Happy reading guys 😘😘😘
BEBY ABIGAIL
gadis polos, yang masih ber usia tujuh belas tahun, dia masih sekolah kelas tiga SMA, dia gadis yang begitu di manja walau hidup dengan kakak dan ibu tirinya, namun berbeda dengan cerita bawang putih yang di siksa dia diperlakukan layaknya ratu dalam keluarga itu.
ARCHIE NATHANAEL ROMANOV
Pria Muda berusia dua puluh lima tahun, Ceo muda mempunyai cabang perusahaan dimana mana, bukan hanya dalam negeri namu juga banyak di luar negeri, sikapnya yang dingin dan datar membuat semua orang begitu segan dan hormat kepadanya, sangat membenci wanita manja dan cengeng.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
"Akh,,,,,,,," teriak seorang gadis dari dalam kamar bernuansa baby pink.
"Bunda,,, Beby terlambat,,!" teriaknya memanggil Bundanya.
"Jangan teriak teriak Beby nanti tenggorokan mu sakit." peringat kakaknya.
"Tapi Baby terlambat kak."
"Makannya cepat mandi sana."
Beby berlari kearah kamar mandi, dia mandi dengan cepat setelah itu memakai seragam nya.
"Dek keringkan dulu tubuhmu dengan handuk baru pakai seragam."
"Hehe,," Baby hanya nyengir.
"Sini kakak ikatin rambutnya." dengan telaten kakaknya mengikat rambut Baby.
VANIA ABIGAIL nama kakaknya, putri kandung dari NAINA ABIGAIL.Namun, Naina tidak membedakan kasih sayangnya kepada Bay maupun Vania.
FLASHBACK Delapan belas lalu keluarganya merupakan keluarga kaya harmonis hidup rukun, tapi hal itu hancur dengan adanya seorang pelakor, suaminya tega menghancurkan semua kebahagiaan itu, semuanya hancur saat suaminya kecelakaan dan meninggal dunia saat itu juga dan semua harta jatuh di tangan pelakor itu.
Dirinya membawa putrinya yang saat itu masih berusia enam tahun harus ter lunta lunta di jalanan, bekerja serabutan demi se suap nasi.
Hingga enam bulan kemudian dia bertemu kembali dengan wanita pengahcur rumah tangganya, dengan kasar dia menyerahkan seorang bayi merah kepadanya dan berkata kalau dia adalah anak suaminya.
Wanita itu memberikan sejumlah uang agar Naina mau menerima anaknya, dia akan kembali menikah dengan pria kaya jadi dia tidak mau di repotkan dengan anaknya.
Bahkan saat ditanya siapa nama anak itu, wanita itu menyuruh dirinya saja yang memberikan nama, tanpa menatap buah hatinya wanita itu meninggalkan bayi mungilnya dengan Naina.
Naina mengendong bayi merah tersebut, di berikan dia nama Beby Abigail, walau dia terlahir dari wanita yang sudah menghancurkan rumah tangganya.Namun, dia akan tetap menyayangi nya seperti dia menyayangi Vania,terbukti hingga Beby beranjak remaja kasih sayangnya tidak pernah berubah.
Tidak ada setitik rasa benci pun pada Beby, justru dia begitu menyayangi Beby,dari kecil tidak pernah merasa kan kasih sayang Ayah dan ibu kandungnya.
"Bunda,,,,!" teriak Beby di ruang makan.
"Jangan teriak teriak nak." bundanya muncul dari arah dapur membawa piring berisi nasi goreng kesukaan Beby.
"Aku sudah telat Bundaaa,,,"
Walau hidup sederhana namun Beby sangat bersyukur, karena Bunda dan kakaknya begitu menyayangi dirinya.
Bundanya hanya punya usah kecil kecilan membuka toko kue, dan kakaknya bekerja di sebuah perusahaan raksasa sebagai manager pemasaran.
"Beby berangkat sekolah dulu ya Bun."pamit Beby.
"Iya,, jangan lupa makan bekalnya ,jangan jajan sembarangan, pulangnya tunggu Bunda jemput paham Sayang." ucap Naina pada putri bungsunya.
"Siap Bunda cantiknya Beby."
Vania tersenyum melihat tingkah Adik kecilnya, dia ikutan pamit pada Bunda berangkat kerja sekalian mengantar Adiknya sekolah.
"Bunda Vania pamit berangkat juga ya." Vania mencium tangan Bundanya.
"Hati hati bawa mobilnya ya nak, jangan lupa makan siang, cepat cari pacar biar tidak kelamaan jomblo."
"Hahaha,,, Vania masih ingin membahagiakan Bunda dan Beby." ucap Vania.
Vania adalah gadis yang cantik, baik dan sangat dewasa, dulu saat masih kecil dia sudah biasa menjaga Adiknya saat bundanya bekerja, jika mengingat masa itu rasanya di begitu sakit saat untuk makan saja Bundanya harus banting tulang, sementara Adiknya terpaksa harus diberi air gula saja karena tidak mampu membelikannya susu.
Vania tahu kalau Beby itu adalah anak dari wanita pengahcur keluarga nya.Namun, baginya beby tidak bersalah, dia tetap Adik kecilnya, apapun akan dia lakukan agar Adiknya itu bahagia, Vania sudah mulai bekerja saat masih sekolah SMP kelas tiga bekerja sebagai pelayan kafe, hingga lulus kuliah sampai akhirnya dia bekerja di perusahaan besar.
Sekarang dia sudah bisa membelikan dirinya dan Bundanya mobil walau hanya Mobil murah, sudah punya rumah sendiri walaupun masih jauh dari kata mewah, tapi Vania bersyukur setidaknya tidak akan ada mengusir seperti dulu saat masih mengontrak.
"Kakak,,, cepetan,,!" teriak Beby dari dalam mobil.
"Kakak masih pamitan sama bunda dulu dek."
Beby cemberut dia kesal sama kakaknya, Vania mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya memberikan pada Beby, Mata Beby berbinar melihat pemberian kakaknya.
"Makasih kakak,,," Beby memeluk Vania erat, dia bahagia karena kakaknya memberikan permen kesukaannya.
"Kakak terbaik deh,,"
Vania tersenyum membalas pelukan Adiknya, hanya dengan hal kecil seperti ini sudah membuatnya bahagia.
Sampai di sekolah Beby turun dari mobil kakaknya dan langsung berlari menuju kelasnya.
'Brak,,,' Beby langsung membuka pintu kelasnya dengan kasar.
"Hehe,,, Assalamu'alaikum." ucapnya dengan cengiran polosnya.
"Kamu terlambat lagi Beby, sekarang apalagi alasannya?" Guru bertubuh gempal terkenal killer di kalangan para siswa.
"Sudah kelas tiga masih saja telat, mau jadi Apa kamu Beby?"
" Kata Bunda Dosa loh Bapak tidak menjawab salamnya Beby."
"Ya,, Beby mau jadi anak Bunda pak." jawaban Beby membuat seisi kelas menahan tawa.
"Waalaikum salam,, sekarang duduk di kursi kamu." perintah Gurunya dengan tegas.
"Makasih Bapak kumis ganteng ." ucap Beby berjalan dengan riang menuju mejanya.
"Telat lagi lo Beb." ujar teman sebangkunya pada Beby yang bernama Athalia zahrani di panggil Lia.
"Palingan Bundanya lupa bangunin lagi." celetuk Feli yang duduk dibelakang mereka berdua.
"Hehehehe,,," beby hanya nyengir.
Jam pelajaran telah usai lima belas menit yang lalu, saat ini Beby sedang berada di dalam mobil dengan Bundanya menuju perusahaan tempat kakaknya bekerja, kata bunda ada berkas kakaknya yang tertinggal,jadi Bundanya akan mengantarkan pada Kakaknya.
Sampai di perusahaan tempat Vania bekerja Beby dan Naina turun dari mobil, "Beby mau ikut ke ruangan kakak?" tanya Naina.
"Beby boleh nunggu disana saja tidak Bunda?" tunjuk Beby pada sofa yang tersedia di lobi.
"Tapi Beby tidak boleh nakal ya nak." ucap Bundanya,Beby hanya mengangguk sambil memakan permen pemberian kakaknya.
Naina berjalan meninggalkan Beby sendiri menuju ruangan Naina bekerja, Beby melihat lihat perusahaan besar tersebut berjalan tidak melihat kedepan sehingga tanpa sengaja dia menabrak seorang dan menginjak Ponselnya hingga membuat ponsel orang tersebut pecah layarnya.
"Adduhhh pantat Beby sakit,, Bunda,,," Beby mengaduh kesakitan padahal jatuhnya pelan.
Sementara orang yang di tabrak nya hanya memperhatikan Beby dengan seksama.
"Om gak ada niat mau bantuin Beby?" Beby berbicara sambil mengerucutkan bibirnya. Di balas tatapan datar pria tersebut.
Hawa di sekitar mulai dingin, para karyawan dan asisten pria itu merasa kasihan pada Beby .
"Ihh,,, om bukan patung kan?" tanpa rasa takut Beby menyentuh wajah pria tersebut menarik sudut kedua sudut bibir pria tersebut.
"Hihihi,,, patung kok tampan begini ya?"
"Saya bukan patung."
_
_
_
TBC
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Happy reading guys 😘😘😘
"Ihh,,, om bukan patung kan?" tanpa rasa takut Beby menyentuh wajah pria tersebut menarik sudut kedua sudut bibir pria tersebut.
"Hihihi,,, patung kok tampan begini ya?"
"Saya bukan patung."
"Daebak,,,,, patung nya bisa bicara." seru Beby dengan girang.
"Maaf Nona disini bukan tempat bermain." ujar asisten pria tersebut.
" Yang bilang Beby sedang bermain siapa?"
"Ponsel Tuan,,," Asisten pria tersebut memberikan ponselnya jatuh dan di injak Beby.
Pria tersebut menatap Beby yang masih memakai seragam sekolah, dan dari seragamnya itu dia tahu kalau Beby sekolah di sekolah miliknya.
Pria yang bernama Archie Nathanael Romanov menatap tajam ponselnya yang sudah hancur layarnya, Beby yang ikut melihat ponsel Nathan menganga kok bisa sehancur itu padahal kan hanya ke injak sedikit pikir beby.
"Om,,," Cicit Beby pelan, Nathan menatap Beby tajam, dia paling tidak suka pada gadis manja, cengeng namun entah mengapa pada Beby dia merasa gemas.
"Hm,,," Nathan hanya berdehem singkat.
"Hehe,,," Beby malah nyengir.
"Om tampan , Beby suka." ucap Beby polos.
Asisten Nathan yang bernama Vano tersenyum, baru kali ada gadis yang berani blak blakan bilang suka pada Bos nya tanpa merasa takut.
Tidak ada ekspresi apapun dari wajah Nathan, wajahnya tetap datar dan dingin, membuat Beby sedikit takut.
"Om,, Maaf ya." Beby mengatupkan tangannya di depan dada, ekspresi nya benar benar menggemaskan dimata orang yang melihatnya.
"Ganti ponsel saya" ucap Nathan padat singkat dan jelas.
Vano tercengang, hanya ponsel bukan hal yang besar bagi Tuannya, biasanya tidak akan pernah mengurus hal kecil seperti ini. Namun, kali ini Tuannya benar benar ber beda.
"Beby tidak punya uang Om, kalau Beby kasih ponsel Beby nanti Beby tidak bisa main game lagi." Beby berkata sambil memanyunkan bibirnya.
Beby Nampak berpikir kemudian tiba tuba tersenyum lebar.
"Om ponselnya aku ganti pakai permen ya?" Beby mengambil permen lollipop dari saku seragamnya pemberian kakaknya tadi pagi.
"Saya tidak mau." tolak Nathan.
"Tapi Beby tidak punya Uang, kalau minta bunda kasihan, Mau ya Om Beby ganti ponselnya dengan permen ya,,,ya,,," Beby mengeluarkan jurus puppy eyesnya membuat semua orang tidak tega kepadanya, ingin sekali Vano membantunya. Namun, dia tahu tabiat bos nya bisa gawat kalau dia ikut campur.
"Saya mau kamu sebagai gantinya." bisik Nathan di telinga Beby membuat Beby sedikit merinding.
Tanpa menunggu jawaban Beby Nathan segera meninggalkan Beby sendiri yang masih mencerna ucapan Nathan.
"Sayang Beby ngapain disitu nak?" tanya Bundanya halus.
"Hehe,,, Lihat lihat saja Bun." jawab Beby.
"Sudah selesai Bunda ketemu sama kakak?" tanya Beby.
"Sudah nak, yuk pulang." ajak Naina pada Beby.
"Beli Es krim dulu ya Bun."
"Tapi jangan banyak banyak ya nak, nanti kamu pilek lagi loh."
"Oke Bundanya Beby."
"Itu bukan Bunda Beby tapi bunda Vania dek." Vania yang baru datang di belakang Bundanya, tadi dia menyusul Bundanya karena ingin bertemu dengan Adik kecilnya itu.
"Ihhh,,, Bundanya Beby bukan Bundanya kakak." Beby menghentakkan kakinya karena kesal pada Vania.
"Bukan,, Bunda ini Bundanya kakak ya." Vania makin menggoda Beby.
"Aku marah sama kakak."
"Biarin nanti kalau marah kakak tidak akan belikan Beby permen lagi."
"Bunda,,, kakak nyebelin tuh."
"Vania sudah nanti Adik kamu nangis loh." Naina memperingati Vania.
"Huwa,,,,, Bunda,,," Baru juga bilang Beby sudah menangis, dia memang manjanya tidak ketulungan.
"Maafin kakak ya dek nanti pulang dari kantor kakak bawain permen yang banyak mau?" Vania membujuk Adiknya.
"Promise,,!"
"Promise,,,"
"Baiklah Beby maafin, asal belikan Belikan Beby permen yang banyak."
"Makasih Adik kecilnya kakak." Vania Memeluk Beby.
"Beby sudah besar kak bukan anak kecil lagi " ucap Beby dengan kesal, semua orang selalu saja menganggap nya ank kecil dan dia tidak menyukai itu.
Tanpa mereka sadari ada seorang yang memperhatikan mereka dengan senyum yang tidak bisa di artikan.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Di ruangan mewah Nathan tersenyum memperhatikan layar ponselnya. "Your Mine Beby."
"Ternyata kamu adalah adik dari karyawan disini Dear "
"Vano,, atur pertemuan dengan Bunda Beby " perintah Nathan pada Vano.
"Maaf Tuan, siapa ya Bundanya Beby?" tanya Vano.
Nathan menatap Vano tajam, membuat nyali Vano menciut seketika, segera saja dia pergi dari ruangan Tuannya untuk melakukan tugas yang harus segera dia lakukan.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Beby tiba dirumah hampir jam lima sore, setelah pulang dari perusahaan tempat Naina bekerja Beby mengajak Bundanya main ke Time zone dulu.
Keasyikan bermain Beby sampai lupa pulang, diajak pulang berkali kali jawabannya selalu 'Sebentar lagi Bunda.' Sementara Naina tidak tega untuk memaksa Beby.
"Sayang langsung mandi ya nak,,biar ngantuk nya hilang." ucap Naina pada Beby sambil mengelus puncak kepala Beby yang rebahan di pahanya.
"Tapi Beby pengen bobo Bunda." rengek Beby, sekarang dia benar benar mengantuk.
"Tidak baik anak gadis tidur jam segini, nanti jodohnya di ambil orang."
"Biarin aja Beby gak punya jodoh kan bisa selamanya sama Bunda."
Naina merasa terharu dengan ucapan Putrinya, walau Beby tidak lahir dari rahimnya. Namun, dia menyayangi sama seperti dia menyayangi Vania.
Dalam hatinya dia takut, bagaimana jika seandainya beby tahu kalau dirinya bukanlah ibu kandungnya, bagaimana jika Beby tahu jika ibu kandungnya telah memberikan dirinya secara cuma cuma.
Tidak dapat dia bayangkan bagaimana sakitnya perasaan Beby, dia tidak ingin Beby merasakan sakit hati, Naina takut jika suatu saat nanti Beby akan kecewa kepada nya.Tidak terasa air mata Naina menetes, banyak ketakutan ketakutan yang dia rasakan.
Beby mendongak menatap Bundanya "Bunda Nangis?"
"Tidak sayang Bunda tidak menangis, ini hanya kelilipan saja kok." jawab Naina berbohong.
"Bunda jangan nangis, jangan sedih sedih," Beby mengusap air mata Naina,dan itu membuat air mata Naina makin deras.
"Sayang jika nanti bunda tidak ada Beby tidak boleh sedih ya nak" Naina berkata sambil menangis menatap Beby dengan penuh kasih sayang.
"Bunda mau ninggalin Beby?" suara Beby sudah mulai serak.
"Beby tidak mau pisah sama Bunda, Beby sayang Bunda."
"Bunda tidak akan meninggalkan Beby, hanya saja tidak ada yang tahu pada takdir, dan jika saat itu tiba Beby harus bisa jaga diri Baby baik baik ya saya sayang."
"Huwa,,, Beby tidak pokoknya pisah sama Bunda, pokoknya beby cuma mau sama Bunda dan kakak titik." tangis Beby sudah pecah.
_
_
_
TBC
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘
Makasih buat kalian yang sudah baca makasih banyak ya❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Happy reading guys 😘😘😘😘
"Bunda,,,, Beby ikut ya,,," rengek Beby pada Naina.
"Beby sama kakak ya, Bunda cuma sebentar kok, nanti pas Bunda pulang belikan Beby permen deh." Naina terus membujuk Beby.
Setelah dibujuk beberapa kali, akhirnya mau dirumah dengan syarat Bundanya harus cepat pulang.
Naina mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, dia tidak tahu ada urusan apa mengapa orang sepenting Archie Nathanael Romanov mengajak dirinya bertemu.
Lima belas menit kemudian dia sampai di Restaurant tempat yang sudah Nathan tentukan. Pelayan menunjukkan ruangan VIP pada Naina.
Naina memasuki ruangan VIP dengan sedikit cemas, jujur dalam hatinya dia merasa sedikit takut, Nathan bukan orang sembarangan bahkan untuk bertemu dengannya saja harus membuat janji terlebih dahulu.
"Silahkan duduk Nyonya." Vano mempersilahkan Naina duduk.
"Terimakasih,," ucap Naina.
"Mohon maaf sebelumnya Tuan, ada keperluan apa mengapa tuan mengajak saya bertemu secara pribadi."
"Berikan Beby pada saya." Nathan berkata tanpa basa basi terlebih dahulu.
"Maksud Tuan apa ya,," Naina belum terlalu mengerti maksud Nathan.
Nathan menatap Naina dengan tatapan penuh intimidasi.
"Maaf jika maksud Tuan Beby putri saya, sampai kapanpun saya tidak akan pernah memberikan pada siapapun." Naina berkata dengan tegas jika sudah berurusan dengan Putri nya maka dia akan melawan siapapun.
"Saya tidak butuh pendapat anda, yang pasti Beby akan menjadi milik saya."
"Putri saya bukan barang jadi anda tidak ada hak untuk mengakui Beby sebagai milik anda."
"Baiklah jika itu mau mu, aku akan memberi tahu kan Beby jika kamu bukan ibu kandungnya."
'Deg,,'
Seketika jantung Naina berdetak lebih kencang, rahasia yang dia sembunyikan selama tujuh belas tahun lamanya, sekarang ada yang mengetahuinya, rahasia yang dia simpan serapat Mungkin.
"Beby putri saya dan selamanya akan seperti itu."
"Hhh,,, Tapi dia bukan putri kandung mu, putri kandung mu hanya Vania Abigail. Beby Abigail adalah Putri dari Nyonya Calista,wanita yang pernah merusak rumah tanggamu dengan Tuan Rizal"
Naina menganga, hatinya bimbang, dia menyayangi Beby melebihi nyawanya sendiri.
"Tentukan pilihan anda sekarang Nyonya." Nathan Menyeringai.
"Tapi Beby bukan barang Tuan." Air mata Naina menetes, dia tidak akan sanggup memberikan Beby pada siapapun, tapi untuk mengatakan yang sebenarnya pada Beby dirinya lebih tidak sanggup lagi, membayangkan saja hati nya lebih dari kata sakit.
"Anda boleh mendekati Beby tapi jangan mengambilnya, takutnya nanti Beby takut, dia tidak pernah bisa jauh dari saya, saya mohon,,," Naina memohon dia yakin jika Nathan pria yang baik, walau terkesan arogan.
"Mulai besok yang akan mengantar jemput Beby sekolah, dan Anda tidak ada hak menolaknya." tekan Nathan.
Walau ragu Naina mengangguk, Beby nya terlalu polos untuk menerima kenyataan yang akan membuatnya sakit.
Nathan meninggalkan rumah VIP setelah mendapatkan keinginannya, tidak ada satupun yang bisa menghalanginya.
Naina pulang dengan lesu, membawa beberapa bag yang Vano berikan, katanya buat Beby, dan semua itu memang kesukaan Beby, permen , coklat, dan Boneka.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Naina menatap putrinya yang sedang terlelap, wajah polosnya mampu membuat semua orang terhipnotis, parasnya yang memang duplikat ibu kandungnya, cantik menawan.
"Maafkan Bunda sayang." Naina mengelus kepala Putrinya.
"Jangan pernah benci Bunda, Bunda tidak akan sanggup."
'Bagaimana jika kamu tahu Calista jika putri mu kini sudah tumbuh menjadi gadis yang begitu cantik, wajahnya benar benar seperti kamu,tidak ada satupun bagian yang menyerupai Mas Rizal.'
"Jika saat itu tiba Bunda mohon tetaplah pilih Bunda ya sayang."
Vania yang dari tadi mendengarkan Bundanya tidak kuasa membendung tangisannya, segera dia memeluk Bundanya dari belakang.
"Vania akan melakukan apapun caranya agar Beby tetap sama kita Bunda." ucap Vania.
"Beby adalah adik kecil Vania, Vania menyayangi Beby lebih dari diri Vania sendiri Bunda, tidak akan aku biarkan siapapun menyakiti perasaan Beby."
"Bunda takut Vania, Bunda takut jika Beby tahu,dia akan membenci Bunda, dan Bunda tidak sanggup untuk itu, jika nanti Calista datang akan meminta Beby kembali, Bunda tidak tahu harus melakukan apa." Naina berkata sambil menangis.
"Dari kecil yang Beby tahu hanya kita berdua Keluarganya,jika perempuan itu tiba tiba datang ingin meminta Beby maka aku adalah orang pertama yang akan mengusir nya Bunda, dulu dia dengan mudah nya memberikan Beby pada kita, seolah-olah Beby adalah sebuah barang, dia memberikan Beby pada Bunda secara cuma cuma, tanpa memikirkan kalau putrinya akan kelaparan." Vania berkata dengan ber api api dia ingat saat dulu adiknya menangis karena kelaparan, dengan terpaksa Bundanya memberikan nya air gula.
"Vania ada yang mau Bunda kasih tahu sama kamu." Naina berkata dengan serius.
"Apa Bunda."
"Kita tidak bisa berbicara disini."
Naina menarik tangan Vania dari dalam kamar Beby.
Setelah kepergian Naina dan Vania keluar setetes air mata Beby menetes dengan sendirinya.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Di sebuah Mansion mewah, keluarga yang sangat kaya raya, tapi didalamnya terasa hampa, kehilangan Putri satu satunya membuat cahaya dalam keluarga itu meredup.
"Zein,, apakah ada perkembangan?" tanya seorang pria paru baya pada Putra tertua dalam keluarga itu.
"Belum Dad."
"Ini hampir lima belas tahun Dad, dan Putri kita entah di mana." ucap Wanita paru baya, yang masih terlihat sangat cantik walau usianya hampir setengah abad.
"Ini semua gara gara wanita Bangsat itu." Maki putra kedua mereka.
"Athar ikut Abang." ucap Abangnya.
"Kita harus lebih berusaha lagi untuk menemukan keberadaan Princess." dengan dingin Zein berkata kemudian meninggalkan ruang keluarga diikuti Athar dibelakangnya.
Keluarga yang dulunya harmonis dan penuh kehangatan, kini terasa dingin tidak ada kehangatan sama sekali di dalamnya, Putra tertua mereka walau sudah berusia dua puluh delapan tahun, sudah berjanji tidak akan menikah sebelum adik kecilnya ketemu.
Zein dan Athar yang dulunya murah senyum dan ramah berubah menjadi pria dingin tidak tersentuh.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ ❤️❤️❤️
"Beby adalah Milikku dan yang sudah menjadi milikku tidak akan ada yang bisa mengambil nya."
Sambil menghisap rokok nya seorang pria tersenyum menyerigai sambil memandang foto Beby.
_
_
_
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘
Maaf gak bisa balas komen kalian satu satu, saat akan membalas komen kalian tidak bisa ada tulisan komentar terlalu cepat istirahat bentar ya,,, 🙏🙏🙏
Makasih buat kalian yang telah membaca karya Author abal abal ini 🙏🙏🙏
Lope lope sekebon buat kalian 🥰🥰🥰🥰🥰
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!