NovelToon NovelToon

Tetanggaku Idolku

1

5 September, hari ini aku resmi menjadi menjadi seorang pelayan di salah satu restoran di kota Seoul.
Aku memutuskan untuk pindah dari kota kelahiranku dan menyewa satu kamar apartemen di Seoul yang harga sewanya tidak terlalu mahal. Aku yakin gajiku cukup untuk membayarnya, asalkan aku tidak terkena bisikan setan untuk membeli album boyband favoritku, yaitu BTS!
Reina
Reina
Hip, yah! Dengan ini, semua kardus sudah selesai di pindahkan.
Reina
Reina
Ngomong-ngomong tentang album BTS, kalau tidak salah aku baca di SNS kemarin mereka akan comeback tahun ini.
Reina
Reina
Wah.. harus beli sih..
Aku mulai mengeluarkan buku catatan dan bolpoin dari salah satu kardus dan berjalan menuju meja dapur.
Reina
Reina
Kira-kira aku harus menghemat berapa banyak ya?
Reina
Reina
30$ per bulan? Tidak, tidak.. bisa-bisa aku mati kelaparan. 10$-15$ per bulan? Yah, kurasa itu sudah cukup.
Darahku bukan 100% orang Korea. Ibuku orang Korea, sedangkan Ayahku orang Indonesia. Betapa beruntungnya Ayah karena Ibu mau menikah dengannya, haha..
Aku memiliki seorang adik laki-laki yang masih duduk di bangku SMP. Usia kami terpaut 11 tahun.
Marga yang kupakai adalah dari pihak Ibu.
Namaku adalah Reina, dan nama margaku adalah Seong.
-Ding-dong!-
Terdengar suara bel pintu depanku berbunyi, segera aku meletakkan bolpoin yang ku pegang dan pergi memeriksa pintu.
Kulihat Haesung berdiri dengan beberapa kantong plastik lewat lubang pintu.
Haesung, adik laki-lakiku.
Reina
Reina
Oh, Haesung ah. Apa yang kau lakukan di sini?
Haesung menatapku dengan muak.
Haesung
Haesung
Berhentilah melupakan segala sesuatu! Kau membuatku berjalan sejauh ini hanya sebagai tukang antar!
Reina
Reina
Hei, jaga nada bicaramu. Aku ini lebih tua darimu!
Reina
Reina
Lagi pula, apa yang kali ini aku lupakan? Aku sudah mengemas dan memastikan tidak ada yang ketinggalan kok.
Haesung
Haesung
Nih!
Balas Haesung sambil menyodorkan kantong-kantong plastik yang dia bawa.
Haesung
Haesung
Kau jelas-jelas melupakannya.
Reina
Reina
Oh..
Balasku sambil mengintip ke isi di dalam kantong plastik itu.
Reina
Reina
Ah! Ini kan yang Ibu suruh aku untuk bagi dengan tetangga-tetangga baruku!
Reina
Reina
Hehe.. makasih ya adekku sayang~
Haesung
Haesung
Haish, enyahlah.
Reina
Reina
Apa katamu?!
Haesung
Haesung
Sudahlah, aku mau pulang. Beri aku uang. Aku menghabiskan uang jajan yang ku simpan minggu ini hanya untuk mengantarkan itu padamu.
Reina
Reina
Cih, dasar anak berandalan.
Meskipun begitu, aku tetap mengambil dompetku dan memberikan ongkos pulang untuknya.
Haesung segera pergi setelah menerima uang yang ku sodorkan.
Reina
Reina
Hati-hati di jalan ya~!
Reina
Reina
Cih, bahkan dia tidak repot-repot menjawab.. benar-benar anak berandalan!
Segera ku kunci pintu dan mengeluarkan makanan yang Ibu kirim.
Reina
Reina
Kue beras! Wah, aku jadi ingin makan satu~
Setelah memisahkan dan memasukkan kue beras ke kantong plastik yang lebih kecil, aku mulai membagikannya kepada tetanggaku di apartemen ini.
Meskipun terdapat beberapa orang yang bersikap kasar, namun ada juga yang bersikap sangat baik dan sopan. Sampai-sampai mereka memberikan aku sekotak cokelat.
Reina
Reina
Oke, tinggal satu kamar lagi!
-Ding-dong-
Tidak ada jawaban meskipun bel ku bunyikan sekali lagi.
Reina
Reina
Apakah pemiliknya keluar?
Reina
Reina
Baiklah, akan ku tinggalkan di depan pintu saja.
Lalu ku tuliskan sebuah memo yang mengatakan :
"Halo, perkenalkan saya Reina. Tetangga yang baru saja pindah hari ini dari kamar 103. Tolong jaga aku kedepannya~"
Reina
Reina
Nah, beres.
Reina
Reina
Duh, perutku lapar nih, mana di kulkas belum ada isinya...
Reina
Reina
Rasanya aku harus puas dengan makan ramyeon hari ini. Baiklah, ayo kita ke supermarket!
Tepat setelah Reina memasuki pintu Lift, sebuah pintu terbuka, dari kamar di mana Reina berdiri menunggu tadi.
Seorang pria berperawakan kurang dari 180 cm keluar dan memungut kantong plastik serta memo yang Reina tinggalkan.
Pria itu tersenyum kecil sambil melihat ke arah kamar apartemen Reina sebelum akhirnya masuk kembali ke dalam kamarnya sendiri.

2

Restoran tempatku bekerja buka pada sore hari hingga tengah malam, salah satu restoran yang terkenal untuk tempat kencan atau merayakan hari jadi pernikahan.
Restoran kami terletak tidak jauh dari sungai Han, jadi tempat ini sangat strategis, menyajikan pemandangan sungai pada malam hari dan cahaya-cahaya lampu yang memantul dari muka sungai.
Reina
Reina
Ah, capeknya..
Waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari ketika aku memasuki lift menuju lantai tempatku tinggal.
???
???
Aahh, kami pulang dulu kalau begitu.
???
???
Terimakasih untuk ayam goreng dan birnya.
Reina
Reina
Siapa mereka?
Ku lihat 2 orang pria keluar dari kamar apartemen yang tempo hari pemiliknya sedang tidak ada di rumah.
1 pria berperawakan tinggi, mungkin lebih dari 185cm tingginya. Rambutnya cukup panjang di bagian belakang dan berwarna cokelat kehitaman.
Pria kedua lebih sedikit tinggi lagi dari pria pertama. Bahunya sangat bidang, terlihat seperti seorang model pakaian. Rambutnya berwarna hitam.
Ketika mereka berjalan melewatiku, mereka membungkuk sopan dan menyapa.
???
???
Oh, selamat malam.
Reina
Reina
S-selamat malam.
Lalu kedua pria itu pergi memasuki lift dan aku berbalik berjalan ke arah kamarku.
Aneh, mereka tampak familiar.
???
???
Apa kau baru saja kembali? Pekerjaanmu terlihat sangat menyusahkan, membuatmu pulang selarut ini.
Mendengar komentar ini, aku yang hendak membuka kunci kamar segera berbalik.
Kepala seorang pria muncul dari balik pintu kamarnya yang sedikit terbuka.
Dia mengenakan kacamata hitam, rambutnya juga berwarna hitam seperti pria kedua tadi yang datang berkunjung.
Reina
Reina
Eh, begitu kah?
Pria itu melangkah keluar dari kamarnya dan berjalan menghampiriku.
???
???
Ya, tidak baik bagi seorang wanita pulang larut malam seperti ini. Maksudku, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi, bukan?
Pria ini tersenyum kecil padaku.
Tunggu, senyum itu pun terlihat sangat familiar.
Tahi lalat yang terdapat di bibir atasnya juga.. aku merasa pernah melihatnya di suatu tempat..
Bibir berbentuk hati..
Reina
Reina
!!
Reina
Reina
J..
???
???
?
Reina
Reina
A-apa kau.. J-Hope BTS?
Pria ini terdiam sejenak mendengar pertanyaanku, lalu tersenyum lebar dan tertawa geli.
???
???
Oh, jadi kau tahu siapa aku?
Hobi
Hobi
Mm, itu benar. Aku J-Hope, tetanggamu yang baru. Senang berkenalan denganmu, Reina.

3

Namaku adalah Seong Han Seo, atau lebih dikenal dengan nama panggilan Reina, karena aku setengah Korea dan setengah Indonesia.
Aku pelayan di sebuah restoran yang terletak di dekat sungai Han.
Baru beberapa minggu aku pindah ke sebuah apartemen di kota Seoul.
Dan tetanggaku adalah J-Hope BTS!!!
Reina
Reina
Ini sangat kacau..
Ucapku sambil melirik ke arah dapur.
Reina
Reina
Kau tidak seharusnya memasak di dapurku, kamu punya dapur sendiri di kamarmu.
Hobi
Hobi
Eh, tapi kan aku ingin mencoba memasak dengan alat-alat masak ala chef ini.
Aku menghela nafas.
Ya, saat ini J-Hope berada di kamar apartemenku dan sedang berusaha memasak dengan alat-alat masak ku.
Reina
Reina
Itu hanya alat masak biasa, tidak ada yang spesial dari itu semua.
Hobi
Hobi
Benarkah? Kurasa sangat tepat sekali pilihanku untuk mengundang Yoongi Hyung mampir, dia pasti tahu. Dia kan sangat pintar mengenai hal ini.
Reina
Reina
A-apa? Member BTS akan mampir ke kamarku?!
Hobi
Hobi
Hei, aku juga member BTS tahu..
Reina
Reina
Tapi kau sudah sering mampir dan membuat dirimu seolah berada di rumah setiap kali mampir ke sini.
-Drrrttt-
Ponsel J-Hope terdengar berdering dari atas nampan tempat ia meletakkan handphonenya selama memasak.
Hobi
Hobi
Ah, ini Suga Hyung.
Hobi
Hobi
"Halo Hyung? Ya, kamar 103. Aku sudah berada di dalam, akan ku buka kan pintunya untukmu."
J-Hope segera bergerak menuju pintu.
Reina
Reina
H-hei, apa ini ide yang bagus? Kamarku sangat tidak rapi..
Hobi
Hobi
Tenanglah, dia tidak sejahat itu untuk mengomentari bagaimana cara menata kamar apartemen yang bagus.
Segera setelah J-Hope membuka kunci pintunya, Suga berjalan masuk dengan sopan dan hati-hati.
Reina
Reina
Ah, Selamat siang.
Aku menyapanya dengan gugup.
Maksudku siapa yang tidak akan gugup jika bertemu dengan seorang Raja. Sekali saja aku salah bisa-bisa aku akan dipenggal olehnya.
Suga
Suga
Ah iya, selamat siang.
Hobi
Hobi
Yuk, Hyung, kita langsung saja ke dapur.
J-Hope berjalan mendahului kami kembali menuju dapur.
Suga
Suga
Anu, maafkan dongsaengku yang satu itu. Dia menyusahkanmu, bukan? Dia memang seperti itu, suka membuat dirinya nyaman dan mudah bergaul dengan orang yang baru dia temui.
Reina
Reina
Ah tidak juga..
Aku tidak bisa mengatakan kalau dia benar-benar membuatku kesusahan.
Hobi
Hobi
Hyung, lihat ini!
Hobi
Hobi
Seru J-Hope dari arah dapur.
Suga
Suga
Haish, anak itu..
Suga
Suga
Ya..ya, aku ke sana sekarang.
Aku tertawa kecil melihat interaksi mereka berdua.
Ini terasa beda tapi juga sama dengan apa yang selalu ku lihat dari acara tv mereka.
Siang itu kami berakhir dengan makan siang bersama.
Suga lah yang berakhir memasak semua hidangan yang J-Hope ingin buat. Meskipun aku merasa tidak enak sebagai tuan rumah membiarkan tamunya memasak untuknya, tapi masakan Suga benar-benar luar biasa. Sangat enak, persis seperti masakan seorang ibu untuk anak-anaknya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!