NovelToon NovelToon

Ranjang Perselingkuhan

Bermuka Dua

Pagi menjelang, Aldi sudah siap untuk berangkat ke kantor seperti biasanya. Alya istrinya yang sangat cantik, selalu siap melayani segala kebutuhan suaminya.

Dia mampu berperan ganda, menjadi kekasih yang sangat baik bagi Aldo yakni sahabat baik Aldi. Dan menjadi istri yang sangat baik bagi Aldi.

"Cinta, aku berangkat ke kantor ya. Jika kamu bosan di rumah, tinggal shopping atau healing dengan teman-temanmu saja," Aldi mengecup kening istrinya.

"Baiklah, suamiku tersayang. Kamu yang hati-hati ya dalam bekerja." Alya mencium punggung tangan suaminya dan tak lupa membawakan tas kerjanya.

Keduanya melangkah ke halaman rumah dimana sopir pribadi telah menunggunya. Aldi merangkul Alya dengan mesranya mereka melangkah bersama.

Keduanya bagaikan sepasang suami istri yang sangat harmonis. Akan tetapi tanpa sepengetahuan, Aldi. Alya telah menduakan cintanya dengan Aldo.

Sepuluh menit dari perginya Aldi ke kantor, Alya langsung melangkah kembali ke kamarnya. Dia segera bersiap-siap dengan berdandan sangat cantik sekali.

Karena memang dia wanita yang sangat sempurna, mantan foto model dan artis pula. Banyak pria dari muda hingga tua sangat mengidolakan dirinya.

Selagi asik berdandan, ponselnya berdering ada satu panggilan telpon.

"Hay, beb. Apakah kamu sudah siap?"

"Sebentar lagi, honey. Sabar ya, lima menit lagi aku otw."

"Ok, dech. Kita ketemu di tempat biasa ya? aku sudah kangen banget denganmu."

Alya senyam senyum sendiri membayangkan dirinya akan bertemu dengan, Aldo. Pemuda yang sangat dia cintai. Dia menikah dengan, Aldi hanya karena terpaksa. Demi kelangsungan perusahaan papahnya yang di ambang kebangkrutan.

Karena Aldi yang telah menyuntikkan dana hingga perusahaan papahnya kini tetap berdiri tegak hingga saat ini.

Beberapa menit kemudian, Alya telah bertemu dengan Aldo di sebuah hotel mewah langganan mereka berdua.

"Beb, aku sudah sangat rindu padamu. Sebenarnya aku tak rela jika kita jalani hubungan seperti ini," Aldo langsung memeluk Alya.

"Honey, kamu yang sabar ya. Aku juga sudah muak hidup serumah dengan, Aldi. Tetapi aku belum juga berhasil mendapatkan apa yang kita inginkan. Aku belum juga menemukan aset berharga milik, Aldi. Entah dimana dia menyimpannya."

"Hem, ya sudah aku akan setia menunggumu hingga benar-benar bercerai darinya dan kita akan menikah." Aldo melayangkan ciumannya di bibir Alya.

Alya pun membalas ciuman Aldo dengan sangat antusiasnya. Mereka melakukan hubungan suami istri yang seharusnya tak di lakukan oleh mereka berdua.

Hubungan mereka telah terjalin begitu lama sejak awal pernikahan antara Alya dan Aldi. Saat itu Aldo datang di acara pernikahan mereka.

Dan setelah beberapa minggu kemudian mereka menjadi dekat satu sama lain.

"Alya, jika dulu aku yang pertama kenal dirimu pasti aku sudah bisa memilikimu seutuhnya. Sayangnya, kita bertemu di saat kamu sudah menjadi milik, Aldi."

"Sayang, kamu jangan sedih begitu dong. Suatu saat nanti pasti kita akan bersama dan tak ada lagi penghalang diantara kita berdua. Hanya butuh kesabaran saja," Alya mencoba memberi penghiburan pada kekasih gelapnya.

Setelah mereka melakukan hubungan intim, kini mereka keluar dari kamar hotel dan pergi bersenang-senang ke tempat wisata.

Hingga menjelang sore hari, barulah Alya dan Aldo berpisah.

"Beb, aku masih kangen padamu. Tetapi kita harus berpisah seperti ini, sungguh berat rasa hati ini." Aldo memeluk pinggang Alya begitu eratnya.

"Sayang, besok kita kan bisa bertemu lagi. Aku harus lekas pulang karena sebentar lagi Aldi pulang dari kantor."

"Baiklah, kita berpisah dulu. Dan sampai bertemu besok lagi. Eh tapi besok aku tak bisa, sayang. Karena besok aku juga sudah mulai kerja di kantor suamimu."

"Gampang, di aturlah. Pasti kita bisa kok sering bertemu asal bisa atur waktu saja."

Alya lekas pulang kerumah, karena Aldi sebentar lagi akan pulang. Hanya beberapa menit saja, Alya telah sampai di rumah.

"Hem, aman. Aldi belum sampai di rumah, sebaiknya aku membersihkan diri supaya parfum Aldo tak membekas di tubuhku."

Alya lekas melakukan ritual mandi sorenya, beberapa menit kemudian Aldi pulang dari kantor.

"Cinta, kamu ada di mana? Alya sayang..."

Aldi melangkah masuk rumah mencari keberadaan istrinya.

Dan dia mendapati Alya selesai mandi, masih mengenakan handuk membelit tubuh indahnya.

"Cinta, ternyata kamu ada di sini? aku pikir sedang pergi." Aldi langsung memeluk pinggang istrinya.

"Maaf, sayang. Aku tiba-tiba gerah banget jadi mandi. Maaf ya aku tak menyambut kepulanganmu." Alya memainkan jemarinya di dada bidang suaminya.

"Hem, aroma wangi tubuhmu sangat menggodaku." Aldi mencium bibir istrinya tetapi Alya mengelak.

"Ih, bau asem. Mandi gih, sudah aku siapkan air untukmu."

Aldi menuruti kemauan istrinya, dia lekas mandi. Sedangkan Alya buru-buru memakai pakaian.

"Aku harus lekas berpakaian, malas kalau harus melayani dia di ranjang. Aku sudah lelah seharian melayani, Aldo." Batinnya menggerutu.

"Memang jika di bandingkan dengan Aldi, permainan ranjang Aldo lebih energik dan dia pintar memuaskanku." Alya senyam senyum sendiri.

Dia pun lekas ke meja makan menyiapkan makanan untuk makan sore dirinya dan suaminya di bantu oleh asisten rumah tangganya.

"Asih, awas ya kalau kamu ngadu ke suamiku jika aku tiap hari pergi dan kerap kali aku juga bawa pacarku ke rumah!" ancam Alya lirih di telinga Asih.

Asih hanya mengangguk ketakutan, tanpa berani berkata.

"Sebenarnya aku tak tega pada, Den Aldi. Di hianati seperti ini, tapi aku juga tak punya bukti kuat untuk bisa membongkar perselingkuhan antara Non Alya dan Den Aldo. Aku juga takut di pecat, karena aku butuh uang banyak untuk orang tua dan adik-adikku di kampung," batin Asih sedih.

Sementara Aldi baru saja selesai mandi, dia celingukan mencari keberadaan istrinya.

"Yah, aku sudah mandi malah Alya nggak ada. Padahal aku sudah ingin memakan dia habis-habisan. Jika dia lagi nggak mau pasti seperti ini menghindari aku."

"Padahal sudah berhari-hari aku tak mendapatkannya. Entah kenapa Alya jarang sekali mau melayaniku di ranjang dengan alasan ini itu."

"Kapan kita akan cepat punya anak jika hubungan intim saja jarang. Dan ini sungguh menyiksaku, dan membuat aku terpaksa bermain solo di kamar mandi."

Aldi suami yang tak banyak menuntut, walaupun dia sering di kecewakan oleh Alya karena jarang sekali mendapatkan pelayanan di ranjang. Tapi dia tetap saja sabar dan tak pernah mempermasalahkan hal ini.

Walaupun pernikahan mereka atas dasar perjodohan tetapi Aldi benar-benar cinta dan sayang pada Alya. Tapi tidak dengan Alya dia hanya pura-pura cinta di depan Aldi saja.

"Cinta, ternyata kamu ada di sini. Padahal aku ingin loh, cinta." Pandangan mata Aldi genit pada Alya.

"Maaf ya, sayang. Kebetulan aku sedang datang bulan."

"Yaaaaahhh, puasa lagi dech."

Aldi mengerucutkan bibirnya.

********

Rencana Jahat Aldo & Alya

Pagi menjelang, seperti biasa Alya melayani suaminya. Hanya di ranjang saja dia sekarang jarang melayani suaminya dengan berbagai alasan.

Jika untuk kebutuhan ke kantor, Alya selalu melayani dengan sepenuh hati. Hingga Aldi tak curiga sama sekali jika selama ini istrinya telah mendua.

Dia selalu merasa istrinya adalah istri yang sangat sempurna.

"Cinta, aku sangat bahagia sekali menikah denganmu. Kamu sangat perhatian padaku. Beruntungnya aku punya istri sebaik dan seperhatian kamu," Puji Aldi pada istrinya.

"Hem, gombal dech." Alya mencubit kecil pinggang Aldi.

"Auh, sakit..Eh sayang, kita liburan yuk? besok kan weekend."

"Hem, sepertinya aku nggak bisa dech. Karena sudah ada janji sama temen, yang. Maaf ya, next time bagaimana?"

"Memangnya kamu janji kemana sama temanmu?" Aldi memicingkan alisnya.

"Temanku mau sidang perceraian, aku di minta menjadi saksinya. Sebenarnya aku sungkan tapi nggak enak juga, karena dia sering banget nolong aku pada saat aku masih menjadi artis." Alya pasang wajah memelas.

"Hem, ya sudah dech kalau begitu. Aku di rumah saja tidur,"

Saat itu juga Aldi berangkat ke kantor akan tetapi dengan wajah murung. Dia kecewa karena rencananya ingin berlibur dengan Alya gagal total.

Beberapa menit kemudian, sampailsh Aldi di kantor. Dia sudah di tunggu oleh, Aldo.

"Hey, Do. Sudah lama kamu menunggu, maaf ya aku rasa telat datangnya."

"Santai saja, bro. Aku baru saja sampai kok. Aku lihat wajahmu kok murung seperti itu, memangnya ada apa?" tanya Aldo penasaran.

"Sedikit kecewa saja pada istriku, setiap weekend ada saja alasan dia jika aku ajak liburan. Padahal aku kangen sekali liburan bersamanya. Nggak cuma itu saja, sudah beberapa bulan kami jarang sekali berhubungan badan. Aku harus sering bermain sendiri jadinya. Parah kan, harus puasa terus."

Mendengar keluh kesah, Aldi. Di dalam hati Aldo justru bersorak penuh kemenangan.

"Hhaaa, itu semua karena aku. Istrimu selama ini selalu bercinta denganku, dan selalu liburan denganku juga. Maafkan aku ya, Di. Ini juga sepenuhnya bukan salahku, tetapi istrimu juga yang mudah sekali di goda olehku," batin Aldo sangat senang.

Aldo merasa dirinya telah menang dari Aldi karena telah bisa meluluhkan hati istrinya yang sangat cantik. Istri yang banyak sekali mengagumi paras cantiknya.

"Tinggal satu langkah lagi, Aldi. Aku akan berhasil mengalahkan dirimu secara total. Aku ingin masuk di perusahaanmu juga karena aku ingin bisa melumpuhkan dirimu dengan mencuri semua berkss penting di kantormu," batin Aldo.

"Yuk ke ruang kerjamu yang telah aku janjikan," ajak Aldi pada Aldo.

"Do, nggak apa-apa kan? untuk sementara waktu kamu aku tempatkwn di bagian marketing dulu."

"Wah, nggak apa-apa. Justru aku berterima kasih banget, kamu sudah mau menolong aku. Jika tidak aku akan lama jadi pengangguran dech."

Aldi sangat dekat dengan Aldo, tetapi dia sama sekali tak tahu jika Aldo adalah selingkuhan istrinya.

*******

Hari yang telah di tunggu kini telah tiba, yakni weekend. Pagi sekali Alya telah berdandan sangat cantik menawan hati.

"Ampun istriku, kamu cantik sekali bagaikan seorang permaisuri. Memangnya ke pengadilan pagi benar seperti ini?" Aldi menatap istrinya penuh kagum dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Iya, sayang cintaku. Karena pengadilan yang di tuju kan bukan di kota ini, melainkan di luar kota. Jadi aku harus berangkat lebih pagi." Alya mencium punggung tangan suaminya.

"Ya sudah, kamu yang hati-hati ya. Kalau bisa pulangnya jangan kesorean biar ada waktu untukku."

"Siap, suamiku tercinta."

Alya melenggang pergi menuju ke garasi dan lekas masuk ke mobilnya dan melajukannya.

Dia bertemu dengan Aldo di tempat biasa mereka bertemu. Dan mereka adakan liburan sendiri ke pantai. Tanpa mereka sadari ada seseorang telah mengabadikan mereka dalam foto.

"Yah, sayangnya si cowok nggak terlihat wajahnya. Hanya yang cewek saja, nggak apa-apa dech. Ini sudah cukup bukti untuk, Aldi. Kasihan juga dia di selingkuhin. Memang sih istrinya sangat cantik tapi sayangnya kelakuannya tak secantik wajahnya."

Ternyata orang ini adalah sahabat Aldi juga, kebetulan dia sedang dalam perjalanan ke luar kota. Dan tak sengaja di lampu merah mendapato Alya sedang berada di dalam mobil bersama dengan Aldo.

Sahabat Aldi lekas mengirim foto tersebut pada Aldi.

"Drt drt drt" Satu notifikasi chat pesan masuk.

Aldi yang kebetulan sedang bersantai di rumah, dia pun membuka chat pesan dari sahabatnya tersebut.

[Aldi, ini foto bini loe sedang bersama dengan cowo mesra sekali di dalam mobil. Tapi maaf ya, aku tak jelas fotonya hingga cowoknya tidak bisa terlihat wajahnya. Saranku, kamu selidiki jika istrimu pamit pergi.]

Sejenak Aldi menatap foto tersebut baik-baik dan bahkan memperbesar foto kiriman dari sahabatnya tersebut.

Aldi lekas membalas chat pesan dari sahabatnya tersebut.

[Kamu foto mereka di daerah mana?]

Chat balasan pesan tersebut langsung sampai pada nomor ponsel sahabatnya. Dan sahabatnya langsung membalas lagi.

"Di daerah menuju puncak Bogor? apa iya ini Alya, kenapa aku sedikit ragu tapi sedikit percaya juga?" Aldi mulai gelisah setelah melihat foto tersebut.

"Ada baiknya aku jangan langsung percaya, tetapi aku akan selidiki sendiri secara langsung jika istriku pergi ke luar rumah," batin Aldi.

Dia belum percaya sepenuhnya pada sahabatnya tersebut jika dia tak melihat secara langsung apa yang telah di lakukan istrinya itu.

Sementara saat ini Alya sedang bersenang-senang dengan Aldo di puncak Bogor. Dia melakukan hal yang selalu di lakukan jika bertemu dengan Alya yakni berhubungan suami istri.

"Sayang, aku selalu candu dengan tubuhmu ini. Hingga sering aku mimpi dirimu." ucap Aldo saat mencumbu Alya.

'Aku apa lagi, sayang. Sejak aku mendapatkan perlakuan yang manis olehmu, aku malah malas jika suamiku meminta jatah di ranjang. Karena permainan dia tak pintar tak seperti dirimu, jadi aku malas melayani dirinya."

Alya sangat menikmati setiap sentuhan tangan Aldo di setiap inci tubuhnya. Keduanya sama sekali tak merasa bersalah pada Aldi. Semakin hari hubungan mereka sudah semakin jauh dan jauh.

Bahkan mereka telah merencanakan hal buruk untuk Aldi. Yakni ingin mendepak Aldi dari perusahaannya sendiri.

"Sayang, jadi tujuan kamu masuk ke kantor suamiku karena ingin menguasai semua milikinya?"

"Hem, benar sekali. Karena aku menunggu dirimu terlalu lama. Usahamu tak juga berhasil dalam mengambil semua aset penting milik Aldi. Makanya aku ikut beraksi supaya kita lekas mendepak, Aldi. Dan kita bisa miliki semua yang dia punya."

"Wah, kamu pintar sekali sayang. Aku yakin sebentar lagi pasti usahamu akan berhasil. Dan aku juga akan mengambil aset berharga yang ada di rumah juga."

Terbongkarnya Perselingkuhan

Aldo masih penasaran dengan foto yang sempat di tunjukkan oleh sahabatnya.

"Sepertinya aku harus mendengarkan nasehat dari sahabatku. Alangkah baiknya aku menyelidikinya lebih lanjut tentang hal ini."

"Aku akan selalu penasaran jika aku tetap berdiam diri dan tak mencoba mengecek kebenaran berita yang di informasikan oleh sahabatku."

Saat itu juga, Aldi mulai menyelidiki istrinya. Dia berpura-pura berangkat ke kantor.

"Cinta, aku berangkat ke kantor ya. Kamu yang hati-hati," Aldi mengecup kening istrinya.

"Hati-hati ya, sayang. Aku akan selalu merindukanmu." Alya mencium punggung tangan suaminya.

Dia melangkah ke depan membawakan tas kerja suaminya.

Diapun lekas melangkah ke mobilnya dan melajukannya. Akan tetapi dia sudah bekerja sama dengan, Asih. Supaya Asih tak mengunci pintu gerbangnya, karena dia akan diam-diam pulang.

Seperginya, Aldi. Tak berapa lama datanglah Aldo.

"Bukannya itu mobil, Aldo?" batin Aldo saat melihat mobil Aldo masuk ke dalam pintu gerbang rumahnya.

Saat ini Aldi sengaja bersembunyi di balik pohon besar yang tak jauh dari rumahnya. Dia pun mengirim pesan pada Asih menanyakan keberadaan Aldo dan Alya.

[Asih, sekarang dimana posisi Aldo dan Alya? mereka sedang ada di ruang mana?]

Drt drt drt

Satu notifikasi chat pesan masuk ke ponsel Asih.

Dia pun membacanya dan langsung membalas chat pesan dari majikannya tersebut.

[Mereka baru saja masuk ke dalam kamar utama, Den.]

Bergetar hati Aldi pada saat dia membaca balasan chat dari, Asih.

Dia pun langsung melajukan mobilnya menuju ke depan pintu gerbang. Dan dia sengaja memarkirkan mobilnya di depan pintu gerbang. Dia langsung masuk tanpa bersuara.

Asih sempat mengintip dari balik tembok dapur.

"Waduh, pasti akan terjadi perang besar pagi ini. Aduh, pasti Non Alya mengira aku yang telah berani melaporkan perselingkuhannya ini."

"Ah, biarkanlah. Toh aku sama sekali tak melaporkan apa pun, yang namanya bangkai di simpan pasti suatu saat akan tercium juga."

Asih terus saja menggurutu di balik pengintaiannya. Sebenarnya dia juga ingin memergoki langsung apa yang sedang di lakukan oleh, Alya dan Aldo. Tapi itu tidaklah mungkin.

"Coba ya, aku bisa ikut memergoki mereka. Aku ingin banget melihat wajah malu mereka berdua seperti apa! dasar istri tak tahu di untung, dan sahabat tak tahu diri! padahal Den Aldi sudah sangat baik pada mereka berdua, tetapi mereka malah menusuknya dari belakang."

Asih ikut kesal dia pun mengepalkan tinjunya.

Sementara Aldi sudah ada di balik pintu kamar utamanya. Dia sengaja tak langsung masuk begitu saja. Tapi dia diam ingin tahu apa saja yang mereka lakukan di dalam kamarnya. Apa lagi kamarnya sedikit terbuka, hingga Aldi bisa melihat apa yang mereka lakukan.

"Sayang, aku sudah kangen banget padamu." Aldo memeluk pinggang Alya

"Aku juga, yang. Sudah tak sabar lagi ingin merasakan cumbuan dan buaian yang kamu berikan."

Aldi sengaja merekam semua itu, dia sengaja menahan rasa amarah dan kesal melihat pertunjukan tersebut.

"Aku harus bisa menahan rasa amarahku. Aku takkan memergoki mereka berdua begitu saja, tapi aku akan simpan semua kelakuan mereka di dalam ponsel aku untuk bukti nanti jika aku menggugat cerai istriku."

Satu tangan merekam aktivitas ranjang istri dan sahabatnya. Sementara satu tangan lagi, mengepalkan tinjunya. Dia benar-benar tak menyangka jika selama ini ternyata istri dan sahabatnya telah berkhianat padanya.

Setelah puas mendapatkan bukti tersebut, dia pun pergi diam-diam tanpa melabrak keduanya. Aldi memutuskan untuk ke dapur.

"Asih, apa sebenarnya kamu sudah tahu akan perbuatan istriku?" tukas Aldi lirih.

Sejenak Asih tertunduk seraya menggenggam kedua tangannya, dia ketakutan.

"I-iya, Den."

"Asih, kenapa kamu tak melaporkan hal ini padaku?" tanya Aldo lirih dia tak ingin kedua pasang mesum mendengar suaranya.

"Ma-maaf, Den. Saya berkali-kali di ancam oleh, Non Alya. Jika saya melaporkan pada, Aden. Bukan hanya saya di pecat, tetapi orang tua dan adik-adik saya di kampung juga akan di sakiti olehnya," tukas Asih ketakutan.

"Hem, sudah aku duga pasti seperti ini. Ya sudah, aku pergi lagi. Dan ingat satu hal, kamu jangan katakan pada mereka jika barusan aku pulang!"

"Itu sudah pasti, Aden. Saya ini di pihak, Aden. Saya akan bantu apa pun yang Aden perlukan, karena saya juga tak suka dengan pengkhianatan." Tukas Asih masih saja tertunduk.

Saat itu juga Aldi pergi dari rumahnya dengan membawa sejuta luka di hati. Dia masih tak percaya dengan apa yang telah di lakukan oleh istrinya padanya.

Aldi lekas masuk ke dalam mobilnya dan melajukannya begitu cepat menuju ke kantornya. Sesampainya di kantor, dia pun memutar ulang video yang dia rekam di dalam ponselnya.

Matanya berkaca-kaca saat melihat video perselingkuhan istrinya.

"Alya-Aldo, aku tidak akan tinggal diam. Aku akan membuat perhitungan pada kalian, aku akan buat kalian menyesal seumur hidup atas apa yang telah kalian lakukan padaku!"

Entah apa yang sedang di rencanakan oleh Aldi untuk Alya dan Aldo. Aldi mencoba berusaha tegar menghadapi kenyataan pahit tersebut.

Tak terasa sore menjelang, sudah waktunya Aldi pulang dari kantornya. Akan tetapi dia merasa enggan pulang setelah mengingat perselingkuhan istrinya dengan sahabat baiknya sendiri.

"Bagaimanapun aku akan pulang, aku akan berusaha bersikap seolah aku tak tahu apa yang telah di lakukan oleh Alya dan Aldo."

Dia pun melajukan mobilnya arah pulang. Dia mendapati mobil Aldo masih ada di rumahnya, akan tetapi kini Aldo sedang duduk sendiri di teras halaman.

"Hey, bro. Aku pikir kamu sudah pulang, makanya aku langsung ke rumah. Ternyata malah baru sampai di rumah." Sapa Aldo pada, Aldi.

"Kenapa kamu tak berangkat kerja hari ini?" tanya Aldo menatap tajam pada Aldi.

"Maaf, bro. Kepalaku sakit banget, jadinya aku tak berangkat ke kantor."

Aldi langsung beranjak melangkah ke dalam rumah, di sambut oleh istrinya yang sudah wangi dan cantik. Akan tetapi pada saat Alya akan mencium punggung tangannya, dia mengelak.

Dia kini benar-benar merasa jijik pada istrinya itu. Apa lagi pada saat masuk ke dalam kamarnya. Dia terbayang bagaimana istrinya sangat menikmati sentuhan tangan, Aldo.

"Sayang, ada apa dirimu hari ini? apa ada masalah di kantor, hingga kamu pulang tak ceria seperti ini?" Alya menghampiri suaminya.

"Sejak kapan Aldo ada di sini?"

Aldi bukannya menjawab pertanyaan istrinya, tetapi dia malah balik bertanya.

"Baru saja dia datang, lima menit yang lalu. Dia pikir kamu sudah pulang dari kantor hingga dia datang ke rumah. Tapi maaf ya, sayang. Aku sengaja tak izinkan Aldo masuk ke dalam rumah. Aku biarkan saja dia duduk di teras rumah."

"Hem, dasar wanita bermuka dua! dia pikir aku tak tahu dengan apa yang telah dia lakukan padaku!" batin Aldi kesal.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!