...***...
Kisah yang sangat menyeramkan terjadi di masa lalu. Sepuluh tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Nakamoto Sakurai. Begitu banyak rintangan yang ia alami, hingga ia masuk rumah sakit jiwa beberapa kali karena trauma yang ia rasakan. Dan beberapa kali juga ia diselamatkan oleh Inuzuka Kira. Seorang polisi yang memiliki kemampuan mata iblis yang dapat melihat masa lalu. Dengan kemampuan itu ia dapat mengungkapkan kebenaran itu. Apakah ia bisa memecahkan kasus undangan berdarah?. Kasus yang menewaskan begitu banyak orang di dalam ruangan itu. Temukan jawabannya dalam kisah ini.
Inuzuka Kira, apakah ia bisa memecahkan masalah yang terjadi?.
...---...
Menurut informasi di sinilah, salah satu anggota pembunuhan undangan berdarah menyembunyikan diri. Informasi yang cukup akurat juga sebagai anggota kepercayaan seorang polisi ternama bernama Nakamoto Sakurai.
Inuzuka Kira on.
Hai pembaca sekalian. Perkenalkan namaku adalah Inuzuka Kira, dan aku seorang polisi hebat killer yang memiliki mata iblis yang dapat melihat kejadian masa lalu. Selain itu aku juga dapat menembus penglihatan seseorang melalui tatapan matanya. Dalam kisah ini aku akan membantu nakamoto sakurai menyelidiki kasus yang ia alami. Anggap saja dia adalah klienku, dan aku adalah orang yang akan bertanggung jawab atas apa yang terjadi padanya. Tidak akan aku biarkan dia tenggelam dan kembali ke rumah sakit jiwa lagi. Aku bersumpah akan menyelamatkan masa lalunya yang menyakitkan itu.
Tapi saat ini kami sedang bermain kejar kucing anjing. Karena kami telah menemukan salah satu pelaku yang terlibat dalam kasus itu.
Inuzuka Kira off.
"Bagaimana menurutmu kira? Aku masih mau menikmati pengejaran ini sedikit lebih lama." Sakurai menatap Partner nya yang kini sudah siap menangkap mangsa. "Aku sudah bosan bermain kucing anjing seperti ini." Keluh Sakurai dengan kesalnya.
"Lihatlah pembaca tercinta? Dia bilang lelah bermain kucing anjing? Apalagi aku?." Dalam hati Kira merasa kesal dengan sikap Sakurai yang berubah-ubah.
"Hoi! Kira, apa kau tidak dengar apa yang aku katakan?." Sakurai terlihat kesal dengan sikap Kira yang seakan-akan mengacuhkan dirinya.
"Itu terserah kau saja Sakurai, aku hanya mengikuti apa yang kau inginkan." Kira hanya mengikuti apa yang diinginkan oleh Sakurai, apalagi jika menangkap orang-orang yang terlibat dalam kasus mengerikan itu.
"Kalau gitu, kau kepung sebelah sana, dan akan aku blok dia si sana." Sakurai memberi instruksi pada Kira, orang yang sangat ia percayai untuk penangkapan ini. "Mari kita tangkap, orang-orang yang telah berani bermain-main dengan hukum." Sakurai sangat kesal dengan mereka semua.
"Ryoukai. Mari lakukan." Balas Kira dengan semangatnya, ia tidak pernah membantah apapun yang dikatakan oleh Sakurai padanya, ia selalu menuruti apapun yang dikatakan oleh Sakurai. "Lihat kan? Dia suka memerintah, dan tidak suka dibantah. Memang sangat egois bukan? Jika saja aku tidak kasihan dengan masa lalunya? Mungkin aku tidak akan bersamanya saat ini." Kira malah narasi kisahnya sendiri?. Jika memang mengeluh lalu untuk apa dia membantu Nakamoto Sakurai?.
Itu semua karena Sakurai tidak pernah percaya pada siapapun selain Kira, sebab ia pernah mengalami kepahitan ketika ia memberikan kepercayaan pada rekan kerjanya. Yang ada ia hampir saja kena batunya jika saja waktu itu Kira tidak cekatan membantunya. Sudah beberapa kali ia masuk rumah sakit jiwa karena trauma dalam yang ia rasakan karena kasus itu.
Sakurai dan Kira bersiap-siap sesuai dengan rencana yang mereka atur. Tapi tunggu, ada yang ganjal di sini. Apakah tidak ada polisi lain yang membantu mereka berdua dalam penangkapan ini?. Ada, mereka ada, hanya saja mereka tidak terlalu menanggapinya, hanya menganggap ini hanyalah balas dendam pribadi saja. Karena itulah Sakurai selalu gagal menangkap pelakunya. karena mereka tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Sakurai.
Di sisi lain, ada dua anggota kepolisian lainnya yang sedang menunggu di dalam mobil. Mereka sebenarnya sangat keberatan dalam penangkapan ini, toh kejadian itu sudah dilupakan oleh semua orang, termasuk keluarga yang merelakan kematian korban tanpa menuntut kejadian tersebut.
"Huuuuuf kenapa aku harus ikut coba?." Keluh Ryoma sambil menunggu di mobil, ia sangat bosan melakukan pekerjaan yang selalu gagal, dan gagal, akan tetapi Sakurai Nakamura tidak pernah menyerah.
Ryoma on.
Hai samal kenal. Namaku Ryoma. Salah satu polisi yang terlibat dalam menyelesaikan kasus undangan berdarah. Tapi sepertinya aku sama sekali tidak peduli. Aku tidak akan melibatkan diri dalam masalah yang telah terjadi sepuluh tahun yang lalu. Anggap saja aku jahat karena tidak menanggapi masalah itu.
Ryoma off.
"Sudahlah, toh hasilnya sama ajakan?." Naoki juga merasa bosan, ia sudah tahu hasilnya akan sama seperti sebelumnya. "Lagi pula dia memiliki anjing baru yang bisa ia ajak untuk berburu. Jadi kita tunggu di sini saja." Dengan malasnya Naoki menanggapi itu. Hasilnya tetap tidak akan berubah.
Naoki on.
Hai pembaca tercinta. Aku Naoki, dan aku tidak mau menanggapi mereka, karena aku muak dengan apa yang mereka lakukan. Sebenarnya aku ingin mengundurkan diri dari kasus itu, tapi aku tidak memiliki alasan yang sangat kuat. Jadinya aku hanya ikut saja tanpa membantu mereka sama sekali.
Naoki off.
"Aku harap aku tidak dipecat hanya karena melakukan pekerjaan bodoh ini." Keluh Ryoma merasa miris bekerja di bawah ketua Sakurai jika yang ia kerjakan seperti ini.
"Yah kau benar." Naoki juga berharap seperti itu. "Dan aku harap sakurai yang dipecat secepatnya, aku sudah tidak tahan lagi." Lanjut Naoki sambil melihat ke arah jendela luar.
Namun matanya melihat Kira orang kepercayaan Sakurai sedang mengejar seseorang. "Buset dah!." Naoki tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Ia melihat Kira mengejar orang itu dengan cepat. Apakah mereka masih manusia?. Atau hantu yang hanya melayang saja jika berlari?.
"Hum?. Apa?." Ryoma merasa heran apa yang dilihat oleh temannya itu, hingga tercengang seperti itu. Karena penasaran Ryoma membuka jendela kaca, ia juga terkejut melihat itu
Sedangkan Kira yang sedang mengejar orang itu?. "Sangat gila sekali anjing itu!. Larinya itu sangat tidak manusiawi." Dalam hatinya merasa heran dengan apa yang dilakukan oleh Kira yang terlihat sangat tidak wajar.
"Jangan mendekat!" Teriak orang itu dengan nafas ngos-ngosan, ia tidak kuat lagi berlari sepanjang lorong.
"Heh!. Kau pikir aku akan mendengarkan apa yang kau katakan?!." Kira terus berusaha mengiring lelaki itu menuju tempat tujuan. Menuju tempat yang telah mereka siapkan untuk menjebak musuh.
"Apa masalahmu bajingan!. Sebaiknya kau jangan mendekat!." Target terus berlari karena ia tidak mau ditangkap.
"Menurutmu aku peduli?. Jangan lawak kau penjahat busuk!. Kau pikir aku akan melepaskan mu begitu saja setelah apa yang telah kau lakukan?." Kira tidak peduli apapun makian yang keluar dari mulut lelaki itu, yang pasti ia melakukan apapun untuk Sakurai. Hingga mereka sampai pada tujuan, di mana Sakurai telah menunggu target pertama mereka.
"Heh!. Kau datang juga kira." Wajah Sakurai terlihat menyeramkan. Senyuman itu, sangat tidak enak untuk dilihat oleh orang normal.
"Lihatlah?. Raut wajahnya yang sedang bersemangat itu membuatku berkobar membara." Dalam hati Kira merasakan hawa kobaran api mangsa yang telah menemukan targetnya.
"Hwaaaa kenapa dengan kalian!." Teriakan itu, adalah teriakan putus asa. Teriakan ketika sudah tidak ada lagi harapan untuk melakukan sesuatu. Dan hari itu, hari dimana Sakurai berhasil menangkap salah satu orang yang harus bertanggung jawab dalam kasus pembunuhan keji itu.
"Larilah sesuka hatimu, tapi jangan harap kau bisa lari dari tanggung jawab atas apa yang kau perbuat!." Ucap keduanya, namun Sakurai yang memborgol tangan lelaki itu. Setelah itu keduanya membawa lelaki itu menuju ruang interogasi khusu untuk mereka.
"Hooo, hari ini dia lebih bersemangat, apa karena ia sudah muak dengan mereka yang telah melakukan kejahatan? Namun lari dari tanggungjawab? Aku rasa setelah ini akan terlihat seru." Dalam hati Kira memperhatikan apa yang dilakukan Sakurai. Ia menjadi saksi apa yang diinginkan Sakurai dalam kasus ini. Baginya, membantu Sakurai lebih penting dari apapun saat ini. Tidak akan ia biarkan siapapun juga menghalangi Sakurai untuk menemukan kebenaran dalam kasus yang sangat menyedihkan itu. "Aku akan melakukannya dengan baik. Lebih cepat dari siapapun juga." Dalam hati Kira mulai merasakan ada gejolak yang liar biasa yang ia rasakan saat ini.
Apakah yang akan terjadi setelah ini?. Jangan sampai ketinggalan. Mohon dukungannya pembaca tercinta. Jangan lupa kasih hadiah cintanya supaya penulis yang tidak berwujud ini semangat lanjutin kisahnya.
...***...
Di sisi lain, Yamamura Tani saat ini sedang mengamati laporan yang masuk. Sebagai kepala kepolisian tertinggi yang memiliki hak kuasa atas keamanan wilayah Higashiyama, ia mengetahui apa saja yang tentang anak buahnya. Akan tetapi ia belum pernah mendengar kabar tentang Inuzuka Kira.
Saat itu Jun Hayama masuk ke dalam raungannya sambil membawa sebuah dokumen tentang Inuzuka Kira yang merupakan seorang anggota kepolisian yang baru saja bergaung di wilayah Higashiyama?.
"Ini adalah dokumen yang bapak minta." Ia letakkan hati-hati dokumen itu di atas meja Yamamura Tani.
"Terima kasih jun kun." Yamamura Tani tersenyum kecil sambil melihat dokumen tentang Inuzuka Kira.
"Saya akan melakukan apapun yang bapak minta." Jun Hayama memberi hormat pada Yamamura Tani.
"Namanya memang inuzuka kira?." Senyumannya mengembang saat melihat nama itu?. "Mari kita lihat, siapa yang saat ini sedang membantu nakamoto sakurai untuk menyelesaikan masalah undangan berdarah?. Apakah ia memiliki kemampuan khusus?." Hatinya sangat penasaran dengan apa yang akan ia lihat tentang Kira yang tertulis di dalam dokumen itu.
"Bagaimana menurutmu jun kun? Apakah kau telah membaca dokumen ini?." Ia bertanya pada anak buahnya itu?. "Katakan padaku bagaimana pendapatmu tentang kira?. Apakah dia orang yang cukup berbahaya?." Kali ini bertanya lagi dengan tatapan yang sangat mematikan.
"Maafkan saya pak, saya tidak berani membaca dokumen itu. Saya hanya mengambilnya saja, jadi saya tidak mengetahuinya dengan pasti bagaimana tentang inuzuka kira." Ya, tentunya ia tidak mengetahuinya sama sekali. Karena ia hanya bertugas mengambil dokumen itu saja.
"Baiklah jika memang kau tidak mengetahuinya sama sekali." Yamamura Tani sama sekali tidak mempermasalahkan itu. "Aku rasa ini akan menjadi lebih menarik lagi." Dalam hatinya merasakan itu.
Apakah itu memang tegang Kira (Killer)?. Hanya waktu yang akan menjawab semuanya.
...**...
Di sisi.
Seorang wanita mengenakan topeng sedang mengamati seorang pemuda yang sedang melakukan kejahatan. Saat ini ia sedang membunuh seorang wanita yang tidak mau membayar hutang pada wanita bertopeng itu.
"Kegh!." Wanita itu malah menggigit bibirnya dengan tatapan penuh lapar ketika pemuda itu mengayunkan tongkat baseball ke kepala wanita yang sudah tidak berdaya itu. "Sungguh kematian yang sangat enak untuk dilihat." Dalam hatinya menikmati bagaimana darah itu memuncrat kemana-mana. Kenapa itu bisa terjadi?. Apakah ia bukan manusia sehingga ia begitu menikmati apa yang telah ia lakukan?.
"Ahaha! Mati kau makhluk tidak berguna!." Pemuda itu juga terlihat sangat senang ketika membunuh seseorang. "Percuma saja kau hidup!." Gejolak kesenangan yang ia rasakan saat ini membuatnya semakin bersemangat, dan tidak bisa dihentikan oleh apapun.
"Sial! Aku terlalu menikmati proses kematian yang ada di depan mataku saat ini!." Matanya memerah seperti darah yang kini mengalir kemana-mana. Ada hasrat yang tidak wajar yang ia rasakan saat ini. "Hasrat ini sangat membara sekali, rasanya aku tidak bisa menahan diriku lagi, ini terlalu indah." Ia meracau tidak menentu. "Kerja bagus." Ia terlihat menyeringai lebar, dan merasa puas atas apa yang telah ia lihat saat itu.
"Itu salahmu sendiri! Kenapa kau berhutang dalam jumlah yang sangat besar?! Dan sekarang kau tidak bisa membayarnya! Dasar tidak berguna!." Umpatnya dengan suara yang sangat keras, lantang, melampiaskan semua yang ia rasakan saat itu. "Jika kau tidak mampu membayarnya? Kenapa kau malah berhutang? Dasar tidak berguna!." Hatinya sangat kesal. "Kau hanya menambah pekerjaan ku saja." Umpatnya dengan sangat kesalnya.
"Ahahaha! Ini adalah kematian yang sangat indah!. Lanjutkan lagi naota chan!." Teriaknya dengan penuh nafsu yang tidak wajar. "Lakukan dengan baik naota chan!." Teriak wanita bertopeng itu dengan penuh semangat. "Lakukan lebih banyak lagi! Aku ingin menikmati kematian mereka, aku sangat menikmati ketakutan mereka ketika kematian itu menyapa mereka, hahaha!." Ada kepuasan yang tidak bisa ia bayangkan saat itu.
"Tentu saja nyonya, saya akan melakukan apapun yang nyonya inginkan." Ia menyeringai lebar. "Masih banyak calon korban yang akan menjadi santapan kita."
"Hahaha! Kerja bagus! Mari kita kejar mereka! Aku masih belum puas! Aku masih ingin melihat darah!."
"Baiklah kalau begitu, mari kita temui mereka."
"Ya, mari kita temui mereka." Ia sangat senang dengan ucapan itu. "Aku masih ingin melihat darah merah yang mengalir dari tubuh mereka." Ada sensasi aneh yang ia rasakan saat itu. Apakah ia masih manusia normal?. Mengerikan sekali.
Sebenarnya apa yang mereka lakukan dengan itu?. Apakah mereka mereka lakukan?. Sepertinya mereka telah melakukan pembunuhan yang sangat sadis. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Apakah tidak ada yang akan menghentikan apa yang telah mereka lakukan pada hari itu?. Temukan jawabannya.
...***...
...***...
Inuzuka Kira on.
Tadi baru permulaan saja, simak terus ceritanya ya. Apalagi penulis yang tidak berwujud ini lagi ngehalu Nakayama Masei sebagai aktor untuk memainkan peran ini. Hum, bantu like, share, dan tambahkan ke favorit nya ya. Tapi sebelum itu ada perkenalan tokohnya supaya tidak kaku saat membacanya. Namaku Inuzuka Kira (Killer) dalam bahasa inggris. Tapi nama asliku sih bukan itu, hanya penulis yang tidak tahu wujudnya bagaimana ini yang mengetahuinya. Jika ingin mengetahui nama asliku dan bagaimana caranya aku mengungkapkan kasus ini?. Maka simak terus ceritanya. Selamat membaca, semoga tidak bosan dengan kisah ini ya?.
Inuzuka Kira off.
Di kantor tertinggi kepolisian.
Yamamura Tani baru saja selesai membaca dokumen mengenai Inuzuka Kira. Hanya seorang polisi yang memiliki pengaruh yang cukup luas di wilayah Nishikawa. "Tapi bagaimana mungkin dia mengetahui tentang nakamoto sakurai?. Bahkan dia membantunya untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi nakamoto sakurai?." Dalam hatinya bertanya-tanya mengenai itu. Dan kebetulan ia saat itu Jun Hayama kembali ke ruangannya?.
Jun Hayama menyampaikan informasi yang sangat penting mengenai apa yang telah ia dapatkan.
"Permisi pak. Maaf jika saya mengganggu bapak." Dengan masih sopannya ia berkata seperti itu.
"Apa yang ingin kau laporkan padaku? Katakan saja, maka aku akan mendengarkannya dengan baik."
"Ini mengenai nakamoto sakurai, juga anjingnya yang telah berhasil menangkap salah satu pelaku dari undangan berdarah."
"Sakurai nakamoto." Yamamura Tani mengingat dengan jelas bagaimana kondisi Sakurai. "Kondisi mental lelaki itu sangat terpuruk karena kejadian itu, bagaimana gilanya lelaki itu setelah kejadian itu? juga kegagalannya dalam menyelesaikan kasus itu." Senyumnya sedikit pahit mengingat semua yang ia saksi tentang Nakamoto Sakurai. ”Namun lelaki itu tidak menyerah, ia datang kembali padaku dengan membawa seorang anak buah bernama kira." Sepertinya ia telah mengetahui apa yang terjadi pada pemuda itu. "Mereka menyebutnya anjing penjaga sakurai, sebab setelah bekerja sama dengan kira, sakurai tampak lebih hidup? Lebih memiliki jiwa semangat, buktinya ia berhasil menemukan salah satu pelaku?." Yamamura Tani seakan-akan membaca narasi bagaimana kehidupan Nakamoto Sakurai sebelumnya.
"Kira-kira seperti itulah kabar yang beredar." Ia membenarkan ucapan itu. "Selain itu? Bukankah beberapa dia membantu nakamoto keluar dari rumah sakit? Bahkan yang terakhir dia yang menjamin nakamoto, jika dia kambuh lagi." Jun Hayama melihat kembali data tentang Nakamoto Sakurai dan Inuzuka Kira.
"Ya, beberapa kali dia masuk rumah sakit namun keluar lagi karena bantuan kira."
"Sepertinya kehadiran inuzuka kira membawa dampak yang baik baginya."
Keduanya tampak berpikir atas apa yang telah terjadi pada Sakurai, begitu terlihat perubahan saat mereka menduga bahwa tidak ada harapan lagi untuk pemuda itu untuk hidup.
"Sebenarnya siapa si inuzuka kira bagi nakamoto sakurai? Sehingga ia begitu bersegigih menyelamatkannya dari kegelapan?." Yamamura Tani sedikit heran. Jun Hayama hanya diam saja, karena ia memang tidak memiliki jawaban untuk itu.
"Aku masih ragu, entah ini kebetulan atau sakurai sedang melakukan drama, untuk menutupi kebodohannya agar tidak terlihat gagal dengan menyewa aktor bodoh dalam dialog yang ia mainkan." Batin Yamamura Tani merasa lucu dengan berhasilnya melakukan penangkapan kali ini. Karena sudah banyak polisi yang mengambil muka untuk menyelesaikan kasus tersebut, namun belum menemukan titik terangnya.
"Apakah nakamoto sakurai sudah putus asa? Sehingga membuat drama seakan-akan ia adalah polisi hebat yang telah berhasil menangani kasus ini hingga akarnya?." Jun Hayama berpikir aneh.
"Sakurai, perlihatkan padaku bagaimana kau berperan dalam drama mu ini, juga anjingmu itu sejauh mana dia akan menggonggong untukmu?." Yamamura Tani tersenyum kecil. Ia mencoba memaklumi mental Sakurai sebagai salah satu korban yang selamat dalam kasus itu.
Sebenarnya ia bisa menghentikan kasus ini, hanya saja ia penasaran bagaimana Sakurai Nakamoto menangani kasus ini. Apakah ia juga akan menyerah sama seperti sebelumnya? Yang pasti lelaki itu telah membuat perjanjian padanya. Maka janji itu akan ia tagih pada saatnya ketika ia sudah bosan dengan permainan yang dibuat oleh Sakurai Nakamoto. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Temukan jawabannya.
...***...
Kira on.
Oke, dialog di atas abaikan dulu. Nanti pada saatnya akan aku gonggong mereka, jika mereka berani menyakiti sakurai senpai. Lihat saja nanti. Tapi sekarang kami menahan sementara sebelum kami menginterogasi salah satu pelaku. Bagaimana kami melakukan itu?. Aku merasakan ada yang aneh dalam kasus yang aku atasi kali ini, tidak biasanya.
Kira off.
Kira dan Sakurai baru saja keluar dari tempat tahanan. Tentunya mereka meminta penjara khusus, karena mereka tidak ingin tahanan itu kabur. Akan sangat berbahaya jika tahanan sampai kabur, maka pekerjaan mereka akan bertambah rumit karena aksi kejar-kejaran nantinya.
"Apa yang membuatmu gelisah sakurai?." Kira melirik ke arah Sakurai.
"Aku telah berhasil menangkap salah satu pelaku karena bantuanmu kira." Sakurai sama sekali tidak senang, dan tidak tenang?. "Ini sama saja bukan usahaku sendiri. Rasanya aku tidak berguna sama sekali." Lanjutnya lagi.
"Hum, jangan dramatis dalam keadaan seperti ini sakurai." Kira merasa aneh dengan ucapan Sakurai. "Kau harusnya menyadarinya sakurai, jika kau saat ini memang tidak sendirian, karena aku memang ingin menyelamatkan dirimu. Karena itulah jangan merasa sendirian." Kira hanya tersenyum kecil untuk menghibur Sakurai agar tidak berkecil hati.
"Huuffh." Sakurai menghela nafasnya dengan pelan. "Terima kasih, inu chan." Dengan wajah datar seperti itu ia mengucapkan terima kasih?.
Kira menghela nafasnya dengan pelan, rasanya ia tidak tahan melihat raut wajah Sakurai yang seperti itu. "Aku tahu hidupmu sangat berat, tapi setidaknya ikhlas lah sedikit, saat mengucapkan terima kasih padaku sakurai." Kira menepuk pundak Sakurai dengan pelan. "Jangan panggil aku seperti itu."
"Hum." Sakurai hanya menanggapinya dengan pelan, tidak membalas Kira atau pun berkomentar banyak.
"Tenang saja sakurai senpai, dengan kekuatan mataku ini, akan aku buat dia mengakui bahwa dia memang salah satu pelakunya, karena itulah kau harus bersabar, aku pasti tidak akan mengecewakanmu." Dalam hati Kira berjanji tidak akan mengecewakan Sakurai sebagai penanggungjawab Sakurai dalam kasus ini. "Kau cukup diam saja, dan perhatikan dengan baik apa yang akan aku lakukan. Kau hanya perlu menjadi saksi saja." Kira berjanji itu.
"Bagaimana kalau kita berjalan-jalan sebentar sambil meregangkan otot-otot kita setelah berlari seharian?." Kira kembali menepuk pundak Sakurai. "Rasanya sangat kaku sekali karena memaksa lari terlalu cepat."
"Baiklah, tapi setelah itu aku ingin pulang, aku ingin istirahat, supaya besok bisa melakukan interogasi dengan baik." Sakurai juga tidak ingin merusak mood Kira yang selalu berusaha untuk menjaga dirinya.
"Yeiy! Aku suka dengan yang itu." Kira terlihat semangat dengan apa yang dikatakan oleh Sakurai. "Kau baik sekali sakuai, hahaha!."
Kira on.
Aku telah berjanji pada Sakurai untuk melakukan itu dengan baik. Karena itulah aku tidak akan mengecewakannya. Apalagi sebenarnya kondisi mentalnya belum pulih sepenuhnya. Jangan sampai ada pihak yang tidak suka sampai memanfaatkan itu untuk menjatuhkan sakurai. Tidak akan aku biarkan itu terjadi. Akan aku gigit mereka yang berani menjatuhkan mentalnya. Simak terus ya, pembaca tercinta.
Kira off.
Sementara itu Naoki dan Ryoma saat itu memperhatikan mereka dengan tatapan aneh. Meskipun mereka hanya melihat penangkapan itu, mereka merasa heran.
"Apa yang akan kita lakukan ryoma? Sepertinya mereka sangat bersemangat sekali." Naoki sangat heran melihat mereka yang seperti itu.
"Aku tidak tahu harus berbuat apa, kita lihat saja nanti. Karena kau tidak tahu, jadi jangan tanyakan aku naoki." Ryoma juga bingung mau bertindak seperti apa.
Tapi apakah Kira mampu melakukan interogasi dalam kasus itu?. Apakah ia bisa melakukannya untuk Sakurai?. Sebenar kisah ini mengarah kemana?. Apakah benar Kira memiliki kemampuan mata iblis?. Apakah Sakurai mengetahuinya?. Temukan jawabannya.
...***...
Di tempat lain.
Wanita bertopeng itu sedang berada di sebuah tempat yang sangat sepi. Hanya ada ia dan anak buahnya yang setia menemaninya kemana saja. Sepertinya mereka sangat menikmati apa yang mereka lakukan saat ini. Apakah mereka tidak takut, jika suatu hari nanti mereka akan bertemu dengan seseorang yang menuntut keadilan pada keduanya?.
"Heh! Aku tidak peduli!." Bantah wanita bertopeng itu dengan sangat kesalnya. "Tidak mungkin ada yang bisa menghentikan apa yang telah aku lakukan selama ini." Dengan percaya diri ia berkata seperti itu?.
"Nyonya benar, saya sangat yakin, tidak ada yang berani menghadapi kekuatan nyonya." Ucapnya dengan senyuman lebar yang sangat menakutkan.
"Kalau begitu mari kita lakukan dengan baik." Wanita itu terlihat sangat bersemangat, hingga ia ingin menikmati pembunuhan lagi.
"Tentunya saja nyonya, saya akan melakukannya dengan baik untuk nyonya." Pemuda itu tidak mau mengecewakan wanita yang telah mengajaknya masuk ke dalam kubangan hitam yang sangat parah.
"Kalau begitu mari kita cari target berikutnya, karena aku sangat lapar." Wanita itu sangat tidak manusiawi sekali.
"Dengan senang hati saya akan melakukannya." Pemuda itu selalu menuruti apa saja, tidak membantah secara berlebihan atas yang terjadi?.
"Aku menunggunya dengan baik." Ia malah menyeringai lebar.
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Apakah mereka semua bisa melakukan apa saja dengan kemampuan yang mereka miliki saat ini?. Hanya waktu yang akan menjawab semua kegalauan ini.
...*"*...
...***...
Masih lanjutan dari kisah yang sama. Apakah yang akan mereka lakukan hari ini?. Temukan jawabannya.
Inuzuka Kira on.
Sepertinya setelah penangkapan yang kami lakukan, dua orang anak buah Sakurai sepertinya ada perubahan?. Entahlah, jika aku lihat dari mata mereka, memang seperti itu yang terjadi. Tapi mari kita lihat apa yang bisa mereka lakukan untuk ini?. Rasanya aku ingin mengikuti keduanya, karena mereka sangat tidak berguna sama sekali untuk membantu sakurai selama ini.
Inuzuka Kira off.
...***...
Di kantor cabang.
Ryoma dan Naoki sedang menyimak apa yang disampaikan oleh Nakamoto Sakurai pada mereka. Meski mereka berdua tidak terlibat dalam penangkapan target pertama. Memang mereka akui, bahwa mereka sama sekali tidak membantu, hanya diam saja tidak melakukan apapun.
"Aku hargai kerja kalian meski hanya menonton saja dari dalam mobil ketika aku dan kira sedang mengejar pelaku" Ucapan Sakurai langsung menusuk hati keduanya, membuat Ryoma dan Naoki merasa tidak enak hati. "Setidaknya kalian menjadi saksi bahwa apa yang aku lakukan sangat serius." Sakurai masih menahan dirinya agar tidak memarahi mereka.
"Gomen." Hanya kata itu yang keluar dari mulut mereka, sebab memang itu faktanya.
"Matanya cukup jeli juga, meski sedang mengejar korban tapi masih sempat mengamati sekitar." Batin Ryoma berusaha bersikap biasa saja, apalagi tatapan Kira yang tidak bersahabat.
"Mengerikan juga ni orang." Batin Naoki, ia ingin mengutuk Sakurai yang berkata seperti itu. Namun apa daya ia tidak bisa melawan ataupun membantah.
"Baiklah, aku dan Kira akan melakukan interogasi, dan tugas kalian kali ini mengawasi di luar." Sakurai memberikan tugas pada keduanya. "Aku harap kali ini kalian bisa diandalkan. Cukup berjaga di luar saja, jangan sampai ada yang masuk ke ruangan itu termasuk kalian berdua." Lanjutnya.
"Kami mengerti." Keduanya hanya menurut saja?.
"Apaan coba?. Hanya itu saja, aku kira ada perubahan?. Apa jangan-jangan mereka yakin karena apa yang dikatakan sakurai senpai?. Sangat cepat sekali pikiran mereka berubah, benar-benar tidak bisa diajak ke arah yang pasti." Dalam hati Kira kecewa dengan apa yang ia lihat tadi. "Kenapa mereka tidak boleh ikut ke dalam?." Kira mencoba menguji alasan kenapa Sakurai melarang mereka masuk ke dalam.
"Sebab aku tidak ingin diganggu siapapun ketika interogasi berlangsung." Jawabnya, ia hanya ingin interogasi pertama mereka berjalan lancar tanpa hambatan dari siapapun. "Kau jangan pura-pura tidak tahu!." Sakurai menatap tajam ke arah Kira.
"Siap pak." Seakan-akan mengerti akan arti tatapan Sakurai, Kira membalasnya seperti itu. "Larang siapapun yang mau masuk, katakan saja ini ruangan khusus untuk sakurai saja." Kira menambahkan ucapan Sakurai, ia tahu interogasi pertama ini pasti akan mendapatkan tantangan yang besar, terutama pihak yang tidak percaya akan penangkapan salah satu pelakunya.
"Haik, wakarimashita (kami mengerti)." Balas keduanya, mereka hanya menuruti apa yang dikatakan oleh Sakurai dan Kira.
Setelah itu mereka pergi masuk ke dalam ruangan itu, mereka tidak ingin membuang-buang waktu hanya untuk memberikan arahan pada Naoki dan Ryoma.
"Awas saja kau anjing kurap, pada saatnya nanti akan aku tendang kau." Batin Naoki mengutuk Kira yang sok mengatur dirinya, padahal ia baru bergabung dengan mereka tapi malah merasa menjadi senior?.
"Hm?." Kira menatap balik mata Naoki, membuat Naoki terkejut dan memalingkan wajahnya karena kaget.
"Sial!." Keduanya berusaha menghindari tatapan Kira yang penuh curiga pada keduanya.
"Kira, ayo kita siapkan semuanya." Sakurai mengajak pergi Kira, sebab ada yang harus ia lakukan sebelum interogasi di mulai.
"Ryoukai (mengerti!)." Kira selalu mengikuti Sakurai kemanapun lelaki itu pergi. Karena itulah Kira dianggap anjing penjaga Sakurai di kalangan polisi meski mereka baru satu bulan belakangan ini bekerja bersama.
"Kalian berdua." Kira menatap keduanya sebelum ia memasuki ruangan itu. "Tidak ada pekerjaan yang sia-sia di dunia ini, kecuali yang kalian kerjakan hanyalah mengeluh karena kalian tidak mampu mengerjakannya." Ucap Kira sebelum meninggalkan Naoki dan Ryoma, ia tersenyum ramah menatap keduanya, kemudian melangkah pergi menyusul Sakurai yang telah melenggang duluan. Tidak ada tanggapan dari mereka, sebab mereka tidak bisa mencerna apa maksud perkataan Kira.
"Hah?. Apaan coba?." Ryoma merasa jengkel dengan sikap Kira, juga senyuman Kira yang memuakkan.
"Wajar saja aku mengeluh jika aku bekerja di bawah ketua bodoh dan tidak berguna seperti Nakamoto Sakurai yang sudah gila itu." Keluh Naoki, meski ia akui perkataan Kira ada benarnya. Tapi siapa yang tidak mengeluh coba? Mereka hampir saja terseret dalam masalah besar selama bekerja dengan Sakurai Nakamoto.
Mereka juga terancam dipecat jika kasus ini tidak bisa diatasi hingga akhir tahun. Siapa yang tidak mengeluh?. Kau sudah susah-susah berjuang agar menjadi anggota kepolisian eh malah seperti ini?.
"Sudahlah, ikuti saja kemauan mereka dari pada kena batunya." Ryoma akhirnya menyerah, mengeluh pun malah kena ceramah seperti itu oleh pendatang baru seperti Kira?.
"Um." Naoki sudah pasrah, hanya menunggu akhir tahun, dan ia akan segera berakhir. Meninggalkan profesi yang ia idam-idamkan selama ini.
Ryoma on.
Sebagai anak buah?. Aku bisa apa?. Meskipun dapat menolak ucapan mereka, pada akhirnya kami hanya mengikuti saja dari pada mendapatkan masalah. Rasanya aku memang tidak berguna sekali.
Ryoma off.
Ryoma duduk seperti anjing penjaga, mengamati siapa saja yang akan memasuki ruangan itu. Apakah ada tamu yang tidak diharapkan yang mencoba mendekati tangan itu atau tidak.
Naoki On.
Nasib jadi bawahan memang selalu seperti ini. Aku sangat lelah mengikuti dia, karena dari dulu selalu gagal menangani masalah itu. Bahkan dia beberapa kali masuk rumah sakit jiwa karena gangguan mental. Dan sekarang ada anjing penjaga yang benar-benar sama bodoh dan tidak berguna sama sekali. Apakah aku akan pensiun muda karena tidak juga berhasil menyelesaikan masalah itu?.
Naoki Off.
Naoki juga duduk di samping Ryoma. Rasnya ia memang tidak berguna sama sekali. Apa yang akan ia lakukan setelah ini?. Mereka sangat bingung karena Keduanya ditugaskan Yamamura Tani untuk menjadi kawan Nakamoto Sakurai untuk menyelesaikan masalah itu. Jika mereka menolak, maka mereka akan dipecat dengan cara yang tidak terhormat. Jadi wajar saja jika mereka mengeluh dengan ketidakadilan yang mereka terima saat ini. Baiklah, kita lupakan masalah keluhan mereka untuk sejenak. Mari kita lihat bagaimana keadaan Sakurai saat ini?.
Suasana hatinya saat ini sedang tidak tenang saat ini berhadapan dengan salah satu pelaku yang terlibat dalam kasus undangan berdarah.
"Sakurai senpai." Dalam hati Kira dapat merasakan hawa kemarahan yang dirasakan oleh Sakurai saat ini. "Apakah kau gugup karena kali ini kau benar-benar menangkap salah satu pelaku itu sakurai senpai?." Kira merasa cemas dengan keadaan Sakurai.
"Jadi dia?. Dia yang telah melakukan kejahatan itu?." Dalam hatinya mencoba untuk menenangkan dirinya agar terlihat normal. "Aku tidak boleh emosi terlalu cepat." Meskipun terasa sangat sulit, tapi ia harus mencobanya.
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Bagaimana dengan jalan interogasi yang akan mereka lakukan?. Apakah Kira akan menggunakan kekuatan matanya?. Simak terus ceritanya ya.
...***...
Sementara itu.
Daisuke Watanabe saat ini sedang berada di luar. Meskipun ia satu Kantor dengan Sakurai, ia tidak menduga sebelumnya. Akan tetapi ia sedang mencoba untuk menikmati hidupnya sebagai orang biasa tanpa adanya beban. Tapi tetap saja ia tidak bisa melakukan itu, apalagi selama sepuluh tahun setelah kegagalan yang ia rasakan pada saat itu telah membuat hatinya sakit.
"Bagaimana mungkin orang gila itu bisa mengatasi masalah?. Apakah dia ingin mencoba menghibur dirinya yang pernah gagal?." Ia mencoba untuk memikirkan ke arah sana. "Lagipula dia tidak akan bertahan lama, meskipun saat ini ia memiliki anjing penjaga baru bernama inuzuka kira. Aku yakin hasilnya akan tetap sama saja. Tidak ada perubahan sama sekali." Dalam hatinya terus memikirkan ke arah sana. "Heh!. Setelah ini aku yakin dia akan kembali ke rumah sakit untuk bersiap-siap menjadi gila!. Karena ia gagal melakukan interogasi itu!." Di sisi lain ia merasa sangat senang karena membayangkan jika Nakamoto Sakurai disingkirkan tanpa disentuh olehnya. "Aku saja mengalami kegagalan dalam melakukan itu!. Bagaimana mungkin kau si bodoh bisa melakukannya!." Ingin rasanya ia berteriak seperti itu, jika ia tidak ingat saat ini berada di tempat umum. "Heh!. Aku akan menikmati hariku dengan baik, setelah itu aku akan merayakan kegagalan orang bodoh itu. Rasanya aku hidup bahagia sekali." Ucapnya dengan penuh semangat.
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Hanya waktu yang akan menjawab semuanya.
...***...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!