NovelToon NovelToon

Menikahi Kakak Tertua Sahabatku

Kepergian Ayah

“Pagi ayah,” seperti biasa gia gadis cantik campuran indonesia italia yang baru duduk di kelas dua sma itu menyapa ayahnya yang sudah menunggu dimeja makan.

“Pagi sayang, ayo makan sarapan nya,sudah ayah siapkan roti coklat keju kesukaan mu,” ucap adam ayah gia sembari menyodorkan piring yang berisi roti itu pada gia puteri semata wayangnya.

“Terimakasih ayah,”

“Iyah sayang, anak ayah yang manja,” tutur Adam sambil mengelus kepala puteri nya.

“Loh ga apa-apa dong, manja sama ayah sendiri,” ucap gia pada ayahnya.

“Tentu saja ga apa-apa sayang, tapi kamu juga harus jadi wanita kuat ada saat manja tapi ada saat nya mandiri, karena ga akan selamanya ayah bisa nemenin kamu,” kata – kata adam terdengar sangat sendu dan serius, didalam hatinya adam memang sangat mengkhawatirkan puterinya itu.

Hanya Adamlah satu – satunya keluarga yang gia miliki, sejak bayi ibu kandung gia telah meninggalkan nya untuk selamanya karena komplikasi saat melahirkan gia.

“Loh ko ayah ngomongnya gituh, pokoknya ayah harus selalu ada buat gia, ok !” seru gia sambil memeluk ayahnya itu.

“itu juga keinginan ayah sayang,” gumam Adam dalam hatinya.

“ ayah gia berangkat dulu ya, nora katanya sudah didepan,” ucap Gia pada ayahnya sambil berdiri dan mencium tangan ayahnya itu.

“Gia sayang ayah, Asalamualaikum,” pamit gia

“Waalaikumsalam, ayah juga sayang. Hati-hati na,” jawab adam.

 

“hai nora, pagi kak ghani,” sapa gia pada sahabatnya nora dan kakak sahabatnya ghani.

“pagi cantik,” jawab ghani sambil tersenyum ramah pada gia.

Setiap hari gia selalu berangkat kesekolah bersama nora sahabatnya diantarkan oleh ghani kakak kedua nora yang saat ini sedang kuliah di salah satu universitas di kota mereka.

“Eh gia tugas matematika kemaren km dah selesai belum,” tanya nora begitu gia masuk ke mobilnya.

“udah, kenapa? Mau nyalin yaa, ini “ jawab gia lalu membuka tas nya dan menyodorkan buku tugas nya pada nora.

“Kebiasaan kamu nor, dirumah padahal ga ada kerja nya juga,” seru ghani sambil menoyor kepala adiknya itu.

“ishh, apa’an sih kak ga usah galak kaya kak kemal deh, kakak itu ga cocok tau,”

“ngejawab aja dibilangin,” lanjut ghani pada adiknya itu

Nora pun bergegas menyalin tugas gia, sebelum sampai di sekolah

...----------------...

 

“sang kembar siam kita sudah datang!” Seru diana saat nora dan gia masuk ke kelas.

Nora dan gia memang selalu bersama dari kecil, hal itu tak lain karena kedua orang tua mereka pun sudah bersahabat sejak lama, ayah mereka adalah teman sejak kuliah, sedangkan ibunya gia adalah adik dari sahabat mamah nya nora.

Gia dan nora yang sudah terbiasa dipanggil seperti itu, tidak lagi menggubris kata-kata sahabatnya itu, mereka langsung duduk di kursi masing-masing.

“Perasaan ada yang aneh sedang apa mereka ngumpul-ngumpul begitu?,” tanya gia

“Kalian pada ga tau ya, katanya hari ini bakal ada murid baru ganteng,tajir jago olahraga pula, gimana mereka ga langsung bergosip tuh pada,” jelas diana

“Owhh,” sahut gia

“kok Cuma owhh doang, km ga mau juga liat foto-foto tuh anak baru,” kali ini anne yang gantian berbicara

“eh, kalian berdua kaya yang ga tau ajah, dia tuh udah cinta mati ama kak kemal, ga akan mempan cowo-cowo kinyis-kinyis gitu, selera nya gia udah bener kakak pertamaku,” timpal nora

“Upss, iyah kita lupa,” lanjut diana dan anne hampir berbarengan.

“Apa’an sih kalian,!” gia malu mendengar sahabat-sahabatnya itu mulai lagi mengejeknya.

 

...PT. ADIRATAMA HOLDING...

“ Tuan saya sudah menelepon tuan Daud untuk pertemuan siang ini, dia sudah setuju katanya tuan saja yang menentukan tempatnya,” ucap andy asisten Adam

“Baiklah, nanti aku akan mengabari mereka," jawab Adam

Siang hari nya adam sudah siap-siap akan bertemu Daud dan anaknya Kemal, mereka janjian di coffee shop terdekat.

Daud yang biasa nya memakai sopir, sekarang ingin membawa mobil nya sendiri, karena dia pikir jarak nya dekat biar cepat dia bawa sendiri saja.

Belum berapa lama mobil nya melaju, dari arah beawanan terlihat sebuah truk yang melaju kencang tak terkendali, Adam berusaha menghindarinya tapi naas nya mobil nya dan beberapa mobil dibelakangnya tertabrak truk itu, keadaan disekitar menjadi sangat ramai karena kecelakaan, Adam tak sadarkan diri karena mobil nya terhantam cukup parah oleh truk itu.

Daud yang juga akan pergi ke coffee shop itu melihat keramaian dijalan, entah kenapa dia merasa ingin turun dan melihat.

Betapa terkejut nya Daud melihat mobil sang sahabat rusak parah dan sahabatnya itu sedang di evakuasi keluar mobil, Daud bergegas menghampiri Adam dengan panik dan perasaan yang tak menentu melihat sahabatnya itu.

...Mandala Hospital...

Adam sedang ditangani diruang gawat darurat, Daud terduduk lemas menunggui sahabatnya itu,

bagaimana ini apa yang akan terjadi pada sahabatnya, semoga adam bisa selamat, itulah doa yang dari tadi dia panjatkan.

Daud pun baru teringat dia harus menghubungi putera nya Kemal yang sedari tadi pagi ingin ditemui Adam, lalu dia menghubungi istrinya Alice agar menyuruh Ghani menjemput Gia di sekolahnya.

 

 

 

 

Gadis kecil ini sungguh cantik

Kemal adalah yang pertama sampai rumah sakit disusul Andy asisten Adam dan juga pengacara nya Adam.

"Andy ada apa kamu membawa pengacara kemari,?" Tanya daud pada asisten teman nya itu

"Saya memang diperintahkan tuan Adam untuk mengajak Pak Rian dan mengantarkan nya bertemu anda dan putera anda di coffee shop yang tadinya sudah direncanakan," jawab Andy

"Kebetulan sekali, apa anda tuan daud, dan ini putera anda Kemal Adnan ?," tanya pengacara itu

"Iyah benar, ada apa ini ? Apa anda tau maksud adam ingin bertemu denganku dan putera ku ?," tanya daud heran

"Benar saya mengetahui alasannya, baiklah akan saya jelaskan,"

"Sebenarnya beberapa hari ini Pak Adam sangat gelisah, dia mendatangi saya menceritakan semua kegelisahannya lalu menyuruh saya menulis surat wasiat ini, katanya dia akan memberikan surat ini pada putera anda Kemal hari ini," jelas Pak Rian

"Silahkan tuan membacanya, kalo anda menyetujui semua isi dalam surat itu anda tinggal menandatangani nya," pak rian lanjut menjelaskan dan meberikan berkas - berkas itu pada kemal

Kemal pun membacara helai demi helai kertas itu dengan sungguh-sungguh, lalu dia merenungkannya sejenak.

"Kenapa nak ? Apa yang ditulis Adam untuk mu ?," tanya daud pada anaknya

Kemal tidak menjawab pertanyaan ayahnya itu, dia sibuk dengan pikirannya, dia hanya memberikan berkas-berkas yang tadi dia baca pada ayahnya.

"Semua keputusan ada ditangan mu na," ucap daud kemudian setelah selesai membaca berkas-berkas itu.

"Saya bersedia, dimana saya harus menandatangani berkas-berkas nya?," tanya kemal dengan tegas kepada Rian pengacara Adam.

" Baiklah saya akan menyiapkan nya ,"

" ini tuan, silahkan tandatangani di tempat yang sudah terdapat nama tuan disitu,"

Daud hanya memperhatikan putera nya, dia percaya penuh kepada putera sulung nya itu, dan sebenarnya dia juga sangat senang ternyata yang menjadi menantu nya adalah Gia gadis yang dia tau dari kecil yang sudah dia anggap puteri nya sendiri.

"Semuanya sudah beres tuan, saya nyatakan sekali lagi sebagai pengacara tuan Adam, anda tuan Kemal Adnan mulai hari ini adalah wali dan presdir baru Pt. Adiratam Holding, dan juga suami dari Nona Gia Daniella Adiratama," ucap Rian dengan lugas.

Setelah semuanya selesai Daud dan Kemal kembali menunggu diruangan Adam, tak lama pintu terbuka.

"Keluarga bapa Adam," seorang suster memanggil.

Daud dan kemal berdiri menghampiri suster itu " iyah suster apa yang terjadi?," tanya Daud

" tuan adam sedang kritis didalam, dia terus memanggil nama Gia," jawab suster itu

"Saya disini suster," jawab gia yang baru saja datang bersama Alice dan Ghani, Gia sudah tidak bisa menyembunyikan rasa sedih nya, dibalik masker yang dia pakai, air mata nya sudah dari tadi mengalir deras.

"Silahkan nona masuk,"

"Apa kami boleh masuk juga suster," tanya kemal

"Tentu pa, dua orang lagi boleh masuk selebihnya bisa tunggu diluar," jawab suster itu

Gia langsung menghaburkan diri ke ayahnya yang terbaring lemah, "ayah bangunlah ini Gia ayah, ayah harus kuat yaa," tangis Gia memenuhi ruangan itu.

Adam yang semakin lemah,sempat menyunggingkan senyuman pada puterinya itu.

"Om ini kemal," ucap kemal sambil memegang tangan Adam

"Kemal akan melaksanakan semua yang om sudah rencanakan dengan baik," lanjutnya sambil menahan tangisnya

Kemal sangat dekat dengan Adam melebihi siapapun, Kemal mengganggap Adam sebagai guru nya dalam berbisnis dan sangat mengagumi Adam.

Adam seperti sudah tenang mendengar perkataan kemal.

Perawat dan dokter datang karena melihat monitor jantung Adam terus menurun, mereka melakukan apa yang harus mereka lakukan, tapi tuhan berkehendak lain, Adam meninggalkan Gia untuk selama-lamanya.

Gia sudah tidak kuat menahan sedih nya, dia pun ambruk begitu mendengar dokter berbicara ayahnya sudah meninggal.

Kemal yang melihat Gia akan terjatuh langsung menangkap tubuh Gia.

Kemal menatap wajah Gia setelah lebih dulu membuka masker yang menutupi wajah Gia," ini adalah istri ku, dia ternyata seorang gadis kecil seumuran nora, gadis kecil ini sungguh cantik," gumam kemal dalam hati.

Patah hati

Kemal menggendong istri kecil nya itu lalu dia meminta ibunya Alice untuk menjaga Gia, sedang ia harus mengurus pemakaman ayah mertuanya.

Setelah semua prosesi pemakaman telah selesai, Gia terus ditemani sahabatnya Nora, Diana dan Anne, mereka terus menghibur Gia karena Gia tidak berbicara apapun dari tadi, dia hanya diam.

Sudah lewat tiga hari kepergian ayahnya, Gia hanya mengurung diri dikamar nora, dia makan hanya sesekali itu pun kalau mamah Alice membujuknya.

Seperti sekarang Gia pun tidak turun untuk makan, mamah Alice bersiap membawa makanan untuk Gia ke kamarnya, tapi Kemal segera menghentikan ibunya,

"Biar kemal aja mah, yang nganterin makan buat Gia," ucap kemal sambil mengambil nampan dari mamahnya dan berlalu pergi ke kamar nora

"Loh ko tumben,?" Heran Alice

"Biarkan saja sayang, biar kemal yang antar makanannya, dia harus memulai tugas nya sebagai suami yang baik buat Gia," ucap daud pada istrinya yang berhasil membuat semua orang di meja makan terperangah

"Suami!!!,"

"Maksudnya apa sayang ?," tanya Alice

Daud pun menjelaskan kepada keluarga nya apa yang sebenarnya sudah terjadi.

Tanpa mengetuk pintu kemal masuk ke kamar nora,

"Gia ini aku Kemal,"

Gia yang sedang melamun kaget dibuatnya,

"Kak kemal, ada perlu apa kakak kesini?" Tanya Gia heran ini lah kali pertama dia berbicara dengan kemal.

"Makanlah, mamah menyiapkan ini untuk mu,"

"Tapi aku masih kenyang kak, biar nanti aku makan nya, terimakasih kak,"

"Gia kamu belum makan dari kemarin malam, bagaimana kamu bisa kenyang?" Gia hanya diam sambil menundukan kepalanya menyembunyikan mata sembab nya yang masih basah.

"Angkatlah kepala mu Gia, lihat aku,"

Pelan-pelan gia mengangkat kepalanya melihat pada kemal,

"Jadilah gadis yang kuat , seperti yang ayahmu inginkan, mulai hari ini aku adalah wali mu juga suami mu," ucap Kemal pada Gia yang membuat gia terperangah dibuatnya.

"Apa maksudnya kak ?" Tanya Gia kemudian

"Bacalah ini, kamu nanti akan mengerti,"

"Kalo kamu sudah memahami semuanya, carilah aku, kita akan memulai apa yang sudah ayah mu rencanakan,"

Lanjut Kemal sambil berlalu meninggalkan Gia.

Sepeninggalan Kemal Gia pun membaca semuanya satu persatu, Gia kembali menangis tak percaya ternyata ayahnya memikirkan nya sampai seperti ini.

Sementar di lantai bawah setelah mendengarkan penjelasan suami nya, Alice sangat bahagia ternyata sekarang Anak pertamanya sudah menikah,nora pun tak kalah bahagia, dia senang punya kakak ipar sahabatnya sendiri.

Berbeda dari ibu dan adiknya, sama sekali tidak ada kebahagian dalam hati ghani mendengar penjelasan ayahnya itu.

Bagaimana tidak sebenarnya ghani sudah menyimpan rasa suka nya pada gia sejak lama, hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkannya.

Tapi sekarang semua sudah terlambat gadis yang dia cintai sudah menjadi kakak iparnya, bahkan ghani sudah patah hati sebelum mengungkapkan perasaannya.

Semua nya menoleh ke arah tangga karena mendengar suara langkah kaki,mereka senang ternyata itu adalah Gia.

Gia akhirnya mau keluar kamar, Alice segera memeluk menantu nya itu,

" sayang menantuku yang cantik, mulai sekrang kamu panggil mamah yaa,"ucap alice

Gia hanya mengangguk dan tersenyum mendengarnya, giliran nora yang memeluk Gia, "akhirnya kamu jadi kakak ipar ku juga Gia,"bisik nora

"Selamat ya Gia," ucap singkat Ghani pada Gia

Gia hanya tersenyum, lalu gia mendekat ke arah Daud,

"om, apa yang harus Gia lakukan sekarang untuk perusahaan Ayah ?,"tanya Gia pada Daud

"jangan om dong sayang, papah " ucap Alice

"iyah sayang nanti biasakan panggil papah yaa," Daud juga membenarkan kata-kata istrinya.

"Semuanya biar suami mu yang menjelaskan, ayo ikut papah ke ruang kerja,"

"Nora, tolong panggil kan Kakak mu ke ruang kerja Papah yaa,"

"Siap pah," nora bergegas ke kamar Kemal.

...----------------...

"Ada apa pah, papah memanggil ku?,"

Tanya kemal kemudian terkejut melihat Gia disana, "kamu...,"

"Gia mau kakak menjelaskan rencana ayah dalam wasiat itu, InshaAllah Gia udah siap melakukan semuanya, kakak benar, Gia memang harus jadi gadis yang kuat seperti keinginan Ayah," ucap Gia pada kemal

"Bagus, sekarang aku akan menjelaskan nya,"

"Dalam wasiat di sebutkan kamu memiliki hak atas 50% saham Pt. Adiratama milik ayahmu, tapi akan lebih baik jika kita bisa membeli saham yang lain dan memperkuat posisi mu nanti," jelas kemal

"ayah pernah menjelaskan kalo saham Pt. Adiratama 30% dimiliki oleh 6 pengusaha kecil masing-masing hanya 5% selebihnya ayah sudah berikan pada Kak Danny sebesar 10%, dan 10% lagi milik pamanku Reno," ucap Gia dengan wajah sedih nya.

Kemal tau kenapa Gia sedih menceritakan saudara ayahnya, karena mereka semua tidak menyukai Gia dan ibunya, itu yang Adam ceritakan.

"Danny dia Kakak mu ?," tanya Kemal

"Dia kakak ku dari istri pertama ayah, dia satu-satu nya yang baik padaku di keluarga adiratama itu,"

"owhh kalo begitu, kita bisa mencoba meminta danny menjual saham nya kalo saham mu menjadi 60% posisimu akan semakin kuat Gia,"

"tapi aku sudah bertahun-tahun tidak bertemu dengannya kak,"

"tak apa, lusa akan diadakan rapat pemegang saham, dia pasti akan datang, dan kamu harus siap menghadiri rapat itu Gia," tegas Kemal

"Selanjutnya aku akan menjelaskan tentang perusahaan mu yang lain nya, kamu dengarkan baik-baik, agar nanti dalam rapat kamu mengerti semuanya," ujar Kemal yang kemudian segera membeli kuliah privat pada Gia.

Kemal yang memang gila kerja seperti adam, terus menjelaskan pada Gia semuanya, Gia memperhatikan dengan baik, Gia sudah bertekad untuk menjadi seperti Ayahnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!