Alexander Damian Diaz, sosok pengusaha yang disegani, Bos yang di hormati, suami yang di cintai dan ayah yang di sayangi.
Kesibukan yang di miliki Alex tidak menjadikannya lupa akan tanggung jawab sebagai suami dan ayah.
Kehidupan rumah tangganya sangat sempurna.
Serra, Istri yang cantik, pintar, kaya dan penuh kehangatan serta anak-anak yang berada dalam pergaulan yang sehat.
Hari ini di mulai dengan kesibukan di sebuah rumah megah dan mewah.
Semua barang yang tertata rapi dari kualitas barang yang sangat baik dan hiasan yang sangat cantik dan bernilai pantastis.
Mereka di sibukkan dengan mempersiapkan kebutuhan nya masing-masing.
" Alex sayang, cepat lah mandinya, bajunya sudah aku siapakan ". aku kebawah duluan ya, aku tunggu di meja makan sayang. ucap Serra sambil meninggalkan Alex yang baru keluar dari kamar mandi.
Setelah rapi memakai baju yang di siapkan Serra. Alex segera bergegas ke bawah menuju meja makan.
" sini sayang, makannya sudah aku siapkan ". sebentar lagi ku ada meeting. ucap Serra pada Alex sambil mengambil makanannya sendiri.
" Anak-anak sudah bersiap juga mereka sebentar lagi berangat ke kampus. terang Serra.
" Baik lah sayang, terima kasih ". ucap Alex dengan tulus.
Meskipun sibuk dengan pekerjaannya Serra selalu menyempatkan diri untuk melayani Alex dan memberikan perhatian untuk ke dua anaknya.
Di kantor Alex.
" Selamat pagi Pak" sapa Bima sang Assisten
" Pagi juga Bim ", balas Alex sekenanya.
"Bim, bisa keruangan saya ". suruh Alex sambil berjalan di depan Bima.
Ruangan Alex yang di dominasi warna putih dan hitam itu sangat nyaman untuk berkerja.
bahkan terdapat ruang istirahat yang tak jauh berbeda dengan pasilitas kamar hotel.
Alex duduk di kursi kebesarannya menghadap ke arah Bima yang duduk di sebarang meja kerja nya.
Tut..Tut...
"Tolong bawakan dua gelas kopi keruangan saya ". ucap Alex pada sekertarisnya.
Sambil menunggu kopinya datang, Alex dan Bima memeriksa berkas-berkas yang akan di bawa pada peresmian pembukaan Hotel X yang ada di Surabaya.
Alex memulai pembicaraan.
"Bim, bagaimana semua persiapan untuk pembukaan Hotel X yang di Surabaya? apa sudah seratus persen rapi atau masih ada yang perlu di perbaiki?". tanya Alex.
Dengan senyum semringahnya Bima pun memberitahukan pada Alex bahwa untuk acara peresmian pembukaan Hotel X yang di Surabaya sudah mencapai seratus persen.
Itu artinya tidak ada kendala yang berarti dalam pembukaan Hotel X nya dalam waktu satu Minggu lagi.
Tok..Tok...
" Permisi Pak, Boleh saya masuk ?". tanya sekertarisnya.
Sambil melihat kearah pintu yang di ketuk Alex dan Bima melihat pesanan kopi mereka Sudah datang.
" Silahkan Pak Kopinya ", ucap sekertarisnya sambil meletakan kedua kopinya di hadapan Alex dan Bima. yang hanya mendapatkan jawaban anggukan dari Bosnya.
Satu Minggu kemudian.
Alek beserta istri dan anak-anaknya sudah berada di Surabaya.
Begitu juga dengan sang Assisten Bima, Bima begitu sibuk dan antusiasnya dalam menyiapkan keperluan untuk peresmian pembukaan Hotel.
Kurang dari 3 Jam lagi peresmian pembukaan Hotel X akan segera di mulai.
Sanak Saudara, rekan-rekan bisnis dan para tamu undangan sudah mulai memenuhi hotel X. tempat dimana sebentar lagi akan di resmikan.
" Bim, sudah kamu cek keamanan dan kenyamanan Hotel ini..?". tanya Alex, yang di jawab dengan acungan dua ibu jempol jarinya.
Kalau bisa Ibu jempol kaki ikutan ngacung pasti lebih mantap lagi Pak pembukaan Hotel nya...kelakar Bima yang diikutin senyuman Alex.
Masih di Surabaya.
Di kantor Arthur.
Seperti biasanya Arthur di sibukkan dengan usaha peninggalan keluarga nya yaitu usaha dalam bidang furnitur.
Usaha Arthur sangat maju di kota Surabaya ini. karena hanya furnitur Arthur yang mempunyai nilai seni tinggi dan kualitas bahan yang sangat bagus.
Sudah banyak Hotel, apartemen dan perkantoran yang menggunakan hasil furnitur dari Arthur.
Tok ...tok...
" Tur, boleh aku masuk? ". tanya Riza sang Assisten sekaligus sahabat Arthur.
Arthur yang sedang berada di ruangan nya hanya dengan melirikan matanya untuk mempersilahkan Riza masuk.
" Kau tahu, pembukaan Hotel X kemarin ?". tanya Riza sambil mendaratkan bokongnya di kursi depan meja kerja Arthur.
"Hemmm....iya aku tahu ". jawab Arthur.
"Aku lagi mengajukan tawaran via email untuk mengisi beberapa unit kamar hotel mereka dengan furnitur yang kita punya. Pasti mereka tidak akan menolak tawaran kita ", ucap Riza panjang lebar dan penuh keyakinan. kalau hasil furniturnya bisa masuk lagi ke hotel berbintang lima.
" baik lah, kau persiapkan semuanya. siapa tau besok ada kabar yang menggembirakan untuk kita ". ucap Arthur.
Masih di Surabaya di tempat yang berbeda.
Suara yang di dengar tidak asing lagi dikala suami istri sedang memadu kasih.
Dua anak manusia berbeda jenis kalamin saling memburu mencari kenikmatan di setiap gerakkannya.
Setiap hentakan yang Alex beriakan pada Serra, menimbulkan gesekan yang sangat luar biasa.
Racauan suara Serra Lebih terdengar begitu merdu dan nyaring yang berada di bawah kendali Alex.
" Bersama Sayang...."
Itu kalimat berjuta makna bagi kedua insan yang sedang memadu kasih.
Terdengar erangan panjang dari mulut keduanya. menandainya sesi memadu kasih mereka telah selesai. dan sudah mendapatkan kenikmatan masing-masing.
"Terima kasih sayang, I Love You", ucap Alex menatap mata indah milik Serra.
Alex begitu mencintai istrinya, sangat mencintai. tak ada perempuan mana pun yang sehebat dan seideal Serra nya.
" I Love You Too sayang ". balas Serra membalas tatapan Alex dan membenamkan kepala di dada bidang suaminya sambil menutup mata.
" Semoga pernikahan kita Abadi, Aamiin "
Terselip sebaris doa Serra panjatkan untuk kehidupan rumah tangganya.
Keesokan harinya.
Serra dan ke dua anak ku begitu menikmati setiap moment selama di Surabaya. mereka mengunjungi tempat wisata dan kuliner.
"Mommy, jadikan hari ini kita cari tempat makan favorite...?", tanya Thalia pada Mommy nya penuh harap.
" Maaf kan Daddy ya sayang , Thalia, Thomas, Deddy nggak bisa ikut. karena Daddy masih harus mengecek kelengkapan hotel sebelum kita pulang ke Jakarta ", ucapan permohonan Alex untuk istri dan anak-anaknya yang terlihat bersungguh-sungguh.
Sebenarnya Alex ingin menikmati waktu bersama keluargaya. tapi apalah daya ternyata masih ada beberapa urusan yang harus di selesaikannya.
" Selamat Siang Pak...", sapa Bima.
" Hemmmm... siang Bim ".
" Saya sudah membaca email yang kamu kirimkan tadi pagi. ada beberapa orang yang menawarkan furnitur yang bisa mereka pasok untuk hotel. dan saya rasa kualitas nya sangat bagus...". ucap Alex memperlihat layar canggih di depannya kepada Bima, sambil menampilkan beberapa pilihan produk furnitur yang akan di gunakan.
Sambil melihat kearah layar canggih, Bima memberikan pilihan nama pemasok yang terjamin kualitasnya.
Sejauh ini Bima sudah mencari informasi Furnitur mana saja yang berkualitas paling bagus diantar yang bagus.
Dengan harga yang cukup mahal, pasti kita mendapat kan produk furnitur yang lebih bagus.
"' Nora's Furnitur "".
Satu-satunya penyedia hasil furnitur yang sangat bagus dan berkualitas tinggi.
Dengan menggandeng beberapa orang Ahli yang berkompeten di bidangnya. makanya hasil furniturnya yang paling mumpuni.
" Kamu hubungi pihak yang akan memasok furnitur buat hotel, dan pastikan semua bahan yang di gunakannya berkualitas tinggi ".
" Oh ya satu lagi Bim, buatkan kontrak kerja samanya untuk beberapa tahun kedepan. baik di rasa hasil nya memuaskan. Saya masih akan membangun Apartement di tempat lain".ucap Alex panjang lebar dan Bima menerima perintahnya dengan semangat dan tanggung jawab.
Surabaya.
Kediaman Arthur.
Secerah pagi hari ini. semanis senyum Nora untuk suami dan anaknya, Anora.
Sehangat pelukan Arthur pada Nora. Begitu banyak kebagiaan yang mereka rasakan.
" Nora, hari ini Mas ada pertemuan dengan pemilik Hotel X , mereka menerima tawaran yang kita ajukan. kemungkinan Mas langsung ke Hotel nya. Oia Mas di temani Riza ya. Kau baik-baik ya di rumah ". ucap Arthur.
" Iya Mas, selamat ya untuk proyek barunya.
lancar-lancar ya Mas, hati-hati di jalan ", balas Nora sambil memeluk Arthur dan mengantarnya sampai depan halaman.
Apapun yang yang keluarga Nora dapatkan mereka selalu mensyukurinya.
Surabaya, Hotel X.
" Selamat Pagi Mba..." sapa Riza pada resepsionis, setelah mereka sampai di hotel X.
" Selamat Pagi juga Pak, ada yang bisa saya bantu...? balas resepsionis tak kalah ramahnya.
" Begini Mba, Kami ada pertemuan dengan pemilik Hotel ini. Kami dari Nora's Furnitur. Bisa Mba infokan ke pemilik Hotel nya kalau kami sudah datang ?". tanya Riza.
" Baik lah Pak, tunggu sebentar saya infokan ke Pak Bos dulu ".
Setalah beberapa menit berlalu.
Arthur dan Bima di persilahkan ke lantai 13 dimana mereka akan mengadakan pertemuan.
Dengan langkah penuh percaya diri dan keyakinan tinggi, Arthur dan Bima sudah sampai di tempat yang di tuju.
" Selamat Pagi Pak " sapa Bima dan mereka langsung memperkenalkan diri masing-masing.
" Kalian sudah di tunggu di ruangan meeting sama Pak Bos, silahkan ikuti saya ".
Tok...tok...
Bima membuka pintu ruang meeting dan mempersilahkan Arthur dan Riza masuk.
" Pak Bos, Bapak-bapak ini dari Nora's Furnitur. silahkan Pak Arthur dan Pak Bima duduk ".
" Perkenalkan Pak, Saya Arthur Cail dan Ini Riza Sahabat saya ". ucap Arthur mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Bos pemilik Hotel.
" Saya Alexander Damian Diaz ".
Mereka ber empat meninggalkan ruang meeting setelah tidak kurang dari 4 jam mereka berada di dalam ruangan.
Alex sangat puas dengan tawaran yang diajukan Nora's Furnitur. dan tanpa pikir panjang lagi Alex memberikan proyek untuk beberapa tahun kedepan mengisi beberapa kamar hotel dan apartemen yang akan di bangun lagi.
" Kau langsung pulang saja RI, aku pun langsung pulang ".
Mereka pulang dengan membawa kebahagian untuk keluarga masing-masing.
Kediaman Arthur,
Arthur sedang berada di dalam kamar bersama Nora.
Arthur menceritakan secara detail pertemuannya dengan Pak Alex si pemilik hotel X. untuk beberapa tahun ke depan Arthur tidak perlu repot-repot memasarkan hasil furniturnya. karena sudah ada perusahaan milik Alex yang akan mengguakan hasil furniturnya.
" Aku lelah Nora, bisa kah kita beristirahat sebentar ".
" Aku yakin bukan cuma sebantar Mas, kalau kita sudah berdua seperti ini ".
Mereka berdua tersenyum dengan penuh maksud dan tujuan lain.
Keringat yang di hasilkan di badan Nora itu akibat ulah Arthur.
Arthur begitu bersemangat mencumbui dan bercinta bersama Nora.
Sudah tiga kali Arthur mendapatkan kepuasan dan kenikmatannya.
Nora begitu senang sudah bisa memberikan kepuasan dan kenikmatan batin untuk suaminya.
Arthur sudah bersusah payah dari segi waktu, tenaga dan pikirannya tercurah untuk Nora dan Anora.
Sudah menjadi kewajibannya Nora untuk memberikan kebagiaan lahir dan batin untuk Arthur suaminya.
Setelah sesi kenikmatan mereka selesai. Atrhur masih tertidur pulas dan minta di bangunkan setalah siap Makananya tersaji. sedangkan Nora langsung bergegas ke dapur, untuk menyiapkan makan malam.
Si cantik Anora, sebentar lagi pulang dari kampus dan tempat pertama yang di tuju adalah meja makan.
Karena hampir seharian. Anora berada di kampus untuk belajar dan menimba ilmu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!