Di tepi danau,ada sepasang kekasih sedang duduk dan saling diam. Masing-masing hanya menatap lurus,tangan lentik sang wanita bergerak seakan-akan dia grogi untuk berbicara. Sedangkan sang pria hanya diam dan memandang ke tengah danau
"katakan apa yang kamu ingin bicarakan? Tidak usah ragu,". Pria tersebut langsung membuka suara. Walaupun dia tahu,apa maksud sang kekasih.
"Aku ingin mengembalikan cincin ini, sampaikan kata maafku kepada ibumu. Kita akhiri saja hubungan ini, maafkan aku. Ini demi masa depan dan keluarga ku". Akhirnya wanita tersebut, membuka suara dan mampu mencabik-cabik hati pria tersebut. "Beliau seorang wanita,pasti paham apa yang aku katakan ini dan apa yang aku ambil".
Sang pria hanya tersenyum kecil,sang kekasih tidak tahu jika ibunya tengah menyandang penyakit jantung. "Akan aku sampaikan, maafkan aku. Yang penuh kekurangan ini,aku tahu. Jika keluarga mu, menginginkan seorang menantu yang menjamin kehidupan masa di masa depan. Maaf,jika aku hanya seorang buruh pabrik saja. Hanya mampu menghidupi kebutuhan sehari-hari saja,". Kata pria tersebut tanpa menoleh ke arah mantan kekasihnya.
"Ambillah ATM ini,ada beberapa jumlah uang. Anggap saja menggantikan semua uang yang sudah membiayai kuliahku dulu. Terimakasih,berkat kamu aku menjadi kebanggaan orang tuaku. Aku harap kamu ikhlas menerima semuanya, ketahuilah bahwa aku bukan jodohmu,". Wanita tersebut, memberikan kartu ATM nya.
"Tidak perlu,aku tidak membutuhkan uang itu lagi. Aku sudah ikhlas membantu mu, sampai detik ini. Aku bahagia,bisa membuat orang tuamu bahagia. Walaupun demikian aku juga yang tersakiti, akhirnya kamu yang mengakhiri hubungan ini. Aku harap suatu hari nanti, kamu tidak menyesal dan aku ucapkan semoga kamu bahagia".
Pria tersebut hanya mengambil cincin,yang sempat dia berikan kepada kekasihnya. Ia memandang cincin di tangannya,ia masih mengingat beberapa bulan lalu saat melamar sang kekasih tepat di hari wisudanya.
"Apa kamu telah menjalin hubungan dengan seorang pria, sehingga kamu berubah seperti ini,". tanya pria tersebut,yang masih tak sanggup menatap wajah mantan kekasihnya.
sang wanita hanya diam,tak berani menjawab perkataan dari mantan kekasihnya. "kau diam, berarti iyakan? terimakasih,atas waktu yang cukup lama bersamaku dan pada akhirnya aku di tinggalkan olehmu. aku sadar karena aku miskin tidak memiliki apapun, ketahuilah roda kehidupan pasti berputar. kitanya saja sampai mana dan sanggup bertahan. perjuangan ku selama ini kalau karena beruang, padahal aku semampu mungkin. apa yang kamu mau,aku kabulkan,".
"Maafkan aku,hanya itu yang bisa aku ucapkan. aku tahu bahwa apa yang aku lakukan salah,aku sadar. tapi ini demi masa depan ku,maaf".
"tidak perlu meminta maaf kepadaku,itu hakmu mengambil keputusan apapun. walaupun kamu tahu,jika salah satunya akan tersakiti,". sang pria,hanya menghembuskan nafas beratnya.
"Aku pergi dulu, semoga kamu mendapatkan kebahagiaan walaupun bukan dariku,". Wanita tersebut, langsung meninggalkan mantan kekasihnya. Barulah air matanya mengalir deras,di lubuk hatinya masih ada rasa cinta. "maafkan aku,yang sudah mengingkari janji kita dan berselingkuh di belakang mu,".
"Aaaaaaaaaahhh....". Sang pria berteriak sekencang mungkin. Harapannya hidup bersama sudah berakhir,susah payah dia banting tulang untuk membiayai kuliah sang kekasih. Namun penghianatan yang di dapatkan,sang pria masih mengingat masa-masa indah dulu dan pada akhirnya sakit hati yang di dapatkan.
Setelah lulus kuliah,sang kekasih melamar di salah satu perusahaan terbesar. Sang kekasih sangat senang,jika dirinya di terima dan lulus interview.
Mereka merayakan kebahagiaan di rumah sang pria,sang wanita sangat dekat dengan calon mertuanya. Mereka masak bersama dan makan bersama bahkan bercanda bersama.
Empat bulan bekerja di perusahaan,berulah sang wanita tiba-tiba berubah drastis. Tidak ada waktu bersama sang kekasih,jarang memberikan kabar. Ibu sang pria, selalu menanyakan kabar calon menantunya tersebut. Sudah lama tidak bertemu seperti dulu,namun sang pria selalu memberikan alasan jika calon menantunya tengah sibuk bekerja.
Karena penasaran sang pria, berkunjung ke rumah kekasihnya. Namun dia di cueki oleh orang tua kekasih, padahal dulu mereka sangat dekat. Karena tidak di hiraukan,sang pria beranjak pergi meninggalkan rumah orang tua sang kekasih.
"Tidak usah dihiraukan pak,nanti pulang sendirinya,". ucap ibu kandung sang kekasih, walaupun berbisik namun masih di dengar olehnya.
Ia bingung kenapa akhir-akhir ini,sang kekasih menghindarinya? Seakan-akan menjauhi dirinya.
Suatu hari,karena penasaran. Ia mengikuti kemana perginya sang kekasih,ia baru tahu jika kekasihnya selalu bersama dengan bos. Pulang,pergi bekerja selalu di antar oleh bosnya.
Jujur saja sang bos,masih muda dan belum menikah. Apa lagi sang kekasih terlihat sangat cantik dan modis.
Sang pria baru sadar,jika perubahan sang kekasih adalah dia berselingkuh di belakangnya dengan bosnya sendiri.
sudah beberapa hari. sang pria,juga mencari bukti-bukti perselingkuhan mereka. sampai-sampai di sebuah kafe,sang pria sengaja menelpon kekasihnya namun di tolak dengan alasan masih bekerja. padahal tengah asyik-asyiknya berduaan dengan bosnya alias dengan selingkuhan
Jeeedeerrr......
Bagaikan di tusuk ribuan pisau di hatinya,saat mengetahui kekasih tercintanya telah mengkhianati dirinya. cepat atau lambatnya,pasti sang kekasih akan mengakhiri hubungan antara mereka. ia memejamkan matanya,susah payah dia mengumpulkan uang untuk menikahi sang kekasih namun pada akhirnya di kecewakan.
Bahkan perjuangan Selama ini,tidak ada harganya di mata sang kekasih. Namun dia bersabar tidak memutuskan hubungan secara langsung,ia ingin sang kekasih lah yang memutuskan hubungan mereka.
Akhirnya terjadi juga, kini mereka sudah mengakhiri hubungan antara mereka.
sang pria,tidak menyalahkan kepada siapapun,dia malah menyalahkan dirinya. karena selama ini terlalu baik kepada orang-orang,namun kebaikan hanya di manfaatkan oleh mereka.
Sang pria pulang kerumahnya. Padahal dia berjanji kepada ibunya,membawa sang menantu kesayangan.
Saat tiba di halaman rumah. Sang ibu,sudah menunggu kedatangan mereka. Beberapa menu makanan, sudah di sediakan sang ibu.
Begitu bahagia dan terharu, karena beliau juga merindukan calon menantunya tersebut.
Namun yang datang hanya anaknya seorang diri, dengan keadaan acak-acakan dengan raut wajah sangat menghawatirkan. Sang ibu tahu, jika anaknya tidak membawa calon menantunya itu.
"Dia tidak datang bu,dia sudah mengakhiri hubungan kita. Dia sudah berkhianat,selama ini kita hanya di manfaatkan oleh mereka saja,". Kata sang pria, memberitahu kepada ibunya.
Seketika sang ibu, terjatuh ke lantai. Tidak sadarkan diri,sang pria begitu syok dengan keadaan ibunya.
Ia berteriak histeris, mengetahui jika sang ibu sudah meninggal dunia. Dia juga berjanji akan, membalas dendam kepada orang-orang yang tidak tahu diri.
Lima tahun kemudian.
Di rumah mewah berlantai dua, sedang mengadakan acara ulangtahun.
Begitu meriah dan sangat mewah acara ulangtahun anak,dari seorang pengusaha sukses. Bernama Samad Rianto dan memiliki istri bernama Lindaweni Fanetri,sering di panggil Linda.
Mereka memiliki anak perempuan bernama Calista,yang baru berumur empat tahun.
Samad Rianto,juga memiliki seorang adik bernama Shafira. Kedua orangtuanya sudah meninggal lima tahun lalu dan memiliki kakak bernama Daniel.
Shafira,dia baru saja kuliah dan tinggal satu atap bersama kakak dan istrinya yang kurang akur.
Shafira,hanya menyaksikan dari kejauhan saat potong kue. Dia sangat tidak suka dengan keramaian,memang banyak sekali orang lain memandang dirinya.
Shafira, begitu cantik menggunakan dress selutut berwarna biru langit. Ia menikmati jus jeruk di tangannya,ia menyunggingkan senyumnya kecil. Sebenarnya dia diam-diam,jika sang kakak memiliki banyak hutang kepada seseorang.
******
Malam harinya,acara pesta ulangtahun telah usai. "Wahhh... Calista, sangat suka. Banyak sekali mainan, aunty gak ada kado buat aku". Pinta keponakannya yang baru berumur Empat tahun itu
"Tidak ada,". Jawab Shafira, dengan ketus dia benar-benar tidak menyukai Calista. Karena dia sangat nakal,tidak bisa di tegur.
Shafira,sangat menyukai keponakan dari kakak pertamanya.
"Mamah, papah.... aunty, jahat gak ada kado buat aku. Sedangkan Rian, kemarin ulangtahun di kasih kado. Padahal tidak ada acara seperti Calista,". Rengeknya.
Kakak pertama Shafira bernama Daniel dan memiliki istri bernama Sintia. Mereka juga memiliki anak bernama Rian yang berusia enam tahun ,memang mereka tidak akur dengan keluarga Samad.
"Aku heran,kamu tidak berlaku adil terhadap keponakan mu Fira. Seharusnya kamu berlaku adil dong". Sahut Linda,sang kakak ipar.
Shafira, langsung menoleh ke arah kakak iparnya. "makanya punya anak jangan terlalu manja kak, seharusnya pahami kondisi kak Samad. Sekarang perusahaannya di ambang kebangkrutan,kalau gak di bantu sama kak Daniel. Ngapain juga ngadain pesta besar-besaran begini, buang-buang uang saja. Lebih baik seperti Rian,dia tidak meminta di rayakan. Memang beda didikan, sekarang apa? Lihat kak Samad,dia benar-benar pusing mencari uang,". Shafira, benar-benar geram kepada kakak iparnya.
Linda,tidak pernah memperdulikan kondisi keuangan. Kerjaannya hanya hura-hura saja,tanpa memikirkan beban sang suami.
"Sudahlah Shafira,jangan di perpanjang masalah ini. Sekarang kakak,sudah memiliki pinjaman uang. Secepatnya kakak,akan membayar hutang-hutang itu secepatnya. Doakan saja, semoga masalah keuangan stabil seperti dulu,". Samad, mencoba melerai pertikaian antara mereka.
Samad,juga menyayangi adiknya. Begitu juga menyayangi istri dan anaknya,entah kenapa sang adik tidak menyukai Linda. Kata Shafira,suami kakaknya boros. Tidak memikirkan keadaan samad,yang di ambang kebangkrutan.
"Bela terus,". Gumam Shafira, dengan ketusnya.
"Emang berapa banyak uang yang kamu pinjam sayang,". Tanya Linda, langsung sok imut. Ini adalah teknik,agar sang suami memberikan uang kepadanya.
"Tidak banyak hanya 10 Milyar, semoga perusahaan ku secepatnya stabil seperti dulu,". Jawab Samad,ia benar-benar bersalah hal masalah ini.
"Apa...? 10 Milyar,". Sontak membuat Shafira dan Linda, terkejut dan syok.
"Kak,apa tidak kebanyakan meminjam uang segitu banyaknya,". Tanya Shafira, langsung.
"awalnya memang segitu aku meminjam uang kepadanya,tapi di pikir-pikir kurang. Lebih baik aku meminjam uang 30 milyar, sekaligus. Doakan agar perusahaan kakak,jauh lebih baik dari dulu,". Senyum semerik Samad.
membuat Shafira,hanya geleng-geleng kepala mendengar semuanya. ia berharap sang kakak,dapat membayar hutang-hutangnya. perusahaan sang kakak tiba-tiba anjlok begitu saja, seperti ada seseorang yang menggoyahkan perusahaan sang kakak.
"Sayang, boleh dong minta uangnya. Gak banyak cuman 100 juta, transfer sekarang yah". Rengeknya Linda,ia benar-benar tidak sabar shoping-shoping bersama teman sosialita nya.
"Nanti aku transfer,sayang". Jawab Samad,ia tidak pernah pelit kepada istrinya. Apa mau Linda, langsung di turuti. "Uang yang aku pinjam kemarin,sudah aku transfer. Aku bayar Shafira, terimakasih sudah membantu kakak mu ini,".
"hemmm...kak Linda,di kurangin shopping nya. Ingat perusahaan kak Samad,kurang baik". Kata Shafira, sebelum pergi. Walaupun masih kuliah, Shafira juga memiliki butik baju.
Semoga saja perusahan ku akan lebih baik dan sukses lagi,maju dan berkembang. Demi adikku,sudah menggadaikan dirinya kepada seseorang,batin Samad. Wajahnya terlihat murung,saat memandang adiknya sudah menaiki anak tangga.
"Aku sudah mentransfer uang bulanan,kepadamu. Aku sudah mengatur semuanya,kamu harus berhemat,". Kata samad kepada istrinya.
Dengan sumringah Linda, langsung cek M-banking nya. Matanya terbalalak, ternyata sang suami hanya mentransfer uang senilai 10 juta. "apa-apaan kamu mas,kenapa hanya 10 juta? Gak cukup mas,uang segini mau di bawa kemana,". Bantah Linda,ia benar-benar syok.
"Kamu terima saja,gajih mbok Darmi juga sudah aku bayar. Belanja bahan dapur,aku dan Shafira sudah membeli. Cukup tidak cukup,harus cukup. Ingat kamu harus berhemat,jangan berfoya-foya tidak jelas begitu Linda. Aku iri dengan Istri-istri teman-temanku, walaupun sebulan ada lima juta. Mereka tetap makan enak-enak,ingat berhemat,". Tegas Samad,kepada istrinya.
"Mas, kirimkan aku uang lagi. Lusa aku,akan membeli tas kelurahan terbaru. Seharga 80 juta,kamu harus memenuhinya. Kenapa kamu berubah mas? Apa karena adikmu,yang selalu menghasut dirimu agar aku berhemat". Tanya Linda,ia nampak tak percaya. Kenapa sang suami tiba-tiba berubah, bukankah dia selalu menuruti kemauannya.
" Perusahaan di ambang kebangkrutan Linda, seharusnya kamu paham. Kalau tidak sanggup, silahkan kamu pergi,". Bentak Samad, langsung meninggalkan istrinya.
Shafira, tersenyum kecil. Saat mendengar kakaknya, tengah bertengkar dengan istrinya.
"Sial,pasti gara-gara Shafira. Aakkkhh....uang segini mana cukup,". Gerutu nya.
*****
pagi harinya,di meja makan. Linda, menatap intens ke arah meja makan. biasanya menu bermacam-macam,namun tiba-tiba hanya sedikit.
"mbok,kenapa menu hanya sedikit. biasanya banyak,tidak seperti dulu". tanya Linda, langsung. membuat selera makannya hilang,di meja hanya ada nasi goreng dan telor ceplok.
"Kata Tuan,kita berhemat Nyonya. sayang,kalau tidak habis mubajir". jawab mbok Darmi,ia tersenyum kecil.
"Benar sayang,kalau pagi-pagi kita sarapan nasi goreng atau roti. kalau siang, baru kita menu lainnya. aku lihat sering tidak habis menu yang terlalu banyak,lebih baik kita sisihkan dan berhemat". berharap sang istri mengerti, apa yang di katakan Samad.
"Hemat,hemat mulu...apa kata orang-orang nanti, seorang pengusaha sukses tapi makanan cuman ini doang,". gerutu Linda, membuat sang suami geleng-geleng.
"apa kamu lupa, jika perusahaan ku di ambang kebangkrutan Linda,". kata Samad,ia berharap sang istri bisa berhemat tidak berfoya-foya dan menghamburkan uang. semoga didikannya membuahkan hasil, berharap sang istri berubah.
"iya,ingat mas,". jawab Linda, penuh kesal. ia langsung melahap nasi goreng seadanya,hanya ada telor ceplok saja.
"kak Samad, dengan siapa meminjam uang? Apa jaminannya kak, sehingga dia mau meminjamkan uang segitu banyaknya,". Tanya Shafira, pagi-pagi sudah menanyakan masalah tersebut. ia sangat penasaran sekali, begitu sangat cepat dia mendapatkan uang pinjaman yang jumlahnya milyaran.
Samad,hanya tersenyum getir. "Tidak ada,kakak hanya meminjam uang dalam jangka setahun. Doakan saja,kalau kakak mampu melunasi semua hutangnya. Kakak, berhutang dengan Seseorang bernama Rokky, pemilik tambang emas terbesar di kota L". maafkan kakak Shafira,kakak berbohong. ini semua demi kebaikan bersama, semoga kakak tidak melakukan kesalahan.
Shafira,tahu jika sang kakak berbohong. Pasti ada yang di sembunyikan darinya, terlihat dari raut wajah sang kakak. "Kak,kalau kurang. Tinggal bilang,aku bisa membantu kakak". Aku tahu,jika kakak berbohong. baiklah kita ikuti kemauan mu kak, semoga cepat-cepat lunas hutang kakak.
"Makasih dek,kamu memang adek kebanggaan kakak. Yang selalu sigap membantu, beruntung kakak memilikimu". Sang kakak kembali tersenyum, membuat hati Shafira menghangat.
"Sama-sama kak,kita harus saling bantu. Bukankah, seperti itu ajaran kepada orang tua kita. Saling bantu dan berhemat, belanja hanya seperlunya setidaknya yang di butuhkan. Tidak membuang-buang uang, yang tidak jelas ". Senyum merekah Shafira, sambil menyinggung kakak iparnya.
Terlihat jelas sang kakak ipar, seperti kesal. Ia tidak bisa menikmati kehidupan,yang bergelimang harta. Sekarang yang ada hanya berhemat-hemat, percuma menikah dengan pengusaha besar di kota L. Tapi di belakang, sangat banyak memiliki hutang.
Bikin mood hancur, gerutu Linda.
"Terserah mau kamu marah atau tidak? Setidaknya apa yang di katakan adekku,memang benar Linda. Kita berhemat dulu, bukankah kamu sudah cukup menikmati semuanya. Jangan ikuti trend fashion dari teman-temanmu, bukankah di lemari sudah banyak tas,sendal, perhiasan dan baju-baju. Kalau tidak di butuhkan,jual saja. Shafira, dengan senang hatinya menjual semuanya ". Kata Samad,kepada sang istri. Membuat Linda, terbalalak mendengar ucapan dari Suaminya.
"Apa...? Ingat yah,mas. Sampai kapan pun,aku tidak mau menjual semua koleksi ku,". Bantah Linda,dia memang geram kepada suaminya. Bisa-bisanya dia memiliki ide seperti itu,menjual semua koleksi miliknya yang berjumlah sekitar Milyaran bisa saja lebih. Enak saja mau jual-jual barang milikku,batin Linda.
"Maklum,kak Linda gengsi sama teman-temannya. Padahal, teman-temannya kere. Suka banget, traktirin temannya. Padahal mereka busuk semua,kasian di kibulin". Senyum semerik Shafira. Hanya mengikuti kata gengsi, sampai -sampai suami gulung tikar.
"Uang 10 juta,itu lumayan banyak Linda. Bagaimana,kalau aku beri jatah 2 juta seperti teman-teman mu itu. Bisa-bisa kamu kejang-kejang, sekalian. Aku pergi dulu, bekerja. Dan kamu Linda,jangan macam-macam dengan ku di belakang ". Seringai tajam Samad,kepada istrinya. Sabar Samad,jangan terbawa emosi. ingat dia adalah istri sekaligus ibu dari anakmu.
Membuat Linda, bergidik ngeri melihat tatapan tajam sang suami. "I-iya mas". Jawabnya gugup,. Sial,tajam sekali tatapan suamiku.huuuuuuuu......
Shafira, menikmati sarapan paginya. Walaupun Shafira, hidup dengan kemewahan. Namun dia,biasa hidup susah karena dia bukan perempuan manja. sesekali dia melirik ke arah kakak iparnya, dari tadi dia tak melihat keponakan nakalnya itu.
Selesai dengan sarapannya,ia langsung bergegas menuju butik. kalau lama-lama di rumah, bisa-bisa stres bersama kakak iparnya. Yg
Sedangkan Linda, karena tidak ada yang di kerjakan. Langsung menyambar tas mahalnya dan kunci mobil. Ia sangat kesal kepada suaminya, tujuan adalah mengadu kepada orangtuanya.
********
Sesampai di butik.
Shafira,di suguhkan dengan Seseorang pria berwajah tampan mirip.
"Selamat pagi, Shafira,". Kata Alvin, sahabatnya Shafira. Ia memberikan bekal makanan, kepada Shafira.
"Apa ini Vin,". Tanya Shafira,ia langsung menyambut bekal makanan itu. "Masuk dulu,yuk".
"Semur jengkol,buatan Ummi. Aku buru-buru, kapan-kapan aku mampir deh. Pamit dulu,mau kerja. Cari uang banyak-banyak,buat bekal nikah". Kekehnya Alvin, mempu membuat Shafira tertawa.
"Wahhh... makasih banyak, bilangin ke Ummi titip salam. Hati-hati yah, Vin. Makasih, banyak yah". Kata Shafira,ia tersenyum manis.
Alvin, langsung menancapkan gas motornya dan meninggalkan Shafira fi parkiran.
Lepas kepergian Alvin,ia langsung masuk ke butik miliknya. Ia memiliki dua karyawan,yang menyambut kedatangannya dengan hangat.
"Kalian mau,ini buatan ibunya Alvin,". Shafira,membuka bekal makanan tersebut.
Saat membuka aromanya sangat menggoda perut, mereka menikmati semur jengkol buatan Ummi Fatimah.
Sedangkan Linda,ia sudah sampai di rumah kedua orangtuanya. Dia tergesa-gesa masuk ke dalam dan menghampiri orangtuanya.
Orangtuanya nampak heran kepada anaknya , terlihat jelas raut wajahnya nampak kesal.
"Kesal aku bu,sama mas Samad". Gerutu Linda, langsung.
"Kesal kenapa kamu,nak". Tanya bu Misnah, kepada anaknya.
Linda, langsung bercerita keluh kesahnya kepada sang ibu.
"10 juta,itu masih banyak Linda. Daripada kamu Menikah dengan mantan kekasihmu dulu,yang lima tahun itu. Bakalan tersiksa hidupmu, seharusnya kamu bersyukur dong,". Sang ibu, membela menantunya. "Kamu jadi istri kok, begitu banget Linda. Tidak apa-apa, berhemat sementara. Siapa tahu perusahaan suami kamu, cepat-cepat pulih seperti dulu. Jangan ngeluh-ngeluh segala lah, kamu ini benar-benar berubah saat menikmati bergelimang harta. Dulu,kamu happy-happy saja saat berpacaran dengan Arga. Tidak ada kelurahan apapun, hasilnya sangat memuaskan bukan". Sang ibu, mencoba menasehati anaknya.
Linda, menghembuskan nafas beratnya. "Iya,aku paham bu". Jawabnya ketus.
Namun sang ibu,hanya tersenyum kecil."mau kemana kamu". Tanya sang ibu, melihat anaknya beranjak pergi.
"Mau pulang,bu. Titip salam sama bapak,besok ke sini lagi. Kalau gak sibuk,". Kekehnya Linda. Ia keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil.
Di perjalanan ia calingukan,entah kemana arah. "Lo, kok aku tiba-tiba ke sini". Gumam Linda,namun ia melihat rumah membuat dirinya penasaran.
"Ru-rumah inikan milik". Linda, ternganga melihat rumah yang mampu mengembalikan masa lalunya.
Ia hanya menoleh sekilas, benar-benar sangat syok. Beberapa bulan lalu,rumah tersebut sangat kumuh dan di penuhi rumput liar. Tapi, sekarang sangat berbeda kini terlihat ada seseorang merenovasi rumah tersebut.
Dengan hati penasaran. Linda, langsung turun dari mobil saat melihat ada seseorang yang tengah bersih-bersih di halaman rumah.
Linda, sambil calingukan melihat sekeliling sampai pada akhirnya ia menghampiri seseorang tersebut. "Maaf,pak. Mau nanya, rumah ini siapa pemiliknya"
"Gak tahu,Neng. Tapi,saya hanya di suruh membersihkan rumah ini. Mau di renovasi katanya,sang pemilik mau tinggal di rumah ini". Jawab orang tersebut.
Linda, langsung pamit pulang. Karena informasi yang di dapatnya, tidak sesuai dengan harapan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!