NovelToon NovelToon

CEO Takluk

Chapter 1 Informasi Vacancy

Cassandra menghabiskan waktu siangnya hanya dengan berbaring di kamar apartemennya. Sudah sejak pagi, gadis itu menolak ajakan teman-temannya untuk berjalan-jalan di Sunday morning untuk menikmati pagi sambil olah raga dan jajan kuliner. Berbagai situs penyedia informasi lowongan pekerjaan, sudah dibukanya sejak tadi, dan ada beberapa perusahaan yang sudah ditandainya untuk dimasuki lamaran. Namun.. sampai siang, Cassandra belum menemukan perusahaan yang dirasa cocok untuk dimasukinya.

"Drrtt.. drrt.." Cassandra menengok ponselnya yang menunjukkan ada panggilan masuk. Melihat tidak ada nama yang muncul, hanya kode area 0274... , Cassandra malas menerima panggilan masuk tersebut. Gadis itu kembali melihat-lihat gadget yang ada di depan matanya.

"Drttt.. drtt..." namun kembali ponselnya bergetar, dan masih di nomor telepon yang sama yang melakukan panggilan masuk pada Cassandra. Dengan malas, Cassandra mengambil ponsel tersebut kemudian menekan tombol terima.

"Cassandra disini, ini siapa ya.." tidak mau berbasa-basi, Cassandra langsung to the point menyebutkan identitasnya. Perjuangan hidup sendiri yang sudah lebih tiga tahun dijalaninya, membuat Cassandra menjadi pribadi yang berani. Tidak ada kata takut dalam hidupnya, apabila Cassandra merasa dalam posisi benar dan tidak bersalah.,

"Syukurlah mbak Sandra langsung mengangkat panggilanku. Mbak.. aku Mustafa staf karyawan dari Divisi Kemahasiswaan dan ALumni UGM. Masih ingatkan..?" suara laki-laki muda terdengar menjawab perkataan Cassandra.

"Oh mas Must.. maaf ya mas. Sandra lagi nanggung buka gadget, jadi agak slow respon. Tumben mas Must.. minggu-minggu begini hubungi Sandra. Sudah lulus lagi.. he..., he.." mengetahui siapa yang melakukan panggilan, Cassandra menjadi bersikap ramah, karena selama menjadi mahasiswa, beberapa kali Mustafa pernah berbincang dengannya. Bahkan beberapa kali juga pernah mengajak keluar Cassandra, namun gadis itu menolaknya. Cassandra memang ingin mengurangi ruang gerak laki-laki muda yang ingin mendekatinya, karena merasa masih banyak yang ingin dilakukannya sendiri.

"Tak masalah mbak.. Hanya mau informasikan saja, tadi barusan aku dihubungi pak Sigit Kepala Divisiku.. katanya mbak Sandra mendapat rekomendasi untuk masuk ke PT. Indotrex. Tbk. Jakarta. Kebetulan setiap ada periode wisuda, DIvisi Alumni sering memberikan apresiasi dengan mencarikan tempat kerja yang dianggap layak dan cocok. Kali ini kebetulan mbak Sandra yang mendapatkan rekomendasi, bagaimana apakah mbak Sandra memiliki ketertarikan.." Mustafa menjelaskan maksudnya menghubungi gadis itu.

"Mmmm.. gimana ya mas, kok di Jakarta ya.. Kira-kira posisi apa ya mas Must.. pekerjaan yang sedang lowong itu..?" berpikir harus meninggalkan kota Yogyakarta, Cassandra merasa ragu-ragu.

"Jangan khawatir mbak Sandra, perusahaan itu masuk kategori perusahaan multinasional. Sebagai lulusan Cumlaude dan menyandang gelar terbaik, tidak mungkin dong kami mencarikan peluang pekerjaan yang ecek-ecek untuk mbak Sandra. Posisi saat ini Sekretaris Eksekutif yang akan ditempatkan langsung dibawah CEO. Itupun kalau mbak Sandra berminat, jadi mbak Sandra tinggal datang ke perusahaan itu dengan bertemu Human Resource Department Manager. Biasanya dengan rekomendasi dari pihak Divisi, perusahaan manapun akan langsung menerimanya mbak." Mustafa melanjutkan.

Cassandra terdiam sejenak, dalam hati sebenarnya gadis itu ragu karena belum pernah datang ke kota Jakarta sendirian. Namun.. saat ini dia membutuhkan pekerjaan tetap, apalagi begitu dia wisuda, living cost Bidikmisi sudah langsung berhenti, Apalagi event-event juga sedang sepi, sehingga Cassandra harus segera mencari tambahan penghasilan. Ditambah lagi, untuk bulan depan uang sewa apartemen juga sudah jatuh tempo.

"Gimana mbak Sandra.. kalau okay semua rekomendasi dan profil perusahaan segera aku kirim ke email mbak Sandra." Cassandra tergagap, ketika Mustafa kembali bertanya.

"Hmm.. okaylah mas Must.. kirim email ya informasinya. Sandra akan segera bersiap untuk menuju Jakarta secepatnya." akhirnya tanpa berpikir panjang, Cassandra mengiyakan informasi yang dikirimkan oleh Mustafa.

"Okay mbak Sandra.. sukses.." Mustafa segera mengakhiri panggilannya.

********

"Mmmmm... ternyata PT. Indotrex. Tbk. betul-betul sebuah perusahaan besar. Divisi ALumni dan Kemahasiswaan memang luar biasa, ga kaleng-kaleng kerja mereka. Betul-betul memberikan hal yang terbaik untuk mahasiswa." selesai membuka profil yang dikirimkan Mustafa, dan Cassandra membuka sendiri website perusahaan tersebut, muncul kekaguman pada diri perempuan muda itu.

"Jika begitu aku harus segera bersiap, surat lamaran sudah sent ke email perusahaan, print out juga sudah aku siapkan. Sekarang aku tinggal mencari tiket dan tempat tinggal sementara selama aku berada di Jakarta. Tapi sepertinya aku harus menginap dulu di hotel untuk beberapa malam, sebelum mendapatkan kepastian jika aku diterima kerja." Cassandra segera membereskan mejanya. Print out surat lamaran, surat rekomendasi dari kampus, dan juga ijazah, transkrip nilai, SKPI, serta curriculum vitae segera dirapikannya dan dimasukkan ke dalam stop map.

Gadis itu menjadi tiba-tiba sibuk sendiri. Semua berkas yang akan ditunjukkan pada HRD Manager PT. Indotrex. Tbk. sudah dirapikan dan dikumpulkan menjadi satu. Setelah memasukkannya ke dalam tas, Cassandra kemudian menyiapkan perlengkapannya yang lain. Malam ini juga, Cassandra berniat untuk meninggalkan Yogyakarta untuk menuju Jakarta. Barang-barang yang akan dibawanya, segera disiapkan dalam trolly bag dan back pack. Sedangkan barang-barang yang ditinggal di apartemen sudah dikumpulkan dan dirapikannya menjadi satu.

"Aku akan minta tolong Icha saja untuk menyimpan barang-barangku di rumahnya, jika nanti aku langsung diterima kerja. Namun jika ditolak, aku akan kembali lagi ke apartemen ini. Meskipun sederhana, apartemen ini memberikan banyak cerita untukku." Cassandra bergumam sendiri. Gadis itu mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan di dalam apartemennya. Apartemen sedenrhana dengan satu buah kamar dengan kamar mandi dalam, pantry kecil dan sofa ruang tamu yang menjadi tempat tinggalnya saat ini. Cassandra harus merogok kocek yang lumayan mahal untuk dapat tinggal di tempat tersebut.

"Oopss aku belum cari tiket untuk ke Jakarta, juga penginapan untuk beberapa malam selama di Jakarta. Aku mau cari via traveloka saja agar lebih mudah membuat bandingan. Jika uangku tidak cukup, aku bisa mencoba Paylater saja untuk membayarnya." tersadar dari lamunannya, Cassandra kembali mencari ponselnya.

Gadis itu kemudian membaringkan tubuhnya di atas bed, dengan tangan berselancar masuk ke aplikasi Traveloka. Berbagai moda transportasi dibukanya, untuk membandingkan tarif, akses transportasi dan biaya lain yang mungkin akan ditanggungnya selama perjalanan. Setelah membuat perbandingan, akhirnya Cassandra memilih perjalanan via sarana transportasi pesawat.

"Aku ambil flight pertama saja, dan tinggal merapikan penampilanku nanti di bandara. Untuk trolly bag, sementara bisa aku titipkan ke security lobby perusahaan. Aku yakin.. mereka akan dengan mudah mau menolongku.." dengan sikap optimis, akhirnya Cassandra menentukan transportasinya.

Karena ternyata perusahaannya berada di gedung-gedung perkantoran yang ada di komplek Thamrin, Cassandra belum bisa memilih kost untuk tempat tinggal sementaranya. Gadis itu akhirnya memilih hotel budget yang ada di sekitar perusahaan tersebut, meskipun harus merogoh koceknya semakin dalam.

********

Chapter 2 Bertemu Orang Baik

Dengan menggunakan pesawat Batik, Cassandra pada pukul 07.30 sudah sampai di Jakarta. Karena memang gadis itu lebih dominan berpenampilan tomboy, Cassandra tidak begitu mempedulikan penampilannya. Sepasang sneaker melengkapi penampilannya, seperti pekerjaan untuk kategori di lapangan. Menggunakan mobil carteran dengan memanfaatkan promo di Traveloka, Cassandra meminta driver langsung mengantarkan ke perusahaan yang dimaksud. Untungnya selama menjadi mahasiswa dan menangani event.., Cassandra sering melakukan perjalanan jauh beberapa kali, sehingga gadis itu tidak merasa kagok dalam perjalanan.

"Ada tempat yang akan didatangi sebelum menuju ke PT. Indotrex. Non.." driver bertanya pada gadis itu, ketika mereka sudah berjalan keluar dari terminal kedatangan di Cengkareng.

"Tidak pak.. langsung ke perusahaan saja. Saya ijin tidur sebentar ya, karena sejak habis SHubuh sudah harus berada di bandara." Cassandra meminta ijin pada driver untuk istirahat.

"Baik non.. tidak ada penambahan biaya tol kok. Karena nona sudah mengambil paket khusus." driver menanggapi perkataan Cassandra.

Driver menengok ke atas kaca cermin yang ada di atasnya, dan seulas senyuman muncul di bibir laki-laki itu ketika melihat Cassandra yang sudah memejamkan matanya. Mencari kendaraan lewat server penyedia jasa yang sudah terpercaya, memang tidak menimbulkan kekhawatiran penumpang di dalamnya.

"Sepertinya nona Cassandra betul-betul mengantuk, dan terlihat jika nona itu orang baik. Semoga tidak ada yang mencelakakan gadis itu, aku jadi teringat adikku di Surabaya. Sepertinya nona ini seusia adik perempuanku." driver menggumam sendiri dari belakang kemudinya.

*******

Satu jam perjalanan, driver akhirnya sudah sampai di depan gedung perkantoran tempat PT. INdotrex. Tbk berada. Laki-laki itu menghentikan mobilnya di depan lobby, kemudian menengok ke belakang. Terlihat Cassandra yang menjadi penumpangnya sudah terbangun, dan tampak merapikan rambut dan penampilannya.

"Nona Cassandra.. kita sudah sampai di lobby PT. Indotrex. Tbk, seperti yang tertulis di form aplikasi Traveloka. Tetapi melihat penampilan nona kali ini, sepertinya nona tidak akan berada lama di perusahaan ini. Jika nanti nona membutuhkan tumpangan lagi, nona bisa menghubungi saya ya non. Saya akan memparkirkan mobil saya di lahan parkir yang ada di lantai atas gedung ini." tidak diduga, driver itu ternyata menaruh rasa simpati melihat penampilan Cassandra.

Cassandra kaget mendengar tawaran dari laki-laki itu, dan gadis itu melihat ke mata driver yang sudah mengantarnya itu. Tidak ada terlihat gelagat perkataan bohong dari mata driver, namun Cassandra juga memutuskan untuk berhati-hati.

"Nona.. kita sama-sama berasal dari pulau Jawa, hanya saja saya dari Jawa Timur Surabaya. Penampilan nona membuat saya menjadi teringat dengan adik perempuan saya yang tinggal di kota Surabaya non.. Sudah lama, kami belum berjumpa.. jadi saya harap non Cassandra tidak takut pada saya." seperti mengetahui apa yang berkelebat di pikiran gadis itu, driver menjelaskan maksud perkataanya.

Laki-laki itu kemudian mengambil dompet dari saku celananya, kemudian mengambil KTP dan kartu namanya. Setelah itu, driver memberikan identitas dan kartu nama itu pada Cassandra.

"Itu identitas saya nona Cassandra.. nona bisa menyimpannya jika masih takut dan khawatir pada saya." ucap driver itu ramah.

Cassandra terdiam, kemudian melihat identitas laki-laki itu yang sudah berada di tangannya. Antara kartu nama dan KTP, ternyata memiliki kesamaan, dan nama laki-laki itu adalah Herlambang. Tidak tahu kenapa, tiba-tiba Cassandra merasakan hal yang akrab, bertemu dengan sama-sama perantau.

"Baik mas.. nanti saya hubungi lagi ya, setelah saya melakukan wawancara di atas. Mungkin mas Herlam bisa mengantar saya menuju ke hotel Salvha, karena saya sudah booking beberapa hari di hotel tersebut. Saya masuk ke dalam dulu ya mas.." Cassandra akhirnya mengiyakan perkataan laki-laki itu. Ketika gadis itu akan menarik keluar trolly bag, Herlambang melarangnya.

"Non.. jangan khawatir. Saya tidak akan pergi kemana-mana kok, saya akan menunggu sampai non Cassandra selesai urusannya. Jadi mungkin trolly bag non ditinggal di dalam mobil saya saja. Saya orang baik-baik kok, bukan penipu. Kebetulan saya sedang mengantuk, jadi sekalian akan tidur dulu di tempat parkir." ucap Herlambang sambil tersenyum.

"Mmm baik mas Herlam, anda betul-betul sangat baik. Nitip trolly bag saya ya, tadi rencana mau kutitip di security lobby. Tapi melihat besarnya gedung ini, saya sendiri malah menjadi ragu. He.. he.. lagian trolly bag ini juga tidak berisi barang berharga juga kok. " Cassandra akhirnya menyetujui tawaran itu.

Dengan hati-hati, akhirnya Cassandra turun dari dalam mobil, dan kemudian melangkah menuju ke lobby gedung. Herlambang menjalankan mobil, setelah melihat Cassandra memasuki gedung perkantoran tersebut.

******

Dua orang laki-laki tergesa-gesa masuk ke gedung perkantoran tanpa melihat ke kiri dan ke kanan. Orang-orang yang berpapasan dengan mereka, berhenti dan menganggukkan kepala memberi hormat pada keduanya. Tiba-tiba tanpa melihat keadaan di sekelilingnya, Cassandra yang masih kebingungan untuk mencari petugas customer service menahan laki-laki muda yang berjalan di belakang.

"Selamat pagi mas.. apakah saya bisa minta tolong..?" Cassandra menepuk pundak laki-laki itu, dan laki-laki itu berhenti kemudian menatapnya dari ujung kaki ke ujung kepala.

"Gila.. siapa perempuan udik itu. Berani-beraninya menepuk pundak Tuan Alexander, kita harus lihat apa yang akan terjadi sesudah ini.." orang-orang yang tadi menganggukkan kepala memberi hormat, merasa terkejut melihat keberanian yang dilakukan Cassandra, Seketika gunjingan sambil berbisik-bisik terjadi di ruangan itu, sambil mereka mencibir dengan melihat Cassandra dengan sinis.

"Pertolongan apa yang kamu butuhkan mbak.. apakah kamu tidak salah orang.." tidak diduga, harapan orang-orang yang ingin melihat Alexander mendamprat Cassandra ternyata tidak terealisir. Alexander ternyata menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh Cassandra.

"Saya mendapatkan surat rekomendasi dari kampus tempat saya kuliah dulu yaitu di UGM, untuk bertemu dengan HRD Manager untuk menyerahkan berkas lamaran saya. Jika saya boleh bertanya, apakah masnya tahu dimana letak ruangan HRD Manager. Tadi saya sudah berusaha bertanya pada security lobby, rupanya dia juga orang baru, dan merupakan petugas out sourcing, jadi tidak bisa membantu saya." dengan polosnya, Cassandra menceritakan apa yang dibutuhkannya pada Alexander.

"Hmm.. naiklah ke lantai empat. Jika ada petugas yang bertanya denganmu, bilang jika kamu akan bertemu dengan seseorang, tunggulah di ruang transit. Nanti kamu akan bertemu dengan orang yang akan kamu cari." laki-laki muda itu mengambil sesuatu dari dalam tasnya, kemudian memberikan sebuah card name pada Cassandra.

"Jika security di lantai tersebut tidak percaya, tunjukkan card name ini." sebelum pergi, laki-laki itu memberikan arahan. Cassandra merasa tidak percaya, karena dari pagi bertemu dengan orang-orang baik. Gadis itu membungkukkan badannya sebagai tanda ucapan terima kasih atas bantuan Alexander.

"Terima kasih mas.." ucap Cassandra.

Orang-orang yang ada di lobby menatap Cassandra dengan pandangan tidak suka. Mereka berpikir, tuan Alexander masih menjaga harga diri dan wibawa untuk tidak memarahi gadis itu di lobby, sehingga langsung mengundangnya ke atas.

***********

Chapter 3 Hari Pertama Kerja

Sambil berjalan menuju ruangan, Alexander senyum-senyum sendiri melihat kepolosan Cassandra. Melihat keunikan penampilan gadis itu, laki-laki itu merasa jika perempuan itu akan cocok untuk bergabung dengan perusahaan. Apalagi beberapa saat sebelum keberangkatan menuju kantornya, HRD manager sudah memberi tahu dan mengirimkan berkas lamaran dari gadis itu. Tinggal saatnya hari ini akan menjadi waktu untuk melihat kualifikasi yang dimiliki oleh gadis tersebut.

"Hmm.. sepertinya gadis itu tahan banting jika melihat dari penampilannya. Aku yakin, dengan cepat, gadis itu akan bisa mengikuti ritme tuan muda. Sebenarnya sih.. wajahnya lumayan, tapi penampilannya melihat gadis itu terlihat lusuh dan kusam. Yah.. mungkin saja keadaan yang membuatnya harus berpenampilan seperti itu," mendekati ruang kerjanya, ALexander berbicara sendiri dengan suara lirih.

"Ada apa Alex.. sejak tadi aku perhatikan kamu seperti senyum-senyum sendiri. Apakah sudah kamu siapkan schedull untuk hari ini..?" laki-laki itu terkejut, ketika tiba-tiba mendengar suara dari tuan mudanya bertanya kepadanya.

"Siap tuan muda.., pagi hari sampai pukul sebelas, tuan muda ada jadwal zoom meeting dengan calon rekanan kita di Canada. Siang harinya, tuan muda ada jadwal makan siang dengan nona Jennifer.. dan schedull lainnya sudah ada di schedull plan di ruangan tuan muda." dengan lancar Alexander menjawab pertanyaan tuan muda Andreas Jonathan.

"Okay temani aku untuk zoom meeting..!" sambil melangkahkan kaki masuk ke dalam ruangan, ANdreas Jonathan meminta Alexander untuk menemani zoom meeting.

"Maaf tuan muda.. saya harus mewawancarai seorang gadis yang akan menajdi pengganti sekretaris eksekutif. Karena saya kewalahan mengatur jadwal tuan muda, berbarengan dengan menjalankan kegiatan operasional perusahaan." Alexander mengutarakan keberatannya.

Andreas Jonathan berhenti sebentar kemudian menengok pada Alexander. Beberapa saat kemudian akhirnya..

"Baik.. urus penempatan sekretaris eksekutif secepatnya.." ucap Andreas Jonathan kemudian melanjutkan langkahnya masuk ke dalam ruangan kerja.

********

Di bawah tatapan mata Alexander dan Cathy HRD manager, Cassandra melakukan filling surat-surat secara cepat. Setelah itu beberapa konsep surat jawaban atas beberapa surat masuk, dan juga konsep penawaran keluar dengan cepat dapat diselesaikannya dengan sangat cepat dan hasil yang sangat excellent. Alexander tersenyum puas melihatnya, dan Cathy merasa kaget dengan kinerja calon sekretaris yang diwawancarainya dan diuji secara langsung itu.

"Luar biasa nona Cassandra.. lulusan terbaik dari progam studi Manajemen Universitas Gajah Mada. Ternyata negara kita tidak kalah dengan perguruan tinggi dari luar negeri, ternyata dengan cepat kamu bisa menyelesaikan materi ujian dengan sangat cepat dan bagus." Alexander terlihat puas dan memuji Cassandra,

Cassandra yang baru menyadari jika orang yang dia tepuk pundaknya tadi adalah orang nomor dua di perusahaan ini, mendadak menjadi speechless. Kegugupan mulai melandanya, dan gadis itu harus mengambil nafas beberapa kali untuk menetralisir perasaannya.

"Terima kasih Tuan Alex.. dan mohon maaf atas ketidak sopanan saya tadi pagi terhadap tuan.." Cassandra tersenyum malu, mencoba meminta maaf pada asisten pribadi CEO perusahaan itu.

"Lupakanlah nona.. Bagaimana menurutmu Miss Cathy.. apakah kamu setuju, jika aku menerima dan merekomendasi nona Cassandra untuk mendampingi dan melayani tuan muda Andreas Jonathan." sambol tersenyum, Alexander mengalihkan pembicaraan pada HRD Manager,

"Untuk kecerdasan, kecakapan, ketrampilan dan keahlian okay tuan Alex. Namun untuk penampilan.. sepertinya gadis ini harus banyak belajar tentang pengembangan diri. Masih jauh dari kriteria dan harapan dari tuan muda, dan saya tidak berani untuk menolongnya jika tuan muda akan marah kalau mengetahui nona Cassandra adalah sekretaris barunya." Miss Cathy terlihat ragu-ragu untuk menerima Cassandra.

"Aku yang akan bertanggung jawab miss Cathy. Kamu siapkan saja surat penerimaan Nona Cassandra, dan berbagai perlengkapan lainnya. Aku akan memberi tahu sendiri tentang tugas, dan hal apa yang harus dilakukan olehnya untuk melayani tuan muda Andreas." Alexander memotong tegas keraguan Miss Cathy.

"Baik tuan Alex, saya akan kembali ke ruangan untuk menyiapkan perlengkapan nona Cassandra. Hanya untuk nona Cassandra, perbaiki penampilanmu.. agar lebih sedap untuk dilihat oleh client." sambil berdiri, Cathy mengucapkan beberapa kalimat yang ditujukan untuk Cassandra. Perempuan itu dengan segera meninggalkan ruang Alexander.

"Terima kasih Miss.. saya akan berusaha untuk menyesuaikan diri." dengan sikap pantang menyerahnya, Cassandra berterima kasih pada HRD manager itu.

***********

Cassandra segera memberi tahu pada Herlambang, driver yang masih menunggunya di tempat parkir. Cassandra mengatakan jika perusahaan memintanya langsung untuk bekerja hari ini, dan meminta laki-laki itu untuk menitipkan trolly bag nya ke security lobby perusahaan. Tetapi ternyata Herlambang malah berjanji akan menjemput Cassandra selepas kerja, dan mengantarnya ke hotel. Tidak mau berdebat dengan laki-laki itu, akhirnya Alexa mengalah.

"Antarkan draft surat perjanjian kerja sama yang sudah kamu selesaikan ke ruangan tuan muda.., jika perlu diskusikan apa yang ditanyakan oleh laki-laki itu." tidak tanggung-tanggung, ALexander yang tidak tahu kenapa merasa yakin dengan kepintaran Cassandra, langsung meminta gadis itu untuk berdiskusi dengan CEO perusahaan yang terkenal arogan dan sombong itu.

"Siap tuan Alex.. saya akan antarkan." Cassandra menyanggupi perintah awal yang diberikan oleh Alexander. Dengan membawa berkas yang sudah dimasukkan dalam map, Cassandra meninggalkan ruangan laki-laki itu. Dari belakang, terlihat Alexander sangat puas melihat kelincahan dan cara kerja Cassandra.

Cassandra berdiri di depan pintu ruangan yang terlihat papan nama CEO PT. Indotrex. Tbk. Tidak menjumpai seorangpun di sekitarnya, Cassandra memutuskan untuk mengetuk pintu ruangan terlebih dulu.

"Tok.. tok.. tok..." sebanyak tiga kali, Cassandra mengetuk pintu ruangan.

"Masuk.." terdengar suara berat dari dalam ruangan. Cassandra segera mendorong pintu, kemudian masuk ke dalam. Pandangan gadis itu langsung ke arah laki-laki berbadan tegap yang sedang duduk di belakang meja kerjanya, dengan tatapan ke arah laptop.

"Selamat pagi tuan muda.. saya mendapatkan perintah dari tuan Alex untuk mengantarkan berkas ini pada tuan muda." tanpa berprasangka apapun, Cassandra langsung menuju ke meja laki-laki itu berada.

Mendengar suara seorang gadis, Andreas Jonathan melihat ke arah Cassandra, Mata laki-laki itu terbelalak melihat penampilan gadis itu, dan seketika emosinya naik.

"Siapa kamu, berani-beraninya masuk ke ruanganku." dengan nada tinggi, Andreas Jonathan berteriak sambil menunjuk ke wajah Cassandra,

Gadis itu terkejut dan hampir terjatuh, untung dengan cepat Cassandra menyesuaikan diri dan mengambil nafas panjang.

"Saya sekretaris baru yang barusan direkrut oleh Tuan Alexander dan miss Cathy tuan muda. Apakah ada yang keliru, saya hanya diminta mengantarkan berkas ini pada tuan muda. Jika perlu, juga diminta tuan ALex untuk berdiskusi dengan tuan muda.." tanpa takut, Cassandra yang sudah terlalu sering berhubungan dengan orang-orang menjawab pertanyaan laki-laki itu.

"Cepat keluar, dan panggil orang yang menyuruhmu masuk ke ruanganku.. Cepat.." tidak diduga, mendengar jawaban Cassandra, Andreas Jonathan menjadi naik darah.

"Baik tuan muda.. saya akan panggil tuan Alex kemari. Marah-marah tidak baik untuk kesehatan tuan muda, permisi.." Cassandra segera berjalan keluar dari dalam ruangan itu, untuk kembali ke ruang Alexander.

*********

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!