Alive wanita cantik yang bisa di katakan sempurna sebagai seorang istri, semua hal yang di butuhkan suami nya dapat di penuhi oleh Alive, meskipun pernikahan nya belum sampai setahun. Alive tidak lah wanita yang manja, ia sangat mandiri yang dapat mengerjakan semua hal sendiri. Alive bekerja sebagai seorang dokter di sebuah rumah sakit, meskipun sebagai dokter Alive tidak pernah meninggalkan kewajiban nya sebagai seorang istri.
Ia sangat cantik, pintar dan sangat jago memasak, tidak hanya itu ia juga sangat pintar melayani suami nya dalam segala hal.
Tetapi meskipun begitu pada memang pria tidak pernah puas. Itu lah yang suaminya Alive rasakan, ia memang merasakan Alive benar-benar sangat sempurna tetapi ada hal saja yang membuat nya berpaling dari istri tercinta nya itu. Ia memang mengkhianati Alive tetapi rasa cinta nya pada Alive tidak hilang sedikitpun.
Aden selingkuh dengan seseorang yang sangat Alive kenal, karena Aden dan wanita itu sering dalam sebuah proyek bersama yang membuat nya sering bertemu, perselingkuhan mereka berdua sudah berlangsung selama 6 bulan lama nya.
Alice mengetahui suaminya selingkuh, ia tidak langsung tau semua nya ia cari secara perlahan, tetapi sampai saat ini ia tidak tau siapa selingkuhan suami nya. Hati Alive benar-benar sudah hancur, ia bingung harus bagaimana.
Hanya ada satu pilihan sekarang bertahan atau meninggalkan. Sebuah pilihan yang benar-benar sangat sulit sekali. Sebenarnya ada satu pilihan lagi jika ia mau, tetapi satu pilihan itu tidak pernah terlintas dalam pikiran nya.
Bagaimana kelanjutan nya? apakah Alive mempertahankan rumah tangga nya atau pergi meninggalkan suaminya dan bahagia bersama dengan seseorang pria yang dapat memberikan nya kebahagiaan.
"Iya nanti, aku ke rumah mu," ucap Aden.
Alive berjalan mendekati Aden, ia bingung kenapa Aden lama sekali meninggalkan nya, padahal mereka berdua sedang merayakan ulang tahun Aden di cafe.
"Sayang.."
Aden dengan cepat membalik tubuh nya, ia terkejut istri nya tiba-tiba mendatangi nya.
"Sayang, kenapa kamu tidak menunggu ku." Aden tersenyum sambil memeluk Alive.
"Kamu lama sekali sayang, sebentar lagi loh kamu tiup lilin," kata Alive.
"Hahaha maafkan aku sayang, biasa ya pekerjaan sayang. Ayo kita masuk.." Sebelum Alive banyak bertanya Aden membawa Alive masuk kembali ke dalam cafe.
Mereka berdua merayakan ulang tahun Aden dengan sangat bahagia, ke dua nya terlihat sangat senang sekali, kebahagiaan ke dua nya seperti menunjukan tidak terjadi apa apa pada keluarga mereka berdua, tetapi sebenarnya ada sebuah problem yang belum Alive ketahui.
"Aku mencintaimu." Aden mencium wajah Alive.
"Aku juga mencintai mu sayang, kamu sehat selalu ya. Aku ingin segera mempunyai baby kecil di di antara kita," kata Alive.
"Siap.. Aku akan berusaha lebih keras lagi."
Sampai sekarang Alive belum hamil juga, ke dia nya benar-benar sehat tidak ada masalah apapun. Alive seorang dokter yang memperhatikan betul tentang kesehatan dirinya dan suami nya. Memang tuhan belum memberikan ke dua nya kepercayaan untuk mempunyai baby.
Pukul 1 malam. Ke dua nya kembali ke rumah, Aden langsung membawa Alive ke kamar dengan cara menggendong nya langsung dari bawa sampai ke lantai atas. Begitu cinta nya Aden pada Alive.
"Kamu datang bulan," tanya Aden.
"Hahaha iya sayang, maafkan aku ya. Kamu pasti ingin ya, aku bisa membantu mu," jawab Alive.
"Hehehe tidak papa, sudah kamu istirahat lahh. Aku ingin pergi, adaa acara dengan teman teman ku," kata Aden.
Alive mengerutkan dahi nya.
"Acara apa malam malam begini, besok kami harus kerja loh sayang."
"Ada sayang, biasa lah kamu seperti tidak tau teman teman ku saja. Mau malam, pagi, siang Tia ada batasan waktu untuk membuat acara. Untuk bekerja besok aku libur sayang. Aku pergi ya."
Alive membuang nafas nya dengan perlahan.
"Iya sayang, ya sudah pergi lah. Hati hati sayang," ucap Alive.
"Aku pergi, selamat malam.." Sebelum pergi Aden mencium wajah Alive.
Alive menatap kepergian suami nya, ia merasa sangat sepi jika suami nya pergi begini, memang diri nya sangat memerlukan seorang anak untuk membuat hidup nya lebih berwarna lagi.
Drrrtt... drrttt... drrrttt...
Handphone Alive berdering, segera Alive mengangkat nya.
"Halo Fira.."
"Mana suami mu, aku ingin mengucapkan selamat ulang tahun untuk nya," ucap Fira.
"Hahaha dia sudah pergi," kata Alive.
"Memang suami mu itu ya, padahal aku ingin mengucapkan ulang tahun pada nya. Aku ingin membalas kan kebaikan nya."
"Maaf Fira, dia sudah pergi dengan teman teman nya," kata Alive.
"Ya sudah lah, kamu baik baik ya di rumah, sampai jumpa besok."
Alive tidak heran kedekatan Aden dan Fira. Fira juga sahabat deketnya dan juga sahabat Aden sekaligus teman kantor Aden. Mereka memiliki kebiasaan mengucapkan selamat seperti ini.
Sebuah tangan memeluk Fira dari belakang. Tangan itu menurunkan tangan yang memegang handphone dari telinga Fira.
"Sayang, kamu cepat sekali," ucap Fira yang begitu manja nya.
"Untuk kamu apa yang tidak.."
Aden pulang ke rumah pukul 7 pagi, ia kembali dengan keadaan yang cukup lemas setelah bersenang-senang dengan selingkuhan nya. Aden melihat Alive sedang mempersiapkan sarapan pagi untuk nya, walaupun sedang lelah Aden tetap menghargai apa yang istri nya buat untuk diri nya.
"Sayang... Good morning.." Aden memeluk Alive dari belakang.
"Morning, kamu sudah pulang. Kenapa harum sekali si.."
"Hahaha ya harus dong sayang, nanti kamu berpaling dari ku kalau aku tidak harum," kata Aden.
Aden memakai parfum yang banyak agar menutupi aroma wangi dari selingkuhan nya, ia tidak mau Alive curiga pada nya. Ia masih mencintai Alive, hanya saja ia tidak puas jika hanya dengan satu wanita saja.
"Ayo sarapan aku sudah masak."
"Ayo.. Meskipun aku sudah kenyang, aku akan tetap memakannya," kata Aden.
"Kamu sudah makan ya, ya sudah kalau kamu masih kenyang jangan di makan, nanti perut kamu sakit lagi," kata Alive.
"Sayang, apa yang tidak untuk mu, aku akan memakan apapun yang kamu buat. Aku menghargai apa yang kamu masak untuk ku, walaupun aku tidak bisa makan banyak yang penting aku merasakan nya."
Alive benar-benar senang mendengar hal itu, ia sangat mencintai Aden. Apa yang Aden lakukan pada nya benar-benar membuat dirinya bahagia Aden juga sangat menghargai diri nya.
"Aku mencintaimu.."
Alive menemani Aden sarapan sampai selesai. Ia juga sempat untuk mempersiapkan kebutuhan Aden sebelum pergi ke rumah sakit tempat ia berkerja. Alive benar-benar istri yang begitu sempurna.
"Aku berangkat ya.." Alive mencium wajah Aden.
"Hati-hati, jangan membawa mobil nanti aku akan menjemput mu."
"Oke, kamu istirahat lah, wajah kamu terlihat sangat lelah sekali," kata Alive.
"Iya sayang, kamu tau saja."
Sebelum Alive pergi Aden menyempatkan diri mencium bibir Alive sebagai hadiah pagi hari ini
"I love you sayang."
Begitu bahagia nya keluarga kecil ini. Tetapi kebahagiaan itu tidak selamanya, kebahagiaan yang mereka rasakan sekarang hanya sesaat sebelum berbagai macam masalah yang akan keluarga ini hadapi.
Aden langsung berbaring di atas ranjang sambil menatap kepergian istri nya. Terkadang Aden sendiri merasa bingung dengan dirinya. Jika Alive tau semuanya pasti rumah tangga nya akan hancur. Ia takut hal itu terjadi tetapi ia tidak bisa keluar dari kesalahan yang terus menerus ia lakukan tanpa henti.
"Selamat pagi.."
"Pagi Joshua. Bagaimana sudah siap semua," tanya Alive.
"Sudah, wah yang habis merayakan ulang tahun suami nya, lemas sekali pasti habis.."
"Ssttt aku tau maksud perkataan mu, jangan macam macam.."
Joshua teman kerja Alive, mereka berdua miliki kedudukan yang sama di rumah sakit ini. Mereka juga sering mendapatkan tugas bersama sama. Bisa di katakan Joshua saudara jauh Alive.
"Kapan menikah lagi," tanya Alive.
"Tidak tau, aku malah kembali dekat dengan mantan istri ku."
"Hahaha kau kan belum mempunyai anak kenapa tidak mencari pasangan hidup saja lagi, jangan mau kembali dengan mantan. Kembali dengan mantan itu seperti membaca novel yang sama, endingnya tetap akan sama."
"Hahhaa berarti aku harus mencari novel dengan penulis yang berbeda dong. Artinya mencari yang baru, tapi sulit untuk ku. Aku dekat dengan mantan istri ku ya karena kami sudah tau sifat kami masing-masing," jelas Joshua.
"Iya juga si, kau itu begitu misterius, aku saja sampai tidak kau sebenarnya," ucap Alive.
Joshua hanya tersenyum mendengar hal itu. Joshua dengan Aden cukup dekat, ya mereka berdua berteman karena pernah satu SMA bersama. Jadi Aden pun merasa aman jika Alive bekerja karena ada Joshua yang menjaga nya.
"Sayang aku baru kembali," ucap Aden.
"Aku merindukan mu, malam tadi tidak cukup untuk ku.."
"Hahaha lain kali kita akan menghabiskan banyak waktu lagi, untuk minggu ini jangan ganggu aku ya."
"Hmmm ya ya ya, jangan lupa jatah bulanan ku," ucap Fira.
"Siap, aku ingin istirahat, see you.."
Aden mematikan sambungan telepon itu dan mengirim jatah bulanan yang harus ia berikan pada Fira.
Minggu ini ia tidak akan masuk kantor yang membuat nya tidak bisa bertemu dengan Fira, ia memiliki tugas di luar kantor. Jadi waktu nya tida akan cukup jika harus bertemu dengan Fira, waktu nya minggu ini milik istri tercinta nya bukan selingkuhan tercinta nya.
Pukul 3 sore Aden sudah bersiap untuk menjemput Alive. Ia langsung pergi ke rumah sakit tempat Alive bertugas, Aden sudah sangat sering menjemput Alive, teman teman Alive sudah terbiasa dengan kedatangan Aden.
"Wah suami tampan sudah datang," goda teman Alive.
"Dimana dia," tanya Aden.
"Di ruang rapat.."
"Oh iya." Aden masuk ke ruangan Alive untuk menunggu Alive selesai rapat.
"Aden.." Joshua berjalan mendekati nya.
"Hay sudah cukup lama tidak bertemu, kemana saja baru kelihatan," tanya Aden.
"Aku baru kembali masuk, aku baru saja menyelesaikan tugas ku."
Dua pria idaman di SMA mereka berdua dulu sedang bersama, dulu ke dua nya benar-benar memiliki banyak fans wanita, dan dari fans itu lah mereka berdua mendapatkan seorang istri. Aden masih bertahan dengan Alive berbeda dengan joshua yang sudah berpisah sejak beberapa bulan yang lalu.
"Dimana istri ku," tanya Aden.
"Masih di dalam tunggu saja lah."
"Ya sudah aku masuk ya, nanti kalau kau bertemu dengan nya beritahu aku sudah ada di dalam," kata Aden.
"Siap.."
Alive keluar dari ruang rapat, ia kembali bertemu dengan Joshua yang masih mengobrol dengan yang lainnya. Alive belum tau jika suaminya sudah ada di dalam ruangan nya.
"Alive idola mu ada di dalam," kata Joshua.
"Siapa?"
"Suami mu lah," ucap Joshua.
"Oh iya iya." Alive termasuk wanita sangat beruntung karena menikah dengan idola nya sendiri.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!