NovelToon NovelToon

Legenda Maharaja

Prolog Maharaja

Kekuatan, Kekuasaan, Kekayaan, Kepercayaan.

Hanya dimiliki oleh seseorang yang hidup pada jaman kuno.

Dia yang memiliki segalanya di dunia ini, wilayah, emas, uang dan semuanya. Orang yang paling ditakuti di seluruh pelosok dunia.

SANG MAHARAJA.

Dengan kekuatan yang sangat amat kuat pada jaman itu, membuat semua orang patuh dan tunduk padanya. Bahkan beberapa orang menyembahnya sebagai dewa.

Pada jaman itu, tidak ada manusia selain Maharaja yang mampu menyatukan seluruh dunia, yang bisa membawa keadilan serta kesejahteraan di seluruh bumi.

Manusia yang hidup pada jamannya, sangat damai tanpa ada peperangan, bahkan kejahatan tidak pernah ada. Hukum dan aturan, di buat atas dasar kekuatannya,  semua orang merasakan kemakmuran yang adil dan merata.

Namun, dengan kemakmuran dan perdamaian yang ia ciptakan, banyak orang-orang di sekitarnya merasa iri.

Singgahsana maharaja yang sangat kuat pengaruhnya, di inginkan banyak orang.

Sebagai penguasa dunia, pengendali ekonomi, militer, dan politik, perlahan-lahan menciptakan kelompok pemberontak dari puluhan kerajaan untuk merebut Singgahsana itu.

Dari 86 kerajaan yang ada di dunia, ada 34 Kerajaan yang ikut bergabung dalam pemberontakan. 34 kerajaan ini adalah yang terkuat dari semua kerajaan di dunia pada jaman itu.

Rancangan pemberontakan di rencanakan selama 3 tahun, dengan melihat, dan menganalisa di segala aspek kemaritiman.

Terjadilah Perang dengan operasi militer Overlord yang membawa lebih dari 2.220 Kapal perang, 1.090 kapal pengangkut senjata, 3.789 kapal prajurit, dengan total 3jt lebih pasukan, 400rb Kavaleri berkuda, dan 100rb lebih senjata kuno penghancur benteng.

Agresi militer dengan kode Overlord ini, dilakukan untuk menyerang tanah suci, Singgahsana dalam castle kerajaan pusat dari jalur laut.

Dengan serangan yang mendadak, dan jumlah pasukan yang sangat banyak, membuat seluruh ibu kota menjadi lautan api.

Ratusan ribu anak panah di tembakan, membuat Warga sipil, perempuan, dan anak-anak menjadi korban pembunuhan.

Mayat-mayat bertebaran dimana-mana, penjaga gerbang kerajaan terbunuh tanpa perlawanan. Benteng-benteng dan bangunan juga di hancurkan.

Bahkan, bisa di pastikan tidak ada manusia di kota itu yang masih hidup, semua orang mati mengenaskan.

Namun, kekuatan tempur dengan pasukan yang sangat banyak, operasi militer Overlord mendapatkan perlawanan dari Maharaja beserta panglimanya.

Perang pun terjadi selama 3 hari berturut-turut tanpa makan dan minum. Dengan keadaan suplay makanan dan persenjataan yang belum di siapkan dari awal, sang Maharaja mulai kualahan.

Korban terus berjatuhan di kedua belah pihak, dan pertempuran berlangsung dengan tidak seimbang, dengan perbandingan jumlah prajurit 1:100 membuat pasukan Maharaja terbunuh satu persatu, sampai titik dimana castle sang Maharaja berhasil dikuasai oleh pemberontak.

Pada malam itu, Maharaja bersama 3 dari 12 panglimanya yang masih hidup, melakukan perlawanan sampai darah titik penghabisan.

Dalam situasi hidup dan mati, dia bicara kepada panglimanya.

"Terimakasih, dan hidup lah dengan tenang, aku akan menyelesaikan perang ini ".

Tiba-tiba langit menjadi mendung, hujan pun turun dengan deras, di ikuti badai petir yang terus menerus menyambar, gempa bumi dirasakan oleh semua orang, dan air laut bergelombang sangat tinggi, membuat kapal-kapal hampir tengelam.

Maharaja mengeluarkan kekuatan dari dalam tubuhnya, yang seharusnya tidak ia gunakan untuk membunuh orang.

Semua orang yang ada di pulau itu merasakan tekanan jiwa yang sangat kuat. Tekanan jiwa yang menghancurkan perasaan hati dari dalam, membuat orang yang terkena efeknya akan mati seketika. Hanya orang-orang dengan jiwa yang kuat, yang bisa bertahan meskipun merasakan sakit.

Lalu, Dalam sekejap saja, semua prajurit pemberontak beserta pemimpinnya berhenti mengangkat senjata. Satu persatu dari prajurit pemberontak tercengang dan kebingungan melihat ke atas langit.

Awan-awan terbelah membentuk lingkaran dan Tombak emas di selimuti petir putih berukuran raksasa keluar dari atas langit yang tak terhitung jumlahnya.

Dan tombak raksasa yang mengelilingi pulau dan lautan, mulai berjatuhan menghantam bumi. Hantaman dari tombak emas yang terus menerus turun dari langit itu, menyebabkan gempa bumi yang sangat dasyat.

Suara kematian dan teriakan para pemberontak mulai terdengar sangat keras. Rasa ketakutan membuat prajurit pemberontak lari kearah laut. Namun, mereka menyaksikan ribuan kapal perang tengelam dan hancur karena serangan tombak raksasa dalam sekejap saja.

Tidak ada jalan pulang, dan tidak ada kata menyerah, jutaan prajurit pemberontak menunggu ajalnya satu persatu, semangat yang awalnya membara, menjadi putus asa yang sangat dalam, penyesalan, dan kata maaf sudah tidak bisa di ucapkan.

Majaraja terus menerus menekan jiwa jutaan orang, dan terus menerus mengeluarkan tombak emas dari langit, sampai tidak ada suara manusia yang terdengar lagi.

Jutaan mayat bergelimpangan di tanah, laut biru berubah warna menjadi hitam kemerahan, ratusan ribu mayat-mayat mengapung di atas laut.

Tubuh sang Maharaja tiba-tiba melayang dan bersinar sangat terang. Kekuatan yang sangat dasyat itu tidak bisa di tahan oleh tubuhnya.

Perlahan-lahan, tubuh sang Maharaja lenyap dengan kekuatannya sendiri.

Dan ia menyadari bahwa kekuatan ini akan hilang dari muka bumi, ia pun memberikan warisan kekuatannya di saat-saat terakhirnya.

Bagi yang masih hidup di pulau itu, bahkan yang ada di laut, entah itu kawan ataupun lawan hanya menyisahkan 9 orang saja dari puluhan juta manusia di pulau itu. Termasuk 3 panglimanya yang masih hidup.

Dalam keadaan kritis Maharaja memberikan senjata suci yang bermacam-macam bentuknya, kepada 9 orang yang masih hidup. 3 orang di antaranya adalah panglima perang Maharaja, dan 6 orang lainya adalah pasukan pemberontak.

Nantinya 9 orang ini akan di kenal dengan sebutan Nine core.

Pada akhir hayatnya, sang Maharaja melepaskan kekuatan penuhnya dan seketika Ia pun menghilang di udara.

Angin bercampur cahaya terang berjalan dengan sangat cepat ke seluruh Bumi. Dari pelepasan kekuatan itu lahirlah kekuatan dari tubuh manusia terpilih di seluruh dunia.

Kekuatan ini di sebut Sihir. Energi tenaga dalam untuk mengendalikan kekuatan alam. Kesalahan terbesar nantinya, memberikan anugrah sang Dewa kepada semua manusia yang hidup di bumi.

Lalu, Maharaja pun lenyap selama-lamanya, hilang tak berbekas, dan pada saat itu juga, tiba-tiba ada bintang yang berjalan di atas langit setiap malam, yang akan muncul setiap tahunnya. Seakan hari peringatan kematian Maharaja dari sang dewa.

Bintang itu terus berjalan mengitari bumi dan berlangsung lebih dari 2.000 tahun hingga saat ini.

Pada peperangan tersebut, menyebabkan 1 pulau hancur, dan hanya menyisahkan castle yang sudah runtuh. Kota-kota yang sudah di bangun di atas tanah selama ratusan tahun, tengelam ke dalam laut.

Peperangan yang akan di ceritakan dalam sejarah nantinya, dimana dalam waktu semalam saja, jutaan orang terbunuh oleh 1 orang saha, dan melahirkan kekuatan baru yang muncul dalam tubuh manusia terpilih di seluruh bumi.

.....

Kisah ini di ceritakan turun temurun hingga 500 tahun lamanya. Kemudian cerita itu hanya menjadi dongeng anak-anak.

Sampai saat ini, sudah lebih dari 2.000 tahun lamanya, Cerita sang Maharaja dilupakan dari muka bumi, tidak ada yang tau kebenaran sejarah itu.

Dunia yang sekarang di selimuti kekuatan energi sihir. Hanyalah sisa-sisa kekuatan yang di berikan oleh sang Maharaja.

PROLOG MAHARAJA.

 

Malam Yang Sangat Terang

2.000 Tahun berlalu. Paskah tragedi Lenyapnya Maharaja.

[Di perairan laut timur benua Trolin]

Terlihat sebuah kapal perang sedang melintasi perbatasan antar Kerajaan.

Kapal yang di pimpin oleh komandan Rin dari kerajaan Honzu, sedang mengintai perairan laut timur dekat dengan Pelabuhan Ame. Pelabuhan Ame adalah wilayah dari Kerajaan Majaren.

Pasukan Rin, sedang mencari jalan masuk menuju wilayah kerajaan Majaren.

"Hati-hati, jangan sampai ketahuan pasukan musuh. Kita kesini hanya untuk mengintai." Kata Komandan Rin kepada Pasukannya.

"Ha, Siap Komandan." Kata salah satu Prajurit Rin.

"Kirimkan pasukan pengintai. Suruh mereka menyelidiki pelabuhan Ame, apakah ada pasukan Nizo berkemah disana.?" Kata Komandan Rin kepada Ajudannya.

"Siap Laksanakan Komandan." Kata Ajudannya sambil Hormat kepada Rin. Ia pun pergi menuju pasukan pengintai.

....

"Kalian hanya mengintai pelabuhan, jangan sampai ketahuan, apa lagi menyerang." Kata Ajudan Rin kepada Pasukan Pengintai.

"Siap Laksanakan." Kata Pasukan pengintai, dan mereka langsung menyelam dengan hati-hati.

....

[bagian timur wilayah kota Ame]

Disana terdapat pasukan satu batalion Majaren, sedang menunggu kedatangan pasukan dari kerajan Honzu. Mereka bersembunyi di balik bukit Cison dekat dengan pelabuhan Ame.

Pasukan itu adalah prajurit batalion bernama Nizo dari satuan prajurit elit Kerajaan Majaren.

"Apa sudah selesai.?" Kata Komandan Nizo bertanya kebawahannya.

"Ha, semua warga yang ada di pelabuhan, sudah kita Evakuasi Komandan." Kata Salah satu Prajurit disana.

"Baiklah, kita tunggu laporan dari pasukan pengintai yang ada di pelabuhan." Kata Komandan Nizo.

....

[Di tengah Laut]

Komandan Rin dan pasukannya menjauh dari pelabuhan, dan menunggu laporan dari pasukan pengintai.

Beberapa menit berlalu. Pasukan pengintai datang ke kapal mereka.

"Huh, huh. Lapor Komandan, kami tidak melihat ada pergerakan di pelabuhan. Bahkan warga sekitar tidak terlihat." Kata salah satu pasukan pengintai yang menghadap ke Komandan Rin.

"Bagus, bersiaplah untuk berlabuh." Kata Rin kepada pasukan pengintai.

Dalam hatinya, Rin terus berfikir. "Apa ini jebakan.? apa keputusanku berlabuh di sana sudah benar.?" Kata Rin dalam hati dengan penuh keraguan.

"Aaah, kalau di pikir-pikir, aku harus melaporkan dulu situasinya kepada Jendral." Kata Rin dalam hati. Dan ia berjalan menuju Ajudannya.

"Kita akan kembali ke markas. Situasinya begitu rumit, kita harus melapor kepada Jendral." Kata Rin kepada Ajudannya.

"Siap Komandan". Kata Ajudan Rin. Dan ia langsung memerintahkan prajuritnya untuk kembali ke Markas di Pelabuhan Kikai. Wilayah Kerajaan Honzu.

Namun, di tengah-tengah perjalanannya, tiba-tiba ada sebuah Meteor berukuran kecil, turun dari atas langit yang bersinar sangat terang.

"Waaah, apa itu.?" Kata salah satu prajurit di atas kapal. "HAaa. Benda Itu mengarah ke kapal kita."

"Serangan musuh, serangan musuh." Teriak prajurit di atas kapal.

Rin yang sudah ada di dalam kapal, langsung bergegas keluar. "Ada apa ini.?" Kata Rin bertanya ke salah satu Prajurit.

"Komandan, ada meteor jatuh ke arah kapal". Kata prajurit itu.

Rin yang melihat ke atas langit, hanya terdiam saja, ia sangat terkejut dengan datangnya Meteor yang tiba-tiba. Meteor itu jatuh tepat di atas kapal mereka.

"Cepat belokkan kapal ke kiri". Teriak Rin yang sangat Panik.

Namun, meteor itu bergerak dengan sangat cepat, dan langsung menghantam bagian atas layar sampai kebawah dek kapal.

"Aah, sudah terlambat." Kata Komandan Rin. Lalu, ia langsung begegas mengeluarkan pedangnya, dan berlari menuju jatuhnya meteor itu.

Dan, terjadilah benturan antara pedang dan meteor. Benturan itu, menyebabkan kilatan cahaya yang bergerak seperti angin dan terdengar sangat kencang.

"Aaaah, ini bukan meteor biasa. Kenapa benda ini diselimuti sihir. Sangat kuat sekali." Kata Rin yang sedang menahan lajunya meteor jatuh.

"HOoooo." Teriak Rin. Ia pun mengeluarkan kekuatan penuhnya, hanya untuk membelah meteor kecil. Percikan petir berwarna ungu keluar dari benturan keduanya.

Namun, hanya dalam beberapa detik saja, kaki Rin tidak mampu menahannya, dek kapal mulai bergetar, pasukan yang ada disana mulai ketakutan dan menjauh dari Rin.

"Ini benar-benar sangat kuat, aku tidak bisa menahannya." Kata Rin dalam hati.

Kapal perang yang di naikinya itu, sampai ikut terdorong kebawah, dan berselang 2 detik saja. Pedang yang di pakai Rin itu, dipatahkan oleh sebutir meteor kecil.

"Ah Gawat, pedangnya." Kata Rin dengan sangat Terkejut. Dan Meteor itu langsung menembus bagian tengah kapal, sampai kedasar laut.

Ekspresi Rin sangat terkejut dan terdiam beberapa saat. Lalu terdengar suara prajuritnya yang berteriak "Kapal akan tengelam Komandan".

Kapal perang yang di tumpangi Rin dan pasukannya terbelah menjadi 2 bagian dan perlahan-lahan tengelam kedalam laut.

"Kurang ajar kau Nizooo." Teriak Rin yang terpeleset ke dalam laut.

Semua pasukan yang ada di kapal berteriak minta tolong, percikan meteor yang menembus lambung kapal, menyebabkan kebakaran besar.

Sebagian dari pasukan Rin, terbakar dan meloncat ke laut, sebagian pasukan lainnya menyelamatkan diri sendiri.

Beberapa menit berlalu. Dalam gelapnya malam, Rin dan pasukannya yang masih selamat, berenang di atas laut.

Rin berteriak kepada pasukannya. "Tetaplah berenang, jangan sampai ada yang menginjakkan kaki, di pelabuhan Ame." Mereka semua berenang menuju ke markas mereka.

...

[Pelabuhan Kikai, Markas Pasukan Honzu]

Armada besar kerajaan Honzu, di pimpin oleh Jendral bernama Seril Leviet dari pasukan elit Kerajaan Honzu, bermarkas di pelabuhan Kikai wilayah perbatasan.

Terlihat, para prajurit sedang sibuk menyiapkan logistik dan persenjataan, yang disiapkan untuk peperangan.

Dan Jendral, sedang sibuk memeriksa dokumen militer dimeja kantor. "Kenapa Rin belum melaporkan situasinya disana. Ini sudah 8 jam setelah mereka berangkat." Kata Jendral Seril dalam hati, sambil menulis berkas di mejanya.

Pada operasi militer kali ini, Jendral Seril membawa kapal perang berjumlah 52 kapal, salah satunya adalah kapal milik Rin.

Jendral Seril membawahi 3 komandan termasuk Rin dan dengan total kurang lebih 76.000 pasukan.

Dan di dukung dengan 6 meriam lempar jarak jauh, dan senjata penghancur benteng. Jumlah ini sudah lebih dari cukup, untuk menghancurkan sebuah kota.

....

[Ditempat lain, Pelabuhan Ame]

Terlihat dua orang sedang bersembunyi di atas pohon. Mereka adalah pasukan pengintai dari batalion Nizo.

"Apa kau melihatnya Bi.?" Kata Nel.

"Itu benar-benar sangat mengagumkan Nel." Kata Bi sampai terkagum-kagum.

"Lalu, sampai kapan kita disini.? Kita sudah 1 jam disini, hanya memandangi laut yang sudah tenang." Kata Nel.

"Haaa, aku tidak terasa Nel. Hehe. Kita harus melapokan ini pada komandan. Ayo pergi dari sini." Kata Bi.

Kedua orang itu pun, langsung turun dari atas pohon dan bergegas lari sekencang-kencangnya dari pelabuhan Ame menuju bukit Cison.

Setelah mereka sampai di Camp prajurit, mereka berteriak memanggil komandan mereka.

"KOMANDAN, KOMANDAN." Teriak Bi yang memanggil Komandan Nizo

Komandan Nizo yang mendengar teriakan mereka pun, keluar dari tenda komando, dan berteriak kepada mereka.

"Bodoh.!!! pelankan suaramu, apa kau ingin membantu musuh untuk menemukan tempat ini.? "

Suara lantang dari seorang wanita yang sudah berumur 19 tahunan, adalah seorang Komandan Nizo. Perempuan dengan tinggi sekitar 170cm memiliki paras yang cantik dan kulitnya yang putih bersih. Ia bernama Elisabeth.

"Huh, kenapa kalian berteriak. Laporkan dengan jelas." Kata Elis kepada Nel dan Bi.

"Eh, maaf Komandan Elis. Tapi sepertinya mereka tidak akan datang kemari." Kata Nel kepada Elis.

"HAAA, Apa maksudmu.?" Tanya Elis dengan terkejut.

"Aku melihat dari pelabuhan Ame, ada kapal perang besar milik kerajaan Honzu di tengah laut." Kata Bi kepada Elis dengan tersenyum.

"HEEE, itu namanya darurat. Mereka akan berlabuh kesini. Apa kalian ingin bertempur dengan mereka.?" Kata Elis dengan emosi.

"Tidak komandan, yang jelas, pasukan kita masih kekurangan orang." Kata Nel.

Tiba-tiba Ajudan Elis datang. "Lalu, ada apa sebenarnya. Laporkan dengan tenang.? Kata Ajudannya Elis.

"Huh, Silvi, mereka benar-benar bodoh". Kata Elis kepada Ajudannya bernama Silvi. Ia adalah perempuan dari keluarga bangsawan. Memiliki postur tubuh seperti Elis. Dan seumuran dengan Elis.

"Maaf Komandan. Aku akan melaporkan dengan jelas. Kita memang melihat kapal perang di tengah laut sana. Tapi, ada sebuah Meteor yang jatuh dari langit. Meteor itu menghantam dengan tepat kearah Kapal itu sampai tengelam. Aku yakin itu kapal perang milik Kerajaan Honzu." Laporan dari Bi.

"HEEE. Apa kau bercanda.?" Kata Elis yang tidak percaya.

"Sepertinya begitu Elis, aku melihat cahaya terang di atas bukit Cison. Mungkin itu cahaya dari sebuah meteor." Kata Silvi yang mendukung laporan itu.

"Apa kau yakin Silvi.?" Kata Elis yang meragukan.

Lalu, raut wajah Elis pun berubah menjadi bingung, bertanya-tanya, siapa dan dari mana meteor itu.

"Jika itu benar, dari mana Meteor itu.? Lalu, kenapa menyerang kapal itu. Ini sangat mencurigakan. Apa ada orang yang mengunakan sihir. Tapi untuk mengeluarkan Meteor, butuh kekuatan sihir seperti Direktur Rewin." Kata Elis dalam hati sambil kebingungan.

"AAAAHh." Teriak Elis yang sangat kebingungan.

....

[Kemudian di dalam laut].

Meteor yang sudah tengelam ke dasar laut, perlahan-lahan bergerak mengikuti arus laut menuju ke permukaan.

Benda misterius itu bukanlah batu ataupun meteor yang jatuh, Namun seorang manusia, dengan di selimuti sihir pelindung yang sangat kuat.

.

.

Suara Gendang Peperangan

[Pantai sebelah barat Pelabuhan Ame]

Pagi hari. Pasukan Nizo pergi ke pantai untuk memeriksa seluruh area pantai dan pelabuhan. Mereka menemukan sisa-sisa pecahan kapal perang yang memenuhi bibir pantai.

"Hmm, ternyata benar, laporan yang aku terima semalam. Pecahan kapal ini dari kerajaan Honzu." Kata Elis yang memandangi pantai dari atas pelabuhan.

Ada beberapa mayat yang sudah hangus terbakar, dan ada juga yang tertusuk bongkahan besi berkarat. Ada puluhan mayat yang tergeletak di pingir pantai yang dibawa oleh arus laut.

"Seragam dari mayat memperjelas asalnya." Kata Elis dalam hati. "Periksa semua area pantai dan pelabuhan." Teriak Elis memperintahkan pasukannya.

Semua pasukan pun memeriksa dari ujung ke ujung. Mereka memeriksa area hampir 2 jam lamanya.

Silvi pun mendatangi Elis. "Mereka tidak menemukan tanda-tanda orang yang masih hidup. Hanya mayat-mayat yang mereka kumpulkan." Kata Silvi pada Elis.

"Huh, baiklah. kita harus membangun camp untuk sementara." Kata Elis kepada Silvi.

"Baik Elis, tenda akan berdiri di pelabuhan." Kata Silvi sambil berjalan ke tempat prajurit.

....

"Siapa sebenarnya orang yang mengeluarkan Meteor ini. Haah, kepalaku jadi pusing memikirkanya." Kata Elis dalam hati sambil memandangi laut.

Tiba-tiba Kilauan cahaya mencuri pandangan matanya. Elis melihat ada sesuatu yang terombang-ambing.

"Apa itu disana." Kata Elis yang pemasaran. "Hoee, kau. Coba ambilkan benda itu." Kata Elis yang memerintahkan salah satu prajurit, untuk mengambil benda yang terombang-ambing.

Salah satu prajurit Elis pun, bergerak dan mendekatinya. Namun, saat setelah prajurit itu mendekat ke benda itu, prajurit itu melambaikan tangan, dan berteriak. "Hoee komandan, ada orang yang masih hidup".

"Cepat bawa orang itu kemari." Teriak Elis dengan kencang.

Dan, terlihat sosok laki-laki yang bertelanjang dada dengan bekas luka disekujur tubuh, dengan raut wajah yang sangat kotor, memiliki rambut yang panjang berwarna hitam, dan mengunakan celana yang sudah compang-camping, lalu kakinya di rantai dengan besi yang membawa pedang berwarna hitam.

"Siapa orang ini, kalau dilihat dari celananya, itu bukan milik prajurit Honzu, apa lagi pedang hitam ini, kenapa ini di rantai." Kata Elis dalam hati dengan kebingunan.

Elis mengira, kondisi tubuh yang penuh luka itu, seperti ia baru saja mengalami pertarungan yang hebat.

"Apakah dia, orang dengan kekuatan sihir AJI, yang bertarung melawan pasukan Honzu semalam.?" Tanya elis dalam hati.

"Bawa orang ini ke tenda emergency." Kata Elis kepada prajuritnya. "Siap Komandan." Kata prajurit itu.

Orang itu pun di bawa ke tenda emergency, oleh salah satu prajurit Nizo. Sedangkan Elis dan pasukan yang lain, membersihkan bibir pantai dari puing-puing kapal yang terbawa oleh arus laut.

"Kenapa aku yang menjaga orang asing ini, huuh, tapi tetap, ini perintah komandan." Kata prajurit laki-laki yang menjaga dengan kesal.

Sampai sore hari, Orang asing itu belum juga siuman, dan Elis pun pergi ke tenda Emergency.

"Bagaimana, apa dia belum sadar.?" Kata Elis kepada prajurit yang menjaganya.

"Ha, komandan. Saya sudah melakukan segala cara untuk menyadarkannya." Kata Prajurit yang menjaga. Sebenarnya, yang menjaga itu, bisa menggunakan sihir Healer, atau sihir penyembuh.

"haaah, Sudahlah. istirahatlah dulu di tenda prajurit, aku akan menjaganya. Kita butuh informasi dari orang ini. Jika tidak ada yang menjaga, orang ini bisa kabur." Kata Elis kepada prajurit itu.

"Apa tidak ada yang lain Komandan.?" Tanya prajurit itu.

"Mereka semua sedang kelelahan, biarkan mereka beristirahat." Kata Elis sambil duduk.

"Baik Komandan." Kata Prajurit itu sambil keluar dari tenda emergency.

....

"Kalau di lihat-lihat, wajahnya tampan juga. Dari mana asalnya orang ini. Lukanya juga cepat sembuh, apa dia menggunakan trik untuk menyembuhkan tubuhnya." Kata Elis dalam hati.

Lalu, orang asing itu tiba-tiba bangun. "HAAA." Suara orang asing itu dengan sontak sambil duduk. Lalu, ia melihat kedua tangannya dengan tatapan terkejut. Elis pun kaget melihat orang itu yang tiba-tiba duduk.

"Apa aku sudah mati.?. Aaah, Maafkan aku semua." Kata Orang asing itu.

Elis yang ada di sana, langsung bertanya kepadanya. "Ooe, orang asing. Siapa namamu, dari mana kamu berasal, apa tujuanmu kemari, dan siapa identitasmu yang sebenarnya.?"

Orang itu pun melihat ke arah Elis. Dan ia mulai bicara "Apa semuanya sudah berakhir?" . "Haah," jawab Elis ikut kebingungan.

Orang asing itu pun bertanya lagi "Dimana ini, dan siapa kamu, apa yang sudah terjadi.?".

"Haah, siapa yang berhak bertanya disini.?." jawab Elis lagi.

"Huh, sudahlah. memang benar, aku yang harus memperkenalkan diri dulu. Perkenalkan, namaku Elisabeth, dari pasukan batalion elit Kerajaan Majaren." Kata Elis sambil melihat ke arah Orang itu.

Dan Elis bertanya kepada laki-laki itu "Aku sudah memperkenalkan diriku. Lalu, siapa kamu.?"

"Majaren.? Tempat apa ini, aku tidak pernah mendengar tempat ini. Lalu tulisan itu, aku tidak bisa membacanya. Huh, Apa aku sudah di reinkarnasi. Kalau di lihat-lihat, sepertinya begitu. Tapi kenapa aku masih bisa merasakan kekuatan di tubuhku." Kata Orang asing itu dalam hati dengan kebingungan.

"HAAAAA." Teriak orang asing itu sambil melihat pedang hitamnya. Elis yang ada di sana pun terkejut.

"Kenapa warnanya jadi hitam, apa yang sudah terjadi, AAaah. Aku benar-benar sangat kebinggungan." Kata Orang asing itu dalam hati.

"HOEEE." Teriak Elis kepada orang itu. "Kau jangan diam saja di situ, apa kau pasukan Kerajaan Honzu. Jawab orang asing, aku tau kau sedang melihat-lihat sekitar untuk kabur." Kata Elis kepada orang asing itu sambil mengangkat pedangnya.

"Ah, Honzu.? Kerajaan lain yang tidak aku kenal. Sepertinya begitu, aku sudah mati sekarang. Dan aku dipindahkan ke tempat yang lain, disini. Aku harus membaur dengan mereka, untuk belajar mengetahui dunia ini, untuk sementara." Kata Orang asing itu dalam hati sambil berfikir.

"Kau jangan macam-macam denganku, siapa kau sebenarnya.?" Kata Elis yang sudah emosi.

"Aaah, Hehe. Maafkan aku nona. Aku hanya sedang berfikir, aku juga bingung, kenapa aku ada disini. Semalam aku sedang berperang melawan pasukan pemberontak, dan aku salah satu korban dari pemberontakan itu. Aku tidak tau apa-apa selain itu. Maaf Nona Elis." Kata Orang asing itu kepada Elis.

Elis pun melihatnya dengan serius. Jika dilihat dari kondisi tubuhnya pada saat di temukan, memang seperti mengalami perang yang sangat panjang.

"Dari mana dia berasal, di benua ini tidak ada peperangan yang panjang. Tapi sepertinya dia bicara yang sebenarnya, luka pada tubuhnya itu sudah cukup untuk menjadi bukti, luka yang baru, dan celana sobek-sobek.". Kata Elis dalam hati sambil melihat orang asing itu.

"Siapa namamu.?" Tanya Elis sambil memasukkan pedang ke sarungnya.

"Ah, Namaku Arjun Leon. Aku dari benua Lories yang ada di dunia lain. Salam kenal Nona Elis. Hehehe." Kata Leon kepada Elis

"HAAAA." Teriak Elis yang kaget.

....

[Di Pelabuhan kikai]

Komandan Rin, tiba di pelabuhan bersama pasukannya. Dan menghadap langsung kepada sang Jendral.

"Lapor Jendral. Misi untuk mengintai pelabuhan Ame sudah terlaksanakan. Namun, saat perjalanan ke markas, ada serangan Meteor dari atas langit." Kata Rin kepada Seril yang menghadap ke ruangan Seril dengan baju yang masih basah.

"Apa maksudmu, RIN laporkan dengan jelas." Kata Seril kepada Rin dengan terkejut.

"Ha. Baik Jendral. Pelabuhan Ame dan para penduduknya tidak ada di sana. Tempat itu sudah kosong tanpa penghuni Jendral." Kata Rin yang melaporkan kondisi pelabuhan.

"Lalu, ada apa dengan bajumu itu, kau sudah pergi ke sana hampir 1 hari. RIN." Kata Seril yang emosi.

"Ha, Baik Jendral. Ada serangan Meteor dari langit yang menghantam kapal kami, dan kapal itu tengelam ke dalam laut. Saya dan pasukanku berenang untuk menuju ke markas." Kata Rin yang melaporkan.

"APAA." Teriak Seril terkejut, dia pun berfikir sangat keras. "Meteor.?, apa itu adalah serangan dari pasukan Kerajaan, apa mereka sudah datang.? Aku mendapatkan informasi dari tim khusus, Pasukan Jendral David dari kerajaan Majaren masih dalam perjalanan, mungkin itu masih membutuhkan waktu 2 minggu. Ini aneh, sangat aneh." Kata Seril dalam hati.

Seril bertanya kepada Rin, " berapa pasukanmu yang tersisa?". Rin menjawab. "Hanya setengah dari pasukan batalion yang selamat, Jendral".

"Jendral. Saya mendengar dari pasukan pengintai, ada pasukan yang bersembunyi di balik bukit Cison. Pasukan bernama Nizo dari Kerajaan Majaren." Kata Rin melaporkan.

"Apa kau yakin serangan itu dari mereka Rin.?" Tanya Jendral.

"Saya sangat yakin Jendral, tidak ada alasan orang lain yang berani menyerang kapal perang, itu pasti serangan kejutan dari pasukan Nizo." Kata Rin kepada Seril.

"Baiklah, kita berangkat sekarang, sebelum pasukan David datang kesana. Kita habisi pasukan Nizo itu." Kata Seril.

Suara gendang perang pun di bunyikan. Semua prajurit bergegas menuju ke pelabuhan, dan berbaris rapi menyambut sang Jendral.

Seril pun datang ke tempat berkumpulnya para prajurit, dan memberikan sambutan kepada semua pasukannya yang berkumpul disana.

Sambutan pidato yang bergema dari sang jendral, membuat semua prajurit berteriak "Hidup Honzu - Hidup Honzu". Suara semangat para prajurit yang ditanamkan Seril, yang akan pergi ke medan perang.

Dengan kekuatan penuh, Seril membawa semua Kapal perang yang ada di pelabuhan Kikai dan membawa seluruh pasukannya menuju Pelabuhan Ame.

.....

[Di Pelabuhan Ame]

Elis yang sedang mengintrogasi Leon, masih belum mendapatkan jawaban atas keluarnya Meteor semalam. Bahkan Leon sendiri jadi bingung, kenapa hanya sebutir meteor saja sudah di anggap sangat kuat.

Leon pun bilang kepada Elis. "Ah, meteor kecil ya. Aku juga bisa, mengeluarkan beberapa meteor yang besar sekaligus".

Tentu Elis pun kaget dengan perkataan itu. "Jadi benar, kau yang mengeluarkan meteor itu.?" Apa kamu seseorang yang memiliki kekuatan setingkat AJI bintang 7?. Tanya Elis kepada Leon.

"AJI bintang 7.?" saut Leon kebingungan. "Apa itu AJI bintang 7.? ".Tanya leon.

Elis pun kesal dengan pertanyaan itu. " Ada apa dengan orang ini. Padahal ilmu sihir sudah di ajarkan dimana-mana. kenapa ia tidak tau itu.?" Kata Elia dalam hati.

"Kau bilang kau dari benua Lories, apa kau tidak tau apapun rentang sihir.?" Tanya Elis kepada Leon.

"Ah, Di tempatku berasal, tidak ada orang yang bisa mengunakan sihir. Tapi aku bisa mengunakannya. Apa kau juga bisa mengunakannya Nona Elis.?" Tanya Leon kepada Elis.

"Jadi kau bisa mengunakan sihir.?. Huh, baiklah, Aku dan semua pasukanku yang ada di luar tenda ini, bisa mengunakan sihir." Kata Elis dengan bangga.

Dunia ini sungguh misterius. "Apa aku sudah dibawa kedunia lain, yang penuh dengan kekuatan sihir.?". Kata Leon dalam hati.

Leon pun bertanya kepada Elis "Lalu apa tingkatan kekuatanmu Elis?".

Dengan muka yang senang, Elis pun tersenyum dan menjawab. " Pertanyaan yang bagus. Tahun ini aku sudah mencapai Sihir tingkat 4, kau harus memberiku pujian Leon." Hoo jawab Leon sambil tepuk tangan.

Tiba-tiba suara gendang perang di bunyikan. Elis pun bergegas keluar dari tenda emergency, dan bawahannya langsung melapor padanya.

"Lapor Komandan, kami melihat dari kejauhan, ada beberapa kapal perang sedang menuju kemari." Kata salah satu prajurit yang melapor

Dan Perang besar akan segera di mulai.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!