NovelToon NovelToon

Hubungan Rahasia

Indarwati Subagyo

menjadi ibu rumah tangga itu mungkin sudah jadi hal yang lumrah di kalangan rakyat di negri ini.

tapi bagi Indarwati menjadi ibu rumah tangga tak boleh hanya berpangku tangan duduk manis di rumah.

Indarwati yang baru berusia dua puluh lima tahun benar-benar melakukannya, dia memilih untuk tetap bekerja meski sudah menikah.

wanita cantik berkulit putih dengan postur tubuh yang proporsional sangat hebat dan ceria, memutuskan menikah muda dengan kekasihnya.

Abimana Hartono, seorang pegawai petinggi di salah satu perusahaan besar di kota Surabaya.

bagi Indarwati memiliki suami seperti Abimana adalah sebuah anugrah tapi juga kadang seperti bencana.

pasalnya sikap lembut Abimana kadang membuat Indarwati sangat terganggu.

seperti pagi ini, dia sengaja membuat masakannya asin untuk melihat Suaminya marah.

tapi yang tak di duga malah, Suaminya itu hanya tersenyum, "bagaimana masakannya mas, enak?" tanya Indar penasaran

"enak sayang, kamu memang yang terbaik, bagaimana kamu dapat resep ini?" tanya Abi dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.

"dari YouTube, kita berangkat," ajak Indar saat melihat piring suaminya itu kosong.

"kamu tak sarapan dulu? nanti sakit?" kata Abi dengan lembut.

"nanti saja di toko, aku juga sedang diet," jawab Indar

"mau menguruskan apa lagi sayang, tubuh mu sudah bagus tak perlu di rubah lagi," bisik Abi.

"iya iya mas, sudah ayo kita pergi," kata Indar merangkul tangan suaminya.

mereka pun pergi berdua, dan selama di perjalanan Abi terus mengajak Indar mengobrol.

"mas, pernah gak mas Abi bertengkar dengan seseorang dan memusuhinya?" tanya Indar penasaran

"eh... tumben kamu bertanya seperti itu, memang ada apa?" tanya Abi penasaran.

"ya bukan begitu, karena selama sikap mas uang begitu baik, aku kadang heran, apa mas pernah marah?"

"tentu saja tidak, aku sangat menghindari hal itu, selain tak baik untuk hati dan emosi kita, aku juga tak mau melukai seseorang walau itu hanya dengan ucapan saja," jawab pria itu.

mendengar itu Indar hanya menghela nafas, dia tak mengira jika suaminya itu sangat baik.

bahkan dalam setiap hubungan mereka di ranjang, pria itu sangat lembut.

tapi itu menyiksa Indar yang memang memiliki kecenderungan sedikit nakal.

bahkan sikap mereka seperti bertolak belakang, Abi yang hangat dan baik, sedang Indar mandiri dan tak suka di perlakukan seperti wanita lemah.

sesampainya di depan toko milik Indar, Abi turun dan membukakan pintu untuk istrinya itu.

"my Queen.."

"terima kasih, dan jangan lembur lagi nanti malam aku akan membuat mu kelelahan," bisik Indar sebelum pergi.

Abi bahkan kaget saat istrinya itu berani mencium bibirnya di tempat umum.

"sayang malu ... ini tempat umum,"bisik Abi mendorong pelan tubuh istrinya.

"aku mencium suamiku sendiri, bukan suami orang lain," kata Indar dengan kesal.

"iya tapi kita bisa melakukannya di dalam mobil," kata Abi yang merasa tak nyaman.

"sudah kalau begitu, pergilah nanti kamu telat, sampai jumpa nanti malam," kata Indar yang masuk kedalam toko.

"selamat pagi mbak Indar," sapa para pegawai wanita itu.

"pagi Semuanya, tinggal kue apa yang belum di buat?" tanya wanita itu yang langsung menuju ke kantornya dan menaruh tasnya.

"tinggal membuat kue pie buah mbak, terus tadi ada pria yang mau pesan roti tawar gandum tapi pakai kismis, apa mbak bisa membuatkannya, dan mengunakan gula khusus," kata Iva salah satu pegawai toko roti itu.

"baiklah aku akan membuatkannya," jawab Indar yang langsung masuk dapur.

dia memilih membuka usahanya sendiri tanpa campur tangan Suaminya.

meski rumah tangganya sangat harmonis bagi yang melihatnya, tapi nyatanya tidak bagi Indar yang merasa sepi.

bukan karena belum di berikan momongan, melainkan karena kesibukan dirinya dan suami yang semakin membuat mereka larut dalam hubungan rumah tangga yang monoton.

Abimana sampai di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang properti.

dia sekarang sudah menjabat jadi manajer senior di perusahaan itu, dia sangat di hormati oleh bawahannya karena kepribadian yang selalu baik dan sopan.

bahkan dia sendiri tak percaya dengan apa yang terjadi di hidupnya, istri yang sangat cerewet dan sering mengujinya.

"selamat pagi manager," sapa beberapa karyawan.

"hei kenapa menyapa begitu, panggil pak Abi saja seperti biasanya," kata pria itu dengan lembut.

"selamat pagi manager Abi?" sapa seorang wanita.

"selamat pagi manager Anna, bagaimana pagi anda?" sapa Abi dengan sopan dan mereka pun berjalan dan naik lift bersama.

"ah seperti biasa, tapi bagaimana dengan manager Abi sepertinya sedang sangat bahagia pagi ini, apa ada sesuatu yang terjadi?" kata wanita itu penasaran.

"ah itu, istriku sedikit memberikan hadiah yang tak terduga pagi ini, jadi itu membuat semangat saya jadi sangat membara," jawab pria itu dengan senyum yang merekah indah dan melupakan sarapan paginya yang hancur.

sedang manager Anna merasa iri dengn wanita yang bisa memiliki suami seperti manager Abimana ini, "seandainya suamiku semanis ini,mungkin aku akan sangat bahagia..." batin wanita itu.

Indar sudah selesai membuat roti pesanan dari pria yang tak di kenalnya.

dia sedang mengambil beberapa roti yang kemarin tak laku dan sedang berdiri di pinggir jalan untuk membagikan roti itu.

dari kejauhan ada pria yang memperhatikannya, "wanita yang sempurna, seandainya istriku sepertinya pasti akan menyenangkan, Indarwati, kenapa kamu menikah tanpa mau mendengarkan penjelasan ku dulu," kata pria itu dengan suara lirih.

Indar kembali masuk kedalam toko dan tinggal menunggu kedatangan para pelanggan.

saat dia duduk di bagian kasir, seorang pria datang, "selamat datang di toko roti Rein bakery," sapa para penjaga toko.

pria itu langsung menghampiri kasir,"saya ingin mengambil pesanan roti tadi,"

Indar terdiam melihat pria yang berdiri di depannya itu, pria yang sudah di lupakan malah muncul lagi sekarang.

"Rini tolong ambilkan roti bapak ini," kata Indar yang langsung memilih pergi.

dia tak bisa terus berada di depan pria yang belum bisa dia lupakan.

"tidak boleh Indar, kamu sudah punya suami dan kamu harus ingat, meski dia cinta pertama mu,tapi kamu sudah menikah," gumamnya sambil melihat cincin nikahnya.

dia pun harus ingat suaminya, Abimana yang menurut semua orang sempurna sebagai seorang pria.

sedang pria itu merasa jika dia di hindari oleh wanita itu, wanita yang tetap ada di hatinya.

"ini mas kembaliannya," kata Iva.

"terima kasih mbak, dan saya akan kembali tiga hari lagi untuk membeli roti ini lagi," kata pria itu sebelum pergi.

"siap mas,jika lain kali butuh sesuatu mas bisa telpon di nomor ini,"kata Iva memberikan kartu nama toko roti itu.

"terima kasih, aku akan menyimpannya dan akan jadi pelanggan setia toko ini," katanya dengan melihat ruangan Indar sebelum pergi.

Febriana Mardani

seorang wanita yang terlihat cantik dan murah senyum berjalan bersama Abimana, keduanya kemudia berpisah untuk masuk ke tim masing-masing.

dia menghela nafas panjang, "seandainya suamiku bisa selembut dan sebaik kamu mas Abi," gumamnya.

ya hidup Febriana sangat menyedihkan, dia hidup seperti di neraka karena ulah Suaminya.

bukan apa, pernikahannya dan suaminya memang tak di inginkan dari awal, mereka menikah karena tuntutan dari kedua keluarga yang memang sudah saling mengenal sejak dulu.

bahkan Febry terus mendapat hinaan hingga bentakan dari suaminya jika dia sedikit saja membuat kesalahan.

seperti pagi ini, suaminya yang baru bangun langsung mandi tanpa mengatakan apapun padanya.

"mas ingin di buatkan sarapan apa?"

"tidak usah sok peduli, urus saja urusan mu," jawab pria itu.

sudah setahun dia terus seperti ini dengan Reihan Sulistyo, seorang pengusaha bengkel dan pemilik showroom besar di kota Surabaya.

awalnya hubungan mereka seperti pasangan suami istri pada umumnya, tapi Reihan berubah saat enam bulan setelah pernikahan Febry belum hamil.

dan di tambah Febry juga sangat sibuk dengan berbagai pekerjaan dan kadang membawanya pulang.

"mas tolong katakan sesuatu, jangan membuatku bingung seperti ini," kata Febry memohon.

"sudah ku katakan jangan menganggu ku, kamu tau jika aku tak suka dengan semua yang kamu lakukan, jadi cukup diamlah!" bentak Reihan.

"mas kamu ini kenapa, aku salah apa,kenapa kamu sekasar ini padaku, aku belum bisa hamil aku minta maaf, aku sudah cek ke dokter, dan dokter mengatakan jika semuanya baik-baik saja," kata Febry.

mendengar itu, Reihan marah dan langsung mencengkram dagu dari istrinya itu.

"terus kamu ingat aku yang mandul,dasar wanita tak tau malu, ingat jika bukan keluargaku, kamu tidak akan bisa sejauh ini, jadi jangan bertingkah!" marah pria itu.

Reihan kemudian pergi begitu saja, dia tak ingin terus melihat wajah istrinya itu.

sedang Febry bangkit dan bersiap untuk ke kantor, dan lagi-lagi dia harus menutup semua luka di tubuhnya agar tak menjadi perhatian di perusahaan.

Febry selalu nyaman di kantor karena memiliki teman-teman yang baik.

terutama ada satu pria yang selalu baik padanya, bahkan kadang sering membagi kue yang di bawakan oleh istrinya.

pria itu seakan tipe ideal bagi Febry untuk menjadi seorang suami, bahkan dia sangat mencintai istrinya.

seperti pagi ini, ada kiriman kue dari toko roti istri Abimana,dan semua orang mendapatkan bagian.

"hari ini ada kue apa nih?" tanya Febry yang melihat kotak kue di meja rekan-rekan kerjanya.

"ya yang coklat habis Bu, tinggal yang stroberi," jawab Lena yang menjadi teman dekat dari Febry.

"kata siapa, ini aku masih punya donat coklat kesukaan mbak Febry," kata Abi yang menunjukkan kedua donat di kotak miliknya.

"aduh pak Abi... so sweet sekali, awas loh nanti cinta lokasi karena sikap baik dan perhatian ini," kata Faqi

"mana mungkin aku bisa seperti itu, istriku itu tak akan membiarkannya, kamu tau kan bagaimana nyonya Abimana?" kata Abi tersenyum melihat reaksi kedua temannya itu.

"kadang aku heran padamu, bagaimana bisa kamu bisa bertahan dengan wanita sejahat itu, mukanya tak bisa tersenyum dan jutek gitu," kata Selo tak percaya.

"memang wajahnya begitu, tapi dia itu sangat baik kok, hanya saja dia adalah wanita yang mengatakan semua isi hatinya, bukan tipe wanita yang memendam semua di dalam hati," kata Abimana.

"sepertinya aku harus bertemu nyonya Abimana, untuk belajar menjadi wanita yang lebih terbuka, terlebih untuk menaklukkan pria sepertinya," kata Febry.

"bukan hanya itu, kamu bisa membuat semua klien yang berniat mesum bisa pergi ketakutan melihat sifat yang seperti nyonya Abi," kata Faiq tertawa.

"sudah kenapa kalian terus menghina istriku, bagaimana kalau kita makan bersama di rumah, mbak Febry bisa mengundang suami mbak loh," kata Abi.

"benarkah, tapi aku takutlah karna istrimu belum tahu mengetahui undangan ini kan?" tanya Febry.

Abimana menunjukkan chat bersama istrinya,mereka tak mengira jika istri yang di sebut kejam itu malah meminta Abi mengundang semua temannya.

"baiklah, aku akan mengajak suamiku,tapi jika dia terlihat jutek tolong maklum ya, karena wajah suamiku memang dingin kayak es balok," kata Febry yang membuat semua orang bingung.

akhirnya jam pulang kantor,semua berangkat ke rumah Abi dan tak lupa membeli oleh-oleh untuk bertamu pertama kali.

saat mereka sampai di rumah itu terlihat ada sesosok wanita yang berpakaian berwarna biru sedang berdiri di depan rumah.

Abi turun dengan membawa bunga dan langsung dapat pelukan hangat dari Indar.

"kamu kenapa sayang, sedang sakit," bingung Abi.

"tidak, maaf ya kalau kemarin aku sangat menyebalkan, karena aku sedang menstruasi jadi tau kan sayang," kata Indar dengan senyum mengembang.

Febry merasa cemburu melihat itu, "oh maaf kalau lupa ada tamu, ayo semuanya masuk,"

"tolong anggap seperti rumah sendiri ya," kata Indar dengan ramah.

"eh bro, istri galak mu kok berubah, kamu kasih apa?"

"itu karena kalian ketemunya pas dia lagi PMS, jadi dia sangat sensitif," jawab Abi tertawa

suami Febry

mereka pun masuk dan duduk lesehan, "maaf ya, aku mengundang kalian mendadak, habis mas Abi tak pernah mengajakku berkumpul untuk lebih mengenal temannya," kata Indar.

"ah kami juga jarang berkumpul, karena dia orang ini sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing hingga sering lembur," jawab Faiq.

"ah begitu ya, kamu suka meninggalkan istrimu yang cantik ini sendirian ya, jahat banget..."

"maaf ya sayang, aku akan berusaha bulan depan aku tak akan lembur oke," kata Abimana tersenyum mencium pipi istrinya.

"aduh... tolong ya pak Abi, kasihanilah kami yang jomblo ini, bisa-bisanya anda berdua bermesraan di depan kami ini," kata Mina sedih berpelukan dengan Mina.

"ah maaf ya, oh ya bagaimana kue tadi apa kalian suka, karena itu produk baru yang mungkin akan kami luncurkan nanti," kata Indar.

"wah boleh kami dapat diskon kalau datang ke toko kue mbak Indar?" kata Lena.

"tentu, aku pasti akan ada diskon," jawab Indar.

Faiq melihat kearah Febry yang dari tadi cuma diam memandangi ponselnya, "ada apa mbak Febry," tanya Selo

"ah tidak, sepertinya suamiku sedikit telat karena di bengkel ada banyak costumer," jawab Febry

"baiklah mbak tidak apa-apa," jawab Abimana.

tapi tak lama mobil dari Reihan sampai di rumah minimalis itu, dan Reihan seperti ingat desain rumah itu persis dengan desain rumah impian mantan kekasihnya.

"aku bum masuk saja,aku sudah teringat dengan Indar, dan jika bukan karena menjaga nama baik wanita itu,aku tak ingin datang ke tempat seperti ini," gumamnya sebelum masuk kedalam rumah.

bel rumah berbunyi, Febry pun langsung berdiri, "sepertinya suamiku sudah datang, sebentar aku akan kesana," kata Febry buru-buru.

ternyata saat dia membuka pintu ternyata benar Reihan,tapi pria itu malah sedang fokus dengan nama yang ada di tembok rumah.

"ada apa mas?" tanya Indar yang mengejutkan pria itu.

"tidak ada, lain kali jangan terlalu mendadak kalau mengundang ku, kamu tau bengkel ku tak pernah sepi," kata Reihan.

"aku sebenarnya tak ingin tapi teman-teman ku ingin bertemu dengan mu,dan aku mohon tolong bersikaplah seperti kita suami istri yang bahagia ya," mohon Febry.

"maafkan aku, seharusnya aku tak melakukan hal menyebalkan tadi pagi,maaf ya..." kata Reihan yang membuat Febry kaget.

"iya mas, tak apa-apa," jawab wanita itu.

Reihan pun merangkul pundak istrinya itu, "siapa yang datang, silahkan masuk..." sapa Indar yang langsung kaget melihat pria yang merangkul pundak teman suaminya.

"ah mbak Indar, perkenalkan suamiku, mas Reihan. dan mas ini mbak Indar istri teman kantorku mas Abimana," kata Febry.

"halo, aku Abimana dan ini istriku, wah tak ku sangka suami mbak Febry ternyata ganteng ya, gitu kok di bilang kayak es kutub," kata Abimana dengan ramah.

"sudah semuanya ayo kita masuk," kata Indar dengan senyum yang mereka.

Abimana dan Febry sangat menyukai perubahan sikap dari istri dan suami mereka.

tapi yang tidak mereka tau adalah, Indar dan Reihan sudah bertemu sebelum ini.

sebenarnya yang terjadi tadi siang adalah, Indar yang mengantarkan mobil toko roti untuk di perbaiki karena ada sedikit kerusakan.

dan di sana dia bertemu Reihan,pria itu bahkan berani langsung memeluk Indar agar wanita itu tak pergi menjauhinya.

"jangan pergi aku mohon, setidaknya kita bisa berteman," kata Reihan.

"baiklah tapi tolong lepaskan pelukan mu ini bung,aku sesak," kata Indar.

akhirnya pria itu pun melepaskan pelukannya pada Indar, dan mengajaknya berbicara di ruang tamu.

semua pegawai heran melihat Reihan tapi tak ada yang berani komentar, jika tidak pria itu bisa mengamuk dan membuat kekacauan.

"hentikan Reihan, kira sudah punya kehidupan masing-masing,aku sudah bahagia dengan suami yang bisa menerima ku, meski dengan sedikit kebohongan," kata ibdar membuang wajahnya sedikit sedih.

"maafkan aku, seharusnya dulu aku mengajak mu lari dan kita menikah, hingga aku tak harus menjadi pria yang sengsara seperti ini," kata Reihan.

mendengar itu Indar tertawa geli, "kamu sengsara, yang ada istrimu yang habis kamu siksa, aku tau sifat mu Reihan, jadi jangan mencoba membohongiku," kata Indar.

"kamu pun sama, di lihat dari gerak gerik mu, pasti suamimu itu good boy atau soft boy, atau perpaduan keduanya, pasti kamu menyiksa dirimu sekarang karena kamu itu wanita yang sangat agresif," kata Reihan.

"ya sepertinya kita hanya bisa menyelesaikan,atau bagaimana kalau kita melakukan sesuatu agar bisa memperbaiki Semuanya," kata Indar memberikan usul.

"kenapa kamu mau bertahan, bukankah lebih baik berpisah dan kita bersama," kata Reihan.

"hentikan, jika kamu terus mengatakan itu,aku akan pergi dan tak ingin melihat mu lagi," kata Indar.

mendengar ancaman itu, Reihan pun memilih mengalah dan tak mau kenangan Indar lagi.

jadi mereka mulai memperbaiki sikap mereka berdua, tapi yang tak terduga adalah orang yang menjadi pasangan masing-masing ternyata juga berteman.

jadilah sekarang mereka terlihat sedikit akrab, saat ini Indar dan Reihan duduk bersampingan, dan tanpa di duga semua orang kini sedang minum bir kalengan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!