Nuna Jeno
Awal
NCT Dream baru saja selesai syuting membuat vlog di daerah kota Seoul, setelah selesai anak dream memutuskan untuk beristirahat di kediaman Jeno, salah satu member nct dream itu.
haechan
"hoi aku haus nih ga ada minuman apa? Jeno?"
ya seperti biasa haechan selalu saja aktif
renjun
"ga sopan banget kamu Chan"
Jeno
"sebentar aku panggil bibi dulu"
Jeno pun pergi memanggil bibi yang biasanya bantu bantu di rumah untuk meminta tolong membuatkan minuman dan juga camilan, setelah itu Jeno balik lagi dan duduk bersama dengan member lainnya.
seperti aktivitas biasanya jika teman teman sedang kumpul, mereka bercanda canda mendengar lelucon yang haechan buat dan sekali kali renjun menatap kesal ke haechan karena anak beruang itu selalu menjahilinya.
suara pintu terbuka dengan keras bahkan haechan yang sedang membuat candaan pun terdiam karena terkejut
sesosok wanita yang lebih tua dari mereka berjalan dengan santainya padahal jika di lihat lagi pakaian putihnya berlumuran darah, di tangannya pun terdapat darah yang mengalir.
ah sepertinya wanita itu baru pulang dari dinasnya. member dream saling berpelukan ketakutan melihat sosok wanita itu.
jeno dan jaemin hanya bisa menghela nafas dan menatap wanita cantik itu. seakan akan pandangan seperti ini sudah biasa bagi mereka berdua.
Jeno
"nuna! haiss.. kebiasaan sekali si"
Jeno menghampiri wanita yang di panggil nuna itu.
Zifan
"oh jeno-ya, sudah pulang?"
lagi lagi Jeno menghela nafas berat
Jeno
"nuna kalo luka diobati dulu! teman teman Jeno semuanya ketakutan, lihat!"
zifan a.k.a. nuna-nya Jeno melihat para member dream. zifan hanya menatap datar dengan polos.
Zifan
"ah maaf, kalian lanjutkan saja"
setelah berbicara seperti itu zifan pergi melewati mereka dan menaiki tangga untuk menuju kamar miliknya.
Jeno menatap khawatir nuna-nya itu.
Jeno
"kalian lanjut dulu aku mau ke atas"
Jeno
"BIBI TOLONG PEL LANTAINYA!!"
teriak Jeno yang langsung sigap direspon oleh pembantu yang di sana. Jeno berlari untuk cepat sampai ke kamar zifan.
jisung
"h..Hyung barusan itu apa? zombie?"
chenle
"mana ada zombie si sung"
jaemin
"he'em nuna-nya Jeno"
mark
"ko kamu ga kaget na?"
jaemin mengangkat bahunya lalu meminum minumannya, semua member menatap jengah melihat tingkah jaemin.
jaemin
"aku udah biasa liat nuna zifan kaya gitu, kalian kan tau aku dari SMA sama Jeno jadi udah kebiasa liat nuna pulang luka luka gitu."
renjun
"emang nona zifan kenapa bisa gitu?"
jaemin
"nanti aja biar Jeno yang jelasin, aku malas"
member menatap masam ke arah jaemin yang sedang bersantai dengan camilannya.
Jeno
"kenapa ga di obati dulu nuna?"
Jeno wajahnya udah pucat pasi melihat zifan yang berdarah darah. sedangkan yang dikhawatirkan hanya menatap datar dan mengobati luka lukanya sendiri.
walaupun dari dulu Jeno selalu melihat zifan terluka seperti ini tetapi tetap saja dirinya tidak terbiasa melihatnya.
Zifan
"nuna gapapa Jeno, kamu mending balik lagi sana sama temen temen"
Jeno
"nanti aja, Jeno bantuin nuna dulu"
Jeno pun membantu zifan buat mengobati luka nuna-nya itu, setelah selesai Jeno pun merapihkan kapas kapas yang berserakan dengan noda merah itu.
Jeno
"nuna kenapa ga berhenti aja, Jeno ga mau liat nuna pulang pulang gini terus"
Zifan
"ga bisa dong boy, ini emang udah jadi tugas nuna"
Jeno terdiam, zifan melihat Jeno lalu tersenyum tipis. zifan tau jika adiknya ini sedang mengkhawatirkan dirinya.
Zifan
"aigoo imut banget si jen"
zifan terkekeh lalu mencubit pipi Jeno.
zifan melepaskan cubitannya lalu tersenyum
Zifan
"nuna gapapa Jen, lagi juga nuna emang kemauan sendiri masuk militer ko,, Jeno tenang aja"
Zifan
"nuna juga pelatihannya kan bukan sekali dua kali, luka kaya gini mah udah biasa. kan Jeno tau sendiri nuna latihan terus"
Zifan
"tenang aja selagi ga ke tembak di kepala nuna bakalan baik baik aja"
Jeno menatap tajam ke arah zifan
lalu zifan tertawa dan Bangkit dari duduknya
Zifan
"udah sana kasian teman teman kamu di tinggalin, nuna mau mandi dulu"
zifan berjalan meninggalkan Jeno yang terduduk di kasur milik zifan, tidak lama setelah itu Jeno keluar dan menghampiri teman temannya
Jeno duduk Deket haechan karena ditarik
mark
"itu nuna kamu? dia kenapa?"
nct dream
"what!! ko bisa?"
jisung
"Hyung emang nona kerja apa?"
Jeno
"tentara militer angkatan darat,, dia baru pulang dari dinasnya di perbatasan"
chenle
"baru tau kalo Jeno ada Kakak perempuan"
renjun
"jadi nuna mu ikut jejak ayah Brian?"
Jeno menganggukkan kepalanya
jadi zifan itu tentara angkatan darat di Korea, zifan sendiri memiliki cita cita ingin jadi tentara dan mengikuti jejak sang ayah (Brian viranos). sebenarnya zifan dan Jeno itu bukan saudara kandung melainkan saudara tiri, karena ayahnya menikah dengan ibunya Jeno (Ha Neul).
walaupun demikian keduanya tetap akur seperti saudara kandung.
ibu kandung zifan meninggal karena sakit yang di deritanya pada usia zifan 5 tahun, sedangkan ayah kandung Jeno bercerai dengan ibu Jeno karena kekerasan dalam rumah tangga.
Brian dan juga ha Neul bertemu saat ha Neul sedang berada di Indonesia untuk pergi berlibur dengan Jeno kecil. awalnya mereka hanya berteman biasa seperti layaknya sahabat namun, lama kelamaan keduanya saling menaruh hati dan terjadilah benih benih cinta di antara mereka berdua hingga kejenjang pernikahan.
sedari kecil zifan sudah di ajarkan pelatihan militer yang tidak terlalu berat, dan sengaja di buat oleh Brian. saat itu Jeno masih terlalu kecil jadi Brian ataupun ha Neul tidak mengizinkan Jeno ikut pelatihan seperti zifan. waktu itu pernah Jeno ikut namun hanya sebentar saja.
kedua orang tua mereka tidak memaksa atau menekan untuk selalu mengikuti apa yang orang tua itu inginkan. keduanya selalu mensupport apa pun pilihan kedua anaknya. hingga mereka berdua mempunyai impian masing masing, yaitu zifan berprofesi sebagai tentara seperti ayahnya sedangkan Jeno menjadi idol Korea di agensi SM entertainment.
awalnya kedua orang tua Jeno itu khawatir dengan anak bontotnya karena dunia entertainment itu sangat keras, bahkan banyak rumor jika idol itu ada yang mengakhiri hidupnya sendiri dikarenakan tidak kuat menahan stres dan gangguan lainnya. namun Jeno selalu meyakini keduanya hingga akhirnya Brian maupun ha Neul setuju begitupun dengan zifan yang mendukung keinginan adiknya itu.
Mon maap anggap aja tatonya ga ada
liam datang dengan axvel. mereka berdua salah satu teman dekat zifan di kemiliteran nya
Axvel
"eh Jeno, ada fanfan ga?"
Jeno
"ada Hyung di kamarnya"
liam
"Hyung denger zifan terluka saat bertugas?"
Jeno
"iya Hyung kena di bagian tangan sama di perut, tapi yang di perut hanya luka gores peluru aja"
zifan turun untuk mengambil minum lalu melihat kedua teman temannya sedang mengobrol dengan adiknya.
axvel dan Liam berlarian menghampiri zifan
Zifan
"no peluk! lu pada bau"
Liam terkekeh lalu merangkul zifan, mereka bertiga berjalan ke arah dapur sedangkan para member dream hanya melongo melihat itu. bisa bisanya abis ke tembak jalan santai gitu tanpa beban, pikir mereka.
chenle
"mereka siapa lagi dah? hyung mu?
Jeno
"ya bukan lah, itu temennya nuna emang biasa main ke sini"
terdiam sesaat lalu ponsel milik Mark berbunyi tanda ada telpon dari manajernya.
mark
"manajer telpon di suruh balik ke dorm"
haechan
"aaahh malas pulang"
chenle
"malas banget Hyung"
Jeno
"ayo bangun! awas aja kalo hasilnya ga sesuai sama ekspetasi"
mau ga mau mereka semua akhirnya bangun menuruti perintah jeno. satu persatu member pun prepare untuk kembali ke agensi untuk melanjutkan jadwal mereka.
liam
"loh pada mau kemana?"
Jeno
"di suruh kembali ke agensi Hyung"
Axvel
"padahal baru juga mau gabung"
jaemin
"lain kali deh Hyung"
liam
"cih iya dah yang sibuk mah"
Jeno
"nuna Jeno balik ke dorm dulu ya"
zifan menganggukkan kepalanya
Zifan
"hati hati kalian, oh iya butuh bodyguard ga?"
dream menggelengkan kepalanya
renjun
"tidak perlu kami akan di jemput oleh agensi"
zifan hanya menganggukkan kepalanya paham
Jeno
"yaudah kami pamit dulu"
zifan hanya berdehem dan mengantarkan adiknya sampai depan pintu, zifan melihat ada 2 mobil milik agensi terparkir di luar halaman rumahnya tidak lama mobil tersebut jalan menjauhi pekarangan rumahnya.
Zifan
"kalian kesini ngapain?"
liam
"dapat laporan dari jendral besar"
Axvel
"kita di suruh ke markas pusat"
tanpa bicara apa pun mereka juga pergi menuju tempat dimana Jendral besar berada.
mobil yang dipakai mereka
liam
"gimana keadaan di perbatasan?"
Lian menyetir mobil dengan laju yang sedang karena jalanan hari ini sedikit ramai namun lancar.
liam dan axvel menghela nafas mendengar jawaban dari sahabatnya itu.
Axvel
"maksudnya penyerangannya"
Zifan
"lancar tapi banyak yang luka"
kedua temannya itu berdecak sebal, zifan itu sekalinya malas bicara pasti jawabannya seperti itu terkadang Liam dan axvel tidak mengerti apa yang di ucapkan oleh zifan.
manajer Han / nct
"orang itu masih meneror kalian?"
renjun
"mereka itu siapa sih? bikin emosi aja"
Jeno hanya terdiam mendengar ocehan teman temannya itu.
ya, saat ini nct dream sedang dalam masalah, ada seseorang yang meneror setiap member dream, ntah itu seseorang menelpon lalu mengancam, ada juga yang berisi pesan dengan kata kata yang kotor dan kata kata itu tentu saja berdampak pada mental member.
Jeno yang sedari tadi terdiam kini menoleh ke ponselnya yang mendapatkan pesan
Jeno pun membuka kunci pada layar ponselnya dan melihat siapa yang mengirim pesan
unknown
"hei kalian semua sedang membicarakan ku ya?? hahah kalian segitu penasaran nya dengan ku?? coba lah tebak siapa aku hahahah!!"
unknown
"dream! kalian itu pantas mati! kalian ga pantas untuk hidup!"
Jeno hanya memandang datar isi pesan tersebut. haechan yang penasaran pun langsung mengambil ponsel milik Jeno dan membaca isi pesan tersebut
haechan
"i..ini markeu orang yang neror ngechat Jeno"
haechan membacakan isi pesan tersebut member lain bergidik ngeri
ponsel mereka berbunyi berbarengan.
jisung
"ke..kenapa bisa barengan"
chenle segera membuka ponselnya lalu melihat isi pesan tersebut.
unknown
"hahahah apa kalian ketakutan?? rasakan dasar manusia *** ****–"
chenle membulatkan matanya kala membaca kata kata yang sangat kasar itu
chenle
"sebaiknya kalian jangan buka pesan dari orang itu"
Jeno
"turuti saja permintaan chenle, lebih baik mengabaikannya"
mereka setuju apa yang di bilang chenle dan juga Jeno. akhirnya mereka memutuskan untuk tidak menggubris pesan itu dan mematikan ponsel nya kala si peneror itu menelpon mereka semua.
zifan berjalan di tengah tengah liam dan axvel mereka bertiga menjadi pusat perhatian di gedung pusat kemiliteran itu. kaki jenjang milik zifan melangkah dengan anggun namun juga tegas.
liam mengetuk pintu jendral besar, ketika ada jawaban dari dalam barulah ketiganya masuk ke ruangan itu. di lihat tidak hanya jendral saja namun ada satu orang lagi.
zifan dan yang lainnya mengenali sosok tersebut. pria paruh baya yang memiliki perusahaan SM entertainment. Lee so-man
Zifan
"hormat kepada jendral besar"
ketiga pemuda itu berdiri tegak di depan jendral besar
Jendral Brian viranos /ayah zifan
"zifan bagaiman keadaan di perbatasan?"
Jendral Brian viranos /ayah zifan
Zifan
"siap! izin jawab! perbatasan aman terkendali jendral besar"
Jendral Brian viranos /ayah zifan
"baiklah kalian bertiga silahkan duduk dan berbicara santai saja"
ketiganya duduk di sofa dengan tenang
Jendral Brian viranos /ayah zifan
"kalian tau beliau siapa?"
all : "tentu kami tau jendral"
jendral Brian mempersilahkan tamunya itu angkat berbicara.
Lee so-man
"saya Lee so-man pemilik agensi SM, saya ingin meminta bantuan dari kalian. saya ingin kalian menjadi bodyguard untuk salah satu group idol"
Axvel
"maaf memotong pembicaraan, memang nya kenapa dengan bodyguard agensi?"
Lee so-man menghela nafas
Lee so-man
"bodyguard biasa saja tidak cukup, orang itu selalu saja mengganggu idol kami"
Lee so-man
"iya, manajer Han selalu saja melaporkan ke saya jika para member group itu selalu mendapatkan teror dari seseorang, ntah itu berbentuk pesan ataupun bentuk barang yang di kirim"
Axvel
"apa tidak berganti no? atau apa pun itu untuk menghindarinya?"
Lee so-man
"sudah dilakukan namun tetap saja si peneror itu selalu dapat apa yang ia mau"
Lee so-man
"akibatnya para member ketakutan, saya tidak mau jika group idol itu terjadi hal hal yang tidak di inginkan"
Jendral Brian viranos /ayah zifan
"apa kalian paham?"
all: "siap! kami paham jendral!"
Jendral Brian viranos /ayah zifan
"zifan saya mau kamu yang mengambil tugas ini dan kamu yang bertanggung jawab atas masalah ini"
Jendral Brian viranos /ayah zifan
"kalian akan menggunakan tim c menjadikan bodyguard grup itu dan untuk Liam maupun axvel kalian berjaga dari jauh dan melacak si peneror itu. apa kalian paham?"
all: "siap! kami paham jendral besar!"
Jendral Brian viranos /ayah zifan
"setelah ini kalian keruangan khusus untuk menindaklanjuti langkah kedepannya seperti apa."
Zifan
"perwira pertama pangkat tertinggi kapten di tandai dengan 3 garis"
liam
"perwira pertama pangkat letnan satu (Lettu) ditandai dengan 2 garis"
Axvel
"perwira pertama pangkat letnan dua (letda) ditandai dengan 1 garis"
Teror
zifan menghela nafas lelah, dirinya baru saja pulang dari kantor pusat. ternyata pembahasannya lumayan banyak untuk pengawalan terhadap idol itu.
Ha Neul /mamah zi dan je
“sayang? sudah pulang?”
zifan bangkit dari duduknya lalu menghampiri ha Neul dan memeluknya
Ha Neul /mamah zi dan je
“ya ampun putri mamah pasti lelah”
Zifan
“mamah gimana hari nya? apa ada pasien yang menyebalkan?”
ha Neul dokter cantik itu terkekeh mendengar penuturan putri kesayangan.
Ha Neul /mamah zi dan je
“lancar sayang, yang menyebalkan pasti ada aja tetapi mamah sudah membereskan nya tenang aja hahah”
zifan hanya mengangguk paham
Ha Neul /mamah zi dan je
“kalo kamu gimana? ada yang terluka?”
Zifan
“selalu, luka di tangan dan juga di bagian perut”
zifan menunjukan letak luka lukanya
ha Neul menghela nafas, sama seperti Jeno, ha Neul belum terbiasa melihat zifan yang setiap pulang dari tugasnya selalu membawa pulang luka di tubuhnya
Ha Neul /mamah zi dan je
“mamah bantu ganti perbannya”
zifan hanya menurut dan duduk di atas kasur sedangkan ha Neul mengambil kotak obat dan peralatan medis lainnya lalu memulainya dari mulai membersihkan hingga memperbankan kembali luka zifan
zifan hanya menatap lukanya dengan datar walaupun sakit tetapi zifan hanya tahan saja.
Ha Neul /mamah zi dan je
“tidak sakit?”
Ha Neul /mamah zi dan je
“sakit tetapi ekspresi nya datar saja, haiss kadang mamah suka bingung sama kamu zi”
zifan hanya tersenyum tipis.
Zifan
“mamah akan berangkat lagi?”
ha Neul yang sedang membereskan kotak obat pun terhenti
Ha Neul /mamah zi dan je
“iya, mamah ada jadwal untuk operasi, nanti kamu sendirian tak apa?”
Zifan
“gapapa ma, zifan juga mau istirahat hari ini”
Ha Neul /mamah zi dan je
“baiklah, jangan lupa untuk makan malam”
Zifan
“oh iya mah, tadi ayah bilang kalo kemungkinan ayah pulang besok soalnya ada beberapa hal yang harus di urus di camp”
Ha Neul /mamah zi dan je
“baiklah”
ha Neul berdiri dari duduknya
Ha Neul /mamah zi dan je
“hahah kamu ini selalu saja”
Ha Neul /mamah zi dan je
“sekarang mamah berangkat nee?”
seperti halnya jeno, zifan mengantar ha Neul hingga depan pintu, setelah mobil milik ha Neul pergi baru lah zifan masuk. zifan duduk di sofa dan melihat lihat Instagram miliknya, tidak lama zifan mendapatkan notifikasi pesan jika "jenolee sedang melakukan siaran langsung" zifan langsung saja menonton live Jeno. ternyata Jeno tidak sendiri ada member dream lainnya, zifan pun mengetik sesuatu di live tersebut.
Zifan
“Jeno-ya apa kamu sudah makan?”
Jeno yang sedang melihat komentar pun bergumam kala melihat nuna-nya sedang menonton live miliknya.
Jeno menjawabnya, banyak fans yang kegirangan karena Jeno memanggilnya nuna. namun para fans salah paham dikira nya jeno menyapa fans tetapi Jeno sedang berbicara ke nuna-nya yang sedang nonton itu
unknown
“ya! matilah kalian!”
unknown
“kalian tidak pantas jadi idol!”
zifan melihat banyak komentar negatif yang bertuju ke member dream.
zifan pun mengetik sesuatu
Zifan
“@unknown hei pecundang bau! apa kau sendiri pantas hidup? lebih baik kau saja yang mati bukan kah itu lebih baik? jangan menganggu urusan orang lain!”
zifan mengirim pesan itu dan di bacakan oleh salah satu member namun dengan gumaman saja. live tersebut semakin ramai karena para fans dream menyerang si akun tanpa nama itu.
unknown
“@fanfan-zi hei kau siapa huh!?”
unknown itu men- tag zifan
Zifan
“@unknown ingin tahu? mari bertemu?”
jaemin
“haiss kenapa sangat ramai”
renjun
“banyak sekali yang menyerang”
mark
“tolong tenanglah kalian”
haechan
“abaikan saja jangan di pikirkan”
unknown
“@fanfan_zi bertemu? hahah jangan salahkan aku jika kamu ketakutan nantinya, dan saya kan lacak dimana kamu berada hahaha!”
Jeno
“nuna” gumamnya pelan
Zifan
“@unknown ah lacak saja jika bisa, datanglah saya akan tunggu kamu sebelum jam 12 malam. jika tidak datang maka salah satu anggota tubuh kau akan menghilang dari tempatnya bagaimana? setuju?”
zifan mengirim pesan tersebut, banyak komentar yang mendukung aksi zifan banyak juga yang memaki si akun tanpa nama itu, tidak sedikit juga fans yang menenangkan idol kesayangannya itu.
Jeno
“sepertinya live kali ini sampai disini dulu”
nct dream
“sampai jumpa di live selanjutnya sijeuni”
live tersebut berakhir meninggalkan para fans yang kecewa karena live-nya hanya sebentar saja
ponsel zifan berdering nyaring kala ada yang menelpon
Zifan
“astaga lihat anjing kecil yang menggemaskan ini”
zifan pun mengangkat telpon dari sang adiknya
Jeno
“hallo nuna? nuna baik baik saja?”
Zifan
“aigo jeno-ya kenapa begitu panik?"”
Jeno
“nuna jangan menantang si akun tanpa nama itu”
Zifan
“kenapa? nuna tidak takut dengannya”
Jeno
“tapi nuna itu bahaya, Jeno ga mau nuna terluka gara gara heters ga jelas itu”
Zifan
”tenang lah boy nuna tidak akan terluka”
Zifan
“nuna hanya menggertak nya. tetapi jika dia datang bagus lah jadi nuna tidak perlu repot repot menyelidikinya”
zifan terkekeh mendengarkan bentakan adiknya
Zifan
“jangan khawatir dengan nuna, pikirkanlah diri mu dan juga member lainnya. jangan sampai kalian terkena omongan buruknya yang menimpah mental kalian nantinya”
Zifan
“eoh? jadi kalian mendengarkan semuanya?”
haechan
“tentu, haechan log speaker nuna”
Zifan
“hahah dasar kalian ini”
Jeno
“nuna udah dulu nee? manajer memanggil kita. nuna jangan lupa untuk makan malam”
panggilan telpon itu pun di matikan. zifan meletakan ponselnya di meja, sepertinya yang terkena teror itu adalah boygroup nct dream. pikir zifan
Zifan
“haahh~ Jeno semoga kamu baik baik saja. kenapa juga tidak bilang nuna jika kamu dapat teror seperti itu”
pelayan
“nona muda saatnya makan malam”
zifan bangkit dan berjalan ke arah meja makan. setelah selesai makan zifan beranjak dan beristirahat.
di sisi lain Jeno baru saja kembali dari dorm nya dan duduk di kursi gaming nya.
baru saja duduk, jendela kamar miliknya di ketuk oleh seseorang, Jeno awalnya terdiam namun ketukan itu kembali terdengar. dengan perlahan Jeno mengambil tongkat baseball dan menggenggamnya dengan erat lalu berjalan perlahan ke arah balkon.
Jeno membuka pintu nya dengan cepat lalu mengarahkan tongkat itu kedepan namun tidak ada siapa pun hanya ada tulisan dengan cairan merah yang di duga seperti darah. Jeno pun membaca tulisan itu.
"kalian tidak akan tenang! maka itu temukanlah aku! hahaha dasar idol tidak berbakat! kalian tidak pantas! MATI SAJA SANA!"
Jeno menggenggam erat tongkat itu, dirinya menghela nafas untuk menetralkan emosinya, lalu berjalan masuk kembali ke kamar dan mengunci pintu balkon.
haechan
“Jeno!! Lee Jeno buka pintunya!!!”
Jeno yang mendengar itu segera membukakan pintunya, terlihat haechan yang menangis ketakutan dengan tubuh yang gemetar
Jeno terkejut dengan kedatangan haechan.
tidak menjawab Jeno, haechan segera Membawa Jeno ke kamarnya. Jeno melihat terdapat kotak hitam yang berisi burung gagak penuh dengan darah dan ada kertas yang bertuliskan
"haechan-ah bukankah ini sangat indah? mungkin selanjutnya adalah kau. nantikan lah Lee donghyuck!!"
Jeno meremas kertas tersebut lalu mengajak haechan keluar dari kamarnya
saat Jeno keluar dari kamar haechan, Jeno melihat member lainnya berwajah pucat pasi sepertinya bukan haechan dan Jeno saja yang mendapatkan pesan mengerikan itu.
jisung sudah menangis dan jaemin yang menenangkan walaupun jaemin juga sedang takut sedangkan Mark menenangkan renjun dan juga chenle.
manajer Han / nct
“kalian semua kenapa?”
saat masuk dorm manajer sudah melihat para anggota yang menangis dan itu membuat manajer Han panik dan khawatir
tidak ada yang menjawab pertanyaan manajer.
Jeno
“peneror itu mengirim sebuah pesan yang mengerikan”
Jeno
“dan mengancam semua member lainnya”
manajer Han / nct
“kau juga?”
Jeno
“ya, dia menulis dengan tinta merah namun, ntahlah itu tinta atau bukan tetapi tercium bau amis darah”
manajer Han / nct
“dimana?”
manajer memijat kepalanya pusing karena bukan hanya sekali atau dua kali para member dream mengalami hal seperti ini, belakangan ini selalu aja ada yang berulah. mereka sudah menyelidikinya tetapi tidak ada petunjuk sama sekali.
chenle
“manajer boleh tidak kami menginap di dorm Hyung”
manajer Han / nct
“baiklah kalian segera ke lantai 10, Hyung yang akan urus”
mark
“baik manajer-nim terimakasih”
anak dream segera keluar dari dorm nya menuju dorm nct 127
jungwoo
“eh kalian sini masuk”
Taeyong
“kenapa wajah kalian pucat semua?”
jaehyun
“haechan-ah kenapa nangis?”
haechan berlari memeluk jaehyun yang sudah seperti Kakak kandungnya.
Johny
“Mark, jaemin, Jeno? sebenernya ada apa ini?”
mark
“kami semua di teror Hyung”
jaemin
“orang itu mengirim barang barang yang mengerikan dan terdapat surat yang berisi ancaman, juga kata kata kasar ke setiap member”
taeil
“astaga tapi kalian gapapa?”
jisung
“h..hyung boleh tidak malam ini kami tidur di sini?”
Taeyong
“tentu boleh, kalian boleh tidur di kamar Hyung yang mana aja terserah kalian”
renjun
“baik Hyung terimakasih”
yuta
“tak usah sungkan gitu”
ponsel dream berbunyi kembali
Jeno
“jangan dulu di buka, biar aku yang liat dulu”
doyoung berjalan menghampiri Jeno, Jeno pun membuka isi pesan tersebut dan benar saja pesan tersebut dari si unknown.
unknown
“Hahahaha memangnya jika kalian pindah tempat akan berubah? hahaha tentu saja tidak dasar bodoh!!”
unknown mengirim pesan suara, Jeno pun memutar pesan itu.
unknown
“hahaha mati!! kalian akan mati!! kalian tak–”
pesan suara itu di matikan oleh doyoung
doyoung
“kalian istirahat saja, abaikan jika ponsel kalian berbunyi jika bisa di matikan total saja”
Johny
“kalian istirahat lah”
anak dream pun berpencar ke kamar hyungnya
jisung tidur di kamar Johny
jaemin tidur di kamar taeil
chenle tidur di kamar jungwoo
haechan tidur di kamar jaehyun
Jeno tidur di kamar doyoung
renjun tidur di kamar Taeyong
yuta
“siapa yang berani meneror adik kita”
Taeyong
“kita pun tak tau”
Johny
“orang itu berani sekali sampai dream ketakutan”
doyoung
“apa sebelumnya adik kita punya masalah dengan seseorang?”
taeil menggelengkan kepalanya tidak setuju apa yang di bilang doyoung
taeil
“kita selalu bareng dari masa pelatihan, ga mungkin jika mereka berbuat salah hingga fatal gini”
taeil
“ya aku pun tak tahu”
yuta
“mungkin lagi menenangkan haechan”
jungwoo
“ah iya tadi haechan menangis lebih parah dari yang lainnya”
Taeyong
“yasudah lebih baik kita ke kamar masing masing dan temani adik kita”
sang leader berkata demikian yang langsung di turuti oleh member lainnya.
malam ini berjalan seperti semestinya tidak ada gangguan yang mengganggu member dream seperti setiap malamnya. dream tidur sangat nyenyak begitu pun para hyungnya.
pagi harinya zifan bangun seperti biasa dan sarapan seperti biasa. zifan sedang membuat susu kalsium untuk dirinya.
Jendral Brian viranos /ayah zifan
“tidak ke agensi?”
Brian terkekeh melihat anaknya yang begitu sigap
Zifan
“maaf ayah lupa hehe”
Brian mengusap puncak kepala anak sulungnya itu
Zifan
“nanti akan berangkat sedikit lagi. ayah mau susu kalsium?”
Jendral Brian viranos /ayah zifan
“tidak. apa kau sudah menyiapkan tim c?”
Zifan
“sudah tadi subuh zifan langsung memerintahkan”
Jendral Brian viranos /ayah zifan
“bagus anak ayah pintar!”
Jendral Brian viranos /ayah zifan
“ayah minta tolong jaga adik mu ya, jangan sampai kenapa Napa”
Zifan
“siap ayah zifan tau, zifan akan lindungi Jeno tidak hanya Jeno anggota lainnya juga”
Jendral Brian viranos /ayah zifan
“bagus”
Zifan
“yasudah zifan pergi dulu ayah”
Jendral Brian viranos /ayah zifan
“hati hati”
zifan segera bergegas ke garasi untuk mengambil motornya. hari ini zifan menggunakan motor untuk ketempat pelatihan melihat anggota tim c dan juga Liam, axvel. zifan bertanggungjawab dalam masalah ini.
Ha Neul /mamah zi dan je
“loh sayang mau kemana?”
ha Neul baru saja memarkirkan mobilnya ke garasi dan melihat zifan yang sedang memanaskan motornya
Zifan
“zifan mau ketempat pelatihan mah”
Ha Neul /mamah zi dan je
“yah mamah baru aja pulang masa kamu pergi”
Zifan
“ada ayah tuh di dalam kan mamah jadi bisa berduaan, daripada zifan ganggu lebih baik zifan keluar”
goda zifan ke mamahnya membuat wajah ha Neul memerah malu
Zifan
“udah ya zifan berangkat dulu udah telat nih, daah mamah”
zifan mengecup pipi ha Neul lalu menaiki motornya dan berjalan menjauhi pekarangan rumahnya.
Ha Neul /mamah zi dan je
“haiss anak ituu”
ha Neul memegangi wajahnya yang memerah lalu masuk ke dalam rumah
Lee Donghyuck
zifan memarkirkan kendaran motornya, mobil tim c juga terparkir di halaman agensi.
dirinya melepaskan helm lalu melangkah masuk ke agensi dengan di ikuti anak lainnya. namun langkahnya zifan terhenti karena ada petugas yang menghalanginya
security
“maaf kalian siapa? tempat ini tidak bisa sembarang orang masuk”
ucapnya tegas. zifan pun mengeluarkan kartu identitasnya.
Zifan
“saya di sini ada perlu dengan pemilik perusahaan, saya sudah buat janji”
security itu pun paham lalu memberi ijin untuk masuk, banyak staf dan karyawan lainnya yang melihat kedatangan zifan.
mungkin karena zifan membawa lumayan banyak orang, apa lagi zifan terhitung nya hanya orang luar yang asing yang mana pastinya membuat orang di agensi bingung dan heran.
Axvel
“kita ga pakai seragam aja udah jadi pusat perhatian apalagi pakai”
axvel berbicara dengan gaya sombongnya membuat Liam mendelik sebal. zifan sengaja memerintahkan anggota tim c untuk memakai pakaian santainya agar tidak terlalu mencolok
merasa terpanggil zifan pun menoleh ke sumber suara yang sangat khas itu dan zifan tau siapa pemilik suara itu
Jeno menghampiri dengan disusul oleh member lainnya lalu memberi salam kepada zifan dan yang lainnya
Jeno
“nuna sedang apa di sini?”
Zifan
“hmm?? ngapain ya?? ah iya nuna ingin ikut audisi”
nct dream
“mwo?? jinjja?!?”
zifan, axvel dan Liam terkekeh. anak dream ini sangat lucu namun sayang ada seseorang yang mengacaukan idol ini
Zifan
“nuna hanya mampir untuk main dan sekali kali melihat baby boy nuna yang ingin latihan ini”
wajah Jeno memerah padam karena malu,member yang lain hanya bisa tertawa saja
chenle
“apakah ini sosok Lee Jeno??”
haechan
“tidak chenle, ini adalah sosok kedua dari Lee Jeno yaitu Lee jeni sosok yang sangat menggemaskan”
jeno menjepit kepala haechan dengan lengan yang penuh ototnya itu
jisung
“aigo Jeno Hyung berhenti”
agaknya jisung sedikit tertekan dengan para hyung nya itu
zifan hanya tersenyum melihat interaksi adiknya dengan member lain
liam
"oh iya apa kalian tau ruangan PD-nim?”
renjun
“ah nee, kita tau ayo kami antar”
Axvel
“baiklah terimakasih”
mereka semua berjalan beriringan dengan anak dream untuk menuju ruangan pemilik agensi itu
Zifan
“apa semalam tidur mu nyenyak boy?”
Jeno terdiam sesaat lalu tersenyum cerah
Jeno
“tentu nyenyak, bagaimana dengan nuna? orang itu tidak benar benar datang kan?”
Jeno lebih memilih untuk tidak bilang ke nuna-nya, Jeno ga mau buat zifan khawatir dengan dirinya.
Zifan
“dia tidak akan berani datang, tenang aja nuna tidak mudah untuk di lacak oleh siapa pun. si b***ng*n pengecut itu hanya peneror kelas teri”
manajer Han / nct
“ah dream! kalian di sini ternyata”
jaemin
“maaf manajer kami tidak ijin dulu tadi”
manajer Han / nct
“tidak apa, ah iya kalian semuanya sudah datang ternyata, PD-nim sudah menunggu kalian di ruangan, masuk lah”
liam
“baiklah terimakasih”
manajer Han / nct
“sama sama, dream ayo sekarang kalian harus latihan, pelatih sudah menunggu kalian”
chenle
“hais Hyung aku malas“
jisung
“kajja tidak ada waktu untuk bermalas-malasan chenle”
Jeno
“nuna, Hyung kami pergi latihan dulu”
dream pun pergi dengan manajer, zifan yang sudah berada di depan ruangan PD-nim itu pun mengetuk pintunya. setelah mendapat jawaban dari dalam zifan dan yang lainnya pun masuk
Lee so-man
“kalian sudah datang, duduklah”
zifan axvel dan Liam duduk di sofa anggota tim c hanya berdiri sigap di belakang mereka bertiga
Zifan
“saya akan membagi tim c menjadi 2 bagian”
Lee so-man, Liam dan axvel menghela nafas mendengar zifan berbicara langsung pada intinya tanpa basa basi lagi
Zifan
“6 orang akan berjaga di bagian dorm. sebelum idol itu masuk kalian yang enam orang periksalah dulu setiap kamar jika ada sesuatu yang berbau teror atau pun hal yang mencurigakan ambil dan laporkan pada saya”
Zifan
“bagian 2 akan saya pasangkan 10 anggota jika grup tersebut sedang berada di kegiatan luar. sama seperti bagian satu jika menemukan hal hal yang mencurigakan segera lapor. apa kalian paham?”
tim3
“siap! paham kapten!”
Lee so-man
“zifan apakan ini akan efektif?”
Zifan
“kita lihat perkembangannya dulu beberapa waktu dan menyelidiki semuanya hingga dapat petunjuk namun, jika tidak ditemukan juga saya akan melakukan plan B”
Liam dan axvel selalu kagum melihat zifan yang tegas mengambil keputusan bahkan zifan juga sudah menyiapkan rencana selanjutnya tanpa axvel dan Liam tahu. pantas lah zifan sangat cocok menjadi kapten.
Zifan
"ax awasi pergerakan yang ada di dorm”
Zifan
“liam awasi pergerakan orang di sekitar, siapa pun itu yang mencurigakan segera laporkan”
Zifan
“saya mohon kalian semua untuk berkerja sama, amati, awasi dengan teliti. ingat! identitas kalian untuk sekarang ini adalah bodyguard bagi member dream”
Zifan
“jika kerja kalian tidak becus, siap siap kembali dari sini salah satu anggota tubuh kalian akan ada yang menghilang dari tempat! paham!”
Lee so-man
'anjir anaknya teman gua kenapa killer amat, mampus mampus dah tuh orang yang neror' batinnya
pelatih
“satu... dua... tiga..”
pelatih
“hap.. hap.. gerakan terakhir”
dream sedari tadi latihan dance untuk album terbarunya, semua member bekerja keras untuk itu semua.
alas sepatu yang terbentur oleh lantai marmer menghasilkan suara decitan yang nyaring, suara nyaring itu mengisi ruang latihan dream
pelatih
“baiklah istirahat sebentar nanti kita akan lanjut lagi untuk gerakan berikutnya”
nct dream
“baik, terimakasih coach”
dream pun merebahkan tubuhnya di lantai marmer itu, tubuh mereka penuh dengan keringat dan nafasnya yang tersengal segal
haechan
“ahk! gila dance nya susah banget”
keluh haechan dan juga chenle
renjun
“jangan teriak teriak eoh”
jaemin bangkit dan mengambil minuman lalu membagikan nya ke setiap member.
Jeno melihat jisung yang hanya terdiam mungkin kejadian semalam membuatnya tertekan.
Jeno
'siapa sebenarnya orang itu? kenapa dia meneror kita?' batinnya
Jeno hanya terdiam dan meremas botol minumnya erat membuat Mark yang berada di sampingnya terheran
Jeno tersadar karena teriakan Mark
mark
“hais jinjja? kenapa melamun?”
Jeno
“ntah lah Hyung, Jeno hanya ga habis pikir aja sama yang neror kita, kita salah apa sebenernya sampai orang itu melakukan hal yang membuat para member lain jadi takut dan was was”
Mark menghela nafas, dia sendiri pun bingung harus bagaimana
mark
“jen kita harus jadi penenang bagi mereka semua,, jika kita ikut down juga, kita tidak tahu grup ini kedepannya akan seperti apa”
Jeno terdiam mendengar ucapan Mark lalu menghela nafas berat
semua member menoleh ke sumber suara
manajer Han / nct
“oh ternyata kalian sedang istirahat ya? pas sekali, kalian silahkan masuk”
dream berdiri semua menghadap manajer Han lalu tidak lama zifan datang dengan dua orang di belakangnya yang memegang paper bag ntah berisikan apa
Jeno
“nuna kenapa ke sini?”
Zifan
“tentu melihat mu latihan boy”
liam
“siapa yang ingin makanan?”
Liam mengangkat paper bag tersebut dengan ceria membuat member dream tersenyum bahagia lalu berjalan mendekat ke Liam.
Axvel
“eits jangan lupa untuk minumannya”
renjun
“ah nuna zifan, kami merepotkan mu”
Zifan
“tidak sama sekali, kalian makan lah”
Zifan
“kalian saja, nuna bisa nanti”
jaemin
“tidak. ayo kita makan bersama sama, makanan ini terlalu banyak”
jaemin menarik zifan untuk bergabung dengan yang lainnya. semuanya pun makan dengan di penuhi lelucon yang di buat oleh axvel maupun Liam yang di dukung oleh haechan juga. zifan sengaja datang ke tempat latihan bertujuan untuk menghibur para member agar tidak terlalu memikirkan masalah si peneror itu.
zifan juga tadi mendapatkan laporan dari manajer bahwa semalam lagi lagi si peneror itu berulah zifan segera memerintahkan anggotanya untuk menyelidikinya dan juga mengambil barang barang yang berisi benda teror itu untuk diamankan.
mata zifan melihat ke salah satu member yang lebih muda dari member lainnya
jisung terlihat sangat pendiam dan melamun
jisung
“ah iya nuna zifan?”
Zifan
“kenapa? ko melamun? apa makannya tidak sesuai?”
jisung menggelengkan kepalanya cepat
jisung
“tidak nuna, makanan ini sangat enak! terimakasih sudah repot membawakannya untuk kami”
Zifan
“kalian lebih baik fokus ke karir kalian, jangan memikirkan hal yang tidak penting”
Zifan
“nuna dan anggota lainnya sedang menyelidiki peneror itu. kalian tak perlu khawatir karena saya dan tim akan menjaga kalian”
Zifan
“tentu. jeno-ya kenapa kau tidak bilang nuna?”
Jeno
“jeno ga mau nuna khawatir”
Zifan
“bodoh, justru nuna yang sangat khawatir jika kau tidak bilang”
Zifan
“tak apa, tapi untuk kedepannya Jeno harus bilang pada nuna kau paham?”
zifan mengelus puncak kepala jeno
jaemin
“tapi nuna itu sangat berbahaya bukan?”
liam
“tenang aja jaem, bagi zifan maupun kami kasus ini sama sekali tidak berbahaya, percaya lah dengan kami”
chenle
“nuna zifan, orang itu sangat menakutkan, bahkan semalam saja dia meneror lagi ughh rasanya chenle ingin pulang saja”
mark
“kami sangat berterimakasih pada nuna dan Hyung sudah membantu kita”
jisung
“apakah kita sudah bisa tenang?”
renjun
“yah semoga saja orang itu cepat cepat terungkap”
jisung
“memangnya jika sudah tertangkap mau Hyung apakan?”
haechan
“jika sudah tertangkap echan akan adu aegyo dengan jaemin sampai orang itu gumoh”
Jeno
“jisung-ah kau percaya apa yang di bilang oleh haechan?”
Axvel
“aigo polos sekali bayi dream ini”
chenle
“jika sudah tertangkap ya jelas akan dihukum lah jisung pwark”
jisung
“ah begitu ternyata”
haechan
“aigo untung maknae kau jika buka aku akan memiting leher kau”
haechan memperaktikan pitingan itu ke renjun membuat sang empu menggeram marah dan jadilah pertengkaran kecil oleh keduanya, membuat yang lainnya terkekeh karena melihat wajah lucu renjun yang emosi atau marah
renjun
“ya! haechan jangan kabur!!”
haechan
“hahah tangkap lah jika bisa”
haechan berlari keluar dari ruang latihan. renjun hanya mendengus kesal melihat haechan yang berlari menjauh
haechan
“aduh cape juga. renjun gila juga tenaganya”
haechan
“ah toilet, mumpung lagi keluar mampir dulu ah”
haechan pergi masuk kedalam toilet dan buang air kecil.
saat sedang melakukan kegiatannya itu tiba tiba bilik toilet yang haechan pakai diketuk oleh seseorang
haechan
“di dalam sedang ada orang”
hening tidak ada jawaban akhirnya haechan melanjutkan kegiatannya lagi.
namun, suara pintu di bilik sebelah berbunyi seperti ada orang yang masuk. ya mungkin ada seseorang juga yang sedang di kamar mandi jadi haechan tidak ambil pusing
haechan terkejut kala bilik kamar mandi di sampingnya digedor-gedor dengan keras. haechan buru buru menyelesaikan kegiatannya takut takut ada seseorang yang terluka dan tidak bisa bicara akhirnya menggedor-gedor bilik kamar mandinya untuk meminta bantuan
haechan
“hello?? apa ada orang? apa kau baik baik saja?”
haechan mengetuk pintu tersebut yang ternyata tidak di kunci. perasaan haechan sudah tidak enak namun, lagi lagi haechan berfikir positif. kemungkinan ada seseorang yang membutuhkan bantuannya
haechan dengan keberanian nya membuka pintu kamar mandi itu.
mata bulatnya melebar dan mundur beberapa langkah, mulut haechan dibekap oleh tangannya sendiri. wajahnya pucat dan tubuhnya sedikit gemetar
sebuah boneka beruang putih yang sudah berlumuran darah bahkan terdapat pisau yang menancap di tubuh boneka itu. belum lagi di dinding kamar mandi ada tulisan yang menyeramkan
“ikutilah permainan ini dijamin akan seru hahaha! dimulai dari dirimu haechan ah! atau dari member lain? itu tergantung dengan keputusan mu bear”
kalimat itu ditulis menggunakan darah yang kental. bau amis darah itu membuat haechan mual ingin muntah
kurang lebih seperti ini bentuk tulisannya
ponsel haechan berdering dengan tangan yang bergetar haechan melihat siapa si penelpon
wajah haechan semakin pucat kala si unknown yang menelpon. namun, ntah bagaimana caranya telpon tersebut terangkat dengan sendirinya membuat haechan sangat panik.
unknown
“hai, bagaimana dengan hadiah yang ku berikan? bagus bukan? semoga kau suka haechan dan oh iya apa kau sudah menentukan siapa yang akan bermain lebih dulu?”
haechan tidak menjawab dirinya melempar ponsel mahal itu lalu haechan lari keluar dari toilet dengan terburu buru
tubuh kecil haechan menabrak seseorang hingga terjatuh kebawah
Johny
“hei, haechan kau tak apa?”
taeil
“kenapa wajah mu begitu pucat?“
haechan bangkit dan memeluk erat tubuh Johny dengan tubuh yang bergetar ketakutan. Johny dan taeil saling bertatapan bingung apa yang terjadi dengan adiknya
haechan
“hyung peneror itu datang lagi hiks haechan takut”
taeil
“tenanglah haechan, sekarang teman teman mu berada di mana?”
haechan
“ruangan dance hiks”
taeil
“baiklah sekarang kita akan ke sana dulu”
haechan hanya mengangguk setuju dan memegang erat lengan Johny. taeil maupun Johny berusaha untuk menenangkan haechan.
akhirnya mereka sampai di ruang latihan
pekik renjun panik saat melihat wajah haechan yang pucat pasi dan raut ketakutan. anak dream dan zifan menghampiri haechan
Johny
“haechan bilang ada yang meneror nya tadi namun ntah berada dimana. kita bertemu di koridor lalu haechan menabrak ku dengan wajah yang ketakutan”
zifan mendengarkan dengan seksama penjelasan dari Johny
Zifan
“haechan kamu melihatnya dimana?”
haechan
“ka..kamar mandi nuna”
haechan menjawabnya dengan gugup
Zifan
“liam axvel cepat periksa”
Liam dan axvel langsung melaksanakan apa yang di perintahkan oleh zifan
Zifan
“haechan-ah tenang lah”
zifan berusaha untuk menenangkan haechan
Zifan
“kalian bisa jga haechan dulu? lebih baik bawa member lain untuk menemani mereka agar dream tidak ditinggal sendiri”
taeil
“saya akan menghubungi yang lain”
Zifan
“kalo gitu saya pamit untuk melihat masalah disana”
zifan bergegas ketempat yang haechan tuju tadi, sedangkan dream bersama para hyung nya ada wayv juga yang ikut menemani
ten
“haechan-ah kau gapapa?”
haechan yang sudah tenang hanya menggelengkan kepalanya membuat para member memeluk haechan untuk memberinya semangat
Jeno
“nuna pasti membereskan semuanya, tenang lah haechan”
haechan hanya terdiam memikirkan tulisan itu, apa maksud dari tulisan itu, permainan apa? haechan sangat pusing memikirkan nya.
siapa yang sudah jahat dengan dream, apa kesalahan mereka hingga orang itu terus meneror member dream
Taeyong datang dan memberi minum ke haechan
Taeyong
“semua akan baik baik saja, jangan khawatir ada kita semua yang akan bantu dan jaga kalian. Hyung dengar tim dari kemiliteran akan ikut bantu kalian”
kun
“yap! jadi kalian tak perlu khawatir”
jungwoo
“aigo sini peluk dulu”
mereka semua saling berpelukan, saling menenangkan dan saling support untuk adik adiknya
author N
besok gua mo lamar gawean kasih semangat dong hahah
author N
hih astaghfirullah, Allahuakbar. sayang sayang gua pukul pala lu
Axvel
“sampe nyebut ga tuh”
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!