...***...
Suatu hari ada perintah dari Menteri Kota Sukuranburu untuk menghancurkan Tugu Naga Api. Karena sudah sangat tua dan sering retak, selain itu tidak dapat lagi diperbaiki. Pada saat itu laut mengeluarkan ombak yang sangat besar, dan kejadian tidak terduga adalah, banyak siluman naga yang datang dari laut menuju daratan. Di saat yang bersamaan, Sukma Ratu Naga Api juga keluar dari tugu Naga Api. Akan tetapi tubuhnya sama sekali tidak bisa digerakkan, sehingga sang Ratu hanya pasrah saja ketika Sukma Naga Air menyerangnya.
Mereka yang berada di sana sangat ketakutan dengan binatang gaib itu. Namun dalam kekacauan itu, Tatsu datang membantu Sukma Naga Api yang belum memiliki kekuatan. Tatsu membawa Sukma Ratu Naga Api ke tempat yang aman, tentunya Tatsu tidak ingin Sukma Naga Api terbunuh dalam keberutalan dari Sukma Naga Air.
"Tenanglah gusti ratu. Untuk sementara waktu gusti ratu akan aman berada di sini." Ia membaringkan tubuh Sukma Ratu Naga Api yang terlihat sangat melemah. "Apakah gusti ratu merasakan sakit?. Apakah yang bisa hamba lakukan untuk gusti ratu?. Katakan pada hamba." Tatsu sangat mengkhawatirkan keadaan Ratu Naga Api. Sukmanya benar-benar dalam keadaan lemah.
"Kau terdengar masih cerewet saja tatsu. Telingaku sangat sakit mendengarkan semua ocehan yang keluar dari mulutmu itu." Keluh Ratu Naga Api tidak menyangka jika bawahannya itu masih saja mengkhawatirkan dirinya.
"Tentu saja hamba masih seperti yang dulu. Hamba sangat khawatir akan keselamatan gusti ratu. Gusti ratu harus tetap hidup, karena hamba masih ingin mengabdi pada gusti ratu." Tatsu hampir saja menangis karena tidak kuasa menahan gejolak yang ada di dalam dirinya.
"Tatsu ternyata kau masih hidup?. Bagaimana mungkin kau bisa berpenampilan seperti itu?." Sukma Ratu Naga Api sangat heran. Bagaimana mungkin bawahannya itu masih hidup?.
"Ketika hamba terpisah dari gusti ratu, hamba bisa kembali hidup dengan reinkarnasi di tubuh orang ini. Dia bernama akihara masamune." Tatsu sedikit menjelaskan pada Sukma Ratu Naga Api.
"Beruntung sekali kau bisa berbaur dengan cepat di negeri asing ini." Sukma Ratu Naga Api tersenyum kecil.
"Gusti ratu juga bisa melakukannya. Hamba akan membantu gusti ratu untuk reinkarnasi. Tenang saja, hamba akan melakukannya dengan baik." Tatsu masih setia pada Ratu Naga Api.
Dan saat itu Ratu Naga Api memasuki tubuh siswa SMA yang bernama Ryuu Amane. Kehidupannya sedikit berbeda, karena fisik serta mental dari Ryuu Amane ini terkadang Ratu Naga Api harus waspada. Apalagi begitu banyak roh naga Air jahat yang memangsa sekitarnya.
Kota Sukuranburu benar-benar berada dalam ketakutan yang luar biasa. Ketika roh Naga Air memasuki seseorang yang telah menjadi calon tumbal, mereka akan menuju laut dalam keadaan mengenaskan. Hal itulah yang harus dicegah oleh Ratu Naga Api. Di masa lalu pun Ratu Naga Api telah berusaha untuk mencegah terjadinya pembangkitan Naga Air yang sangat menyeramkan.
Lama-lama Ryuu Amane merasa ada yang aneh dengan dirinya. Apalagi ketika ia melihat sosok asli dari Ratu Naga Api yang merupakan naga Api merah menyala.
"Kau tenang saja. Aku hanya akan menggunakan mu ketika aku melihat roh naga air yang menyeramkan. Selebihnya kau bisa menggunakan tubuhmu sendiri. Aku tidak akan mengendalikan dirimu." Sukma Ratu Naga Api berkata seperti itu untuk menenangkan Ryuu Amane.
"Jadi begitu ya?. Tidak apa-apa, lagi pula siapa yang peduli dengan apa yang aku lakukan." Begitu sedih yang ia rasakan, selalu kesepian. Ratu Naga Api sangat simpati padanya.
Sejak saat itu Ratu Naga Api berjanji akan melindungi Ryuu Amane dari apapun, sembari mencari Sukma Raja Naga Api yang ternyata juga tidak bisa reinkarnasi.
Puncaknya, terjadi pertarungan besar-besaran antara Ratu Naga Api dengan Raja Naga Air. Kondisi Kota Sukuranburu semakin menyeramkan untuk di tinggali. Mereka semua mencari cara untuk menyegel kembali Raja Naga Air. Satu-satunya cara adalah dengan menyatukan kekuatan Ratu Naga Api dengan Raja Naga Api. Namun Raja Naga Api belum juga bisa reinkarnasi. Apa yang akan mereka lakukan dalam ketakutan yang telah menghantui Kota Sukuranburu?.
"Raja naga api belum juga reinkarnasi?. Bagaimana caranya kita bisa mengalahkan raja naga air?. Sedangkan korban banyak yang berjatuhan. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja." Ratu Naga Api sangat marah, ia sedih melihat korban berjatuhan hanya untuk menjadi tumbal Raja Naga Air.
"Lalu apa yang akan kita lakukan gusti ratu?." Tatsu pengawal pribadi Ratu Naga Api juga terlihat sangat cemas.
"Kita harus mencari pasukan yang lainnya. Kita akan menghentikan mereka bersama-sama. Cegah sukma-sukma naga air yang berubah untuk merasuki tubuh manusia. Bunuh mereka semua, dan jika perlu cari penangkal yang dapat menghentikan mereka untuk masuk ke dalam tubuh seseorang." Apinya telah berkobar penuh kemarahan. Rasanya ia tidak sanggup lagi melihat keadaan parah seperti itu. Kondisi Kota Sukuranburu dipenuhi ketakutan yang sangat luar biasa. Ia harus mencari cara untuk membinasakan mereka semua yang telah membuat umat manusia ketakutan.
Namun ada kisah cinta yang terjadi antara Ryuu Amane dan Atsui Akamaru yang membumbui perjalanan Ratu Naga Api dalam menemukan Sukma Raja Naga Api. Kisah cinta yang tidak bisa dihindari.
"Maafkan saya. Gusti ratu pasti akan mengalami kesulitan saat menemukan sukma raja naga api." Ryuu Amane merasa bersalah, tapi ia juga ingin merasakan perasaan cinta dari orang yang ia cintai.
"Terserah kau saja. Itu adalah hak mu. Tapi aku minta padamu untuk tetap membantuku untuk menemukan Sukma raja naga api saat ini berasa di mana." Ratu Naga Api tentunya dapat merasakan perasaan cinta yang tumbu dari dua insan yang saling membenci.
"Terima kasih gusti ratu naga api. Ratu naga api sangat baik sekali." Ryuu Amane sangat senang dengan itu. Selama ada Sukma Ratu Naga Api di dalam dirinya ia akan aman. Tidak akan ada yang mau menggangunya lagi. Apakah hidupnya akan aman setelah itu?. Hanya waktu yang akan menjawab semuanya.
Dalam pencarian itu, akhirnya mereka menemukan cara terbaik untuk membuat raja naga api dapat reinkarnasi. Tentunya dengan reinkarnasinya Raja Naga Api, itu dapat mengalahkan Raja Naga Air.
"Hanya ada satu cara untuk membuat raja agung bisa reinkarnasi dengan cepat. Yaitunya mencari seorang pemuda yang dapat menerima sukma raja agung dengan suka rela tanpa memohon padanya." Ryuu Amane atau Ratu Naga Api memikirkan sebuah cara agar suaminya bisa reinkarnasi dengan cepat. Apalagi saat itu Sukma Raja Naga Api terkurung di dalam sebuah penjara kota aneh.
"Apa?. Jadi raja naga api berada di dalam tubuh atsui akamaru?." Ratu Naga Api tidak percaya dengan kenyataan itu. "Apakah itu akan baik-baik saja?. Aku diam mau membahayakan suami yang aku cintai!. Akan aku bunuh siapa saja yang telah berani menyinggungnya." Ratu Naga Api pada saat itu sedang dipenuhi oleh perasaan yang tidak baik.
"Itu sangat benar sekali gusti ratu." Akihara Masamune memberikan kabar yang baik. "Hamba yakin semuanya akan baik-baik saja. Percayalah, semuanya akan baik-baik saja." Kembali Akihara Masamune berusaha untuk meyakinkan Ratu Naga Api, semua yang mereka lakukan tidak akan sia-sia.
"Syukurlah kalau begitu." Ratu Naga Api sangat senang mendengarnya. "Aku hanya tidak ingin suamiku nantinya mengalami kesulitan saat semuanya telah berlalu." Ratu Naga Api hanya tidak ingin kecewa dengan apa yang telah ia lakukan selama ini.
Akan tetapi Perang besar-besaran kembali terjadi, namun sayangnya menyegel Raja Naga Air tidak lah sama ketika masa lalu. Raja Naga Air sangat kuat, sehingga Ratu Naga Api dan Raja Naga Api kehilangan setengah dari kekuatan mereka. Keadaan semakin kacau karena Raja Naga Air menguasai Kota Sukuranburu. Ia juga dapat bereinkarnasi dengan baik, sehingga tidak ada yang dapat mengalahkannya. Sungguh sangat menakutkan, bahkan hewan gaib lainnya saja tidak mau tinggal di sana.
"Selamat datang kembali gusti raja naga air. Ini adalah puncak kejayaan bagi kita." Anak buah kepercayaannya masih setia padanya.
"Kita harus segera membunuh kedua naga api bodoh itu. Supaya aku bisa menguasai kota ini, sama ketika masa lalu." Raja Naga Air menang setelah sekian ribuan tahun bersabar menunggu itu semua.
"Kita harus memperluas kekuasaan negeri ini. Berani sekali mereka memerintahkan kota ini dengan bangunan yang aneh-aneh." Gerutu Raja Naga Air dengan penuh kemarahan yang tidak biasa. Sepertinya ia membutuhkan beberapa pembauran dengan yang lainnya.
Puncak pertarungan ketika Ratu Naga Api dan Raja Naga Api telah mendapatkan kekuatan mereka. Pertarungan itu seperti kiamat. Kota Sukuranburu hampir hancur karena pertarungan tiga naga raksasa. Cukup lama bagi mereka untuk menyegel kembali Naga Air.
"Kegh!. Tubuhku sangatlah panas sekali gusti raja naga api." Ratu Naga Api sedikit mengeluh setelah pertarungan besar itu.
"Apakah kau baik-baik saja?. Apakah terjadi sesuatu padamu?." Dengan cemasnya ia bertanya pada mereka semua. Perasaan cemas yang sangat dan sedih. "Katakan padaku apa yang bisa aku bantu." Raja Naga Api sangat mencintai istrinya. Tidak peduli berapa lama waktu yang telah memisahkan mereka semua. Cintanya milik istinya untuk selamanya.
"Tapi setidaknya kita bisa kembali dengan tenang. Biarkan mereka yang masa ini menjaga dengan baik tempat ini." Dengan pasrah Raja Naga Api membiarkan tubuhnya lenyap bersama cahaya, dan meninggalkan tubuh Atsui Akamaru.
"Ya, gusti raja naga api benar. Kita tidak seharusnya berada di negeri ini. Karena kita hanyalah hewan mitos saja." Begitu juga dengan Ratu Naga Api yang telah pergi bersama dengan cahaya dan meninggalkan tubuh Ryuu Amane. Kisah yang cukup panjang untuk dijadikan sejarah besar. Sungguh kisah yang sangat luar biasa bagi kedua insan dalam masalah cinta yang datang pada keduanya. Kisah yang tidak akan mudah mereka lupakan selama mereka masih hidup.
Next
...***...
...***...
Kota Sukuranburu, kota yang baru saja maju. Kota tua yang memiliki beberapa patung monumen. Salah satunya monumen tugu yang terlihat sangat tua adalah patung Ratu Naga Api. Patung seorang wanita cantik yang menghadap ke arah laut sambil menghunuskan pedang Naga Api. Akan tetapi patung naga itu sudah banyak retak-retaknya, sehingga mereka berencana ingin menghancurkan Tugu Naga Api.
Saat ini di kantor pemerintahan.
Murasaki Abeno sebagai pemimpin tertinggi di wilayah Kota Sukuranburu sedang rapat dengan beberapa bawahannya. Sebagai seseorang yang miliki pangkat tertinggi, ia ingin mengetahui bagaimana perkembangan yang telah mereka lakukan terhadap daerah masing-masing. Saat ini ia ingin mendengarkan laporan dari mereka semua mengenai laporan itu.
"Terima kasih saya ucapkan pada rekan-rekan kerja yang telah bersedia meluangkan waktu untuk melakukan hal yang sangat luar biasa." Sekedar basa-basi ia memulai rapat itu. Mereka yang hadir juga terlihat sangat sumringah senyumannya. "Sepertinya rekan-rekan kerja telah bekerja dengan sangat baik." Pujinya dengan senyuman ramah. "Saya sangat senang, kita bisa membangun kota sukuranburu dengan penuh semangat, semoga dengan begitu kota yang sama-sama kita diami ini akan lebih maju lagi dari kota besar yang lainnya." Lanjutnya.
Sedangkan mereka semua menyimak apa yang telah dikatakan atasan, dalam rapat penting itu tentunya banyak hal yang harus mereka kerjakan.
"Hari ini kita akan membahas kembali mengenai tempat yang telah berhasil saudara-saudara perbaiki." Disela-sela penjelasan itu, ia menatap beberapa laporan yang masuk. "Perlahan-lahan kota tercinta kita ini bisa diatasi dengan baik, karena itulah kita harus bekerjasama dengan baik supaya menghasilkan hal yang baik pula." Dengan senyuman yang ramah ia menjelaskan pada mereka semua.
"Sampai saat ini aku telah menerima beberapa laporan di tiap kawasan kecil, lalu bagaimana dengan yang lainnya?." Ia bertanya pada mereka yang hadir. "Saya harap ada laporan yang baik mengenai apa yang telah kita lakukan selama ini, saya ingin meminta laporan yang telah kalian lakukan selama hampir satu tahun belakangan ini demi membangun kota yang sama-sama kita cintai ini." Murasaki Abeno tentunya ingin mendengarkan semua laporan dari mereka. "Untuk Laporan pertama, silahkan pada tuan gidou daisuke, waktu dan tempat dipersilahkan." Ia mempersilahkan Gidou Daisuke untuk melaporkan rancangan yang telah ia lakukan.
"Terima kasih saya ucapkan pada bapak gubernur yang telah memberikan saya kesempatan, serta memimpin langsung rapat ini." Gidou Daisuke memberi hormat. "Saya gidou daisuke, perwakilan daerah kota sukuranburu bagian timur." Ia memperkenalkan namanya. "Wilayah kota bagian timur hampir merenovasi beberapa tempat, tinggal menunggu renovasi beberapa tempat les sekolah saja." Gidou Daisuke mengeluarkan gambaran yang telah ia buat. "Untuk saat ini semuanya masih aman." Dengan penuh percaya diri ia berkata seperti itu.
Dan tentu saja mereka yang menyimak juga melihat laporan itu.
"Mulai dari pendidikan, pelayanan kesehatan, kendaraan umum, tertib lalu lintas, serta penerimaan bantuan telah ditata dengan sangat rapi." Ada beberapa tampilan layar diperlihatkan kepada mereka bagaimana situasi saat itu. "Mungkin hanya itu saja yang dapat saya sampaikan dalam laporan ini, saya ucapkan terima kasih atas kesempatan untuk melaporkan rancangan kota perwakilan daerah." Setelah itu ia kembali duduk dengan santai di kursinya.
"Saya ucapkan terima kasih pada rekan gidou daisuke yang telah bekerja keras untuk membangun wilayah timur dengan baik." Murasaki Abeno sangat senang mendengarnya. "Saya sangat senang mempercayakan wilayah timur pada tuan gidou daisuke, mari kita berikan apresiasi yang sangat luar biasa padanya." Murasaki Abeno tepuk tangan yang sangat luar biasa. Begitu juga dengan mereka yang hadir.
"Terima kasih banyak." Gidou Daisuke merasa terhormat. Rasanya ia sangat bangga dengan apa yang telah ia lakukan.
"Baiklah, untuk selanjutnya kita dengarkan laporan dari tuan chizuru ayato perwakilan dari wilayah barat untuk menyampaikan laporannya, waktu dan tempat dipersilahkan." Murasaki Abeno kali ini mempersilahkan Chizuru Ayato untuk berbicara.
"Terima kasih atas kesempatan yang bapak berikan pada saya." Dengan senyuman yang sumringah ia berkata seperti itu. "Wilayah barat telah selesai masa pelbangunan. Penduduknya telah menempati rumahnya. Dan selama satu tahun ini tidak ada kendala, semuanya berjalan dengan baik dan lancar." Ini Chizuru Ayato juga mengeluarkan rancangan yang telah ia buat. "Keamanan semuanya telah terjamin dengan baik, serta ramah lingkungan. Mungkin hanya itu yang dapat saya laporkan dalam pertemuan ini." Hanya itu saja yang ia laporkan. Sungguh laporan yang sangat luar biasa.
"Laporan yang sangat memuaskan sekali." Murasaki Abeno sangat terkesan. "Kalau begitu kapan-kapan saya akan berkunjung ke sana untuk melihatnya." Murasaki Abeno ingin merasakan sendiri sensasi tinggal di sana.
"Tentunya suatu kehormatan bagi saya." Chizuru Ayato bangga dengan keberhasilan yang telah ia lakukan.
***
Sementara itu di Kawasan Wilayah Selatan.
Di sekalian SMA selatan. Ryuu Amane, gadis remaja SMA yang suka menyendiri. Hari ini ia sedang melewati laut selatan. Entah kenapa rasanya ada yang memanggil-manggil dirinya untuk ke sana.
"Sebenarnya apa yang terjadi?. Kenapa aku merasakannya?." Dalam hatinya mendekati tugu Naga Api. "Kenapa aku merasakan perasaan yang sangat tidak enak?. Apa yang akan terjadi sebenarnya?." Perasaanya sangat gelisah, ia tidak bisa mengendalikan perasaannya sendiri.
"Jangan hancurkan!."
Deg!!!.
Entah kenapa ia melihat ada sosok wanita berbaju serba merah yang sangat cantik saat ini menghadap ke arahnya dengan tatapan penuh ketakutan.
"Jangan hancurkan!."
Kalimat itu kembali ia denger, dan seakan-akan itu adalah pesan tanda bahaya dari tugu itu padanya?.
"Siapa?. Siapa yang berkata seperti itu?." Matanya melirik ke sekitar, namun tidak ada yang aneh. Orang-orang yang berada di sekitar laut selatan terlihat biasa-biasa saja. "Apakah aku sedang mengigau?. Sehingga aku mendengarkan suara yang sangat aneh." Ia menepuk pipinya agak kuat. Hanya ingin memastikan dirinya semuanya baik-baik saja.
Namun setelah itu kondisi kembali normal, ia sangat terkejut dengan apa yang ia lihat tadi?. "Eh?. Sebenarnya apa yang terjadi?." Dalam hatinya bingung. Apalagi orang-orang sekitarnya sama sekali tidak melihatnya?. "Mungkin karena terlalu sedih, aku merasakan hal yang aneh." Gadis SMA itu menghela nafasnya dengan berat. Ia merasa heran dengan dirinya yang aneh, namun setelah itu ia pergi meninggalkan tempat itu. Tentunya ia menuju SMA Selatan, akan berbahaya jika ia sampai terlambat masuk sekolah.
...***...
Seorang remaja sedang merasakan ada getaran aneh yang masuk ke dalam tubuhnya.
Deg!.
Tubuhnya seperti sedang ditabrak sesuatu, namun ia tidak mengetahui apa yang terjadi padanya.
"Kenapa aku merasakan sesuatu yang aneh? Ada apa ini?." Ia melihat ke segala arah, namun tetap saja tidak bisa ia lihat apa itu?.
"Rasanya sangat aneh, apakah karena aku masih belum terbiasa dengan tubuh ini?." Dalam hatinya masih bertanya-tanya apa yang menyebabkan perasaan itu melanda dirinya.
Kembali ingatannya pada saat itu.
Seorang remaja sedang terpojok karena dikejar oleh beberapa orang preman, ia sangat ketakutan.
Ia berlari dalam keadaan terengah-engah, nafasnya memburu, jantungnya berdebar sangat kencang.
"Hei! Anak lemah! Sebaiknya kau tidak usah lari! Percuma saja kau kabur dari kami!."
"Tidak! Jangan kejar aku! Aku tidak memiliki urusan apapun dengan kalian!."
"Hahaha! Kau memang tidak memiliki urusan apapun dengan kami, tapi kami ingin berurusan dengan orang lemah seperti kau!."
"Kau memang pantas kami sakiti!."
"Tidak! Jangan kejar aku!." Ia semakin ketakutan dengan ucapan mereka.
Di saat yang bersamaan, ada sosok melayang di atas sambil memperhatikan itu.
"Kasihan sekali anak itu, tapi bagaimana caranya aku menolongnya?."
Deg!.
Matanya terbelalak terkejut ketika melihat ada beberapa orang yang telah menunggu anak remaja malang itu dengan senjata tajam.
"Tidak! Kau akan celaka!." Teriaknya dengan penuh ketakutan.
Deg!.
Remaja malang itu sangat terkejut ketika melihat ada beberapa orang yang menghadangnya, dan ia semakin ketakutan melihat pisau tajam digenggaman salah satu dari mereka.
Cekh!.
"Eagkh!."
Remaja malang itu berteriak kesakitan ketika dada kirinya ditusuk oleh seorang pemuda dengan raut wajah yang menyeramkan.
"Uhukh!."
Ia terbatuk dan memuntahkan darah, ia sedang dilanda ketakutan yang sangat luar biasa.
"Apakah aku akan mati di sini?." Dalam hatinya yang sedang sekarat bertanya?.
Brukh!.
"Hahaha! Kau memang sangat lemah sekali! Hahaha!."
Mereka semua malah tertawa terbahak-bahak melihat keadaan anak remaja itu ambruk, banyak darah yang mengalir dari tusukan itu.
"Lihatlah? Betapa lemahnya dia! Hahaha!."
Tidak ada perasaan belas kasihan sama sekali, mereka malah tertawa melihat remaja itu sekarat hingga pergi begitu saja?.
Namun mereka tidak menyadari jika sosok tak kasat mata telah memperhatikan perbuatan kejam mereka. Sosok tak kasat mata itu memancarkan hawa kemarahan yang sangat luar biasa.
"Lalu apa yang akan kita lakukan?."
"Biarkan saja dia berada di sini, aku sangat yakin dia akan ditemukan oleh warga."
"Baiklah, kita pergi sekarang."
Mereka pergi dari tempat itu, tapi apa yang terjadi?.
Deg!.
Saat itu ada detak jantung yang sangat kuat, masih ada kehidupan di sana?.
"Siapa yang memperbolehkan kalian untuk pergi dari ini?."
Deg!.
Mereka semua sangat terkejut mendengarnya, apalagi ketika membalikkan tubuh?. Mereka semua ketakutan, seakan-akan sedang melihat malaikat maut. Ya?. Setelah itu memang terdengar suara teriakan memilukan di sana.
...***...
Ruangan rapat.
"Baiklah, untuk selanjutnya kita dengan dari tuan furio danto, perwakilan kota tenggara, waktu dan tempat dipersilahkan." Murasaki Abeno tidak mau berlama-lama dalam rapat ini. Ia memang ingin mendengarkan laporan dari mereka semua.
"Terima kasih atas waktu yang bapak berikan pada saya." Ia memberi hormat. "Wilayah tenggara juga telah selesai dibangun." Furio Danto tak kalah saing dengan mereka semua. "Fasilitas-fasilitas umum, serta hak milik pribadi telah diberikan hak yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Sehingga tidak ada hak seseorang untuk meng-klaim itu miliknya atau terjadinya sengketa. Karena semuanya telah diberi sertifikat yang sah untuk pengaturan hak pribadi dan milik umum. Mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan dalam rapat kali ini. Saya ucapkan terima kasih." Furio Danto juga merasa bangga dengan apa yang telah ia kerjakan hingga saat ini.
"Laporan yang sangat luar biasa, saya menantikan itu, supaya tidak terjadinya sengketa perebutan hak milik, saya sangat terkesan sekali." Murasaki Abeno tidak menduga akan terpikirkan sampai ke sana.
"Terima kasih pak." Furio Danto tersenyum lebar mendengarkan pujian itu.
"Baiklah, untuk yang terakhir, kita akan mendengarkan laporan dari tuan masumi kenzo perwakilan kota selatan, waktu dan tempat dipersilahkan." Murasaki Abeno mempersilahkan perwakilan Selatan untuk berbicara.
"Terima kasih saya ucapkan pada bapak yang telah memberikan saya kesempatan untuk menyampaikan laporan pada rapat kali ini." Masumi Kenzo tersenyum ramah pada mereka semua. "Wilayah selatan hampir selesai, akan tetapi saya masih berusaha untuk melakukan yang terbaik." Masumi Kenzo terlihat berbangga hati menyerahkan laporan itu.
"Oh, ini lebih bagus lagi." Murasaki Abeno sangat senang melihat rancangan yang mereka buat hari ini. "Kalian telah menyelesaikan masalah ini dengan baik, rasanya tidak sia-sia mempercayakan ini semua pada kalian." Murasaki Abeno memperhatikan rancangan mereka semua.
"Tapi masalahnya adalah, ada monumen yang hampir saja rubuh, monumen tugu naga api, tugu yang terletak di laut selatan, sehingga di wilayah itu masih belum bisa diperbaiki." Masumi Kenzo terlihat sedikit kecewa. Sedangkan mereka semua saling bertatapan satu sama lain, karena heran dengan apa yang dikatakan oleh Masumi Kenzo.
"Jika tidak diperlukan lagi? Sebaiknya dihancurkan saja, lagipula monumen itu memang sangat tua, jadi tidak akan ada yang meliriknya lagi, kau bisa melakukannya lagi dengan baik." Murasaki Abeno tidak mau anak buahnya itu kecewa. Tentunya ia mengetahui hasil kerja keras dari mereka semua.
"Terima kasih murasaki san, aku akan melakukannya dengan baik." Ia terlihat sangat senang karena ada harapan memperbaiki semua kesalahan yang telah ia lakukan.
"Kalau begitu mari kita lanjutkan dengan pembangunan lainnya." Murasaki Abeno mengajak mereka untuk mengeluarkan ide, serta pikiran yang dapat memajukan kota Sukuranburu. Apa yang akan mereka lakukan setelah ini?. Hanya waktu yang akan menjawabnya.
...***...
Saat di SMA Selatan.
Atsui Akamaru, dia adalah siswa yang paling populer diantara siswa lainnya. Dengan parasnya yang tampan, ia dipuja oleh siswi satu sekolah. Apalagi saat ia baru memasuki halaman sekolah, siswi-siswi lainnya rela berdesakan hanya demi melihat betapa gantengnya pangeran sekolah mereka.
"Atsui sama! Love you!." Itulah yang mereka teriakkan setiap paginya.
"Heh!. Susah juga ya jadi orang terkenal." Kazuki Hideki, salah satu teman laki-laki yang menjadi satpam Atsui itu di sekolah. Ia terkenal dengan sifat galaknya, sehingga mereka tidak terlalu berani untuk mendekati Atsui Akamaru.
"Maklumi saja, itu sudah wajar, jika seorang pangeran tampan menjadi idola di sekolah." Mitsuya Chitose, satu-satunya cewek yang masuk kelompok mereka untuk melindungi Atsui Akamaru dari cengkraman siswi genit.
"Abaikan saja." Atsui Akamaru juga tidak terlalu menanggapi apa yang mereka lakukan.
Mereka bertiga hanya ingin melakukan kegiatan di sekolah dengan damai, tenang tanpa ada gangguan. Namun siapa sangka, dengan ketampanan yang dimiliki oleh Atsui Akamaru, semua itu sia-sia saja.
Tapi mereka tidak mengetahui, jika hanya Ryuu Amane saja yang terlihat tidak terpengaruh akan ketampanannya. Saat itu, Ryuu Amane bahkan melewati mereka semua tanpa adanya perasaan sungkan.
"Ryuu amane?." Dalam hati Mitsuya Chitose melihat ke arah siswi yang tidak tertarik sama sekali dengan Atsui Akamaru?. "Kenapa dia begitu cuek? Beda dengan yang lainnya." Dalam hatinya memperhatikan bagaimana mereka semua terhadap Atsui Akamaru.
Bahkan ia selalu mencari cara agar bisa mengusir mereka semua. "Heh! Siapa peduli? Tidak akan aku biarkan siapapun juga berani mendekati akamaru, akan aku singkirkan dia, tidak peduli siapa dia." Dalam hatinya tidak terima siapa saja yang berusaha untuk mendapatkan cinta Atsui Akamaru.
"Ryuu amane? Bukankah dia teman satu kelas dengan kami?." Dalam hati Atsui Akamaru memperhatikan siswi yang baru saja melewatinya dengan perasaan tanpa takut sedikitpun. "Dia itu sebenarnya bagaimana? Tidak seperti yang lainnya, ini sangat aneh sekali, apakah aku ini tidak cukup menarik di matanya?." Itu sangat aneh menurutnya. "Akan aku buat kau jatuh cinta padaku, akan aku buat kau tidak akan bisa melupakan aku." Dalam hatinya mencoba memikirkan sesuatu yang sangat menarik.
"Hanya dia yang tidak berlebihan jika akamaru datang." Dalam hati Kazuki Hideki melirik ke arah Atsui Akamaru yang saat ini sedang berpura-pura tidak mengetahuinya. "Padahal ryuu amane cukup cantik juga, hanya saja dia sering tertindas di sekolah ini." Ia merasa simpati pada Ryuu Amane, akan tetapi ia tidak memiliki ketertarikan untuk membantu Ryuu Amane.
Namun setelah itu lonceng pertama telah berbunyi. Sehingga mereka semua masuk ke kesal untuk mengikuti jam pertama. Tentunya sekolah SMa Selatan adalah sekolah yang cukup baik untuk mereka yang menginginkan jenjang pendidikan yang lebih baik.
...***...
Di Laut selatan
Masumi Kenzo, sebagai perwakilan yang dipercayai untuk memerintah wilayah selatan saat ini sedang berada di laut selatan. Karena mendapatkan izin untuk menghancurkan Tugu Naga Api, ia segera melakukan tugas itu dengan baik. Saat itu ia menerima telepon dari seseorang, sehingga ia sedikit menjauh dari sana.
"Ha? Aku tidak dengar apa yang kau katakan?." Masumi Kenzo mengeraskan suaranya. "Hei! Kalian! Lanjutkan pekerjaan ini! Aku akan pergi ke sana sebentar!." Ia memerintahkan para pekerja itu agar terus bekerja.
"Baik pak!." Balas mereka dengan semangatnya.
"Sebenarnya ada apa sih? Kenapa tiba-tiba saja suasana malah ribut? Juga orang-orang di sekitar laut selatan malah semakin banyak yang datang? Sehingga aku tidak bisa mendengarkan suara telepon." Gerutunya dengan kesalnya. Ia meninggalkan tempat itu untuk mencari keterangan. Saat itu matanya melirik gerbang tanda masuk laut Selatan.
Sementara itu alat berat telah disiapkan untuk menghancurkan Tugu Naga Api. Mereka bekerja sesuai dengan arahan dari Masumi Kenzo yang memberikan rancangan.
"Jangan hancurkan!." Lagi, suara itu menegaskan pada mereka semua, bahwa apa yang ia lihat adalah sebuah bencana jika mereka masih mau menghancurkan Tugu Naga Api.
"Lakukan dengan cepat! Setalah ini kita akan membuat rancangan yang lebih bagus." Itulah perintah ketua mereka.
Trakh!. Trakh!.
Tugu Naga Api telah dihantam dengan alat berat itu. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Apakah yang akan terjadi jika Tugu Naga Api dihancurkan?. Apakah bencana besar akan terjadi?. Temukan jawabannya, jangan sampai ketinggalan dengan cerita yang seru.
...***...
...***...
Alat berat itu terus melaju ke arah Tugu Naga Api?. Tugu seorang wanita cantik yang menghadap ke laut dengan raut wajah penuh kesedihan. Meskipun berwujud seorang wanita, tapi tetap saja dinamakan Tugu Naga Api. Tapi bukan itu yang di bahas. Masalahnya adalah, alat berat itu telah menghancurkan Tugu Naga Api dengan sangat kuat. Hingga batu itu hancur?.
Deg!!!.
Sosok yang ada di dalam Tugu Naga Air sangat terkejut. Dihantam keras seperti itu hingga hancur berkeping-keping tentunya membuatnya sangat terkejut.
"Kenapa kalian menghancurkan aku!."
Suara itu terdengar sangat marah, ia tidak terima dihancurkan begitu saja. Akan tetapi mereka telah terlanjur menghancurkan Tugu Naga Api. Hingga beberapa menit setelah Tugu Naga Api dihancurkan, terdengar gemuruh yang sangat kuat. Mereka yang berada di sekitar laut selatan sangat terkejut. Mereka semua melihat ke arah laut, karena suara itu berasal dari laut.
"Kalian telah melakukan kesalahan yang sangat fatal dengan menghancurkan aku!." Amarahnya sangat membara. "Kalian benar-benar tidak berguna!. Beraninya kalian menghancurkan aku!. Apakah kalian tidak menyadari jika aku adalah segel untuk para sukma naga yang berada di laut selatan!." Ia tidak dapat menahan amarah yang ada di dalam dirinya.
Suara itu kembali terdengar, akan tetapi tidak ada satupun dari mereka yang menggubriskan suara itu. Bukan hanya sekedar itu saja, saat itu tiba-tiba saja laut membuat ombak yang sangat tinggi. Mereka semua sangat ketakutan melihat itu, karena ombak itu mengarah pada mereka semua.
"Lari!. Selamatkan diri kalian!." Seseorang memberikan arahan pada mereka yang berada di sana untuk menyelamatkan diri.
Tapi yang lebih menakutkan lagi adalah, ombak besar itu berubah menjadi siluman naga air yang sangat menyeramkan. Taring panjang, mata merah melotot lebar mengarah pada mereka semua. Sehingga mereka berteriak ketakutan, berusaha menyelamatkan diri.
"Cepat selamatkan diri kalian!."
Di saat yang bersamaan sosok wanita yang merupakan Tugu Naga Api perlahan-lahan merasakan tubuhnya, namun hanya dalam bentuk sukma saja.
Brukh!!!.
"Kegh!." Ia meringis karena tubuhnya jatuh begitu saja, masih terasa sangat kaku. Ia baru saja menerima kesadarannya setelah sekian ratusan tahun yang lalu bersemayam di dalam tugu naga api. Di dalam kekacauan itu, naga air yang sangat ganas memakan manusia yang berada disekitar sana, hingga teriakan semakin terdengar menyakitkan.
"Kegh!. Tubuhku tidak bisa bergerak." Sukma Ratu Naga Api meringis sakit, apalagi saat tubuhnya ditubruk oleh naga Air yang berusaha untuk menyerangnya. "Akh!." Ia berusaha untuk menggerakkan tubuhnya, akan tetapi ia tidak bisa melakukan itu. Apa yang terjadi sebenarnya?. Kenapa ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya?. Kemana kekuatan yang selama ini ia banggakan?.
Srakh!!.
Kumpulan Naga Air itu semakin menjadi-jadi menyerangnya, tubuhnya tercabik-cabik oleh taring panjang Naga Air. Sementara itu Masumi Kenzo yang melihat itu dari gerbang laut Selatan sangat ketakutan. "Bagaimana mungkin itu bisa terjadi!." Ia melarikan diri dari sana. Apalagi saat seekor naga air yang menyeramkan hendak menerkam dirinya. "Jangan makan aku!." Teriaknya dengan penuh ketakutan. Akan tetapi saat ia melihat ke belakang, Sukma Naga Air itu sepertinya sedang menabrak sesuatu, sehingga Sukma naga air itu tidak bisa mengejarnya.
"Hiii!. Sangat menyeramkan sekali!." Masumi Kenzo segera pergi menjauh dari sana. Ia tidak mau menjadi santapan mereka semua. Ia melihat mereka yang berada di sana dimakan oleh sosok-sosok yang mengerikan.
Kembali ke dalam.
"Apakah aku akan berakhir hanya sampai di sini saja?." Dalam hatinya merasa sangat sedih, ia tidak bisa melakukan apapun karena tubuhnya terasa kaku melayang ke sana kini mengikuti kemana arah tubrukan Naga Air terhadap tubuhnya yang tidak dapat melawan sedikitpun. "Sepertinya aku akan berkahir di sini. Rasanya sangat menyakitkan setelah sekian lama tidak bisa bangkit, malah berakhir seperti ini." Ratu Naga Api telah pasrah akan keadaan. Jika memang akan berkahir dengan cara yang sangat menyakitkan seperti ini.
"Gusti ratu!. Bertahanlah!." Terdengar suara seseorang yang memanggilnya?.
Pada saat itu ada seorang anak muda yang datang menghajar Naga Air. Dengan kekuatan yang ia miliki, ia mengusir Naga Air yang terus menyerang Sukma Ratu Naga Api.
TAP!!!.
Pemuda itu berhasil menangkap tubuh Sukma Naga Api, ia berusaha untuk melindungi junjungannya dari serangan brutal itu.
"Siapa?. Siapa yang telah menolongku?." Dalam hatinya bertanya-tanya, karena ia sama sekali tidak mengenal pemuda itu. Akan tetapi jika ia tidak salah dengar, pemuda itu memanggilnya dengan sebutan gusti Ratu?. Ditambah suaranya belum bisa keluar, tenggorokannya terasa sangat sakit untuk berbicara.
"Hamba akan membawa gusti ratu ke tempat yang aman." Pemuda itu terlihat sangat gelisah, ia berusaha untuk melawan Naga Air dengan kekuatan yang ia miliki. Pada saat itu Sukma Ratu Naga Api menyadari, jika jurus yang digunakan oleh pemuda itu adalah jurus dari naga Api. "Syukurlah gusti ratu bisa hamba selamatkan." Pemuda itu bergegas meninggalkan lokasi, mencari tempat yang sangat aman.
"Apakah dia salah satu dari suku naga api?." Dalam hatinya bertanya-tanya. Namun saat itu ia tidak bisa mengingat apa-apa lagi, karena kesadarannya telah hilang. Ia hanya pasrah akan keadaan. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Simak terus ceritanya.
...***...
Di saat yang bersamaan, di dasar Laut Selatan. Di dalam sebuah peti besi. Ada seseorang di dalamnya yang sudah sangat lama terkubur di dalamnya. Namun saat itu ia tidak bisa bergerak sama sekali. Hanya gerakan kecil saja, dan imajinasinya yang saat itu yang membayangkan sebuah kebebasan. Naga Air yang sangat besar sedang di rantai dengan rantai yang sangat besar. Segel yang sangat kuat mengunci dirinya, sehingga ia tidak bisa bergerak sama sekali.
"Gwhrrrr." Ia hanya bisa meringis sakit ketika rantai itu semakin kuat menahan dirinya agar tidak bisa lepas dari rantai segel api. "Lepaskan aku!. Lepaskan aku!." Itulah yang ia teriakkan selama ini.
Jika kau bisa mendengarkan suara itu, maka kau akan merasa iba. Karena suara itu terdengar sangat pilu. Menahan kesakitan tang ia tanggung selama ini. "Naga api bedebah!. Lepaskan aku!." Ia terus berontak, ingin lepas dari rantai segel api.
Akan tetapi pada saat itu ada seekor naga api yang datang mendekatinya. Tentunya ia sangat terkejut, apakah anak buahnya itu dapat melihatnya?.
"Sembah hormat hamba gusti raja naga air." Ia memberi hormat pada junjungannya?.
"Apakah segel dari naga api telah melemah?. Sehingga kau bisa melihat wujudku saat ini?." Raja Naga Air sangat terkejut.
Karena selama ini anak buahnya tidak bisa melihatnya sama sekali. Apalagi tidak ada yang sampai di dasar laut selama ini. Meskipun mereka semua tersegel di laut selatan, namun tidak bisa bertemu. Entah bagaimana caranya mereka terkurung di laut selatan, sehingga mereka tidak bisa keluar dari sana?.
"Saat ini kekuatan segel yang dibuat ratu naga api sangat melemah. Karena itulah hamba bisa menemui gusti raja naga air saat ini." Jawabnya.
"Jadi begitu?." Raja Naga Air sedikit mengerti. "Kalau begitu carikan aku tumbal yang sangat banyak!." Ia memerintahkan anak buahnya itu.
"Tumbal?. Tumbal apa yang akan hamba cari gusti raja naga air?." Tentunya anak buahnya ingin mengetahuinya.
"Manusia!. Carikan aku manusia yang memiliki sikap tamak untuk reinkanasi!. Juga mereka yang memiliki masalah hidup yang sangat berat!." Raja Naga Air sangat bersemangat?.
"Tapi gusti raja naga air. Meskipun kekuatan dari segel ratu naga api sedang melemah. Tetap saja mamak tidak bisa meninggalkan gerbang pantai laut selatan." Naga air itu terlihat sangat sedih.
"Aku tidak mau tahu!. Apapun alasannya kalian harus mencari tumbal manusia untukku!." Raja naga Api terdengar sedang marah. "Jika aku berhasil bangkit dan reinkanasi!. Maka kita akan menguasai dunia ini!. Apakah kau masih tidak mengerti kita dengan apa yang aku katakan?!." Bentaknya dengan amarah yang meledak-ledak.
"Hiyaaaaah!. Akan hamba kerjakan gusti!." Naga air itu segera meninggalkan tempat. Karena ia tidak mau terjadi sesuatu padanya nantinya, akibat telah membuat Raja Naga Air murka.
Apalah yang akan terjadi selanjutnya?. Apakah Naga Air bisa melakukan reinkanasi?. Apakah ia akan kembali menguasai dunia ini?. Hanya waktu yang akan menjawabnya.
...***...
Bencana yang telah menimpa laut Selatan telah tersebar di penjuru kota Sukuranburu. Mereka sangat takut, karena di lokasi itu terlihat bayangan hitam yang menyerupai Naga Air berkeliaran. Tapi sepertinya mereka tidak bisa melangkah lebih jauh dari seratus meter laut selatan. Seakan-akan ada pelindung gaib yang menahan mereka. Itulah alasan kenapa Naga Air itu tidak bisa menyebar lebih luas lagi. Setidaknya mereka bersyukur akan hal itu, sehingga nyawa mereka masih aman?.
Kabar hari itu meliputi tempat kejadian dari jarak yang sangat jauh. Karena menurut keterangan dari Masumi Kenzo, tempat itu sangat berbahaya untuk didekati. Jangan coba-coba untuk masuk ke sana, atau kau ingin terbunuh.
"Pemirsa dimana pun anda berada. Untuk saat ini laut selatan adalah kawasan yang sangat berbahaya untuk di dekati. Tuan masumi kenzo telah mengatakan agar menjauh, demi keselamatan bersama, untuk sementara waktu jangan mendekati laut selatan." Reporter itu memberikan informasi. "Harap perhatikan larangan tersebut, ini semua demi keselamatan kita bersama. Meskipun kita belum mengetahui dengan jelas bagaimana fakta mengenai kejadian yang sangat mengejutkan." Lanjutnya sambil terus membacakan berita yang telah dijadwalkan.
Di Pusat Kota telah diberi himbauan agar lebih berhati-hati. Terutama bagi warga yang tinggal di sekitar wilayah Selatan. Itulah himbauan mereka, sehingga mereka sangat ketakutan. Tidak berani keluar rumah untuk sementara waktu. Saat ini Murasaki Abeno memanggil Masumi Kenzo sebagai penanggungjawab mengenai masalah yang ada di bagian Selatan. Mereka semua ingin mengetahui kebenarannya, sehingga hari ini mereka berkumpul bersama?. Untuk apa?. Tidak ada tanggapan.
"Apa yang terjadi sebenarnya pada saat itu?." Murasaki Abeno sebagai Gubernur sangat tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. "Kenapa itu bisa terjadi?. Pasti ada penjelasan yang masuk akal mengenai masalah itu bukan?." Murasaki Abeno tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh bawahannya itu.
"Saya tidak mengetahuinya dengan pasti. Tapi saat itu saya melihat ada ombak yang sangat besar. Tetapi ombak itu malah berubah menjadi naga air yang sangat mengerikan." Masumi Kenzo sebagai penanggungjawab terlihat sangat ketakutan. "Jika saja saya tidak bisa melarikan diri dengan cepat, mungkin saja saya telah menjadi santapan mereka!." Suaranya terdengar sangat histeris. Ingatannya masih terbayang tentang kejadian itu. "Naga yang banyak, sangat mengerikan, taring yang panjang, penampilan yang menyeramkan!." Ia benar-benar putus asa mengingat semua yang ia lihat pada saat itu.
"Tapi bagaimana mungkin itu bisa terjadi?." Mereka yang ada di dalam ruangan itu sangat tidak percaya. "Katakan dengan padaku!. Tidak mungkin naga ada di zaman sekarang!." Amarahnya memuncak, ia tidak mengerti sama sekali dengan apa yang ia dengar.
"Itu adalah hal yang mustahil!. Ini bukan zaman feodal lagi!." Furio Danto tidak percaya. "Tidak mungkin ada naga. Apalagi ombak yang besar menjadi naga?." Furio Danto mengkerut keningnya. "Kau pikir itu film fantasi untuk menarik penonton agar tertarik dengan filmnya?." Itu memang tidak masuk akal baginya.
"Ya, itu benar!. Kau pasti sedang mengalami mimpi buruk sehingga-." Ucapan Gidou Daisuke terpotong karena ada seorang laki-laki dengan pakaian Biksu masuk ke ruangan itu bersama dua orang lainnya.
"Itu karena kalian telah menghancurkan tugu naga api." Matanya menatap tajam ke arah mereka semua.
"Apa yang kau katakan?. Tugu naga api?." Mereka semua terkejut mendengarnya, karena kata Tugu naga api tidak asing bagi mereka semua.
Deg!!!.
Masumi Kenzo sangat terkejut saat ia teringat Tugu Naga Api. Ya, tugu Naga Api yang terletak di laut selatan. Tugu seorang wanita cantik yang menghadap ke arah laut?. Tapi apa hubungannya dengan itu?.
"Tugu naga api itu adalah gerbang penyegel bagi sukma naga air untuk kembali hidup. Dan kalian telah melakukan kesalahan yang sangat fatal. Kalian telah menghancurkan gerbang penyegel itu." Biksu itu sangat marah. "Setelah ini kalian harus bersiap-siap, karena sukma-sukma naga air akan mencari tumbal untuk reinkarnasi. Akan ada ratusan umat yang akan menjadi korbannya. Karena tidak semuanya cocok menjadi wadah untuk mereka reinkarnasi." Sorot matanya semakin tajam menatap mereka semua. "Kalian harus segera menyelesaikan masalah ini dengan cepat, jika kalian tidak ingin terjadi sesuatu yang mengerikan di kota sukuranburu." Lanjutnya Setelah itu mereka meninggalkan tempat itu, akan tetapi Murasaki Abeno menahan mereka. .
"Tunggu!." Dengan suara yang sangat keras ia mencoba menahan Biksu itu. "Tunggu dulu." Perasaannya sangat tidak nyaman setelah mendengarkan penjelasan itu.
"Hum?. Apa yang ingin kau ketahui?." Biksu itu membalikkan badannya.
"Apa yang harus kami lakukan agar menghentikan itu?. Tolong beritahu kami caranya. Ini demi keselamatan penduduk kota sukuranburu." Murasaki Abeno sangat memohon. "Saya tidak mau ada yang menjadi korban karena masalah itu." Matanya sangat memancarkan ketulusan. "Katakan pada kami apa yang harus kami lakukan?. Beritahu kami yang tidak mengerti apa-apa ini mengenai naga air." Lanjutnya.
Pendeta itu terlihat menghela nafas panjang. "Harusnya kalian mengetahui sejarah tugu itu dengan baik." Sangat berat ia ingin mengatakannya. "Itu bukanlah sekedar cerita dongeng anak-anak sebelum tidur. Tapi itu kisah nyata yang kalian ulangi sejarah kelamnya." Ucapnya dengan berat hati. "Satu-satunya cara untuk menghentikan sukma naga air untuk reinkarnasi adalah, kalian adalah dengan mencari sukma naga api. Hanya mereka yang mampu mengatasi masalah itu." Lanjutnya.
Mereka semua yang ada di ruangan itu tercengang mendengarkan apa yang dijelaskan oleh pendeta. Mereka tidak lagi mengeluarkan kata-kata. Karena itu adalah hal yang sangat mustahil untuk mereka lakukan. Apakah yang akan terjadi setelah ini?. Apakah Kota Sukuranburu akan menjadi kota yang sangat menakutkan untuk dihuni?. Hanya waktu yang akan menjawab semuanya.
...***...
Sementara itu di suatu tempat.
Pemuda yang menyelamatkan Sukma Ratu Naga Api adalah prajurit kepercayaan Raja Naga Api kala itu. Tentunya ia masih ingat dengan junjungannya, Ratu Naga Api. Hatinya sangat sedih melihat kondisi Sukma Naga Api dalam keadaan terluka parah. Ia berusaha untuk menyalurkan tenaga dalamnya untuk menyembuhkan luka junjungannya. Perasaanya sangat gelisah, hingga ia meneteskan air matanya saking takutnya yang ia rasakan saat ini. Karena luka yang diterima oleh Ratu Naga Api sangat dalam, mungkin itulah alasan kenapa sang Ratu tidak sadarkan diri.
"Gustu ratu!. Hamba mohon terima tenaga dalam hamba!. Supaya gusti ratu bisa kembali pulih." Perasaannya sangat tidak karuan, ia harus segera menyembuhkan Sukma Ratu Naga Api. Ia tidak bisa membiarkan Sukma Ratu Naga Api dalam keadaan seperti itu. Meskipun hanya berbentuk sukma, tetap saja akan berbahaya.
"Gusti raja naga api, berikan hamba kekuatan untuk menyembuhkan gusti ratu naga api." Dalam hatinya sangat berharap dan berdoa untuk keselamatan Ratu Naga Api. "Jika gusti ratu naga api tidak bisa diselamatkan, siapa yang akan menyegel semua sukma naga air?." Ia masih ingat dengan kejadian waktu itu. "Aku harus mencari cara, tidak akan aku biarkan gusti ratu pergi begitu saja." Ia berusaha untuk tenaga, apalagi pikirannya kembali ke masa ketika ia masih melihat Ratu Naga Api masih dalam keadaan sehat.
Kembali ke masa itu.
Di kediaman Ratu Naga Api.
Tatsu saat ini sedang berlatih bersama Ratu Naga Api. Sebagai pengawal pribadi sang Ratu tentunya ia harus memiliki kepandaian. Selain menjaga sang Ratu dari marabahaya, tentunya ia melatih Ratu Naga Api agar bertahan dari serangan apapun. Tapi sayangnya Ratu Naga Api sepertinya tidak mau berlatih hari ini.
"Kenapa kau melotot seperti itu padaku?." Ratu Naga Api merasa kesal.
"Eh?. Ahaha tidak. Hamba tidak melotot, hamba hanya sedang memperhatikan bagaimana kekuatan yang dimiliki oleh istri hebat dari raja naga api yang hebat." Dengan tatapan penuh kekaguman ia dapat melihat bagaimana kekuatan yang dimiliki oleh Ratu Naga Api.
"Heh!. Jadi kau bisa melihat kemampuan yang aku miliki?." Ratu Naga Api sedikit terkesan. "Kalau begitu kau layak menjadi pengawal pribadi ku." Ratu Naga Api tersenyum kecil.
"Tentu saja gusti ratu." Dengan semangat membara ia berkata seperti itu.
Kembali ke masa ini.
Tatsu menangis membayangkan apa saja yang telah ia lewati bersama Ratu naga Api pada saat itu. Hatinya sakit mengingat semua kenangan indah itu.
Apakah ia bisa menyelamatkan Sukma Ratu Naga Api?. Hanya waktu yang akan menjawabnya.
...***...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!