"Bang bangun anterin aku kerja" ucapku membangunkan suami ku. sudah hampir jam 7, aku belum berangkat bekerja, aku bekerja jadi buruh pabrik garment di daerah ku, sebelum menikah dengan bang reno aku sudah bekerja di sana.
"jangan ganggu pergi sana" bentak suamiku bang reno, dia seorang nelayan semenjak menikah dengan ku dia tidak pergi ber nelayan lagi.
aku yang mencari nafkah untuk keluarga ku, pernikahan ku terdahulu memberiku dua seorang anak perempuan an dua-dua nya yang sulung sudah bekerja di garment juga beda pabrik usia nya sudah 20 tahun dan yang bungsu baru sekolah kelas 4 SD, aku berusaha kerja terus untuk menghidupi mereka, aku pikir setelah menikah lagi ada yang menafkahi ku dan anak-anak ku, ternyata salah suamiku malah tidak bekerja setiap hari dia selalu bangun siang tidak pernah mengantar kan ku kerja setiap malam pulang malam entah lah apa yang di kerjakan oleh suamiku, aku sudah menikah 3 tahun belum di karuniai anak lagi kemungkinan paktor umurku yang sudah kepala 4.
mertua ku sering meminta ku untuk hamil dia ingin punya cucu, dia tidak menganggap anak-anak ku cucu nya, anak-anak ku pun cuek mereka tidak menganggap bang reno sebagai ayah sambungnya, sering kali suamiku dan anak sulung ku bertengkar, aku serba salah, ini salah ku memaksa untuk menikah lagi anak-anak tidak merestui pernikahan ku, sikap mereka berubah terhadap ku.
"aika kenpa banyak permakan kaya gini si kamu niat kerja nggak" tegur pak gugun supervisor ku karna kerjaan ku jelek.
"maaf Pak " jawab ku merasa bersalah gara-gara memikirkan keluarga ku di saat kerja mengakibatkan permakan banyak.
"ya udah kamu permak ini semua, jangan di ulangi lagi" ucap pak gugun, di baik jangan marah-marah.
aku mengerjakan semuanya dan melanjutkan jaitaan ku mengejar target sampai jam pulang tiba kami tidak ada yang lembur karna hari ini hari gajian semua karyawan pulang semua, mengakibatkan macet di jalan, saat aku mencari ojek untuk pulang tiba saja ada bang reno dia menjemput ku, kalau hari gajian dia menjemput tapi hari-hari biasa dia tidak pernah mau menjemput ku.
"ayo naik " ucapnya ke pada ku, aku naik di boncengan nya, kami pergi ke ATM yang ada di indom*r**. ku ambil uang gaji ku bulan ini aku lembur uang lembur tidak ku ambil aku hanya mengambil uang gaji poko saja, takut habis kalau di ambil semua. aku membeli martabak untuk anak ku, setelah selesai kami pulang.
"dek ada martabak nih" ucap ku meletakan martabak di meja makan agar anak memakan nya.
"dek " ucapku saat masuk ke kamar nina anak bungsu ku, dia sedang menonton televisi di dalam kamar nya.
"iya" jawab nya singkat tidak melihat ku sama sekali sikap nya berubah dingin dan cuek.
aku pergi keluar kamar nya dan masuk ke kamar ku di sana ada mas reno sedang memain kan handphone nya di atas tempat tidur. saat aku meletakan tas ku di meja rias, bang reno mengambil nya dan membukanya
"jangan bang itu buat makan kita dan bayar sekolah adek bang " ucapku melihat uang gaji ku di ambil
"nih 1 juta buat makan, sisa nya aku yang pegang " ucap bang reno memberiku uang satu juta.
"buat bayar sekolah adek bang " lirih ku ke bang reno.
"cari sendiri itu anak mu bukan anak ku" bentak bang reno.
"tapi bang aku tidak ada lagi uang, kembalikan uang ku bang" ucap ku
"tidak bisa ini buat ibu ku dia mau beli gelang emas" ucap bang reno tidak tau malu nya,
"ya Allah bang seharusnya pakai uang kamu sendiri jangan pakai uang ku, itu uang gaji ku bang buat anak ku, " ucapku emosi mendengar mertua ku mau beli gelang tapi pakai uang ku.
"ini uang ku juga kamu itu istri ku, jadi ini uang ku jangan banyak bicara kamu, awas minggir aku mau pergi" ucap bang reno sambil mendorong ku dia pergi keluar rumah. entah kemana dia membawa uang ku.
"ya Allah gimana ini uang sekolah nina" aku menangis di dalam. kamar bingung harus gimana cari uang untuk anak ku..
setelah kejadian itu bang reno tidak pulang kerumah sudah seminggu dia tidak pulang aku menghubunginya nomor nya tidak aktip terus, aku membayar uang spp dan bayaran sekolah lain nya dengan uang 1 juta itu, sisa nya aku belikan kebutuhan rumah, aku mengajukan pinjaman koprasi untuk makan.
anak ku yang sudah bekerja dia memberiku uang 500 ribu per bulan ke pada ku, aku bersyukur anak ku bisa mencari uang bisa bantu-bantu untuk makan.
hari ini aku libur aku membersihan rumah seharian aku bersih-bersih rumah berlantai dua aku sendiri yang membersihkan dan mencuci semua pakaian anak ku yang sulung tidak pernah mengerjakan apa-apa bekas makan pun aku yang mencuci mau tidak mau karna dia anak ku. rasa lelah di tubuh tidak ku hiraukan aku terus mengerjakan semuanya.
sampai tiba-tiba ada yang datang kerumah
"aika dimana kamu" teriak bu murni ibu mertua ku dia masuk tidak mengucapkan salam. aku segera turun ke lantai bawah dan menghampirinya yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
"iya bu, ibu datang" ucapku menghampirinya dan mencium bunggung tangan nya.
"kamu dari mana sih dari tadi ibu panggil tidak nyaut" ucap ibu mertua.
"dari atas bu lagi nyapu" jawab ku
"sudah jam berapa ini kerjaan rumah belum selesai juga jadi istri lelet banget pantas si reno tidak betah" ucap ibu mertua
"bang reno ada di rumah ibu? " tanyaku
"iya makanya kamu jadi istri bikin suami betah dirumah ini malah nggak" ucapnya sinis
"sudah sana ambilkan ibu minum, dari tadi mertua datang bukannya di sambut ini malah ngoceh" ucapnya minta minum
"iya maaf bu sebentar aika ambilkan minum" ucapku ramah
"jangan lupa makanan " ucapnya lagi saat aku pergi ke dapur , aku membuat teh manis dan biskuit Kepala ku bawa ke depan dan menghidangkan ke mertuaku.
"di minum bu" ucap ku saat meletak kan gelas di meja.
"cuma ini doank ?, ibu ingin jus" ucap bu mertua tidak suka dengan minuman yang ku bawa.
"maaf bu cuma adanya ini bu" ucapku sopan.
"pelit banget jadi mantu" ucapnya sinis dia meminun teh manis dan memakan biskuit hingga sisa setengah bener-bener rakus.
"ibu ada apa kerumah" ucapku bertanya kedatangan nya yang jarang dia hanya butuh saja saat datang berkunjung.
"tidak sopan kamu aika terserah saya mau datang atau tidak ke rumah ini, ini juga rumah anak ku, jadi ini juga rumah ku" ucapnya angkuh
"lah ini rumah ku dari suami pertama ku bukan rumah bang reno apalagi rumah ibu" jawab ku tak terima dengan ucapannya.
"alah tetap saja yang jadi suami mu itu anak ku jadi ini rumah anakku, enak saja orang mati di bawa-bawa" ucapnya makin sewot
"terserah lah anggapan itu seperti apa yang jelas ini rumah ku" jawab ku malas meladeni mertua yang tak tau malu mengakui yang bukan milik nya.
"sudah lah ibu kesini mau nunjukin ini ke kamu aika" ucap mertua ku dia memamerkan gelang emas di tangan kanan nya ke pada ku.
"ini si reno beliin, bagus kan mana kamu tidak punya tidak di belikan reno kasian dia sayang dengan ibu nya, makanya kamu itu nurut kata suami biar di belikan gelang emas seperti ibu nih liat bagus kan" ucap nya memamerkan gelang dan tidak tau mau.
"itu uang ku yang di pakai bang reno beli gelang ibu sini bu berikan gelang nya biar ku jual aku butuh uang untuk makan itu uang gajiku" ucap ku emosi melihat ibu mertua ku sombong.
"lah apa-apa an kamu ini rena yang kasih ko kamu yang ribut jangan ngaku-ngaku kamu aika " ucap ibu mertua mulai emosi. dan menyembunyikan tangan nya ke belakang badan.
"berikan bu itu uang ku" ucap ku tak terima uang ku di pakai seenak nya aku mendekat dan menarik tangan nya
"yang sopan kamu aika aku mertua mu jangan kurang ajar kamu terhadap saya, apalagi mau mengambil barang milik saya. ! " ucap nya makin emosi wajah nya memerah matanya melotok ke padaku dan dia bangun dari duduk nya. berjalan menghindar.
"balikan uangku bu" ucap ku masih kekeh meminta gelang itu.
"tidak bisa dasar mantu gil*" ucap ibu mertuaku dia pergi kabur dari rumah ku, aku tidak bisa mengejar nya karna malu banyak tetangga nanti malah jadi bahan gosip. aku kembali masuk rumah dan menutup pintu anak-anak ku sedang pergi ke tempat renang aku sendirian di rumah aku melanjutkan pekerjaan ku kembali.
"awas aja nanti bang reno pulang aku mau dia balikin uang ku kalau tidak aku usir dari sini" ucapku sambil menyapu.
anak-anak sudah pada pulang bang reno belum pulang juga saat aku menonton TV sendirian anak-anak sudah pada masuk kamar setelah makan malam, tiba-tiba handphone ku berbunya ada panggilan masuk dan yang menelepon ku bang reno.
"hallo bang asalamualaikum" ucapku saat ku angkat telepon dari bang reno.
"dasar istri kurang ajar tidak tau diri, apa yang kau lakukan kepada ibu hah.! teriak bang reno dia tidak menjawab salam ku langsung marah-marah pasti ibu nya telah mengadu.
" jawab salam dulu bang jangan langsung marah-marah "ucapku ramah tidak ku ladenin
" tidak penting, jawab pertanyaan ku aika? "bentak bang reno.
" kembalikan uang ku bang"jawab ku.
"itu uang ku dan sudah habis jangan kau ungkit uang itu aika" ucap bang reno tidak tau malu mengaku uang ku.
"kamu belikan gelang ibu jadi kemarikan gelang itu itu punya ku dari uang gajiku" jawab ku tidak mau mengalah.
"tidak bisa itu gelang ibu ku aku yang beli enak saja, kamu beli sendiri kan kamu berkerja masa tidak mampu beli gelang" ucap bang reno yang sudah gila.
"lucu kau bang kamu yang beli itu pake uang ku jelas itu gajiku yang kamu ambil PAKSA" aku tekan kan kata paksa nya karna aku tidak ikhlas uang ku di pakai oleh mereka.
"hahahaha dasar pelit itu uang ku juga kau istri kan uang kau uang ku kau mengerti" ucap nya percaya diri.
"teori dari aman uang istri ya istri uang suami baru uang istri jangan kau balik-balikan bang " ucap ku mulai dongkol.
"itu uang ku, aku peringkat kan kau jaga ke sopan an mu ke pada ibu ku dia mertua mu yang harus kau hormati kau mengerti aika " ucap nya lagi.
"kalau mau di hormati berlaku yang sopan juga donk" ucapku.
"cepat kau pulang bang kita selesai kan ini semua aku sudah tidak tahan dengan mu" ucap ku tegas.
"ck jangan sok kamu aika" ucap bang reno dan mematikan sambungan telepon sebelum aku menjawab nya.
"dasar orang gila, lihat saja aku mau cerai" ucap ku.
dengan hati yang dongkol aku masuk kamar untuk tidur karna sudah malam besok aku harus kembali bekerja demi keluarga ku..
udara pagi yang masih dingin belum ada matahari aku sudah mulai menjahit mengejar target kami semua pokus hanya suara gemuruh mesin jahit yang terdengar. rasa dingin aku tahan dan kantuk aku tahan demi mencari nafkah untuk keluarga ku aku berjuang rupiah, persoalan rumah tangga ku tidak membuat ku lemah, semangat ku selalu ada, tidak ku tunjukan kesedihan ku kepada orang-orang pabrik, aku menutupinya dengan senyuman.
"teh aika hari ini bawa bekal apa? " ucap lena teman ku, dia selalu makan bersama.
"bawa telur dadar aja" ucapku sambil membuka bekal ku.
"udah ngirit aja nih , aku bawa ayam kecap kita, ayo satuin aja bareng makannya" ucapnya duduk di depan ku membuka bekalnya.
"biasa banyak kebutuhan " jawab ku sambil makan.
"iya dah yang sudah berkeluarga mah, banyak pengeluaran nya" ucap nya sambil mengambil telur dadar dan memberiku ayam kecap nya.
"iya cepat nikah nya jangan pacar aja, biar ngerasa seperti apa rumah tangga" ucap ku.
"nanti teh belum siap si aa nya belum punya modal katanya" ucap lena.
setelah makan kamu kembali masuk untuk sholat dan kembali bekerja hingga waktu pulang hari ini aku lembur 1 jam, lumayan buat tambahan. aku pulang dengan ojek yang suka mangkal di depan pabrik. sampai dirumah aku langsung masak, mencuci, nyapu dan ngepel, setelah selesai aku memanggil anak-anak untuk makan, kami makan dengan ikan kalengan hanya itu yang mampu ku beli, aku bersyukur anak-anak tidak protes aku sering masak ikan kaleng, setelah makan mereka kembali naik ke atas ke kamar mereka Masing-masing, aku membersihkan kan bekas makan setelah selesai aku mandi dan sholat setelah sholat aku merebahkan tubuh ku di kasur ku lihat-lihat status di HP ku, dia sana ada status ibu mertua ku ada poto dia berpoto dengan seorang wanita berambut pirang di sebuah restoran dengan tulisan, calon mantu yang baik dangan stiker penuh cinta.
"calon istri siapa kan anak ibu cuma dua bang reno sama rini" gunggam ku bertanya-tanya. segera ku kirim pesan ke ibu mertua ku.
"cantik, calon istri siapa bu? " isi pesan ku , terlihat sudah centang biru sudah di baca tapi tidak di balas aku menunggu balasan. tak bisa menunggu mataku terpejam karna kantuk tidak bisa ditahan aku ketiduran hingga azan subuh berkumandang, aku bangun mandi dan sholat setelah sholat aku ke dapur masak nasi goreng untuk sarapan dan masak sarden untuk bekal dan untuk makan anak ku pulang sekolah nanti, setelah selesai aku mengganti baju dengan seragam kerja, dan bersiap-siap, setelah selesai aku memanggil anak-anak sarapan anak bungsu ku sudah di bangun kan oleh kaka nya, mereka susah siap dengan seragam mereka, kami sarapan bersama, si sulung mengantar adik nya sekolah sekalian pergi kerja, aku berjalan ke depan mencari ojek untuk berangkat seperti biasa setelah sampai aku ke loker menyimpan bekal dan tas ku lihat HP ternyata ada pesan dari mertua ku dia membalas pesan.
"anakku lah" isi pesan mertua singkat membuat ku semakin penasaran.
"apa jangan-jangan bang reno mau nikah lagi" gugamku
"tidak ku biarkan aku di madu lebih baik berpisah" gugamku lagi. segera ku telepon nomor bang reno berkali-kali tidak di angkat dan akhirnya tidak aktip, aku menghela napas dan ku memasukan HP ke tas dan segera masuk berkerja.
istirahat makan siang aku menelepon suami ku lagi nomor nya aktip lagi dan tidak di angkat, ku telepon mertua ku dia juga tidak mengangkat nya, membuat ku kesal dengan mereka. aku mencoba berusaha sabar ku tahan emosi ku.
"teteh kenapa ada masalah teh" ucap lena dia memperhatikan ku.
"tidak ada ko len" jawab ku menutupi.
"kalau ada masalah butuh teman curhat bilang aja ke aku, aku siap jadi pendengar setia, kalau ada masalah teh harus cerita jangan di simpan sendiri nanti malah stress dan ujung-ujungnya sakit" ucap lena memberi ku nasehat
"iya nanti kalau sudah tidak kuat aku cerita, sekarang masih sanggup sendiri" ucap ku
"Oke di tunggu" ucapnya.
kami pergi masuk lagi dan bekerja setip hari lembur satu jam sudah satu minggu suami ku tidak bisa di hubungi , aku sudah cape ku biarkan saja apa mau nya, biar nanti saat dia balik akan ku tanyakan semuanya, jika benar dugaan ku, aku akan minta cerai sudah tidak bisa ku bertahan, saat dia tidak menafkahi ku aku masih bisa terima tapi jika menghiyanati ku aku tidak terima.
"kak mama boleh ikut kaka" ucap ku di saat mau pergi kerja, aku mau ikut anak ku supaya tidak naik ojek aku sudah tidak punya uang nanti pulang baru aku punya karna gajian.
"tidak bisa " penolakan
"hari ini aja ka, mama nebeng" ucap ku lagi
"biasanya naik ojek kan" ucapnya tetep tidak mau
"mama tidak punya uang" lirih ku
"makanya mah cari lagi yang bener biar tidak kekurangan" ucap nya marah dan memberi ku uang 20 ribu dan pergi menaiki sepeda motor nya.
"iya ini salah mama, maafkan mama nak" lirih ku aku meneteskan air mata saat menerima uang 20 ribu dan melihat anak ku pergi.
aku berangkat kerja aga sedikit telat dan harus di ganti waktu di tambah jam pulangnya, begitu lah sistem kerja di sini pabrik tidak mau rugi sama sekali karyawan yang di tekan karna butuh aku harus mengikuti nya aku ingin usaha sendiri belum ada modal. uang tunjangan ku untuk masa depan anak ku nanti. semoga aja suatu hari nanti aku bisa punya usaha sendiri.
"nih stuk gaji kamu aika" ucap ADM line,
"alhamdulillah aku bisa simpan " ucap syukur ku. aku buang stuk nya biar tidak kebawa pulang. aku selalu tidak menyimpan nya takut di lihat sama suamiku.
pulang kerja aku mengambil uang dan membeli chicken untuk makan bersam anak-anak ku, dan berbelanja kebutuhan untuk satu bulan, aku juga membeli sayuran aku setok buat seminggu, sisa uang gaji tidak ku ambil semua aku hanya mengambil 1 juta dan sisa belanja ku simpan untuk biaya sekolah anakku , setelah ku beli semua yang aku butuhkan aku segera pulang takut anak-anak kelaparan, dan sampai dirumah ada motor suami ku di teras rumah, dia pulang saat aku gajian.
"asalamualaikum" ucapku masuk ke dalam rumah
"ngeborong yang banyak uang dasar boros " ucap suamiku tidak menjawab salam ku.
"terserah ku , uang-uang ku" jawab ku ketus
"wah mulai berani sekarang " ucapnya muali meninggi
"lah emang bener ini uang ku " jawab ku biasa saja.
"pintar bicara sekarang semenjak di aku pergi hebat iya" ucap suamiku.
"terserah mu bang setelah berhari-hari tidak ada kabar sekarang waktu gajian abang pulang pasti untuk meminta uang" ucap ku
"itu kau tau mana uangnya sekarang" ucap suamiku tak tau malu meminta uang.
"enak aja aku tidak akan memberikan kamu uang" ucapku berlalu masuk kedapur bang reno mengikuti..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!