NovelToon NovelToon

Safaluna

Bab 1. Prolog

Safaluna

Bab 1

"Aaron, kamu mau kemana lagi sih? Baru juga pulang beberapa menit, masa udah mau pergi lagi? Kamu gak betah di rumah apa gimana sih?" tanya Scarlett pada suaminya itu.

Aaron pun menghentikan langkahnya, berbalik lalu menatap wajah Scarlett secara intens.

"Dengar ya, kamu gak punya hak buat larang saya bepergian kemanapun saya mau! Jadi, kamu jangan pernah bersikap seperti ini sama saya! Suka-suka saya dong mau pergi kemana kek, itu bukan urusan kamu!" ucap Aaron tegas.

"Tapi sayang, aku ini istri kamu loh! Aku berhak tahu kamu mau pergi kemana! Lagian ini juga udah malam, masa iya kamu ada urusan kerjaan lagi!" ujar Scarlett tampak kesal.

"Sudahlah Scarlett, saya gak punya waktu meladeni perkataan kamu! Dan ingat ya, saya selama ini tidak pernah anggap kamu sebagai istri saya! Jadi, jangan terlalu kepedean!" ucap Aaron tegas.

Pria itu menghentakkan tangannya dengan kasar hingga telapak tangan Scarlett yang ada pada lengannya terjatuh dan wanita itu meringis.

"Sayang, tunggu sayang...!!" teriak Scarlett masih berusaha mengejar suaminya.

Namun, Aaron tak perduli dan malah terus berjalan keluar rumah menuju mobilnya.

Scarlett terus berlari menyusul Aaron ke mobilnya, akan tetapi ia terlambat karena mobil Aaron sudah melaju pergi dengan cepat.

"Sayaaangg..!!" teriak Scarlett histeris.

Akhirnya wanita itu berlutut di atas jalan sembari menangis sesenggukan, ia sudah tidak kuat lagi dengan sikap suaminya yang selalu seperti itu dan tidak pernah menganggapnya sebagai istri.

"Kamu kenapa sih Aaron? Kenapa kamu selalu begini? Pergi setiap hari dan gak pernah mau di rumah sama aku, ada apa sebenarnya di luar sana? Sampai kamu selalu betah di luar selama berjam-jam, bahkan seharian." ujar Scarlett.

Lalu, seorang wanita tua menghampiri Scarlett disana dan menyentuh pundaknya.

"Ya ampun nyonya! Nyonya ngapain duduk di jalanan kayak gini sambil nangis-nangis? Masuk aja yuk nyonya, ini udah malam loh dingin!" ucap wanita tua itu membujuk majikannya.

"Gak mau bik, aku bakal tetap disini sampai Aaron kembali! Bibik aja yang masuk ke dalam sana!" ucap Scarlett tetap kekeuh disana.

"Tapi nyonya, tuan Aaron kan baru pergi, jadi pasti kembalinya itu lama nyonya. Sebaiknya nyonya menuggu di dalam saja, kasihan kalau nyonya disini nanti kehujanan!" ucap bik Lea.

Namun, Scarlett tetap kekeuh tak mau mendengar ucapan bik Lea dan ingin menunggu disana.

"Aku akan tetap disini, Aaron! Aku harus buktikan ke kamu kalau aku benar-benar cinta sama kamu!" batin Scarlett.

Aaron tiba di sebuah club malam, ia tersenyum saat melihat seorang wanita yang sedang duduk disana membelakanginya.

Tanpa berpikir panjang, Aaron pun bergerak menghampiri wanita tersebut dan merangkulnya dari belakang.

Aaron menyapa gadis itu sembari mencium lehernya, "Halo sayangku!"

Wanita itu cukup terkejut dengan sentuhan tiba-tiba dari Aaron, namun pada akhirnya ia ikut tersenyum dan membalas ciuman Aaron.

"Halo juga sayang! Kamu kok lama banget sih? Aku udah nungguin loh daritadi, sampai aku hampir digodain sama bapak-bapak tau!" ucap gadis itu dengan nada manja.

"Oh ya? Maafin aku ya Safa, aku benar-benar gak sengaja bikin kamu nunggu lama! Ini semua karena ulah si Scarlett yang gak tahu diri itu, dia pake sok-sokan halangin aku buat pergi." kata Aaron.

"Haish, kurang ajar ya tuh cewek! Berani banget dia halangin kamu buat ketemu sama aku!" ucap gadis bernama Safaluna tersebut.

"Sabar ya sayang! Kamu jangan cemberut gitu, yang penting aku kan udah ada disini! Soal Scarlett, biar nanti aku kasih hukuman buat dia supaya dia gak berlaku seperti itu lagi!" ucap Aaron tersenyum.

"Iya deh sayang.." ucap Safa ikut tersenyum.

Cupp!

"Kamu selalu cantik dan seksi deh sayang, aku juga suka sama wangi tubuh kamu ini!" ucap Aaron sembari terus mengendus leher gadisnya.

"Iya dong sayang, aku kan gak mau kamu sampai kepincut sama Scarlett nantinya! Jadi, aku pengen selalu tampil cantik dan wangi di depan kamu!" ucap Safa.

"Bagus sayang! Aku jadi gak sabar buat nikmati malam ini sama kamu!" ucap Aaron.

"Sebelum itu, kamu minum dulu dong sayang!" ucap Safa menyodorkan gelas minuman pada Aaron.

Aaron mengangguk dan mulai menenggak minuman di gelas itu sampai habis.

Tak cukup sekali, Aaron terus menambah beberapa gelas untuk diminumnya sembari juga terus menciumi wajah serta leher Safaluna.

"Eenngghh.." tanpa sadar Safa melenguh pelan akibat perlakuan Aaron, itu membuat tubuhnya mulai panas akibat sentuhan Aaron.

"Sayang, kamu udah mulai basah ya? Mau aku anuin sekarang?" bisik Aaron menggoda Safa.

"Sure bebh.." jawab Safa yang mulai hilang kendali.

Aaron mulai meraba-raba seluruh bagian tubuh Safa dan membuat gadis itu semakin menjadi-jadi.

Keesokan paginya, Scarlett terbangun dari tidurnya. Ia membuka mata dan terkejut karena ternyata hari sudah pagi, sinar matahari juga telah masuk ke area rumahnya.

Scarlett melihat jam di dindingnya, terpampang jelas bahwa waktu menunjukkan pukul delapan pagi.

Sontak Scarlett terkejut, ia baru sadar kalau ia tertidur di sofa ruang tamu dari semalam akibat menunggu suaminya pulang.

"Duh, Aaron udah pulang belum ya?" ujarnya.

Scarlett pun bangkit dari sofa, lalu melangkah dengan tergesa-gesa menuju kamar tidurnya.

Wanita itu ingin memastikan apakah Aaron sudah pulang atau belum.

Namun, Scarlett amat terkejut lantaran di dalam kamar itu tidak terdapat siapapun termasuk Aaron alias suaminya.

"Ya ampun Aaron! Kamu itu sebenarnya kemana sih? Kok bisa semalaman kamu gak pulang? Padahal aku disini cemas loh sama kamu!" gumam Scarlett merasa panik.

Akhirnya wanita itu berbalik dan menutup pintu kamar tersebut, ia bersandar dibalik pintu dan menangis memikirkan suaminya.

"Kalau saja semuanya akan berakhir seperti ini, mungkin waktu itu aku gak mau terima perjodohan dengan Aaron. Hatiku benar-benar sakit, kamu sungguh kejam Aaron!" ucapnya.

"Hiks hiks..." Scarlett terus menangis tanpa henti, hingga bik Lea menghampirinya.

"Nyonya, sudah ya nyonya jangan menangis terus! Mungkin tuan Aaron gak pulang karena ada urusan penting di luar sana," bujuk bik Lea.

Scarlett terkejut, menoleh ke arah bik Lea dengan mata sembabnya.

"Tapi bik, gak mungkin Aaron ada urusan sampai selama ini! Seharusnya dia udah pulang dari semalam, tapi nyatanya sampai sekarang dia belum pulang juga!" ucap Scarlett menangis.

"Sabar ya nyonya! Mungkin sebentar lagi tuan Aaron akan pulang, nyonya tunggu saja di bawah! Tapi, sebaiknya nyonya sarapan dulu sama bibik. Kebetulan bibik udah buatin sarapan buat nyonya, mau ya nyonya!" bujuk bik Lea.

"Enggak bik, aku gak mau sarapan kalau gak sama Aaron! Aku mau tunggu Aaron aja sampai dia pulang!" ucap Scarlett keras kepala.

Akhirnya Scarlett pergi kembali ke lantai bawah, wanita itu ingin menunggu Aaron pulang ke rumahnya, walau ia pun tak tahu kapan pastinya Aaron akan pulang.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

...Boleh kasih dukungan ya guys, contohnya like, komen atau kalau mau vote juga author malah semakin senang😆...

...Asal jangan boomlike ya...!!...

...Bantu ramaikan oke...!!😉...

Bab 2. Cintanya kamu

Safaluna

Bab 2

Aaron terbangun dari tidurnya, ia tersenyum saat melihat wajah Safaluna di depan matanya.

Aaron mendekap tubuh Safa dari samping dan mengecup keningnya.

Sepertinya gadis itu memang masih kelelahan setelah aktivitas semalaman yang baru mereka lakukan.

"Aku sayang kamu Safa!" ucap Aaron lembut.

Tanpa disadari, Safa membuka matanya dan tersenyum saat Aaron tengah menempelkan bibirnya di keningnya.

"Sayang, masih pagi udah cium-cium aja. Bucin banget sih kamu!" cibir Safa.

"Eh kamu udah bangun, keganggu ya gara-gara aku cium kamu? Maaf ya sayang, abis aku gak tahan pengen cium kamu!" ucap Aaron.

"Gapapa sayang, aku malah suka kamu giniin aku setiap hari." ucap Safaluna.

Gadis itu akhirnya membenamkan wajahnya pada dada bidang sang kekasih, sedangkan Aaron mengusap punggung mulus Safa yang masih tak tertutupi apapun itu.

Ya keduanya memang belum mengenakan pakaian setelah aktivitas yang semalam mereka lakukan itu.

"Mau mandi bareng gak?" tanya Aaron.

"Boleh, tapi kamu jangan macam-macam ya! Aku gak kuat kalau harus main lagi!" jawab Safa.

"Gak kok, paling cuma gosok-gosok punggung kamu doang. Lagian aku juga masih capek kok, semalam kan kita udah main lama." kata Aaron.

"Oh ya, istri kamu gimana sayang? Dia gak nyariin kamu? Kan semalaman kamu gak pulang ke rumah, gimana kalau dia curiga?" tanya Safaluna.

"Biarin aja, aku gak perduli sama dia. Yang aku cintai itu cuma kamu sayangku!" jawab Aaron.

"Aw kamu so sweet deh sayang!" ucap Safa tersipu.

"Harus dong, kan demi pacar aku yang cantik ini! Yaudah, kita mandi dulu yuk! Abis itu kita sarapan bareng dan jalan-jalan lagi, aku mau habisin waktu aku hari ini sama kamu!" ucap Aaron.

"Tapi sayang, istri kamu gimana?" tanya Safa.

"Sssttt! Udah, kamu gausah pikirin soal istri aku! Dia gak mungkin tau kalau kita lagi bareng sekarang, dia juga kan belum kenal kamu." jawab Aaron menempelkan jarinya di bibir Safa.

"Oke sayang! Aku mah ngikut kamu aja deh, aku juga suka sih jalan sama kamu!" ucap Safa.

"Yaudah, yuk kita mandi bareng!" ucap Aaron.

Safa mengangguk sambil tersenyum, lalu Aaron pun bangkit dan menggendong tubuh Safa ala bridal style.

Mereka pun masuk ke dalam kamar mandi yang ada disana, Aaron langsung menurunkan Safa pada bathtub yang sudah tersedia disana.

"Uhh kamu seksi banget sayang!" ucap Aaron memuji kemolekan tubuh gadisnya.

"Makasih! Emang istri kamu gak segini ya badannya?" tanya Safaluna.

"Oh jelas beda jauh, bagusan body kamu kemana-mana sayangku! Dia mah cuma menang dikegatelan aja, gak ada menarik-menarik nya!" jawab Aaron sambil tersenyum.

"Ahaha, bisa aja kamu! Terus, kenapa kamu mau nikah sama dia coba?" tanya Safa.

"Kan aku udah bilang sayang, aku dipaksa dan diancam sama kedua orang tua aku. Ya aku gak ada pilihan lain selain nurut," jawab Aaron.

"Tapi, biarpun begitu tetap aja cuma kamu wanita yang aku cintai sayang!" sambungnya.

"Aku percaya kok sama kamu! Aku juga cinta dan sayang banget sama kamu!" ucap Safa bermanja di tubuh kekar kekasihnya.

Cupp!

Aaron mengecup kening dan mendekap erat tubuh Safa sembari mengusap punggungnya lembut.

"Makasih sayang, karena kamu udah percaya sama aku!" ucap Aaron tersenyum.

"Iya sayang," balas Safaluna.

Scarlett pergi menemui sahabatnya di sebuah cafe, ia ingin menceritakan semua keluh kesahnya kepada sahabat setianya itu.

"Hai Ros!" ucap Scarlett menyapa temannya dan duduk setelah bersalaman dengannya.

"Eh, halo Scarlett! Duh, yang udah jadi istri makin bening aja nih. Pasti dapat skincare gratis ya dari suami lu?" goda temannya yang bernama Rossi.

"Ah biasa aja lu! Gue perasaan gak ada perubahan apa-apa kok," ucap Scarlett tersenyum.

"Ahaha, gausah merendah gitulah! Eh ya, lu pesan aja dulu gih mau makan atau minum apa! Biar kita enak ngobrolnya," ujar Rossi.

Scarlett mengangguk setuju, kemudian memesan makanan ringan serta minuman kepada pelayan disana.

Setelahnya, Scarlett pun kembali menatap ke arah Rossi dan meletakkan kedua tangannya di atas meja.

Scarlett menunjukkan wajah sedihnya, yang membuat Rossi menjadi penasaran apa sebenarnya yang terjadi pada sahabatnya itu.

"Scarlett, lu kenapa sih? Lagi ada masalah ya?" tanya Rossi penasaran.

"Iya Ros, gue emang lagi ada masalah sama suami gue. Makanya gue ajak lu ketemuan disini, karena gue pengen curhat sekaligus tenangin pikiran gue." jawab Scarlett.

"Ohh, emang ada masalah apa sih antara lu dan suami lu? Bukannya kalian baru beberapa hari lalu ya nikahnya? Masa udah ada masalah aja?" tanya Rossi terheran-heran.

"Gue juga gak ngerti, Ros. Sejak hari pernikahan kita aja, suami gue itu selalu bersikap dingin sama gue. Sampai sekarang juga dia gak mau anggap gue sebagai istrinya, dia selalu aja pergi dari rumah dan tinggalin gue. Malahan semalaman dia gak pulang-pulang tau, sampai gue khawatir dan ketiduran di sofa karena nungguin dia!" jawab Scarlett yang mulai berderai air mata.

"Waduh, jahat banget dong suami lu! Gue kira hidup lu bakal bahagia karena nikah sama bos skincare, eh ternyata gue salah!" ujar Rossi.

"Iya Ros, dari awal gue juga emang gak mau nikah sama Aaron dan tolak perjodohan ini. Gue khawatir kejadian kayak gini bakal terjadi setelah gue nikah sama dia, dan benar aja kan dugaan gue." kata Scarlett.

"Sabar ya Scarlett! Gue ngerti banget perasaan lu sekarang, tapi lu harus bisa tenang! Ingat, ini baru awal dari ujian pernikahan lu dan Aaron! Mungkin suatu saat nanti, dia bisa terima lu!" ujar Rossi.

"Iya Ros, gue cuma gak tahu gue harus gimana supaya Aaron bisa terima gue! Karena gue juga bingung kenapa dia begini ke gue, apa gitu salah gue di mata dia?" ucap Scarlett.

"Lu udah coba buat deketin dia belum? Atau baik-baikin gitu?" tanya Rossi.

"Udah sering Ros, bahkan dari malam pertama juga gue udah coba buat layani Aaron suami gue. Tapi, nyatanya dia tetap gak mau sentuh gue!" jawab Scarlett sangat sedih.

"Hah? Maksud lu, lu belum pernah begituan sama suami lu sampai sekarang?" tanya Rossi kaget.

Scarlett mengangguk tanda iya.

"Jangankan begituan, sentuhan tangan juga belum pernah sama sekali. Kan gue udah bilang tadi, Aaron tuh gak anggap gue sebagai istrinya." ucap Scarlett.

"Kasihan banget sih lu! Harusnya lu bisa dapetin kebahagiaan dalam pernikahan lu! Tapi, lu udah coba buat ikutin suami lu belum setiap kali dia keluar dari rumah?" ucap Rossi.

"Belum sih, gue takut dia malah makin marah kalau tahu gue suka ikutin dia pergi." kata Scarlett.

"Nah itu dia yang salah, harusnya lu coba deh sekali-sekali ikutin suami lu pas keluar! Siapa tahu dia ada main di belakang atau apa gitu," usul Rossi.

Scarlett terdiam menunduk, memikirkan saran dari Rossi yang menurutnya ada benarnya juga.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

...Boleh kasih dukungan ya guys, contohnya like, komen atau kalau mau vote juga author malah semakin senang😆...

...Asal jangan boomlike ya...!!...

...Bantu ramaikan oke...!!😉...

Bab 3. Dasar pelakor!

Safaluna

Bab 3

Scarlett pulang ke rumah setelah selesai bertemu dengan sahabatnya di cafe tadi.

Scarlett cukup terkejut saat melihat mobil Aaron terparkir di depan halaman rumahnya.

Scarlett pun berpikir bahwa Aaron suaminya sudah pulang ke rumah.

Dengan cepat Scarlett melangkah masuk ke dalam untuk menemui suaminya, ia sudah tidak sabar ingin berbicara dengan Aaron dan membahas mengenai kepergiannya semalam.

Namun, baru saja Scarlett hendak membuka pintu tiba-tiba Aaron sudah muncul dari dalam dan mereka tidak sengaja bertemu disana.

Scarlett cukup kaget saat melihat Aaron di depan matanya, sedangkan Aaron menatapnya tajam dan mendekat seperti hendak membunuhnya.

"Sini kamu!" tegas Aaron.

Aaron langsung menarik tubuh Scarlett dan mengurungnya di dinding.

"Awhh!! Kamu kenapa sih Aaron?" tanya Scarlett tak mengerti.

"Darimana aja kamu?!" ucap Aaron kesal.

"Kenapa pas suami kamu pulang, kamu malah keluyuran keluar?! Katanya kamu anggap aku suami, tapi kenapa kamu malah pergi gak izin dulu sama aku!" tegas Aaron.

"Buat apa aku izin sama kamu? Toh kamu juga gak tahu ada dimana tadi, kamu pun gak pulang semalaman. Jadi, apa aku salah kalau pergi dari rumah tanpa izin dari kamu?!" ucap Scarlett membela diri.

"Jangan membantah! Bagaimanapun juga, yang kamu lakukan itu salah!" bentak Aaron.

"Kalau aku salah, terus kamu apa ha? Kamu gak pulang semalaman itu apa? Aku masih sabar loh sama kamu, tapi kamu selalu aja begini! Sebenarnya kamu pergi kemana sih Aaron?" ucap Scarlett turut mengeraskan suaranya.

Aaron menggelengkan kepala, menekan dua pergelangan tangan Scarlett dengan telapak tangannya mepet ke tembok.

"Kamu dengar ya Scarlett, aku kan udah bilang dari awal kalau aku gak setuju dengan perjodohan ini dan aku gak akan pernah anggap kamu sebagai istri aku! Jadi, kamu terima aja konsekuensinya kalau aku tidak akan pernah mencintai kamu selamanya!" ucap Aaron.

Seketika air mata lolos membasahi pipi Scarlett, perkataan Aaron sungguh membuatnya sedih dan sakit hati, suami yang ia cintai itu justru malah tak pernah menganggapnya.

"Terserah kamu aja Aaron! Aku gak ngerti apa mau kamu sebenarnya!" ucap Scarlett.

"Yaudah, kamu sekarang masuk dan jangan pernah keluar rumah tanpa seizin aku!" ucap Aaron.

"Kenapa gitu? Biar kamu bisa bebas keluar dan main sama cewek lain, iya?" ujar Scarlett.

"Kalau iya kenapa? Masalah?" ujar Aaron.

Scarlett terkejut dengan perkataan Aaron, matanya terbelalak lebar disertai mulut menganga.

"Sudahlah Scarlett, kamu jangan banyak bicara lagi! Sekarang aku minta kamu masuk, karena aku gak mau kamu keluyuran di luar!" ujar Aaron.

"Oke! Aku bakal nurut sama kata-kata kamu, karena aku menghormati kamu sebagai suami aku. Tapi, tolong kamu juga jaga kepercayaan aku dan jangan main api di belakang aku!" ucap Scarlett.

"Aku gak bisa janji, udah kamu masuk sana! Aku mau pergi dulu, sana masuk!" ujar Aaron.

Aaron melepas tangannya dari tubuh Scarlett dan menyuruh wanita itu masuk ke dalam.

Scarlett pun melangkah ke dalam rumah, sedangkan Aaron kembali masuk ke mobilnya lalu pergi dari sana.

Setelah Aaron pergi, Scarlett keluar kembali dari rumahnya dan mengikuti kemana Aaron pergi dengan mobilnya.

"Aku harus bisa ikutin Aaron!" batinnya.

"Halo sayang! Udah datang aja kamu, semangat banget sih buat ketemu aku! Padahal baru tadi loh kita ketemuan, eh kamu udah kangen aja sama aku!" ucap Safaluna yang baru datang ke cafe dan menemui Aaron.

Ya Aaron sudah berada disana lebih dulu dibanding Safa, bahkan ia sudah menunggu Safa disana.

Aaron pun bangkit, menghadap gadisnya lalu menciumnya singkat.

Cupp!

"Aku begini kan karena kamu sayang, kamu itu selalu bikin aku kangen dan pengen terus ada di samping kamu!" ucap Aaron sembari mendekap erat tubuh kekasihnya.

"Oh sayang, kamu manja banget sih! Bikin aku gemes deh!" ujar Safa.

Aaron tersenyum, mengendus leher Safa dan meninggalkan jejak disana hingga membuat Safa melenguh sesaat.

"Kita duduk yuk!" ujar Aaron.

Safa mengangguk pelan, lalu mengikuti perintah Aaron dan duduk di kursi yang sudah tersedia.

"Kamu mau pesan apa sayang?" tanya Aaron.

"Eee terserah kamu aja, kan kamu yang bayar bukan aku." jawab Safa tersenyum renyah.

"Hahaha, bisa aja kamu!" ujar Aaron tertawa.

Mereka pun memesan minuman, lalu lanjut mengobrol berdua disana sembari berpegangan tangan.

"Kamu ada apa sih sayang? Kenapa kamu ajak aku ketemuan lagi disini?" tanya Safa heran.

"Gak ada apa-apa kok, aku cuma mau lihat wajah kamu yang cantik ini. Selain itu, aku juga bosan sih di rumah karena gak ada kegiatan. Enakan sama kamu, aku bisa puas cium dan peluk kamu!" jawab Aaron sambil tersenyum.

"Ahaha, iya sih aku juga bosan kalau hari libur begini di rumah aja. Tapi, istri kamu gimana tuh sayang? Dia gak marah atau tanya-tanya ke kamu?" ucap Safa bertanya mengenai istri Aaron.

"Udah lah sayang, kamu jangan bahas dia terus! Scarlett itu gak penting, karena yang ada di hati aku itu cuma kamu sayangku! Dia emang istri aku, tapi aku gak cinta sama dia!" tegas Aaron.

"Iya deh sayang, aku gak akan bahas dia lagi. Tapi, dia tahu gak kalau kamu pergi lagi?" tanya Safa.

"Tahu kok, malahan tadi pas aku pergi aku gak sengaja ketemu dia di depan rumah. Ternyata dia tuh juga baru pulang, aku gak tahu dah tuh dia pergi kemana." jawab Aaron.

"Wah parah banget ya! Masa seorang istri pergi gak bilang-bilang sama suaminya, istri gak bener tuh sayang!" ujar Safaluna.

"Nah iya, aku juga mikir gitu!" ujar Aaron.

"Yaudah, emang paling bener aku aja yang jadi istri kamu sayang. Aku mah pasti gak bakal begitu sama kamu, dan aku bakal hormati kamu sebagai suami aku!" ucap Safa.

"Iya, sebentar lagi juga aku bakal ceraikan dia. Aku masih tahan karena gak mau nyakitin hati orang tua aku aja," ucap Aaron.

Mereka saling berbalas senyum, Aaron juga mengecup kening Safa dan mengusap bibirnya sembari memainkan rambut gadis itu.

Braakkk...

Sampai tiba-tiba, seseorang menggebrak meja dan membuat keduanya terkejut lalu menoleh ke arah orang yang muncul itu.

"Oh jadi begini ya kelakuan kamu di belakang aku, Aaron! Pantas aja kamu selalu pergi dari rumah, ternyata benar dugaan aku kalau kamu main api di belakang aku!" ujar seorang wanita yang tak lain adalah Scarlett.

"Scarlett? Kenapa kamu bisa ada disini?" ujar Aaron terkejut dan langsung berdiri dari duduknya.

Scarlett menggelengkan kepalanya, air mata terus mengucur keluar membasahi pipinya akibat sudah tak tahan lagi dengan sikap suaminya.

"Heh! Dasar pelakor!" umpat Scarlett menatap ke arah Safa dan langsung menarik rambutnya.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!