NovelToon NovelToon

Anya and Damian

Prolog

Akademi Eden sebuah Sekolah Menengah Atas yang merupakan akademi elit. Dan hanya di tempati oleh murid-murid dari keluarga kaya.
Memiliki halaman yang sangat luas dan terawat dengan indah. Berbagai macam bunga juga tertanam di halaman itu. Yang membuatnya semakin indah. Juga terdapat kursi-kursi yang terletak di halaman itu untuk menambah kesan indah dan santai.
Bahkan kantinnya pun sangat luas. Begitu banyak meja dan kursi tersedia di sana. Makanannya pun sangat enak dan berbagai macam. Yang membuat murid-murid tidak kebosanan karena makanan di kantin.
Tidak hanya itu, Akademi Eden pun menyediakan asrama untuk di tempati oleh para murid-muridnya. Dengan 1 kamar di tempati oleh satu orang murid. Dan asrama ini terpisah antara asrama laki-laki dan asrama perempuan.
Setiap akhir pekan, Akademi Eden memperbolehkan murid-muridnya untuk pergi keluar akademi. Entah mereka ingin sekedar jalan-jalan ataupun pergi keluar untuk mengisi persediaan mereka. Akademi Eden tak hanya memiliki murid-murid dengan sikapnya yang elegan. Tetapi, juga berbagai macam sifat yang bahkan namanya sangat terkenal di Akademi itu. Yaitu :
NovelToon
Anya, seorang gadis berusia 17 tahun. Memiliki sifat yang ceria dan murah tersenyum pada orang lain.
NovelToon
Becky, seorang gadis berusia 18 tahun. Memiliki sifat yang datar pada semua orang. Ia sangat menyukai Anya dan melakukan apapun untuk temannya itu. Bersifat ramah hanya pada Anya.
NovelToon
Damian, seorang cowok berusia 18 tahun dan memiliki sifat yang angkuh dan sombong. Ia merasa bahwa dirinyalah yang paling kaya dan berkuasa di Akademi ini. Memiliki dua orang teman yang selalu bersamanya. Mereka adalah Ewen dan Emile.
Kelima murid yang tidak ada sifat elegannya itu berada di satu kelas yang sama. Tempat duduk mereka pun berdekatan. Anya dan Becky duduk di bangku yang sama, mereka bersebelahan. Sedangkan Damian, Ewen dan Emile duduk tepat di belakang Anya dan Becky.
Ini adalah kisah tentang mereka yang tidak memiliki sifat elegannya sama sekali.
Bagaimana kelanjutannya?

Chapter 1 Awal

Jam istirahat adalah jam yang ditunggu-tunggu oleh para murid di Akademi Eden. Selain kantinnya yang luas dan bersih. Makanan di sana juga terbilang enak.
Namun, tidak semua siswa pergi ke kantin di saat jam istirahat, beberapa dari mereka pergi ke lapangan untuk bermain basket bersama.
Suara teriakan para siswi pun terdengar di lapangan.
Para siswi
Para siswi
AAA! Damian semangat!
Para siswi
Para siswi
Damian! Aku padamu!
Para siswi
Para siswi
Semangat! Kalian pasti menang!
Para siswi
Para siswi
Wuoooo!
Anya dan Becky yang kebetulan melewati lapangan karena ingin pergi ke kantin, menatap para siswi itu penuh keheranan.
Becky
Becky
Apa yang mereka lihat coba dari Damian sialan itu?
Anya
Anya
(Mengangguk setuju)
Namun, tanpa mereka sadari sebuah bola basket menuju ke arah mereka. Lebih tepatnya ke arah Anya.
Damian
Damian
Awas!
Teriakan Damian membuat Anya menoleh ke arah belakang di mana terdapat sebuah bola melayang tepat di depan wajahnya. Dan ...
Buakh!
Karena tak sempat menghindar, bola besar dan keras itu pun menabrak wajahnya hingga membuatnya mimisan. Ia pun pingsan karena tak bisa menahan keseimbangan tubuhnya. Dengan darah yang masih keluar dari hidungnya.
Brukh ...
Becky
Becky
Anya!
Semua orang yang tengah bermain tadi berlarian ke arah Anya dengan panik. Bahkan Damian lebih panik, karena dialah yang melempar bola itu hingga mengenai kepala Anya.
Becky
Becky
Anya, bangun! Anya!
Becky berusaha membangunkan Anya sambil menggoyangkan tubuh temannya itu, dan berusaha menghentikan pendarahan di hidung Anya dengan tisu yang ia bawa, meskipun ia tahu itu tak akan mempan.
Damian
Damian
Hey, bocah! Bangun!
Becky
Becky
Ini semua salahmu, tahu! (Sambil mendorong Damian)
Damian
Damian
Tapi, aku tidak sengaja, kau tahu?! (Teriaknya karena tersulut emosi)
Becky
Becky
Kau pikir alasan itu akan membangunkannya, hah?!
Damian yang merasa kesal karena panik melihat Anya tidak bangun-bangun, ia pun menggendong Anya dengan kedua tangannya dan berlari menuju ruang kesehatan dengan terburu-buru. Dan meninggalkan Becky yang masih terduduk di lantai.
Becky
Becky
Hey!
Merasa ditinggalkan, Becky pun berdiri lalu ikut berlari menyusul Damian yang membawa Anya menuju ruang kesehatan dengan terburu-buru.

Chapter 2 Sebenarnya

NovelToon
Sebuah ruang kesehatan yang mewah di dalam sekolah yang elit ini memiliki ruangan yang sangat luas dan bersih. Dan juga memiliki kasur yang terbilang banyak.
Anya berbaring di salah satu kasur di sana. Dan seorang dokter Akademi tengah memeriksa kondisi tubuh Anya.
Becky, Damian dan kedua teman yang selalu bersamanya tengah menunggu dokter itu berbicara. Damian terlihat tidak tenang, ia takut terjadi sesuatu pada Anya karena ulahnya.
Setelah selesai memeriksa, dokter itu membersihkan alat-alatnya dan mulai berbicara ...
Dokter
Dokter
Benturan keras dari bola basket tadi membuatnya pingsan. Tapi, selain itu dia baik-baik saja ... darahnya juga sudah mulai berhenti keluar dari hidungnya. Sebentar lagi dia juga pasti akan bangun.
Mendengar hal itu, semuanya bernapas lega sambil mengelus dada.
Dokter
Dokter
Kalau begitu, saya permisi.
Sang dokter itu pun pergi keluar ruang kesehatan dan meninggalkan mereka yang menunggu Anya siuman.
Beberapa menit kemudian, Anya pun membuka matanya. Lalu mendudukkan dirinya sambil memegang kepalanya bagian belakang karena merasa sakit. Becky pun mendekat ke arah kasur tempat tidur Anya. Dan mulai menatapnya khawatir.
Becky
Becky
Kau baik-baik saja? Ada yang sakit?
Anya menggeleng lemah sambil tersenyum kecil. Lalu, matanya tak sengaja melihat Damian yang bersedekap dada sambil menyedarkan punggungnya di dinding dengan wajah yang menatap ke arah lain.
Anya
Anya
Anya rasa, Anya tidak melakukan kesalahan apapun sampai-sampai harus di lempar pakai bola ... (sambil bersedekap dada dengan wajah yang berlawanan dengan tempat Damian berdiri)
Damian
Damian
Aku tidak sengaja, tahu?! kau pikir aku sengaja membidik kepalamu?! (Dengan suara yang cukup keras karena kesal)
Becky
Becky
Apa itu ucapan orang yang sudah berbuat salah? (Sambil bersedekap dada dan menatap Damian dengan tersenyum yang di paksakan)
Damian tersentak, suasana pun seketika hening.
Damian
Damian
Haah ... iya-iya, maaf. Sudah, kan? Kalau gitu, aku pergi ... (sambil melangkah kaki pergi keluar ruang kesehatan)
Anya
Anya
Bubur siapa ini? Aromanya menggoda ... (senyumnya canggung, sambil menunjuk semangkuk bubur yang terletak di atas nakas)
Becky
Becky
Oh ya, ini tadi Damian yang membawanya, sebagai tanda permintaan maaf, nah makan dulu buburnya (sambil mengambil semangkuk bubur yang sebelumnya terletak di atas nakas)
Becky
Becky
Aku ambilkan minum dulu, ya ... kalau butuh apa-apa telpon aja ... (melangkahkan kaki meninggalkan Anya yang tengah makan, setelah mendapat anggukan dari temannya itu)
Anya
Anya
Dingin-dingin tsunder juga ya ternyata ... (senyumannya terbit mengetahui sikap Damian yang sebenernya)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!