NovelToon NovelToon

Secret Affair

Salam-salam

Assalamualaikum wr wb.

Otor remahan buat karya baru lagi nih..😊😊😊

Kali ini kita akan bahas pandainya buaya menyembunyikan mangsanya ya 😁😁

dijamin bakal Greget campur pengen mukul deh ntar🤣🤣

soalnya Otor sendiri yang nulis pengen banget mukul Pemeran prianya itu 🤣🤣

Jujur ya, Otor nulis ini terinspirasi dari cerita masyarakat disekitar otor. Otor cukup prihatin sekali pokoknya..

😭😭

Semoga banyak suka ya ??

Thaks..

happy reading 🙏🙏🙏🙏

.

.

.

perkenalan

bab 1

.

.

.

Berteman dengan lampu Meja dikantor dan suara hentakan Jemari yang menari diatas papan keyboard seraya sesekali mengerjapkan mata beberapa kali, guna mengurangi rasa kantuk yang mulai terasa.

Amara sesekali melirik jarum jam disisi meja kerjanya, dimana waktu sudah menunjukkan pukul 22.00.

Cukup malam sekali. hingga hembusan nafas yang panjang mengakhiri pekerjaan Amara.

" akhirnya..." gumam amara yang segera membereskan meja kerjanya dan hendak pulang.

Sembari menyusuri lorong kantor, Amara Mengambil ponsel dan menghubungi Sesorang.

tut..

tutt..

tutt..

" Kemana Victor ?? kok tidak diangkat ??" Gumam Amara yang kembali menghubungi Victor

Victor adalah suami Amara. rumah tangga mereka sudah berjalan 8 tahun, dan sudah dikaruniani seorang anak. dengan pekerjaan masing-masing itulah kesibukan suami istri beda profesi itu selama 8 tahun ini. Amara Adalah seorang karyawan disebuah perusahaan besar dikota itu, sementara Victor adalah seorang jurnalis yang bekerja disebuah stasiun Tivi ternama juga dikota itu.

Amara kembali menempelkan benda pipih kedaun telinganya.

tutt..

tutt..

tutt..

Alis Amara bertaut saat panggilan sudah terhubung dan hanya suara grusakan.

" Halo .. Vic.. victor..??!!" panggil Amara yang menghentikan langkah karna ia kini sudah berada dilobby Kantor dimana ia bekerja.

" ehhem..!! iya sayang, kenapa ??" Dan suara yang ditunggu-tunggu amara terdengar juga.

" kau sudah tidur ya ?? bisa tidak jemput aku ?? ini sudah cukup malam. tidak ada taksi. " tutur Amara.

" Sorry sayang.. bukannya tidak mau, Tapi aku sedang diluar kota, aku berangkat sore tadi, ada liputan

yang mengharuskanku pergi mendadak." balas Victor.

" benarkah ?? Kok tadi tidak mengabariku ??" Tanya Amara yang cukup terkejut meski hal seperti itu sudah biasa terjadi.

" Aku tidak sempat sayang.. ini saja aku sedang menunggu wawancara. sudah dulu ya, aku tidak boleh sampai tertinggal." Pamit Victor.

" Ok. hati-hati kerjanya.." Balas Amara.

" Tentu baby.. I Love You.." ucap Victor

" I Love you to.." Balas Amara dengan senyum manisnya.

panggilan pun segera terputus.

Victor segera mengangkat tangan yang sejak tadi ia gunakan membekap mulut wanita yang sedang ia kungkungi,

" aaahhhh...!!" de sa han wanita yang berada dibawah Victor langsung terdengar kala Victor memulai aksinya lagi.

" Sorry sayang..kita harus menundanya tadi." bisik Victor yang kembali memulai aksi liarnya menyusuri wwajah dan seluruh tubuh Wanita itu.

" Come on baby, aku sudah tidak tahan.." ucap wanita itu yang dengan berani meraih tengkuk Victor dan menyambar bibir Victor, hingga ciuman panas itu kembali terjadi.

dan Victor pun melakukannya dengan sangat liar hingga suara mereka bersahutan memenuhi kamar hotel yang sengaja dimatikan lampunya itu kala keduanya menyatu dengan sempurna, sekana tak memikirkan dosa atau pun keluarga yang mereka bedua hianati, Keduanya begitu menikmati hingga puncak kenikmatan.

.

.

Sementara Amara terus memainkan ponselnya hendak memesan Gokar atau apa saja agar dia bisa pulang, namun ternyata nasibnya sedang tidak baik, hingga satu jam ia mencari belum satupun ditemukan.

" ya ampun.. ini bagaimana, taksi juga tidak ada. apa aku keluar saja ya ?? siapa tau diluar ada taksi ??" Gumam Amara sendiri.

Ia hendak pergi, namun panggilan untuknya terdengar hingga membuat langkah Amara terhenti.

" Amara.. kau belum pulang ??" tegur seseorang.

Segera Amara menengok kebelakang, dan segera pula Amara menunduk hormat saat tau yang menegurnya adalah bosnya sendiri. Jakson adalah atasan Amara dikantor. Jakson menjabat sebagai Direktur pemasaran diperusahaan dimana Amara bekerja, karna jakson termasuk keluarga pemilik perusahaan besar yang berkembang dibidang pemasaran produk home care itu.

" selamat malam tuan. maaf saya lembur hari ini, menyiapkan bahan pemasaran produk terbaru kita tuan." terang Amara dengan sangat sopan.

" Kau rajin sekali..Oh ya. belum dijemput atau pulang sendiri ??" tanya Jakson.

" Saya sedang mencari Gokar atau taksi online, Tapi ternyata sulit sekali soalnya sudah malam." Balas Amara.

" Loh. biasanya dijemput suami kan ??" Tanya Jakson lagi.

" Iya. tapi hari ini suami saya sedang diluar kota. jadi tidak bisa menjemput." tutur Amara.

" ya sudah. pulang bareng saya saja. akan semakin susah kau mencari taksi jika malam semakin larut. berbahaya juga jika kau tetap disini." ajak Jakson.

" Tapi tuan..-"

" Amara, kau ikut denganku sudah berapa tahun.. Apa aku pernah melakukan kejahatan terhadapmu ??!!" Timpal Jakson.

Amara tertunduk Seraya tersenyum. iya, Jakson selalu profesional dan menghormati Amara, tidak serta merta seperti Bos-bos pada yang ganjen atau menggunakan kesempatan dalam sebuah kesempitan waktu.

" Jadi masih mau berfikir ??" Tegur Jakson.

" hah !! em.. maaf tuan. iya saya ikut tuan." balas Amara gelagapan.

" Ayo.." ajak Jakson, Segera Amara mengekor dibelakang Jakson menuju mobil bosnya itu.

.

.

.

Ada kalanya anak menginginkan dekat dengan orangtua

bab 3

.

.

.

Sepanjang perjalanan pulang, obrolan santai terjadi antara Dania dan Jakson. seperti saat mereka Bekerja bersama, Candaan kadang juga terlontar oleh jakson.

" Amara. apa kau ada dengar Rumah mau dijual.??" tanya Jakson.

" Rumah ??" Sejenak Amara berfikir.

"ada tuan. Didepan rumah saya ada rumah sangat besar yang hendak dijual. Mereka bilang mau pindah keluar negeri."Terang Amara. yang kemudian membuka tasnya dan mengeluarkan sesuatu.

" Ini kartu nama pemiliknya, Jika tuan minat nanti Langsung hubungi dia saja."tambah Amara seraya menyodorkan Kartu nama.

" Ok.. terima kasih.." balas Jakson yang sesekali melirik Kartu nama ditangannya.

" Memangnya kenapa tuan mau pindah atau memang hanya untuk investasi ??" tanya Amara.

" dua-duanya Am. kau tau kan kami masih terlalu kesepian karna belum diberi kepercayaan, Saya mau memberi nuansa baru untuk istri saya agar dia tidak terlalu memikirkan anak."tutur Jakson.

Amara mengangguk mengerti. Iya, Jakson memang kaya raya dengan memiliki banyak Harta bahkan investasinya dimana-mana. namun, nyatanya, harta yang berlimpah tak menjamin kebahagiaan sesungguhnya, Kebahagiaannya belum sempurna karna selama 10 tahun menikah, belum dikaruniani seorang anak pun.

" Apa kabar anakmu Am ?? Dia sudah lama tidak berkunjung kekantor ??" Tanya Jakson mengalihkan pembicaraan.

" Baik tuan. dia sudah masuk SD sekarang,jadi sudah tau jika kekantor terus itu tidak boleh."balas Amara.

" Kau jangan melarangnya. ada kala anak menginginkan dekat dengan orangtua."nasehat Jakson.

" Iya tuan. Sejak kecil Gea memang hanya diasuh pelayan dirumah. Karna memang kesibukan saya dan suami." balas Amara.

"Saya salut denganmu dan suamimu. Bekerja keras hingga kini memiliki apapun." Puji Jakson.

" Tuan terlalu berlebihan..kami hanya sadar, Kami berdua bukan dari keluarga berada, setidaknya pendidikan kami gunakan untuk mendapatkan dan membahagiaan putri kami."Tutur Amara.

Jakson mengembangkan senyumnya. hingga tanpa sadar mereka sudah tiba didepan rumah minimalis Amara. Jakson pun segera menghentikan mobilnya.

Amara buru-buru turun begitupun dengan jakson

nampak jakson melihat rumah yang memang tepat berhadapan dengan rumah amara yang begitu besar dan megah.

" itu kan rumahnya Am ??" tunjuk Jakson.

" iya tuan. bagaimana apa tuan suka ??" Tanya Amara.

Jakson nampak mengangguk. "ini sesuai selera istri saya..Saya akan hitung besok. terima kasih ya.." balas Jakson.

Amara menunduk hormat. "tuan terlalu berlebihan. hanya kebetulan."

" Iya sudah, saya permisi dulu." pamit jakson yang segera masuk kedalam mobil.

" Terima kasih tuan Tumpangannya. maaf saya tidak mengajak tuan mampir, suami saya tidak dirumah." Amara berkata dengan sangat sopan

" Biasa saja Am, Saya tau juga kok. masuklah." Jakson nampak menyalakan mesin mobilnya dan pergi dari hadapan Amara.

Amara membuang nafasnya dengan kasar dan segera masuk.

Nampak pelayan datang menyambut kedatangan Amara.

" Nyonya lembur lagi ya.." tanya pelayan yang membantu Amara membawakan tas serta jas kerja Amara.

" Iya bik. Gea sudah tidur ??" tanya Amara balik. seraya menapaki anak tangga.

" sudah dong, ini kan sudah malam sekali. tuan saja yang tidak dirumah."Tutur pelayan

" Iya saya tau. dia keluar kota."Balas Amara yang memilih menuju kamar Gea.

" Nyonya mau mandi tidak ?? bibi siapkan air hangat ya ??" tawar bibi Jiah.

" Tidak usah bik.Bibi istirahat saja. Terima kasih ya sudah membawakan tas saya.. saya mau tidur dengan gea saja." balas Amara.

" Baik nya..bibi turun dulu.." Bik Jiah segeta turun.

Amara yang nampak sangat lelah memasuki kamar putri kecilnya. dengan berselimut dan tak lupa memeluk boneka kesayangannya, Gea putri kecil Amara tertidur pulas.

Amara perlahan menempatkan diri disisi Gea, tak lupa kecupan kasih sayang diberikan Amara dikening Gea, kemudian memeluk Gea dengan hati-hati agar sang putri tidak terbangun.

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!