NovelToon NovelToon

Different World

Chapter 1

Namanya Kim Hyun Jin seorang pelajar menengah atas sedang berdiri sendirian di halte bus untuk pulang kerumah. Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam jadi halte sudah sangat sepi saat ini.

Saat sedang menunggu ia tak sengaja melihat seorang nenek hendak menyebrang jalan. Hyun Jin berinisiatif membantu sang nenek menyebrang jalan.

"Biar saya bantu menyebrang nek." kata Hyun Jin membantu menuntun sang nenek.

Setelah memastikan jalanan Benar benar kosong barulah Hyun Jin menyebrang dengan hati hati. Sampai di sebrang sang nenek mengucapkan sesuatu pada Hyun Jin yang menurutnya itu aneh.

"Terima kasih nak, kau anak yang baik! Suatu saat kau akan merubah sejarah kelam menjadi sejarah yang indah dan kau akan selalu di kenang oleh dunia." begitulah kata yang di ucapkan sang nenek.

"Maksudnya apa? Apa aku akan menjadi seorang ilmuan?" tanya Hyun Jin.

"Kau akan tau setelah ini." kata nenek kemudian berjalan meninggalkan Hyun Jin yang sibuk memikirkan kata kata sang nenek.

"Tunggu nek! eh?..." Hyun Jin kaget plus bingung pasalnya sang nenek sudah tak ada, nenek itu hilang bagai di telan bumi. Jika di pikir pikir nenek itu jalannya pelan bagaimana mungkin bisa pergi secepat itu? Itu lah yang ada di pikiran Hyun Jin.

"Hiii .." Hyun Jin bergidik ngeri memikirkannya kemudian ia memutuskan untuk kembali ke halte.

Ia menyebrangi jalan setelah memastikan jalan kosong. Namun tiba tiba ada sebuah truk datang dengan cepat sedang mengarah padanya.

Tin...Tin......Tiiiiin..

"Apa?Ti-...

Bruk......

Tubuh Hyun Jin terlempar beberapa meter dari tempat semula, ia merasa seluruh tubuhnya remuk sekarang. Darah sudah membanjiri jalanan aspal, di sisa kesadarannya ia melihat nenek yang tadi sedang tersenyum ke arahnya dan kemudian gelap.

°

°

°

"Dimana ini?"

"Kenapa sepi sekali? Tempat apa ini?"

"Seseorang!! Tolong aku!!"

"Eomma! Appa!"

"Apa aku sudah mati? Eomma! Appa!! Tolong Hyun Jin!"

Hyun Jin duduk ketakutan sambil memeluk lututnya. Ia tak tau ada dimana yang ia lihat hanya ruangan tak berujung yang serba putih.

"Hei nak! Kemarilah!"

Hyun Jin mendengar ada suara seorang wanita dan ia langsung mencari di mana asal sumber suara tersebut.

"Kemarilah! ikuti api itu kau akan menemukan jalan keluar!"

Hyun Jin bisa melihat ada sebuah bola api menyala di depannya dan ia mengikuti kemana perginya api tersebut.

Setelah lama berjalan ia bisa melihat ada sebuah cahaya di depan dan Hyun Jin berlari secepat mungkin agar bisa keluar dari sana.

"Nona! Ayo bangun nona!"

Hyun Jin mendengar ada suara seorang pria yang berasal dari cahaya tersebut, ia semakin bersemangat mendatanginya.

"Nona!"

Semakin dekat Hyun Jin bisa merasakannya dan semakin dekat Hyun Jin menutup matanya sambil berlari dan akhirnya ia keluar dari ruang hampa tersebut.

"Nona!"

"Haaah....Hah ..." Hyun Jin meraub udara sebanyak banyaknya, ia merasa paru parunya sangat kosong saat ini.

"Syukurlah....Terima kasih dewa."

Hyun Jin menolehkan kepalanya ke kanan, ada seorang pria duduk sambil menatapnya haru. Dan anehnya baju pria tersebut basah kuyup dan gaya pakaiannya sangat aneh seperti pakaian jaman jaman dulu.

Hyun Jin masih diam karena sedang mengontrol nafasnya. Kemudian ia meraba raba seluruh tubuhnya dan itu membuat pria di sampingnya bingung.

"Ada apa nona?" tanya pria tersebut bingung.

"Tidak ada luka? tidak ada darah? dan badanku tak sakit?" Kata Hyun Jin terus mengecek tubuhnya.

"Di... dimana ini?"

"Nona, nona! apa ada yang terluka?" tanya pria di sampingnya. Hyun Jin hanya melihat pria di sampingnya dari atas sampai bawah.

"Apa kau malaikat? Apa aku ada di surga?"Tanya Hyun Jin.

"Apa maksud anda nona?"

"Bukankah baru saja aku tertabrak mobil? Berarti aku sudah ada di surga sekarang." kata Hyun Jin lagi membuat pria di sampingnya tambah bingung.

"Apa maksud anda? Mobil? apa itu mobil? Nona, anda baru saja tenggelam di danau! dan untung saja anda baik baik saja sekarang." kata Pria tersebut.

"Apa maksudmu?" Hyun Jin bingung dan merasa aneh karena kenapa pria itu bertanya apa itu mobil? Memang dia pikir dia hidup di jaman apa. Batin Hyun Jin.

Hyun Jin kemudian melihat ke sekitar dan sekarang ia ada di tengah tengah hutan rimba dan anehnya lagi pria di sampingnya memakai pakaian yang aneh dan dirinya juga.

"Apa sedang ada syuting film? kenapa kau memakai pakaian seperti itu? lalu yang lainnya dimana?" tanya Hyun Jin.

"Apa yang nona katakan? Kita sedang ada di hutan sekarang dan tadi nona bilang mobil? Apa itu mobil?" tanyanya lagi.

"Hei, kau ini memang hidup di jaman apa sampai sampai tak tau mobil?" Hyun jin tak habis pikir dengan pria di sampingnya.

"Apa nona lupa? Kita hidup di jaman Goryeo!"

Hyun Jin menaikkan alisnya, lelucon macam apa ini? Hyun Jin malah tertawa lepas karena dia pikir ini mimpi yang aneh.

"Aku pasti sedang bermimpi sekarang, dan itu lucu sekali..Aww...." Hyun Jin mengusap tangannya yang di cubit oleh pria asing tersebut.

"Anda tidak bermimpi nona! Tolong jangan membuat saya takut nona! Apa kepala terbentur sesuatu tadi? Anda sangat aneh sekarang!" Hyun Jin bisa melihat wajah pria itu sangat serius sekarang.

"Apa maksudmu? Dan jangan panggil aku nona! Aku ini pria!" kata Hyun Jin.

"Ya saya tau anda seorang pria."

"Lalu kenapa kau memanggilku nona?" tanya Hyun Jin bingung.

Pria itu merasa aneh dengan tuannya itu.

"Nona nama anda adalah Wang Yi Zu anda adalah seorang putra mahkota! Dan saat ini anda sedang dalam penyamaran dalam melarikan diri dari kejaran musuh yang menyerang kerajaan anda. Dan Saya adalah pengawal anda, jendral Huang Yu Chun." jelas Pria yang bernama Huang Yu Chun tersebut.

"Apa??...." Hyun Jin merangkak mundur sambil memegang dadanya.

"Apa yang terjadi? Seharusnya aku sudah mati? Jaman Goryeo? jaman kehancuran? Apa ini?" Kata Hyun Jin tak faham lagi.

Tiba tiba kepalanya pusing sekali seperti di pukul kayu sangat kuat. Tiba tiba sekelebat bayangan api ada di mana mana dan mayat ada di mana mana.

Bruk ..

Hyun Jin jatuh tak sadarkan diri, Huang Yu Chun tentu saja panik karena tuannya tak sadarkan diri.

"Nona!.."

...#...

...#...

...#...

...To be continued...

...Yang rindu Different Word silahkan baca ulang. Ini cerita author remake ulang karena yang sebelumnya kurang menyenangkan di hati 😂...

...Semoga kalian suka...

Chapter 2

"Hah ....ha.....hah .."

Hyun membuka matanya dan terbangun duduk, sungguh ia mimpi aneh tadi. Ia bermimpi jika dirinya mati tertabrak mobil dan terbangun pada jaman era Goryeo. Namun sekarang ia bingung karena terbangun di dalam tenda, sejak kapan dirinya pergi kemah? pikirnya.

"Nona sudah bangun?"

"Aaa!!.." Hyun Jin menjerit kaget karena tiba tiba ada orang masuk dan orang tersebut adalah orang yang sama di dalam mimpinya tersebut.

"Hahahaha...." Hyun Jin malah tertawa hambar karena tak mengerti dengan situasi yang ia alami saat ini.

"Nona baik baik saja? Nona?" panggil Pria tersebut.

"Kupikir ini mimpi, hahaha..... Lucu sekali, aku telah mati dan kembali ke masa lalu? Jadi sekarang namaku Wang Yi Zu seorang putra mahkota yang sedang dalam pelarian dan menyamar menjadi seorang wanita? Hahaha.... Drama macam apa ini?" celoteh Hyun Jin membuat sang pengawal menatap ngeri.

"Nona tenangkan diri anda nona!" Huang Yu Chun berusaha menenangkan tuannya karena merasa tuannya itu sedang dalam keadaan tidak baik baik saja.

Hyun Jin berhenti tertawa, ia sangat lelah sekarang tubuhnya sangat lemas dan perutnya lapar.

"Nona tenanglah, sekarang anda harus makan! Saya sudah menyiapkan makan untuk anda." kata si pengawal.

"Ya, beri aku makan sekarang!" kata Hyun Jin pasrah.

Yu Chun keluar tenda mengambil makanan untuk Hyun Jin.

"Ini, saya menangkap ayam hutan dan memanggangnya untuk anda." Huang Yu Chun memberikan 1 ekor ayam bakar utuh untuk Hyun Jin.

'Tau aja kalo laper' batin Hyun Jin.

Hyun Jin memakan ayamnya dengan lahapnya, ia melirik ke Yu Chun sebentar walau ia lapar tetap saja ia masih punya hati nurani untuk berbagi.

"Hei kau!" panggil Hyun Jin karena lupa nama pengawalnya.

"Ya nona? Ada apa?" tanya Yu Chun.

"Ini Ikut makanlah!" ajak Hyun Jin.

"Tidak nona, nona makan saja saya sudah makan ikan tadi." kata Yu Chun sambil menunjuk sisa tulang ikan.

Hyun Jin mendelikkan matanya ketika melihat sisa tulang ikan yang di tunjuk Yu Chun.

'Pantas saja sudah habis 2 ekor ikan, mana ukurannya besar lagi. Ngomong ngomong kurang ajar sekali dia mendahuluiku makan.' batin Hyun Jin tak habis pikir sama pengawalnya itu.

Hyun Jin lalu makan dengan brutalnya karena kesal dengan si pengawal.

Selesai makan Hyun Jin ingin membasuh wajahnya yang terasa lengket sekali saat ini dan kebetulan di dekat tenda mereka ada sebuah danau.

"Nona mau kemana?" tanya Yu Chun.

"Aku mau cuci muka dan merapikan rambutku!" kata Hyun Jin.

"Jangan kesana nona biar ku ambilkan air untuk anda."

"Tidak perlu!" Hyun Jin tetap berjalan tanpa menghiraukan perkataan Yu Chun.

Saat sedang membasuh muka Hyun Jin melihat pantulan dirinya di dalam air.

"Wah... Mirip sekali orang ini dengan ku hanya saja ini versi diriku berambut panjang." gumam Hyun jin kagum.

"Tapi kenapa aku jadi lebih cantik di sini?" gumamnya lagi.

"Nona apa anda baik baik saja?" panggil Yu Chun karena sedari tadi Hyun Jin saja

"Aku baik, tolong rapikan rambutku! Aku tak bisa melakukannya!" perintah Hyun Jin dan langsung di jalankan oleh Yu Chun.

"Nona bersiaplah karena kita akan pergi hari ini." Kata si pengawal.

"Pergi kemana? Dan juga berhenti memanggilku Nona!" kata Hyun Jin tak Suka.

"Tapi nona."

"Tidak ada tapi tapian! aku punya nama jadi panggil aku dengan namaku yaitu Hyun Jin! Kim Hyun Jin!!" kata Hyun Jin kesal.

"Apa itu nama samaran baru Nona? Itu nama yang bagus." kata Yu Chun.

"Ap- Ya! Ya itu nama samaran ku!" Hyun Jin bingung mau apa saking kesalnya jadi ia mengiyakannya saja.

"Ayo kita berangkat sekarang." Yu Chun sudah beres dengan barang barangnya dan mereka melanjutkan perjalanan mereka.

"Memangnya kita akan pergi kemana?" tanya Hyun Jin karena dia tak Alur cerita orang yang sedang ia perankan itu.

"kita akan pergi ke kerajaan Beom Gu, karena di sana kita akan aman dari musuh." jelas Yu Chun.

Hyun Jin hanya mengikutinya saja karena ia tak tau apa apa sekarang.

Setelah lama mereka berjalan akhirnya mereka sampai di perbatasan.

"Banyak penjaga di sana!" kata Hyun Jin ketika melihat banyak orang berpakaian yang sama dan ia berpikir jika itu sepertinya seorang prajurit.

"Tenang, saya sudah menyiapkan semuanya dan kita akan baik baik saja." kata Yu Chun.

mereka berjalan mendekati penjaga yang berjaga di pintu masuk kota.

"Berhenti!" Kata salah satu penjaga dan otomatis mereka berhenti.

"Tuan kami hanya pedagang obat obatan herbal dari kota Dong, ini adik saya satu satunya." jelas Yu Chun.

Kemudian para penjaga menggeledah barang bawaan Yu Chun. Dan pengawal hanya menemukan beberapa ikat tanaman herbal.

"Kalian boleh masuk!" kata si penjaga.

Yu Chun dan Hyun Jin membukukan badan sebelum memasuki area kota Beom Gu.

Memasuki kota Hyun Jin terpukau akan keindahan kota tersebut. Ini seperti yang ada di drama drama yang ia tonton. (Tapi kan ini beneran bukan lagi drama Hyun Jin🤦)

Mereka segera mencari penginapan untuk istirahat hari ini.

"Apa nona mau mandi dulu? Saya akan menyiapkannya untuk anda. Saya juga sudah beli beberapa helai pakaian untuk anda nona." kata Yu Chun.

"Berhentilah memanggilku nona! aku risih mendengarnya!" Protes Hyun Jin.

"Baiklah maaf nona, maksudku Hyun Jin."

"Itu lebih baik."

*

*

*

Usai mandi Hyun Jin melihat pakaian yang akan ia kenakan. Dan ia berpikir itu mirip hanbok yang biasa di pakai gadis Korea.

"Hah .... Apa tak ada pakaian lagi? Kupikir pakaian yang tadi ku kenakan masih mending dari pada pakaian wanita ini." gerutu Hyun Jin kesal.

"Ada apa Hyun Jin ah?" tanya Yu Chun yang tiba tiba masuk.

"Apa tak ada pakaian lagi? Aku tidak mau pakai pakaian wanita ini!" kata Hyun Jin.

"Ini demi kebaikan anda juga Hyun Jin ah!" kata Yu Chun.

"Hah.... Terserahlah." akhirnya Hyun Jin hanya pasrah saja.

Hyun Jin memakainya sesuai apa yang ia lihat saat eommanya memakai hanbok dulu.

Sudah beres tinggal mengikat rambut panjangnya sekarang. By the way, ia tak tahu cara mengatur rambut perempuan karena ya dia terlahir sebagai laki laki mana tahu urusan beginian.

"Hyun Jin ah, aku membawakan seorang penata rambut untuk Anda!" kata Yu Chun tiba tiba membuat Hyun Jin mengusap dadanya untuk yang kesekian kalinya.

"Astaga, kau selalu saja membuatku terkejut!" kata Hyun Jin.

"Maafkan saya." kata Yu Chun kemudian pergi meninggalkan Hyun Jin bersama si penata rambut.

"Biar ku tata rambut anda nona." si penata rambut mulai menyisir rambut panjangnya dengan lembut.

Hyun Jin bisa melihat betapa lihainya tangan si penata rambut itu mengurus rambutnya. Dan tak butuh waktu lama akhirnya selesai juga.

"Selesai nona, rambut anda lembut sekali dan sekarang anda terlihat sangat cantik nona seperti seorang putri." Puji si penjaga rambut.

Entahlah Hyun Jin harus senang atau tidak mendapat pujian seperti itu, ia hanya bisa tersenyum saja saat ini.

si penata rambut kemudian pergi setelah tugasnya selesai. Hyun Jin juga mau keluar untuk berjalan jalan.

"Ya Tuhan, Hyun Jin ah! Anda cantik sekali." puji Yu Chun ketika melihat Hyun Jin baru keluar dari kamar.

"Maksudmu apa?"

...#...

...#...

...#...

...to be continued...

...jangan lupa bantu suport author dengan cara like, komen and vote!!! Karena dengan cara itu membuat author bersemangat lagi melanjutkan ceritanya!!!...

...Selamat membaca, dan semoga kalian suka ceritanya dan jangan lupa mampir di cerita punya author yang lainnya di jamin seru, kalian bakal di aduk aduk perasaan kalian sama cerita cerita author!!...

...Salam manis dari author gaje, semoga harimu menyenangkan!...

...bye bye!!...

Chapter 3

Hyun Jin menikmati kehidupan barunya itu walau ia merasa tak nyaman sama sekali. Sekarang Hyun Jin dan Yu Chun sudah memiliki tempat tinggal dan Yu Chun memiliki pekerjaan sebagai buruh tani di ladang seorang jendral kerajaan.

Sedangkan Hyun Jin tidak di perbolehkan bekerja oleh Yu Chun jadi ia hanya mengabiskan waktunya di rumah saja sesekali ia akan berjalan jalan keluar.

Dan sekarang Hyun Jin tengah berjalan ke pasar sambil belanja beberapa kebutuhan mereka. Banyak orang orang memandanginya dengan decakan kagum akan paras ayu yang dimilikinya itu.

"Gadis muda, mau cari apa?" tanya kakek kakek penjual sayur.

"Kakek saya mau lobaknya 1 sama kentangnya 2 ya." kata Hyun Jin.

"Baiklah, ini lobak dan kentangnya." si kakek menyerahkan pesanan Hyun Jin.

"Berapa kek?" tanya Hyun Jin.

"Tidak perlu ambilah, kakek memberimu hadiah ini karena kau begitu cantik." kata si kakek.

Hyun Jin sedikit bergidik ngeri tapi setelah itu ia tetap menerimanya, ya siapa juga yang akan menolak barang gratiskan?

Selanjutnya Hyun Jin mau membeli beberapa potong baju untuknya dan Yu Chun.

Saat sedang asik asiknya berbelanja tiba tiba ada kerusuhan di pasar. beberapa orang berkuda melewati pasar dengan cepat, orang orang panik gak karuan.

"Ibu.... ibu.."

Hyun Jin melihat ada seorang anak kecil menangis di tengah jalan lebih tepatnya jalan yang akan di lewati oleh para pekuda. Dengan cepat Hyun Jin mengambil tindakan dengan menghampiri si bocil dan memeluknya erat karena dirinya juga bingung harus apa setelah ini.

"Awas! Lari!" kata orang orang.

Ingin sekali Hyun Jin berlari namun kakinya tak mau bergerak seinci pun.

Dalam hati ia berdoa jika ia harus mati 2x di sini dan tangisan si bocah menggema di telinganya sambil berusaha menenangkan si bocah.

Hiii...iiiihhhiii.... (Anggeplah suara kuda ya ges yak!)

Kruncing...

"Apa kalian baik baik saja!" tanya seseorang.

Hyun Jin membuka matanya dan melihat ke asal suara.

Ia selamat dan bisa di lihat sekarang kudanya ada tepat di depannya dengan seorang pemuda di atasnya.

"Hei kau! Apa kau tak waras hah? mengendarai kuda di tengah pasar yang ramai! Itu sangat berbahaya kau tahu!!" marah Hyun Jin kesal.

Orang yang berada di atas kuda hanya menatap bingung Hyun Jin.

Si bocil langsung berlari ketika ibunya menghampirinya sedangkan Hyun Jin masih menatap marah pada pengendara kuda.

"Bikin kesal orang saja, heran aku sama orang jaman ini seenak jidatnya saja." Kata Hyun Jin ngedumel gak jelas.

"Berani sekali gadis itu." batin orang orang.

"Hei tunggu! Apa kau tidak tau siapa aku?" tanya orang tersebut yang merasa tak bersalah sama sekali.

"Aku tidak tahu dan gak mau tahu." jawab Hyun Jin jutek kemudian berjalan meninggalkan orang tersebut beserta rombongannya.

"Heh.. Menarik." Batin orang tersebut.

Orang tersebut kemudian memerintahkan pengikutnya untuk berbalik arah dan pergi dari pasar.

Hyun Jin kembali kerumahnya, sembari menunggu Yu Chun pulang ia menyiapkan makan malam untuk mereka. Ya, Hyun Jin memiliki keahlian memasak mengingat ia pernah ikut kursus masak dulu.

"Selesai, lebih baik aku memasuki muka dan tanganku dulu." gumamnya kemudian berjalan ke belakang rumahnya.

Hyun Jin menatap langit yang mulai menampakan langit jingganya yang pertanda senja datang, namun agak sedikit kelabu karena mendung.

"Sepertinya akan hujan malam ini." gumamnya lagi.

"Tiba tiba ingat eomma di saat saat seperti ini, eomma bogoshippo." racaunya.

"Hyun jin!"

Hyun Jin berjengit kaget hampir terjungkal ke depan akibat Yu Chun yang tiba tiba muncul memanggilnya.

"Wae..... bisa tidak jangan mengejutkan ku!" teriak Hyun Jin kesal.

"Hari ini kenapa semuanya membuatku kesal saja. Huuuh ... aku jadi marah marah gak jelas macam gadis pms saja." celoteh Hyun Jin kesal terus meninggalkan Yu Chun sendirian dengan seribu kebingungan.

"Apa itu pms?" tanya Yu Chun dalam hati.

*

Makan malam berlangsung Hyun Jin merasa sedikit bosan sekarang.

"Hyung, besok aku ikut ya! Aku bosan di rumah terus." rengek Hyun Jin.

"Tidak, kau harus tetap dirumah! Di sana panas, dan berbahaya lebih baik kau di rumah saja lebih aman!" latang Yu Chun.

"Gak adil lah hanya kau yang bekerja sedangkan aku malah enak enakkan di rumah." kata Hyun Jin.

Tiba tiba Hyun Jin merasakan kepalanya di usap lembut.

"Tidak apa apa itu memang sudah menjadi tugasku," kata Yu Chun.

Seketika tatapan memelas Hyun Jin berubah jadi jengkel dan ia menyudahi makan malamnya tersebut.

"Aku sudah selesai aku mau tidur sajalah." kata Hyun Jin.

"Hah... baiklah selamat tidur." Yu Chun memilih melanjutkan makan malamnya setelah mengucapkan selamat tidur pada tuan mudanya.

*

*

*

Dua hari setelah kejadian tersebut akhirnya Hyun Jin di perbolehkan ikut Yu Chun ke ladang. Di sana Hyun Jin hanya duduk saja sambil melihat Yu Chun bekerja membersihkan rumput. Ya, karena ia tak diperbolehkan melakukan apapun oleh Yu Chun takut nanti Hyun Jin kelelahan katanya.

Tak di sangka sangka hari itu sang pemilik tanah datang tuk mengecek kondisi ladangnya yang sebentar lagi siap panen.

Dari kejauhan Hyun Jin melihat rombongan sang jendral dengan beberapa ajudan di sampingnya melihat lihat tanaman miliknya itu. Dan pada akhirnya sang jendral melihat dirinya yang sedang duduk di bawah pohon palm.

"Siapa dia kenapa asik duduk disana bukannya bekerja?" tanya sang jendral.

"Saya tidak tahu tuan, saya juga baru melihatnya." jawab sang ajudan.

Kemudian mereka menghampiri Hyun Jin sedangkan yang di hampiri santai santai saja.

"Hei kau!" panggil sang ajudan.

Merasa terpanggil Hyun Jin menolehkan kepalanya, dan menatap dengan tatapan bertanya tanya.

"Wah, ternyata di kota ini ada gadis secantik dia? Sungguh permata yang berharga." kata sang jendral yang terpukau akan kecantikan yang dimiliki Hyun Jin.

Yu Chun yang mendengar itu menoleh dan mendapati Hyun Jin di krumuni orang orang yang sekarang ini menjadi atasannya itu.

"Maaf tuan, dia adik saya. keluarga saya satu satunya. Dan dia masih kecil jadi saya mengajaknya karena tak bisa meninggalkannya sendirian di rumah." kata Yu Chun.

Hyun Jin menatap Yu Chun, kecil? memangnya berapa usiaku saat ini? batin Hyun Jin.

"Begitu? Kenapa kau tidak bilang jika kau punya adik secantik ini? Kau bisa menitipkan adikmu di rumahku!" kata si jendral.

"Tidak tuan, saya tidak mau adik saya menjadi beban anda." Kata Yu Chun karena takut ada motif lain.

"Tidak, Aku akan menjamin kehidupan adikmu dengan nyaman dan berkecukupan. Dan aku bisa membantu adikmu agar bisa bekerja di istana." kata Si jendral.

"Tidak tuan, saya masih bisa mencukupi kebutuhan adik saya terima kasih akan perhatian anda tuan." kata Yu Chun.

Hyun Jin diam saja toh dia tak tau apa pun juga.

"Baiklah."

Setelah berkata seperti itu jendral Do pergi dari sana.

Yu Chun menghampiri Hyun Jin yang sedari tadi diam saja.

"Jangan pernah mau ajakan dari jendral Do mengerti!" kata Yu Chun.

"Kenapa?"

"Nanti aku ceritakan di rumah! Sekarang berhati hatilah mengerti." kata Yu Chun.

"Ya, baiklah. Tapi ngomong ngomong berapa usiaku sekarang?" tanya Hyun Jin penasaran.

"Apa anda benar benar melupakan segalanya Hyun Jin? Usiamu sekarang memasuki 14 tahun ini." jelas Yu Chun.

"Hah?...

#

#

#

...to be continued...

...jangan lupa bantu suport author dengan cara like, komen and vote!!! Karena dengan cara itu membuat author bersemangat lagi melanjutkan ceritanya!!!...

...Selamat membaca, dan semoga kalian suka ceritanya dan jangan lupa mampir di cerita punya author yang lainnya di jamin seru, kalian bakal di aduk aduk perasaan kalian sama cerita cerita author!!...

...Salam manis dari author gaje, semoga harimu menyenangkan!...

...bye bye!!...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!