Saat SMA kelas 10 Dino, Ayub, Steven, Selly, Raisa Tasya kami berenam sangat kompak
"Pokoknya kita sahabat selamanya sampai tuhan memisahkan kita" kata Dino dengan kelima sahabat ku
Saat kelas 11 aku, Ayub dan Steven Duduk di tangga
"Yub,Din kalian mikir gak sih setelah lulus SMA mau kemana?" kata Steven bertanya pada Dino dan Ayub
"Kuliah sih" kata Dino dengan Ayub
"Jadi dokter dong" kata Steven
"Tapi tabungan Kita harus banyak" kata Steven
"Ya sih " Begitu saat Selly Raisa dan Tasya mendatangi Dino, Steven dan Ayub
"Oy, para bapak bapak cerita apa ni?" kata Tasya
"Bapak-bapak, ni masih bujang lah!" kata Ayub gak terima dibilang bapak-bapak
"Ya udah, kita cerita kan masa depan kita, tujuan kita saat lulus SMA nanti" kata Dino mencoba menenangkan suasana.
Tapi sayang sekali saat itu Corona melanda di seluruh dunia dan tidak berasa kami tiba-tiba lulus ya lulus angkatan Corona ceritanya.
Dino tau saat itu ke-lima sahabatnya pasti sibuk.
Ayub sibuk kuliah jadi pegawai bank, Steven Sibuk kuliah jadi dokter. Selly, Raisa, dan Tasya, Dino tidak tau kabar mereka tapi, Dino mendengar mereka pergi ke luar kota bersama kakak mereka.
Selly sibuk kuliah di kesehatan, Raisa juga kerja di Makassar bersama kakaknya, Tasya juga bekerja di Medan.
Selly, Raisa, Tasya mempunyai perusahaan sendiri di luar kota, Dino pengen sekali bertemu mereka tapi sayangnya mereka gak ada waktu.
Suasana masih Corona, kami masih kuliah online, kami juga masih harus berdiam diri di rumah bersama keluarga. Mereka juga biasanya olahraga berenam bersama.
Jogging bersama,sepeda bersama, main voli bersama dan, main basket bersama di lapangan kota Nunukan. kami masih bisa berkumpul masih bisa bersama teman-teman, masih bisa bersama keluarga.
Dari awal SMA setiap Minggu pagi, sebelum pergi gereja, mereka biasanya jogging, sepeda atau senam terlebih dahulu, setelah itu mereka pergi belanja di pasar atau di toko, atau pergi bekerja saat udah jam 10 kami pun pergi gereja, lalu Steven menjemput kelima sahabatnya dengan mobilnya, hampir setiap Minggu kami begitu hingga waktunya kami berpisah.
Dino sangat benci suasana seperti itu, lulus Corona hanya sedikit waktunya bersama karena teman-temannya di sekolah.
Mengingat kehebohan kami, di 11 MIA 1 joged tiktok lagu entah apa yang merasuki mu, lalu joged di halaman sekolah, saat itu suasana heboh nya kelas IPA dan IPS bersatu di halaman. Suasana yang sangat heboh, anak IPA dan IPS sangat kompak tidak ada yang bermusuhan, sungguh indah ya suasana di kelas MIA 1 itu.
Sayangnya itu semua hanyalah kenangan, itu sangat indah, beberapa waktu menjadi kenangan itu memori yang sangat indah, Sangat Sulit untuk dilupakan, beberapa memori yang indah hanya tersimpan di HP.
Sungguh kenangan di 11 MIA 1 membuatnya kangen Dino memasang video stori di hp ku "Kangen kalian 11 MIA 1"
Beberapa bulan lagi, Dino mendengar kabar bahwa, sebentar lagi kuliah tatap muka, dan Dino sangat senang, karena Dino merasa udah punya teman di kuliah, di Prancis tempatnya kuliah.
Dino senang sekali bisa kuliah di luar negeri, Dino senang bisa mandiri, dan saat Dino pergi ke Prancis bulan September, tapi sayang nya Corona kembali melanda, lalu Dino kembali ke Indonesia, Dino bertemu dengan sahabatnya.
"Hey Ayub, Steven , udah lama kita gak ketemu ya!" . Kata Dino menyapa mereka
"Bagaimana tugas kuliah mu Din, aku banyak sekali tugas?" kata Ayub
"Wah gila tugasku banyak sekali!" kata Dino pada Ayub
"Stev, bagaimana kuliah mu, katamu dari kelas 10 ingin jadi dokter?" kata Dino bertanya dengan Steven penuh penasaran.
"Ayub, Dino hidup ku hancur, cita cita ku hancur, aku merasa, aku tidak pantas meraih cita cita ku lagi, semenjak semua keluarga ku, meninggal disitulah keluarga ku hancur" kata Steven menahan tangisannya
"Stev, udah lama kamu tinggal di rumah ku, aku merasa kamu diperlakukan tidak selayaknya di rumahku, maaf kan aku stev, papaku terlalu sibuk membiayai ku, sampai lupa kamu seharusnya kuliah juga" kata Ayub sambil menahan tangisannya
Dino juga hampir menangis melihat penderitaan Sahabatnya.
"Ayub,ini bukan salahmu, dan kamu Stev kamu masih punya kami yang peduli dan sayang padamu" kata Dino pada Ayub dan Steven
"Yub, Din maaf ya, gak bisa lama-lama, aku harus kerja" kata Steven
"Din gimana Din,si Stev sebenarnya dia punya biaya yang cukup untuk kuliah, tapi dia merasa kuliah itu hal yang sia sia, karena tidak ada satupun keluarga nya semua, keluarga nya sudah meninggal" kata Ayub
"Yub, kita udah sebagai keluarga, kita harus buat Steven merasa Kalau kita juga keluarga nya" Kata Dino sambil tersenyum menahan tangisan.
Dino dapat berita kelulusan SNMPTN dan sbmptn
Dino senang sekali, Dino lulus sbmptn dan SNMPTN
Dino sesegera mungkin mencari kampus di mana saja, yang penting Dino bisa berkuliah tapi sayangnya, Dino tidak di terima di kampus yang Dino inginkan, tapi Dino tidak menyerah, Dino mencoba mendaftar beberapa kampus, Dino mengingat.
Dino mendapat beasiswa di Prancis untuk kuliah tapi Dino bingung, Dino harus tinggal dimana, Dino harus magang di Filipina selama 2 bulan, ya begini
Dino merasa kehidupannya mulai tidak jelas, Dino merasa, Dino seharusnya kerja aja tidak kuliah tapi ini cita-citanya.
Saat kuliah tiba, Dino antara senang dan sedih harus tinggalkan keluarganya dan rumahnya selama 6 tahun, Dino huni dan kota Nunukan itu harus tinggalkan begitu jauh demi kuliah.
Dino sudah meminta izin pada kakek dan nenek untuk kuliahnya, kakek dan nenek agak sedikit sedih karena Dino harus pergi jauh selama 4 tahun, dan Dino juga agak sedih, karena Dino tidak boleh kembali sebelum umurnya 24 tahun.
Dino senang Udah mulai kuliah, jauh dari keluarga bisa main sama temen-temen
Saat harinya tiba Dino pergi ke bandara pergi untuk kuliah.
Sesampainya di kos "shalom kakek nenek" eh Dino tiba-tiba teringat kakek nenek kan gada di kos, Dino harus rajin belajar, demi kebahagiaan keluarga tapi Dino merasa ini hidup sangat sulit, Dino merasa berada di titik terbawah, Dino tidak punya siapa-siapa dan Dino merasa tersesat di kotanya orang.
Dino bertemu Vincent dan plemi dan akhirnya mereka pun dekat, dan ya Dino di tawarkan beberapa tempat kerja, Dino mencoba untuk kerja, Dino merasa tidak ada salahnya untuk bekerja walaupun itu di negeri orang asing. Tidak ada salahnya kak kita mencoba.
Beberapa hari lagi Dino akan pergi kuliah disitulah Dino mengajak sahabatnya nongkrong di cafe,di restoran, ditoko, diwarung, dipusat kota, dipasar, di pantai, digunung, dibukit, dilautan Dino mengajak sahabat-sahabatnya untuk nongkrong sebelum Dino pergi kuliah.
Jalan jalan keliling kota menggunakan mobilnya, lalu merekam memoriam ini dan posting di Instagram, lalu sebagai kenangan Dino pergi kuliah tahun 2021 dan kembali tahun 2025 minimal 4 tahun Dino kuliah.
Kalau Dino cepat lulus 4 tahun, Dino sudah bisa kerja dan bisa kemana saja.
Tapi kalau Dino lama lulus bisa-bisa 7atau 8 tahun, Dino belum dapat pekerjaan semua itu tergantung.
Lalu semua foto-fotonya dengan sahabatnya. Dino mengeditnya dalam sebuah video
Terimakasih aku ucapkan
Terimakasih aku ucapkan
Kau ada di waktu ku susah dan senang
Segala jasa mu akan ku kenang
Maafkan lah jika terasa
Maafkan jika terkasar
Bukannya ku sengaja
Ini kenangan kita untuk selamanya
Dan ya Dino harus mencoba Lulus dalam waktu agak singkat 4 tahun.
Dino mencoba menepati janjinya, Dino membuat kenangan-kenangan indah bersama sahabat-sahabat nya.
Agar gampang di kenang, dan saat Dino kembali ke Indonesia itu sudah tahun 2025 dan Dino berkuliah di Prancis.
Saat harinya kuliah sahabat-sahabatnya, mengantarnya ke bandara, dan mereka memberikan sesuatu yang spesial untuk Dino, sahabat-sahabatnya bersalaman padanya dengan perasaan sangat sedih
"Din, kamu yakin Din akan pergi kuliah di Prancis dan meninggalkan kita dalam waktu yang lama Din ingat Din 4 tahun itu bukan waktu yang sebentar,4 tahun itu waktu yang lama!" kata Steven sedih
"Din jangan pernah lupakan kami ya!" kata Ayub juga sedih
"Din nanti kalau sudah sampai di Prancis kita langsung video call ya biar seberapa banyak temanmu, jangan pernah lupakan kami sebagai sahabat mu ya,biar kami juga bisa kenal sama sahabatmu di Prancis" kata Selly sedih
"Din kita harus selalu berkomunikasi ya , jangan pernah dan jangan sampai kita lost contact ya" kata Raisa sedih
"Din kamu harus rajin belajar ya biar bisa cepat lulus dan bisa temui kita lagi di Indonesia" kata Tasya
Dino hanya merenung dan membayangkan bagaimana kehidupan di saat kuliah nanti
Ya buka WhatsApp
Mama: "Din nanti kalau, kamu kuliah ,rajin belajar, rajin ibadah.Ya dan benahi, dirimu dengan sempurna, karena logika dunia lupa akan segala nya"
Dan hanya membaca saja tidak membalas pesannya mama.
Dan Dino berteriak di balkon saat suasana malam sudah mulai sepi.
"Mama....,............ Sekarang putra pertama mu sudah mulai dewasa ya ma. Dulu putra pertama mu menangis karena minta mainan, tapi sekarang putra pertama mu menangis, karena belum siap menghadapi kerasnya kehidupan di dewasa
Mama.................. Putra pertama mu ini rindu padamu ma. Rindu curhat denganmu,rindu pelukanmu, rindu sentuhan lembut tanganmu. Mama sekarang putra pertamamu, ini harus berdamai dengan keadaan selalu di tampar dengan keadaan mama" kata Dino berteriak di balkon sambil menangis
Dan teringat lagi pesan mama
"Jika kamu lelah, kamu boleh istirahat sejenak ya, tapi kamu gak boleh menyerah, karena semua harapan kami terletak padamu nak, Semangat ya putra pertama nya mama, jangan lupa ibadah ya,
Tuhan selalu membantu dan memberkati mu nak"
Teringat lagi pesan mama.
"Mama, papa, sekarang putra pertama mu, ini bingung mengahadapi pilihan yang sangat sulit serasa nya pengen menyerah!" kata Dino yang mencoba mengelap air mata nya
"Kenapa aku harus seperti ini bapa?" tanya Dino sambil menggenggam tangannya
"Mama, papa maafin aku!" kata Dino dengan sedih
"Sekarang aku sendirian, ya seorang putra pertama berjalan sendirian, demi mencapai cita-cita keluarga nya" kata Dino dalam hati
"Mama, papa, putra pertamamu ini rindu" kata Dino sambil mengelap air mata nya di balkon pada malam hari.
Saat suasana malam yang hening dan sepi, dan teringat pesan mama.
"Din, putra pertamaku, kamu harus semangat ya walaupun mama jauh di matamu, tapi mama selalu dekat di hatimu" kata mamanya Dino
Begitu juga dengan papamu
"Walaupun papamu jauh di matamu, tapi papamu dekat di hatimu" kata papanya Dino
Mama: "Din kamu gak perlu melakukan hal yang terlalu berlebihan untuk membahagiakan kami berdua, cukup. Sejak kelahiranmu, sebagai putra pertama ku.Kami berdua cukup bahagia kelahiran mu, sudah membuat kami berdua sangat bahagia, suara tangisanmu, kami berdua bahagia dan senyuman manis, yang begitu imut menyinari hati kami berdua yang galau, kehadiranmu dambaan kami berdua. Sejak kamu lahir mama dan papa
Sudah bangga kok sama kamu Din."
"Hummmmm mama ini singkat tapi sangat menyentuh hati Dino. Dino hampir gak kuat menahan air matanya, Dino terharu dengan kata-kata nya mamanya, cukup sejak kelahirannya di dunia ini mama dan papa sudah bangga padanya, maafin kakak ya ma. Kakak belum bisa menjadi putra pertama yang terbaik, untuk papa, mama dan adek
Kakak belum bisa" kata Dino sambil menahan tangisan.
Bagi anak rantau rindu kampung halaman itu sangat wajar. Apalagi saat di kampung halaman itu kita banyak melakukan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat dilakukan bersama keluarga maupun teman teman.
Terutama setiap sore Dino selalu bermain voli bersama teman-teman, di lapangan sekolah kadang juga di GOR, maupun lapangan baru, tempat nya di sungai Fatimah, dekat dengan stadion di kabupaten Nunukan Kalimantan timur.
Lampu-lampunya terang banget, bahkan sudah malam kami tetap saja bermain voli. Dino, Restu dan Fadzlan hanya kami bertiga saja keknya yang kelas 11 di lapangan voli itu selebihnya kelas 12 ada juga yang kelas 10 sih.
Sempat juga Dino di ajak untuk ke kolam renang tapi Dino yang tidak mau, soalnya pernah berkelahi dengan om-om penjaga kolam itu, karena waktu itu om-om itu suruh Dino untuk buka baju tapi Dino gak mau.
Dino juga pernah kok ikut ke kolam renang LA, Dino bayar 10 ribu terus kasih tiket itu kepada om-om penjaga kolam. Ya Dino masuk aja ye kan, Dino pakai baju kaos dan celana training.
Itu lebih nyaman baginya daripada pakai celana pendek Dino malu banget, kalau harus pakai celana pendek.
Seperti cowo yang berbaju putih dan bercelana training.
Bahkan juga sebelum adanya Corona Dino selalu main basket di lapangan sekolah, GOR dan lapangan kota ya disitulah tempat andalan Dino.
Di saat Corona juga berhenti, hanya sementara selebihnya lanjut lagi mainnya sampai Dino lulus sekolah SMA pun, Dino masih tetap main selagi Belum kuliah tatap muka.
Ditambah lagi suasana malam yang sangat dingin bulan dan bintang menjadi pemandangan yang indah Dino, lihat di malam hari tepatnya di balkon dengan mata telanjang.
Sungguh indah ya ciptaan Tuhan
Ditambah lagi dengan suara Gitar, piano,biola, ukulele, dan drum dan berbagai lagu rohani yang dinyanyikan dari kamarnya.
Suasana yang hening di malam hari saat kakek nenek belum pulang dari kebun.
Dino yang membaca buku anime, novel,dan berbagai jenis macam buku lainnya di gudang perpustakaan rumahnya.
Mobil dan motor yang terparkir di halaman rumahnya, tepatnya di depan gerbang pagar rumah menandakan bahwa sepupu-sepupunya, yang dari jauh datang ke rumah saat malam tiba.
Di tambah lagi saat suasana mendekati natal semua keluarga besar Dino berkumpul di rumah tanpa terkecuali papa dan mama juga ada di rumah.
Di pagi hari suasana di pusat kota sangat ramai banyak orang yang jogging maupun naik sepeda tidak terhingga lah usia mereka.
Bahkan sampai malam tiba pun masih banyak aja orang orang yang naik sepeda di pusat kota,GOR dan beberapa jalan lainnya.
Suasana yang sangat membuatnya rindu
"Niken, Tania, Vilnia, kalian kemana saja sih kakak kangen banget sama kalian!" kata Dino menyebutkan ketiga nama adeknya
"Yub,Stev, sel, Raisa, Tasya ,kalian kemana sih aku kangen banget sama kalian ngumpul bareng kalian lagi!" kata Dino menyebutkan kelima sahabatnya
Tapi tidak ada satupun yang mendengar perkataannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!