NovelToon NovelToon

Pesona Calon My Ex Wife

#1

MOHON MAAF!! KARYA INI TIDAK SELESAI HINGGA ENDING. JADI DARI PADA NYESAL BACANYA MENDING DI SKIP AJA.

BERIKUT DAFTAR KARYA KAK UPE YANG SAMPAI ENDINGNYA.

1.Wanita ranjang Mr.Zee (kisah Zee dan Raya- Orang tua Arka dan Sky)

2.Cinta Gila: Ranjang panas Genious doctor (kisah Dennis dan Anne- Orang tuan Saka, Zura dan Antonio)

3.I love you tulalit dokter (Kisah Stella dan David – Orang tua nya Zee dan Dennis)

4.The secret of Lea ( Kisah Ansel dan Lea -Orang tua Bia dan Mia)

5.Gairah sang tuan Muda (kisah sengklek Rey dan Aleysa)

6.Jebakan terindah (kisah Arka dan Clare)

7.Kejar daku kau ku buat bucin (kisah Saka dan Bia)

8.My Angel Death (kisah Alhen dan Elisa – Anak nya Eangle Lou pengawalnaya Dennis)

Nama ku Ruby Aerithia Jolyn..

Besok adalah hari pernikahan ku, hari yang paling aku nanti-nanti selama ini. Menikah dengan seorang pria yang sudah lama aku cintai. Bahkan mungkin sedari aku kecil.

Harusnya, aku tersenyum lebar hari ini.

Harusnya, hati ku merasakan debaran bagaikan dihinggapi jutaan kupu-kupu hari ini.

Harusnya, aku menatap wajah bahagia ku di cermin hari ini

Harusnya, aku- hiks...mengapa air mata ku malah mengalir di pipi ku? Mengapa hati ku terasa sedih? pedih? dan kecewa?mengapa?- Jerit ku dalam hati.

Ku pejamkan mata ku berharap aku dapat menenangkan hati namun ternyata aku salah, begitu mata ku terpejam.. malah ucapan nya yang kembali terngiang di telinga ku...

FLASH BACK ON

“Ruby, aku ingin kita membatalkan pernikahan kita.” ucap Putra dengan tenang, seakan-akan tidak ada beban baginya untuk membatalkan pernikahan ini.

“membatalkan pernikahan kita? apa maksud mu mas?” Ruby sangat terkejut dengan permintaan Putra yang tidak masuk akal baginya.

Pesta pernikahan akan di gelar besok pagi. Semua sudah dipersiapkan. Seluruh anggota keluarga telah berdatangan.

Lalu tiba-tiba calon suaminya ingin membatalkan pernikahan ini? Dunia Ruby bagaikan terbelah jadi dua.

“iya. Aku ingin kita membatalkan pernikahan kita. Aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini.” Ujar Putra, dingin tanpa perasaan.

“Ta-tapi kenapa mas?”tanya Ruby bersamaan dengan jatuhnya air matanya.

“maaf Ruby, tapi kini akhirnya aku sadar kalau aku tidak pernah mencintai mu.” Perkataan Putra terdengar bagaikan petir disiang bolong bagi Ruby. Bagaimana ia bisa berkata begitu. Bagaimana ia bisa berubah secepat itu.

“Aku mencintai Tiara.” Aku Putra, membuat Ruby lemas.

Bagaimana bisa pria ini malah mengatakan kalau wanita yang sebenarnya ia cintai adalah kembaran Ruby yang bernama Tiara.

Hati Ruby makin kian terpukul hingga tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya kini.

“Maaf aku mengatakan hal ini pada mu, aku tidak ingin kau terikat pernikahan palsu dengan ku. Aku tidak ingin hidup dalam kepura-puraan dengan mu, apalagi mempermainkan cinta mu Ruby.” Lanjut Putra, yang seakan-akan mati rasa untuk semua rasa pilu yang Ruby rasakan saat itu.

Ruby mengusap air matanya dan berusaha untuk tegar. Pengakuan dari pria yang esok hari akan berubah status menjadi suami nya sungguh membuat hati Ruby hancur.

Ruby menarik nafas dalam untuk menenangkan dirinya.

Ditatapnya pria itu dengan mata yang masih menyimpan genangan air yang memang tidak bisa ia buang saat itu.

“kalau begitu kenapa kau melamar ku pada ayah ku mas?” Ruby mengepalkan kedua tangannya di bawah meja, mengumpulkan segenap tenaga untuk bertanya pertanyaan itu pada Putra.

“maafkan aku Ruby.” Hanya itu yang keluar dari mulut Putra, hanya sesingkat itu.

Putra kemudian menundukkan kepalanya. Putra pasti menyadari kalau dia sudah sangat menyakiti hati Ruby.

“kau jahat mas!!” seru Ruby yang kini tidak bisa menahan kontrol akan kesedihan yang memuncah di hatinya.

“Kau boleh membenciku Ruby. Bencilah aku selama yang kau mau.” Ucap Putra pelan dengan kepala tertunduk.

“Aku tidak mau kau terjatuh terlalu jauh dalam kebohongan ini.”lanjut Putra. “Ayo kita akhir saja semua ini. Ayo kita batalkan pernikahan kita Ruby.” Pinta Putra dengan tatapan dinginnya.

“Batal kata mu?” Untuk sejenak, keegoisan menguasai diri Ruby merubahnya menjadi seseorang yang bukan dirinya.

“Tidak!! Tidak akan ! aku tidak akan membatalkan pernikahan ini.”seru Ruby marah, dengan mata penuh kemarahan.

“Pernikahan ini tetap akan dilaksanakan dan aku akan membalas perbuatan mu ini tuan Dino Saputra!! Aku akan membuat hidup mu menderita selama kau menikah dengan ku!! Jadi jangan coba-coba berpikir untuk mengakhiri sesuatu yang sudah kau mulai. Aku!! Aku lah yang berhak untuk mengakhiri semua ini!!” Ujar Ruby dengan deraian air mata dan pergi meninggalkan Putra sendirian.

Hati Ruby hancur.

Pria yang selama ini dicintainya baru saja memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka dan mengakui cintanya pada saudari kembarnya yang jelas-jelas sudah memiliki suami.

Entah apa yang kini ia rasakan. Perasaannya kalut. Tapi tetap saja sudah terlambat untuk mundur dari semua ini.

Kini Ruby hanya bisa tersenyum miris mengingat nasib yang tak pernah berpihak pada nya.

Sepertinya tuhan lupa menuliskan nasib baik penuh cinta dalam takdirnya.

Dahulu dia harus terpisah dari keluarga nya karena ulah orang jahat yang benci pada keluarga nya. Belasan tahun lama nya Ruby di kira telah meninggal oleh seluruh keluarganya.

Namun sebuah keajaiban menyelesaikan semua tragedi itu. Kini Ruby bisa berkumpul dengan orang tuanya, kakak nya bahkan saudari kembar yang sangat ia cintai.

Tidak hanya itu, dia pun bertemu kembali dengan pria yang telah ia cinta sedari dia masih kecil dulu.

Tapi ternyata kebahagian itu hanya sebentar saja menyapa nya.

Karena ketika kebahagian akan datang menyapanya, takdir kembali bercanda dengan dirinya, tepat di detik -detik terakhir kebahagian akan ia raih dengan tangannya.

“apakah kau lupa ciptakan bahagia untuk ku tuhan?”Jerit Ruby dalam hati.

#2

Ruby memperhatikan wajahnya di cermin.Tidak ada yang kurang pada penampilan nya saat ini kecuali satu hal... senyum kebahagiaan.

Naasnya hal yang kurang itu adalah hal yang paling utama yang harus di miliki oleh setiap pengantin wanita di hari pernikahan mereka.

Dan senyum kebahagiaan itu benar-benar sudah menghilang dari diri Ruby sejak Putra ingin memutuskan pernikahan mereka kemaren.

Ruby menarik nafas dalam-dalam... Berusaha untuk dapat memunculkan sebuah senyuman palsu di wajahnya. Dia tidak mau semua keluarga nya tahu kalau dia sedang bersiap untuk memasuki neraka baru nya.

"Kau cantik sekali nak!"Ujar Diah yang baru saja datang setelah melihat Tiara dan Reza di kamar sebelah.

Ya hari ini selain Ruby dan Putra yang akan menikah, saudari kembar Ruby, bernama Tiara pun akan melaksanakan pesta pernikahan mereka bersama Ruby dan Putra.

Bedanya, hari ini yang akan melaksanakan ijab kabul hanya Putra sementara Reza tidak akan melaksanakan ijab kabul lagi sebab Reza dan Tiara sudah menikah beberapa bulan lalu.

"Terima kasih bunda." Ruby langsung memeluk Diah. Tanpa ia sadari air matanya tiba-tiba keluar begitu saja.

"Hei!! calon pengantin kok menangis seperti ini??!" ucap Diah sambil langsung mengambil tisu dan membersihkan air mata di wajah Ruby perlahan.

Diah mengira Ruby menangis karena Ruby akan segera menikah dengan Putra lalu akan ikut bersama Putra pergi ke Jepang sebab basis perusahaan keluarga Putra ada di Jepang.

Tapi sayang nya Diah tidak pernah tahu kalau yang menjadi penyebab sebenarnya Ruby menangis saat itu bukan lah semata-mata karena hal itu. Namun karena hal yang lain.

"Tuh kan!! Hiasan wajah kamu jadi rusak!!" Seru Diah sambil memegang wajah Ruby sambil memaling - memalingkannya ke kiri dan ke kanan.

"Aduh.. gimana memperbaiki nya ini!" Diah terlihat panik karena sebentar lagi proses ijab kabul akan segera di mulai.

Dan biasanya setelah ijal kabul selesai maka ibu si pengantin wanita akan membawa pengantin wanita keluar untuk pemasangan cincin kawin, tanda tangan buku nikah dan pembacaan Sighat Taklik oleh suami.

Tapi saat ini make up anak gadisnya malah jadi kurang sempurna karena air mata yang menurut Diah keluar di waktu yang tidak tepat.

"Sella.. panggilkan MUA nya!! ini make nya pengantin wanita yang cengeng ini sedikit rusak!!" Perintah Diah pada asisten rumah tangga baru nya.

"Baik nyonya." jawab Asisten rumah tangga itu dan langsung keluar mencari MUA yang tadi izin ke belakang untuk ambil minuman dingin.

"Hei!! bunda tahu kamu pasti sangat sedih karena harus berpisah lagi dengan Bunda, ayah, kak Dimas serta Tiara... bunda tahu sayang. Tapi bukan kah menikah dengan Putra adalah impian mu sejak kecil?" ujar Diah sambil mendudukkan putrinya itu di depan meja hias.

"Kamu jangan melihat ke cermin!! Nanti MuA nya jadi sulit untuk memperbaiki make up kamu." Diah pun membalikkan posisi duduk Ruby yang semulanya menghadap ke cermin kini menghadap ke dirinya.

"Ayoo sekarang senyum dulu!! Berikan bunda senyuman terakhir sebelum kamu menjadi milik orang lain!" ujar Diah dengan mata berkaca-kaca.

Baru saja dia memarahi putrinya karena menangis eh malah sekarang dia sendiri yang ikutan menangis.

"Idih bunda! Barusan marahin Ruby karena menangis eh sekarang malah dia yang menangis!!" Ledek Ruby pada bundanya itu.

"Ini semua karena kamu yang nangis tidak pada waktu nya! sudah jelas momen tangis-tangisan itu udah diatur oleh MC eh kamu malah ngajakin bunda nangis sekarang!" Jawab Diah, sambil menghapus air matanya sendiri.

"Anggap aja kita lagi latihan untuk acara nanti bun!"Seru Ruby yang sempat-sempatnya disaat seperti ini malah bercanda.

"Kamu ya!! Bunda ini nangis betulan!! bukan sedang latihan!!" Diah langsung mencubit ujung hidung Ruby.

Belum lepas rasa kangennya bersama putrinya yang telah ia kira meninggal itu, sekarang Ruby sudah akan meninggalkan nya sekali lagi untuk ikut bersama pria yang Ruby cintai.

"Nanti kalau kamu sudah tinggal di Jepang..kamu harus mau belajar bahasa Jepang. . bunda dengar orang jepang tidak terlalu paham bahasa Inggris.. apalagi bahasa Indonesia atau pun Thailand. Biar kamu bisa membantu Putra dalam interaksi bisnis nya di sana." Diah malah jadi memberikan wejangan pada putrinya itu.

"Bunda tenang aja! Ruby udah belajar bahasa Jepang dari kemarin-kemarin. Bunda gak percaya? Ruby praktikan ya. ... eheem . eheem .." Ruby cek suara terlebih dahulu.

"Dengerin ya bunda .." Ruby mencoba memamerkan kemampuan bahasa Jepang yang sudah dia pelajari beberapa hari ini...

"Watashinonamaeha rubīdesu.." ujar Ruby, lalu terlihat bingung sendiri dengan yang dikatakan nya.

"Eh bener gak ya?"Tanya nya dengan nada tidak yakin.

"Astaga Ruby!! kamu nanya nya ke bunda!! ya mana bunda tahu!" celetuk Diah.

"Nyonya maaf.. ini Mua nya sudah datang." Seru Sella si assiten rumah tangga yang sudah berhasil menemukan MuA yang menghias Ruby tadi.

#3

"Nyonya maaf.. ini Mua nya sudah datang." Seru Sella si assiten rumah tangga yang sudah berhasil menemukan MuA yang menghias Ruby tadi.

"Oo.. iya!! Cepetan perbaiki hiasannya pengantin wanita ini. Tadi dia habis latihan menangis untuk acara setelah akad nikah nanti." Sindir Diah pada Ruby yang terlihat tertawa.

Paling tidak kedatangan sang bunda membawa secercah kebahagiaan di hari duka nya ini.

"Nah gitu dong! Kalau tertawa seperti ini kamu jadi cantik!!!!!" seru Diah sambil mengotak-atik kotak make up milik MuA itu.

Diah pun ingin memperbaiki make up yang jadi kurang cling karena ikut menangis bersama Ruby tadi.

"Tiara mana Bun?" Tanya Ruby yang tiba-tiba ingat kembarannya.

"Tiara ada di kamar sebelah bersama Reza. Mereka akan turun setelah ijal kabul Putra dan semua proses pernikahan kalian selesai." Jelas Diah pada putrinya.

"Kenapa? kamu mau bertemu Tiara?" Tanya Diah pada Ruby.

"Gak usah repot-repot untuk manggil neng Tiara kemari non.. Non cukup liat saja ke cermin sebab wajah neng Tiara percis sama dengan wajah nya non!!" timpal Sella sambil tersenyum.

Ruby pun menatap lurus ke cermin besar di lemari pakaian yang ada dihadapannya.

"Benarkah wajah ku sangat mirip dengan Tiara? lalu kenapa Putra jatuh cinta pada Tiara bukan pada ku jika memang wajah kami sama."rintih Ruby pilu. Menatap wajah nya di cermin besar itu.

"Bun!! Ruby belum siap juga??!!" Seru Alvin yang hanya kepala nya saja nongol di balik pintu kamar Ruby.

"Adek mu, Alvin!!! Pakai acara-acara latihan nangis segala!!!!!!" Ujar Diah dengan matanya yang sengaja dia sipit-sipitkan melihat ke arah Ruby yang sedang tersenyum.

"Cepetan!!! itu ijab kabulnya akan segera di mulai!!!" teriak Alvin panik sebab dia sudah mendengar suara ayahnya mengucapkan kalimat ijab kabul.

"Ayoo donk mbak! cepetan!!" Diah pun jadi ikutan panik karena teriakan Alvin.

"Selesai!!" seru mbak-mbak MuA itu sambil mengangkat tangan ala peserta master chef ketika waktu memasak telah habis.

Diah langsung berdiri dan menghampiri Ruby yang sudah terlihat sangat cantik setelah riasan nya di perbaiki oleh MuA

"Kamu siap sayang?" Tanya Diah, menatap Ruby dengan sejuta rasa cinta yang terpancar dari matanya.

Ruby tersenyum dan mengangguk pelan."Ruby siap Bun." Ruby pun berdiri.

Dalam hati nya saat ini berbagai rasa tengah campur aduk.

#Sedih, karena dia tahu rumah tangga nya tidak akan bahagia.

#Bahagia, karena tak bisa dia dustai bahwa dia sangat menginginkan pernikahan ini dan akhirnya dapat terlaksana hari ini.

#Marah, karena ternyata orang yang dia cinta tidak mencintainya.

#Haru, karena setelah acara ini dia harus berpisah lagi dengan keluarga yang baru saja dapat di jumpai lagi setelah belasan tahun lamanya.

Tapi Ruby harus bisa menutup semua itu rapat-rapat dalam hati nya agar tidak ada yang tahu apa yang dia rasa di dalam sana.

"Alvin.. tolongin bunda! itu pegangin ujung kebaya nya Ruby, biar gak nyeret gitu di lantai. Pas Ruby mau turun tangga nanti baru kamu lepasin ke lantai." perintah Diah pada Putra keduanya itu.

Alvin pun berjongkok dan mengambil ujung kebaya yang menjulur ke lantai itu."yang ini bunda?" Tanya Alvin sambil mengangkat ujung kebaya itu.

"Benar!" jawab Diah.

"Baca basmalah ya nak! Begitu Mc meminta pengantin wanita untuk gabung ke bawah kita turun." Ujar Diah pada Putrinya itu.

Ruby pun hanya mengangguk tanpa berkata apa pun.

"Bismillah.."Gumam Ruby dalam hati.

Walaupun dia sangat benci dan marah ketika Putra mengakui mencintai Tiara bukan dirinya, tapi Ruby selalu berdoa agar hati Putra dapat kembali pada nya.

****

"Alhamdulillah,.. Dengan telah selesai nya pengucapan kalimat ijab kabul dari ayah pengantin wanita dan pengantin pria yang telah di sah kan oleh kita bersama di majelis ini, maka sudah sah lah Dino Saputra menikahi putri dari bapak Ilham Rajasa, nona Ruby Aerithia Jolynn. Untuk itu kami minta kepada ibu pengantin wanita untuk dapat membawa pengantin wanita hadir bersama-sama kita di ruangan majelis ini." Terdengar suara Mc acara sudah memerintahkan untuk pengantin wanita turun ke ruang acara akad nikah.

"Ayo sayang .." Ujar Diah pada Ruby

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!