NovelToon NovelToon

BALAS DENDAM LISA

Prolog Lisa

Lisa merupakan putri tunggal pemilik salah satu perusahaan di kota Malang. Setelah sepuluh tahun lamanya Lisa meninggalkan kota kelahirannya.

Kini ia kembali untuk balas dendam atas apa yang telah menimpa perusahaan ayahnya, hingga mengorbankan nyawa kedua orang tuanya.

Seorang  pimpinan perusahaan besar di kota Malang bernama Roy, tengah terlihat menghadiri konferensi pers untuk melakukan peluncuran program perencanaan masa depan.

Terlihat disana banyak wartawan bergerombolan untuk meliput apa yang akan dikatakan oleh kim mengenai peluncuran program tersebut.

Diwaktu yang sama munculah berita di media sosial yang mengabarkan telah terjadi skandal perselingkuhan antara Roy dengan seorang wanita.

Dan berita itu pun menyebar luas dengan cepat hingga istri Roy dan ayah mertuanya pun mengetahui hal tersebut.

Lalu sang ayah mertua pun sangat marah begitupun istri Roy, yang langsung menyuruh asistennya untuk segera menyuruh media menghapuskan berita tentang skandal suaminya.

Setelah selesai menghadiri konferensi pers Roy pun kembali ke sebuah villa untuk menemui wanita selingkuhnya. Ya, dan wanita itu yang bernama Lisa.

Ketika Roy masuk ke villa itu, ia pun langsung memeluk dan mencium Lisa yang telah menunggu kepulangan Roy sedari tadi.

Perusahaan yang dikelola Roy sekarang sebenarnya milik perusahaan ayah mertuanya, yang dulu mengambil formula yang telah ditemukan oleh ayah Lisa hingga menimbulkan konflik besar dan mengorbankan nyawa ayah Lisa.

Formula program perencanaan untuk masa depan tersebut sebenarnya ditemukan oleh ayah Lisa dua puluh tahun silam.

Tetapi, Sung ayah mertua Roy telah merebut dari ayah Lisa dan membunuhnya, hingga membuat Lisa yang masih berumur 9 tahun mengalami depresi dan sempat mengalami gangguan kejiwaan.

Ketika Lisa yang masih berusia 9 tahun telah mengalami merasakan kejadian yang tak diinginkan itu, ia dibantu oleh seorang komisaris muda bernama Jack, yang merupakan kenalan baik ayah Lisa.

Jack bukan hanya kenalan baik ayah Lisa, tapi Jack juga sering mendapat bantuan dari ayah Lisa ketika ia mengalami masalah yang tidak bisa Jack selesaikan sendiri.

Dan itulah yang membuat Jack menolong Lisa. Jack ikut bersedih atas kejadian yang menimpa Lisa dan keluarganya. Ia pun merawat Lisa hingga sembuh dari depresi dan gangguan kejiwaannya.

Ketika keadaan Lisa sudah mulai membaik dari depresi dan gangguan kejiwaannya, Lisa memutuskan untuk pergi dari kotanya, karena ia sudah tak memiliki siapapun kecuali Jack, dan untuk melupakan semua hal yang telah terjadi kepada keluarganya

Dengan terpaksa dan berat hati, Jack pun menerima keputusan Lisa untuk pergi dari kotanya. Sebelum Lisa meninggalkan kotanya,

Lisa berjanji kepada Jack akan membalas kebaikannya suatu saat nanti jika ia telah sukses, dan akan membalaskan dendam atas apa yang telah terjadi kepada ayahnya.

Bertahun-tahun lamanya Lisa meninggalkan kotanya, kini ia pun kembali untuk balas dendam atas kematian ayahnya.

Dengan mendekati Roy yang merupakan menantu dari Sung, orang yang telah merebut formula yang ditemukan ayahnya hingga merenggut nyawa ayah Lisa.

Lisa sengaja mendekati Roy dan menjadi selingkuhannya. Karena, Lisa ingin menghancurkan keluarga Sung secara menyeluruh termasuk anak – anaknya dan merebut perusahaannya yang telah mengambil formula yang dulu ditemukan oleh ayahnya.

Lisa juga sengaja menikahi pria yang dulunya pernah menjadi antek dari perusahaan Sung yang juga terlibat dalam kasus kematian ayahnya, agar semakin mudah untuk memperoleh informasi dan untuk melancarkan rencananya.

Pertemuan Awal

3 bulan lalu.

Pertemuan pertama Lisa dan Roy, yaitu di sebuah acara penerimaan  siswa  baru di taman kanak – kanak (TK) unggulan yang disitu anak dari Roy dan istrinya disekolahkan.

Acara itu juga dihadiri oleh Roy dan istrinya, yang juga ikut menonton pertunjukkan. Di salah satu pertunjukkan seni terdapat acara yang mempertontonkan seni menggunakan kecapi.

“Kecapi! Suara yang indah,” gumam Roy.

“Kecapi? Apa itu kecapi, Sayang?” tanya Istri.

“Kecapi itu alat musik tradisional yang berasal dari pulau sulawesi,” jawab Roy singkat.

“Ooo … aku tidak tahu bahwa kau mengetahui alat musik tradisional itu.” kagum istri.

Disela-sela pertunjukkan munculah seorang wanita yang mengenakan gaun warna putih dan sepatu high heels. Ya, wanita itu adalah Lisa. Ia terlihat sangat cantik dan anggun menggunakan pakaian itu.

Dengan paras cantik Lisa, dan lekuk tubuh yang indah serta kaki yang jenjang, membuat seluruh mata penonton tertuju padanya, terutama Roy yang sangat terpesona dengan kecantikan Lisa..

Di saat pertunjukkan tari balet yang ditampilkan oleh Lisa istri Roy bertanya.

“Penari wanita itu orang Indonesia bukan?”

Tanpa memperdulikan perkataan istrinya, Roy terus melihat pertunjukkan tari balet yang dibawakan oleh Lisa.

Sampai salah satu dari tamu undangan ada yang berkata pada teman duduk disampingnya.

“Wanita penari itu, dia penari yang sangat luar biasa, apakah dia seorang selebritas? Aku suka gayanya. Kudengar anaknya juga bersekolah di TK ini”

“Sungguh? Dia ibu dari salah satu anak TK ini?” Teman duduk disampingnya menjawab.

Tak sengaja perkataan 2 orang itu didengar oleh istri Roy. Lalu ia pun berkata kepada suaminya, “Anak wanita itu juga sekolah di Athfal.”

Ya, TK itu bernama Athfal, tempat sekolah anak-anak kalangan menengah ke atas.

“Harus kuakui Athfal makin payah, dia jauh dibawah level kita,” ucap istri Roy, dengan raut wajah sinisnya.

Tanpa menghiraukan perkataan istrinya, Roy terus melihat pesona Lisa yang mempertunjukan tari balet di atas panggung. Tanpa disadari ternyata Lisa juga terus menatap Roy dari atas panggung dari awal pertunjukkan.

Roy terpesona oleh kecantikan lisa karena lekukan tubuh indahnya, serta mata cantik dan kaki jenjang yang dimiliki Lisa. Roy sedari tadi terus melihat tanpa berkedip sekalipun saat melihat Lisa, sampai ia memegangi bibirnya sendiri.

Setelah selesai pertunjukkan, seluruh tamu undangan bersorak ramai dan bertepuk tangan meriah untuk Lisa, kecuali Roy yang masih diam karena pesona Lisa.

Setelah acara pertunjukkan selesai, para tamu undangan akan makan dan minum bersama di sebuah ruangan terbuka, disana juga terlihat Roy dan istrinya yang mengobrol bersama pengurus yang mengelola TK Athfal.

“Berkat kamu, kami berhasil mengumpulkan lebih banyak dari target tahun ini tahun ini,” ucap Pengurus.

“Jika butuh sesuatu, beritahu aku kapan saja,” timpal Roy.

“Baiklah terima kasih Tuan Roy,” jawab Pengurus menundukkan kepalanya.

Masih di satu tempat, terdengar beberapa tamu undangan sedang berbincang.

“Itu dia, aku suka penampilannya.”

“Luar biasa, aku sangat menikmatinya tadi.”

Ya, disanalah Lisa berjalan bersama anaknya melewati para tamu undangan. Lisa pun hanya membalas perkataan dan tepuk tangan para tamu undangan dengan mengangguk hormat dan sedikit senyuman.

Dari kejauhan, Roy, istrinya dan pengurus melihat Lisa dari tempatnya.

“Anaknya merupakan salah satu murid dari Tk ini, tapi aku tidak tahu bahwa dia siterampil ini,” ucap Pengurus.

“Aku belum pernah melihatnya. Artinya keluarganya cukup terhormat,” ucap istri Roy.

“Kudengar Ibunya punya koneksi dengan Yayasan. Berkenalan lebih dahulu dan jika ada masalah, beritahu aku,” balas pengurus.

Sebuah Rencana

Lisa terus berjalan bersama anaknya melewati para tamu undangan, hingga menemukan meja dan kursi yang masih bisa ditempati oleh Lisa dan anaknya.

Di meja itu sudah ada 2 orang wanita wali murid yang sepertinya sudah saling mengenal sejak dulu. Lalu, Lisa menyapa kedua orang itu.

“Halo, senang bertemu dengan kalian. Aku merasa terhormat anak kita menjadi teman satu kelas.”

“Aku menikmati penampilanmu,” timpal salah satu wali murid itu.

Lisa tersenyum kecil, lalu duduk di salah satu kursi yang masih kosong, yang masih satu meja dengan 2 wanita wali murid itu. Dua wanita itu bernama Nita dan Sinta.

“Sebelumnya, aku mau memperkenalkan diri. Aku juga merupakan salah satu anggota dari PKK Klub,” ucap Lisa.

PKK klub merupakan organisasi para wali murid kelas menengah keatas yang mempunyai koneksi tertentu dalam setiap acara yang diadakan sekolah itu.

“Benarkah? Kamu anggota PKK? Apakah mereka sudah menghapus batas 1000 anggota? Setahuku kami tidak punya anggota baru,” timpal Nita.

“Aku sudah bergabung menjadi anggota klub sejak lama. Ibuku salah satu anggota pertama Klub itu,” ucap Lisa sambil tersenyum.

“Oh … begitu rupanya, tapi kenapa aku belum pernah melihatmu selama ini?” balas Sinta.

“Aku jarang terlihat menonjol saat tidak berdandan. Tidak seperti kalian berdua, wanita cantik yang bersinar,” balas Lisa sambil memuji dua wanita wali murid itu.

Nita dan Sinta merasa tersanjung dan tersipu malu karena ucapan Lisa. Dan merekapun bergurau dengan melanjutkan menikmati minum dan makan malamnya.

Disela-sela gurauan mereka, Lisa menatap kearah Kim dan istrinya yang sedang berbincang dengan pengurus TK Athfal. Begitupun istri Kim yang sedari tadi melihat kearah Lisa dengan tatapan sinisnya.

“Ibu, bolehkan aku bermain di ruang bermain?” tanya anak Lisa yang meminta izin padanya untuk bermain bersama temannya.

“Tentu saja boleh nak. Nisa, sepertinya gadis itu juga berlatih balet. Kamu mau bertanya dimana ia belajar balet? Pasti menyenangkan jika ibu bisa mengajarimu dan temanmu berlatih balet,” ucap Lisa sambil melihat kearah anak Kim dan istrinya.

“Aku akan menanyakannya, ibu!” balas anaknya.

Nisa pun pergi meninggalkan ibunya lalu berjalan menuju ke tempat anak Kim dan mengajaknya untuk bermain bersama.

“Kamu mau bermain denganku?” ucap Nisa pada anak Kim.

“Ibu, boleh aku pergi dengan temanku?” ucap anak Kim pada ibunya.

“Tentu saja boleh, Nak!” balas Ibunya

“Selamat bersenang-senang, Nak!” ucap Kim pada anaknya.

***

Kembali pada Lisa yang sedari tadi melihat dan mengawasi gerak gerik Kim dan istrinya dari meja tempat ia duduk bersama dua orang wali murid itu.

“Kamu tahu Rossa bukan? Anaknya juga bersekolah di TK ini,” ucap Nita.

Ya, Rosa merupakan nama istri Kim, yang ayahnya merupakan pemilik perusahaan IP group, yang sekarang Kim kelola. Ayah Rosa lah yang dulunya merebut formula yang ditemukan oleh ayah Lisa hingga merenggut nyawa ayah Lisa sekaligus.

“Apa dia tidak suka bergaul dengan orang lain?” tanya Lisa pada Nita.

“Dia terkenal anak yang sangat manja kepada ayahnya. Dan menjadi ketua Asosiasi wali murid saat anak sulungnya masih bersekolah disini,” jawab Nita.

“Dia merasa kelasnya diatas orang lain, sehingga tidak pernah melihat orang lain selayaknya. Apakah menurutmu dia akan menjadi ketua Asosiasi Wali murid yang kedua kalinya Lisa?” tanya Nita

Lisa pun hanya diam dan tersenyum sembari minum anggur yang telah dihidangkan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!