Dua mahluk penghuni bumi sedang menyelami dunia surgawi yang membuat keduanya di mabuk kepayang.
Saat semua orang sedang berpesta dan menikmati anggur mereka, pria dengan tato pedang di lehernya malah menikmati keindahan surga dunia yang kini ada di bawah kungkungannya.
Gadis itu terlihat tak berdaya dalam pesona maut nan menghanyutkan pria tampan itu, sejak beberapa menit lalu setelah sang gadis salah masuk kamar karena dirinya yang mabuk berat.
Keduanya dimabuk asmara, hentakan demi hentakan, sentuhan dan suara decapan terdengar di dalam ruangan kedap suara itu. Pakaian mereka berhamburan di atas lantai, seisi kamar tampak kacau karena ulah mereka
Tangan pria itu menggenggam tubuh indah itu dengan serakah dan mengecap bibir mungil itu dengan rakus sampai membuat pemiliknya panas dingin. Tubuh mereka panas, ranjang itu sampai berdecit karena aktivitas panas bergairah kedua manusia yang mabuk karena minuman alkohol itu.
Ditemani langit yang bertabur bintang dan bulan yang terang benderang keduanya terlarut dengan reaksi obat yang masuk dalam tubuh mereka
“ akhhh.....
Suara sayup sayup terdengar, yang jelas membuat telinga siapa pun yang mendengarnya menjadi panas dan otak yang traveling sampai kemana-mana memikirkan apa yang sedang mereka lakukan.
Beruntungnya kamar itu kedap suara, aktivitas mereka dilakukan di dalam ruangan terkunci.
Entah siapa yang salah,tetapi pria itu tak bisa menahan dirinya meski dalam pikirannya ini salah, dia tidak bisa mengambil mahkota seorang gadis asing yang terjebak dalam kamarnya, tetapi tubuhnya dan pengaruh obat yang tak sengaja dia minum membuatnya buta.
Rasa panas itu membuatnya bergairah dan melanjutkan kegiatan panas itu sekalipun hatinya menolak. Tak bisa dikendalikan, wajah lembut dan lesung pipi yang cantik itu berhasil membuatnya dimabuk kepayang, berhasil membuatnya tertarik dan menggetarkan hati kecilnya yang dingin.
Beberapa kali hentakan, pria itu melakukan hentakan paling kuat sampai tubuh gadis itu terguncang dan...
Suara gadis itu terdengar jelas di telinga Richard, anak kedua dari pemilik perusahaan yang sedang melakukan penyerahan jabatan CEO pada putra pertamanya.
Anak yang dibanggakan ayahnya tetapi dibenci ibu dan saudaranya
“ maafkan aku, aku akan bertanggung jawab,” gumam pria itu disela sela aktivitasnya.
Gadis itu menangis kesakitan, sesuatu yang tak pernah dia harapkan malah terjadi pada dirinya, dia sebenarnya di kirim ke tempat itu untuk tidur dengan seorang pria tua yang menginginkan tubuhnya. Demi mendapatkan bayaran mahal untuk melunasi utang pada Bibinya, gadis itu merelakan tubuhnya sebagai alat pembayaran. Tapi siapa sangka dia yang sedang mabuk bertemu dengan pria tampan yang wajahnya sama sekali tak bisa dia lihat dengan jelas.
Gadis itu menangis, dia sadar kalau dirinya sudah tak gadis lagu, dia sadar kalau harta satu satunya yang dia miliki, kebanggaannya sudah diambil oleh pria yang tengah berada di atas tubuhnya saat ini.
“ Ayolah.. kau harus bertahan... jika tidak kuat, Bibi akan mengusirmu dari rumah, sadarlah.... ini juga untuk biaya perobatan papa, tahan... hiks hiks hiks... tahan...” gadis itu tak membuka matanya sama sekali. Dia terus menangis, berusaha menahan rasa sakit saat pria itu menggagahi dirinya.
Tangannya mencengkram kuat seprai untuk meredam rasa sakit yang dia rasakan. Darahnya mengalir, gadis itu tak suci lagi. Meski harga dirinya telah dihancurkan perempuan itu tidak membuka matanya sama sekali, tak sanggup melihat wajah pria yang menggagahi dirinya untuk mendapatan banyak uang.
Pria itu mengayunkan tubuhnya. Mereka melakukannya sampai beberapa kali hingga cairan dari pria itu memenuhi ruangan si gadis yang kelelahan dan kehabisan stamina menghadapi tenaga dan hasrat pria dewasa itu.
Keduanya ambruk setelah permainan panas itu. Gadis itu menutup matanya, tubuhnya sakit dan lelah, hatinya hancur dan pikirannya kalut. Harga diri yang dia jaga selama 25 tahun dia hidup ternyata malah direnggut oleh pria itu.
Keduanya terlelap hingga pagi yang baru kembali.
Richard terlebih dahulu bangun dan menatap gadis dengan wajah sayup dan mata bengkak karena menangis. Tubuh gadis itu dipenuhi dengan bekas permainan panas mereka semalam, tangannya menyentuh rambut gadis itu, ada rasa bersalah yang besar di dalam diri pria itu.
Ponselnya berdering, pria itu mengambil ponselnya dan mendapati nomor Max sahabatnya disana. Dia meninggalkan kamar setelah mendapatkan panggilan itu.
Beberapa menit kemudian pria itu kembali ke dalam kamarnya setelah menyelesaikan urusan mendesak dan betapa terkejutnya dia saat tak melihat gadis itu tidak lagi di sana. Seprai putih yang mereka pakai semalam berbercak merah pertanda gadis itu masih perawan.
Dompet Richard terbuka dan sebuah catatan di tinggalkan di atas nakas.
Pria itu tentu saja terkejut, dia merasa seolah baru saja ditinggalkan oleh orang yang merebut keperjakaannya.
“ apa apaan ini? Dompetku?” mata pria itu membulat sempurna. Kakinya dengan cepat mendekati nakas dan tangannya menyambar secarik kertas yang ditinggalkan perempuan itu di sana.
“ aku sudah mengambil bayaranku, mohon jangan hubungi Bibiku lagi, urusan kita sampai disini, saya tak akan meminta pertanggung jawaban,” isi pesan perempuan itu. Gadis malang itu membawa uang yang ada di dalam dompet Richard mengira bahwa pria itu akan membayarnya dengan uang yang tak seberapa jumlahnya itu, lalu kabur dengan memakai kemeja milik Richard dan celananya sendiri karena kaos gadis itu sudah robek akibat ulah Richard.
Pria itu hanya bisa terduduk lemas, apa gadis itu berpikir kalau dirinya membeli atau memesan jasa layanan ranjang, ini bukan pelayanan di atas ranjang tapi salah kamar yang berujung permainan panas di atas ranjang.
“ Ya Tuhan... kenapa dia pergi, apa yang akan terjadi kalau dia hamil....” Kepala pria itu pusing, segala sesuatu terjadi begitu saja. Hancur hidupnya saat tahu dirinya memperkosa seorang gadis muda yang seharusnya punya masa depan yang cerah.
“ Sial... sialan... ini semua jelas jebakan keparat sialan itu... arkhhh... bajingan... kalian bajingan...” Richard duduk di atas kasur dengan wajah pias sambil mencengkram kertas itu.
Beberapa bulan berlalu setelah kejadian itu. Richard bekerja sebagai General manager di perusahaan keluarganya yang di pimpin oleh kakak laki lakinya. Mirisnya sang kakak menikahi gadis yang pernah menjadi kekasihnya selama 3 tahun.
Richard dengan penuh semangat bekerja dan melakukan tugasnya dengan baik sekalipun dia berada di bawah kepemimpinan kakak laki lakinya.
“ Pak Richard, ada kiriman kertas untuk bapak dan paket lainnya, sudah ditaruh di depan ruangan bapak,” ucap Salah seorang bawahan Richard .
“ ahhh baiklah, terimakasih,” ucap pria itu.
Richard melangkahkan kakinya dengan ringan sambil bersiul, dia memiliki aura yang positif dan semua orang terpana dengan ketampanan pria itu. Tetapi sejak kejadian beberapa bulan lalu dan sejak kekasihnya meninggalkan dirinya dan memilih menikahi kakaknya, Richard sepertinya memilih untuk hidup melajang selamanya sampai dia menemukan wanita yang pernah dia tiduri.
“ hummmm... banyak juga,” gumam pria itu sambil melipat lengan bajunya menunjukkan lengannya yang kekar dan putih bersih, semua karyawan wanita berteriak histeris melihat wajah tampan nan mempesona itu.
Richard memasukkan barang barang itu ke ruangannya karena tak ada yang boleh masuk kesana tanpa seijinnya.
Hingga kotak terakhir Richard merasa aneh dengan berat yang tak sesuai, dia melihat kotak yang sudah dibuka dari segelnya itu, tangannya membawa dia untuk memeriksa kotak itu.
Namun tiba-tiba wajahnya berubah pucat pasi saat melihat wajah mungil dengan lesung pipi yang indah, wajah yang sangat persis dengan dirinya tengah meringkuk di dalam balutan kain lampin dengan darah yang masih membasahi tubuhnya.
Brukkk...
Richard syok, mulutnya tercekat, tak bisa dia berkata kata ketika melihat seorang bayi tengah terlelap dengan tenang di dalam kotak itu..
“ ya ampun Pak Richard bayi siapa itu?”
.
.
.
Like, vote dan komen
Richard di tarik paksa untuk keluar dari kantor oleh kakaknya sendiri setelah menemukan bayi itu dengan nama Richard yang tertera di dalam kertas tersebut.
Richard dibawa ke hadapan keluarga besar Fransiskus bersama dengan bayi yang tali plasentanya masih belum dipotong itu. Yang artinya bayi itu baru dilahirkan hari ini dan dikirim langsung ke kantor Richard.
Bagi keluarga Fransiskus, memiliki anak di luar nikah adalah hal paling tidak bisa diterima oleh mereka. Apalagi jika sampai garis keturunan mereka berasal dari perempuan atau laki laki tidak jelas, mereka akan sangat malu dan reputasi mereka serasa diinjak injak.
Richard menatap bayi yang terlelap dalam pangkuannya itu, sangat tenang sampai pria itu hampir berpikir kalau bayi itu sudah meninggal, tetapi saat di cek, nafasnya stabil dan detak jantungnya aman, tak ada masalah.
Dengan langkah berat Richard masuk ke dalam rumah mengikuti James kakak laki lakinya yang menjadi pemimpin perusahaan periode saat ini.
“ Dasar memalukan, tak kusangka kau melakukan hal bejat seperti itu Richard!!” hardik James dengan wajah penuh amarah.
Giselle istri james sekaligus mantan kekasih Richard menatap sinis ke arah pria itu dan merendahkannya,” beruntungnya aku tidak menikah dengan pria bajingan seperti dirimu, ternyata kau memiliki anak di luar nikah, sangat memalukan,” umpat wanita itu dengan tatapan sepele pada Richard.
Tak ada habisnya hinaan dan celaan yang mereka lontarkan untuk menjatuhkan Richard. Tetapi pria itu sudah tahu risikonya, melihat wajah polos dalam pangkuannya itu, hati Richard bergetar, anak itu jelas adalah putranya, dia mengingat jelas siapa perempuan yang melarikan diri saat dirinya akan bertanggung jawab beberapa bulan lalu.
Bukannya bertemu dengan ibu anak itu, dia malah langsung bertemu dengan buah hatinya sendiri. Sejak awal melihat bayi kecil yang gemuk dan menggemaskan itu hati kecil Richard bergetar, saat itu dia tahu kalau anak itu adalah putranya, karena hanya pada satu orang wanita dia pernah melakukan hubungan suami istri dan keperjakaannya di lepas pada malam itu.
Langkah pria itu terlihat berat, beberapa bulan lalu dia berusaha mencari keberadaan gadis yang dia ambil mahkotanya itu,tetapi dia yang tak memiliki kedudukan dan hanya seorang karyawan biasa di perusahaan keluarga, tak bisa melacak keberadaan perempuan tersebut. Dia tak menemukannya dimana pun.
Richard tahu risiko besar yang akan dia hadapi, apalagi kakaknya James sangat membenci dirinya dan selau menganggap kalau kehadiran Richard adalah sebuah malapetaka baginya.
“ Papa.. ini anak yang kalian banggakan itu, dia memiliki anak di luar nikah, apa ini anak yang kau banggakan selama ini!!” james berteriak memasuki rumah itu.
Richard bukan saudara seibu dari James, pria itu adalah anak dari istri pertama tuan Fransiskus yang meninggal sebulan setelah melahirkan Richard. Bagi tuan Fransiskus, Richard adalah anak yang paling dia sayangi, karena dia dan mendiang istrinya menunggu kehadiran Richard setelah bertahun tahun menikah. Bahkan tuan Fransiskus sampai dijebak untuk tidur dengan istri keduanya saat ini hingga lahirlah James yang menjadi cucu kesayangan di keluarga itu.
Drama rumah tangga tuan Fransiskus sangat pelik, dia terpaksa menikah ibu James karena wanita itu mengandung putranya.
Istri pertama tuan Fransiskus adalah cinta pertama sekaligus cinta terakhirnya, bagi tuan Fransiskus tak ada yang bisa menggantikan posisi istrinya di dalam hati pria itu, namun takdir tidak ramah bagi mereka, istrinya meninggal sebulan setelah melahirkan putra pertama mereka.
Waktu terus berjalan, tuan Fransiskus lama kelamaan jadi memihak pada istri keduanya, segala bujuk rayu dan segala macam usaha dilakukan oleh perempuan itu agar tuan Fransiskus menjadikan putranya James sebagai pewaris tunggal.
Nama Richard telah jelek di tengah keluarga itu, bahkan kakek nenek Richard dari pihak ayahnya tak menganggap keberadaan cucu mereka dari perempuan yang tak pernah mereka setujui untuk dinikahi oleh Tuan Fransiskus.
Menurut mereka, istri pertama tuan Fransiskus hanyalah perempuan bayaran yang sudah banyak dijamah pria lain.
Richard memeluk bayi itu dengan lembut, dia menutup telinga pada hinaan yang dilontarkan oleh James dan Giselle.
“ anak Papa jangan takut... Papa akan melindungi mu... apa pun yang terjadi...” bisik pria itu pada bayi yang persis dengan wajahnya itu.
Saat pria dengan tinggi badan 191 cm itu tiba di depan mereka semua, tuan Fransiskus berdiri dan menghampiri pria itu dengan tatapan kecewa.
Plakkk.....
Belum sempat Richard duduk, tampan keras dari tangan sang ayah mendarat di wajah Richard bahkan sampai membuat sudut bibir pria itu berdarah.
Dia hanya bisa terdiam, ini resikonya melanggar aturan dalam keluarga, sekalipun dia tak pernah dianggap keluarga dia harus mengikuti aturan tersebut.
Ini tamparan pertama seumur hidup Richard yang kekurangan kasih sayang dari orangtuanya, tamparan pertama yang dia terima dari ayah yang sangat dia sayangi.
Richard tidak melawan, satu-satunya yang membuat dia bertahan di rumah itu adalah tuan Fransiskus, tanpa ayahnya dia mungkin sudah hidup melarat di luar sana.
Richard menunduk, namun dia memeluk erat putranya,” Maaf Pa,” Hanya kata-kata itu yang keluar dari mulut seorang Richard.
Hati tuan fransiskus hancur, retak dan sakit melihat putra kesayangannya memiliki seorang anak di luar nikah bahkan tak diketahui siapa ibunya.
Ada rasa bersalah di hati kecil tuan Fransiskus saat dia memukul putranya sendiri, putra yang sangat mirip dengan mendiang istrinya yang cantik.
“ Dasar anak tidak tahu diri, selama ini kami mengurusmu agar kau tidak sama seperti ibumu , perempuan bayaran itu, tapi apa yang kau lakukan!? kau malah memiliki anak di luar nikah yang ibunya tidak jelas siapa... ahhhhh sakit kepalaku hanya memikirkan dirimu Richard!!” nyonya Siska berdiri dan menatap kecewa pada pria itu, dia memainkan perannya dengan baik.
“ apa pernah mama mengajarimu seperti ini hah? Dasar tidak berguna hiks hiks hiks... Papamu sampai sesak nafas gara gara kelakuan mu, kau tidak tahu diri Richard,” wanita itu memeluk lengan tuan Fransiskus yang terdiam dengan wajah sendu.
“ Pa.. Papa sakit?” tanya Richard dengan suara bergetar.
Namun tuan Fransiskus mengacuhkan Richard, dia terlanjur kecewa belum lagi hasutan istrinya membuat pria itu benar-benar hancur.
“ KELUAR DARI RUMAH INI SEKARANG JUGA!” suara tuan Fransiskus jelas dan tegas, tanpa menatap putranya dia meminta Richard untuk keluar .
Richard terdiam, ayahnya serius, tak akan bisa diganggu keputusannya, sekilas Richard melihat senyuman tipis di wajah Nyonya Siska dan James saat tuan Fransiskus mengusirnya, dia tahu ada sesuatu tentang kejadian ini, ada rahasia besar di balik semua kejadian yang menimpa mereka.
Namun Richard adalah pria berprinsip, jika satu satunya alasannya tinggal di rumah itu adalah ayahnya maka yang menjadi alasannya untuk keluar dari sana juga adalah ayahnya.
“ Mulai hari ini, Richard Fransiskus bukan lagi bagian dari keluarga Fransiskus, jangan pernah kau menggunakan nama itu ,tak ada keluarga Fransiskus yang memiliki aib memalukan seperti ini, Keluar dan bawa semua barangmu!” ucap tuan Fransiskus dengan tegas tetapi dia tak berani menatap mata itu, mata milik putranya yang indah seperti milik cinta pertamanya.
“ satu satunya keturunan Fransiskus adalah James dan Liliana Fransiskus, cam kan itu!” setelah berucap, tuan Fransiskus pergi dari sana tanpa menatap putranya dan cucu pertamanya yang membuat hatinya bergetar saat dia melihat wajah itu tadi.
“ Pa... ingat ini, Richard akan selalu berada di sisi Papa, kalau Papa minta Richard pergi maka Richard akan pergi, Richard harap Papa sehat sampai kita bertemu kembali,” ucapnya sambil menatap tuan Fransiskus yang pergi begitu saja dengan hati yang kacau dan hancur.
“ Pergi ya pergi... gak usah pakai drama lagi, dasar anak wanita malam.... Ibu dan anak sama saja, memalukan!" umpat James sambil menatap Richard dengan tatapan merendahkan.
Richard menatap James sambil mengeraskan rahangnya,” suatu saat nanti akan ku buktikan siapa yang anak wanita malam... nikmatilah selagi bisa, jika tiba waktunya nanti aku akan menghancurkan mu sampai kau tak berkutik....” kecam Richard.
“ Jangan berani menyebut Ibuku sebagai perempuan tidak beres saat ibumu sendiri masuk ke kamar pria beristri, mungkin putranya juga seperti itu, aku jadi malu pada Lili, cihhh... kasihan gadis itu mempunyai keluarga seperti kalian ...” ucap Richard yang mempermalukan mereka di dalam rumah mereka sendiri.
“ kau... sialan.. pergi kau bajingan, tidur dengan perempuan kotor dan punya bayi yang tak jelas, cihh.... kupastikan kau hidup melarat bersama bayimu yang menjijikkan dari darah pel4cur itu!!". Teriakan James mengiringi kaki Richard sambil keluar dari rumah itu.
.
.
.
Like, vote dan komen.
POV: RICHARD
Tujuh tahun yang lalu, kejadian yang sudah sangat lama berlalu, saat seorang malaikat kecil yang tak berdosa diletakkan di depan ruangan kantorku, dia dibungkus kain lampin dan diletakkan di dalam kotak.
Tidak menangis dan tak bergerak sama sekali. Ditutup rapat di dalam kardus kecil bersama tumpukan kertas HVS. Tali plasentanya masih belum di putus, dia putra kecilku masih berlumuran darah, terlelap dengan tenang di dalam kotak itu dengan secarik kertas berisi pesan menyakitkan dari seorang gadis yang tak sengaja kutiduri saat aku mabuk hari itu.
Dia membuang anak yang berharga ini, menitipkannya saat aku masih dalam keadaan paling hancur. Setelah kejadian itu,aku resmi dibuang oleh keluargaku.
Hidup luntang-lantang di jalanan dengan seoang bayi laki-laki yang sangat menggemaskan. Entahlah, hatiku telah jatuh pada anak ini, apa pun akan kuperjuangkan untuk membuatnya merasakan hidup yang layak meskipun tanpa sosok ibu yang tak menginginkannya.
Tujuh tahun berlalu, tak butuh waktu lama setelah aku dipertemukan dengan putraku dan diusir dari perusahaan keluarga bahkan namaku dicoret dari daftar keluarga, aku berhasil membangun bisnisku sendiri tanpa seorang pun tahu karena bisnisku ku atas namakan dengan nama putraku.
Bantuan dari sahabat-sahabatku membuatku tetap kuat dan bertahan sampai aku menemukan ibu dari anakku, aku tak peduli dengan keadaannya sekarang aku tak peduli apakah dia sudah menikah atau tidak , yang kuinginkan adalah dia memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang ibu.
Kemanapun wanita itu akan kucari, akan kupaksa dan kubuat dia bertanggungjawab karena telah membuang putraku yang berharga.
POV end
Ruangan klasik nan rapi dengan penataan yang maskulin dihuni okeh seorang pria tampan berkharisma, wajah dinginnya yang dihiasi dengan bulu bulu tipis di bagian dagu dan rahangnya, terlihat menawan dan membuatnya semakin berkharisma.
Berdiri di depan cermin sambil bergelut dengan dasi biru diisi garis-garis putih. Beberapa kali terdengar umpatan kesal dari mulut pria itu saat dasinya malah semakin hancur bentuknya.
Niat hati ingin terlihat rapi tetapi malah jadi berantakan, padahal hari ini adalah hari berharga bagi seorang bocah kecil yang sejak tadi sudah bosan memperhatikan ayahnya bergelut dengan dasi panjang itu.
" Papa Ndak usah pakai dasi, kan jadi lama!!" Celetuk anak itu dengan suara menggemaskan. Wajahnya kesal karena sudah setengah jam Richard berdiri di depan cermin tapi tak juga berhasil.
syuunnggg....
Benda panjang itu melayang begitu saja setelah pemiliknya mendengar suara ocehan dari bibir kecil putranya yang lumpuh karena kejadian setahun yang lalu saat anak itu hampir saja mati karena tertabrak sepeda motor saat menyeberang tanpa pengawasan Richard.
" Hahaha.... Ya maaf Gege... papa kan pengen rapi supaya kamu bangga punya Papa setampan ini!!?" Celetuk Richard sambil menepuk kepala putranya.
" Siap berangkat?" Tanya Richard.
" Siap pa!!" Seru George Nagara King yang lebih sering disapa Gege.
Richard tersenyum manis, dia mengangkat tubuh putra nya yang jelas adalah fotokopi dirinya sendiri karena wajah mereka sangat mirip.
"Ahhh... Anak Papa hebat, kita akan segera berangkat," ucap Richard sembari meletakkan Gege di atas kursi roda.
Ayah dan anak itu ke Luar dari rumah mereka yang terlihat sangat luas dan dipenuhi dengan area bermain yang sebenarnya tak dipakai oleh Gege sama sekali.
" Good morning brother how are you!!!" Celetuk seorang pria dengan kumis palsu yang tebal bertengger di bawah hidung mancungnya, dilengkapi dengan kostum koboy yang sangat cocok untuk pria berhidung mancung itu.
“Wow.. koboy... good morning Sir..” seru Gege sambil memberi hormat dengan lesung pipinya yang sangat menggemaskan. Satu satunya ciri khas fisik yang diberikan oleh ibu kandung bocah itu padanya.
“ Ready to go?” seorang pria lagi menghampiri mereka sambil membawa sebatang cokelat.
“ Max, jangan beri dia banyak cokelat, giginya bisa rusak karena itu, sudah berapa kali kau kuperingatkan, dasar bebal, “ Richard berdecak kesal melihat temannya Max yang selalu membawakan cokelat untuk bocah itu.
“ Nggak apa apa Papa,nanti Gege bagi sama teman teman Gege, “ ucap anak itu sambil memasukkan cokelatnya ke dalam tas.
“ Nah begini baru normal, bapakmu gak normal ge hahahahhaha....” Celetuk Max dengan tawa besarnya.
“ Ck.... dasar....”
“ Oke ayo kita berangkat, Papamu itu terlalu kaku ge, jangan jadi mirip papa ya, payah soalnya hahahhaa...” celetuk Daniel si pria koboy sambil mengambil alih kursi roda Gege dan mendorong anak itu sambil berlari kegirangan.
“hooooo……”
“ Wohhooooo…” Kedua pria berbeda generasi itu berteriak kegirangan menyusuri jalan menuju ke luar rumah besar itu.
Richard hanya bisa memijit pelipisnya melihat kelakuan dua manusia itu,” Ini alasannya aku malas membawa si Daniel, ributnya bukan main,” gerutu Richard.
Pukk…
“ Kau tau kan kalau tanpa Daniel, Gege mungkin akan terus menerus murung, biarkan saja mereka Bersama, toh keduanya punya cerita yang mirip, kau harus paham, cepatlah jangan mengomel disini, “ kesal Max sambil berjalan mendahului Richard.
Richard menghela nafas, dia sudah mengusahakan pengobatan yang terbaik untuk putranya, dia mencari dokter terbaik yang bisa menyembuhkan kedua kaki putranya, tapi tak ada satu pun terapi yang berhasil membuat anak itu Kembali sehat seperti dulu. Berlari dan bermain sepuasnya.
Gege adalah anak yang sangat senang berolahraga, tetapi setelah kejadian itu dia sama sekali tak bisa melakukan apa pun dan hanya duduk di atas kursi roda menatap teman temannya yang bisa bermain dengan bebas.
Dokter mengatakan penyebab kaki Gege tak bisa berjalan juga dipengaruhi oleh kondisi psikis anak kecil itu. Gege terlalu pintar menyembunyikan rasa sakitnya, terlalu pintar menyembunyikan kesedihannya, dan selalu menutupi bahwa dirinya mendapat banyak ejekan dari teman teman di sekolahnya karena hanya dia yang tidak memiliki ibu.
Gege, tak ingin membuat ayahnya bersedih, dia menyimpan semuanya di dalam hati dan berusaha untuk selalu tersenyum di depan ayahnya.
Hari ini ada pentas seni di sekolah mereka, orangtua siswa diminta untuk datang ke sekolah dan menyaksikan anak-anak mereka.
Dengan Langkah kaki yang gagah, pria tampan berkharisma itu menyusuri jalan di rumahnya, menyusul Daniel, Max dan putranya yang sudah menunggu di luar.
“ Max, si mesum dimana? Kenapa aku tidak mendengar kabarnya beberapa hari ini? Dia juga tidak menghubungi Gege,” tanya Richard sembari masuk ke dalam Ferrari merah miliknya.
“ Sesuai Namanya, dia mungkin sedang bermain dengan para wanita itu, dia sudah kecanduan, entah sebesar apa stamina si mesum itu, jangan sampai dia terkena penyakit yang tidak-tidak karena kebiasaannya itu,” balas Max yang memilih untuk naik Jeep miliknya.
“ Heh jangan salah sangka dulu, Kau pikir kerjaan si berandal itu hanya bercocok tanam tapi gak tumbuh tumbuh benihnya? Dia sedang berpesta dengan kliennya di NYC, ada ikan besar yang akan dia tangkap untuk memenangkan proyek pembangunan jembatan kali ini, dia itu gila...” balas Daniel sambil menyalakan Sepeda listriknya.
“ahh... dan kau, mau sampai kapan kau hanya menggunakan sepeda listrik itu, apa sulitnya memakai mobil lagi? Kau membuat dirimu kesulitan,” ejek Richard.
“ heih itu sama saja dengan pertanyaan ‘kenapa kau senang menjomblo terus padahal putramu butuh sosok ibu, mau jawab apa kau hah? Jangan mengajakku berdebat, dasar setan!!”
“ Kau yang setan,” balas Richard,” Setan sepeda listrik...” ucapnya lagi sambil melajukan si besi merah kebanggaannya dengan sang putra sebagai penumpang.
"Woi setan tungguin!!!!"
.
.
.
Like vote dan komen
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!