Hai...
Selamat datang di karya iseng aku. Salam kenal buat para pembaca yang udah nyasar disini ️☺️. Kalau boleh tahu, gimana cara kalian menemukan karya ini?
Ini akun udah lama menetas, tapi emang kebetulan selalu sepi aja sih 😂😂😂 jadi, wajar kalau kalian baru lihat ini akun. Bukan penulis baru, tapi tetep aja masih banyak belajar dalam menulis. Mohon pengertiannya jika banyak typo ataupun kalimat yang sedikit membingungkan dan juga mungkin kalau ada kesalahan kebahasaan. Penulis juga pasti mencoba agar karya tulis ini rapi dan enak buat dibaca 🙏🙏🙏.
Oh ya, sebelum masuk ke ceritanya... Aku sebagai penulis sekaligus pemilik dari cerita ini meminta kepada para pembaca untuk bijak. Semua tulisan serta cerita yang ada di dalam karya ini hanyalah sebuah karya fiksi dan tidak ada sangkut-pautnya dengan kehidupan pribadi Idol. Jadi, jangan sampai nama atau hal lain yang ada di cerita ini, kalian bawa-bawa sampai ke kehidupan nyata.
Semua sosok fiksi disini cuma punya penulis dan kalau yang asli tentu saja punya kedua orang tuanya 🤭.
Karya ini tidak mengandung plot berat jadi, kepada para pembaca silahkan dibuat enjoy tanpa harus memikirkan alur ceritanya.
Penulis juga mau memberitahu di awal, jangan khawatir kalau cerita ini memiliki ending yang menggantung! Karena nanti pasti ada kelanjutannya :)
Ingat teman-teman, karya ini murni dari pemikiran penulis. Jadi, mohon bantuannya untuk tidak meniru ataupun menjiplak. Memikirkan alur serta cerita yang tepat itu sulit guys... Tolong hargai aku sebagai penulis sekaligus yang punya cerita ya :)
Sekian dari part ini...
... Lanjut di bagian pengenalan cast ya 😊
---------------------------------
Story ©® : Just.Human
*please don't copy this story.
Find Me
✓ Instagram : just.human___
---------------------------------
...Mereka semua hanyalah sebuah karya fiksi yang dibuat penulis....
...Kenalan yuk, sama mereka......
.......
.......
.......
1. Jehan Zhafran Adibrata [ JEHAN ]
2. Keen Nevander Adelio [ NEVAN ]
3. Skyler Edelsteen Fairel [ SKYLER ]
4. Yogantara Jenson Kivandra [ YOGA ]
5. Haidar Jauzan Maheswara [ HAIDAR ]
6. Javier Ghifari Wiratama [ JAVIER ]
7. Jefry Tristan Radinka [ JEFRY ]
8. Amelia Kayla Khairunnisa [ KAYLA ]
9. Betharia Cantika Aruan [ THARI ]
10. Carrisa Devira Fayyana [ VIRA ]
11. Indira Kanaya Lavanya [ KANAYA ]
12. Revana Shaletta Winona [ REVA ]
...•••...
Sekali lagi ingat ya teman-teman! Mereka hanya penggambaran tokoh saja dan semua namanya serta hal lainnya itu fiksi yang dibuat oleh penulis.
Mereka itu punya penulis dan kalau yang asli punya kedua orang tuanya. Jadi, tolong jangan sampai kebawa sampai real life.
Karena ini karya pertama penulis, bisa dong minta dukungannya dulu... Biar penulis semangat buat menyelesaikan cerita ini 😊
Gak perlu banyak kata lagi, langsung kita masuk ke cerita tentang sebuah pertemuan dengan sosok terbaik.
Hello, J
- Nice to meet you.
Agustus 2022.
©® just.human
..."Bisakah dunia ini sedikit lebih adil kepadaku?"...
...- Kayla....
.......
.......
.......
Sejak usianya lima tahun, gadis bernama Kayla itu sudah dipaksa untuk menjadi dewasa oleh keadaan yang sebenarnya sangat tidak adil. Iya, diusia yang masih begitu belia itu seharusnya Kayla bisa bermain seperti anak-anak lainnya, namun karena status ekonomi yang menyulitkan ia mau tidak mau harus membantu sang ibunda mencari uang.
Waktu itu ibunya masih berjualan gorengan, mengedarkan dagangan keliling komplek rumah tempat tinggal dan Kayla yang berusia lima tahun, tanpa adanya rasa terpaksa atau keluhan apapun membantu sang ibu menjajakan dagangannya dengan semangat.
Awalnya memang semua kebutuhan bisa dicukupi hanya dengan berjualan gorengan, tapi semakin waktu berlalu dan harga semua kebutuhan pokok melonjak naik, uang hasil jualan sama sekali berasa tidak ada nilainya. Kayla dan sang ibunda bahkan pernah mengalami suatu masa dimana mereka tidak bisa makan.
Konon katanya, roda kehidupan itu berputar. Entah itu benar atau tidak, tapi kehidupan yang tengah dijalani oleh Kayla tetap terus stuck tanpa adanya sebuah perubahan, meskipun dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat perubahan itu ada. Malahan sekarang, semua makin kacau karena sang ibunda yang terus saja berhutang ke banyak orang hanya untuk kepentingan pribadi.
Kayla yang sekarang sudah berusia 17 tahun dan berstatus sebagai seorang pelajar dari salah satu SMA Swasta, pun kerap mendapatkan bullying dari teman-temannya, hanya karena ia yang bisa masuk ke sekolah ini dengan jalur beasiswa. Status ekonomi yang terlampau begitu sulit, membuat Kayla harus berusaha keras mencari beasiswa supaya tetap bisa sekolah.
Seperti hari-hari kemarin, Kayla yang selalu mendapatkan perlakukan kurang baik dari teman-teman dengan status ekonomi baik, pun harus kembali menerima dirinya sendiri yang telah basah kuyup karena air bekas pel lantai. Tidak tahu bagaimana ceritanya, tapi saat Kayla tengah membuka pintu kamar mandi, tiba-tiba ada air seember yang mengguyur dirinya.
Beberapa kali mencoba melaporkan pada guru BK mengenai kejadian jahil yang di dapatkannya hampir setiap hari, namun hasilnya malah terabaikan. Iya, guru-guru lebih memilih untuk memihak kepada murid yang memiliki uang serta kekuasaan. Orang seperti Kayla yang hanya bergantung pada beasiswa pun terpaksa harus menerima perlakuan kurang adil.
Di sekolah ini Kayla terlihat begitu kecil. Bisa dibilang, hanya segelintir dan itu bisa dihitung pakai jari, orang-orang yang mengenal nama Kayla. Karena memang kebetulan, gadis itu lebih memilih untuk tak terlalu mencolok, bersikap biasa saja seperti murid pada umumnya. Meskipun Kayla terkesan pasif, tapi jangan diragukan tentang prestasinya. Iya, dia selalu bisa menduduki peringkat satu sejak ada di bangku SMP.
Dengan keadaan seragam sekolahnya yang begitu basah dipenuhi air kotor, seorang siswi perempuan yang tampak begitu cantik dan stylish dengan gaya pakaiannya pun melangkah masuk ke toilet dalam senyuman menyeringai, seakan tengah mengejek Kayla yang sedang struggle pada seragam basahnya.
Tanpa perlu susah-susah bertanya ataupun mencari tahu tentang pelaku yang menaruh ember berisi air bekas pel di atas pintu kamar mandi, Kayla sudah yakin kalau siswi perempuan yang baru saja masuk ke kamar mandi adalah pelakunya. Siapa lagi yang tega melakukan hal jahil melebihi batas kepada dirinya, selain Sarah?
Memang dari banyaknya murid di sekolah ini, hanya Sarah saja yang sanggup memperlakukannya dengan begitu keterlaluan. Lainnya tetap membully, tapi hanya lewat ucapan tidak sampai merugikan seperti yang tengah dilakukan oleh Sarah seperti sekarang ini. Kalau baju sudah basah, bagaimana Kayla mengikuti pelajaran selanjutnya? Pelajaran baru akan selesai sore nanti, mungkin kalau dihitung masih sekitar kurang lebih lima jam sebelum bel pulang berbunyi.
"Makanya, kalau ke sekolah itu pakai baju yang kering," tegur salah satu murid perempuan yang menjadi antek dari Sarah.
Kayla hanya bisa menghela napas berat sembari menahan dirinya untuk tidak menggunakan amarah. Sebenarnya kalau memiliki kesempatan, Kayla juga ingin marah dan memberikan mereka pelajaran karena sudah berani berbuat tidak adil, namun ia harus sadar diri. Hanya seseorang yang tengah berjuang menghadapi krisis kehidupan, bagaimana bisa menang melawan seseorang anak dari keluarga konglomerat yang bisa melakukan segalanya dengan mudah.
Tanpa berani berucap sepatah katapun, Kayla pun melangkah mendekat menuju ke arah wastafel, menempatkan dirinya persis bersebelahan dengan salah satu pengikut dari Sarah. Tak tahu apa yang dilakukan sekarang benar atau tidak, tapi yang pasti Kayla langsung mengambil tisu dan mencoba mengeringkan bajunya. Gadis itu tidak melakukan hal lain, namun mampu membuat pengikut dari Sarah bereaksi aneh.
"Bau banget," katanya sambil menutup hidung dan sedikit menjaga jarak dari Kayla.
Terlihat tak peduli dibilang seperti itu, Kayla tetap terus berusaha mengeringkan seragamnya. Kayla memang hanya diam, akan tetapi diamnya itu malah menyulut rasa kesal dari para pengikut Sarah. Iya, salah satu dari mereka yang namanya Rina mulai berani mendorong pundak Kayla sampai berhasil membuatnya terjatuh ke lantai kamar mandi.
"Kan temen gue udah bilang kalau bau, kenapa lo malah diem dan gak pergi?" Tanya Rina dengan nada tinggi.
Kayla tetap diam sambil merasakan perih pada siku tangan sebelah kiri yang tadi saat jatuh digunakan sebagai alas pendaratan. Diam itu emas, benar saja... Semakin Kayla diam malah membuat Sarah dan pengikutnya kesal. Tak hanya disiram dan di dorong, kepalanya juga di jendul.
"Orang kek lo kenapa sih, bisa diterima disini?" Tanya salah satu dari mereka dengan tatapan sedang meremehkan.
"Gak seharusnya orang miskin ada di sekolahan internasional," ucap yang lain.
Perlakuan jahat mereka tidak berhenti sampai disitu, Sarah selaku pimpinan dari geng The Girls, mulai mengambil paksa sepatu yang dikenakan oleh Kayla. Tanpa adanya rasa kemanusiaan sedikitpun, Sarah dengan berani memasukan sepatu itu ke dalam kloset WC yang ada pada salah satu bilik. Seusai melakukannya, Sarah pun tak sungkan untuk melemparkannya dengan kasar ke hadapan dari gadis bernama Kayla yang sampai sekarang masih setia tersungkur di lantai toilet.
Kesabaran Kayla benar-benar sedang diuji, namun ia tetap berusaha untuk tidak membalas. Kayla hanya takut kalau memberikan perlawanan, malah akan menambah masalahnya. Tahu sendiri kalau beban hidup dan permasalahan Kayla sudah begitu banyak dan bertumpuk.
"Sudahlah girls, hari ini cukup untuk bermain. Besok kita harus membuat sesuatu hal yang lebih seru lagi," ucap Sarah terdengar tanpa ada rasa bersalah sama sekali.
Setelah kepergian Sarah dan pengikutnya, Kayla pun bergegas untuk bangkit berdiri dan mengambil sepatunya yang sekarang juga ikut basah seperti seragam. Kalau keadaannya berantakan, bagaimana caranya agar dia bisa mengikut pelajaran selanjutnya? Seragam cadangan? Tentu saja, gadis itu tak membawa ataupun memilikinya. Karena harga seragam bisa dibilang tidak terlalu murah, Kayla hanya punya masing-masing satu setel.
Dengan langkah yang kurang nyaman, Kayla pun akhirnya keluar dari toilet itu. Keadaannya masih sama seperti tadi, tidak ada perubahan sedikitpun. Rambut lepek, baju dan sepatu yang basah, membuat penampilan seorang Kayla begitu tidak enak untuk dipandang. Seluruh murid yang kebetulan ada di luar kelas, lebih memilih membuang muka, seakan enggan bertukar pandang dengan gadis yang sedang kacau itu.
Diantara banyaknya murid yang tengah menghindari dirinya, tanpa terduga ternyata masih ada satu orang yang memberikan perhatian kepada Kayla. Iya, secara tiba-tiba seorang murid cowok memberikan jaket yang tengah dikenakannya untuk menutupi tubuh basah Kayla.
Kalau boleh jujur, Kayla tidak tahu siapa murid cowok itu, tapi yang jelas tindakan yang dilakukan olehnya mampu memunculkan sebuah ucapan terima kasih yang tulus dari dalam hati seorang Kayla. Untuk kali pertama, ada satu orang yang peduli akan keadaannya.
^^^Bersambung...^^^
Catatan kecil :
- terima kasih karena sudah mau mampir di karya tulis ini. Mohon berikan dukungannya agar penulis bisa lebih rajin update dan juga semakin giat dalam membuat karya tulis lainnya.
- karya masih on going dan akan terus di update. Untuk pembaca diharap sabar menunggu kelanjutannya.
-----------------------------------------------------------
Story ©® : Just.Human
*please don't copy this story.
Find Me
✓ Instagram : just.human___
-----------------------------------------------------------
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!