariani
"Ngga papa cuman mau bilang, ntar gue jemput ya"
"Ngga usah ntar gue berngkat sendiri, Pasti ada udang di balik tepung ya kan?" tanya Ariani
"Ya udah ya gue mau mandi, daa"
Tut
Ariani langsung pergi ke kamar mandi untuk melakukan Ritual gosok gigi dan mandi
Di meja makan
"Arvino panggil adek kamu, entar telat lagi ke sekolahnya"
"Udah lah mah ,lagian Ariani udah gede masa iya harus dibangunin mulu." jawab Arvino
Dari tangga terdengar suara berlari dan semua orang melihat ke arah tangga.
"Aduh sayang jangan lari-lari dong." Mama khawatir takut anak gadisnya terjatuh.
"Pagi pa, Pagi ma" sambil mencium pipi ke dua orang tuanya
"Pagi juga sayang" jawaban serempak dari kedua orang tuanya.
" Ha ha ha ,ciee papa sama mama serasi deh"
"Apaan sih nak." jawab mama malu-malu
"Oh ya pah ,aku mau bawa mobil sendiri ya, kalo sama kak Vino ngga dijemput lagi kaya kemarin" Protes Ariani terhadap papa .
" Ya terserah kamu saja nak, yang penting bawa mobilnya pelan-pelan ya, jangan sampai bawa mobilnya kebut-kebutan ,oke princesnya papa"
"Oke pah ,makasih papa love you" jawab Ariani denag cepat dan memberikan kecupan sedikit dipipi papanya
"kenapa lo kak diem aja dari tadi, sariawan ya?" canda Arian sambil tertawa
"Enak aja bilang gue sariawan ,gini-gini makanan gue sehat terus ya" Jawab vino dengan nggas
"pah ,ma Ariani berangkat dulu ya takut terlambat"
___
___
…SMK Pancasili…
Dengan riang Arian buru- buru berlari untuk menuju kelas, bukan takut terlambat tapi karena harus melewati lapangan sekolah yang sekarang banyak cowok- cowok latihan basket untuk pertandingan besok..
Tinggal satu langkah lagi tiba-tiba " Aww… Anjir baru tinggal satu langkah lagi ,malah dicium bola basket" Ariani bergumun sambil mengusap kepalanya yang lumayan sakit karena terhantam bola basket. Ariani mengambil bola itu.
Lalu datang seseorang menggunakan seragam basket. Tinggi sekitar 170 cm ,bola mata coklat,berambut coklat pekat sedikit acak-acakan
Nih cowok ganteng banget sih? ,mantan- mantan gue aja sampai kalah ganteng.
Tak ingin terlihat mengagumi, Ariani langsung memasang wajah garang.
" Heh kak ! Kalo main basket tu hati-hati dong, sakit tau ngga kepala gue…Anjir" Keluh Ariani melemparkan bola itu.
Tapi yang diajak bicara malah diem seribu bahasa, menangkap bola itu, lalu pergi ke lapangan tanpa mengucapakan kata maaf..
Ariani sampai melongo ditempatnya.
" Manusia atau beruang kutub itu? Untung ganteng" gumun ariani
"Ariani ngapain lo matung di sini, buruan masuk ke kelas" . Ya lagi-lagi vanes membuat Ariani kaget
"Dasar Vanes kutu kupret, yang bener aja dong kalo nongol" cibir Ariani
"Tuh cidat kenapa?" tanya vanessa dengan heran
"Dicium bola basket tuh ,katanya biar makan pinter sekolahnya"
" Lo tau ngga cowok ya main basket, tinggi sekitar 170cm, emm sama bola mata nya warnanya coklat" Belum sempet ariani menjelaskan secara detail tiba-tiba Vanes memotong ucapan ariani
"Wait wait lo udah ketemu sama tu cowok" jawab vanes sedikit berteriak.
"Duh buset punya temen gini amat" cibir ariani
"Gini-gini berguna ya kalo temenan sama gue ,oh iya tuh cowok namanya Gilang Aji Dirgantara ,dia ketua di tim basket ,terus dia juga ketos disekolah ini ,apa lagi dia anak orang kaya nomer 1 dikota ini."Jelas Vanes dengan panjang lebar
"Hem awal jumpa yang sangat menyebalakan, untung ganteng."gumun ariani sambil berjalan menuju kelas..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!