Winston Clint Federico pria tampan berusia mayang 36 tahun. Apakah itu usia yang tua? Tentu saja umur segitu adalah umur paling bersahaja apalagi untuk laki-laki barat.
Mr Federico itulah orang sering memanggilnya. Winston adalah panggilan bagi orang-orang terdekatnya. Winston adalah laki-laki penuh pesona jangan lupakan juga kalau pria ini selalu di kelilingi oleh wanita-wanita cantik dan sexy sebagai teman kencan atau hanya sekedar teman tidur.
Wajah yang tampan dan terlihat fresh untuk usia sematang pria ini. Seolah Tuhan menciptakan dirinya dalam keadaan tersenyum.
Jika mendengar nama Winston C. Federico tentu bukan perkara asing. Nama pria ini sering melalang buana di surat kabar dan majalah bahkan televisi.
Jika kamu membayangkan semuanya tentang presetasi, maka kamu salah. Winston Federico adalah pria segudang prestasi dan diikuti segudang sensasi. Tentu saja itu adalah masalah teman-teman tidurnya yang kebanyakan dari kalangan selebritis dan model papan atas di Amerika.
"James, bagaimana? Apakah semua sudah siap?"
Tanya Winston pada James tangan kanannya. James mendekati Tuan Winston.
" Semuanya sudah siap Tuan, barang kita sudah sampai dengan aman di negara seberang. Bahkan uang millyaran dollarnya juga sudah di kirimkan ke rekening mu tuan."
"Baik lah, kau memang selalu bisa aku andalkan James. Lalu bagaimana tentang pengganti sekretaris ku di kantor? Sudah kau temukan yang sesuai kriteria?"
Tanya Winston pada James, mengingat pekerjaan Winston yang akan keteteran jika tanpa sekretaris yang handal. Kalau harus mengandalkan James tentu saja bisa, hanya saja James memiliki tanggung jawab yang lebih besar dari sekedar mengurus prusahaan Federico Corp.
"Sejauh ini saya belum bisa menemukan orang yang sehandal Albert, Tuan! Hanya saja tentu kita tidak bisa mengharapkan Albert lagi karena Albert tewas pada misi Black Cloaked Troops. Apakah Tuan bersedia jika saya merekrut seorang gadis sebagai pengganti Albert. Gadis ini adalah kandidat terbaik dari semua kandidat yang kita seleksi sebagai tangan kanan dan juga sekretasris untuk Federico Corp."
Winston menatap tajam pada James. James yang mersa bahwa ini bukan pertanda baik hanya mampu menundukkan kepala dalam dan menyampaikan argumennya.
"Jika Tuan merasa belum yakin! Saya rasa ada baiknya Tuan menemui gadis ini besok. Nanti Tuan sendiri yang memutuskan jika gadis ini bisa atau tifak menjadi sekretaris dan juga tangan kananmu di perusahaan."
"Kau tahu Federico Corp bukan perusahaan kecil! Kenapa kau memilih kandidat seorang gadis. Yang ada dia hanya akan sibuk berdandan dan juga menggoda ku jika bekerja. Kamu mau mati?"
"Saya tidak berani Tuan Winston. Hanya saja gadis ini berbeda dari kebanyakan gadis yang Tuan temui di luar sana. Dan dari riwayat juga rentang pendidikannya, gadis ini adalah kandidat terbaik dari semua kandidat yang mendaftar Tuan." Jelas James pada Tuannya.
"Damn it! Pertemukan aku dengan gadis yang kau pilih. Awas saja jika tidak sesuai harapan aku pastikan akan menghukum mu James!"
Winston berlalu, hari sudah menunjukkan 1.30 malam. Hari ini adalah hari yang panjang bagi Winston. Sehingga dia memutuskan untuk tidur mengingat esok dia juga harus rapat dengan pemegang saham di Federico Corp.
Jika memang gadis yang di pilih oleh James adalah orang yang tepat maka pertemuan besok akan baik-baik saja. Bahkan jika tanpa hadir dirinya meeting itu juga akan berjalan dengan baik.
Ya meski Federico Corp adalah prusahaannya sendiri. Dia Ceo yang memegang 65 persen saham dari perusahaan terbesar di dunia itu. Tapi Winsyon sangat jarang muncul di rapat pemegang saham. Dia lebih suka bekerja di balik layar.
Hanya saja sensasi yang sering terjadi antara dia dan para gadis di sekelilingnya lah yang membuat seoranf Winston pemilik Federico Corp terungkap.
Bahkan dia terkenal dengan sistem kerja yang keras, tegas dan kejam Winston tidak mengenal kata ampun bahkan dia mengahncurkan perusahaan sahabat baiknya sampai luluh lantah hanya karena konspirasi yang sahabatnya lakukan dengan lawan bisnisnya.
Jika Winston sedang tertidur dengan nyenyak tanpa beban maka berbeda dengan gadis berkaca mata tutup botol yang sekarang sedang di kamar kos segi empat yang sangat sederhana.
Sedari tadi pekerjaan demi pekerjaan seolah jatuh cinta padanya. Datang tanpa ingin berhenti, lekat tanpa ingin berpisah. Meski badannya sudah sangat letih terlebih jam sudah menunjukkan puku 2 pagi. Tapi dia harus siap intuk menunaikan pekerjaannya esok hari.
Terlebih kata Tuan James, besok kemungkinan dia hanya akan rapat sendirian dan memimpin rapat di antara pemegang-pemegang saham Federico Corp.
Tentu saja karean Tuan Winston sang pemilik Federico Corp sangat tidak suka berbicara dengan para pria tua dengan kepala yang hampir licin tanpa rambut. Bagi Tuan Winston itu adalah hal yang sangat membosankan.
Terkadang Dia heran bagaimana Federico Corp bisa semaju ini jika Tuan Winston sering mangkir dari pertemuan-pertemuan penring sepeeti esok hari.
"Baiklah Clara cukup untuk hari ini! Dirimu sudah bekerja keras ayo sekarang berwudhu dan tidur." Ya gadis cantik itu seorang penganut agama islam.
Meski seorang Muslimah yang taat ada satu yang sampai saat ini belum di lakukan oleh Clara Lewis. Ya dia tidak mengenakan hijab, lebih tepatnya belum merasa siap. Terlebih tinggal di Negara yang besar dan sangat modern seperti Amerika terkadang Clara takut susah dalam mendapatkan pekerjaan.
Ya ketakutan demi ketakuatan yang membuat Clara Lewis H yang membuat dia belum siap mengenkaan hijab.
Baiklah dari pada banyak berfikir tentang hari esok yang mungkin akan sangat berat lebih baik Clara tidur.
Pagi ini Clara sudah siap dan rapi dengan pakaian kerjanya. Rok span di bawah lutut dan baju kemaja ngepress di badan. jangan lupakan rambutnya yang di ikat kebelakang menambah kesan tegas dirinya.
"Apa lebih bagus di ikat?" kata Clara sambil memandangi cermin.
"Ah aku rasa di lepas jauh lebih baik." Clara menggerai rambut setengah punggungnya. Dengan menggunakan hiasan natural Clara terlihat sangat manis.
Drrrt Drrrtt ponsel Clara bergetar.
Mr James calling...
"Ya Tuan James."
"Nona Clara, seperti yang aku duga kemaren siang hari ini Tuan Winston tidak ingin menghadiri rapat jadi kau yang memimpin rapat. Laukan seperti yang aku arahkan kemarin. Setelah rapat nanti jam 10 temui Tuan Winston di lantai 50. Baliau akan menanyakan beberapa hal yang nanrinya akan menentukan kau bertahan atau tidak di Federico Corp!"
"Baik Tuan James," Clara menghela nafas panjang. Yang dia takutkan terjadi juga.
"Ya Allah, semoga aku bisa mendapatkan pekerjaan ini. Aku sangat membutuhkannya."
Clara melangkah dengan mantap memasuki bangunan raksasa yang megah di depannya.
"Bismillah, kamu bisa Clara. Semangat!"
To be continue...
"Clara Lewis H, nama yang bagus. Dia juga lulus dalam waktu yang singkat. 2 tahun cukup untuk menyelesaikan S1 untuk ukuran Universitas H yang sangat ternama. Oke , dia hebat. Hanya saja jika dia tidak mampu melewati sikap ku selama satu 3 bulan ke depan. Oh aku sungguh ragu, James."
"James, pesona ku ini tiada tara. Apakah gadis kecil itu mampu membendung pesonaku yang di luar batas ini? Oh Tuhan bahkan membayangkan saja aku tidak mampu. Dia pasti akan keluar sebelum 1 bulan dia bekerja. Karena dia pasti akan menggodaku untuk menaiki ranjang berasamanya."
Kata Winston dengan sangat percaya diri. Sebenarnya James juga takut apa yang di katakan sang Tuan jadi kenyataan. Dalam bulan ini sudah 10 kali dia mengganti sekretaris untuk Winston, tentu sjaa sekretaris itu semuanya wanita. Yang bahkan harus berhenti di hari pertama mereka bekerja.
Alsannya sederhana, hanya karena sang Tuan melakukan flirting kepada sang sekeretaris dan mereka berakhir dengan teman tidur. Oh Tuhan jangan sampai. James sungguh akan bertambah pusing jika Clara juga berakhir seperti sekretaris-sekretaris sebelumnya.
Tugas dari BAT (black armored troops) saja diq sudah kelelahan. Kalau masih harus menghendle untuk Federico Corp James takut dia akan mati berdiri karena lelah.
"Apakah gadis kecil itu sudah menghadiri rapat bersama pria-pria tua bau tanah itu?" Tanya Winston sambil memakan salad buahnya dan juga meneguk segelas jus apple yang di siapkan oleh pelayan mansionnya.
Hari menunjukkan pukul 9.30, James mengangguk dan mengatakan jika rapat berjalan dengan baik tanpa hambatan. Sebenarnya James tidak serta-merta melepaskan Clara sendiri. Di sana ada Jeremy yang sengaja James selipkan untuk mengatasi jika saja Clara tidak mampu mengatasi pertanyaan-pertanyaan pria-pria tua pemegang saham itu.
Dan James bisa sedikit berpuas hati. Karena Clara melakukannya lebih baik dari yang dia harapkan.
"Tuan apakah anda jadi menemui Nona Clara hari ini?" Tanya James lagi.
"Of course, Dude! Aku akan rugi jika tidak menguji anak baru. Apalagi dalam balutan busana yang sopan itu aku yakin dia memiliki tubuh yang .... wow," kata Winston sambil tersenyum dengan mencium ujung jarinya.
"James, siapkan pengumuman untuk mencari sekretaris baru untukku. Karena aku yakin gadis ini juga akan berakhir lemas, setelah berkeringat bersama ku Dude!"
Winston pergi dengan sangat percaya diri. Saat memasuki ruangannya di lantai 50. Jam menunjukkan pukul 9.55. Lima menit lagi dia akan melihat gadis yang di pilihkan tangan kanannya. Oh Tuhan, James seperti tidak mengetahui dirinya saja.
Tok
Tok
Tok
Terdengar ketukan pintu dari luar. Winston tersenyum sinis. Sebentar lagi dia akan melihat wajah jala-ng kecil pilihan James untuknya.
"Masuk!"
Terlihat gadis manis yang menggunakan setelan kerja yang terbilang sangat sopan untuk ukuran seorang sekretaris di negara maju.
"Pagi Pak Winston," sapa gadis manis yang di duga namanya adalah Clara.
"Apakah kau sekretaris baru yang di rekrut oleh James untukku?"
"Iya pak, nama saya Clara Lewis H," kata Clara dengan wajah yang tegas tanpa tedeng aling-aling.
"Baiklah, berapa umur Mu Nona?" Tanya Winston
"Saat ini saya berusia 20 tahun pak, masuk angka 21 tahun bulan depan."
"Aneh kenapa gadis ini sedari tidak tersenyum dan juga tidak terpesona sama sekali denganku. Padahal sedari tadi aku menatapnya dengan sensual. Apa pesonaku mulai berkurang? Atau matanya bermasalah? Baik kita coba sekali lagi," batin Winston bergumam.
"Kau tahu pekerjaanmu di sini bukan hanya menjadi sekretarisku! Apa James sudah mengatakannya? Tugas mu selain jadi sekretaris ku?" Winston berdiri dan berjalan ke arah Clara.
""Tugas mu selain menjadi sekretarisku adalah..." Winston menjeda perkataannya.
Mulut Winston tepat di samping telinga gadis cantik bernama Clara itu.
"Menjadi kawan tidur Ku! Apa kau siap?" Tanya Winston
Tik
Winston menggigit telinga Clara, sehingga Clara refleks menggeser dan hampir terjatuh karena kaget. Dan jangan lupakan tangannya yang ikut bergetar.
"Apa maksud Tuan?" Wajah Clara memucat dan tangannya juga seperti sedikit bergetar.
"Aku tahu kau tidak akan menolak tawaran ini Sayang! Mari di dalam ada kamar pribadi ku! Aku membutuhkan mu, jangan khawatir aku pastikan gaji mu akan aku lebihkan. Dan bonusnya kau akan menjadi teman kencanku 1 minggu ke depan," kata Winston seraya mendekati Clara jangan lupa wajahnya yang memasang tampang pria kelaparan.
"Tuan! Ini tidak benar. Saya di sini untuk bekerja di perusahaan Anda bukan untuk menjadi pela-cur Nada. Saya yakin pria terhormat tidak akan melakukan hal menjijikan seperti ini! Saya tidak menganut paham *** before merried. Agama dan keyakinan saya melarang, Pak saya mohon mengertilah."
Melihat Clara yang menangis dan sangat panik bahkan Clara smapai twrjatuh menghindari Winston.
"Ayo lah manis jangan berpura-pura tidak ingin. Aku akan memberikanmu kenikmatan yang tidak akan kau lupakan."
"Saya keluar saja dari kantor Tuan, saya mengundurkan diri. Tapi saya mohon jangan bertindak kurang ajar lagi, Tuan. Anda bisa mencari sekretaris lain yang memenuhi kriteria Anda." saat Clara ingin pergi dari ruangan.
Prok
Prok
Prok
"Selamat gadis manis, kau aku terima menjadi sekretarisku! Tanyakan tugasmu pada James. Sepertinya James tidak salah pilih!" Winston berlalu meninggalkan ruangannya begitu saja. Ntahlah hatinya menjadi tidak karuan.
Kenapa dia bisa sampai di tolak? Hello, dia itu seorang Federico pria paling di minati di Amerika. Bagaimana bisa mendapatkan tatapan mengerikan seolah dia pria paling bajingan di dunia dari seorang gadis yang baru dia temui. Oh Tuhan, apakah pesona ku baru saja di curi maling?
"James! Urus gadis itu! Bagaimanapun caranya pastikan jika dia menjadi sekretarisku. Atau kau akan tau akibatnya!" mendengar ancaman dari sang Tuan, James bergidik ngeri. Apalagi tatapan wajah tuannya yang tidak biasa.
Tak berselang lama setelahnya, Clara dengan langkah terburu-buru keluar dari ruangan sang Ceo. Cukup hanya tidak menggunakan hijab dia tidak ingin menambah dosa dengan berzina juga. Ya Allah apakah ini salah satu teguran agar aku segera menggunakan kerudung. Aku hampir saja di lecehkan di hari pertamaku bekerja.
"Nona Clara! Anda mau kemana?"
"Hei Nona tunggu!"
James mengejar Clara dan menggenggam tangan Clara erat. Agar wanita itu tidak melarikan diri.
"Nona! Tenanglah, ceritakan apa yang terjadi. Aku akan membantu mu. Jangan main kabur saja dari prusahaan. Ku mohon Nona, ini tidak akan baik. Tuan Winston bisa saja memblacklist mu dari semua prusahaan dan membuat hidup mu penuh duka. Ayo ceritakan pelan-pelan padaku!"
"Oh Tuhan, tenanglah Nona Clara. Tuan Winston hanya mengujimu. Memastikan jika kau berbeda dengan para wanita kebanyakan. Selamat kau lolos ujian dari Tuan Winston."
"Tidak, kau bisa cari orang lain saja untuk menjadi sekretaris pria mesum itu. Tolong mengertilah Tuan James."
James menjadi sungguh takut sekarang. Karena jika dia gagal hukuman di BAT bukanlah hukuman yang ringan.
"Nona aku mohon mengertilah, Tuan Winston akan membunuhku jika kau menolak untuk menjadi sekretarisnya. Aku masih memiliki ibu dan ayah yang sudah sepu, belum lagi tiga adik-adikku masih membutuhkan aku. Aku mohon setidaknya bantu aku Nona." James memohon pada Clara.
"Baik aku akan menerimanya. Tapi, aku memiliki syarat."
"Apa itu Nona, katakanlah."
To be continue...
"Apa persyaratannya Nona?"
Clara tersenyum bahagia, akhirnya setelah sekian lama. Katakutannya mungkin bisa dia atasi di Fedetico Corp.
"Aku seorang Muslim, Sebelumnya aku menggunakan hijab. Hanya saja karena satu dan lain hal aku melepasnya kembali. Apa aku boleh menggunakan Hijab dan berpakaian sesuai syariat agamaku selama bekerja? Dana aku juga ingin di berikan ke bebqsan untuk beribadah selama bekerja."
James menarik nafas. Menarik, itulah yang James fikirkan. Tuannya orang yang tidak percaya Tuhan dan sekarang di temukan dengan penganut agama yang taat.
"Baiklah, kau di izinkan. Selama kau mampu bekerja maksimal dengan itu semua. Maka semuanya baik2 saja."
"Aku harus segera pergi, hari ini kau akan bertugas sendirian. Baca semua dokument yang memerlukan revisi dan juga pengulangan! Jangan Lupakan jika Tuan Winston mungkin jam 5 sore akan ke sini. Tentunya semua yang harus di tanda tangani harus selesai kau pisahkan. Karena Tuan Winston tidak suka orang yang lamban!"
Di tempat berbeda, Winston sedang bertarung dengan salah satu orang terbaik di BAT. Pertarungan mereka berlangsung sengit. Meski berhasil menangkis semua serangan yang di lakukan Tuan Winston padanya, Tapi Jack sudah mulai kelelahan.
Oh Tuhan kenapa Tuan Winston seperti tidak ada lelahnya. Ini bahkan sudah 2 jam.
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
Jack terkapar di lantai, setelah tidak mampu lagi menahan serangan dari Winston. Sedangkan semua serangan yang Jack lakukan pada Winston tidak ada satupun yang berhasil.
"Seril, obati Jack!"
"Jack, berlatih lah lebih keras lagi. Aku tidak ingin kau selemah ini! Bagaimana jika kau melakukan misi sendirian? Apa kau mampu bertahan jika serangan bertubi-tubi lebih dari yang aku berikan padamu kau hadapi? Cukup Albert! jangan sampai kau pun pergi. Kau adalah rekan terbaikku!"
"Baik Tuan!"
Winston meninggalkan ruangan. Hal yang ingin dia lakukan sekarang adalah menemui Tarini, Model baru di agensi Federico Corp dan juga akan menjadi teman tidurnya malam ini.
Drrrt
Drrrrt
"Oh damn it! Apa James?"
"Tuan, aku hanya mengingatkan. Laporan-laporan dari kantor banyak yang belum kau tanda tangani. Dan semuanya sudah di siapkan oleh Nona Clara!"
"Oh Tuhan, baiklah. Suruh gadis kecil itu mengantarnya ke Wins hotel lantai 50. Aku saat ini harus menemui wanita ku di sana. Tarini pasti sudah menunggu ku!"
"Baik, Tuan!"
"Apa! Aku harus menemuinya di hotel? Tidak Tuan James, cukup tadi pagi dia hampir melecehkanKu! Tidak lebih baik kau saja!"
"Nona tenanglah, Tuan Winston tidak sendiri di sana. Dia bersama teman wanitanya. Jadi kau tidak perlu khawatir dia akan melakukan yang tidak-tidak padamu! Dan jangan lupa, Anda sudah menandatangani kontrak dengan Federico Corp. Jika anda tidak menjalankan tugas dengan baik, Terpaksa aku akan memblacklist semua namamu di negara ini! Dimanapjn kau melamar pekerjaan aku pastikan mereka akan menolak Mu!"
Clara memandang kesal pada James, dengan menghentakkan kakinya. Clara berbalkk ingin memasuki ruangannya. Tapi gadis itu berhenti dan berbalik menatap dan mendekati James.
"Anda dan Tuan Anda sangat keterlaluan Tuan! Kau tahu aku sanagt butuh pekerjaan ini tapi kau menekanku sebegitu jadinya! Kau dan TuanMu itu sama kejamnya!"
Clara berlalu dari hadapan James. Sedangkan James hanya menggeleng-gelengkan kepala saja.
"Nona, ini mobil fasilitas prusahaan untuk Mu! kau gunakanlah untuk menemui Tuan Winston. Oh iya ini alamat apartmen dan juga sandi pintunya, Itu akan jadi rumah Mu yang baru! Nanti jam 8 malam akan ada orang yang membantu mu berkemas ke Apartment baru! Menganai kata sandi, kau boleh menukarnya. Karena itu sudah murni jadi milik Mu jika kau mampu bertahan bekerja dengan Tuan Winston selama 1 tahun."
Clara melongo, Ya Allah. Apa ini sungguh terjadi? Dia tidak dalam dunia mimpi? Bebas mengenakan hijab dan sekarang di berikan fasitlitas mobil dan apartement.
"Alhamdulillah, besok jika aku cepat pulang aku akan menghubungi Ibu ku di Indonesia. Aku harus bertahan di sini. Ya Allah, mampukan lah aku." gumam Clara.
Clara yang memang sempat belajar mengemudi pada Rose teman sekampusnya dulu. Bahkan sering jadi supir yang mengantar jemput rose ke Klub malam karena tamannya selalu pulang dalam keadaan mabuk berat. Sehingga mampu mengemudikan mobil dengan baik.
Saat ini Clara sudah di depan gedung megah yang mencakar langit. Wins Hotel tempat Bos besarnya sedang berkencan dengan wanitanya. Dengan jantung dag dig dug Clara memasuki Hotel itu dan memasuki Lift. Lantai 50 sudah dia tekan, Ya Allah lindungi hambamu yang lemah ini.
"Tuan James saya sudah di lantai 50, tetapi Tuan Winston tidak membuka pintunya sama sekali."
"Kau masuk saja langsung Nona! Sandinya 134697, masuklah. Tuan Winston sudah menunggu mu di dalam!"
"Tuan James! Ini bukan jebakan untukku bukan?"
"Oh Tuhan, Nona. Di dalam kamar itu Tuan Winston bersama teman wanitanya. Kau tidak akan di apa-apakan olehnya!"
Dengan mengucap Bismillah Clara membuka pintu dengan sandi yang di ucapkan.
Tit
Tit
Tit
Tanda pintu terbuka, hal pertama yang Clara lihat. Ternyata ini bukan kamar. Ini seperti rumah yang sangat megah. Benarkah ini hotel? Bahkan ini 2 lantai.
Dimana aku bisa temukan Tuan Winston. Apa aku menunggu saja di ruang tamunya ya? Baiklah aku akan duduk disini. Siapa tahu Tuan Winston sedang bergulat di ranjang bersama kekasihnya. Yang ada aku kena semprot olehnya.
Drr
Drrrt
Drrrt
Ponsel Clara bergetar dan ternyata James yang memanggilnya.
"Apa kau sudah menemukan Tuan Winston?"
"Aku menunggunya di ruang tamu rumahnya Tuan. Tidak ada satupun orang di sini." Kata Clara.
"Oh Tuhan, Nona Clara tolong jadilah gadis baik untuk saat ini. Aku takut di amuk oleh Bos ku. Kau naik ke lantai atas di sana ada Tulisan WCF di depan pintu. Itu adalah ruangan Tuan Winston, kau ketuk 3 kali jika tidak di respon kau langsung masuk! Ingat kau harus sefera kembali ke perusahaan jadi jangan membuang-buang waktu!"
James langsung menutup telepon sepihak. Clara menjadi kesal dan takut Kesal kenapa harus dirinya yang menemui Winston dan takut karena busa saja kejadian pagi tadi terulang. Tak masalah jika di peluk dan di lakukan hal lebih pada tubuhnya oleh pria setampan Tuan Winston. Clara juga tidak akan menolak, asalkan Tuan Winston menjadi suaminya sah secara Hukum dan Agama.
Ini ya Tuhan. Oke, semua nya akan baik-baik saja. Tuan Winston tidak akan melakukan hal-hal kotor padanya.
3 kali sudah ointu di ketuk kasar akan tetapi tidak ada jawaban, dan ternyata pintu itu tudak terkunci.
Clara membuka pintu kamar Bos Besarnya, suara desaha-n mengalun begitu keras dari wanita dan pria yang bergulat di atas kasur. Seolah lupa segalanya karena kenikmatan surga dunia yang mereka rasakan.
"Aaaaaa," Clara terpekik histeris dan segera membalikkan badannya. Ya bagaimana tidak di melihat merwka melakukannya tanpa tertutupi selimut ataupun kain sama sekali.
"Mendekatlah sayang ahh, sudah kau siapkan yang ingin akh tanda tangani?"
Tanya Winston tanpa menghentikan aktivitasnya.
"Aku akan menunggu di luar Tuan, silakan Anda lanjutkan." Saat Clara akan berlalu.
"Berhenti!" kata Winston tegas.
To be continue...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!