NovelToon NovelToon

Journey Of Love

episode 1

Toko Baju kenangan

Seorang perempuan berusia 26 tahun sedang membereskan baju-baju yang di gantung di dalam mall bernama mall jaya.

"Sinta! kamu sudah selesai membereskan nya?" tanya Ibu Tina sang pemilik toko.Sinta tersenyum manis. senyumannya tak pernah berubah di makan waktu.

"Sedikit lagi Bu Bos!"

Sinta Putri Azahra, atau biasa yang di panggil Sinta. perempuan itu kini tumbuh menjadi wanita dewasa berparas cantik dengan body bak model. walaupun Sinta hanya berkerja sebagai pelayan toko.

Namun banyak para pelanggan di dominasi oleh ibu-ibu sosialita menginginkan Sinta sebagai menantu. tapi Sinta hanya membalas nya senyum tipis. karena di hatinya sudah tertulis nama seseorang dari dulu hingga sekarang. nama tersebut masih bertengger indah.

"Sinta apakah masih ada pelanggan saya yang menginginkan kamu jadi mantunya?" tanya Tina. beliau sudah hapal betul dengan pertanyaan itu. Sinta menggangguk kecil.

"Apa kamu menolak nya?"

"Iya Bu Bos."

"Kamu menolak nya karena 'dia ', kan?"

Sinta tidak menjawab pertanyaan Tina membuat kepala Bos nya itu pening.

"Astaga Sinta sampai kapan kamu seperti ini?kamu harus move on! buka hatimu untuk orang lain. saya yakin banyak yang suka sama kamu."

"Saya gk tau Bu. saya masih bingung sama hati saya."

"Sinta, saya tahu kamu sangat mencintainya. tapi lihat keadaan sekarang. kamu perlu membuka pintu hatimu untuk orang lain. beri mereka kesempatan agar bisa meluluhkan hati mu."

"Kamu harus keluar dari perasaan mu yang dulu. buka lembaran baru, okay?"

Nasihat Tina benar. Sinta terjebak dengan perasaan dulu. Ia sering berpikir apakah orang tersebut memiliki perasaan yang sama dengannya?

sedangkan hubungan mereka hanya sahabat.

"Bu Bos ada benarnya. saya akan mencoba membuka hati saya untuk orang lain."

"Okay Sinta. saya siap bantu! apa perlu saya bantu cari?"

Sinta menggelengkan kepalanya cepat. tanda tidak setuju ucapan Tina.

"Eh enggak usah Bu Bos. biar saya cari sendiri aja."

"Baiklah. oh iya sudah berapa kali saya bilang kamu jangan manggil saya Bu Bos! cukup panggil Bu Tina aja!"

"Iya Bu Tina."

"Lagian kamu kan sudah kerja sama saya sudah lama. jangan keikutan anak baru!"

"Iya Bu Tina."

Sinta sudah berkerja di sana hampir 5 tahun. beliau sangat baik padanya, bagi Sinta beliau bukan hanya Bos nya tapi teman curhat sekaligus ibu kedua.

"Ya sudah saya mau ke meja dulu, mau memeriksa keuangan."

"Baik."

Sinta kembali membereskan baju-baju. namun lagi-lagi perasaan itu menghampiri di dalam hatinya.

Sekarang dia lagi apa ya? apakah sudah makan? I miss you ...

Seoul, Korea Selatan

Suara tepuk tangan mengema memenuhi sebuah ruangan.

"Bagus sekali. penelitian anda sangat luar biasa. ini akan memajukan bidang kesehatan karena dokter Kim Daeshin telah berhasil menciptakan sebuah obat kanker tanpa perlu kemoterapi."

"Ya bahkan dokter Kim Daeshim ini akan di kenal seluruh dunia."

Yang di puji hanya tertawa. terlihat dimple smile nya.

"Terima kasih banyak Mr Alex dan Mr Jeef. kalian berdua bisa saja."

"Obat buatan anda akan di umumkan minggu depan di seluruh dunia dan bisa saja akan di produksi secepatnya. lagian anda sudah mendapatkan izin sekarang oleh kementerian kesehatan dunia kan?"

"Iya Mr Alex saya sudah dapat izin."

"Saya dengar anda akan mencoba pertama kali di sebuah rumah sakit? apa benar?"

"Iya Mr Jeef saya akan mencoba obat buatan saya di sebuah rumah sakit. karena tanpa bantuan sang pemilik rumah sakit tersebut penelitian saya tidak akan berhasil."

"Di mana?"

Kim Daeshim tersenyum kembali.

episode 2

Malam harinya 3 orang pria sedang minum-minum di sebuah apartemen.

"Selamat my brother. gk sia-sia usahamu selama ini. setiap hari melakukan penelitian bahkan istri dan anakmu sampai jarang bertemu."

"Benar juga perkataanmu Jeon. tapi bagaimana pun selamat hyung."

Kim kembali menampilkan dimple smile nya. walaupun sudah berumur 33 tahun, namun dimple smile miliknya menarik perhatian semua orang.

"Oh iya dimana kedua teman kita itu? apa mereka belum pulang Min? saat acara tadi hyung tidak melihat mereka?"

"Mungkin sebentar lagi hyung."

Tak lama kemudian terdengar suara bel yang mengalihkan perhatian mereka.

"Itu dia mereka. aku akan buka pintunya."

Min membuka pintu. terlihat seorang pria dan wanita berusia 26 tahun berdiri di sana.

"Akhirnya kalian datang juga, pesta sudah di mulai dari tadi."

"Maaf Min hyung, oh iya Kim hyung ada di dalam?" tanya si pria.

"Ada masuklah. dia sedang menunggu kalian berdua."

"Kim hyung!" teriak wanita itu.

"Berisik sekali kau Amel. ini sudah malam," tegur Jeon. wanita itu tertawa kecil.

"Maaf Jeon hyung. oh iya selamat ya Kim hyung penelitian mu berhasil."

Amel memeluk Kim begitu pun sebaliknya.

"Ya terima kasih. dimana temanmu?"

"Tuh," tunjuk si wanita ke pria yang berjalan menuju mereka.

"Selamat Kim hyung. I am proud of you. semoga makin sukses."

"Thanks Raihan."

Mereka saling berjabat tangan dan berpelukan sebentar.

"Kalian seharusnya menghadiri acara hyung tadi," rajuk Kim.

"Sorry hyung kami mengurus keperluan," gumam Raihan pelan.

"Keperluan apa?"

"Belanja oleh-oleh hyung untuk pulang," jawab Min. Kim membulatkan matanya terkejut.

"Keterlaluan! kalian berdua lebih mementingkan belanja oleh-oleh daripada hyung sendiri!"

Omelan Kim membuat semua orang tertawa.

"Maaf hyung banyak yang minta oleh-oleh. jadi aku dan Amel harus membelinya."

"Astaga! hyung juga belum beli oleh-oleh!"

"Jeon juga!"

"Apalagi Min."

Raihan terkekeh mendengar ucapan ketiga hyung nya.

"Tidak perlu para hyung."

"Tidak perlu bagaimana Raihan? masa hyung tidak memberikan oleh-oleh pada keluarga mu apalagi ke omamu. hyung harus mengucapkan terima kasih kepadanya karena berkat bantuan dana omamu penelitian ini berhasil," ucap Kim.

"Dan juga sudah memberikan kami bertiga izin untuk berkerja di rumah sakitnya," tambah Jeon.

Yap. Kim, Jeon dan Min akan berkerja di rumah sakit harapan. tepatnya rumah sakit milik Raihan nantinya.

"Tidak usah hyung. cukup kedatangan kalian bertiga oma pasti senang."

"Setiidaknya kami beli sedikit saja raihan. tidak enak dengan tangan kosong," ucap Jeon pelan.

"Seterah kalian bertiga aja."

"Ya sudah ayo kita lanjutkan lagi pestanya!" teriak Min. masing-masing mengangkat gelasnya.

"Kau tidak mau ikutan Raihan?"

"Tidak Min hyung."

"Raihan tidak minum Min," bisik Kim.

"Baiklah Kim hyung. Sorry ya Raihan."

Raihan menggeleng kan kepalanya sambil tersenyum.

"Tidak masalah hyung."

Ting.

Gelas mereka saling beradu.

...*****...

Keesokan harinya, toko baju kenangan ramai seperti biasa. karena menurut para pelanggan toko tersebut menjual baju bermodel namun dengan harga terjangkau.

Sinta sangat sibuk melayani para pembeli. banyak yang ingin tahu pendapat Sinta tentang baju yang mereka beli padahal itu buat mereka sendiri.

Menurut para pembeli pendapat Sinta sangatlah bagus dan banyak yang setuju. para pelayan toko lainnya iri pada Sinta mereka bahkan sering bergosip tentang sinta di belakang.

Namun bagi Sinta itu tidaklah penting karena berarti Ia sudah menjalankan tugasnya dengan baik.saat Sinta sibuk melayani tiba-tiba di kagetkan.

"DOR!" Sinta dan para pembeli terkejut.

"Astaga! ternyata kalian berdua!"

Dua orang itu hanya menampilkan senyum lebarnya.

"Susi! Dinda! kaget tau gk gua!" ucap Sinta kesal. mereka berdua meringis malu.

"Maaf semuanya," ucap Dinda.

"Kaget saya Neng."

"Sekali lagi maaf Bu.kami berdua minta maaf."

Susi dan Dinda menunduk seraya mengatupkan tangannya minta maaf.

"Oh iya, gua punya kabar mengejutkan buat lu!"

"Apaan sih Sus? Nanti dulu ya gua lagi sibuk."

"Udah Sus kita tungguin aja, kasihan Sinta emang lagi sibuk."

"Ok. Sinta kita tunggu di tempat biasa ya?"

"Iya nanti gua nyusul."

Susi serta Dinda melangkahkan kakinya ke toko minuman depan toko tempat Sinta kerja. itu tempat biasa mereka kumpul.

"Mely minuman biasa."

"Okay kak Dinda."

Mely sudah hapal betul pesanan mereka. tak lama minuman pun siap.

"Ini minuman seperti biasanya kak Sus, kak Din."

"Thanks Mely. yang 1 lagi nanti ya nunggu Sinta."

"Okay kak Dinda."

Setengah jam kemudian, Sinta menghampiri mereka bertepatan Mely juga menghantarkan minuman.

"Ini dia kak cantik."

Mely memang biasa memanggil Sinta kakak cantik. usia nya baru 20 tahunan.

"Makasih banyak ya Mely."

"Sama-sama kak cantik, Mely kebelakang lagi ya."

"Semangat!"

"Okay."

"Oh iya katanya kalian punya kabar mengejutkan buat gua, kenapa?" Sinta meminum es coklat biskuit nya.

"Gua denger 'dia ' akan tinggal di sini lagi SELAMANYA!" ucapan Susi membuat Sinta tersedak.

"Sinta! lo gk apa-apa kan?"

Dinda menepuk-nepuk pundak belakang. Sinta mengatur napasnya.

"Lo serius Sus?"

"Serius lah! gua gk bohong Sinta sumpah deh."

Siinta terdiam cukup lama.

Berarti dia akan kembali lagi?

episode 3

Sinta terdiam cukup lama hingga Susi menggoyangkan pundaknya.

"Sinta? lo melamun?"

"Hah? enggak kok, Sus lo seriusan kan? 'dia ' akan tinggal di sini gitu?" tanya Sinta lagi.

"iya Sinta cantik. malahan dia akan tinggal di sini selamanya."

"Lo juga tau, Din?"

Dinda mengagguk mantab sambil minum jus jeruk nya.

"Kalian tau dari mana?"

"Bos gua."

"Sus?"

"Sama. dari bos gua juga."

"Maksudnya Arga dan Rio ?"

keduanya mengagguk mantab sekali lagi.

"Ya iyalah. mereka kan bos kita dan kita sekretaris mereka," jawab Susi santai.

...***...

Dinda melangkah kakinya di Perusahaan Alam grup.

"Males banget sih gua di suruh jadi sekretaris orang ya gk gua kenal. papah gk takut apa anaknya nanti di perlakukan aneh gitu?"

3 hari yang lalu papah Dinda menyuruhnya datang ke perusahaan tersebut. Ia akan menjadi sekretaris.

Anehkan?

Seharusnya di interview dulu, tapi ini langsung di suruh kerja aja. papahnya sih bilang kalau CEO nya itu anak dari temen nya.

Tapi kan tetap aja Dinda takut. Ia menuju resepsionis.

"Permisi mbak, saya ingin bertemu dengan CEO Alam grup."

"Apa sudah buat janji?"

"Kata papah saya tinggal temuin aja. tapi saya gk tau ruangannya."

"Namanya siapa mba?"

"Dinda Aryani."

Resepsionis itu mencari di laptopnya.

"Ketemu, nama mbak ada di disini. mbak naik lift menuju lantai 5. di sana langsung terlihat ruangan CEO nya."

"Baiklah. kalau begitu saya permisi."

Dinda naik lift menuju lantai 5. benar saja di lantai 5 ruangan CEO terlihat. Dinda mengetuk pintu dari dalam samar-samar terdengar menyuruhnya masuk.

"Permisi."

Dinda melihat seorang pria tinggi nya sekitar 180 cm lagi menghadap jendela. saat menoleh Dinda hampir terjungkal saking kagetnya.

"ARGA!"

"Lo Dinda kan? temen Sinta dulu?"

Dinda mengagguk kecil. Arga nampak tidak percaya bertemu kembali dengannya.

"Lo ngapain di sini?"

"Gua di suruh bokap buat jadi sekretaris CEO nya Alam grup."

"Berarti lo yang akan jadi sekretaris gua."

"Lo CEO nya?"

"Lo gk baca tulisan di pintu? tulisannya 'CEO ' ya berarti gua lah CEO nya."

Dinda meruntuki kebodohannya.

Bodoh lo Dinda! ngapain tanya kaya gitu sih?

"Oke. gua akan terima lo jadi sekretaris gua, tapi awas kalau kerja lo gk bener."

Dinda menahan kesal di hati mencoba bersabar menghadapi makhluk satu ini.

"Iya. bawel banget sih lo!"

"Sana pergi, ruangan lo di luar. pelajari berkas yang ada di atas meja besok pagi rapat sama klien."

"Mana mungkin! gua ini baru masuk kerja! masa udah harus ketemu klien?"

"Ya kan emang tugas lo jadi sekretaris gua," ucap arga enteng tanpa perduli tatapan maut dari Dinda.

Sabar Din ... sabar ...

"Kalau gitu gua permisi."

Sebelum Dinda pergi, ucapan Arga kembali membuatnya emosi.

"Mulai besok panggil gua mas Arga."

"Enak aja! besok gua panggil lo pak tua! titik!"

Arga malah tertawa terbahak-bahak.

"Gua bercanda Din, panggil aja Pak Arga."

"Bodo amat! gua tetap panggil lo pak tua! titik gk pake koma!"

Dinda menutup pintu dengan keras. tidak peduli dengan tatapan para karyawan.

"Dasar dari dulu gk pernah berubah, masih aja galak. tapi gua cinta."

Ternyata dari dulu sampai sekarang Arga masih susah move on dari Dinda. walaupun tidak ada hubungan apapun diantara keduanya, Arga mencintai Dinda dengan tulus meski terkadang membuat Dinda kesal setengah mati.

Dasar cinta itu emang rumit.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!