NovelToon NovelToon

Jebakan Terindah

#1

Mata Clare menatap jauh keluar jendela ruang kerja nya. Clare termenung melihat awan-awan yang membawanya kembali ke flash back kejadian tadi malam. Clare mengurut-urut kepala keningnya yang mendadak terasa sakit. “

Apa yang terjadi!!!! mengapa aku bisa jatuh dalam jebakan mereka!”rutuk nya dalam hati.

#FLASH BACK ON

“Siapa kau?” Ucap Clare dengan pandangan yang tidak begitu jelas karena efek dari obat lucnut yang di masukan oleh adik tiri nya ke dalam gelas minumannya.

Clare mencoba turun dari tempat tidur itu tapi kepala nya terasa sangat pusing dan pandangannya kian kabur.

Selain itu Clare juga merasakan ada panas yang sangat luar biasa membakar diri nya dari dalam sana.

”Apa sebenarnya yang terjadi pada ku!” Batinnya, mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi pada nya sebelum ia sampai di kamar ini.

Tapi seperti nya Clare tidak dapat mengingat apa-apa saat ini. Otaknya terlalu sakit untuk di bawa berpikir.

“Cantik juga!!” ujar seorang pria tua yang hanya mengenakan kimono tidur itu sambil menyeringai dan menatap Clare dengan tatapan lapar.

“Aku tidak boleh berada disini! Aku harus lari!” ujar Clare yang kembali mengumpulkan sisa-sisa tenaga yang ia miliki dan berusaha untuk bangun dari tempat tidur itu.

“mau kemana kau manis??” Pria tua bangka itu menghadang Clare sambil tertawa.

Dengan pandangan yang mulai tidak lurus Clare mencoba menerobos untuk lari tapi kini dalam pandanganya pria tua itu ada dua orang. “Kenapa dia ada dua orang? Aku harus lewat mana?” seru Clare dalam hati.

“mau kemana cantik! Ayo kita bersenang-senang dulu! wanita- wanita tadi sudah menjual mu pada ku! Jadi kau harus melayani ku! Kau tidak boleh kabur dari kamar ini sebelum melayani diri ku sampai puas.” Ujar si pria tua bangka.

“Apa? Jadi Fla dan Vannessa telah menjual ku!! Tega nya mereka melakukan ini!!” batin Clare.

Dalam kesedihannya setelah mengetahui kalau dirinya masuk dalam jebakan dari dua sepupu nya, Clare mencoba untuk bangkit.

Clare melihat ke kiri dan ke kanan dengan pandangannya yang mulai buram, mencari benda yang dapat ia jadikan pelindung dirinya.

“Sial! Tidak ada apapun disini!!” rutuk nya karena tidak ada apapun di dalam sekitar ranjang itu kecuali lampu tidur.

Clare menatap lampu tidur itu dengan pandangan yang mulai tidak jelas. Dan akhirnya ....

“Aaa...” Pekik Clare saat tangannya menyentuh besi batangan lampu tidur itu yang ternyata cukup panas.

“hahahaa... apa yang kau lakukan sayang? Kau memegang itu? Itu panas cantik! Tangan mu bisa terbakar!!” ujar pria gendut itu.

Tapi siapa sangka, Clare malah kembali memegang batangan lampu hias yang panas itu dengan sekuat tenaganya dan memukul leher satu dari bayang pria yang dilihat nya.

Dan untungnya, itu benar adalah leher si pria tua yang asli.

“Aaaaaaah!!” Si pria tua itu pun tersungkur ke lantai.

Clare tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia pun berlari sekuat tenaga yang di bisa untuk kabur dari kamar itu.

Clare membuka pintu itu dan lari ke sembarangan arah. Menurut Clare yang terpenting saat ini adalah kabur dari pria tua mesum itu.

“ Dimana ini? aku harus kearah mana? Ucap nya saat melihat ada persimpangan.

”Lurus, belok kiri atau belok kanan?” Clare semakin bingung. Mana pandangannya pun mulai tidak fokus.

Di tambah tubuhnya kian terasa panas.

Kalau lah kesadarannya yang sedikit ini pun mulai menghilang, sudah pasti Clare akan membuka pakaiannya karena saking panas yang ia rasakan saat ini.

****

Hai...ini karya kak Upe yang juga akan tayang bulan ini... bantu untuk support karya ini ya ...

ini ceritanya anak Zee dan Raya...

Dan ingat untuk booming Like dan comment.

#2

“Ya tuhan aku harus kemana??” seru Clare berpeganan di dinding.

“Aku tidak boleh berlama-lama disini! Aku harus segera pergi! Tidak! aku tidak bisa pergi dalam keadaan begiini!! Aku harus mencari kamar yang terbuka! Tu buh ku benar-benar terasa pan as!!” gumam nya sambil melihat ke segala ara.

Clare pun melangkah kaki ke arah kanan.

Sebuah pilihan asal yang di ambil nya karena dia sendiri tidak tahu kemana sebenarnya dia ingin pergi.

Clare berjalan tergopoh-gopoh sambil mendorong pintu kamar satu persatu, berharap ada salah satu kamar yang pintu nya tidak terkunci.

Setelah cukup lama Clare berjalan, akhirnya Clare menemukan sebuah kamar yang pintu nya tidak terkunci.

Clare mendorong pintu kamar itu.

Mungkin semua orang akan mengatakan Clare sudah gila berani masuk ke kamar orang yang tidak dia kenal begitu saja.

Tapi tidak untuk Clare. Sebab saat ini kewarasan otak nya sudah sirna semua nya.

Yang terasa kini oleh nya hanya tubuhnya yang terasa kian memanas.

Dan hanya satu saja tujuan masuk ke kamar itu, dia ingin mencari bak mandi untuk merendam tubuh nya yang terasa panas dari dalam itu.

Clare pun masuk. Dalam pandangannya sama sekali tidak ada siapa-siapa dalam kamar itu.

Clare langsung mencari kamar mandi sebab ia ingin merendam tubuhnya di dalam bathup.

Tanpa ada rasa ragu, begitu ia menjumpai kamar mandi, Clare langsung masuk ke dalam kamar mandi itu.

Dalam keadaan yang semakin tidak stabil, Clare mengisi bathup dengan air dingin kemudian ia mulai menanggal pakaiannya.

Setelah semua pakaiannya tanggal, Clare pun masuk ke dalam bathup dan tanpa ia sadari ia pun mulai tertidur.

Itu adalah hal terakhir yang Clare ingat saat ia bangun pagi harinya.

Namun yang menjadi pertanyaan besarnya keesokan hari nya adalah, mengapa saat dia membuka mata nya, bukan nya kamar mandi yang dia lihat, melainkan punggung seorang pria.

Punggung yang terlihat tegap dan kekar tapi sangat halus bagikan porselin.

“Mati aku! kenapa aku bisa ada disini??” gumam Clare pelan. Clare menggigit kuku nya. Dia harus berpikir cepat sebelum pira ini berbalik.

“Melihat dari punggung nya yang polos, sepertinya telah terjadi sesuatu antara aku dan dia.” Clare pelan-pelan mengangkat selimutnya dan benar saja, tubuhnya sudah sepolos bayi di balik selimut itu.

Setelah melihat kondisi diri nya, Clare semakin yakin kalau setelah terjadi sesuatu antara dirinya dan pria itu.

“Aku harus pergi sekarang juga!” ujar Clare semakin panik.

Clare pun pelan-pelan turun dari tempat tidur itu. Tapi saat dia akan beranjak turun, Clare merasakan pedih di selang kangnnya.

Walaupun masih muda, tapi Clare tahu mengapa bagian inti nya terasa sakit.

Itu sudah pasti karena sela put da ra nya telah di sobek oleh pria yang sedang tertidur pulas itu.

Pria yang telah me me ra wa ni nya selamam.

Clare sebenarnya bukan wanita yang kuat hanya saja untuk saat ini, cukup air mata nya jatuh ke dalam saja.

Tidak perlu dia meraung untuk mengekspresikan semua rasa yang bercampur di dalam dirinya.

Sebab, pertama hal itu percuma, secara semua nya telah terjadi.

Dan kedua dia harus kabur dari tempat itu.

Kalau dia meraung meluapkan isi hati nya maka sudah pasti pria itu akan terbangun. Dan jika pria itu terbangun, siapa yang tahu apa yang akan pria itu lakukan.

Clare melihat ke segela arah untuk mencari pakaiannya. Clare lupa kalau pakaiannya dia copot di kamar mandi.

“Astaga!! Aku menanggalkan pakaian ku di kamar mandi!! Kenapa malah aku cari di dalam ruangan ini." Clare bangkit dan mencoba untuk berjalan. Walaupun pedih tapi dia tetap coba untuk berjalan.

#3

Clare melihat pintu kamar mandi tertutup dan rasa nya tidak mungkin bagi nya untuk membuka pintu itu, karena pasti akan menimbulkan bunyi yang mungkin saja dapat membangun pria yang sedang tertidur itu.

Clare melemparkan lagi pandangannya ke tempat lain, mencari apakah ada sesuatu yang bisa ia kenakan untuk keluar dari kamar.

Kali ini mata Clare tertuju pada baju kaos dan celana joger yang ada di atas sofa. Tanpa pikir panjang Clare mengambil baju kaos dan celana jogger itu. Lalu mengenakan nya dengan segera.

Setelah semua nya terpasang, walau tanpa dalaman, Clare segera keluar dari kamar itu.

"kleek...." Terdengar suara pintu ditutup dengan hati-hati.

Setelah Clare sampai di luar, baru lah semua emosi nya muncul. Tangisnya pecah.Clare bahkan terjongkok lemas di depan pintu kamar hotel itu.

“Tega nya mereka melakukan ini pada ku!!!” pekik Clare dalam hati, merutuki perbuatan para sepupu nya.

“aku akan melaporkan kalian pada kakek! kakek harus tahu apa yang telah kalian perbuat pada ku.” Ujar Clare.

“Bahkan jika harus terjadi perang maka biarlah! Aku akan mengungkapkan semua kejelekan kalian di depan kakek. Aku yakin kali ini kakek tidak akan membela kalian!”

***

Sesampainya di rumah

Clare masuk ke dalam rumahnya, dan mata nya langsung melotot ketika melihat seluruh anggota keluarga ada di ruangan itu.

Seakan-akan mereka memang sedang menanti kepulangan Clare.

Wajah Clare menjadi pucat. Dilihatnya sang kakek yang menatapnya penuh kebencian.

"Dari mana kamu Clare?" Tanya sang kakek dengan suara beratnya.

Clare merasa seperti seorang maling yang tertangkap basah dalam melakukan aksinya. Dengan hati yang tidak menentu Clare menjawab pertanyaan kakekbnya dengan gugup, "A-aku -!" Jawabnya terhenti sebab rasa takutnya membuatnya gugup.

Semua keberaniannya tadi hilang seketika. Apalagi setelah melihat ada banyak sekali keluarga mereka di dalam sana. Clare yakin pasti sepupu - sepupu nya telah merencanakan sesuatu.

Belum sempat Clare mencerna apa yang sedang dua wanita jahat itu rencanakan, tiba-tiba.....

"Kakak, kemana kakak semalam? Aku terus mencari kakak di seluruh ruangan pesta! Dan kenapa baju kakak sudah tidak sama dengan baju yang kakak kenakan tadi malam! Kakak nginap di rumah siapa? Bukankah kakak tidak memiliki teman akrab dari dulu?" Vanessa terus mengajukan sederetan pertanyaan kepada Clare dengan wajah innocent nya.

Clare menatap sepupunya itu dengan penuh kebencian. “Bisa-bisanya dia bersandriwara sedemikian bagus nya saat ini.” batin Clare. Dia benar-benar telah jatuh dalam jebakan dua orang ini.

"Clare!!! Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan Vanessa!" Kini sang kakek kembali membentaknya itu.

" Kakek jangan emosi seperti itu. Nanti kakek bisa sakit!" Terdengar suara sang bibi, seoalah-olah sedang menenangkan sang kakek tapi percaya lah, itu tidak benar.

"Clare sayang," ujar Marta dengan tatap penuh kasih sayang keponakannya itu, "Kemana kamu pergi semalam? Marta tersenyum memandang Clare, namun senyumnya kali ini berbeda.

Clare kini hanya bisa terdiam. Dia tidak bisa mengungkapkan apa yang terjadi pada nya. Terlalu banyak keluarga mereka disana. Clare tidak mungkin cerita kalau dia telah menghabiskan malam dengan pria yang tidak dia kenal semalam.

“apa pandangan mereka pada ku setelah mendengar semua cerita ku? Apa mereka akan percaya?” mendadak Clare merasa tersudutkan.

"Kakak.. kenapa kakak meninggalkan ku dan kak Fla sendirian di pesta itu? Untung aku bertemu kak Antoni. Dia akhirnya mengantar ku dan kak Fla pulang? Kalau kakak ada janji dengan teman, seharusnya kakak tidak usah mengajak ku tadi malam untuk keluar." Ucap Vanessa, berpura-pura kecewa Clare meninggalkannya.

"Kau-...!!" Baru saja Clare ingin membela dirinya, sang bibi langsung memotong pembicaraannya.

"

Clare, apa kau tahu, Vanessa menangis ketika pulang tadi malam. Dia takut kamu kenapa-napa!"timpal Marta.

"Kalian-...!!!" Kembali omongan Clare harus terpotong namun kali ini oleh arah sang kakek

"Kamu sungguh anak yang tidak tahu diuntung Clare!!!" Cepat katakan, kemana kamu semalam!! Jangan buat malu keluarga Clare Louisa!!!!" Suara kakek mengaum keras di dalam ruangan itu membuat hati Clare menjadi sangat ciut.

Apa yang mesti dikatakannya, apakah kakek akan percaya kalau dia dijebak sehingga menghabiskan malam dengan pria tak dikenal?

Apakah kakek akan percaya kalau bukan dia yang mengajak Vanessa dan Fla ke pesta, melainkan dialah yang diajak oleh Vanessa dan Fla ke pesta?

Clare memejamkan matanya, dengan hati yang bergemuruh dan air mata yang sudah mulai tergenang di matanya, Clare memilih untuk tidak menceritakan apa yang telah terjadi.

Dia tidak memiliki bukti kuat untuk menjatuhkan para sepupunya dan bibi nya.

Sedangkan saat ini semua orang sedang menjadi saksi semua ucapan palsu bibi dan dua anal bibi nya itu pada Clare.

Semua melihat Clare pulang pagi hari setelah semalam pergi ke pesta. Dan pulang dengan pakaian yang berbeda pula.

Apa lagi yang bisa Clare katakan sebagai pembelaan. Tidak ada. Akhinya dengan berat hati Clare terpaksa meminta maaf pada sang Sang kakek.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!