NovelToon NovelToon

Kings At School

Vol 1.0 Prolog

Rabu, 22 Mei 2022

Di tengah derasnya air hujan berjalan lah seorang pemuda dengan baju compang camping berantakan, tubuh yang penuh dengan luka serta pandangan mata yang kabur berusaha menembus dingin nya hujan di malam hari sambil menahan rasa lapar yang menggigit perutnya.

Dengan keadaan yang tidak memungkinkan untuk berdiri ia masih tetap memaksakan diri nya untuk terus berjalan, walau diri nya sendiri tidak tau ke mana arah tujuan kakinya melangkah. Tak ada seorang pun dari belakang yang memperhatikan nya bahkan ia pun dianggap tidak ada oleh orang di sekitar walaupun aslinya mereka melihatnya, seolah olah tidak melihat. Tak ada tempat bersinggah baginya dan jikalau pun harus bersinggah untuk berteduh pastilah ia akan mendapatkan perlakuan yang sama yakni di tendang keluar ketengah jalan karena jijik melihat akan dirinya. Ia tahu orang akan berlaku begitu pada nya itu sebabkan karena perbuatan diri nya di masa lalu yakni, mabuk mabukan, mencuri, berzina dengan setiap wanita yang ia temui bahkan tak segan segan untuk membunuhnya jika ia sudah sangat marah.

Hidup nya menjadi hancur seketika di karenakan di pengaruhi teman dan akhirnya berujung penghianatan,padahal dulunya saat ia masih kecil ia adalah seorang anak yang baik di bawah didikan orang tua nya, namun saat beranjak remaja ia mulai berubah yang mula nya baik dan taat berubah menjadi nakal dan pembangkang akibat pengaruh teman nya sendiri. Prestasi, kekuatan, bahkan ketenaraan yang telah lama ia dapatkan runtuh seketika dan otak dari segala sebab kehancuran nya sendiri yang tak lain dan tak bukan adalah rekan terpercaya nya sendiri yang sebenarnya telah lama menginginkan dirinya hancur.

"Wah, wah siapa ini." ucap seorang laki-laki yang berjalan menghampiri nya dengan senyum sinis.

Dengan wajah yang dibasahi air hujan ia mengangkat wajah nya dan terlihat jelas wajah seseorang yang sangat ia benci yang menyebabkan ini semua terjadi padanya, walaupun agak sedikit kabur ia tetap bisa mengenali nya karena ia tak akan pernah melupakan senyum busuk orang yang selama ini ia percayai.

"Aa..andrea... "ucap nya dengan bibir geram.

"heheh tak sangka anda masih bisa mengingatku, dengan keadaan anda yang sekarang."sahut Andrea dengan memegang kedua tangan di belakang punggung nya.

" Aku tidak akan pernah melupakan wajah seorang pengecut sepertimu yang hanya berani melawan dari belakang! "tegasnya dengan wajah marah.

Andrea Wijaya atau yang paling sering di panggil Andrea dulu nya adalah seorang karyawan biasa, namun kemudian di angkat menjadi tangan kanan oleh seorang bos pengusaha konglomerat dan juga merupakan bos mafia yang berkusa di seluruh kota yakni Mr.R.DEM atau nama samaran dari Riyan Andika.

Yang pada akhirnya berhianat dan mengambil semua alih kekuasaan nya serta menjadikan diri nya sebagai CEO pemimpin para Yakuza.

"Well..., pengecut... Pengecut ya? Bukankah kalimat itu agak kebalik ya mengingat dengan kondisi anda sekarang benarkan? Mr.A.DEM atau Tuan Riyan Andika,"sahut Andrea dengan mengangkat dagu pemuda itu dengan jari telunjuknya.

Dengan wajah senang di hiasi senyum penuh dusta Andrea berjalan dengan angkuh membelakanginya sedangkan pemuda itu atau yang dulu nya di panggil Andika hanya bisa berpopohan dengan sepotong kayu untuk bisa berdiri tegak.

"Sebelumnya saya sangat tidak menduga bahwa diri anda yang kotor, hina dan buruk ini masih tetap bisa hidup sampai hari ini,"ucap Andrea memaki nya.

" Rupanya gelar Genius Master itu bukan hanya mainan belaka, namun... "

" Mau sampai kapan isi otak anda itu akan terus menahan nyawa anda agar tidak keluar, bilamana kondisi mental nya hancur! "ucap Andrea dengan senyum lebar yang di penuhi pikiran kotor.

Dengan senyum ke angkuhan yang menghiasi wajah nya Andrea berjalan ke arah Andika dan dengan spontan mencengkram rambutnya sambil berkata di telinga Andika" Semua yang anda punya sudah saya ambil alih harta, tahta, kekuasaan bahkan orang tua, keluarga, teman dan kerabat anda. Tidak ada lagi speserpun yang tersisa untuk anda, hehehe... "

" Bahkan perempuan yang anda sukai anda cintai juga saya ambil dan juga rupanya tubuhnya sangat berbakat di klub malam saya... "

" Bangsat kau Andrea!!! "sahut Andika meluap luap.

Dengan kemarahan yang meluap luap Andika mencengkram kuat pundak Andrea dan ketika ingin memukul nya sebuah pukulan dengan cepat jatuh terlebih dahulu di perut Andika, tidak hanya itu bahkan sebuah pisau pun ternyata tertancap dalam di perut nya. Sampai akhirnya membuatnya Andika jatuh dan tergeletak di tanah berusaha menahan rasa sakit dari pendarahan yang keluar tanpa henti.

"Well... ternyata benar anda akan bersemangat bila mana saya berkata yang menyangkut tentang dia." ucap Andrea bangkit dan membersihkan kemeja bajunya.

"Akan tetapi ya dia memang berbakat di klub malam, setelah saya sudah puas dengan nya saya pun mempekerjakan nya di klub malam."

"Gadis yang malang, dia bersedia melakukan itu untuk kebutuhan keluarga nya. Oh ya dia juga menitipkan sebuah pesan untuk anda."

Andrea pun melemparkan sebuah handphone dari balik saku nya dan lalu pergi meninggalkan Andika dengan tawa penuh puas. Dari dalam handphone itu terdapat sebuah pesan dalam bentuk sebuah video, di video itu terlihat jelas seorang wanita dengan wajah penuh senyuman namun berlinangan air mata menyampaikan perasaan cinta nya kepada seseorang dengan penuh harap.

Dan perlahan senyum nya mulai redup dan berubah menjadi isak tangis, Andika yang melihat video itupun meneteskan air mata karena pesan yang di sampaikan dari wanita itu ternyata untuk dirinya dialah laki-laki yang di maksud perempuan itu yang diam diam menyimpan perasaan terhadap nya. Setelah menyampaikan pesan itu di menit 10 scane video beralih memperlihatkan seorang wanita sedang di gerumbungi laki-laki hidung belang di sebuah klub malam tanpa busana sedikit pun, terlihat jelas ekspresi wanita itu hanya bisa menangis tidak berdaya bahkan wajah nya pun memar bekas tamparan.

Di setiap menit video itu Andika mencengkram kuat handphone itu sampai remuk, dan dengan wajah merah padam nya ia mengangkat kepalanya yang bersimbah darah.

"Jika aku bisa mengulang kehidupanku dari awal akan kurubah tatanan hidup ini, akan ku buat orang yang bersedih menjadi bahagia akan ku genggam tanggan orang orang yang pernah aku abaikan, akan ku buat setiap wajah musuhku yang ada di sini berlumuran darah bagai di gosok dengan kawat tajam."

"Dan..."

"Aku pasti..., aku pasti..."

"Akan ku penggal kepalamu Andrea..." tambah Andika dengan pandangan mata mulai memudar.

Tak lama kemudian pun Andika mulai kehilangan sedaran dan akhir nya menggembuskan nafas terakhir nya.

"Belum saat nya kamu untuk ke sini Andika, selesaikan lah masalahmu cukup ulang dari awal namun jangan sampai mengulangi kesalahan yang sama lagi," panggil seorang perempuan dari balik cahaya biru.

Vol 1.1 From The Beginning

Rabu, 22 Mei 2010

Pada hari ini tepat nya di rayakan sebagai hari siswa nasional bertepatan dengan penyerahan rapot kenaikan seluruh siswa sekolah dasar, banyak orang tua dan siswa yang merasa gugup akan hal ini di karenakan di saat saat ini lah yang menentukan apakah anak mereka akan naik ke kelas dasar atau malah tetap di kelas itu saja yang sering di sebut tinggal kelas.

Di bangku paling belakang terlihat seorang anak sedang duduk tertidur di meja belajar nya, salah seorang wanita pun yang melihat itu datang menghampiri nya.

"Andika..., andika!"

"Bangun Andika!" panggil nya.

Anak itu pun membuka mata nya saat ia membuka mata dan melihat di sekitar sontak membuat nya terkejut bahkan kebingungan yang tak jelas.

melihat Andika hinteris begitu wanita itu menjadi bingung dan heran apa yang terjadi pada Andika, apakah Andika menjadi terpukul saat ketika buku rapot nya di bagikan. Wanita itu pun kemudian berusaha menenangkan Andika.

"Tante!? Apakah ini beneran tante?" tanya Andika kepada wanita itu seolah olah tidak percaya apa yang sedang ia lihat.

"Pertanyaan aneh apa itu? Tentu saja ini tante," jawab wanita itu keheranan.

Belum cukup dengan jawaban itu Andika pun bangkit dari bangku nya dan melihat di sekitar, di dapati nya disini banyak anak anak kecil dan orang dewasa berkumpul di satu ruangan.

" Dan ini di mana, Tante? "tanya Andika masih sangat kebingungan.

" Tentu saja di kelasmu, hari ini kan hari pembagian rapot sekolahmu, Andika. "

" Kamu kenapa Andika, kok bertingkah aneh. "tanya wanita itu.

" Tante aku pinjam cermin tante sebentar, dong. "pinta Andika.

Wanita itu akhirnya mengeluarkan cermin dari dalam tas dan memijamkan nya kepada Andika, walau ia masih bingung untuk apa Andika meminjam cermin.

Andika pun mengambil cermin itu dan mulai bercermin, saat ketika melihat wajah nya betapa kaget nya ia di dapati nya wajah seorang bocah polos yang agak kurus namun putih berseri.

"A-aa... I-ini.. Iniii..."ucap Andika sambil gemetar menyentuh wajahnya.

" Ada apa Andika, apakah ada sesuatu di wajahmu? "tanya wanita itu keheranan.

" Tidak salah lagi, A-aku..aku..."

Tidak tahu kenapa tiba-tiba Andika jatuh pingsan dan untungnya tante nya yang sadar saat itu singgap menangkap Andika. Walaupun ia masih sangat bingung bercampur khawatir apa yang terjadi kepada Andika. Karena keadaan Andika yang tiba-tiba seperti itu tante nya pun meminta izin kepada wali kelas untuk memulangkan Andika lebih awal takut terjadi apa apa dan wali kelas pun mengizinkan nya.

"Astaga, si Andika terlalu mendramatisir cuma karena tinggal kelas aja sampe pingsan segala." ucap seorang siswa yang melihat Andika di bawa keluar.

"Lah lu kan sama juga tahun kemarin, gara gara nilai lu anjlok di rapot sampe kencing di celana." sahut teman di sebelahnya.

"Kalau itu berbeda, jangan di ingat lagi atau gua pukul lu!" bantah nya marah.

Andika pun di pulangkan dan di baringkan di rumah nya, orang tua nya yang di beritahu akan hal itu pun beranggapan mungkin Andika menjadikan sedikit terpukul karena hasil rapot nya yang menyatakan bahwa ia tinggal kelas.

Namun kenyataannya berbeda, bagaimana tidak kaget pasalnya seorang bos terpandai ternama, dan seorang ketua mafia besar tiba-tiba kembali ke masa muda nya tepat ketika diri nya masih menjadi bocah sekolah dasar kelas 4. Padahal malam sebelum kejadian itu dia sudah di pastikan meninggal dengan luka pendarahan yang sangat serius, nihil sekali bagi Andika untuk masih tetap bisa selamat.

Tak lama kemudian pun Andika sadar, namun entah kenapa Andika tidak bisa membuka mata nya, menggerakkan seluruh anggota tubuh nya pun tidak bisa bahkan bernafas pun terasa sesak bagai di tindih oleh sesuatu.

"Jangan cemas, kamu tidak kenapa kenapa. Aku hanya ingin bicara denganmu sebentar." ucap suara seorang wanita yang sangat dekat dari nya.

"Jangan memaksakan untuk membuka matamu, karena kamu yang sekarang tidak akan sanggup menatap wajahku."

"Berbaringlah rilek dan dengarkan saja aku berbicara. Aku tahu apa yang sedang kamu bingungkan."

"Namun, aku tidak bisa menjawab itu semua. Bisa aku katakan kamu kembali ke hidupan kamu yang dulu dalam kehidupan keduamu kali ini."

"Kamu yang dulu telah meninggal, dan ini adalah waktu sebelum kamu meninggal. Aku mengabulkan keinginan terakhirmu sebelum kamu menghembuskan nafas terkhirmu malam itu."

"Kamu beruntung dapat kembali ke awal dengan ingatan dan bahkan kemampuan di kehidupan pertama mu tidak hilang."

"Namun, harga yang di bayar juga tidak mudah sebagai ganti nya aku telah mengambil mata kirimu."

"Mata kirimu sekarang bukan mata manusia normal pada umumnya, sekarang kamu bisa melihat sesuatu yang diluar nalar manusia, namun itu membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan dirimu."

"Sebaliknya sekarang latih mentalmu untuk bisa menahan kekuatan dari mata itu, karena mungkin mata kirimu itu bisa menuntun kehidupan barumu."

"Aku akan melihat dari balik layar apakah kamu akan benar merubah tatanan hidup ini persis seperti yang kamu bilang atau tidak, namun aku berharap kamu tidak mengulang kesalahan yang sama lagi."

"Aku rasa itu saja yang ingin aku bicarakan padamu, sudah saatnya untukku pergi kelak kita akan bertemu lagi."

"Jangan sampai mati lagi ya..."

"Darling..."

Entah kenapa ada sesuatu yang terasa aneh di jidat Andika, seperti ada sesuatu yang menyentuh jidatnya terasa dingin namun menenangkan dan lama kelamaan rasa dingin itu pun hilang beriringan dengan nafas Andika yang mulai teratur dan anggota tubuhnya yang perlahan mulai bisa di gerakan lagi dan kini Andika pun akhirnya bisa membuka kedua matanya.

"Aku kira aku akan mati," ungkap Andika.

Andika pun duduk dan mulai berpikir jernih tentang kondisi nya sekarang, jika hal yang terjadi sekarang bukanlah sebuah kebetulan maka ini adalah kenyataan sebenarnya yang harus ia hadapi walaupun ini terdengar tidak masuk akal akan tetapi inilah fakta nya.

"Jika yang di katakan perempuan itu benar, maka masuk akal tentang kejadian ini."

"Ini adalah waktu di mana aku berumur 12 tahun, waktu di mana aku menjalani kehidupanku sebagai seorang siswa sekolah dasar dan waktu di mana sebelum aku di sentuh dunia luar,"ungkap Andika menunduk.

"Namun, siapa perempuan itu mengapa ia melakukan sampai sejauh ini untukku?"

"Ah, lupakan!"

"Ini kesempatan yang langka di kehidupan ini, aku harus memanfaatkan nya sebaik mungkin."

"Tunggu lah kamu Andrea! Kali ini akan kupastikan tangan ini, tangan yang kau injak waktu itu akan menjadi tangan yang akan melepaskan kepalamu dari tubuhmu sendiri."

"Akan kupastikan itu!" seru Andika.

Tak lama kemudian seorang wanita paruh baya datang menghampiri Andika dari balik tirai, "Akhirnya kamu sadar juga, nak!"

"Tantemu sangat panik lo dengan keadaanmu barusan," ucap beliau yang lalu duduk di sebelah Andika.

Betapa berkaca kaca nya Andika ketika melihat wajah wanita itu, nampak seperti wajah seseorang yang telah lama sangat ia rindukan yang tidak mungkin dapat di jumpai untuk kedua kali nya, wajah yang telah tiada ketika ia masih di kehidupan pertama nya. Wajah yang selalu ia panggil dengan sebutan...

"I-ibu..."ucap Andika sambil memeluk erat wanita itu.

" Wah, kamu kenapa, nak... "

" Tidak usah bersedih jika kamu tinggal kelas, nanti perbaiki ya ketika sudah masuk sekolah lagi. "

" I-iya...bu" jawab Andika menahan tangis.

Andika tidak bisa berkata apa apa lagi entah bahagia atau sedih, pasal nya ibu nya telah lama meninggal di kehidupan nya sebelumnya dan wajar lah jika ia bahagia karena dapat bertemu lagi dengan beliau di kehidupan yang sekarang. Namun juga sedih saat mengingat saat saat beliau tiada yang membuat hati Andika terpukul karena selain ibunya tiada orang lagi yang bisa menduga bahkan menenangkan Andika di saat hati nya sedang kacau.

"Ibu, di kehidupan kali ini akanku buat ibu bangga dan bahagia tidak akanku biarkan lagi ibu bersedih."

"Di kehidupanku kali ini akanku lukis senyum bahagia di wajah ibu, kali ini... A-aku.."

"Aku...."

"Akan...."

"Menjadi Bintang."

"Bintang yang selalu berseniar di mana pun dia berada."

"Bintang yang akan menjadi tempat kebanggaan ibu."

"Aku lah si Bintang Kelas," gumam Andika tersenyum.

Vol 1.2 Preparation Genius

Ditengah malam yang sunyi Andika hanya bisa melamunkan kejadian ini, sungguh ia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini. Ini bagaikan mimpi baginya mimpi yang selalu ia rindukan yang ingin ia kembalikan karena di waktu inilah semua kenangan indah nya berada.

"Ini bagaikan mimpi saja, namun aku tidak tahu yang mana mimpi. kehidupanku yang lalu atau yang sekarang?"

"Tidak penting yang mana kenyataan dan yang mana mimpi sekarang, karena aku memiliki ingatan tentang kedua nya sekarang."

Perlahan Andika pun bangkit dari tempat tidur dan berjalan berdiri di depan jendela sambil menatap bulan.

"Jika aku bisa merubah memperbaiki diriku dari sekarang, maka mungkin aku bisa melebihi diriku di kehidupan sebelumnya."

"Tidak ada yang tau, selain aku dan perempuan itu bahwa aku kembali dari masa depan dan hidup kembali di masa sekarang dengan kemampuanku dari kehidupanku yang lalu."

"Yoosh! Baiklah waktunya untukku bersinar."

Dengan cepat Andika mengambil handphone nya dan membuka sebuah situs jual beli online. Walaupun kemajuan teknologi belum pesat seperti di kehidupan nya lalu, namun masih ada beberapa hal yang belum berubah saat ini, yakni ilmu pengetahuan.

Dengan bermodalkan uang 3jt dari hasil tabungan nya. Andika pun membeli semua modul buku pembelajaran lengkap dari berbagai jenis paket buku dari SD, SMP, dan SMA semester 1-2 serta beberapa buku kejurusan.

Tidak hanya itu ia juga memesan paket les privat dan kelas tambahan satu tahun, dengan biaya mencapai 2jt rupiah.

"Sip, persiapan sudah disiapkan. Walaupun pengetahuanku dari kehidupan pertamaku masih ada, namun masih belum bisa di pakai beberapa untuk saat ini di karenakan kurikulum saat ini masih menggunakan kurikulum yang dulu. Belum berubah,"jelas Andika

" Dengan uangku yang sekarang hanya ini saja dulu yang bisa aku beli. Nanti kelak bisalah sisanya di cicil. "

" Di kehidupan pertamaku aku habiskan semua uang ini untuk membeli playstation dan mercedes game nya. "

" Alhasil aku di juluki maniak ps, itu juga lah salah satunya yang membuat nilai rapotku merah terus,"ungkap Andika sambil garuk garuk kepala.

Pagi harinya Andika pun makan bersama ibu dan ayahnya di meja makan sambil meminta izin kepada orang tua nya untuk mengikuti program kelas tambahan.

" Jadi kamu serius nak? ingin masuk kelas tambahan padahalkan tempat nya jauh nak. Harus pergi ke kota,"tanya ibunya.

" Iya bu, aku serius ingin masuk kelas tambahan itu. Lagi pula peluang keberhasilan nya juga tinggi di sana,"jawab Andika.

" Gak papa lah bu, biarkan saja ini juga kesempatan yang bagus buat Andika belajar. Lagian juga program pembelajaran nya cuma sekali seminggu. "sahut ayahnya.

Memang benar program kelas tambahan hanya di lakukan satu kali pertemuan dalam seminggu tidak lebih, berbeda dari les privat yang bisa di lakukan setiap hari, namun alasan kenapa Andika juga memilih kelas tambahan adalah di karenakan sistem pembelajaran nya yang profesional dan lagi mata pelajaran yang di berikan juga tidak terbatas tidak hanya sebatas tingkat kelas saja. Akan tetapi juga berbagai pembelajaran jurusan tinggi yang bersifat internasional, tidak hanya anak anak saja, bahkan mahasiswa serta guru sekolah pun juga ikut serta masuk program pembelajaran kelas tambahan tersebut yang berkumpul dalam satu kelas yang sama.

Tentu saja inilah alasan paling utama bagi nya untuk masuk program kelas tambahan.

"Baiklah, ibu mengizinkanmu untuk ikut program itu. Namun hati hati ya saat berangkat nanti," ucap ibunya mengizinkan.

"Terima kasih bu!" sahut Andika lagi sambil memeluk ibunya.

Akhirnya setelah tiga hari paket pesenan Andika pun sampai ke rumah nya, ibu Andika yang menerima paket tersebut menjadi kebingungan pasal nya siapa yang memesan paket buku sebanyak ini. Namun Andika pun menjelaskan kepada ibunya dan setelah beberapa menit ibunya sedikit mengerti sekarang walaupun dia agak terkejut dengan perubahan Andika yang sangat drastis seperti ini.

Ke esokan hari nya Andika mulai belajar dan membaca buku buku yang telah ia pesan tersebut dan total hari ini ia telah membaca semua buku Sekolah Dasar semester 1 dan 2 yang masing masing 100 halaman perbuku dalam waktu yang relatif singkat, bagi orang biasa hal seperti ini agak sulit untuk di lakukan namun bagi Andika ini bukanlah apa apa. Di karenakan di kehidupan sebelum nya Andika di kenal sebagai kutu buku yang dalam keseharian nya bisa membaca sebanyak 1869 halaman perhari dalam bentuk modul tebal.

"Aiya, ya... Otakku agak sedikit lemot jika menghafal rumus matematika ini, seperti nya aku harus memakai alat bantu," ucap Andika. "

Andika pun kembali mengambil headphone nya dan menelepon seseorang, entah siapa yang ia telpon.

"Selamat siang dek, ada yang bisa saya bantu?"

"Siang kak, saya ingin memesan sebuah mainan bisa kaka?"

"Bisa dek, mainan seperti apa yang ingin adek pesan?"

"Saya ingin memesan mainan rubik kak, namun saya ingin yang bahan nya licin tidak kasar."

"Baik dek, mainan rubik 3x3 dengan bahan dasar medium akan segera siap dek."

"Eh kak, bukan 3x3!"sahut Andika.

"Terus jenis rubik yang berapa, yang ingin adek pesan?"

"Rubik 16x16 kak!" jawab Andika.

"Ehc!?"

Keesokan harinya paket berisi mainan pesenan Andika pun datang, dan ibu nya yang menerima paket pun kembali heran dengan kondisi anak satu satu nya ini.

"Mainan rubik sebesar ini mau dibuat nya untuk apa lagi ya, malah balok puter nya sekecil bilah korek api ini malah. Orang yang mana bisa mainin ini,"ucap ibunya heran.

Di kamar Andika.

" Tukan akhirnya encer juga otakku, untung aku beli mainan ini tak sia sia aku membeli nya walau aku baru bisa menyelesaikan nya dalam waktu 20 menit,"ungkap Andika.

" Ok, sisa 3 hari lagi masuk sekolah. Tidak sabar aku ingin mengetes otakku di sana. "

Tidak lama kemudian mata kiri Andika mendadak sakit, serasa terbakar namun ia nampak mendapat sebuah gambaran kejadian misterius dari matanya.

" Aggh...mataku!"

Seiring dengan rasa terbakar di matanya muncullah gambaran kejadian aneh yang nampaknya itu adalah gambaran kejadian masa depan.

"Wah cuaca hari ini cerah," ucap seorang anak perempuan di penglihatan Andika.

"Hei nak, awas!!!" teriak bapak bapak di belakang nya.

"Aaaaaaa...!!!" teriak nya ketika melihat truk besar melaju di depan nya.

"Astaga, apa itu!?" ucap Andika sontak kaget.

"Apa itu penglihatan masa depan? Tunggu hari ini tanggal berapa ?"

Andika pun mengecek kalender nya dan terlihat bahwa tanggal hari ini adalah tanggal 1 Juni.

"Itu kan hari ini, aku harus cepat mengetahui di mana kejadian itu akan datang!" ucap Andika berlari keluar kamar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!