Di dalam sebuah kamar rumah sakit milik seorang perempuan yang hampir saja meninggal, sepasang kekasih yang berpakaian branded berdiri menatap perempuan tua yang sedang sekarat karena penyakit yang di depan mereka.
Beberapa saat kemudian pria itu tersenyum merogoh sakunya dan mengambil sesuatu dari dalamnya.
Sring!!!
Sebuah pisau lipat dilemparkan oleh pria itu ke depan Melinda.
"Hiks,, hiks,," Melinda menangis sembari gemetar dengan tubuh tak berdayanya melihat pisau yang kini berada di lantai, tepat di bawah lututnya yang sedang tertekuk di lantai.
"Itu hadiah terakhir dariku, hadiah perpisahan kita dan sekaligus ucapan terima kasihku atas semua harta yang kau berikan padaku." Ucap Niko sembari tersenyum menghina pada perempuan yang tampak rentan dan sedang menangis di lantai.
Melinda yang mendengar itu langsung mengangkat kepalanya dan menatap suaminya yang sedang bersama dengan seorang perempuan muda yang cantik.
"A,, apa yang kau maksud?" Tanya Melinda sembari meneteskan air matanya Karena dia sudah tak sanggup lagi untuk memarahi suaminya.
Sudah berkali-kali dia memarahi suaminya karena pria itu terus saja berselingkuh dengan perempuan lain, tapi apapun yang ia katakan tak pernah digubris oleh pria itu, dan bahkan terakhir kali dia bahkan sudah mengalami kecelakaan karena ulah dari perempuan selingkuhan suaminya.
Tapi apa yang terjadi, perempuan selingkuhan itu sama sekali tidak dipenjara dan tidak dihukum, semuanya karena suaminya yang membela perempuan itu!!!
"Maksudku adalah, kau gunakan pisau itu untuk bunuh diri, lalu cepatlah tinggalkan dunia ini supaya tidak ada lagi yang menderita karena harus memikirkanmu yang penyakitan itu!!!
"Kau juga tahu bukan, anak kita juga sudah bahagia berkuliah di luar negeri. Dia tidak pernah mengingatmu lagi, bahkan tidak pernah lagi menanyakanmu!!!" Ucap Niko yang sudah lelah menunggu istrinya yang penyakitan itu mati tapi sampai sekarang tetap saja masih hidup.
Padahal dia memiliki seorang perempuan cantik yang harus ia nikahi sebagai pengganti Melinda.
Ucapan suaminya langsung membuat Melinda semakin menangis dan amarah melingkupi seluruh tubuhnya.
"Sialan!! Bagaimana bisa aku menikahi pria kejam sepertimu?!! Kau bahkan menyuruhku bunuh diri di depan selingkuhanmu dan berkata bahwa kau akan memiliki seluruh harta yang kutinggalkan?!!
"Juga anakku,, dia tidak pernah menanyakan ku karena kau yang mengarang semua cerita padanya!! Kaulah yang berselingkuh, tapi kau memutarbalikkan fakta dan menuduhku yang berselingkuh!!
"Pria macam apa kau?!! Kau pria yang tak punya hati!!!" Teriak Melinda dengan segenap kekuatannya yang masih tersisa sembari dia menahan gemetar tubuhnya Karena rasa sakitnya yang kembali menggerogoti tubuhnya.
Tapi bandingkan rasa sakitnya karena penyakitnya, maka rasa sakit dalam hatinya jauh lebih besar lagi menyadari fakta bahwa dia sudah salah memilih laki-laki untuk menjadi suaminya!!
Sementara Cynthia yang melihat kekeras kepalaan Melinda, ia akhirnya berdesak kesal, "Heh,, kalau itu cuma perempuan tua yang sudah sepantasnya untuk mati. Sebaiknya kau turuti saja ucapan kekasihku, atau jika tidak, mungkin saja aku tidak akan mau merawat anakmu yang sedang berkuliah itu!!" Ucap Cynthia sembari memandang jijik pada perempuan penyakitan yang ada di depannya.
Karena perempuan itu terus hidup, maka dia juga tidak punya kesempatan untuk menikah bersama Niko.
Padahal dia sudah menunggu selama bertahun-tahun, tapi mengapa begitu sulit untuk menyingkirkan Melinda??
"Tutup mulutmu!! Kau perempuan ****** yang berani-beraninya merusak rumah tangga orang lain!! Lihat saja nanti, setelah aku mati, kau juga akan diselingkuhi oleh suamiku dan kau akan merasakan penderitaan yang juga kurasakan!!!" Teriak Melinda pada Cynthia membuat Cynthia menjadi sangat.
Perempuan itu berjalan mendekati Melinda dan mengayunkan tangannya ke arah Melinda.
Plak!!!
Sebuah tamparan mendarat di pipi Melinda hingga perempuan itu tersungkur ke lantai karena tubuhnya yang sudah sangat lemah.
"Berani-beraninya anjing sepertimu menggonggong padaku?!! Dasar tak tahu malu!!!" Geram Cynthia mengambil tisu dan mengelap tangannya yang baru saja menampar Melinda.
"Apa tanganmu baik-baik saja?" Tanya Niko yang kini mendekati Cynthia dan memeriksa tangan perempuan itu.
"Uh,, sayang, ini sangat sakit, kau harus membalaskan rasa sakitku pada perempuan menjijikan itu!!!" Ucap Cynthia dengan nada manjanya menatap Niko.
Maka begitu, Niko langsung mendekati Cynthia dan mencekik leher perempuan itu.
"Ng...!!! Ng....!!!" Dengan semua tenaga yang masih tersisa Melinda berusaha meronta-ronta, tetapi cekikan suaminya amatlah kuat baginya.
Perlahan-lahan tidak ada lagi oksigen yang mengalir ke paru-parunya dan dia merasa sesak serta panas di seluruh tubuhnya.
"Perempuan sialan, kau berani menyakiti kekasihku, maka sekarang juga kau harus mati meninggalkan dunia ini!!!" Ucap Niko mempererat cekikannya hingga akhirnya Melinda terkulai lemas di lantai.
Tetes air mata terakhir Melinda mengiringi kepergiannya sembari matanya melotot menatap suaminya.
Mati!
Mati!
Mati!
Trirrrrggggh.....!!!!!
Trirrrrggggh.....!!!!!
Trirrrrggggh.....!!!!!
Alarm yang diletakkan di nakas berdering membangunkan seorang perempuan yang tertidur pulas Di ranjangnya.
Tak!
1 kali tekanan pada tombol alarm itu langsung menghentikan bunyi memekikkan telinga di pagi hari yang cerah itu.
"Ahhh....!!" Melinda bangun dan terkejut mendapati sebuah ingatan aneh di kepalanya.
Perempuan itu terdiam mencerna semua ingatan yang ada di kepalanya hingga akhirnya selama 30 menit dia hanya berada dalam satu posisi dengan air mata yang terus berderai dari pipinya.
"Perempuan sialan, kau berani menyakiti kekasihku, maka sekarang juga kau harus mati meninggalkan dunia ini!!!"
"Perempuan sialan, kau berani menyakiti kekasihku, maka sekarang juga kau harus mati meninggalkan dunia ini!!!"
"Perempuan sialan, kau berani menyakiti kekasihku, maka sekarang juga kau harus mati meninggalkan dunia ini!!!"
Ucapan terakhir suaminya sebelum dia meninggal dunia kembali terngiang-ngiang di kepala Melinda, hingga akhirnya perempuan itu tersadar dan mengusap air matanya yang sudah memenuhi pipinya hingga ke lehernya.
"Apa itu???" Ucap Melinda segera bangun dari tempat tidur dan memakai kacamatanya lalu mengambil ponselnya.
"Apakah aku baru saja bermimpi buruk?" Ucap Melinda dalam hati yang merasa begitu aneh dengan sesuatu yang ia ingat.
"Ini hanya mimpi, ini hanya mimpi,,, Niko tidak mungkin melakukan hal seperti itu padaku." Ucap Melinda langsung menghubungi calon suaminya yang bernama Niko.
Dia butuh suara pria itu untuk menenangkan dirinya yang sedang dalam keadaan terkejut karena suatu penglihatan yang begitu menyakitkan hatinya.
"Halo sayang,," ucap Niko dari seberang telepon langsung membuat hati Melinda menjadi sangat lega.
"Itu,, kau ada di mana?" Tanya Melinda yang akhirnya tak mampu mengatakan pada pria itu tentang mimpi yang ia alami.
"Di mana lagi? Tentu saja aku sedang ada di rumah. Oh ya, jangan lupa kalau nanti sore kita ada makan malam bersama keluargaku untuk membahas pernikahan kita. Aku sudah mengirimkan gaun untukmu dan jangan lupa untuk memakainya." Ucap Niko dari seberang telepon langsung membuat Melinda tersadar.
'Percakapan ini, aku ingat,, ini ada dalam ingatanku.' ucap Melinda dalam hati lalu dia langsung mematikan panggilan itu dan berlari keluar dari kamar.
Perempuan itu merasa harus memastikan apa yang ada di dalam ingatannya.
"Dalam ingatanku, aku berlari keluar kamar dan melihat pelayan yang baru saja masuk membawa sebuah kotak berisi gaun. Gaun berwarna putih dan sebuah tas keluaran baru dari channel," ucap Melinda sembari menuruni tangga lalu dia benar-benar melihat seorang pelayan berjalan.
"Nona, ini adalah kiriman dari tuan Niko, katanya gaun ini adalah gaun yang akan nona kenakan di acara pertemuan keluarga nanti." Ucap pelayan itu langsung membuat Melinda tertegun di tempatnya.
Apa yang ada diingatannya sama persis dengan apa yang dikatakan oleh pelayan itu, bahkan kata-kata Niko yang tadi dia dengar diseberang telepon juga sama persis dengan yang ada di ingatannya.
Maka Melinda langsung mengambil kotak itu dan membukanya di depan pelayan.
"Benar benar gaun berwarna putih dan tas dari Chanel?" Melinda gemetar memegangi gaun itu lalu kemudian dia berjalan ke arah sofa dan duduk di sana.
Perempuan itu memejamkan matanya dan mengingat semua hal yang ada di dalam memori otaknya.
Beberapa saat kemudian, tubuh Perempuan itu gemetar dan dia menangis tak karuan.
Pelayan yang ada di sana begitu terkejut melihat tingkah nonanya jadi dia menghampiri Melinda dan berusaha menenangkan perempuan itu.
"Hiks,, hiks,, hiks,," Isak Melinda sembari menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Perempuan itu tak menyangka bahwa ternyata apa yang baru saja ia lihat itu adalah sebuah masa depannya sendiri.
Dan sialnya lagi, masa depannya terlihat begitu buruk, seperti mimpi buruk yang membuatnya terbangun di tengah malam dan tak bisa lagi tidur sampai pagi menjemput bumi.
"Nona, nona,," suara pelayan langsung membuat Melinda membuka matanya dan menata pelayan itu.
'Dialog ini tidak ada dalam ingatanku,,,' ucap Melinda dalam hati mengingat kembali memori yang tersimpan di ingatannya.
Tetapi seberapa keras dia mengingat, Dia tidak ingat sedikitpun tentang dialog yang baru saja dikatakan oleh sang pelayan padanya.
'Ah,, benar,, saat itu aku sangat bahagia menerima gaunnya dan langsung naik ke kamar untuk mencobanya. Kalau begitu, kehidupan ini,,, Apakah aku kembali ke kehidupan masa laluku??' Melinda menggigit jarinya lalu dia menatap pelayan di depannya dengan nafas yang terasa sesak dan air mata yang masih memenuhi pipinya.
"Apakah anakmu sedang sakit di rumah sakit? Dia menderita sakit paru-paru dan divonis dokter umurnya tinggal 2 bulan lagi?" Tanya Melinda pada pelayan itu, karena di dalam ingatannya dia mengingat pelayan itu mengundurkan diri sebagai pelayannya dua bulan setelah pernikahannya.
Hal itu terjadi karena putrinya yang ada di rumah sakit telah meninggal dunia karena penyakit paru-paru.
Dan baru saat itulah dia mengetahui bahwa ternyata sudah lama anak dari pelayannya itu menderita karena sakit namun sampai lain tidak pernah menceritakannya pada siapapun.
"Itu,, Bagaimana Nona mengetahuinya?" Tanya pelayan yang merasa aneh bahwa anaknya yang tak pernah ia perlihatkan pada orang lain bisa-bisanya diketahui oleh Melinda.
plPelayan itu jadi gugup jika Melinda sampai mengetahui bahwa dia memiliki seorang anak karena hamil diluar nikah sebelum dia masuk ke rumah Melinda untuk menjadi seorang pelayan.
"Hah?" Melinda memijat keningnya, 'ternyata benar, aku kembali ke masa lalu, dan semua ingatanku itu adalah sebuah fakta. Kalau begitu, aku yang meninggal karena dibunuh oleh Niko dan pria itu juga berselingkuh,,, itu adalah sebuah kenyataan??' sekali lagi Melinda meneteskan air matanya membayangkan akhir hidupnya yang begitu tragis.
Tap tap tap.....
Melinda yang adalah gadis culun kini melepas kacamatanya dan mengurai rambutnya, lalu perempuan itu mengaplikasikan bedak ke wajahnya.
'Aku ingat semua ini, untunglah 5 tahun setelah pernikahanku aku bertemu dengan perempuan dari salon yang mengajariku cara merubah penampilan.
'Waktu itu, aku yang selalu disebut sebagai perempuan culun tiba-tiba saja mengejutkan semua orang ketika kembali dari mal.
'Jadi sekarang aku juga akan melakukan perubahan itu, tapi bedanya, perubahan itu terjadi lebih cepat!!!' ucap Melinda dalam hati sembari menggunakan kontak lensa yang sudah ia pesan.
Lalu perempuan itu membuat rambutnya berombak dan menggunakan lipstik berwarna pink dan sedikit merah pipih.
Jadillah perempuan yang awalnya berwajah culun kini berubah menjadi perempuan cantik yang terlihat cantik natural.
"Ini bagus," ucap Melinda menatap wajahnya di cermin lalu perempuan itu mengambil gaun yang telah diberikan oleh Niko.
"Lihat saja Niko, aku akan membuatmu membalas semua perbuatanmu yang telah kau lakukan padaku!! Dasar pria sialan!!!" geram Melinda segera memakai gaun pemberian Niko, lalu menggunakan juga tas pemberian pria itu.
Setelah selesai, Melinda kemudian melangkah keluar dari rumahnya dan menyetop sebuah taksi yang melintas tepat di depan rumahnya.
"Restoran A di jalan A." Ucap Melinda pada sopir taksi lalu mobil itu segera bergerak meninggalkan kediaman Melinda Untuk mengantarkan perempuan itu ke alamat tempat pertemuannya dengan orang tua Niko.
'Dalam ingatanku, ketika aku tiba, aku langsung bertemu dengan perempuan yang menjadi selingkuhan suamiku. Dia seumuran denganku, tapi, karena dia menggunakan seluruh uangku untuk melakukan perawatan, maka sampai akhir hidupku, aku menjadi sangat tua dan jelek karena stress memikirkan suamiku yang berselingkuh, sementara dia menikmati kehidupan mewahnya dan tetap awet muda! Tapi kali ini, semuanya akan berubah!!!' ucap Melinda dalam hati sembari perempuan itu membuka pintu taksi dan turun dari taksi.
Sesuai dalam ingatannya, perempuan itu bertemu dengan Cynthia di depan restoran.
"Ah, Melinda," sapa Cynthia yang begitu terkejut melihat perubahan Melinda.
Perempuan culun yang selalu tampak jelek saat bersanding dengannya, kini berubah menjadi perempuan yang begitu anggun dan cantik.
"Hei,, kebetulan sekali kita bertemu di sini ya," ucap Melinda melemparkan senyumnya pada Cynthia.
"Ah, ya,, kebetulan sekali ya," Cynthia tersenyum semeringah, "tapi penampilanmu?" Ucap perempuan itu sembari memandangi Melinda yang tampak begitu cantik.
Melinda langsung tersenyum malu-malu lalu dia berkata, "aku merubah sedikit penampilanku, karena hari ini aku akan bertemu dengan orang tua Niko. Bagaimana menurutmu?"
Cynthia yang mendengar itu langsung mengepal erat tangannya dan merasa sangat marah melihat Melinda yang sangat cantik di depannya.
Apalagi ketika perempuan itu berpura-pura tampak manis dengan menyelipkan rambutnya ke belakang telinganya.
'Sangat jelek!!!!' geram perempuan itu dalam hati, namun dia tetap tersenyum dan berkata, "kau sangat cantik!!! Seharusnya sudah dari dulu kau merubah penampilanmu seperti ini!!!"
"Benarkah?" Tanya Melinda berpura-pura bersikap malu-malu.
"Hm!!! Kau sangat cantik seperti ini, Niko pasti sangat senang bisa menikah dengan perempuan secantikmu." Puji Chintya langsung membuat Melinda tersenyum percaya diri.
"Tentu saja, dia sangat beruntung Jika dia bisa menikah denganku," ucap Melinda, 'tapi sayang sekali, dia tidak akan pernah menikah denganku, sebab aku akan membuatnya menikah denganmu!!!' gumam Melinda dalam hati menatap perempuan menjijikkan yang ada di depannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!