NovelToon NovelToon

Wanita Tangguh Tuan Muda

bab 1. one night stand

praanng, Suara gelas pecah yang di banting ke lantai oleh pemuda tampan wajahnya merah menahan amarah terhadap gadis yang sedang berada di ranjang tidurnya.

Eren tubuhnya gemetar memegang erat selimut yang menutupi tubuh polosnya.

Ethan kembali menatap Eren dengan tatapan membunuh lalu mendekati Eren dan mencekal kuat rahang Eren.

" Katakan kenapa kau menjebak aku huh!" ucap Ethan dengan suara yang meletup-letup amarah yang sudah tidak bisa ia tahan.

" karna aku mencintaimu dan ingin menjadi istrimu!" ucap Eren tegas membalas tatapan Ethan.

"Cih"

Ethan lalu menjawab dengan intonasi lebih tinggi.

"Aku tidak Sudi menikahi wanita murahan sepertimu, dan aku yakin semalam tidak terjadi apa-apa!" ucap Ethan seraya melepas cengkraman tangannya.

mendengar kata tidak mau bertanggung jawab dari bibir Ethan, Eren langsung bangkit dari tempat tidur tersebut lalu berdiri di hadapan Ethan tanpa memperdulikan tubuh polosnya. lalu ia menunjuk ranjang barusan ia tempati.

"Lihat!, lihatlah warna noda merah itu Tuan Ethan yang terhormat, apa anda masih mau bilang tidak terjadi apa-apa, huh." ucap Eren dengan suara Isak.

Ahrgg.

Ethan frustasi melihat semua itu ia mengacak rambutnya sendiri lalu pergi meninggalkan Eren sendiri di apartemen.

setelah kepergian Ethan tubuh Eren ambruk di lantai dengan menangis terisak , merasa sudah masuk dalam rencananya Eren tidak akan tanggung-tanggung dalam bertindak.

Setelah itu ia kembali memakai pakaiannya dan pergi meninggalkan apartemen itu.

Hari ini ia mau bertemu Megi adiknya satu-satunya yang bisa menyembuhkan rasa gundah.

Mobil Eren langsung masuk setelah gerbang rumah tantenya terbuka.

Kemudian ia langsung berlari mengetuk pintu rumah.

Pintu terbuka Eren langsung menerobos masuk tidak peduli tantenya yang terhuyung akan jatuh bila tidak berpegangan ganggang pintu.

" Eren!" umpatnya kesal.

Eren langsung membuka pintu kamar adiknya

"Megy megy." ucapnya seraya berjalan mendekati megy.

Cup cup cup cup

Suara kecupan , Eren menciumi adiknya dengan sayang memeluk megy yang saat ini duduk di kursi roda dengan pandangan mengarah luar arah jendela.

"Aku merindukanmu, kau baik-baik saja, kan?" Menatap megy seraya tangannya mengelus rambut megy dengan sayang.

namun megy hanya menatap sang kakak menjawab dengan kedipan mata.

melihat hal itu membuat hati Eren kembali sakit, mengingat sudah dua tahun megy memilih diam tidak mau bicara, entah apa yang telah dilakukan para komplotan penjahat itu hingga membuat megy menjadi autis.

setiap kali ia melihat megy selalu merasa bersalah, bersalah tidak bisa melindungi megy, bersalah belum bisa memberi kehidupan yang baik untuk megy, begitu bersalah karena ia belum bisa mengembalikan megy seperti dulu dikala belum sakit.

"Bersabarlah kakak janji akan mencari dokter ahli psikologi terbaik untukmu, setelah itu kau akan sembuh dan kembali seperti dulu." Menggenggam kedua tangan megy dan menatapnya dengan senyum.

Malam ini Eren menginap di rumah tantenya tidur sambil memeluk megy.

Eren mengelus rambut megy dengan sayang, tidak terasa Kristal bening jatuh dari sudut mata nya. Eren semakin menguatkan tekadnya untuk bisa menikah dengan Ethan.

Ting.

bunyi suara pesan masuk di handphone Eren, ia langsung menyibak selimutnya lalu bergegas mengambil handphonenya.

"lakukanlah sesuai perintahku" isi pesan balasan Eren untuk orang yang mengirim pesan barusan.

Pagi hari

Eren memandikan megy setelah itu mereka sarapan bersama.

Hari ini Eren akan melakukan misi keduanya yaitu menggagalkan pertunangan Ethan dan liodra kekasih Ethan.

"Tante aku berangkat," pamitnya, sebelumnya ia sudah berpamitan dengan megy.

Eren langsung tancap gas mengendarai mobil Sangat cepat begitu lihai dalam berkendara , Beberapa kali menyalib mobil yang ada di depannya.

pukul setengah sembilan ia sudah sampai di gedung tempat acara.

kemudian Eren masuk ke pintu ballroom hotel

sebelumnya ia dimintai kartu undangan namun ia memberi kartu akses bawa ia seketaris tuan ethan tanpa menunggu lama Eren masuk ke dalam.

Kemudian Eren masuk kesebuah ruang rahasia.

tepat sepuluh pagi acara pertunangan Ethan dan liodra dimulai.

Semua orang mengagumi mereka berdua sepasang kekasih yang sangat serasi.

Namun saat sesi mau memasukan cincin pertunangan tiba-tiba sebuah layar di ruang tersebut menyala dan menampakkan foto-foto Ethan dan Eren yang sedang tidur bersama.

Semua orang tercengang, Liodra hatinya sakit ia menangis merasa Ethan telah mengkhianati.

plak plak.

suara tamparan keras mendarat di pipi Ethan

"kenapa!, kenapa kau berkhianat kepadaku Ethan!" suara liodra meninggi, menatap Ethan dengan penuh amarah

"maafkan aku Lio, aku bisa jelasin." Meraih tangan liodra dengan tatapan memohon.

"apa yang harus dijelaskan lagi, ha!, kau jahat kau jahat Ethan." Memukul dada bidang Ethan dengan kedua tangannya.

"Lio tenanglah." Ethan menarik liodra masuk kedalam pelukannya, namun liodra memberontak untuk melepaskan diri, liodra berlari keluar meninggalkan tempat acara setelah berhasil lepas dari pelukan Ethan.

"Lio Lio ..." teriak Ethan sambil berlari mengejar liodra.

namun liodra tidak menghiraukan teriakan Ethan, dirinya terus berlari untuk segera pergi.

dan saat Ethan mau menghalangi liodra namun usahanya terlambat karena liodra sudah masuk lebih dulu ke dalam mobil.

"jalan cepat pak." Perintahnya kepada sang supir setelah ia masuk kedalam mobil

"Lio tunggu Lio, dengarkan penjelasan dariku." Ethan menggedor-gedor kaca mobil liodra seraya ikut berjalan sejalannya mobil

"Lio, ahrgg ..." Ethan terjatuh karena mobil liodra langsung melesat cepat.

didalam mobil liodra terus menangis, ia tidak menyangka hubungannya dengan Ethan akan berakhir seperti ini.

sementara Ethan langsung menghubungi bawahannya.

"Cepat kau cari wanita yang sudah berani merusak acara pertunangan aku!" nada bicaranya tinggi dan penuh amarah membuat seseorang yang menerima sambungan telepon bergidik ngeri.

"Kau begitu berani masuk ke kandang singa nona" ucap seseorang di sambungan telepon Ethan, namun saat itu sambungan telepon sudah terputus.

setelah berbicara dengan bawahannya Ethan langsung melesat pergi meninggalkan tempat acara.

entah kali ini tujuannya mau kemana, mencari wanita yang telah bikin masalah atau menemui liodra.

Sementara kedua keluarga besar Ethan dan liodra merasa dipermalukan.

"Aku tidak terima putriku di sakiti oleh putramu!" ibu Sinta marah, menatap benci pada ibu Lusi dan bapak Erland.

"tenanglah jeng, kita bisa bicarakan lagi baik-baik." Ibu Lusi meraih tangan ibu Sinta seraya memohon untuk tidak bersikap seperti ini.

sementara di tempat ruang tersembunyi ada wanita cantik yang tersenyum puas.

"Sepertinya aku harus mempersiapkan diri, singa lapar itu pasti akan segera menerkam aku." Mendapat amukan dari Ethan adalah hal biasa bagi Eren, bekerja sebagai sekertaris pribadi Ethan, menjadi hal yang tidak bisa dihindari lagi.

"Namun kali ini tentu lebih beda." Pikir Eren.

Eren merasa down tidak punya keberanian.

Eren membayangkan tubuhnya di cabik-cabik

"hii." Tubuh Eren bergidik ngeri.

"Hufff, ayo Eren pasti bisa." Eren menyemangati diri lalu berdiri sambil meregangkan otot-ototnya.

...****************...

...Mohon dukungannya ya kak💖 beri bintang 🌟 lima dibagian penilaian. Juga like, vote, dan komen....

bab 2. menikah

Disinilah sekarang Eren berada di dalam rumah besar bak istana.

Kemarin setelah Eren bikin onar ia langsung dijemput oleh orang-orang suruhan Ethan untuk di bawa ke rumahnya.

Plak plak.

dua kali suara tamparan mendarat di pipi mulus Eren, jemari tangan besar milik Ethan membekas merah di pipi Eren.

Namun ia tidak menangis baginya ini adalah pengorbanan demi megy, demi bisa menguak orang-orang yang sudah membunuh ayah ibunya, harapannya cuma satu dapat menikah dengan Ethan lalu memanfaatkan kekuasaannya untuk balas dendam.

saat mau menampar Eren yang ketiga kali, tangan Ethan menggantung di udara karena mendengar suara ayahnya.

"Berhenti Ethan!" suara ayahnya terdengar tegas.

"Bertanggung jawablah, jangan permalukan keluargamu dua kali ..." ucap ayahnya kembali dengan nada mulai merendah sambil memegang bahu Ethan.

Ethan melepas tangan ayahnya yang memegang bahunya, lalu ia berjongkok mencekal rahang Eren dan menyuruhnya untuk menatapnya.

"Baik aku akan menikahi kamu, tapi ingat aku akan buat kamu tidak bahagia!" ucap Ethan dengan suara beratnya, lalu kemudian ia pergi meninggalkan Eren.

Eren yang mendengar Ethan akan menikahinya sedikit bahagia walaupun lubang besar harus ia lewati setalah ini.

"Pelayan, tolong bantu nona ini ke kamarnya dan bantu dirinya bersiap."

"Baik tuan." Ucap pelayan.

"Pa, mama tidak setuju."

"Sudahlah ma."

disinilah di rumah utama pernikahan Eren dan Ethan dilaksanakan, tanpa ada pesta hanya keluarga dan kerabat dekat yang hadir.

Tantenya Eren juga datang bersama dengan megy, walaupun tidak bisa bicara tpi mata megy ikut berbinar melihat kakaknya menikah.

Setelah acara ijab kabul selesai, Ethan langsung pergi entah kemana meninggalkan Eren hingga malam tiba Ethan juga belum pulang.

Disinilah sekarang Eren berada didalam kamar besar khas milik laki-laki tanpa ada corak-corak.

Ia duduk di atas ranjang sambil memeluk lututnya " maaf maaf sudah melibatkan kamu, jika ada kesempatan untuk menebus kesalahanku maka akan aku lakukan" gumam nya kecil.

sementara Ethan laki-laki itu masih berusaha menjelaskan kepada liodra, meski saat ini statusnya ia sudah menikah, namun Ethan tidak pernah menganggap pernikahan ini ada meskipun pernikahan ini sah secara agama dan negara, bagi Ethan ini hanya pernikahan paksaan dan ia akan mengakhiri disaat waktunya tiba.

"Aku benci kamu Ethan." Melepas tangan Ethan lalu ia hendak melangkah pergi.

"Tidak liodra." Ethan memeluk tubuh liodra dari belakang.

"Aku mencintaimu Lio." Membisikan di telinga liodra seraya mengeratkan pelukannya.

liodra tersenyum miris, cinta tapi kenapa ia tega berbuat sejahat ini batinnya.lalu ia membalikan badan menatap Ethan.

berlahan ia melepaskan tangan Ethan yang melingkar di tubuhnya seraya berkata.

"Aku bukan liodra kamu lagi." Menatap tajam lalu ia berlari cepat masuk kedalam rumah.

ahrgg.

Ethan menjambak rambutnya sendiri

setelahnya ia pergi meninggalkan halaman rumah liodra.

dari arah balkon kamar, liodra menangis menatap mobil Ethan yang pergi.

hatinya sangat sakit, hubungan yang sudah lama terjalin kini harus berakhir, terasa seperti mimpi buruk mimpi buruk yang tidak pernah liodra bayangkan.

"Ha haha haa ... hiks hiks." Liodra tertawa bercampur tangis, perlahan tubuhnya ambruk di lantai seraya memukul-mukul dadanya sendiri seolah memberitahu bahwa begitu sakit didalam sana.

ditempat lain,

di dalam bar.

seorang pria tampan sedang menghabiskan banyak minuman alkohol padahal dirinya sudah mabuk berat tetapi masih lanjut minum terus seolah tidak ada rasa puas.

entah sudah berapa banyak botol yang tergeletak karena habis ia minum airnya.

dan disaat tangannya mau meraih botol yang kesekian kalinya gerakannya terhenti saat Leo menghalangi gerakannya.

"Cukup tuan anda sudah mabuk berat." Seraya menjauhkan botol tersebut dari hadapan Ethan.

namun Leo malah mendapat tatapan tajam dari Ethan.

"Berikan padaku." Tangannya menyambar botol yang dipegang Leo. lalu meneguknya hingga tandas tak tersisa.

Ethan meletakkan botol tersebut di atas meja namun sorot matanya menatap Leo sang asisten.

"Duduk." Perintahnya seraya menyandarkan punggungnya di sofa.

Leo yang sedari tadi hanya berdiri kini ia mulai duduk setelah mendapat perintah dari sang tuan.

Ethan memukul-mukul dadanya berulangkali namun di detik kemudian ia tertawa

"Ha haha hahaha." Ethan masih terus tertawa hingga beberapa detik namun tawa itu tiba-tiba senyap berubah isak tangis.

"Hiks hiks hiks." Kepalanya menunduk tubuhnya bergetar.

"Kau tau Leo, sekarang aku hancur aku hancur ..." tubuhnya sedikit condong ke depan lalu meraih kerah jas milik Leo dan sedikit mengguncangnya dengan mata melotot.

Namun sepecikan detik Ethan terisak lagi.

"Hiks hiks hiks." Melepas tangannya yang mencengkram jas milik Leo.

"Kau harus berhati-hati Leo kau harus berhati-hati." Ethan memegang bahu Leo namun matanya clinguk-clinguk seolah sedang mengawasi sesuatu.

"Wanita ular itu, jangan sampai kau digigit, hass." Ethan meragakan seperti ular yang mau menerkam.

dalam hati Leo ingin tertawa namun ia tetap tahan karena mau bagaimanapun laki-laki dihadapannya adalah tuannya.

"Cukup aku yang wanita ular itu gigit, karena racun bisanya." Ethan menunjuk dadanya.

"Hiks hiks hiks." Ethan kembali menangis sebelum ahirnya ia kembali bersuara.

"Racunnya mencabik hatiku hingga tidak tersisa lagi, hiks ... hiks, aku kehilangan harapan! aku kehilangan liodra, hiks hiks." Ethan mendongak ke atas lalu tertawa keras "Hahaha." Namun percikan detik ia kembali menatap Leo.

"Wanita ular itu, ya wanita ular itu aku harus membalasnya aku harus membalasnya." Ethan ambruk di kaki Leo.

"Tuan ayo kita pulang." Leo meraih tubuh Ethan lalu memapahnya untuk dibawa ke mobil.

"Hai, aku tidak mabuk. hai, aku tidak mabuk." Tangan Ethan memukul-mukul pelan pipi Leo.

"Hahahaha, semua orang bodoh termasuk aku juga bodoh hiks hiks hiks."

setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit ahirnya sampai ditujuan.

Leo langsung membawa Ethan masuk ke dalam apartemen milik Ethan, karena tadi sebelum tuannya mabuk ia sudah berpesan bahwa ingin pulang ke apartemennya.

Leo membaringkan Ethan di ranjang tidurnya lalu Leo melepas sepatu dan kaus kaki milik Ethan.

setelah tugasnya selesai Leo langsung bergegas pergi tentunya juga untuk istirahat.

di tempat lain.

di dalam ruang kamar, seorang wanita cantik menyibak selimutnya lalu ia hendak menuju balkon, menatap langit tangannya diangkat ke atas seraya meraup bintang.

beberapa menit lalu ia mendapat pesan dari asisten Leo bahwa Ethan tidak akan pulang ke rumah hingga hatinya menginginkan untuk pulang.

"Apapun yang terjadi, satu pintaku padamu tetaplah jalani hidupmu dengan baik." Eren berbicara seolah angin malam mampu menyampaikan pesan singkatnya.

di dalam kamar apartemen.

Ethan sedang bermimpi mendapat hadiah setumpuk bunga mawar merah.

"Hah apa kalian ingin membujukku hem, haha hahaha." Ethan mengigau.

bab 3. orang mencurigakan.

Hari ini Eren akan pergi menemui temannya di Bali, temannya sudah memberi info akan membantu Eren dalam menyelesaikan masalahnya.

Dan sudah satu Minggu ini Ethan juga tidak pulang ke rumah, dalam benak Eren ingin sekali bertemu pria yang begitu ia cintai namun dirinya tidak punya keberanian selain hanya menunggu Ethan pulang.

seperti hari ini Eren hanya mampu mengirim pesan singkat melalui WhatsApp kepada Ethan untuk memberitahu bahwa ia akan pergi ke Bali untuk beberapa hari.

namun Eren hanya menatap nanar layar ponselnya karena tidak ada satupun pesan darinya yang dibalas oleh Ethan.

tapi ada sedikit bahagia walau sedikit dan hanya sedikit, yaitu Ethan mau membaca pesan darinya yang ia ketahui karena centang berubah warna biru.

Eren menghela nafas panjang, sebelum ahirnya Eren keluar kamar seraya narik kopernya.

"Papa ... Mama aku pamit." Ucapnya lalu mencium punggung tangan papa mertuanya, namun saat mau mencium punggung tangan ibu mertuanya, ibu Lusi menarik tangannya tanda ia tidak mau.

"Hati-hati." Ucap papa.

Eren menjawab dengan anggukan kecil

saat mobil Eren mau keluar gerbang tiba-tida berpapasan dengan mobil Ethan yang masuk ke dalam.

"Ethan." Ucapnya, namun setelah itu ia langsung tancap gas pergi ke bandara untuk lepas landas.

Ethan tidak peduli, Eren pergi mau sebentar atau selamanya ia tak peduli.

Di dalam kamarnya Ethan menemukan sebuah memo kecil.

"Suamiku aku sudah membuat makanan kesukaanmu, aku simpan di almari pendingin, bukalah." Isi memo itu.

"Cih suamiku." Batin Ethan.

Di tempat lain

Eren sudah sampai di bali ia di jemput teman nya bernama ketrin lalu mereka berdua saling berpelukan.

Ketrin membawa Eren di sebuah restoran untuk makan, selesai makan, ketrin langsung mengajak Eren ke apartemennya untuk beristirahat.

setelah melewati malam panjang di apartemen milik sahabat nya itu, Eren terbangun di pagi hari.

Setelah selesai beberes dan sarapan, Eren dan ketrin masuk ke ruang kerja milik ketrin.

"Apa kau masih ingat kejadian dimana ayah dan ibumu dibunuh?" ucap ketrin dengan mata yang masih fokus menatap layar komputer.

"Aku kurang tau, karena pada saat itu aku menggantikan ayahku meeting dengan klien, aku mendengar kabar, ayah dan ibu meninggal dan adikku luka parah." Jawab Eren dengan mata menatap hamparan pantai Bali melalui jendela.

"Apa kejadian itu di rumahmu?" tanya ketrin seraya menengok kebelakang menatap Eren.

"Iya, para penjaga rumah saat itu kalah tenaga, aku rasa musuh ayah ku bukan orang biasa." Ucap Eren sendu, karena selama ini polisi juga tidak berhasil menemukan pelakunya, seolah telah disusun dengan rapih.

"Aku menyimpulkan bahwa megy tau sesuatu, mari kita cari dokter yang hebat yang mampu menangani psikologi megy." Ucap ketrin kemudian.

"Aku setuju"

Eren dan ketrin saat ini sedang berada di pusat perbelanjaan di Bali, untuk makan siang dan sekalian mencari sesuatu yang mereka butuhkan, namun saat Eren dan ketrin sedang berjalan mau ke arah pertokoan kosmetik tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menabrak Eren.

bruk.

"Maaf Nona saya buru-buru." Ucap laki-laki itu lalu pergi berjalan cepat.

Namun wajah laki-laki itu tidak begitu jelas karena tertutup topi.

Dan saat tabrakan tadi dompet laki-laki tersebut jatuh, dan ia tidak mengetahui karena terlalu buru-buru pergi.

Eren mengambil dompet tersebut ia berniat ingin mengembalikan, lalu ia buka untuk tau siapa nama pemilik dompet tersebut

Deg.

Eren langsung syok melihat foto yang ada di dompet laki-laki tersebut.

ketrin yang melihat wajah syok Eren lalu ia ikut melihat foto yang ada di dompet milik laki-laki yang barusan menabrak Eren.

"Ayo kejar dia ..." ucap ketrin lalu segera berlari, namun saat sudah beberapa langkah ia menyadari bahwa eren belum beranjak dari tempatnya karena masih syok, ketrin putar balik lalu menarik tangan aren untuk segera berlari mengejar pria yang tadi.

tap tap tap tap tap tap tap.

huh huh huh huh huh.

nafas keduanya kini terengah-engah, setelah sampai luar namun orang yang mereka cari tidak ada.

"Sepertinya kita terlambat, huh huh." Ucap Ketrin dengan nafas yang masih tempo cepat.

"Apa pria tadi terlibat?" tanya Eren seraya menunjukan foto dalam dompet milik laki-laki tersebut.

"Kita cari tau nanti lagi, sekarang aku lapar ayo cari makan" ketrin menarik tangan Eren.

di Jakarta.

perusahaan Benz company

"Tuan." Sapa Leo seraya menyerahkan berkas yang harus Ethan tanda tangan.

"Tuan tidak membaca isinya dulu?" tanya Leo, mencoba mengingatkan.

namun yang diajak bicara tidak peduli lalu mengibaskan tangannya.

Leo yang mengerti lalu langsung pamit undur diri, namun sebelum itu Leo mengingatkan bahwa satu jam lagi akan ada meeting.

setelah satu jam tiga puluh menit, kini Ethan dan asisten Leo menemui kliennya untuk melakukan kerjasama yang sudah disepakati oleh keduanya.

bukan kerjasama yang pertamakali tetapi sudah yang ketigakalinya sehingga tuan Remon pemuda tampan itu sudah lebih banyak mengenal.

"Silahkan duduk tuan Ethan." Remon menyambut seraya membungkukkan badan.

dan setelah Ethan dan Leo duduk namun Remon masih menatap kearah pintu seperti menunggu seseorang.

"Tuan Remon bisa kita mulai acara meetingnya?" suara Leo mampu menyadarkan lamunan Remon.

"Oh ya-ya bisa." Remon menjawab sedikit terbata, ia ingin menanyakan sesuatu tapi merasa bukan haknya jadi ia mengurungkan.

acara meeting tersebut lalu berlangsung hingga dua jam lamanya baru selesai.

"Senang bisa bekerjasama dengan anda lagi tuan." Ucap Remon seraya menjabat tangan Ethan.

namun Ethan hanya menyabut dengan senyum kecil. lalu Ethan dan Leo pergi meninggalkan Remon.

"Kenapa cuma berdua, lalu dimana seketaris Eren?" merasa tidak berhak ikut campur urusan orang, ahirnya Remon juga bergegas pergi meninggalkan tempat tersebut.

di Bali.

di sebuah ruang kerja khusus, seorang wanita cantik berambut cokelat keemasan, dirinya terlihat begitu fokus menatap layar komputer.

jemarinya begitu lincah memencet tombol keyboard dengan mata masih fokus ke layar.

hingga terdengar bunyi Ting dan bersamaan itu Ketrin berucap "yes."

Ketrin berhasil meretas situs website dan saat ini ia akan pergi untuk menyelesaikan tugas dari bosnya.

"Apa kau akan lama di New York?" tanya Eren seraya mendekati ketrin lalu membantu berkemas.

"Belum tau, tapi secepatnya aku akan kembali." Sambil memasukan baju ke dalam koper satu per satu.

"Aku menunggumu." Eren memeluk ketrin

ketrin melerai pelukannya "Ini untukmu." Menyerahkan paper bag ke tangan Eren.

namun saat Eren mau membuka paper bag tersebut, gerakan tangannya dihalangi oleh ketrin.

"No ... no bukalah bila kau sudah sampai di kamarmu di Jakarta." Bisik ketrin di telinga Eren seraya tersenyum jahil.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!