NovelToon NovelToon

Karna Kamu Berubah

Merasa berubah

Kinara Ayuningtyas wanita dewasa berusia 27 tahun dan telah menikah dengan suaminya Arya Prayoga yang berusia 30 tahun. Selama lima tahun dan kini telah dikaruniai seorang putri cantik berusia empat tahun bernama Felicia kinarya Prayoga.

Kinara adalah seorang ibu rumah tangga. Kesehariannya di isi dengan mengurus rumah, anak dan suami. Meski tadinya suaminya telah menawarkan seorang asisten rumah tangga untuk membantu pekerjaan rumahnya, tapi Kinar menolak karena dia akan merasa bosan jika tidak mengerjakan apapun.

Toh lagipula suaminya mas Arya tidak mengijinkannya bekerja jadi mengerjakan pekerjaan rumah bisa jadi aktifitas untuk Kinara. Yah walaupun kadang Kinara juga ingin merasakan dunia kerja seperti teman temannya yang lain.

Kinara merasa pernikahan nya itu terasa sempurna, dia memiliki suami yang mencintainya dan putri yang cantik lucu dan pintar, rumah tangganya pun jauh dari perdebatan-perdebatan.

Kinara dan Arya pertama kali bertemu saat Kinara magang di perusahaan yang sama dengan tempat Arya bekarja. Saat itu Kinara masih berstatus mahasiswi semester akhir dan Arya menjadi karyawan satu devisi dengan dia.

Arya yang baik, perhatian dan selalu membantu kinara di kantor lama kelamaan membuat Kinara jatuh cinta pada sosok Arya yang sempurna itu di matanya. Sedangkan untuk Arya sendiri memang sudah menaruh hati pada Kinara sejak pertama kali bertemu sosok kinara yang cantik dan lembut berhasil membuat Arya terpesona sejak pertama bertemu.

Hubungan mereka semakin dekat dan serius seiring berjalannya waktu. Dan mereka sepakat memutuskan untuk menikah setelah Kinara selesai wisuda. Arya tidak mau menunggu terlalu lama karena dia tidak mau kalau sampai di dahului orang. Ya meskipun mereka sudah berpacaran tapi sebelum menikah kan semua bisa saja terjadi jadi. Dan untuk menghindari hal semacam itu Arya bergerak cepat menikahi Kinara setelah dia wisuda.

Untung juga kedua belah pihak orang tua sama sama setuju dengan rencana pernikahan mereka berdua.

*****

Kembali ke masa kini.

Seperti pagi pagi biasanya, Kinara mengantar anak dan suaminya yang hendak ke kantor dan ke sekolah di depan pintu.

Putrinya Feli memang sudah sekolah di playgrup dan setiap pagi Arya selalu mengantar Feli ke sekolah dulu sebelum berangkat ke kantor karna kebetulan satu arah juga dan nanti Kinara yang akan menjemput Feli pulang.

kini mereka sudah berada di depan pintu dan Arya dan Feli sedang berpamitan sebelum berangkat.

"Aku berangkat kerja dulu ya" ucap Arya pada Kinara.

"Iya mas hati hati ya di jalan, jangan lupa waktu kalau kerja kamu" sahut Kinara.

"Iya" jawab Arya singkat. Lalu setelahnya Kinara mencium punggung tangan suaminya.

"Feli berangkat sekolah dulu ya Mi" pamit Feli pada Maminya.

"Iya sayang,,,,,,,,, kamu belajar yang rajin ya jangan nakal di sekolah" ucap Kinara lalu mencium punggung tangan Maminya. Lalu di balas kecupan di dahi oleh Kinara.

"Iya Mami" ucap Feli sambil menganggukkan kepalanya.

"Pinternya anak Mami."

"Assalamualaikum" ucap Arya dan Feli bersamaan.

"Waalikumsalam" jawab Kinara.

Feli membuka kaca mobilnya lalu melambaikan tangannya pada Maminya.

"Dah Mami......." ucap Feli sambil melambaikan tangan pada Maminya dengan tersenyum lebar saat melambaikan tangan.

"Dah sayang" balas kinara dengan ikut melambaikan tangannya dan tersenyum lebar pula.

Perlahan mobil itu pergi meninggalkan pekarangan rumah mereka dan kini tinggallah Kinara sendiri di rumah. Senyum yang dari tadi menghiasi wajah cantik Kinara perlahan memudar dan berganti wajah sendunya.

Ntah mengapa akhir akhir ini Kinara merasa kalau suaminya berubah. Dulu setiap berangkat ke kantor suaminya akan mencium kening Kinara seperti yang Kinara lakukan pada putrinya tadi, tapi sekarang suaminya sudah tidak pernah lagi mencium keningnya lagi seperti dulu.

Tapi Kinara mencoba berpikir positif mungkin suaminya malu karena ada Feli jadi sekarang sudah tidak pernah melakukannya lagi.

Tapi kalau di pikir pikir lagi suaminya tidak hanya tidak pernah mencium keningnya lagi saat berpamitan tapi suaminya juga sering pulang malam dan tidak se hangat dulu lagi. Sikapnya malah cenderung cuek dan dingin sekarang. Padahal dulu mas Arya selalu bersikap manis dan romantis pada Kinara.

Namun lagi lagi Kinara mencoba untuk berfikir positif dan mencoba mengerti suaminya. Tidak berfikir macam macam.

"Mungkin di kantor memang ada banyak kerjaan jadi mas Arya pulang telat terus dan berubah sikap gitu. Iya pasti karena terlalu banyak kerjaan jadi dia kecapean" gumam Kinara pada dirinya sendiri.

Memang setelah Arya naik jabatan sebagai manager dia jadi sering pulang telat dan alasan lemburlah yang selalu di gunakan dia sebagai alasan.

Dan Kinara pun percaya percaya saja. Menang benar tidak ada yang sempurna di dunia ini. Pernikahannya dengan Arya pun tadinya di rasanya begitu sempurna kini bisa berubah rasa. Tidak seperti dulu lagi.

Kinara pun kadang bertanya tanya apakah jika sudah cukup lama orang itu menikah maka kehangatan dan keromantisan itu akan pupus luntur seiring berjalannya waktu.

Kinara kembali masuk ke dalam rumahnya dan membersihkan meja makan tadi yang belum di bersihkan Kinara tadi karena habis sarapan tadi mereka langsung keluar dan Kinara belum sempat membersihkan meja makan.

Kinara bergegas membersihkan meja makan dan mencuci piring kotor lalu membersihkan rumah. Begitulah rutinitas Kinara setiap harinya sebagai ibu rumah tangga.

Sekarang sudah hampir pukul sepuluh pagi. Waktunya Kinara menjemput Putrinya pulang sekolah. Sekolah Feli memang hanya sampai jam sepuluh saja karena memang masih Playgroup.

Kinara mengendarai motor maticnya keluar dari pekarangan rumah nya menuju sekolah Feli. Sebenarnya bisa saja Kinara meminta di belikan mobil oleh sang suami apa lagi suaminya itu sekarang sudah jadi manajer otomatis pendapatannya juga naik banyak donk dari sebelumnya. Tapi Kinar tidak mau meminta dibelikan mobil karena menurutnya lebih nyaman dan enak pakai motor saja toh dia juga tidak pernah pergi kemana mana selain ke sekolah dan ke pasar jadi kan sayang kalau beli mobil.

Dan juga Kinara lebih suka pakai taxi kalau harus pergi yang agak jauh jadi ya memang menurutnya tidak penting beli mobil untuk dirinya.

Kini Kinara sudah sampai di sekolah Feli. Jarak dari rumahnya dan sekolah Feli memang tidak terlalu jauh jadi tidak butuh banyak waktu kalau harus jemput Feli ke sekolah paling cuma 15 menit naik motor juga udah sampek.

Saat Kinara sampai di sekolah rupanya sudah banyak ibu ibu lain yang telah sampai dan hendak menjemput anak anak mereka pula.

Kinara duduk di kursi bersama para ibu ibu yang lain. Dan di sana dia mendengar ibu ibu sedang membicarakan sesuatu.

Gosip Ibu Ibu

Kinara menunggu putrinya sambil duduk di kursi taman sekolah bersama ibu ibu yang lainnya dan tak sengaja Kinara mendengar para ibu ibu itu membicarakan sesuatu.

"Ibu ibu udah tau ngga kabar tantang Bu Anya yang mau cerai itu" ucap Bu Lita yang terkenal gudangnya gosip. Gosip terbaru apapun itu pasti Bu Lita yang paling update terlebih dulu.

"Hah Bu Lita yang bener, kita nggak tau tuh berita itu?" ucap Bu Tari mempertanyakan berita dari Bu Lita tadi.

"Ih serius ibu ibu saya dapet berita dari sumber terpercaya" ucap Bu Lita meyakinkan.

"Emang kenapa Bu Anya kok bisa mau cerai sama suaminya? Bukannya mereka itu kelihatan baik baik aja ya Bu?" tanya Bu Novi mulai kepo.

"Katanya, suami Bu Anya tuh selingkuh sama temen kantornya. Makannya Bu Anya minta cerai" ucap Bu Lita.

"Hah serius Bu Lita? Wah pantesan Bu Anya minta cerai lawong suaminya aja selingkuh gitu" sahut Bu Novi.

"Iya padahal kan kalau di lihat rumah tangga mereka tuh baik baik aja ya kan Bu. Eh, ternyata suaminya tau tau selingkuh. Padahal kurang cantik apa lagi coba Bu Anya itu" ucap Bu Lita Tari agak emosi. Yah emang kalau bahas selingkuh mah ikut ikut emosi bawaannya.

"Ya namanya kita lihat cuma di luar Bu ya nggak tau itu di luar baik eh ternyata cek cok di dalem. Dan juga Bu yang nama laki laki kalau udah punya jabatan tinggi tuh godaannya banyak banget ampek Bu Anya yang cantik itu aja masih kurang pengen yang lebih terus"

"Aduh kok saya jadi khawatir ya kalau suami saya juga ikut ikutan kecantol sama pelakor pelakor di luar sana yang lagi cari mangsa" ucap Bu Novi mulai was was.

"Ya kita jangan terlalu berfikir yang enggak enggak Bu. Nanti yang ada suami kita malah merasa terkekang dan malah cari pelarian lagi. Kita tuh kasih servis yang memuaskan aja buat suami kita, manjakan dia secara lahir batin dan yang paling penting juga tetap waspada juga kalau ada anda tanda bahaya kita harus cepat bertindak biar nggak kecolongan" ucap Bu Lita.

"Wah bener banget tuh Bu Lita sarannya. Tapi kalau suami saya masih coba macem macem saya bejek bejek dua sama selingkuhan dia saya ulek di cobek kalau perlu ha ha ha ha" ucap Bu Tari sambil tertawa.

Sontak ibu ibu yang lain pun ikut tertawa pula mendengar ucapan Bu Tari tadi.

"Bu Kinar kok diem aja sih dari tadi. Menurut Bu Kinar gimana kalau suami selingkuh" Bu Lita yang melihat Kinara hanya diam dan mendengarkan akhirnya mengajak bicara Kinara.

Kinara memang jarang ikut bicara kalau ibu ibu yang lain sedang membicarakan sesuatu dia lebih suka diam dan mendengarkan saja ketimbang ikut ikut bicara.

Tapi karena Bu Lita sudah menegurnya jadi mau tidak mau Kinara ikut bicara pula mengatakan pendapatnya.

"Aduh gimana ya ibu ibu kalau saya sih coba kasih kepercayaan aja sama suami saya Bu. Saya yakin kalau suami saya nggak akan macem macem kok di luar sana. Karena kepercayaan itu juga sangat penting dalam rumah tangga kan ibu ibu. Dan juga sebagai istri memang kita di wajibkan mengurus anak dan suami dengan baik kalau memang suaminya masih mendua setelah kita melakukan semua itu ya berarti bukan salah kita sebagai istri donk itu" ucap Kinara menanggapi ucapan para ibu ibu.

"Iya itu berarti suaminya aja yang nggak tahu diri" ucap Bu Tari dan itu sontak membuat para ibu ibu kembali tertawa.

"Tapi ya Bu Kinar kalau menurut saya, kepercayaan emang penting tapi waspada itu jauh lebih penting. Kalau pak Su alis pak suami udah mulai berubah sikap nih kita juga harus bertindak yah kayak sedia payung sebelum badai lah bu" ucap Bu Lita.

kinara pun dalam hati membenarkan ucapan Bu Lita tadi memang benar kalau kita perlu juga waspada pada pelakor pelakor di luaran sana jangan sampai suaminya juga terjerat oleh godaan mereka.

Setelahnya Kinara kembali diam tak ikut bicara tapi dalam hati dia masih terus memikirkan ucapan ibu ibu tadi. Jujur hati kecilnya takut kalau sampai dia bernasip sama seperti yang dialami Bu Anya.

Ternyata cukup lama rupanya sampai mereka tak sadar kalau anak anak mereka sudah keluar kelas dan menghampiri ibu mereka masing masing.

"Mi" ucap Feli begitu sampai di samping Maminya.

"Eh iya sayang, kamu udah selesai sekolahnya, yuk kita pulang" ucap kinara pada putrinya

"Permisi ibu ibu saya duluan" pamitnya pada ibu ibu yang lain.

"Iya Bu ini saya juga mau pulang" jawab Bu Novi.

"Yuk sayang" ajak Kinara pada putrinya.

Kinara pun mengajak putrinya pulang dengan menaiki motor matic andalannya. Sebenarnya ucap peta ibu ibu tadi cukup membuat pikirannya terusik.

Kalau di pikir pikir memang suaminya itu tidak sama seperti dulu lagi. Apalagi sejak suaminya naik jabatan waktu suaminya hanya di habiskan untuk bekarja terus. Bahkan tak jarang suaminya masih bekarja begitu sampai rumah padahal pulangnya saja sudah malam tapi sampai rumah pun masih tetap kerja lagi.

Kinara masih terus kepikiran ucap ibu tadi bahkan sampai di rumah pun Kinara masih tidak bisa melupakannya.

"Mi, Mami,,,,,," panggil Feli pada Maminya karena Maminya hanya diam saja di motor dan tidak segera turun.

"Eh iya sayang ada apa?" tanya Kinara pada putrinya.

"Mami kok nggak turun sih?" tanya Feli.

"Oh astagfirullah maaf sayang. Yuk kita masuk ke rumah terus Feli ganti baju" ucap Kinara lalu segera turun dari motornya dan segera membukakan pintu.

Kinara mengajak putrinya ke kamar dan menyuruh putrinya ganti baju. Kinara memang sudah bisa menggantikan baju sendi sejak umur 3 tahun.

Sedangkan Kinara dia masuk ke kamarnya sendiri dan langsung duduk di pinggiran kasurnya.

"Kok aku malah kepikiran omongan ibu ibu tadi terus sih? Huh aku nggak boleh mikir yang aneh aneh aku harus percaya dan yakin sama mas Arya. Kan mas Arya cinta banget sama aku jadi nggak mungkin mas Arya hianatin aku. Aku yakin mas Arya pasti bakal kembali lagi seperti dulu, sekarang mas Arya hanya belum menyesuaikan dengan jabatan barunya jadi dia berubah gitu" gumam Kinara meyakinkan dirinya sendiri.

"Mending sekarang aku siapin makan siang buat Feli, pasti pelindung udah laper ini kan udah mau waktu makan siang"

Kinara pun bergegas turun ke bawah menuju dapur karena kamarnya berada di lantai dua.

Mengembalikan keharmonisan

waktu telah menunjukkan pukul tujuh malam tapi sepertinya suami Kinara kembali pulang larut malam ini. Kinara sudah mencoba menelfon nomer suaminya tapi tidak kunjung di angkat bahkan kini nomernya tidak aktif.

Padahal dulu mas Arya selalu pulang tepat waktu dan selalu makan malam bersama. Tapi sekarang jangankan pulang tepat waktu, makan malam saja hampir tidak pernah bersama lagi.

"Mi, Papi masih belum pulang juga ya Mi?" tanya Feli pada Maminya.

Sekarang mereka sedang bersiap untuk makan malam dan ingin menunggu mas Arya pulang agar bisa makan bersama karena Feli ingin makan bersama Papinya lagi. Tapi sepertinya malam ini itu tidak akan bisa terjadi karena sampai saat ini suaminya belum juga pulang dari kantor.

"Kayanya Papi masih ada kerjaan di kantor sayang. Feli makan dulu ya sekarang, pasti Feli udah laper" ucap kinara meminta putrinya untuk makan terlebih dulu dan tidak menunggu Papinya.

"Tapi Feli mau makan sama Papi. Feli juga pengen kayak temen temen Feli yang lain. Temen temen Feli pada di ajak papanya makan di luar, jalan jalan. Sedangkan Feli jangankan makan di luar atau jalan jalan, makan malam di meja makan sama sama aja jarang" ucap Feli lirih mengungkapkan isi hatinya.

Kinara juga ikut merasa sedih melihat putri tercintanya sedih begitu. Kinara pun segera memeluk sang putri dan mencoba memberikan pengertian pada putrinya agar putrinya tidak sedih lagi.

"Papi kan lagi sibuk sayang, nanti kalau Papi udah nggak sibuk pasti kita bisa makan bareng bareng lagi terus kita juga bisa pergi jalan jalan. Nanti Feli sendiri deh yang tentuin kita jalan jalan ke mana ok!" ucap kinara sambil memeluk putrinya dan mengelus rambut putrinya yang hitam sebahu.

"Emang kapan Papi nggak sibuk Mi?"

"Sebentar lagi Papi pasti akan ada waktu buat ajak kita jalan jalan, sekarang Feli jangan sedih lagi ya nanti Mami ikutan sedih deh. Feli senyum ok!"

"Ok Mami"

"Sekarang Feli makan dulu ya abis makan nanti tidur. Mami nanti ceritain dongeng yang bagus buat kesayangan Mami" ucapannya membujuk sang putri.

"Iya Mi" ucap Feli lesu.

"Kok masih cemberut gitu sih? senyum donk sayang"

"iya Mi" kali ini Feli menjawab dengan senyum cantik di wajahnya.

Kinara menatap sendu pada putrinya. Sepertinya dia harus melakukan sesuatu agar suaminya bisa kembali seperti dulu lagi.

"Aku harus melakukan sesuatu. Aku nggak bisa membiarkan semua ini terus berlanjut, aku harus berusaha mengembalikan keharmonisan keluarga ini" gumam Kinara dalam hati.

*******

Hari ini Kinara akan memulai misinya untuk mengembalikan keharmonisan rumah tangganya lagi.

Rencananya Kinara akan datang ke kantor suaminya dan akan membawakan makanan siang spesial kesukaan suaminya. Kinara akan ke sana setelah menjemput putrinya dan rencananya dia akan menitipkan anaknya pada neneknya dulu sebentar karena kinara ingin membangun kembali keromantisan mereka seperti yang dulu.

Huh,,,,, membayangkan saja Kinara sudah merasa malu sendiri.

Kini Kinara sudah sampai di sekolah Feli. Kali ini Kinara tidak menggunakan motor andalannya tapi Kinara memilih naik tadi saja karena jarak ke kantor cukup jauh, belum lagi kalau macet huhh Kinara paling males naik motor kalau macet.

Dari kejauhan Kinara melihat putrinya keluar kelas dan segera menghampiri dirinya.

"Hallo sayang" ucap Kinara begitu Feli sampai di depannya dan langsung memeluk Maminya.

"Halo Mami,,,,"

setelah memeluk Maminya Feli langsung mencium punggung tangan Maminya.

"Yuk kita pulang sayang" ajak Kinara.

"Yuk Mi"

Kinara membawa Feli masuk ke dalam taxi yang tadi diminta Kinara menunggu s bentar.

"Lho Mami kok kita naik taxi? tumben nggak pake motor Mi?" tanya Feli ke Maminya.

"iya sayang Mami nggak pake motor karena nanti Mami mau pergi dulu sebentar. Jadi nanti Feli Mami anter ke rumah Oma dulu ya, nggak papa kan?" tanya Kinara.

"Iya Mi nggak papa, Feli juga udah kangen sama Oma dan Opa"

Taxi yang mereka tumpangi akhirnya sampai di rumah orang tua Kinara dan Kinara mengajak sang putri untuk turun dan menitipkan sang putri pada orangtuanya.

"Mah Kinar titip Feli l ya kinar mau pergi dulu sebentar" ucapnya begitu bertemu dengan ibunya.

"Iya nggak papa kamu lama juga nggak papa kok perginya. Mama malah seneng kalau Feli main ke sini jadi Mama ada temennya"

"Makasih ya ma"

"Iya. Emang kamu mau ke mana sih?" tanya Bu Sarah pada kinara.

"Kinar mau ke kantor mas Arya nganterin makan siang buat mas Arya mah" ucap Kinar perlan dan sedikit berbisik.

"Kok Feli ngga di ajak sih kalau ke sana?"

"Ya kinar emang sengaja mah pengen menghabiskan waktu berdua sama mas Arya karna belakangan ini mas Arya tuh sibuk banget dan jarang ada waktu kita berdua jadi Kinar pengen makan berdua sama mas Arya. Yah walaupun makan di kantor ngga di luar" terang Kinara.

"Ya udah kalau gitu. Memang kamu tuh harus lebih perhatian sama suamimu agar keharmonisan rumah tangga kalian tetap terjaga" nasehat Bu Sarah.

"iya ma kalau gitu Kinara pamit dulu ya ma. Titip Feli ya ma assalamualaikum"

"Iya. Waalikumsalam"

Kini Kinara sudah sampai di depan kantor tempat suaminya bekerja. Rasanya sudah lama sekali Kinara tidak ke kantor ini lagi.

Dulu dia juga sempat bekerja di kantor ini walaupun hanya sebentar itupun untuk magang saja.

Kinara memasuki gedung itu kembali dengan menenteng rantang makanan yang dia masak sendiri dan tersenyum saat sudah sampai di lobi. Rupanya tidak ada perubahan yang besar di lobi. Kinara menuju resepsionis sebelum naik ke ruangan suaminya.

Setelah mengatakan pada Resepsionis tujuannya ke kantor ini dan mengatakan siapa suaminya akhirnya Kinara di ijinkan untuk ke ruangan suaminya. Kinara menaiki lift menuju ruang kerja suaminya.

Memang dia belum pernah ke ruangan Arya. tapi setidaknya sebagai mantan karyawan magang Kinara sedikit tau tempat tempat yang ada di kantor ini.

Ting.....

Lift terbuka dan Kinara sampai di lantai tempat ruangan suaminya. Kinara berjalan pelan sambil sedikit gugup karena ini pertama kali datang ke kantor suaminya.

"Aduh jadi deh degan nih, padahal kan cuma mau ngajakin mas Arya Mokan siang bareng aja. Tapi kayak mau ke medang perang deg degan nya" gumamnya sambil memeriksa detak jantungnya dengan tangan.

Saat sampai di depan pintu ruangan mas Arya Kinara tidak mengetuk pintu dulu karena dia ingin memberi kejutan pada suaminya.

Pelan pelan pintu itu di buka sedikit Kinara. Namun baru juga Kinara membuka sedikit pintu itu kedua bola matanya melotot dan memanas melihat apa yang ada di dalam ruangan itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!