NovelToon NovelToon

Kesetiaanmu

Hari pertama

Hari ini adalah awal dari Masa Orientasi Sekolah. Affandi selaku ketua osis memimpin upacara penyambutan siswa siswi angkatan baru.

Setelah selesai upacara membukaan Orientasi sekolah. Mereka di suruh untuk mencari kelas masing masing sesuai daftar yg tadi di bacakan saat upacara berlangsung.

Orientasi siswa kali ini memang tidak neko neko. Seperti mengharuskan memakai kaos kaki bersebelahan atau perploncoan. MOS kali ini murni untuk pengenalan dan refreshing dengan mengadakan permainan di dalam kelas.

Affandi selaku ketua osis. Dia mulai keliling kelas untuk perkenalan.

"Selamat pagi teman teman." Ucapnya sebagai salam pembuka di sambut oleh siswa siswi baru di kelas itu.

"Ok... di sini saya Affandi Satya selaku ketua osis...." jeda Affandi karena keadaan kelas yg tadinya hening menjadi sedikit riuh

"Oh namanya Affandi.... ganteng banget ya.... ramah lagi.... bisa bisa kena diabet gue karna senyumnya itu..." kata seorang siswi yg terdengar oleh Affandi.

"Dan saya kesini tidak sendirian ya... saya mengajak kakak kakak osis pendamping untuk kelas X1.... yg ganteng itu namanya kak Ahmad dan yg cantik itu namanya kak nadia" pungkas Affandi yg tanpa sengaja pandangannya tertuju ke seorang siswi yg sedari tadi dilihatnya sedang asik sendiri menulis.

Tanpa menunggu lagi Affandi langsung menuju siswi yg tengah duduk sendiri di samping tembok.

"Adek lagi apa...?" Tanya Affandi sambil duduk di kursi samping siswi itu.

"Lagi goreng ikan asin kak." Jawab siswi itu di barengi gelak tawa seisi kelas...

Affandi yg merasa malu langsung menggandeng tangan siswi itu ke depan kelas.

"Sekarang perkenalkan diri kamu kepada temen temen di kelas kamu." Suruh Affandi

"Mereka sudah kenal kak." Jawab siswi itu.

Merasa seperti di permainkan Affandi tak kehabisan akal.

"Ehem.... yg lain sudah....??? Tapi kan kakak belum..." kata Affandi santai.

"Bilang saja kalo kakak yg pengen tau nama saya kak...." kata siswi itu yg sekarang membuat tersenyum para kakak osis.

"Terus kakak gimana manggil kamu kalo kakak gak tau nama kamu....???" Lanjut Affandi

"Terserah kakak mau memanggilku apa." Jawab siswi itu santai.

"Ok. Karena di lihat postur kamu yg kaya taneman baru mentik gimana kalo kamu kakak panggil toge....????" Kata Affandi yg berharap siswi itu malu.

"Ok" jawab siswi itu singkat dan kembali duduk di bangkunya.

Menarik.... gadis ini memiliki keberanian yg luar biasa....

Setelah itu Affandi keluar kelas X1 dan memasuki kelas lain.

Bel istirahat berbunyi para murid baru meninggalkan kelas kecuali satu siswi yg tengah asik dengan buku dan penanya.

Tanpa sepengetahuannya ada seorang siswa duduk di sampingnya.

"Lo gak istirahat...???" Tanya Affandi yg cuma mendapat respon gelengan kepala.

"Siapa sih nama lo...???" Tanya Affandi makin penasaran.

"Toge" jawabnya singkat.

"Sorry. Gue tau kalo lo punya nama tapi gue gak tau nama lo makanya gue kasi nama toge"

"Terus kakak mau ngarepin apa lagi dari saya....??? Kan kakak sudah ngasih julukan ke saya." Jawabnya yg sekarang duduknya berhadapan.

"Ya sudah kalo gitu.... bentar lagi bel berbunyi.. gue keluar dulu." Kata Affandi sambil melenggang keluar.

Terang saja tak membutuhkan waktu lama ben masuk pun berbunyi. Setelah semua siswa siswi masuk kekelas termasuk siswa siswi kelas X1.

Para kakak osis yg di dampingi oleh Affandi pun mulai mengabsen.

"Robby"

"Hadir"

"Vivian"

"Hadir"

"Lia"

"Dadir"

"Listi"

"Hadir"

"Ria"

"Hadir"

"Arief"

"Hadir"

"Vindya"

"Hadir"

Oh namanya vindya... hmmm bagus juga...  gumam Affandi dalam hati.

Setelah selesai mengabsen, Diadakannya game. Dimana 1 tali untuk mengikat sebanyak banyaknya teman.

"Di sini di sediakan lima tali yg akan di bagikan.... jadi kalian harus mencari teman sebanyak banyaknya dan ikat tangannya. Paham...???" Terang Nadia.

Setelah tali di bagikan semua siswa dan siswi itu segera mencari tanggan teman untuk di ikatkan. Namun tak satupun dari teman di kelas yg mengikat tangan Vindya meski sudah lama dia berdiri.

Dengan melihat itu semua Affandi yg memegang satu tali lagi, langsung menghampiri Vindya dan mengikatkan tali di pergelangan tangannya.

"Nah sekarang sudah terikat semua tangannya.... sekarang kalian harus membuat perwakilan untuk mengikuti game selanjutnya." Terang kak Ahmad.

Game

Setelah memilih perwakilan dari kelompok.... masing masing perwakilan di suruh maju ke depan.

Vindya yg hanya berdua dengan Affandi.... mau tidak mau harus maju berdua. Dengan tangan masih terikat, kejahilan Vindya sedang mode on.

"Kak Affandi bisa ke kiri sebelah sana....???" Tanya Vindya langsung mendapat respon anggukan dari Affandi....

Setelah berada di ujung paling kiri. Vindya lagi menarik tali ke ujung kanan ruangan. Tapi tak berapa lama Vindya menarik tali lagi untuk di bawa ke arah tengah ruangan. Terus seperti itu sampai beberapa kali.

"Kalian berdua ini mau ikutan lomba atau mau ngerusuh saja sih....???" Tegur Nadia mengagetkan Affandi.

Teguran itu hanya di sambut dengan senyuman dari Vindya. Tahu kalo dirinya di kerjai oleh Vindya. Akhirnya Affandi melepaskan ikatan tali di lengan tangannya. Dengan kesar dia keluar kelas X1.

"Siapa suruh mau buat gue malu lagi."  Ucap Vindya yg di dengar oleh Nadia tanpa sengaja.

Vindya kembali duduk di bangkunga dan kembali berkutat dengan buku tulis dan penanya.

Merasa penasaran Ahmad langsung mendekatiny. Benar saja dia sedang menulis yg entah apa itu tak bisa di pahami oleh Ahmad.

"Lo sebenernya kenapa sih.??" Gak suka ikut MOS ini....???" Tanya Ahmad mengagetkan.

"Endak kok kak... hanya lagi di kejar kerjaan.."

"WHATTTT di kejar kerjaan....??? Emang apa kerjaan lo...???" Kaget Nadia yg menyusul di samping Ahmad duduk.

"Saya seorang penulis di sebuah majalah kak.. dan tulisan ini harus selesai besok.... saya janji besok saya akan lebih fokus ke MOS. Setelah tulisan saya ini selesai tentunya." Jelas Vindya

"Ok saya kasih kamu kesempatan hari ini kamu boleh fokus nulis di ruang OSIS... di sana lebih tenang." Kata kak Ahmad mengarahkan

Tak berfikir panjang Vindya langsung membawa barang barangnya ke ruang OSIS. tanpa mengetuk pintu lagi Vindya langsung masuk ke ruangan.

Bel pulang pun berbunyi tapi Vindya tak bergeming dari layar laptopnya denga segala proposalnya. Satu persatu kakak kakak OSIS pun berdatangan.

"Maaf ya kakak kakak semua saya pinjem ruangannya.... sebentar lagi juga selesai. Jadi kakak kakak bisa mengabaikan saya." Terang Vindya meminta izin.

40 menit telah berlalu dan rapat OSIS juga sudah mencapai akhir. Namun Vindya masih belum ada tanda tanda mengakhiri pekerjaannya.

"Eh toge lo ngerjain apa sih...???" Tanya Affandi membuyarkan konsentrasi Vindya.

"Ini kak saya lagi mengajukan proposal ke kantor pusat untuk tulisan tulisan yg sudah di kerjakan selama seminggu ini di kantor cabang. Lama sekali responya sudah setengah jam saya nunggu jawaban tapi belum di balas juga." Jawab Vindya dengan nada kecewa karena proposalnya yg sudah di gantung.

"Kakak mau ngunci ruangan....???" Tanya Vindya saat melihat Affandi yg mulai berkemas.

"Santai saja gue akan nungguin lo... lagian gue juga males pulang" jawab Affandi yg kini duduk di samping Vindya.

10 menit berlalu. Sebuah notif di layar laptop Vindya memecah keheningan ruangan itu.

Di bacanya pesan email yg baru saja masuk.

"Akhirnya di trima juga proposalnya....." ucap Vindya sembari merapikan barang barang dan memasukkan ke dalam tas.

"Keren lo toge. Masih kecil lo sudah bisa ngelakuin apa yg lo inginkan." Ucap kagum Affandi.

"Gue cuma ngelakuin apa yg gue suka." Senyum tipis menghiasi bibir tipis Vindya.

Mereka berduapun berjalan keluar beriringan. Menyusuri koridor kelas yg sudah benar benar sepi. Hingga di parkiran mereka baru berpisah.

Affandi mengendarai Honda Brio warna merah. Dan Vindya mengendarai Honda civic warna hitam. Mereka pun kembali ke rumah masing masing.

hari kedua

Setelah kemarin berjanji untuk lebih fokus lagi ke MOS ketika kerjaannya sudah selesai. Vindya pun menepati janjinya.

Vindya mulai membaur dengan teman temannya saat ada kegiatan di luar kelas.

Kali ini seluruh kelas X di ajak untuk olah raga oleh kakak osis. Tidak lupa dengan menyisipkan game yg bertujuan mempererat hubungan antar siswi siswi.

"Ok baiklah sekarang kita akan mengelompokkan kalian. Dalam 1 kelas kalian akan di bagi menjadi 5 kelompok. Jadi perkelompok berisi 5 orang ya." Terang Affandi di depan

"Wahyu. Ulfa. Richi. Yoga. Andi dalam 1 kelompok bernama mawar"

"Vindya. Arief. Lia. Listi. Dimas dalam 1 kelompok bernama melati". Kata Affandi sambil tersenyum hingga pembagian kelompok selesai.

"Kalian harus mencari bunga sesuai nama kelompoknya... boleh beli ato mencari. Besok kalian harus membawanya. Dan sekarang kalian bisa istirahat." Ucap Affandi mengakhiri kegiatan di lapangan....

Ketika yg lain berhamburan ke kantin. Entah membeli minum atau makan. Tapi Vindya memilih untuk kembali kekelas dan mulai berkutat lagi dengan buku dan penanya.

Tanpa di sadari Vindya, ternyata Affandi sudah duduk di sampingnya dengan membawa segelas minuman dingin dan sepotong roti bekalnya.

"Lo gak pengen gitu kelur kelas....???" Tanya Affandi.

"Kepo banget sih lo..." sahut Vindya sekenanya.

"Ya kan sekarang jam istirahat dan lumayan lama juga lo."

"Brisik lo ah. " kata Vindya sambil berdiri. "Minggir lo."

"Mo kemana lo?"

"Toilet. Mo iku lo...?" Jawab Vindya ketus.

Beee badas bener ni anak... menarik...

Gumam Affandi dalam hati di iringi senyum sinis.

Jam masuk pun berbunyi dan semua siswa siswi masuk ke kelas masing masing. Seperti biasa kakak kakak OSIS pendamping juga memasuki kelas. Mereka memulai permainan mencocokkan kata dengan nama.

"Manis." Mulai Nadia "ya kamu Arief"

Tunjuk Nadia

"Nadia Irsyadi." Jawab Arief sembari tersenyum genit

"Siiiaaaapppaaa iìttttuuu...???" Tanya Affandi menggoda yg di sambut dengan riuh teman teman sekelasnya.

"Sa ae lo anak singkong...." celetuk Nadia.

"Lanjut ya.... yg baper kita tinggal saja hahahaha" gelak tawa Ahmad membuat Nadia tersipu malu.

"Ok... sekarang lawannya manis jadi pait... Siska." Tujuk Ahmad pada gadis manis di depannya.

"Robbi." Jawab Siska tanpa ragu.

"Kenapa Robbi...?" Tanya Ahmad simple

"Dia item pikiranku ke kopi... maaf ya bi." Jawab Siska sembari meminta maaf ke Robbi.

"Ok ok lanjut ya.... Rese... vindya...??" Tanya Nadia

"Affandi Satya." Jawab Vindya pelan namun di dengar oleh si empunya.  karena memang Affandi dari tadi fokus ke siswi berkacamata itu.

"Jutek" tanya Affandi sambil berjalan mendekati bangki Vindya yg berada di paling kiri nomer 3 dari depan.

"Affandi Satya" jawab Vindya

"Ngeselin." Tanya Affandi lagi yg semakin mendekat

"Affandi Satya." Jawab Vindya yg semakin lirih.

Tanpa di sadari tingkah Affandi membuat Nadia dan Ahmad merasa aneh.

"Rese. Jutek. Ngeselin... trus apa lagi....???" Tanya Affandi dengan nada yg sedikit kencang yg membuat teman temanya yg tadinya tidak mendengar jadi lebih paham.

"Brisik.... dan aneh." Jawab Vindya dengan nada yg sedikit meninggi. Sehingga teman teman sekelasnya mendengarkan.

Dengan pernyataan Vindya barusan membuat Nadia dan Ahmad paham akan prilaku temannya ini.

"Terus yg menurut kamu baik siapa...?" Tanya Nadia

"Mama sama papa." Jawabnya singkat

"Jadi cuma ada tiga orang ini yg ada di fikiran kamu...???" Tanya Nadia.

"Masih ada kak Nadia yg manis kak Ahmad yg ganteng dan teman teman sekelas yg menyenangkan." Jawab Vindya sambil tersenyum lebar.

"Gak nyangka gue ternyata sejelek itu gue di mata lo." Bisik Affandi.

"Makanya jadi orang jangan brisik." Jawab Vindya datar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!