NovelToon NovelToon

My Bos Misofobia

MBM-Hari yang sial

Hari ini terlihat Jihan,yang bangun kesiangan. Karena,semalam ia baru saja menemani teman kerja nya untuk melepaskan kesedihannya,disebuah bar.

"Oh,shiit!"Jihan terperanjat saat melihat jam di dinding kamar yang menunjukkan pukul 08:30,dini hari.

"Kenapa Gue telat!Jihan mati lah Kamu!"Ujar nya,segera berlari ke kamar mandi.

Jarum jam terus saja bergerak,tidak menunggu Jihan,yang sedang mengenakan kemeja kotak-kotak nya dengan celana jeans.Begitu lah tampilan Jihan setiap hari untuk pergi ke kantor.

Meskipun banyak yang mengkritik penampilan nya.Namun,tidak membuat Jihan untuk patah semangat dalam berkarir.Buktinya Dia setiap tahun mampu membuat semua orang memuji kinerja perkejaan yang di selesaikan oleh Jihan.

Ting!

[Ji,Kau dimana ?Kau 'kan tau,hari ini Kita kedatangan CEO baru,dan Aku mendengar Pria itu,cukup kejam dan dingin,Dia membenci orang yang terlambat bekerja!]

Begitulah isi pesan yang di kirim 'kan oleh teman Jihan,biasanya Jihan mau datang jam berapa pun tidak masalah,asal tidak lewat jam 10:00 pagi.

"Mati Gue,ini juga gara-gara kutu kupret itu ajak minum,malah buat Gue teler!"Umpat Jihan,yang sedang memakai sneakers nya.

Jihan mengunci pintu apartemen nya,lalu segera berlari menurun anak tangga,karena menunggu lift membuat ia semakin telat.

"Agnes,sialan Kau!"Umpat nya,berlari kearah jalan aspal.

Di kantor,Agnes yang sedang menunggu kedatangan Jihan.

"Aaaachiih!Siapa pagi-pagi begini yang maki Gue!"Ketus Agnes dengan kesal.

Agnes adalah teman sekantor Jihan,ke dua nya meniti karir bersama-sama di Royal selama li-ma tahun belakangan ini.

Jihan melihat suasana sedikit sepi,tidak ada bus atau pun taksi yang lewat.Biasanya Jihan tidak memerlukan dua kendaraan itu menuju kantor,asal dia datang tepat waktu.Karena,perusahaan Royal ada di seberang jalan jalur dua.

Dengan perasaan yang sedikit mengganggu,ia pun segera berlari untuk menyebrang.

Tit.......tit...

"Aaaaa"

Brak!

Tidak dapat di elakan lagi.Akhirnya kaki Jihan terserempet dengan mobil,meskipun tidak terlalu parah.Namun itu bisa membuat sakit,dan susah untuk berdiri.

Jihan yang geram,karena di tabrak,ia segera berusaha dengan keras agar bisa berdiri,dan melabrak yang punya mobil.

Tuk ! Tuk !Tuk

"Buka!"Teriak Jihan dengan keras,berdiri di samping pintu mobil orang itu.

Kaca pintu mobil turun sedikit,dan Jihan membulatkan matanya,saat melihat seseorang menoleh ke arah nya.

'Jihan,saat ini bukan waktu nya mengagumi ketampanan nya,saat ini Kamu perlu memaki nya,dia baru saja menabrak mu!'

Jihan segera menggelengkan kepala nya,membuyar lamunan nya.

"Keluar Kamu!"Jihan menarik handle pintu mobil,dan menarik paksa lelaki yang ada di dalam itu.

"Eh,apa yang Kau lakukan,lepas!"Teriak pria itu dengan keras,dan menghentakkan tangan Jihan.

Setelah tangan Jihan terlepas,Jihan malah menatap pria itu dengan intens.

Pria itu berpakaian rapi,dengan jas warna maroon,dan juga tidak lupa sarung tangan hitam melekat di tangan nya.

Brak !

Jihan menutup kembali pintu yang hendak di buka oleh pria itu.

"Mau kemana Kamu?Kamu mau lari setelah menabrak Aku?"Teriak Jihan lagi,Pria itu menggelengkan kepala nya.

Kriing..

kriing..

Ponsel Jihan kembali berdering,ia segera mengangkat nya.

"Iya,Nes!"

"Lo dimana sialan,masih belum sampai juga?"Gerutu Agnes di seberang sana.

"Gue masih di jalan,tunggu sebentar lagi!"

Jihan segera memutuskan panggilan itu,

Bruuummm. . .

Namun,mobil Pria itu sudah pergi meninggalkan Jihan.

"Sial,dia malah kabur.Udahlah,lupakan saja dulu,Gue harus segera ke kantor,kalau tidak karir Gue akan mati disini!"

Dengan kaki sedikit pincang,dan tergesa-gesa,Jihan bergegas menuju kantor yang ada diseberang sana.

'Semoga saja Gue enggak telat'

Tiba di depan pintu masuk,Jihan melihat semua orang sudah berbaris di lobi,sedang ada rapat dadakan di lobi.

Jihan segera mengendap-endap untuk masuk dalam barisan.

Seseorang memperhatikan nya dari jauh.

"Lo kemana aja sih!"

"Gue telat bangun,gara-gara Lo semalam!"Cetus Jihan kesal,

Manager keuangan,dan juga pria yang di taksir oleh Jihan sedang memimpin rapat dan membahas mengenai CEO atau pemilik perusahaan yang baru.

Pria ini bernama Danil,singkat padat jelas,Pria itu tergolong baik,dan juga pengertian,sehingga membuat Jihan jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Pria itu.

"Apa kalian semua mengerti!"Tanya Danil,

"Mengerti Pak!"Sahut semua karyawan.

"Kenapa Lo senyum - senyum,Lo masih suka Pak Danil?"Tanya Agnes yang melihat pandangan Jihan tidak teralihkan.

"Eemm"Jihan mengangguk nya.

Danil pun melanjutkan memperkenal CEO baru yang baru saja tiba.

"Baik,semua nya,Kalian sudah menunggu begitu lama,Saya langsung saja memperkenal 'kan kepada kalian ini Pak Arnav Shakeel Khalik.Beliau adalah CEO baru Kita menggantikan Pak Rendi yang sudah mengundurkan diri nya,perusahaan ini sekarang adalah milik beliau!"Ungkap Danil,

Dengan raut wajah yang datar,tanpa senyuman,Arnav terus saja melihat ke arah dua wanita yang sejak tadi berbicara tanpa mendengar ucapan Danil.

"Kamu!"Arnav menunjuk ke arah Jihan dan Agnes,semua karyawan ikut menoleh,begitu juga Danil.

Jihan dan Agnes baru saja sadar,jika mereka dalam masalah.

"Astaga,pria itu !"Gumam Jihan,memelototi ke arah Arnav dengan tatapan kaget nya.

"Lo kenal!"Bisik Agnes,Jihan mengangguk nya .

"Dia CEO,baru kita!"Sambung Agnes.

"Apaa?"Teriak Jihan dengan keras.

Tap!

"Aawww"

Agnes menginjak kaki Jihan,

"Sudah Kalian berdua main-main nya?yang lain boleh bubar,dan kembali bekerja,Kalian berdua tetap berada di tempat!"Titah Arnav.

Semua karyawan bergegas pergi meninggalkan lobi,sementara Agnes dan Jihan masih disana.

"Pak,maaf,mereka adalah karyawan lama Kita,mungkin untuk kali ini Anda tidak keberatan untuk memaafkan mereka!"Ujar Danil,mencoba membela Jihan dan temannya .

"Kamu liat,dia sangat tampan membela kita!"Bisik Jihan.

Arnav mengerutkan dahi nya saat melihat ekspresi Jihan terhadap Danil.

"Kamu,boleh kembali bekerja!"Titah Arnav kepada Agnes,

"Dan Kamu Danil,bisa kembali bekerja!"Sambung nya lagi.

"Baik Pak!"

Agnes dan Danil segera pergi meninggalkan lobi.

Tap..Tap..

Jihan juga berniat pergi meninggalkan lobi.Namun,Arnav datang mendekat untuk menghentikan Wanita itu.

"Berhenti!"Jihan menoleh sembari tersenyum kecut ke arah Arnav.

"Iya,Pak.Bapak manggil Saya?"Sahut Jihan,dengan wajah sok polos nya,berasa tidak melakukan kesalahan.

"Kamu!"Arnav menunjuk ke arah Jihan.

"Datang ke ruangan Saya!"Titah Arnav lalu berbalik pergi meninggalkan Jihan di lobi.

"Ck"Decak Jihan kesal,mengikuti Arnav yang berjalan ke arah ruangan nya.

Hallo semua nya,🙏jangan lupa tekan fav+vot dan dukung karya ini dengan like dan koment ,😘

MBM-Bos Dingin

Arnav berdiri di depan ruangan nya,Jihan mengintip dari balik tubuh Arnav,karena sedari tadi ia berdiri di belakang pria itu.

Arnav mengeluarkan benda kecil dari saku jas nya,botol sanitizer spray,lalu menyemprotnya di handle pintu,setelah itu ia baru membuka nya.

Jihan yang sedari tadi memperhatikan gelagat bos nya itu,hanya bisa menggelengkan kepala nya.

Ceklek !

Tuk !

"Awww"Jihan mengelus jidat nya yang tertabrak pintu,karena Arnav tidak menahan pintu saat di buka,sehingga membuat Jihan menabrak nya.

"Sial"Umpat Jihan.Arnav menoleh,Jihan segera tersenyum paksa ke arah Pria itu,sembari menahan kesal nya.

"Eeeemm"Arnav berdiri di depan mejanya,ruangan yang cukup besar,terlihat rapi dan bersih.Tapi,tidak untuk seorang pria seperti Arnav yang mengalami Misofobia.

"Ambil pembersih dan tisu basah,jangan lupa kain lap yang bagus,mau dengan merk ternama.Bersihkan ruangan ini,Aku memberikan waktu untuk mu sepuluh menit!"Titah Arnav,sambil mengangkat tangan ke arah Jihan,menunjukkan angka sepuluh.

Jihan membulatkan mata nya.

"Pak,ini tidak masuk akal,ini bukan pekerjaan Saya,ini pekerjaan cleaning servis!"Bantah Jihan,

"Kamu Sekretaris CEO,dan Asisten Direktur,Aku yakin,Kamu mampu!"Timpal Arnav.

"Heeemm,huf!"Jihan menghela nafas nya,lalu tersenyum kecut ke arah Arnav.

"Apa yang Kamu tunggu,cepat lakukan,Aku akan pergi melihat ruangan pemasaran,dan akan kembali dalam waktu sepuluh menit!"

"Ba..ik Pak!"Sahut Jihan,dengan nada yang di buat-buat,biar terkesan menerima,padahal dalam hati,ingin sekali memakai pria itu.

Ceklek !

Arnav memutar handle pintu ruang nya.

"Oh ya"Arnav kembali menoleh ke arah Jihan.

"Iya pak!"Jihan,masih menahan kesal nya.

"Untuk peristiwa pagi tadi,Saya minta maaf,karena menabrak mu!"

"Tidak apa-apa pak,ini salah Saya!"

"Tentu salah Kamu,Saya tidak mau di salah 'kan!"

Blam!

Arnav menutup pintu ruangan nya,dan pergi.

"Bang sat!"Umpat Jihan dengan kasar,melihat tingkah bos nya itu,membuat Jihan naik tensi.

Jihan sudah bekerja di Royal,selama li-ma tahun belakangan ini.Sebelum nya perusahaan ini baik-baik saja.Tapi,setelah istri Bos lama nya meninggal,Bos nya itu mengalami depresi dan membuat perusahaan ini bangkrut.

Perusahaan ini akan di tutup selama nya,karena memikirkan kondisi ekonomi para karyawan nya.Rendi,sebagai bos lama pun berniat menjual perusahaan itu,dan sial nya yang membeli malah pria dingin seperti Arnav yang misofobia.Itu akan menjadi malapetaka buat karyawan yang keras kepala seperti Jihan.

Dengan perasaan yang masih kesal,dan sedikit menahan amarah nya.Jihan mulai membersihkan ruangan itu,ia terlihat tidak senyum sepanjang waktu membersihkan ruangan Arnav.

"Menyebalkan!dasar sikopat!"Umpat Jihan,

Sepuluh menit telah berlalu,dan Jihan sudah selesai membersihkan ruangan itu.

"Akhir nya selesai juga !"Gumam Jihan,merebahkan tubuh nya sebentar ke atas sofa yang ada di dalam ruangan itu.

Ceklek !

Mendengar pintu itu terbuka,Jihan segera berdiri.

"Pak!"Sapa Jihan dengan senyuman kecut nya.

"Eeem"Arnav,melihat di sekeliling ruangan semua nya terlihat bersih.

Arnav berjalan ke arah meja nya,dan mengambil selembar tisu basah,lalu menempel di sisi meja,untuk mengecek itu sudah benar-benar bersih atau belum.

Jihan yang melihat nya semakin kesal.

'Dasar bren gsek,sialan !'Umpat Jihan dalam hati.

"Apa Kamu memaki Saya dalam hati mu?tinggalkan ruangan ini !"Titah Arnav yang duduk di kursi nya.

"Baik Pak!"Jawab Jihan malas,dengan wajah lesu nya.

Blam !

Jihan menutup pintu ruangan itu dengan kasar.Di depan ruangan itu,Jihan melihat Agnes yang menunggu nya.

"Ada apa?kenapa wajah mu kusut?"Jihan memegang wajah teman nya itu.

"Noh,liat aja Mading kantor,bikin Gue kesal!"Agnes memalingkan wajahnya.

"Ada apa?"

"Lo liat sendiri aja!"

Karena penasaran,akhirnya,Jihan memilih untuk melihat nya sendiri.

"Sial!"

Brak !

Jihan menggebrak dinding mading,semua karyawan melihat ke arah mereka.

"Peraturan apa ini?"

"Kalian bisa membaca nya!"Sambung Kevin yang baru saja datang menyela ucapan Jihan.

Peraturan Kantor !

1.Tidak boleh terlambat,karyawan harus datang tepat jam 08:00 pagi.

2.Karyawan yang terikat kontrak kerja dengan Royal,tidak boleh menjalin hubungan dengan sesama karyawan,tidak boleh menikah selama masih kerja di Royal.

3.Kantor harus selalu dalam keadaan bersih.

4.Tidak ada yang membawa makanan di dalam kantor.

5.Ke kantor wajib menggunakan pakaian formal.

6.Jika ada yang melanggar peraturan di atas,kalian boleh memilih untuk mengundurkan diri atau di pecat!

"Kevin,katakan padaku,apa Kalian enggak keberatan dengan isi peraturan itu!"Jihan menunjuk ke arah Mading.Namun,Kevin terlihat tidak bersemangat.

"Hei!"Panggil Jihan lagi,saat melihat Kevin yang pergi begitu saja,dengan wajah murung nya.

"Ada apa?"Kini pertanyaan itu di alihkan kepada Agnes yang berdiri di samping nya.

"Seperti yang Kamu liat,peraturan itu menentang hubungan Kami!"Ujar Agnes yang tidak bersemangat.

Jihan semakin di buat kesal dengan peraturan baru yang di buat oleh Bos mereka.

"Stupid!"Umpat Jihan.

"Siapa yang stupid?"

Jihan menoleh,Danil berjalan ke arah mereka.

"Pak Danil!"Agnes menyenggol siku Jihan.

"Kalian disini?Bos mengumpulkan semua karyawan di ruangan meeting,dia mengadakan rapat dadakan !"Pungkas Danil.

"Menyebalkan sekali!"Ketus Jihan,

"Ada apa?pagi ini Kamu terlihat begitu kesal?"Danil menyelidiki penyebab yang membuat Jihan begitu kesal.

"Tentu saja,udahlah,Pak lupakan saja,Kita harus segera ke ruangan meeting,kalau tidak Bos akan marah !"

Jihan segera menarik Agnes bersama dengan nya.Danil yang melihat raut wajah Jihan yang kesal membuat nya tersenyum.

Ceklek !

Agnes dan Jihan berdiri di ambang pintu.Sementara,Arnav sudah duduk di kursi nya selama lima menit berlalu.

"Jangan ada yang seperti mereka,tidak menghargai waktu,datang terlambat saat ada rapat!"Cibir Arnav.Jihan mengepalkan tangan nya,ia sudah berusaha menahan marah.

"Ayo,duduk!"Bisik Agnes menarik tangan Jihan.

Kevin,masih begitu lesu,bahkan ia tidak bersemangat untuk berbicara dengan Agnes.

Arnav segera memimpin rapat nya,begitu selesai membahas pekerjaan nya,lalu Arnav segera membahas peraturan baru yang ia buat.

"Apa ada yang keberatan dengan peraturan baru ?"Arnav melihat ke arah laptop nya.

Jihan segera berdiri,semua orang melihat nya termasuk Agnes,ia berusaha menghentikan Jihan.

"Jihan,apa yang Kau lakukan!"Bisik Agnes,

"Pak,Saya keberatan!"Ungkap Jihan.Semua orang terkejut,apalagi Danil.

"Eeem,kenapa keberatan,ini kantor punya Saya,dan saya yang berhak menentukan peraturan nya!"Arnav segera berdiri dari tempat duduk nya.

"Keberatan Kamu di tolak!"Imbuh Arnav,lalu pergi meninggalkan ruangan meeting.

Semua karyawan juga bergegas pergi meninggalkan ruangan tersebut.Kini hanya ada Jihan,Agnes,Kevin,dan juga Danil,serta beberapa staf lain nya.

"Ji,kenapa Kamu keberatan ?"Tanya Danil.

"Memang nya Bapak tidak keberatan?nomer satu sampai lima Tidak ada yang benar peraturan nya!"Jihan malah berbalik bertanya kepada Danil.

Danil tersenyum,lalu ia berpamit kepada mereka,karena Danil harus mempersiapkan proposal untuk Arnav.

"Jadi apa rencana Kamu Jihan?"Agnes menepuk bahu Jihan.

"Aku akan membuat Bos kita menghapus peraturan nya itu!"Tegas Jihan,dengan netra yang memerah,dan tatapan nya yang bringas.

"Aku percaya pada mu,Kamu pasti bisa!"Sahut Kevin,lalu pergi meninggalkan Jihan dan Agnes.

Agnes dan Jihan terlihat begitu gusar,memikirkan Bos baru mereka yang super ketat.Apalagi,mulai ikut campur masalah pribadi mereka,membuat Jihan kesal .

"Sungguh hari yang begitu sial!"

"Ayo,Kita ke kantin,Kita perlu mencari sesuatu untuk mengganjal isi perut Kita!"

Jihan mengangguk nya lalu bergegas pergi meninggalkan ruangan itu.

MBM-Kantin

Sampai di sebuah kantin,melihat kantin yang begitu ramai,Jihan mengajak Agnes untuk pergi ke sebuah kafe yang ada di sebelah kantor.

"Ji,kalau Kita ke kafe,dan Bos itu mengetahui nya bagaimana ?"Agnes sedikit ragu.

"Agnes,Kita butuh asupan,Aku lapar,Kamu enggak liat,disini enggak ada tempat lagi!"Ujar Jihan dengan kesal.

"Oke-oke,kita kesana!"

Jihan tersenyum,lalu bergegas pergi meninggalkan kantin.Dari jauh Arnav melihat ke dua perempuan itu yang meninggalkan kantin.

Kafe. . .

"Ini tempat yang Aku ingin datangi!"Pungkas Jihan dengan bahagia.

"Hallo,gadis-gadis cantik !"Sapa pemilik kafe,

"Kak,Kamu terlihat sendiri,apa pelayan Kakak tidak datang?"Jihan melihat di sekeliling kafe,yang cukup ramai dengan pengunjung nya rata-rata anak remaja.Karena pemilik kafe itu sudah menjadi idola sejak Jihan bekerja di Royal.Pemilik kafe lumanyan terkenal.

"Dia berhenti!"

"Alasan?"Jihan masih ingin tau.Tapi,Agnes memaksa nya untuk segera pergi memesan makanan.

"Ji,Kita akan ketahuan jika berlama-lama disini,Ayo pergi!"

"Eeem.Kak Kami pesan dua nasi goreng dan dua gelas minuman lemon !"

"Oke siap,Kalian tunggu sebentar !"

Jihan mengangguk nya,Pemilik kafe itu segera pergi ke arah dapur.

"Ji,Lo perhatiin enggak,Kak Al terus saja mandang kamu!"Bisik Agnes.

"Perasaan Kamu saja,Aku tidak memperdulikan itu.Tapi,hari ini Pak Danil cukup tampan!"Ujar Jihan yang tersenyum bodoh.Agnes menggelengkan kepala saat melihat temannya yang sedang di mabuk cinta.

"Ini pesanan Kalian,silahkan di nikmati!"

"Terimakasih kak!"

Al tersenyum melihat kearah ke dua wanita yang duduk di meja kafe nya.

Kriing...

Kriing....

kriing...

Jihan melihat ponsel nya yang berdering.

"Siapa ?"Agnes ingin tahu,siapa yang menganggu makan siang mereka.

"Pak Danil,bentar Gue angkat dulu!"

Agnes mengangguk nya.

"Iya Pak!"

"Jihan,Kamu dimana,Pak Arnav memanggil Kamu ke ruangan nya,sekarang juga!"

"Haah!iya Aku segera kesana !"

Dengan perasaan yang kesal,Jihan memutuskan panggilan tersebut.

"Ada apa?"

"Aku harus kembali,Pak Arnav menyuruh aku ke kantor nya.Benar-benar menyebalkan!"Ucap Jihan,yang hanya meneguk minuman nya satu teguk,tanpa menyentuh nasi goreng yang masih hangat.

"Gue pergi dulu!"

Agnes mengangguk nya,Jihan segera berlari kearah pintu kafe.

"Apa yang terjadi?dia terlihat terburu-buru!"Tanya Al,menghampiri meja Agnes.

"Entah,kata nya bos memanggil dia untuk kembali,Bos baru sungguh sulit di atasi!"Gumam Agnes.

"Eeem,bersabar lah kalian!"

"Eeem"Angguk Agnes,melanjut makan siang nya.

Sampai di Royal.Jihan bergegas pergi menuju ruangan CEO.

Ceklek !

"Pak,Anda manggil Saya?"Tanya Jihan,yang berusaha untuk sopan.

"Eeem"

Pak!

Arnav melempar berkas ke atas meja nya,

"Kamu periksa berkas itu!"Titah Arnav,Jihan segera mengambil nya,dan melihat.

"Itu berkas bulan lalu,sudah ti-ga bulan,tidak ada orang yang mau bekerjasama dengan kita,dan juga pendapatan semakin menurun,dan bahkan tidak ada orang yang berniat memesan barang di Kita!"Pungkas Arnav.

"Pak,ini bukan kesalahan Kami,memang beberapa bulan yang lalu,Royal merosot dengan cepat,karena Bos lama mengalami depresi !"Ujar Jihan.

"Bagaimana cara nya agar pendapatan Royal merosot ke atas lagi!"Arnav menaikan alis nya.Namun,sebalik nya Jihan malah mengerutkan dahi nya.

"Perkejaan ini Aku serahkan padamu,Aku melihat Kamu adalah penanggung jawab setiap proyek!"

Melihat sikap Arnav yang begitu dingin,dan menyebalkan,membuat Jihan semakin tertantang untuk melawan Pria itu.

"Aku setuju,tapi Aku memiliki satu syarat!"Tegas Jihan.

"Eeem"Arnav menumpang ke dua tangan nya di atas meja,menatap dingin ke arah Jihan.

"Jika Aku berhasil membuat pendapatan Royal naik,maka Bapak harus bisa menghapus peraturan kantor yang menyebalkan itu!"

Brak !

Jihan mengebrak meja Arnav dengan ke dua tangan nya.Kini pandangan mereka begitu dekat.Arnav menaikan satu alisnya.

"Bagaimana pak?"Jihan tersenyum smirk.

"Oke,Aku setuju,dengan satu syarat!"

"Pak,Aku akan membuat pendapatan Royal naik,tapi kenapa masih ada syarat,ini tidak adil!"Bantah Jihan dengan kesal.

"Tidak setuju,maka Kamu bisa segera keluar!anggap saja Kamu gagap!"

"Ck!"

Jihan semakin kesal di buat oleh Bos nya,dengan sikap Arnav yang dingin membuat Jihan semakin dendam kepada nya.

"Oke,katakan,apa syarat nya!"

"Jika Kamu gagal,Kamu harus siap menerima segala peraturan kantor,dan Kamu tidak boleh bersikap menyebalkan lagi!"Tegas Arnav,

'Menyebalkan?bukankah dia yang menyebalkan!'Jihan mengerucutkan bi birnya.

"Oke,Saya setuju !"

Ke dua nya saling pandang satu sama lain,tentu dengan pandangan yang tidak biasa,ke dua nya sama - sama memiliki misi.

Blam!

Sekali lagi,Jihan membanting pintu ruangan Arnav dengan kesal.

Ting !

Sebuah pesan WhatsApp yang baru saja masuk ke ponsel Jihan.

Rendi[Semua nya maaf 'kan atas segala kesalahan saya selama ini,Saya pamit kembali ke Paris,semoga kalian semua baik-baik saja dengan Bos baru kalian.Dan Saya berharap Royal semakin berjaya!]🙏🙏😇

Pesan singkat itu di kirim oleh Bos lama Jihan,ke grup WhatsApp mereka.

Grup itu terdiri dari beberapa orang di dalam nya,itu adalah karyawan pilihan dari Pak Rendi,yang selalu bisa di andalkan untuk menyelesaikan berbagai macam proyek.

Danil[Selamat jalan pak,semoga Bapak mendapatkan kehidupan yang baru di Paris!]🙏

Agnes[Selamat jalan Bos,Kami pasti merindukan mu]😇

Jihan[Pak,tidak ada yang seperti Kamu disini,Kamu adalah bos terbaik Kami,Kami pasti merindukan Kamu]🤗

Kevin[Pak Aku membutuhkan Anda di segala aspek !]☹️

Terlihat dari E-motion yang di kirim para karyawan kesayangan Pak Rendi,semua nya mengekspresikan perasaan mereka saat ini.

Yang paling terluka adalah Kevin,ia tidak dapat melanjutkan hubungan nya dengan Agnes kalau peraturan kantor masih berlanjut.

Ting !

Rendi,mengundang teman baru ke dalam grup,setelah itu dia keluar dari dalam grup itu.

Arnav Shakeel Khalik

Arnav[Selamat siang semua nya,ijinkan saya bergabung dengan kalian semua,semoga kita dapat melakukan yang terbaik kepada Royal ke depan nya,semangat] 💪

"......."

Grup kembali sepi,tidak ada yang menanggapi ucapan Arnav,apalagi Jihan,ia masih kesal dengan Bos nya itu.

Danil[Selamat bergabung pak!]😇

Agnes,Jihan,dan Kevin,membaca isi pesan yang di kirim Danil.Mereka bertiga terdiam.

Arnav[Hanya ada Danil,apakah disini kuburan,kenapa begitu sepi,padahal satu menit yang lalu terlihat ramai!]

Agnes[Selamat bergabung pak!]😇

Kevin[Selamat bergabung pak!]😇

Jihan[👍]

Jihan dengan cuek nya yang hanya mengirim jempol kedalam grup,setelah itu grup wa pun kembali sunyi.

Jangan lupa Fav ya 😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!