NovelToon NovelToon

Si Kembar Anak CEO

Episode 1

Perjodohan.

Alisia Arsyad sangat bahagia karena hari ini ia sudah wisuda walau ayah, ibu tiri dan adik tirinya tak hadir. Ibunya meninggal waktu ia tamat SMA dan semenjak itu ayahnya terlihat tak bahagia hanya sibuk dengan perusahaannya hingga Alisia tak diperhatikan.

Wulan adalah sekretaris Johan entah sejak kapan mereka dekat dan menjalin hubungan sampai menikah, awalnya Alisia tidak setuju karena posisi ibunya akan diganti dan dia tak mau itu tapi melihat amarah ayahnya terpaksa ia hanya diam menyaksikan pernikahan mereka.

Yeni adalah putri dari Wulan dia hanya dua tahun beda dengan Alisia.

Dua bulan telah berlalu awalnya Wulan dan Yeni memperlakukan Alisia baik hingga ia bisa menerima mereka, hari berikutnya sikap asli mereka terlihat jika Johan tak ada mereka menyiksanya seperti pembantu.

Alisia sudah pernah bicara pada ayahnya tapi yang ia dapatkan adalah kemarahan, maka tiap dia mendapat siksaan hanya diam.

" Ayah Alisia sudah memasukan lamaran pekerjaan dan besok wawancaranya" kata Alisia, mereka berkumpul di ruang tengah.

" Kamu tidak boleh bekerja" kata Johan, membaca koran. Wulan dan Yeni saling menatap dan tersenyum.

" Tapi ayah besok wawancaranya" kata Alisia.

" Alisia sudah ayah katakan kamu tidak boleh bekerja, kamu sudah ayah jodohkan dengan putra teman ayah" kata Johan, meninggalkan Alisia yang terkejut menuju ruang kerjanya.

" Ibu pasti orang dijodohkan dengannya pria tua atau gendut, ayo kita ke kamar" kata Yeni, tersenyum sinis mengajak Wulan ke kamarnya.

Alisia jatuh dan menangis. " Hiks hiks hiks, ibu kenapa ayah berubah tak sayang Alisia lagi, Alisia tak ingin menikah " kata Alisia, hatinya sangat merasa hancur karena ayahnya memaksanya menikah padahal ia masih mencapai cita-citanya menjadi desainer.

Alisia Arsyad mahasiswa lulusan Desainer dengan nilai terbaik makanya telah lulus ia tak sabar bekerja sebagai desainer tapi sekarang impiannya hancur setelah ayahnya memaksanya menikah. Dengan perasaan sedih Alisia masuk ke kamar.

Dalam kamar Yeni.

Wulan dan Yeni tertawa mengingat keinginan Johan yang menginginkan pernikahan Alisia.

" Ibu Yeni tak sabar lagi melihat penderitaan anak itu dan memiliki suami yang tua atau gendut" kata Yeni.

" Sayang kamu yakin dengan yang dijodohkan Alisia itu tua atau gendut" kata Wulan.

Perkataan Wulan terpikir oleh Yeni bagaimana jika ia tampan, kaya dan Yeni tak ingin Alisia bahagia.

" Kamu jangan fikirkan beberapa hari lagi mereka akan kesini untuk melihat Alisia dan jika ia tampan ibu takkan membiarkan mereka menikah, sebaiknya untuk putri ibu ini" kata Wulan, Yeni memeluk ibunya dan tersenyum.

Beberapa hari kemudian adalah hari pertemuan kedua keluarga.

" Aku tak sabar lagi melihatmu menikah dan pergi dari rumah ini" kata Yeni, menatap sinis pada Alisia yang sedang bersiap.

" Semoga saja setelah ini kalian bahagia " kata Alisia, dengan datar. Yeni tersenyum sinis dan meninggalkan Alisia. Alisia hanya menghela nafasnya.

" Tuan tamunya sudah datang" kata bibi, memberitahu pada Johan.

Johan segera meminta agar mereka masuk dan menyambut kedatangan mereka.

" Ibu ternyata jodoh untuk gadis itu tampan Yeni suka, bu" kata Yeni, menatap penuh senyuman ke arah pria yang duduk di antara orangtuanya.

" Sayang biarkan mereka bertemu dulu nanti kita atur rencana agar pernikahan ini batal dan kamu yang akan menikahinya" kata ibu Wulan, Yeni menanggukan kepalanya.

" Johan dimana Alisia putra kami Gio tak sabar lagi menemuinya" kata Putra merupakan ayah Gio.

" Biar saya yang memanggilnya" kata Yeni. Yeni dan Alisia keluar bersama.

Gio melihat Alisia dengan tatapan jijik karena Alisia hanya berpenampilan sederhana.

Episode 2

Jebakan

Pernikahan antara Alisia dan Gio sudah di tetapkan tiga bulan lagi. Tiap Gio datang untuk menemui Alisia Yeni tak ingin menyiakan kesempatan untuk mendekati Gio seperti saat ini.

" Assalamualaikum" kata Gio.

" Oh anak Gio ingin menemui Alisia" kata Wulan, Gio hanya senyum dan menanggukan kepalanya.

Wulan memintanya duduk dan berniat untuk memanggil Alisia.

" Ibu siapa yang datang?" Yeni, keluar dari kamar.

Wulan melihat keadaan sekitarnya. " Cepat kamu temui Gio sebelum ibu memanggil Alisia" bisik Wulan. Yeni senyum kali ini ia pasti mendapatkan Gio.

Dia segera menemui Gio dan Wulan lebih memilih ke kamarnya dan memberi waktu putrinya bersama Gio beberapa saat.

" Halo kak Gio tunggu sebentar ya ibu memanggil Alisia dulu" kata Yeni, duduk di samping Gio.

Gio tersenyum ia sangat menyukai Yeni terlihat cantik berbeda dengan Alisia yang biasa saja baginya.

" Yeni seadainya kamu yang dijodohkan pasti aku bahagia karena kamu cantik " kata Gio, senyum memegang tangan Yuni. Yuni tersenyum karena berhasil memikat Gio hanya tinggal gimana membatalkan pernikahan ini.

" Tapi kalian akan menikah dan aku tak ingin melukai saudaraku" kata Yuni, dengan sedihnya.

" Kamu gadis baik Yuni, baiklah aku pamit dulu. Aku tak ingin menemuinya" kata Gio, mendengar suara kaki yang ia kira adalah Alisia.

" Sayang gimana berhasil?" Wulan, menemui putrinya ternyata yang turun adalah Wulan.

" Ibu, tentu berhasil Gio telah menyukaiku. Ibu harus membatalkan pernikahan ini" kata Yuni, memeluk ibunya. Wulan mengelus rambutnya ia memikirkan cara agar Alisia tak jadi menikah dengan Gio dan di gantikan oleh Yuni.

Keesokan harinya.

Wulan telah memikirkan cara untuk menyingkirkan Alisia dengan senyuman ia mendekati Alisia.

" Sayang ayo bersiap kita akan pergi ke suatu tempat" kata Wulan.

" Ibu membawa Alisia kemana ingat bu sebentar lagi ia akan menikah" kata Johan.

" Karena hal itu yah, Alisia harus tampil cantik untuk hari bahagianya" kata Wulan, memeluk Alisia. Alisa merasa bingung tiba saja ibu tirinya bersikap baik tapi ia hanya diam.

" Ayah Yuni juga ingin ke salon siapa tahu ada yang suka" kata Yuni, memeluk Johan. Ada rasa sedih dihati Alisia ayahnya tak pernah memeluknya seperti memeluk Yuni setelah kematian ibu kandungnya.

Wulan dan Yuni bahagia Johan telah memberi izin mengajak Alisia ke salon, mereka menghabiskan dua jam ke salon.

" Ibu ayo kita ke restoran perut Yuni lapar" memberi kode untuk Wulan memulai rencananya dan Wulan menanggukan kepalanya.

" Ayo Alisia kita ke restoran untuk mengisi perut, tenang saja bibi telah menyiapkan makanan untuk ayah tadi ibu telah mengirim pesan.

Alisia mengikuti mereka ke restoran yang tak jauh di salon mereka menikmati makanan yang telah di siapkan, Wulan dan Yuni tersenyum sinis melihat Alisia telah tak sadarkan diri.

" Ayo kita bawa dia ke hotel ibu telah menghubungi tuan Boni seorang juragan tanah dan kita akan mendapatkan uang yang banyak" kata Wulan, Yuni tersenyum bahagia dengan hati mereka membawa Alisia ke hotel kebetulan di depan restoran.

Brug.

Tak sengaja Yuni menabrak seorang hotel hingga kunci kamar jatuh hingga mereka tak menyadari kalau kuncinya tertukar.

Terlihat seorang pria yang memiliki wajah dingin baru saja selesai dengan metting kebetulan berada di hotel yang sama dengan Alisia.

" Sial beraninya wanita itu memberi obat sialan itu". Dia meminta asistennya untuk menyelidikinya dan memesan kamar untuk menghilangkan rasa ini.

Saat dia masuk matanya melihat seorang gadis tidur di kasurnya.

" Salahkan dirimu telah berani tidur di atas kasurku" katanya, menatap Alisia penuh gairah dikarenakan obat perangsang membuatnya nafsu. Hingga Alisia melalui siang hari penuh dengan kelam yang seharusnya dia tak alami dengan orang asing.

Episode 3

Pernikahan dan terusir.

Sudah seminggu kejadian itu terjadi seakan mimpi buruk bagi gadis itu kehormatannya telah dicuri oleh orang asing, ia mengingat saat ia baru bangun melihat seorang pria tidur di samping dengan tak berpakaian.

Alisia merasa takut saat itu walau ia merasa sakit bagian bawah dengan sekuat tenaga melarikan diri dari sana, Wulan dan Yeni tidak menyadari kalau orang yang seharusnya bersama Alisia adalah orang lain sedangkan tuan Bono iuga menemui wanita lain.

Ini takdir ataukah lainnya rencana mereka untuk menghancurkan Alisia tidak sesuai karena mereka mendapatkan uang yang banyak dari tuan Bono si juragan tanah.

Setelah kejadian itu sikap Alisia berubah menjadi dingin dengan sekitarnya dan pernikahannya tinggal seminggu lagi.

Beberapa hari kemudian.

Rumah Alisia sudah dihias dengan indah dan para tamu undangan sudah berdatangan, Gio dan orangtuanya sudah datang Yuni menatap ke arah ibunya seakan bertanya kenapa pernikahan tetap dilaksanakan.

" Pihak pengantin wanita silahkan memanggil pengantinnya" kata penghulu.

Sebelum Johan memanggil Wulan untuk memanggil Alisia bibi berteriak dan menyatakan kalau Alisia jatuh pingsan saat di make up. Johan segera memanggil dokter para tamu berbisik membicarakan oengantin wanita pingsan di hari pernikahannya dan Wulan juga Yuni tersenyum.

Dokter datang dan memeriksa keadaan Alisia. " Diok gimana keadaannya? " Johan.

" Putri bapak hanya kelelahan karena kehamilannya" kata Dokter.

"Apa hamil" teriak Johan, semua orang juga terkejut mendengarnya, dokter pamit kembali ke rumah sakit.

" Johan apa-apaan ini putrimu hamil dan kau menikahkan mereka aku takkan menerima hal ini" geram ayah Gio.

Johan sangat marah berbeda dengan Wulan dan Yuni tersenyum bahagia.

" Maaf tuan jika pernikahan ini dibatalkan keluarga kami dan anda juga malu dengan tetangga, bagaimana pengantin wanitanya diganti dengan Yuni" kata Wulan, senyuman.

" Ibu apa maksudmu gimana kita bisa" ucapan Johan terpotong oleh ucapkan Gio yang setuju.

" Kami juga setuju Yuni lebih baik dari Alisia" kata ibu Gio, sebenarnya ia juga menyukai Yuni saat pertama pertemu tapi karena suaminya ia menurutinya.

Dengan terpaksa Johan setuju dan minta pihak MUA make up Yuni, tak lama terdengar kata SAH Yuni dan Gio sudah sah menjadi suami istri.

Alisia sudah sadar dan merasakan pusing di kepalanya.

" Akhirnya kau bangun juga" kata Johan, dengan dinginnya berdiri di depan pintu kamar.

" Ayah maaf pernikahannya" kata Alisia, memegang kepalanya.

Plak

Johan menampar putrinya. " Beraninya kau membicarakan pernikahan padaku setelah kau memalukanku" tekan Johan.

" Apa maksudnya, Ayah" ucap Alisia, dengan menahan rasa sakit di pipinya.

" Nak apa yang terjadi padamu sampai kamu hamil" Wulan berpura memeluk Alisia padahal ia senang.

" Hamil, ayah ini" kata Alisia, menangis menggelengkan kepalanya.

" Sekarang kau pergi dari sini. Saudarimu telah menggantikanmu untuk menikah dengan Gio untuk menghilangkan malu" kata Johan. Alisia mengingat kejadian beberapa waktu lalu.

" Ayah dengar ini bukan kesalahan Alisia ini kesalahan mereka" Alisia menunjuk Wulan dan Yuni yang baru saja masuk bersama Gio.

" Mas kenapa Alisia menyalahkanku dan ibu kami tahu kalau kami bukan keluarga kandungnya makanya ia berani fitnah kami, tapi kami sangat menyayanginya dan tak mungkin mencelakainya" kata Yuni, menangis dalam pelukan Gio.

" Cukup Alisia semua ini kesalahanmu bukan mereka, bereskan barangmu dan tinggalkan rumah ini" kata Johan, meninggalkan Alisia diikuti oleh lainnya.

Dengan perasaan sedih Alisia membereskan pakaian, laptop, berkas penting dan kartu ATM peninggalan ibunya dan meninggalkan mereka, sebelum meninggal ibu Alisia menyerahkan kartu ATM miliknya dan pinnya tanggal lahir Alisia.

Ibu Alisia sejak menikah dengan Johan tetap bekerja membuat kue dan uangnya disimpan di bank.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!