"Cepat lakukan!!"
"Dan ingat!! Tidak ada ciuman dan tidak ada sentuhan sentuhan kecuali di sana."
"Paham??"
Kaindra menekankan setiap kata kata nya, ia tidak ingin di sentuh oleh wanita sembarang, apalagi di bagian atas.
Sungguh aneh, laki laki yang menyewa jasa seorang wanita malam hanya untuk mengeluarkan oli nya saja, tanpa memasukkan dan juga tanpa ada sentuhan sentuhan lainnnya.
Meskipun setiap malam, Kaindra selalu memanggil wanita malam untuk datang ke apartemen nya, yah tujuan adalah hanya untuk mengeluarkan oli dan mengganti nya dengan yang baru.
"Paham Tuan!!", jawab wanita bertubuh seksiii itu dengan terbata-bata.
Wanita itu sangat ketakutan, kalau tidak karena uang yang diberikan oleh Kaindra sangat lah banyak, dan pekerjaan nya hanya ringan saja dan tidak sampai berjam jam, maka dia tidak akan mengambil nya.
Ia sudah banyak mendengar cerita tentang Tuan Muda Kaindra yang sangat kejam dan tidak berperasaan, yang membuat semua orang ketakutan.
Karena sejatinya, Kaindra adalah laki laki yang kejam dan tidak berperasaan, ia bahkan tega melempar bahkan membunuh siapa saja yang berbuat curang padanya.
"Cepat lakukan, hanya dengan lima jari saja!! dan setelah itu pergilah."
Kaindra yang memang sudah tidak tahan segera memerintahkan wanita bayaran itu, untuk melakukan apa yang diinginkan.
Tidak ada ciuman dan juga tidak ada acara tidur berdua, hanya gerakan lima jari saja...sudah bisa membuat Kaindra lega dan tidak pusing lagi.
"Arghhhh......"
Setelah mencapai apa yang di inginkan, Kaindra segera mendorong tubuh wanita itu, ia tidak ingin kejadian dahulu terulang lagi, di mana ada seorang wanita malam yang berani naik ke atas ranjang, setelah melakukan senam lima jari.
"Cepat kemasi barang mu, dan pergilah dari sini!!"
Kaindra melemparkan beberapa gebok uang merah kepada wanita itu, dan ia segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Kaindra Pratama Harjuno, pewaris tunggal HJ Group yang merupakan perusahaan terbesar di Indonesia dan juga di Asia Tenggara.
HJ Group di bawah kepemimpinan Harjuno Prasetyo, yang merupakan Ayah kandung dari Kaindra, perkembangan Perusahaan itu tambah pesat.
Dan kini saat nya, Papi Juno ingin pensiun dan menyerahkan semua nya kepada Kaindra, karena hanya Kaindra lah satu satu nya pewaris tunggal yang beliau miliki.
Tetapi, sifatnya yang seorang player, gonta ganti pacar....bahkan suka memanggilnya wanita malam hanya untuk mengeluarkan oli nya, itu yang tidak di sukai oleh Papi Juno, apalagi Kaindra yang kini berada jauh dengan nya tetapi masih dalam pengawasan nya.
Bukan hanya Papi Juno yang hebat di dalam dunia bisnis, Kaindra pun sama....setelah lima tau berada di Jerman, laki laki itu sudah bisa membangun perusahaan nya sendiri yang tidak kalah besar nya dengan Perusahaan sang Papi.
"Arhhhhhh....."
Kaindra mengacak rambut nya kesal, setelah ia membersihkan diri dari aroma wanita malam, meskipun hanya menyentuh bagian bawah nya saja, laki laki tetap mandi lagi..
"Ini semua gara gara kamu Sandra....kalau saja kamu tidak meninggalkan aku dan berselingkuh dengan artis itu, aku tidak akan semenderita dan sekacau ini..."
Setiap kali selesai menuntaskan sesuatu di bawah sana, Kaindra pasti mengambil minuman beralkohol dan meracau, sudah pasti ia memaki dan mengumpat mantan pacarnya yang ketahuan tidur berdua dengan artis papan atas.
Yah, begitu terpuruknya Kaindra saat ia ditinggalkan oleh pacarnya yang telah menemaninya selama tiga tahun, dan karena itulah ia menjadi player dan suka gonta ganti pacar dan juga suka memakai jasa wanita malam.
...***...
Kring....kring....
Dering telepon membuyarkan lamunan nya, Kaindra berdiri dari duduknya untuk mengambil ponsel, ia yakin kalau jam segini yang menelpon pasti nya kedua orang tuanya.
Dengan berat hati, Kaindra mengangkat panggilan telpon yang benar mamang dari Papi nya.
"Hallo....."
Tidak ada suara lagi dari sebrang sana, Kaindra pun mengeryitkan alisnya, biasanya Papinya itu marah marah.
"Kaindra!!", teriak Papi Juno.
Kaindra yang tadi diam langsung kaget, ketika mendengar teriakan dari Papi nya, padahal di dalam hatinya ia sudah senang karena tidak mendengar teriakan dari Papi Juno., namun itu hanya sesaat saja.
"Kaindra!!!! kapan kamu akan berubah???", teriak Papi Juno lagi.
"Aku sudah berubah Pi, bahkan aku bisa mengembangkan perusahaan ku sendiri di sini, Papi tidak perlu khawatirr."
Yah, memang Papi Juno akui...kalau Kaindra sudah bisa berdiri di atas kaki nya sendiri, tetapi...bukan seperti ini yang Papi nya mau, sukses di dunia bisnis tetapi juga terkenal karena seorang player.
"Berubah apanya?? berubah menjadi seorang Casanova yang suka celup sana celup sini??"
'Mati aku!!! Papi tau!!'
"Tapi aku tidak mencelup Pi, hanya saja meminta bantuan untuk mengganti oli.", jawab Kaindra tanpa dosa sedikit pun. Walaupun benar tetapi...tidak semestinya begitu.
"Kaindra!!!!!! kamu!!!"
"Papi sudah tidak habis pikir dengan kamu, Papi minta lusa kamu balik ke Jakarta, kalau tidak...Papi akan menghancurkan Perusahaan mu."
Klik
"Sial!!! kenapa orang tua itu selalu memaksa!!!"
Prang
Karena kesal, Kaindra membanting gelas yang berisi alkohol, ia di buat pulang dengan Papi nya yang selalu saja semena mana, dan ancaman nya tidak main main, karena Perusahaan yang didirikan Kaindra itu masih berada di bawah kendali sang Papi, meskipun ia mendirikan dengan uang nya sendiri.
"Tidak!!! Papi tidak bisa menghancurkan Perusahaan ini, tetapi...aku tidak mau kembali ke Jakarta....aku tidak akan bebas di sana."
Kaindra yang memang sebagai pengusaha muda yang hebat, tetapi perangai nya sangat buruk.
Di usia yang sudah dua puluh delapan tahun, laki laki itu masih betah menjomblo dan tidak memikirkan untuk berumah tangga, tentu saja setelah dikhianati oleh pacarnya, dan ia menganggap kalau semua wanita di dunia ini adalah sama, kecuali Mami nya.
Bukan hanya itu saja, Kaindra juga terkenal sebagai seorang player, dan suka menyewa jasa wanita malam. Meskipun ia hanya meminta menggunakan lima jari mereka saja, tanpa ada adegan celap celup.
Kaindra memikirkan bagaimana caranya agar tidak kembali ke Jakarta, tetapi...ancaman dari Papi nya tidak main main, dan ia sudah pernah membuktikan nya sendiri...
"Shitttt!!!"
"Apa aku harus kembali ke Indonesia??? oh Tidak!!!"
Bukan nya tidak mau kembali ke Jakarta, tetapi...ia tidak ingin di lekang oleh Papinya.... Kaindra ingin hidup bebas, tanpa ada tekanan dan juga tanpa ada paksaan.
Ting
[Ndra, lusa pulang... Papi sudah menyiapkan pesawat pribadi untuk kamu, kalau tidak....jangan harap perusahaan kamu akan selamat, dan juga Papi akan mencoret nama kamu dari kartu keluarga, dan juga tidak akan mendapatkan harta sepeserpun dari Papi..ingat itu!!! pulang!! dan tinggalkan dunia malam mu!!]
Membaca pesan yang dikirimkan oleh Papinya, Kaindra kembali membanting gelas yang tadi ada di dalam genggaman nya, karena ia tau ancaman Papi nya tidak main main.
Tuan besar itu pasti akan melakukan apa yang ia mau, bahkan kalau untuk menghancurkan perusahaan Kaindra saja, itu urusan kecil....hanya dengan menjentikkan jarinya nya saja, ludes lah semua yang Kaindra miliki.
"Arghhhh....semua ini gara gara kamu. Kalau kamu tidak berkhianat, pastinya hidup ku tidak akan seperti ini, dan Papi tidak akan mengatur ngatur hidup ku lagi. Brengseekkk kamu Sandra!!", teriak Kaindra lagi....
Tetapi percuma saja dia berteriak, mengeluarkan suara, membanting ini dan itu, percuma saja....tidak ada yang mendengar nya....
Yah, Kaindra masih saja menyalahkan Sandra, mantan pacarnya, bukan nya tidak bisa move on, tetapi...karena dia kehidupan Kaindra jadi berantakan....
Dia suka pergi ke club malam, mabuk mabukan dan bermain wanita... meskipun hanya ditugaskan untuk melakukan senam lima jari saja, tetapi. .sama saja...aset Kaindra yang paling berharga itu sudah dilihat oleh wanita wanita malam.
"Dasar Brengseekkk!!! wanita di dunia ini sama saja, kecuali Mami...."
Lelah meracau , akhir nya laki laki itu tertidur dengan posisi yang masih berada di atas sofa, dengan tangan dan kaki sudah tidak beraturan.
Sementara di kantor, Bima asisten sekaligus sahabat Kaindra sedari tadi mondar mandir tidak jelas. Laki laki itu berulang kali melihat ke arah jam yang melingkar di tangan nya.
Rasa panik menjalar di tubuh Bima, karena satu jam lagi akan ada pertemuan dengan dewan direksi yang beberapa petinggi petinggi perusahaan di mana akan mengatur kinerja dan juga kepengurusan sementara Perusahaan milik Kaindra karena laki laki itu akan kembali ke Jakarta.
Bima mendapatkan kabar dari Papi Juno langsung kalau besok Kaindra harus sudah kembali ke Jakarta, jika tidak...maka laki laki yang bergelar Tuan Besar itu akan menghancurkan perusahaan Kaindra.
Sebagai sahabat sekaligus asisten Kaindra, Bima tidak mungkin membiarkan itu terjadi, karena Bima tau bagaimana perjuangan Kaindra mendirikan, membangun dan juga mengembangkan Perusahaan ini di tengah tengah keterpurukan nya karena seorang wanita.
"Pasti dia semalam minum lagi!!"
Setalah mengantar wanita malam pilihan Kaindra ke apartemen nya, Bima pun langsung saja pulang. Seperti biasa, laki laki itu tidak akan pernah ikut campur masalah pribadi Kaindra, apalagi menyangkut wanita wanita panggilan yang setiap malam selalu di datang kan Kaimdra.
Bukan nya tidak peduli, tetapi Bima tau apa yang dilakukan oleh Kaindra, jadi...untuk soal itu.... Kaindra percaya kalau sahabat nya tidak akan melampaui batas.
"Ah... sebaiknya memang gue susulin dia, bisa gila kalau harus menunggu Tuan Muda tidak akhlak itu."
Dengan secepat kilat, Bima mengambil kunci mobil nya, dan ia akan segera ke apartemen Kaindra, karena sudah bisa di pastikan kalau Kaindra ketiduran karena kebanyakan minum semalam.
Apalagi ponselnya yang juga mati, membuat Bima yakin kalau Kaindra tidur.
"Ah sial! kenapa gue punya Bos kayak dia??? untung saja gajinya gede, kalau enggak??"
Bima menggerutu kesal, padahal ini bukan yang pertama kali Kaindra melakukan ini, tetapi....mengapa kali ini Bima sangat kesal sekali.
Laki laki itu malajukan mobil nya dengan kecepatan penuh, Bima juga melirik ke arah jam yang ada di pergelangan tangan nya, masih ada waktu kurang dari satu jam pertemuan penting dengan beberapa petinggi petinggi perusahaan yang akan ikut mengelola selagi ditinggalkan oleh pemilik nya.
Sepuluh menit kemudian, Bima sudah sampai di apartemen...ia bergegas langsung masuk ke dalam apartemen Kaindra...
Bima menekan tombol apartemen Kaindra, ia sudah tau berapa tombol rahasia untuk masuk ke dalam apartemen mewah itu.
"Astaga......"
Bima melihat ke arah ruang tamu, dan ternyata Kaindra malahan tidur di sofa dengan posisi yang tidak beraturan.
Bima menghampiri Kaindra yang masih tertidur, ia menggelengkan kepalanya melihat tingkah Kaindra yang masih tertidur dengan posisi yang tidak menunjukkan kalau dirinya sebagai pemilik Perusahaan ternama.
"Apa dia tidak tau kalau hari ini akan ada rapat penting dengan berbagai jajaran petinggi perusahaan nya."
Bima masih memandang ke arah Kaindra, ia juga mengedarkan pandangan matanya ke arah ruangan Kaindra yang sudah berserakan , banyak pecahan pecahan gelas dan juga botol alkohol di sana, begitu juga dengan kertas kertas yang berantakan.
"Apa dia sudah tau??"
Dengan segenap jiwa dan raga, Bima membangunkan Kaindra...ia tidak ingin berita ini sampai terdengar ke telinga Tuan Besar Juno, bisa bahaya kalau sampai beliau tau, habis semua perusahaan Kaindra kalau sampai Papi nya tau.
"Ndra.... bangun Ndra....."
Bima menggoyang goyangkan tubuh Kaindra, ia sudah terbiasa dengan ulah Bos nya ini...apalagi kalau soal membangunkan Kaindra....
"Hmm.....apa???"
Jawaban yang tidak di sukai oleh Bima, memang seperti itu....
"Sadar Ndra.....Lo bangun dulu!!!"
Kaindra mengerjap ngerjapkan matanya, ia melihat ke arah Bima yang sudah rapi dan juga wangi..
Dasar Kaindra yang sedikit gila, ia hanya tersenyum serasa memandang wajah Bima yang tampan, tetapi tidak lebih tampan dari Kaindra.
"Kau genteng sekali Bro!! mau kemana??"
Gila .. memang benar gila Kaindra....sudah tau ini jam berapa dan hari apa, kenapa masih bertanya lagi ..
"Akhirat.... nganterin Lo...supaya tobat, gue pusing!!"
Jawab Bima dan langsung meninggalkan Kaindra. Melihat ruang tamu yang berantakan...Bima pun segera membersihkan pecahan pecahan beling yang berserakan.
"Sial!!!"
"Mandi Ndra!!! Lo sudah tau kan kalau hari ini ada pertemuan dengan petinggi petinggi perusahaan??? Lo tidak lupa kan kalau besok harus kembali ke Jakarta???"
"Ah .....kenapa Lo ngingetin gue??"
"Kalau gue enggak ngikutin Lo, Lo mau Perusahaan yang Lo bangun dengan sekuat tenaga nya itu hancur?? mau itu??"
"Ya enggak lah!!! enak saja!!"
"Ah....bener, orang tua itu benar benar deh!! mau apa coba??"
"Mau ngawinin Lo lah...mau apa lagi??"
"What?? gila!!!"
Bima terkekeh, melihat ekspresi Kaindra yang bingung...ia pun geli sendiri.
"Ya , sapa tau lah ...Lo di minta balik sama Tuan Besar mau di kawinin....gedek lihat Lo mabuk, main dan sebagainya....."
"Arhhhhhh."
"Sial memang!!"
Kaindra.... segera bangun dari sofa, dan ke kamar mandi.... mendengar kalau perusahaan nya itu akan dihancurkan oleh Papi nya, Kaindra dengan segera masuk ke kamar mandi dan mengikuti pertemuan dengan beberapa petinggi.
Tidak mau perusahaan nya itu hancur, Kaindra ikut saja dan mau tidak mau besok ia harus kembali ke Jakarta.
Bima menggeleng, ia tau sahabat nya itu terpaksa melakukan nya itu, dari pada Perusahaan nya hancur....lebih baik ya balik saja ke Jakarta.
Sementara di Jakarta, kedua orang tua Kaindra memikirkan tentang nasib putra tunggalnya, yang merupakan pewaris satu satunya Perusahaan HJ Group.
"Mi... bagaimana kalau kita jodohkan Kaindra??"
Tiba tiba tidak angin dan tidak ada hujan, Papi Juno mengatakan tentang perjodohan...dan tentu saja itu membuat Mami terkejut dan menggelengkan kepala nya.
"Dijodohkan?? apa Papi yakin?? Papi tau kan bagaimana Kaindra??"
Mami Yuli menggeleng, tidak yakin jika ada perempuan yang mau di jodohkan dengan putra nya, apalagi kalau keluarga dari pihak perempuan tau bagaimana tabiat dari putra tunggalnya itu, yang pastinya akan menolak dan tidak akan mengijinkan putrinya menikah dengan Kaindra.
Belum lagi dengan Kaindra, yang Mami Yuli tau bagaimana sifat dan sikap putra nya itu, dan bisa di pastikan kalau Kaindra tidak akan menerima perjodohan, dan akan menolak mentah-mentah perjodohan.
"Papi yakin, kita cari saja perempuan baik baik yang akan kita jadikan calon istri Kaindra."
"Apa ada??"
Mami Yuli masih ragu dengan ucapan suaminya, apa mungkin ada perempuan baik baik saat ini?? dan jikapun ada, apa mau perempuan baik baik itu menikah dengan putra nya.
Bukan nya orang baik jodoh nya orang baik juga , dan orang yang buruk sifatnya juga akan bertemu dengan yang semestinya, ah... membayangkan saja Mami Yuli jadi takut sendiri, tentang jodohnya Kaindra.
"Ada...Mami ingat enggak putri tunggal dari Hermawan dan Sintia??"
Mami Yuli mengangguk, bukan kenal lagi.... tetapi...beliau sudah tau betul bagaimana kedua orang yang di sebutkan tadi, bahkan mereka berdua adalah teman nya saat masih sekolah.
"Mami ingat, anaknya sangat cantik dan manis...tapi...bukan nya Hermawan dan Sintia sudah lama bercerai Pi, lalu putrinya dengan siapa selama ini??"
Yah, Mami Yuli sudah tau dengan latar belakang teman sekolah nya dulu, dan perihal tentang rencana perjodohan nya. Sejauh ini, Mami Yuli tidak masalah, dan tidak keberatan .... meskipun belum pernah bertemu lagi dengan putri teman nya itu, dan tentang kedua teman nya yang sudah bercerai...Mami Yuli tidak mempermasalahkan itu semua.
"Dia tinggal sendirian Mi, dengan beberapa asisten rumah tangga nya... Kebetulan Papi sudah mencari tau tentang anak itu....."
Papi Juno menjeda ucapan nya sejenak, karena ada beberapa hal yang jika ia sampai kan takut nanti istrinya tidak menyetujui rencana perjodohan.
"Astagfirullah...kasihan sekali, apa Mawan dan Sintia tidak mengajaknya untuk tinggal bersama mereka, yah... meskipun mereka sudah mempunyai pasangan masing masing, tetapi setidak nya ...tidak menelantarkan putri nya ..."
"Bukan menelantarkan Mi, Mawan dan Sintia tiap bulan mengirimkan uang kepada putrinya itu, dan mereka juga seminggu sekali menemui gadis cantik itu."
Papi Juno sudah tau tentang gadis yang akan di jodohkan dengan putranya itu, beliau bahkan sudah menyebar luaskan anak buahnya untuk mengorek informasi tentang gadis itu.
"Tapi kan sayang sekali, pasti anak itu kekurangan kasih sayang orang tuanya..Mami jadi kasihan dengan dia...."
"Papi juga....tapi.....ada satu hal yang mungkin Mami akan ilfil dengan dia."
Papi Juno memang harus mengatakan ini semua kepada istrinya, dari apa di tutup tutupi atau mungkin akan mendengar dari orang lain..
"Apa Pi ..katakan saja!!"
"Dia bukah gadis manis yang penurut dan juga diam dan duduk manis di rumah, tetapi...dia adalah gadis yang suka nya keluar masuk club dengan sahabat nya, tetapi...Mami jangan ilfil dulu, walaupun seperti itu kelakuan nya Papi jamin kalau anak itu masih segel dan belum tersentuh, karena Papi sudah menyelidiki semua tentang dia, bahkan sahabat nya yang juga hancur seperti Kaindra, tetapi..hanya dia yang masih orisinil..."
Papi Juno pelan pelan mengatakan itu kepadanya istrinya, takut saja kalau langsung menolak calon jodoh untuk putranya.
Karena dari banyak nya calon yang akan di jodohkan dengan putra nya itu, gadis cantik anak dari teman nya memang yang paling pantas, tidak semata-mata menginginkan harta saja, meskipun kelakuan nya yang sedikit tidak terkontrol.
"Astagfirullah...kasihan sekali dia Pi....dan Mami setuju dengan putri Hermawan itu, Mami akan menolong nya dan membawa gadis itu ke rumah, karena Mami tau ...dia melakukan itu karena kurang kasih sayang dari kedua orang tuanya, dan pergaulan nya yang sedikit kurang terkontrol.", ucap Mami Yuli dengan perasaan yang kasihan dengan seorang gadis yang akan dijodohkan dengan putranya.
Dan Mami Yuli paham betul dengan tingkah abege saat ini, dan tidak menyalahkan gadis itu, siapa tau sikapnya bisa berubah nanti setelah tinggal di rumah ini, begitu juga dengan Kaindra putra nya, yang akan berubah ketika sudah menikah nantinya.
"Jadi, Mami enggak masalah??"
.Papi Juan mengembangkan senyumannya, ia pun tidak menyangka kalau istrinya menerima gadis itu dengan baik, apalagi dengan kekakuan nya yang masih di bilang jauh dari kriteria istri dari pewaris HJ Group.
"Tidak masalah, dia seperti itu karena keadaan, Mami yakin kalau Mami yang tanganin, pasti dia jadi gadis yang penurut. Betewe...masih sekolah atau sudah kuliah??"
"Masih sekolah Mi, masih kelas XI....."
Mami Yuli menganggukkan kepalanya, ia paham kenapa suaminya memilih gadis itu untuk menjadi jodoh putranya, pasti tentu nya sudah banyak yang dipertimbangkan nya.
"Tidak masalah, justru masih sangat muda bisa disandingkan dengan Kaindra yang sudah tua, apalagi mereka sama sama memiliki karakter yang begitu pas menurut Mami. Dan awasi gadis itu Pi, Mami tidak mau terjadi apa apa...kasihan dia...Karena kelakuan kedua orangtuanya, dia jadi kurang kasih sayank dan berbuat sesukanya."
"Pasti Mi... tapi.. Keluarga Adijaya juga meminta perjodohan dengan putra kita, bagaimana??? tetapi mereka tidak memaksa , hanya sekedar menawarkan saja..."
Mami Yuli menghela nafas, ia kenal betul siapa dengan putri dari Adijaya itu.
"Yang model itu kan???", Mami Yuli langsung menggeleng... "Dari awal Mami tidak suka dengan dia, cantio memang, tetapi sombong dan tidak punya tata Krama nya sama sekali. Seperti itu masih jadi istri??? Mami yakin tidak bisa...."
"Lali Mi, apa yang harus Papi katakan pada keluarga mereka???"
Tidak enak, padahal kekuasaan dan kekayaan Papi Juno jauh lebih dari segala nya dibanding dengan keluarga Adijaya..
"Bilang saja kalau Kaindra sudah punya calon istri Pi...itu saja, jangan belit belit yang nanti nya akan membuat mereka berharap banyak."
"Papi paham..."
"Tidur Mi, besok Papi akan atur ketemuan dengan Hermawan dan Sintia, karena menurut informasi mereka akan datang ke Jakarta...."
"Terserah Papi, atur saja yang penting mereka setuju dengan ajakan perjodohannya ini, lebih cepat lebih baik, karena Mami sudah ingin membawa gadis itu ke rumah ini."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!