Pukul 03.00 waktu Korea.
Seorang wanita berjalan mengendap-endap menuju kamar.
Ceklek...
Dibuka nya pintu kamar dengan sangat hati hati..
Wanita itu mendekati ranjang, terlihat seseorang wanita tertidur lelap.
" Kak, bangun. Aku sudah pulang." Bisik wanita yang tidak lain adalah Kim Hana Ae-Ri.
" Hoam...."
Ah...
Ternyata aku salah, yang berbaring di atas tempat tidur ternyata bukan wanita. Dia adalah Ji Sun. Kakak kedua dari Kim Hana.
Setiap Hana pergi balapan. Ji Sun selalu tidur di kamar Hana memakai pakaian Hana dan rambut pirang palsu untuk mengelabuhi Momy dan Dady mereka.
Sedangkan Ji Wong. Kakak pertama Kim Hana selalu ikut Kim Hana untuk memastikan bahwa adiknya itu pulang dalam keadaan selamat, mengingat Kim Hana yang selalu menang dalam segala lomba balapan pada malam hari membuat banyak orang yang ingin tahu identitas asli dari Kim Hana.
Untuk apa?
Tentu saja untuk membalas dendam karena mereka selalu saja kalah dari Kim Hana. Kebanyakan dari mereka tidak terima karena selalu kalah dengan Kim Hana yang dikenal dengan nama Queen Shee dalam dunia perbalapan.
" Hyung, sekali-kali mari kita bertukar posisi. Biarkan aku yang ikut Kim Hana ke arena balapan dan memastikan bahwa dia akan baik-baik saja dan Hyung berada di sini." Keluh Ji Sun pada Ji Wong sambil melempar rambut palsu nya.
" Sudahlah, kau memang cocok untuk menjadi kembaran Hana." Kekeh Ji Wong.
Ji Sun memonyongkan bibirnya kemudian berjalan dengan hati hati keluar dari kamar Kim Hana karena takut kedua orang tuanya terbangun.
" Tidurlah, ingat besok adalah presentasi pertama mu sebagai karyawan magang." Ucap Jin Wong sambil mengacak-acak rambut bergelombang milik Kim Hana.
" Oppa rambut ku rusak."
" Stt, pelankan suaramu. Jika Mom dan dad tahu aku tidak akan membantumu lagi. Kau ingat, my card sudah 2 yang disita mereka karena membantu mu."
" Baiklah baik."
" Good night sister."
" Too."
Ji Wong kembali ke kamarnya dan memandangi foto wanita yang sangat amat dia rindukan.
Sha-yo Naera.
Tunangan Ji Wong yang berada di Perancis untuk menyelesaikan kontrak sebagai desainer terkenal dan setelah itu mereka akan menikah.
Sementara Ji-Sung sedang melihat gambar para wanitanya.
Blackpink.
" Sarang Hae. Aku mencintai kalian semua.."
Muah...
Muah...
Muah..
Ji-Sung dan Ji-Wong tidur sambil memeluk foto wanita nya.
Ji-Wong sebelah kiri.
Ji-Sung sebelah kanan.
...----------🌼🌼🌸🌸🌼🌼---------...
Pagi harinya...
" Morning Mom." Dady Lhon thong memberi morning kiss kepada istrinya, Lhing Lhung.
" Too Dad. Anak anak belum pada melek?"
" Hemm..." Lhon thong mengangkat kedua bahunya, tanda tidak tahu dan tidak mau tahu. Terbukti Lhon thong langsung menyeruput kopi luwak white coffee asli dari peternakan sendiri yang dibesarkan sepenuh hati seperti anak sendiri.
" Hah...." Lhing Lhung menghela nafas panjang, dia begitu heran kenapa dia menikahi seorang pria yang bahkan tidak peduli dengan putra-putrinya.
" BOCAH BOCAH. LIMA MENIT KALAU BELUM TURUN MOMY AKAN BAKAR MOBIL DAN SEPEDA MOTOR SPORT NYA.."
Brug !!
Ji-Sung dan Ji-Wong terjatuh dari tempat tidur karena terkejut dengan suara mengerikan yang berasal dari lantai bawah.
Sementara Kim Hana harus mengulang makeup nya karena lipstik yang seharusnya terlukis indah di bibir menjadi melebar menghiasi pipi hingga telinga.
" SATU MENIT....."
" TIGA MENIT...."
" Busyet dah nenek lham phir. Untung emak, kalau bukan udah tak santet." Keluh Ji-Wong.
" Ya Tuhan emak gua mulutnya udah kayak bakul kredit keliling." Timpal Ji-Sung sambil berjalan keluar kamar dengan kecepatan kilat.
" EMPAT MENIT."
Bug gebug...
Dang bug...
Bug bug gebug.....
Mereka bertiga berlomba-lomba menuruni anak tangga dan langsung duduk di kursi meja.
Dari ketiga anak, hanya Ji-Wong yang sudah berpakaian lengkap walaupun kancing kemejanya masih ter amburadul.
Ji-Sung masih dengan khas aroma serta wajah wajah seseorang yang semalaman mencetak peta dunia .
Sementara Kim Hana masih dengan lipstik sepanjang garis katulistiwa.
" Pffff...." Lhon thong menahan tawa melihat penampilan ketiga anaknya.
Glek !!!
Lhon thong harus menelan ludah melihat tatapan tajam yang di keluarkan oleh istrinya.
" Ehem. Dady sudah selesai. Dady akan berangkat lebih dulu ke kantor. Ji-Wong jangan lupa untuk menghadapi rapat penting hari ini." Ucap Lhon thong sambil segera kabur dari meja makan.
Wush....
Wush....
Wush...
Kim Hana dan kedua kakaknya melongo melihat sang Dady yang lari dengan kecepatan layaknya Natoro sipunden.
" Makan." Ketus Lhing Lhung.
Glek !!!
Merasakan hawa mencengkeram. Ketiga nya memilih untuk segera makan.
" Ji-Wong, setelah ini jangan lupa untuk mengantarkan Kim Hana ke kantornya. Jangan terlalu berharap banyak pada Sha-yo Naera. Jika dia tidak kembali pergi kegudang untuk mencari wanita. Momy yakin akan ada banyak wanita yang mampu mengugah selera mu." Ucap Lhing Lhung.
" Memangnya iklan Indomie."
" Seleraku..." Kekeh Kim Hana.
" Kau Hana."
Glek !!!
Hana yang tadi menertawakan Ji-Wong kini kembali merasakan bahwa dirinya akan ikut terkena semprotan kemarahan.
" Yes mom."
" Kamu itu wanita. Bisa tidak kamu berhenti untuk balapan. Kamu kira Momy tidak tahu jika kamu hampir setiap malam keluar untuk balapan."
Kim Hana melihat ke arah Ji-Wong, namun Ji-Wong rupanya tetap pada pendiriannya.
Seperti yang dia katakan semalam bahwa Ji-Wong dia tidak akan membantu Kim Hana mengingat sudah ada 2 card yang di sita Momy.
" Jangan melihat Hyung Ji-Wong. Dia tidak akan membela mu lagi."
" Kamu beruntung hanya Momy yang tahu. Jika Dady yang tahu maka habislah..."
Ji-Sung tertawa sambil memperagakan gaya berakhir nya sebuah kenyataan.
" Jangan memperolok adikmu. Dia masih lebih baik daripada diri mu yang ngehalu bisa berkencan dengan Hitam merah muda."
" Blackpink Mom.." Jawab ketiga secara bersama.
" Udah tahu."
" Untung emak. Kalau bukan udah dijadiin peyek." Ucap ketiga nya dalam hati.
Setelah berpamitan dan bercipika-cipiki. Ji-Wong langsung mengantar Kim Hana ke kantornya.
Seperti biasa, di kantor Kim Hana terkenal sebagai karyawan yang ramah taman.
" Hei kau. Bersihkan ruangan presiden sekarang juga"
Kim Hana yang barusaja duduk hanya bisa menghela nafas saat Ryan Lee. Atasannya menyuruhnya untuk membersihkan ruangan presiden.
" Dasar atasan saiko. Atasan ngawur, atasan gambleng."
Kim Hana mengomel sepanjang memberikan ruangan presiden. Ketika Kim Hana protes kenapa tidak menyuruh OB untuk membersihkan, Ryan Lee berdalih hanya orang orang spesial yang berhak membersihkan ruangan presiden.
Dibalik ruangan lain, Ryan Lee tersenyum melihat ekspresi dan omelan yang keluar dari mulut Kim Hana.
" Apa kau menyukainya?" Tanya Lee She-Han.
" Ya, aku sangat suka."
" Benarkah?" Lee She-Han terlihat antusias.
" Ya. Suka menyiksanya. Hahahaaha...."
Gubrak !!!!
Ryan Lee.
Presiden Trans Big Farma.
Tidak ada yang tahu bahwa Ryan Lee presiden nya, karena Ketua besar pendiri Trans Big Farma yaitu Ketua Khing Khong belum resmi mengijinkan Ryan Lee menjadi presiden seutuhnya sebelum Ryan Lee berumah tangga.
Lee She-Han.
Sahabat sekaligus sekretaris Ryan Lee yang ditugaskan Ketua Khing Khong untuk mendampingi Ryan Lee dan tidak boleh memiliki hubungan dengan wanita sebelum Ryan Lee menikah.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
Ceklek....
Kim Hana yang sedang membersihkan lantai terkejut karena tiba-tiba Ketua Khing Khong masuk kedalam ruangan.
Kim Hana langsung membungkuk hormat kepada Ketua Khing Khong.
" Kau boleh keluar." Ucap Khing Khong.
" Gamsahabnida Ketua..."
Kim Hana membungkuk dan langsung keluar dari ruangan presiden dengan perasaan gembira.
" Hah, kenapa bocah tengil itu selalu menyuruh Kim Hana untuk membersihkan ruangan ini." Ucap Khing Khong sambil duduk di kursi kebesarannya.
Sementara itu, Hana yang hendak berjalan menuju meja kerjanya dikagetkan oleh Yoora. Teman sepermagangan Hana.
" Hana, kau dari mana saja. Apa kau tidak tahu jika presentasi pertama mu akan dimulai dalam..... hah. Sekarang." Ucap Pi-khun Yoora.
" Ya Tuhan."
Hana segera berlari menuju ruang meeting diikuti Yoora yang membawa berkas presentasi Hana.
Yoora sudah kenal Hana, jika Hana panik maka Hana akan melupakan hal yang penting.
Brug !!
Hana membungkuk hormat setelah memasuki ruangan.
" You're late." Ketus Ryan Lee.
" Bukankah anda yang membuat saya terlambat." Bisik Hana sambil menekan tajam kata katanya.
" Bagus, jadi kamu menyalahkan saya. Tunggu hukuman berikutnya."
Dieng!!!
Sisi lain Kim Hana sudah berubah menjadi mahkluk Astral yang siap memakan pendosa.
Ketua Khing Khong memerintahkan Kim Hana untuk memulai presentasi. Ini adalah kali pertamanya dalam sejarah berdirinya Trans Big Farma yang mempersilahkan karyawan magang untuk memimpin sebuah presentasi.
Buah hasil dari kerja keras Kim Hana selama bekerja di Trans Big Farma itulah yang membuat Khing Khong ingin melihat kelebihan dari Kim Hana.
Ryan Lee tidak fokus dengan apa yang sedang di presentasikan, dia fokus pada Kim Hana dan membayangkan Kim Hana akan menari dan bernyanyi untuk nya.
" Hmmm, bibirnya begitu menggoda. Rasanya manis asam apa asin yaa?" Ucap Ryan Lee dalam suara yang hanya bisa didengar oleh telinga nya sendiri.
Ryan Lee masih terpesona dengan Hana hingga tidak menyadari saat presentasi Hana sudah berakhir.
" Tuan muda..."
" Yes Honey?"
Wing....
Wing....
Wing...
Le-She Han tiba tiba meleleh mendengar kata honey yang tercipta dari mulut Ryan.
Cetak !!
Ryan segera memukul kepala Han dan membuatnya kembali normal.
" Tuan muda, tadi itu adalah dua detik terindah di dalam masa hidup saya mendampingi Anda."
" Kau mau mati ya?"
Glek !!!!
" Maaf Tuan, saya hanya ingin mengatakan bahwa presentasi nya sudah selesai."
Ryan Lee melihat sekeliling dan benar, presentasi Hana sudah selesai.
" Kim Hana, ke ruangan saya setelah ini, kau juga Ryan Lee." Ucap Ketua Khing Khong sebelum meninggalkan ruangan.
Ketua Khing Khong tidak pernah memperlakukan Ryan Lee secara istimewa. Karena itu hanya karyawan yang sudah lama mengabaikan diri di Trans Big Farma yang tahu bahwa Ryan Lee adalah presiden Trans Big Farma berikut nya.
Diruangan Ketua Khing Khong...
" Saya sangat puas dengan hasil kerja kerasmu Kim Hana, kamu selalu bisa membuatku terkejut dengan kejutan-kejutan yang dapat kamu lakukan sebagai karyawan magang. Untuk itu aku akan mengangkatmu sebagai karyawan kontrak. Silahkan ikut Le-She Han untuk menandatangani kontrak karyawan Trans big Farma."
Tuwing....
Tuwing....
Telinga Hana seketika membesar tak kala dia mendengar bahwa hari ini dirinya resmi menjadi karyawan kontrak Trans Big Farma.
Dengan senang hati, Hana mengikuti langkah Han setelah sebelumnya membungkuk hormat kepada Ketua Khing Khong.
Kini tinggal Ketua Khing Khong dan Ryan Lee.
" What?" tanya Ryan Lee yang mengerti tatapan tajam dari Appa (papa dalam bahasa Korea. Jan di ketawain. Udah nyontek google akunya).
" Anak Dugong. Kapan kamu akan membawa calon menantu ke mansion?. Apa kamu tidak lelah membujang?."
"Lihat, bahkan ikan saja mempunyai pasangan." Tunjuk Khing Khong ke arah aquarium.
" Appa tenang saja. Jodoh itu seperti layangan. Jika tidak ada angin maka layangan itu akan kembali kepada si pemegang tali."
Ryan Lee sudah merentangkan kedua tangannya dan bersiap untuk bernyanyi tentang isi hatinya.
" Cukup cukup. Jangan pernah lagi bernyanyi di hadapan ku. Lagu lagu mu membuatku mual."
Ryan Lee keluar dari ruangan Khing Khong dengan helaan nafas yang panjang.
" Han, dimana Kim Hana?" Tanya Ryan saat melihat Le-She Han sudah ada di hadapannya.
" Pulang."
" Hue?"
" Ketua Khing Khong memberitahu bahwa setelah di mana menderita kontrak kerja, maka dia di persilahkan pulang."
" Huft..."
Ryan Lee kemudian memilih untuk mencari keberadaan Kim Hana. Tentu saja dengan gaya kepemimpinannya yang tegas dan berwibawa.
Namun Ryan Lee tidak akan pernah menemukan Hana karena sekarang Hana sudah berada di Midnight in Seoul.
Salah satu kafe K-Pop yang terkenal di Korea.
Sedang apa Hana disana?
Tentu saja untuk bermain drum. Bersama dengan band Monsta X.
Dengan rambut yang di ikat cepol ke atas membuat Hana tidak mudah dikenali oleh orang asing.
Sungguh hari ini menjadi momen paling membahagiakan untuk Hana.
Tilulit...
Tilulit...
Kim Hana yang sedang dalam perjalanan pulang melihat pesan dari ponselnya yang berisi ada pendatang baru yang mengaku bisa mengalahkan Queen'she.
Kim Hana tersenyum sambil berkata.
" Let's play."
Kediaman Lhon thong, pukul 12.00 tengah malam.
" Oppa, kali ini saja..."
" Oppa..." Puppy eyes.
Ya. Siapa lagi jika bukan Hana yang sedang merayu Ji-Wong untuk mengijinkannya balapan.
Ji-Sung tentu saja setuju walaupun harus kembali memakai pakaian Hana serta rambut palsu demi bisa bertemu blackpink sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan Hana.
" Jika aku sudah menjadi karyawan kontrak Trans Big Farma maka aku akan membuat Oppa Ji-Sung bertemu dengan blackpink." Janji Hana yang selalu di ingat Ji-Sung.
" Hana perjanjiannya adalah Oppa mengijinkan kamu balapan hanya 3 kali dalam satu bulan. Dan kamu sudah menggunakan kesempatan itu."
" Tambah satu please. Aku mohon.."
" Hah, baiklah."
" Kyaa... Sarang Hae Oppa." Hana langsung berhamburan memeluk Ji-Wong.
🌸🌸🌸
Di Area balap..
Brum....
Brumm....
Brum ...
" One... Two... Three... Go..."
Weng... weng..
Weng..
Weng....
( Suara motor yaa)
Wush....
Wush..
" Cih Cemen." Queen'she menurunkan jadi jempol ke arah lawan.
Walaupun sudah bertanding ulang 3x, tetap saja Queen'she pemenangnya.
" Sudah selesai kan, sekarang ayo kita pulang. Oppa merasakan kehadiran Appa." Ucap Ji-Wong.
" Hue?"
Hana dan Ji-Wong segera meninggalkan area balap dan benar saja ada seseorang yang mengikuti mereka.
" Kim Hana, Ji-Wong."
Glek !!!
" Appa....." Kedua nya tersenyum sambil mengangkat jari pease.
Malam itu juga, rumah langsung disulap menjadi meja pengadilan.
" Hana kau itu perempuan, tidak pantas untuk balapan. Bla bla bla bla bla..."
" Tidak ada pilihan lain. Appa akan mencarikan laki laki dan kau harus segera menikah."
" Daebak!!!."
" No debat debat. No bocor bocor."
" Cat avitek." Celoteh Ji-Sung.
" Diam !!!!" Suara merdu Lhon thong yang mampu membuat bulu kuduk berlari.
" Appa beri waktu 3 hari untuk mencari laki-laki yang mau menikah mu."
" Hei pak tua, memangnya cari sendal."
" Anak bengek, nih sendalku...."
Tuwing ....!!
Sebuah sendal milik Lhon thong berhasil terbang ke arah Hana.
Dan bersambung....
🌼🌼🌼🌼🌼
🌸🌸🌸🌸🌸
🌸🌸🌸🌸
" Ya Tuhan, sebenernya kamu itu ngidam apa hingga menciptakan bocah-bocah tengik seperti mereka." Keluh Lhon thong.
" Eh eh enak aja. Kok jadi nyalahin Momy. Ya harusnya Momy dong yang protes karena kecebong papa tidak menghasilkan sesuatu yang berkualitas dan kuantitas, gak ada merk nya lagi."
" Idih Momy, ada merk nya kalik."
" Merk Show Al-Lho kan?"
" Bukan lah..."
" Terus apa?"
" Rahasia, kalau mau tahu. Hayuk dady kasih tahu." Ucap Lhon Thong sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Lhing Lhung.
Lhing Lhung yang tahu kode itu seketika langsung menunjukkan wajah merah merona karena malu, dengan anggukkan kepala Lhon Thong langsung menarik serta membawa Lhing Lhung ke kamar tempat mereka biasa melakukan upacara adat dan ritual penyatuan tulang bawang.
Ini adalah Lhon Thong dan Lhing Lhung.
Lhon Thong adalah seorang pengusaha perusahaan Tempe dan Tahu di Korea.
Emang ada??
Ada lah, ini di novel saya !!!
Sedangkan Lhing Lhung mempunyai butik baju beraneka warna.
Jika ada yang bertanya kenapa anak-anaknya tidak bekerja di tempat orang tuanya jawabannya sederhana,
Lhon Thong tidak semua makan dekat tapi segala sesuatu mewah yang orang tuanya punya. Mereka ingin anak-anaknya bisa mandiri dan bisa menghasilkan uang sendiri.
Ji-Wong dan Kim Hana berhasil menjadi anak yang mampu hidup dengan kaki tangannya sendiri walaupun selama ini Lhon Thong dan Lhing Lhung masih memberikan fasilitas dan juga menanggung biaya hidup mereka.
Setiap bulan, Lhon Thong dan Lhing Lhung akan meminta uang kepada keduanya dengan dalil untuk mengganti uang makan yang sudah mereka keluarkan. Tapi sejatinya uang itu mereka simpan di tabungan milik Ji-Wong dan Kim Hana tanpa sepengetahuan kedua nya.
Mereka melakukan itu bukan tanpa alasan. Itu adalah cara mereka untuk menjaga masa depan anak-anak mereka tetap terjamin.
Biarlah sekarang mereka bekerja untuk mengumpulkan uang agar mereka bisa bersantai di hari tua nanti.
Ah.., sungguh keluarga yang harmonis kan...
Hanya satu produk kecebong mereka yang gagal. Yaitu Ji-Sung.
Karena dirinya terlalu obsesi untuk bertemu dengan Blackpink membuat Ji-Sung hanya ingin tetap tinggal di rumah dan menjaga puasa serta foto-foto dari blackpink.
Ji-Sung takut jika dia keluar ke dunia luar dan bekerja, foto serta poster blackpink akan diambil oleh orang lain. Hal itu pastinya itu akan membuat batinnya terluka.
Ji-Sung tidak tahu jika Blackpink selalu berkeliaran di luar sana untuk acara manggung. Bahkan sesekali Kim Hana menjadi drama mereka saat bermain di salah satu cafe terkenal di Seoul, tempat di mana Kim Hana selalu menghabiskan waktunya bermain drum.
Malam ini, ketiga bibit kecebong yang sudah menjadi katak semi tua sedang tidur dengan pemikirannya masing masing.
Kim Hana memikirkan bagaimana caranya dia mendapatkan seorang lelaki yang akan menjadi suaminya dalam waktu 3 hari
Ji-Sung terlihat bahagia saat mengetahui bahwa Hana telah menjadi karyawan kontrak dan kesempatan untuk bertemu Blackpink akan semakin jelas di depan mata.
Sementara Ji-Wong berpikir keras bagaimana bisa sang Dady mengetahui bahwa mereka sedang berada di area balapan. Padahal sebelumnya tidak pernah ada yang mengetahui dan bisa mengikuti langkah Ji-Wong dan Kim Hana.
Ji-Wong tidak tahu bahwa yang terjadi di malam sebelumnya adalah.....
Lhon Thong yang saat itu baru saja pulang dari meeting dadakan perihal naiknya harga kedelai yang dia beli dari Indonesia, curiga melihat gelagat mencurigakan dari Kim Hana dan Ji-Wong.
Jiwa kepoan nya pun meronta ronta. Dia mengikuti mereka dan mendapati bahwa Kim Hana sedang balapan.
Senyum penuh kemenangan terlukis di wajah Lhon Thong, mengingat bagaimana reaksi Kim Hana saat diminta menjadi gadis anggun dan menawan yang tidak mencintai balapan serta drum 🥁.
" Sekarang aku tahu bagaimana cara agar Kim Hana menjadi wanita anggun yang sejati." Pekik Lhon Thong.
Lhon Thong langsung memberitahukan perihal rencananya kepada sang istri yang akan menangkap basah Kim Hana saat balapan dan memberikan hukuman pernikahan kepada Kim Hana.
" Apa hukuman itu tidak berlebihan?" Tanya Lhing Lhung.
" Huft sebenarnya Dady juga kasihan atas hukuman yang akan diberikan kepada Kim Hana. Tapi ini adalah salah satu cara agar anak itu berhenti menjadi wanita yang suka balapan."
" Ayolah Mom, Bukankah sebelumnya Momy menginginkan seorang gadis yang anggun dan mempesona..?" Ucap Lhon Thong saat dia bisa melihat ekspresi ketidaksetujuan yang terpancar dari wajah Lhing Lhung.
Lhing Lhung terdiam dan pikirannya mulai melayang akan sisi negativ akibat terlalu mencintai dunia per belapan.
" Baiklah. Momy setuju sebelum hal buruk menimpa Kim Hana saat dia balapan."
...----------------...
Pagi harinya, ada yang berbeda. Jika biasanya suara merdu Lhing Lhung akan menggemparkan seluruh isi rumah. Kali ini suara merdu itu tetap berada di tempatnya.
Lhon Thong dan Lhing Lhung tentu saja terkejut karena melihat ketiga anak-anaknya sudah stand by di meja makan.
Kim Hana dan Ji-Wong terlihat lebih tegang dibandingkan Ji-Sung yang sudah sangat bersemangat mempersiapkan diri untuk bisa bertemu dengan blackpink.
Lhing Lhung memberikan kode kepada Lhon Thong agar buka suara.
" Ehem, soal semalam Dady tidak main main. Jika dalam waktu 3 hari Kim Hana tidak bisa menemukan laki-laki yang akan dijadikan pasangan hidup maka Dady yang akan mencarikan jalan."
Glek !!!
Ah ternyata Dady tidak main-main dengan hukuman yang akan diberikan kepada Kim Hana.
" Menikah??. Oh yang benar saja. Aku masih muda. Ingin balapan tingkat tinggi. Masih ingin konser bareng Jungkook, bermain drum sampai puas. Argh.... Menyebalkan menyebalkan." Kim Hana terus saja mengomel sepanjang perjalanan menuju kantor. Hal itu membuat Ji-Wong terpaksa memasang earphone.
" Oppa bantu aku..." Rengek Hana.
" Cih, Bukankah sudah aku katakan Jika kamu hanya boleh balapan tiga kali dalam satu bulan. Lebih dari itu risiko ketahuan akan lebih besar. Dan Kamu lihat sendiri kan akibat dari kamu yang membantah ucapanku."
Kim Hana memonyongkan bibirnya tak kala dia mendengar penuturan Ji-Wong.
" Menyebalkan."
Brak !!
Kim Hana turun dan langsung membanting pintu mobil ketika mereka sudah sampai di Trans Big Farma.
Hari ini benar-benar hari yang melelahkan untuk Hana.
Saat Hana baru saja akan meninggalkan ruangan nya, dia mendengar suara keributan di area pintu masuk Trans Big Farma.
" AKU AKAN MENIKAH KAN PUTRIKU, SIAPA YANG BERSEDIA MENIKAH DENGANNYA !!!"
" Suara itu???" Kim Hana yang merasa dirinya begitu mengenal suara bass rusak itu segera berjalan dan melihat dari lantai tempatnya bekerja.
" Astaga pak tua. Apa yang sedang dia lakukan disini?" Kim Hana menepuk dahinya sendiri dan menutupi wajahnya dengan berkas yang dia bawa.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!