...Romance 00. Duka seorang Pemuda....
Cinta? Romansa? Kedua hal itu pasti dimiliki oleh setiap makhluk hidup. Namun, kedua hal itu memiliki banyak kisah didalam prosesnya.
Namun, semua kisah itu dilakukan oleh seorang pemuda demi untuk mendapatkan poin sistem yang mana poin itu bisa ditukar dengan uang nyata.
Nama pemuda itu, Arya Juana, 16 tahun dan masih duduk di sekolah menengah atas. Awal nya, Arya berpikir hidup di keluarga yang sederhana dan tergolong keluarga miskin.
Ayahnya Joseph Juana, dia bekerja sebagai nelayan di kapal ikan perairan timur Persatuan Indonesia. Dikarenakan pekerjaan itulah membuat Arya jarang bertemu dengan ayahnya itu mungkin bisa hitung setahun dua atau tiga kali bertemu.
Lalu, Ibunya Arya. Dwi Putri. Dia telah meninggal dunia saat Arya berumur 4 tahun lantaran penyakit kanker darah yang di derita dan saat Arya sudah berumur 10 tahun. Teman-teman sebayanya di sekitar Arya sering meledek dan menghina Arya bahwa ibunya meninggal bukan karena sakit melainkan di kutuk.
Arya yang sangat itu masih kanak-kanak menjadi marah karena ledekan nya tersebut. Meski begitu, Arya hanya bisa diam dan menerima nya.
Arya tinggal di perkampungan terpencil yang ada di Makasar. Dia tinggal seorang diri di sana. Meski begitu, terkadang ada tetangga yang membantu nya karena merasa iba dengan kehidupan Arya.
Arya yang sudah berumur 16 tahun, dia pun terbiasa dengan kehidupan kesederhanaan nya itu terkadang juga di waktu luang. Arya mencari uang sendiri dengan membantu salah satu tetangga yang membuka usaha nya di pasar.
Banyak pekerjaan yang dia lakukan disana seperti mengangkat barang, mengantar barang dan membeli beberapa barang pasar.
Karena itulah membuat sekolah Arya terbengkalai dengan sering tidak masuk sekolah dan tidur di kelas.
Walaupun begitu, Arya anak yang pandai dan selalu mendapatkan peringkat pertama di kelasnya. Maka dari itu, pihak sekolah tidak mempermasalahkan absensi dan sikap yang tidur di kelas nya.
Sampai suatu hari di jam istirahat, wali kelasnya datang ke kelas dan memanggil Arya.
"Arya, kemari sebentar!" seru wali kelas yang masih berada di dekat pintu.
Arya yang tidur mengunakan kedua tangan nya diatas meja terbangun. Lalu, dia bangun dan beranjak dari kursi menghampiri walikelas nya itu.
Walikelas itu bernama Indra. Selain walikelas 10-D, Pak Indra juga mengajar sejarah dan dia merupakan sosok guru yang baik dan perhatian.
"Ada apa, pak?" tanya Arya.
Saat Arya bertanya seperti itu, ekspresi pak indra berubah sedih dan empati menatap Arya.
"Arya, bapak mendapatkan kabar bahwa ayah kamu meninggal dunia saat dia tengah berlayar mencari ikan dan saat ini jenasah nya berada di rumah sakit umum," ucap pelan Pak Indra.
Mendengar perkataan itu, Arya sontak terkejut hingga melangkah mundur satu langkah dan ekspresi nya pun berubah sedih dan bingung menanggapi berita itu.
"Tidak mungkin ... bagaimana bisa?" ucap kaget Arya.
Semua teman-teman sekelas nya pun menjadi terdiam dan melihat kearah Arya dengan tatapan simpati.
Pak Indra pun memegang bahu kanan Arya.
"Arya, bapak turut berdukacita. Kuat kan hatimu! Sekarang, kamu bapak izinkan untung pulang lebih cepat!" ucap Pak Indra.
Arya yang mendengar itu, dia sontak berpamitan dengan walikelas nya itu. "Terimakasih, pak. Saya pulang dulu!"
Pak Indra mengangguk kepalanya dan melihat respon itu, Arya sontak berlari meninggalkan kelas tanpa memikirkan tas dan buku nya yang masih ada di meja nya.
Salah satu murid wanita menghampiri pak Indra.
"Pak, bagaimana dengan tas dan buku-bukunya Arya?"
Pak Indra sontak melihat kearah murid wanita itu, "Adira, kamu mau menemani bapak untuk pergi ke rumah sakit dan membawakan tas juga buku Arya. Kita akan menyusulnya setelah pulang sekolah!"
Nama murid wanita itu Adira dan dia merupakan teman dekat dari Arya yang mana dia berteman sejak sekolah menengah pertama. Maka dari itu, Adira pun tidak menolak perintah dari wali kelas nya tersebut.
"Baik, pak," jawab Adira.
Disisi lain, Arya yang berlari keluar kelas hanya bisa menangis meski dia mencoba menahan nya namun, air mata masih menetes.
Setelah itu, Arya pun mengambil sepeda nya dan melajukan sepeda nya itu sekuat tenaga hingga menghasilkan kecepatan tinggi.
Selama perjalanan, Arya mengingat tentang kenangan-kenangan bersama ayahnya itu yang mana ayahnya telah merawat dan membesarkan nya seorang diri sejak umur empat tahun dan kini, dia harus kehilangan sosok tersebut.
Setibanya di rumah sakit dan salah satu dokter menunjukkan jenasah nya, Arya hanya bisa menangis dan memarahi ayahnya tersebut.
"Ayah, kenapa kamu meninggalkan ku seorang diri disini?! Kenapa ayah menyusul ibu?! Kenapa!" ucap keras Arya disertai dengan tangisan serta memukul jenasah yang ayah dan diakhiri dengan memeluknya.
Beberapa saat kemudian, Arya sudah tenang dan sedang berdiam diri menundukkan kepalanya di kursi depan ruang jenazah didatangi oleh Adira dan Pak Indra.
"Arya, bagaimana?" tanya Pak Indra.
Arya yang mendengar itu, dia melihat kearah Pak Indra dan Adira.
"Saya sedang menunggu pengurusan pemakaman nya," jawab Arya dengan senyum paksa meski wajahnya sudah sangat pucat dan merah.
"Kalau begitu, Arya kamu tidak perlu khawatir. Bapak akan mengurus semua nya!" jawab Pak Indra. Lalu, dia melihat kearah Adira. "Adira, kamu disini saja dahulu menemani Arya!"
Adira pun mengangguk kepala. "Iya, pak."
Setelah itu, Pak Indra meninggalkan Arya dan Adira. Lalu, Adira pun duduk disamping Arya.
"Arya, aku membawa buku dan tas mu," ucap Adira.
Mendengar itu, Arya sontak menoleh kearah Adira dan tersenyum kepada nya.
"Terimakasih, Adira. Kamu sudah datang dan membantu."
"Apa sih, Kamu? Santai aja kaya yang sama siapa aja?" jawab Adira yang diakhiri dengan tawa kecil.
Tawa kecil Adira itu pun membuat Arya juga tersenyum lebar.
"Nahh, gitu dong dan aku turut berdukacita," ucap Adira dengan senyuman lebar.
"Terimakasih," jawab Arya.
Lalu, Adira dan Arya pun saling bertukar senyum.
Keesokan harinya, Arya yang sudah lebih tegar mengadakan pemakaman yang sederhana dan hanya segelintir orang yang hadir dalam Pemakaman itu lantaran keluarga Arya dan diri nya sendiri kurang bergaul dengan banyak orang.
Setelah para tamu sudah pulang dan hanya Arya seorang diri di tempat itu. Tidak lama kemudian, di rumah duka terjadi keributan yang membuat Arya penasaran dan bangkit berdiri. Lalu, dia pun menghampiri sumber keributan tersebut.
Setibanya disana, Arya melihat ada seorang pengemis yang ingin masuk dan makan didalam rumah duka akan tetapi, para petugas keamanan menghentikan nya
"Bapak, saya sudah kasih uang. Kenapa bapak masih disini? Sana pergi!" seru penjaga keamanan.
Meski begitu, bapak paruh baya pengemis itu tidak mau pergi dan bersikukuh untuk masuk kedalam rumah duka.
Salah satu wanita dewasa yang juga pengunjung pemakaman lain berseru.
"Cepat usir dia! Dia sangat kotor!" ucap wanita dewasa.
Disamping wanita dewasa itu terlihat anak gadis seusia Arya dan dia terlihat sangat cantik dengan rambut panjang hitam nya. Saat Arya melihat nya, gadis itu pun menyadari tatapan Arya itu namun saat melihat Arya, gadis itu sontak memalingkan wajahnya.
Menyadari itu, Arya mengembalikan pandangan kearah pengemis dan memutuskan untuk membantu nya dengan menghampiri pengemis itu dan memberikan pengertian kepada penjaga keamanan.
"Sudah pak, biar saya saja yang menjamunya. Secara kebetulan, tamu sudah pada pulang dan makanan masih banyak tersisa," ucap Arya.
"Baiklah, anak muda. Bawa dia!" jawab penjaga keamanan.
"Cepat! Cepat! Bawa dia sangat kotor dan menjijikkan!" ucap wanita dewasa.
Lalu, Arya pun membawa pengemis paruh bawa itu ke ruang pemakaman ayahnya dan dia menyantap banyak makanan disana.
"Maaf, pak. Makanan nya kurang begitu enak dan sedikit," ucap Arya yang duduk dihadapan pengemis paruh baya tersebut.
Pengemis paruh baya itu tidak mempedulikan ucapan Arya dan terus melahap semua makanan hingga tidak tersisa.
Arya yang melihat sikap pengemis paruh baya, dia tidak mempermasalahkan nya karena juga makanan itu tidak ada yang akan memakan nya.
Setelah minum dengan puas, pengemis paruh baya itu mengambil nafas lega karena kekenyangan dan mulai berbicara.
"Terimakasih, anak muda. Kamu telah membantu bapak dari rasa lapar ini," jawab pria paruh baya dengan senyuman lebar.
"Sama-sama, Kek. Lagian makanan ini juga tidak ada yang makan karena aku jauh dari kerabat dan keluarga kami miskin jadi tidak banyak yang mengenal keluarga kami." Arya menoleh kearah foto ayahnya. "Ayah seorang nelayan yang lama bisa pulang dan menemui ku dan beliau membesar ku seorang diri dari umur empat tahun," jawab Arya.
Pengemis paruh baya itu menoleh kearah foto ayahnya Arya. "Kakek turut berduka cita."
Arya yang mendengar itu, dia mengalihkan pandangannya ke kakek pengemis dan memberikan senyuman.
"Terimakasih, kakek."
Tidak lama juga kakek pengemis mengembalikan pandangan kearah Arya. Lalu, dia mengambil kalung yang dikenakan yang mana kalung itu terdapat cincin merah hitam dan kakek itu memberikan nya kepada Arya.
"Anak muda terimalah ini sebagai bayaran telah membuat kakek bau ini kenyang!"
Melihat cincin itu begitu bagus walaupun tertutup oleh debu. "Tapi, kakek ini terlalu berharga untuk ku. Tidak usah, saya ikhlas membantu kakek."
"Kakek tahu kamu ikhlas maka dari itu, kakek memberikan nya kepada mu dan ubahlah hidup mu agar kedua orang mu bahagia di atas sana juga biarkan kakek ini tidak ada hutang budi kepadamu," ucap Kakek Pengemis.
Mendengar ucapan kakek itu yang memaksa, Arya pun menghela nafas dan memberikan senyuman. "Baiklah, kakek! Aku akan menerima kebaikan kakek," jawab Arya seraya menerima cincin tersebut.
Saat Arya menerima nya, kakek pengemis sontak tersenyum.
"Terimakasih, anak muda. Kamu telah membebaskan beban kakek dan siapa namamu?" ucap Kakek Pengemis.
"Saya Arya Juana, kek."
"Arya kah. Nama yang bagus. Baiklah, kakek pergi dahulu," ucap kakek yang diakhiri dengan beranjak diri dan Arya juga beranjak diri.
"Iya, kakek. Hati-hati dijalan!" ucap Arya.
Setelah itu, kakek pengemis itu pun pergi meninggalkan Arya. Lalu, dia melihat cincin pemberian kakek pengemis itu.
"Cincin yang bagus. Aku akan menyimpan nya."
...# System Of Romance #...
Arya Juana (Kim bum).
...Romance 01. Cincin System Of Romance....
Seusai pemakaman selesai, Arya pun kembali ke rumah kecilnya dan langsung merebahkan diri nya di lantai karena jika Arya ingin tidur, dia harus memasang kasur lipat nya dahulu namun, Arya tidak melakukan nya karena kelelahan.
"Ahfuuu ... Capeknya!"
Saat rebahan, Arya pun tidak bisa tidur dan dia juga teringat akan kakek pengemis yang meminta makan. Lalu, dia teringat sesuatu.
"Ah, iya. Aku tidak mempertanyakan alamat nya dan nama kakek itu," gumam Arya sambil rebahan dan dia pun teringat akan cincin pemberian kakek pengemis tersebut.
Arya yang mengingat itu, dia sontak bangun dari rebahan dan mengambil cincin yang masih tergantung di tali biasa.
"Cincin ini cukup tidak ya di jari ku?" gumam Arya.
Saat muncul pertanyaan itu, Arya sontak melepaskan cincin dari tali dan mengambil cincin yang tergantung. Lalu, dia memasang nya di jari telunjuk tangan kanan nya yang mana ukuran nya pas.
"Wow ... Lucky. Cincin nya pas di jari ku!" ucap Arya seraya mengangkat tangan nya keatas.
Sesaat Arya memakai cincin itu sebuah cahaya muncul dari mata cincin itu seperti proyektor yang berupa layar udara dengan tulisan disertai suara pemberitahuan.
Kling!
[Selamat anda telah menjadi pewaris Sistem Of Romance!]
Melihat itu, Arya sontak menurunkan tangan nya dan menjadi sedikit panik. "Apa-apaan ini?!" seru panik Arya.
Lalu, tulisan pun berubah di layar udara tersebut.
Kling!
[Pengunduhan Sistem Of Romance. Dimulai ... 1% ... 20% ...
Ditengah proses itu, Arya yang panik dan takut sontak mencoba melepaskan cincin itu dari jarinya namun, tidak berhasil sedangkan proses masih berjalan.
... 50% ... 75% ... 100%. Pengunduhan Selesai!]
Mengetahui bahwa proses itu baik-baik saja, Arya pun bernafas lega karena dia berpikir proses itu akan membunuhnya lalu, dia memutuskan untuk memantau nya.
"Sebenarnya, cincin apa ini?" ucap bingung Arya.
Disisi lain, proses masih berjalan.
Kling!
[Proses Verifikasi dimulai ... 1% ... 30% ... 50% ... 70% ... 100%. Verifikasi selesai!]
Kling!
[Selamat anda mendapatkan 2.000 poin sebagai penguna baru!]
Kling!
[Anda telah mendapatkan buku panduan System Of Romance.]
Setelah beberapa tulisan itu, layar udara menghilang dan kembali seperti semula.
Arya yang bingung dan tidak percaya dengan layar yang dilihatnya, dia pun mengucek matanya. "Eh? Hilang! Bagaimana cara nya memunculkan layar itu lagi?"
Arya yang penasaran dengan layar udara yang sebelumnya dilihat nya, dia pun memeriksa cincin itu dan mencoba melepaskan nya namun, tidak berhasil.
"Yang benar saja, cincin ini benar-benar menempel di jariku!" kaget Arya.
Lalu, Arya pun mencoba memeriksa ke sisi yang lain dan saat menyentuh garis merah muncul layar udara berubah beberapa ikon kecil seperti beranda smartphone nya dan disana hanya ada dua ikon.
Ikon pertama berupa ikon [Status], ikon kedua yaitu ikon [S-book] atau sistem Book.
Melihat menu itu, Arya pun terkagum-kagum.
"Wuahh ... cincin ini apakah teknologi masa depan?"
Arya yang penasaran dengan layar itu, dia pun menekan salah satu ikon yaitu ikon [Status].
Kling!
[Status.
Nama: Arya Juana.
Gender: Pria.
Tempat / Tanggal lahir: Makassar, 6 Juni 2006.
Pekerjaan:
- Pelajar Sekolah Menengah Atas Kelas 10.
Gelar: Tidak ada.
Ketrampilan:
• Pengetahuan umum tingkat A.
• Pengetahuan Sosial tingkat A.
• Pengetahuan Alam tingkat A.
• Kemampuan kebugaran tingkat F.
• Kemampuan bela diri tingkat G.
• Kemampuan teknologi dan informasi tingkat F.
• Kemampuan seni tingkat F.
• Kemampuan musik tingkat E.
• Kemampuan Fashionable tingkat H.
• Kemampuan mengemudi tingkat D.
• Kemampuan Hospitality (tata sikap) tingkat F.
Sistem Romance.
Poin: 2.000.
Romance Relationship: tidak ada. ]
Melihat status itu, Arya masih bingung dengan layar yang ada dihadapan nya.
"Ge! melihat kemampuan ku itu seperti nya aku sangat bodoh dalam bidang fisik dan Sistem Romance? Romance Relationship? Jadi, apakah aku harus menjalin hubungan dengan seseorang?" ucap analisa Arya seraya mengusap dagunya dan tersenyum sendiri.
Meski, Arya masih sedikit bingung dengan fitur status yang dimiliki nya. Arya memutuskan untuk mengesampingkan nya dahulu.
Lalu, Arya pun menutup layar dan membuka menu selanjutnya yaitu fitur [S-book]. S-book atau System book adalah sebuah fitur yang mirip seperti E-book yang mana berguna untuk mengajari pemilik sistem untuk meningkatkan kemampuan nya dalam bentuk kotak-kotak kecil dan salah satu kotak itu, ada sebuah buku yang berjudul Buku panduan System Of Romance.
Arya yang tidak mengerti apa-apa tentang sistem yang digunakan nya itu, dia pun sontak menekan S-book itu yang memunculkan layar udara sebesar 14 inci berisikan data panduan System Of Romance.
Dalam buku itu, dijelaskan secara lengkap pengunaan, fungsi dan keuntungan dari System Of Romance diantaranya;
Sistem of Romance adalah sebuah sistem yang membantu pemiliknya untuk mendapatkan orang yang dikasihi nya dan mendapatkan cinta sejati nya.
Jika pemilik memasukan sosok wanita yang dipilih nya kedalam sistem, maka didalam prosesnya itu, sistem akan memberikan beberapa hadiah dan bonus menarik diantaranya;
- Bergandengan tangan, 10 poin per menit.
- Berpelukan, 100 poin.
- Pernyataan Cinta, 1.000 poin
- Berciuman, 10.000 poin.
Dan, Bersek, 100.000 poin.
Namun, jika pasangan tidak mengizinkan nya ataupun menolak maka poin tidak bisa didapatkan.
Ada pun bonus yang akan diberikan yang mana saat pemilik sistem memiliki pacar lebih dari satu maka pemilik sistem akan mendapatkan bonus kelipatan nya sebagai contoh nya. Jika, pemilik mempunyai dua pacar maka bonus akan dilipatgandakan satu kali atau X1, jika pemilik sistem memiliki tiga pacar maka bonus akan menjadi dua kali atau X2 dan begitu pun seterusnya.
Dan, poin itu dipertukarkan dengan uang sebesar satu dollar Amerika per satu poin nya ataupun S-book.
Itulah pemahaman Arya dalam pengunaan System Of Romance. Meski begitu, Arya menghela nafas panjang.
"Ahufuu ... apakah aku bisa mengunakan nya ya?" gumam Arya seraya menggarukan kepala belakang nya.
...# System Of Romance ... Bersambung. #...
...Romance 02. Mencoba System...
Keesokan harinya, Arya berangkat seperti biasa dengan mengunakan sepeda ontel nya dan setibanya, Arya di parkiran sekolah.
Adira juga datang dan baru masuk gerbang namun, langkah nya terhenti disaat melihat Arya yang sedang memarkirkan sepeda nya dengan wajah yang tersenyum kecil.
Sedangkan, Arya tidak sadar dengan tatapan itu dan masih sibuk dengan sepeda nya sampai dia melangkah kearah Adira.
"Adira," sapa Arya seraya berjalan menghampiri nya.
"Hei," jawab santai Adira. Lalu, saat Arya sudah berjarak dengan nya. Adira menyambut ucapan nya. "Kamu sudah lebih baik. Padahal kamu bisa saja izin dahulu untuk istirahat!"
"Tidak usah, aku harus maju kedepan dan kematian ayahku ini membuat ku lebih semangat untuk belajar lebih giat lagi," jawab Arya dengan senyuman lebar.
Saat mendengar itu, Adira sontak mengacungkan jempol nya dan tersenyum lebar. "Bagus, ini baru Arya yang selalu bersemangat dalam segala hal kecuali olahraga dan bela diri."
Arya yang mendengar itu, dia tertawa kecil. "Ini pujian atau sindiran?"
Adira tersenyum lebar. Lalu, dia menghadap kanan dan berjalan pelan seraya berkata. "Entahlah. Tergantung apa pemikiran mu?"
"Eh?" respon datar Arya dan dia pun mengikuti langkah Adira.
Lalu, saat Arya dan Adira melangkah bersama kedalam kelas Arya pun terpikir sesuatu seraya melihat cincin yang dikenakan nya.
"Apakah lebih baik aku mencoba nya kepada Adira? Aku harap dia tidak marah lagi saat ini hanya Adira, wanita yang dekat dengan ku," batin Arya.
Setelah itu, Arya mengambil nafas dalam-dalam. Lalu, mengutarakan sesuatu kepada Adira.
"Adira?" panggil Arya.
Saat Arya memanggil nya, dia pun menghentikan langkahnya dan melihat Arya.
"Ada apa?" jawab Adira.
Lalu, Arya pun juga menghentikan langkahnya dan menghadap ke arah Adira.
"Adira, bi- ... Bi- Bisa tidak menemani ku besok?" pinta Arya yang mana secara kebetulan besok adalah hari Minggu.
"Mau kemana?" sambung tanya Adira.
"Aku ingin berjalan-jalan dan aku ingin mengajak mu. Kamu bisa?" tanya Arya.
Adira yang mendengar itu, dia mengangguk kepalanya dan tersenyum. "Iya, aku bisa."
Mendengar itu, Arya pun tersenyum senang.
Dimalam sebelum nya, Arya yang sudah mengetahui nilai tukar dari poin SOR. Dia pun menukarkan 1.000 poin nya menjadi 1.000 USD dengan fitur [Penukaran] yang mana fitur itu didapatkan seusai membaca buku panduan dan jika dirupiahkan dengan kurs Indonesia saat ini sebesar 15.000 rupiah. Maka, Arya pun mendapatkan 15.000.000 rupiah dan jumlah segitu Arya baru pertama kali melihatnya. Bahkan melihat jumlah itu di ATM minimarket, tubuh Arya gementar dengan rasa yang bercampur aduk.
Selain itu, Arya juga membeli [S-Book] di fitur [S-Book Market] yang mana fitur ini juga didapatkan setelah membaca buku panduan. Lalu, Arya membeli beberapa S-Book diantaranya.
Cara mendekati wanita yang baik, 100 Poin.
Tipe pria yang disukai oleh kebanyakan wanita, 100 poin.
Arya membeli kedua S-Book itu dikarenakan buku itu berisikan data yang lengkap dan rinci dibandingkan dengan website atau buku cetak.
Dan, keesokan harinya. Arya bangun lebih pagi, berpakaian rapih dari atas sampai bawah juga memakai parfum yang mana semua penampilan nya Arya ikuti dari S-Book dan dibelinya setelah pulang sekolah.
Setelah semua rapih, Arya mengambil nafas dalam-dalam dan mempersiapkan mentalnya lantaran ini merupakan kencan pertama nya meski, belum resmi berpacaran.
Lalu, Arya menepuk kedua pipi dengan kedua tangan nya.
"Oke, aku siap! Semoga tidak terjadi apa-apa!"
Seusai Arya pun meninggalkan rumah dan pergi ke tempat temu janji dengan Adira.
...# System Of Romance #...
Estimasi Bab ini:
System Poin:
Menukar poin dengan uang, 1.000 poin.
Membeli S-Book, 2.00 poin.
Sisa: 800 poin.
Tabungan:
Sisa saldo asli Arya, 350k Rupiah.
Penukaran poin, +15 juta.
Membeli pakaian dan perlengkapan, -500k.
Sisa saldo: 14,85 juta.
..._____...
Adira Nurani (Pamela Bowie)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!