Naura yang sedang mengemasi koper suaminya pagi itu di kaget kan dengan deritan pesan masuk ke ponsel suaminya.
Ia pun mengambil ponsel itu karena takut ada pesan penting dari maskapai penerbangan yang selalu berubah jadwal keberangkatan.
Betapa kagetnya Naura saat membaca pesan itu.
"Astaghfirullah!" Ini maksudnya apa?" Apakah ada orang yang salah kirim?" Keluh Naura yang tidak mengenal nomor tanpa nama itu.
"Sayang!" Aku menunggumu di hotel bandara, aku ingin kita bercinta sebelum kamu berangkat ke luar negeri." Tulis pesan itu dari seorang wanita.
Pesan yang tertera di layar depan ponselnya di biarkan saja oleh Naura dan ia pun langsung keluar dari kamarnya agar suaminya tidak curiga kepadanya.
Walaupun begitu tangisnya tidak bisa ia bendung karena hatinya sangat terluka mengetahui suaminya yang selama ini yang terkenal baik dan sholeh ternyata berselingkuh di belakangnya.
"Ya Allah mas!" Mengapa kamu tega mengkhianati aku?" Apakah karena aku tidak bisa memberikanmu keturunan di usia pernikahan kita yang ketiga tahun?"
Padahal kita baru merayakan anniversary pagi ini dengan bercinta." Air mata Naura makin deras membanjiri pipinya.
"Sayang!" Aku berangkat dulu ya." Ucap Tuan Dandy seraya mengecup bibir istrinya.
"Lho, kenapa matamu sembab?" Apakah kamu sedih aku berangkat pagi ini?" Maaf sayang!" Aku selalu meninggalkan kamu ke luar kota ataupun ke luar negeri. Beginilah resiko menjadi seorang suami pejabat." Ucap Tuan Dandy yang tidak mengetahui makna dari tangis istrinya.
"Berangkatlah!" Aku tidak apa. Tolong kabarin aku kalau mas sudah sampai di bandara." Ucap Naura lalu mencium punggung tangan suaminya.
"Hati-hati kamu di rumah sayang, aku mencintaimu." Tuan Dandy mengecup pucuk kepala istrinya lembut.
Naura menunggu mobil suaminya hingga menghilang. Ia segera masuk lagi mengambil Coat dan topi untuk menyusul suaminya setelah janjian dengan sopir taksi yang sudah menunggunya di ujung gang.
Mobil taksi itu bergerak perlahan lalu membuka pintu untuk Naura.
"Ikuti mobil suamiku pak!" Titahnya sambil mengikuti JPS ponsel milik suaminya.
"Baik nona!"
Sopir itu menambahkan kecepatan mobilnya agar bisa menyusul mobil suaminya Naura yang sudah memasuki jalan tol.
Sementara itu, di tempat berbeda, seorang pria tampan juga sedang mengikuti mobil istrinya yang saat ini sedang janjian dengan tuan Dandy.
Pria itu bernama Reno dan Istrinya bernama Mulan. Reno yang sudah lama curiga dengan gerak gerik istrinya berpura-pura berangkat ke perusahaan lebih pagi.
Tapi ia terus memperhatikan CCTV yang ada di depan mansionnya untuk bisa mengawasi pergerakan istrinya yang selalu membawa mobil sendiri tanpa melibatkan sopir pribadi yang sudah ia tugaskan mengantarkan istrinya ke mana pun istrinya pergi.
Ia ingin memastikan sendiri perselingkuhan istrinya dan menangkap basah Maya di tempat pertemuan rahasia mereka. Reno terus memantau mobil istrinya yang sudah memasuki hotel bandara.
Darahnya makin berdesir karena kobaran amarah dan cemburu jadi satu. Ingin rasanya dia membunuh kedua orang itu yang telah menghancurkan harga dirinya namun ia tahan agar reputasi keluarganya tidak terekspos media mengingat banyaknya perusahaan yang saat ini ada ia jalani sebagai seorang CEO muda.
"Maya, apa yang kurang dari diriku hingga kamu mengkhianati aku?" Gumamnya lirih.
Sementara itu di kamar hotel, tuan Dandy dan Maya merubah rencana mereka karena ada laporan dari informannya bahwa suaminya sedang mengikuti mereka.
"Sayang!" Sebaiknya kita tinggalkan kamar ini dan aku siap berangkat denganmu keluar negeri, tidak apa pesawat kita berbeda jadwal, yang penting kita akan bertemu di hotel mewah yang sudah aku pesankan untuk kita di London." Ucap Maya lalu menggandeng tangan kekasihnya menuju lift yang langsung terhubung ke parkiran basemen hotel itu. Keduanya menumpang taksi menuju bandara dan meninggalkan mobil mereka di tempat parkiran hotel sampai mereka kembali.
Kedua orang yang sedang berlomba dengan waktu dengan membawa amarah untuk bisa secepatnya menangkap basah pasangan mereka yang sedang berselingkuh, namun sayang kamar itu sudah kosong saat seorang pelayan keluar dari kamar pertemuan Dandy dan Maya.
Reno yang datang duluan nampak terpaku sambil melihat kasur empuk itu yang masih kelihatan rapi.
"Di mana kedua manusia terkutuk itu?" Geram Reno sambil mengepalkan kedua tangannya.
Naura yang baru datang ikut masuk ke kamar hotel itu yang hanya dilihatnya seorang lelaki tampan sedang duduk dengan wajah memerah menahan geram.
Reno menatap wajah cantik dengan tubuh ramping dilengkapi kaki jenjang yang melangkah dengan elegan sedang menghampirinya.
Kedua manik mereka bertemu dan saling mengunci sedang mengagumi rupawan mereka masing-masing.
"Apakah kamu sedang mencari suamimu?" Tanya Reno memecah keheningan.
"Siapa kamu?" Tanya Naura yang menatap pria tampan nan gagah di depannya sedang menatapnya juga.
"Aku adalah suami dari selingkuhan suamimu." Ujar Reno dengan wajah datar.
"Kau...!" suami dari perempuan laknat itu?" Yang telah merenggut kebahagiaanku. Apa yang kurangnya dirimu, hingga istrimu lari ke pelukan suamiku?" Tanya Naura sinis.
"Kau sendiri bagaimana?" Secantik dan sesempurna ini bahkan tidak ada celah yang aku temukan dari rupawan mu hingga suamimu lebih bertekuk lutut di depan istriku?" Sindir Reno dengan kata-kata menohok membuat Naura menelan salivanya dengan kasar.
"Aku bukan perempuan sempurna seperti penilaian mu, karena aku tidak bisa memberikan keturunan pada suamiku. Terimakasih untuk pujiannya dan juga peringatannya.
Kamu benar, harusnya jangan cepat merasa puas diri dengan apa yang kita miliki hingga menyalahkan orang lain atas kekurangan kita.
Mungkin aku tidak punya sesuatu yang dimiliki istrimu saat bersama dengan suamiku. Permisi Tuan!" Ucap Naura sambil menahan bulir beningnya yang sudah hampir jatuh.
Tuan Reno mengejar langkah kaki Naura yang sedang menangis melewati koridor hotel itu. Ia langsung menarik lengan gadis itu dan membawanya dalam pelukannya.
Naura yang merasa butuh tempat untuk melampiaskan kecewanya pada suaminya tenggelam dalam dada bidang itu. Reno memberikan kenyamanan pada wanita yang sedang putus asa itu, walaupun hatinya sendiri sangat merasakan sakit yang luar biasa.
"Apa yang terlihat dari luar berdasarkan penilaian orang lain, belum tentu menjamin pasangan kita setia." Ucap tuan Reno mengeratkan pelukannya membiarkan Naura menumpahkan kepedihannya di dadanya yang sama-sama terasa sesak saat ini.
Naura yang sadar bahwa saat ini dia berada di pelukan lelaki lain langsung mendorong tubuh Reno menjauhi dirinya.
"Maafkan aku!" Ucap Naura setelah tangisnya mereda.
"Apakah kamu sudah merasa lebih baik?" Tanya Reno.
"Mungkin saat ini iya, tapi aku tidak menjamin saat aku tiba di rumahku yang sepi sambil mengingat perselingkuhan suamiku dan istrimu." Ucap Naura sambil melangkah menuju pintu lift.
"Apakah kamu bawa kendaraan?" Tanya Reno saat keduanya sudah di dalam lift.
"Aku naik taksi agar suamiku tidak curiga padaku."
"Kalau begitu biarkan aku mengantarmu pulang!" Pinta tuan Reno sambil menatap mata jeli milik Naura yang sangat teduh itu.
"Bagaimana hubungan keduanya?" Apakah ada benih cinta yang tumbuh di hati keduanya.
"Tidak perlu tuan!" Aku bisa naik taksi lagi karena taksi ku masih menungguku." Ucap Naura.
Gadis ini tidak peduli dengan tuan Reno yang sangat perhatian padanya. Walaupun mendapat penolakan dari Naura, Reno tetap mengikuti langkah gadis itu hingga ke lobi.
Naura yang ingin menyeberang ke arah taksi yang sedang menunggunya tidak melihat kedatangan mobil yang hampir saja menabraknya, hingga membuat Reno seketika menarik tubuh gadis itu dalam pelukannya.
Naura yang syok sambil menutup wajahnya dalam pelukan Reno.
"Apakah kamu sengaja ingin bunuh diri?" Bentak Reno atas kecerobohan Naura yang sedang terbakar amarah.
"Maafkan aku karena tidak memperhatikan kendaraan lain saat menyeberang." Ucap Naura dengan bibir gemetar.
"Mana taksi mu?" Tanya Reno sambil mengedarkan pandangannya ke arah deretan taksi yang sedang nongkrong di depan hotel.
"Baiklah. Tunggu di sini!" Aku mau bayar taksi itu dan aku akan mengantar kamu pulang. " Ucap Reno yang melihat wajah pucat Naura yang terlihat kelimpungan karena terguncang hebat saat ini.
Reno melangkah menuju taksi dan memberikan uang lima lembar berwarna merah.
"Apakah ini cukup?" Tanya Reno pada sopir taksi yang mengantar Naura.
"Lebih dari cukup tuan!" terimakasih." Ucap sopir taksi itu yang mengira Reno adalah suami dari Naura.
Reno menggenggam tangan gadis itu sangat kencang menuju ke mobilnya. Naura begitu bingung dengan perhatian Reno yang berlebihan kepadanya.
"Mengapa Tuan ingin mengantar aku pulang?" Sementara suamiku saat ini tidak ada di rumah, aku tidak mau mengundang fitnah tetangga kepadaku." Protes Naura saat keduanya sudah berada di mobil.
"Mengapa kamu sangat menjaga dirimu dari suamimu yang saat ini sedang bercinta dengan Istriku, apakah kamu masih mencintainya? setelah kamu mengetahui apa yang terjadi antara suamimu dan Istriku.
"Itu dosa mereka, urusan ku adalah tetap menjaga diriku dari fitnah orang lain yang harus menjaga dirinya saat suaminya sedang mencari nafkah..?
"Dan sekaligus selingkuh." Timpal Reno sambil mengatupkan rahangnya hingga mengeras.
Naura tidak ingin membahas lagi tentang perselingkuhan suaminya, ia memilih diam karena tuan Reno tidak menginginkan dirinya terus mengenang mimpi buruk pagi ini.
"Apakah kamu ingin makan sesuatu?" Tanya Reno saat mereka sudah turun dari jalan tol menuju daerah Kebayoran.
"Tidak!" Aku ingi cepat pulang dan tidur. Kepalaku mau pecah saat ini." Ucap Naura yang masih terlihat bersedih.
"Baiklah!" Lain kali saja aku akan traktir dirimu. Ngomong-ngomong, kita belum berkenalan, siapa namamu?"
"Naura!"
"Aku Reno. Terimakasih Naura! senang berkenalan denganmu. Aku harap kita bisa bertemu lagi setelah nanti kita pulang ke rumah kita masing-masing.
"Boleh aku minta nomor kontak mu?" Reno menyerahkan ponselnya pada Naura agar di ketik oleh gadis itu.
"Untuk apa?"
"Agar kita bisa berkomunikasi dalam menyusun rencana untuk menangkap basah pasangan kita lagi." Reno memberi alasan logis pada istri dari Tuan Dandy ini.
"Baiklah. Aku menerima idemu." Ucap Naura lalu mengetik nomor kontak miliknya.
"Belok ke kiri ambil dua jalur lagi karena itu tempat tinggal ku." Titah Naura pada Reno.
Reno berhenti di depan sebuah rumah mewah yang tampak sepi namun terlihat hangat.
"Terimakasih untuk tumpangannya Tuan Reno! senang berkenalan dengan anda." Ucap Naura dengan wajah datarnya.
"Tolong jangan melakukan apapun Naura! selain istirahat yang kamu butuhkan saat ini.
Kamu juga harus tetap menjaga kesehata mu. Jangan sampai jatuh sakit gara-gara memikirkan perselingkuhan pasangan kita!" Sampai jumpa lagi Naura." Ucap Reno lalu meninggalkan tempat itu menuju perusahaan miliknya.
"Cih!" Siapa kamu?" So nasehatin aku yang jelas-jelas istrinya selingkuhan istrimu. Suami istri sama-sama gendeng." Naura mengedikkan bahunya.
sambil melangkah masuk ke rumahnya dengan perasaan hampa. Rasanya apa yang dimilikinya saat ini hanyalah sebuah status tanpa makna.
"Milikku telah hilang, tak ada lagi yang bisa aku banggakan menjadi istri seorang pengkhianat. Yang memalukan adalah aku sangat bangga pada keluargaku dan juga teman-temanku, bahwa akulah wanita yang paling bahagia karena memiliki seorang suami yang sangat mencintaiku bahkan sangat takut membuatku bersedih apa lagi terluka.
Nyatanya, aku tidak lebih hanya seorang pembual. Jika mereka mengetahui perselingkuhan suamiku, bagaimana cara aku untuk menyelamatkan wajahku ini?" Gumam Naura sambil menangis.
Naura menanggalkan semua bajunya lalu mengambil piyama tidurnya dan mencari obat tidur untuk menghilangkan kepedihannya saat ini.
...****************...
Sementara itu Dandy dan Maya sibuk melepaskan kerinduan mereka dengan percintaan panas mereka di dalam kamar hotel mewah yang ada di tengah kota London.
Sudah berulang kali mereka melakukan penyatuan tubuh itu, namun keduanya belum juga merasakan kepuasan hingga terus mengaduk pinggul sampai tubuh mereka kelelahan kemudian terkapar di atas ranjang empuk itu.
Dandy mengusap punggung kekasihnya dengan lembut. Ia merasa Maya lebih pantas berada di sampingnya daripada istrinya sendiri yang tidak bisa melayaninya sebegitu hebat seperti Maya saat ini jika mereka sudah berada di atas kasur.
Semuanya serba cepat bahkan terkesan pasif dan itu membuat suaminya muak karena Naura hanya menjadi istri yang hanya bisa menikmati sentuhan darinya tanpa melayaninya sama sekali.
Gadis itu hanya memikirkan dirinya sendiri jika sudah mencapai kepuasan yang ia berikan sementara dirinya ingin merasakan seperti pelayanan Maya yang penuh sensasi hangat hingga ia merasa ketagihan jika sudah bersama wanita selingkuhannya ini.
Sementara yang berlaku pada rumah tangga Reno dan Maya, keadaan Reno yang dingin karena pernikahan mereka hanya sebuah selembar kertas. Maya bahkan tidak merasakan bagaimana hidup menjadi istri yang diinginkan oleh seorang suami tanpa harus di manjakan dengan kemewahan jika ia merasa sangat kosong dalam pernikahannya.
Rupanya keduanya lebih membutuhkan kepuasan batiniah daripada memiliki pasangan sempurna raga namun minim perhatian dalam urusan ranjang mereka.
Inilah pemicu orang lain yang selalu melakukan perselingkuhan hanya ingin mendapatkan kepuasan di atas tempat tidur mereka.
"Maya!"
"Hemm!"
"Apakah kamu tidak dimarahi oleh suamimu kalau kamu tiba-tiba berangkat ke London tanpa pamit padanya, sayang?" Tanya Dandy cemas.
"Dia tidak pernah mau tahu ke mana aku pergi dan apa yang aku lakukan di belakangnya. Urusan hidupnya adalah bisnis bukan isterinya." Ujar Maya terlihat putus asa.
"Kehidupan rumah tangga kita memang sangat ironis Maya. Kita dipertemukan karena ingin mendapatkan sesuatu yang tidak bisa diberikan oleh pasangan kita. " Ucap Dandy yang terlihat begitu bahagia saat bersama dengan kekasihnya Maya.
"Tapi, bagaimana kalau istrimu tahu perselingkuhan kita?" Apakah kamu akan menceraikan dirinya?"
"Entahlah Maya!" Kita tidak usah bahas itu sayang, kita cukup menikmati setiap pertemuan kita ini saja.
Tapi, bagaimana dengan dirimu?" Apakah kamu siap jika suamimu menceraikanmu?" Tanya Dandy.
"Justru itu yang aku inginkan, lebih baik berpisah secara baik-baik daripada terus bertahan kepada keadaan yang sudah tidak terlihat sempurna.
Tapi, bagaimana mungkin kita akan bersatu kalau kamu sendiri sulit untuk menceraikan Naura." Ucap Maya sedih.
"Sayang!" Aku akan mencari cara untuk menggugat cerai dirinya, jadi aku mohon jangan terlalu menuntut ku. Kita jalani saja percintaan kita ini entah sampai kapan." Ucap Dandy tenang.
"Apakah kamu masih mencintainya karena dia lebih cantik dan sempurna dari pada aku?" Sungut Maya dengan raut wajah tak suka.
Deggg...
Dua hari berlalu sejak peristiwa penyergapan yang gagal mereka lakukan bersama, untuk menangkap basah pasangan mereka yang sedang selingkuh, kini Reno sengaja mengajak Naura untuk bertemu di suatu tempat guna membahas tentang perselingkuhan antara pasangan mereka.
Sejujurnya, Reno sudah tidak begitu respek lagi dengan istrinya karena jelas-jelas ia sudah mengetahui perselingkuhan istrinya yang sangat membuatnya jijik.
Kini yang ia rasakan selama dua hari tidak bertemu dengan Naura membuat tidurnya menjadi gelisah dan pekerjaannya menjadi berantakan. Yang ada pikirannya wajah cantik Naura yang begitu membuatnya sangat merindukan gadis itu.
Awalnya Naura menolak untuk bertemu lagi pasangan selingkuh suaminya, namun perasaannya juga sama yang dirasakan Reno pada dirinya, tapi ia juga begitu takut akan perasaannya sendiri karena dirinya juga masih berstatus istri tuan Dandy.
"Tidak!" Jangan membiarkan perasaanku untuk menyukai pria itu. Cukup suamiku saja yang menjadi tukang selingkuh, tapi aku tidak mau. Keluarkan perasaan sukaku padanya ya Allah." Ucap Naura lirih.
Baru saja dia berkata begitu, telepon dari Reno kembali berdering memaksanya untuk menjawab ajakan pria tampan itu.
"Hallo Naura!" Apakah kamu sudah jalan?"
"Aku masih di rumah."
"Mau aku jemput?"
"Tidak!" Aku tidak mau."
"Kalau begitu cepatlah aku menunggumu. Kalau kamu tidak datang, aku yang akan ke rumahmu. Tidak usah bawa mobil!" Naik taksi saja, karena aku yang akan mengantarkanmu pulang." Ucap Tuan Reno lalu menutup ponselnya membuat Naura hanya mend*sah kesal.
"Kenapa orang itu selalu memaksakan kehendak, padahal aku belum menjawab mau dan tidaknya bertemu dengannya. Apa tujuannya coba. Menyebalkan sekali." Gerutu Naura lalu segera berdandan untuk bertemu dengan tuan Reno.
Di restoran mewah kini Naura berada. Ia pun melangkah dengan anggun dengan dress hitam yang dipakainya begitu kontras dengan kulitnya yang putih bersih.
Langkahnya yang begitu anggun saat melihat Reno sedang duduk menunggunya. Reno yang melihat keanggunan seorang Naura nampak terpaku memperhatikan gadis itu makin mendekatinya.
"Masya Allah!" Kamu cantik banget Naura." Batin Reno yang berdiri menarik kursi untuk wanita itu.
"Terimakasih Naura!" Kamu masih mau bertemu denganku. Apa kabar!" Tanya tuan Reno.
"Baik!" Ujar Naura tanpa ada senyum di wajahnya.
"Kamu mau pesan apa?" Aku yang akan mentraktir mu."
"Apakah kamu sedang mengajak aku berkencan dengan mengajak aku makan malam di restoran mewah ini?"
"Anggap saja begitu." Ucap Reno asal.
Naura tampak tersentak namun ia melihat wajah datar Reno tidak begitu serius menanggapi pertanyaannya.
Naura menunjukkan menu makanan dan minuman yang ia sukai pada pelayan, lalu pelayan mencatatnya dan juga menu milik tuan Reno. Pelayan itu langsung ke dapur untuk menyerahkan kepada chef.
"Sekarang apa yang ingin kamu bicarakan tuan Reno?"
"Aku akan menceraikan istriku setelah dia pulang dari London." Ucap tuan Reno serius.
"Apakah kamu punya bukti bahwa ia selingkuh?"
"Sudah banyak, baik berupa video maupun foto. Itu sudah cukup membungkam mulutnya yang terus-menerus menyangkal semua tuduhan ku." Ucap Reno.
"Mengapa begitu cepat?" Apakah kamu tidak ingin memberikannya kesempatan untuk memperbaiki diri?"
"Aku tidak ingin meniduri istriku yang sudah menjadi bekas orang lain."
"Apakah kamu ingin menikah lagi?" Apakah kamu sudah menemukan pengganti istrimu?"
"Iya, sudah."
"Cepat sekali kamu menendang istrimu dalam sekejap tanpa ingin mengetahui mengapa dia mengkhianatimu." Imbuh Naura.
"Permisi Tuan!" Hidangannya." Ucap pelayan seraya meletakkan makanan di atas meja untuk dua tamu mereka yang dikiranya suami istri.
"Berapa tahun usia pernikahanmu?" Tanya Reno.
"Tiga tahun."
"Pernikahan ku sekitar lima tahun. Kami berdua dijodohkan bukan bertemu dan pacaran terus menikah. Saat itu aku sudah punya kekasih tapi kedua orang tuaku kami memiliki kerja sama perusahaan yang memiliki keuntungan bersama sehingga kami di jodohkan secara paksa.
Tiga bulan pertama aku tidak menyentuhnya hingga aku melihat kekasihku mengkhianati aku dengan sahabatku sendiri, aku lalu beralih ke Maya dan berusaha mencintainya.
Dia merasa aku kurang mencintainya, hingga ia selalu menghindariku dan berakhir selingkuh dengan suamimu." Ucap Tuan Reno.
Naura mendengar penuturan Reno sambil menikmati makanannya.
"Bagaimana denganmu?" Apakah kalian menikah karena cinta?" Tanya Reno.
"Mas Dandy selalu baik padaku bahkan perhatiannya sangat membuatku merasa wanita paling bahagia di dunia ini, hingga akhirnya dua hari lalu aku melihat pesan masuk ke ponsel suamiku dari istrimu." Ucap Naura dengan mata berkaca-kaca.
"Pantas kamu sangat merasakan sakit yang luar biasa. Dia sedang membawamu terbang ke angkasa setelah itu dia menjatuhkan dirimu begitu saja setelah menemukan bidadari lain yang mampu membuatnya nyaman." Ucap Reno memanasi hati Naura.
"Jangan mencoba untuk memprovokasi diriku karena aku ingin mendengar sendiri pengakuan suamiku kenapa dia tega mengkhianati diriku." Ucap Naura ketus.
"Baiklah!" Aku tidak akan memprovokasi dirimu. Mungkin kamu memiliki hati yang cukup luas untuk memaafkan suamimu." Ucap Tuan Reno.
"Tidak semudah itu, namun aku ingin menghukumnya setelah itu. Aku ingin dia berjanji untuk meninggalkan istrimu.
Apa lagi istrimu sudah masuk daftar calon janda berarti memudahkan dia untuk mendapatkan Maya dan mendepak diriku." Ucap Naura penuh emosi.
"Justru aku menceraikan istriku agar mempermudah suamimu mendapatkannya. Mengapa kamu malah menghalangi hubungan mereka?" Omel Reno kesal.
"Ternyata kamu sangat jahat padaku, apakah kamu tidak memikirkan perasaanku sebagai istrinya?" Bagaimana nasibku, aku bahkan hanya hidup sebagai istri yang setia menunggunya pulang kerja mengurusi semua kebutuhannya dan aku tidak pernah mengeluh sekalipun ia tidak bisa memberikan ku barang mewah." Ungkap Naura dengan wajah yang sudah memerah.
"Justru itu, aku tahu posisimu sebagai istri yang dizalimi oleh suami tanpa memiliki pekerjaan yang membuat aku ingin memiliki dirimu.
Aku ingin menikahimu setelah kamu siap menggugat cerai suamimu." Ucap tuan Reno penuh penekanan.
Degg...
"Kau...!"
"Jadi, wanita yang ingin kamu nikahi itu aku?" Apa nggak salah?" Tanya Naura sambil mendelik kan matanya.
"Iya!" Apakah ada larangan antara kita?" Kita tidak punya hubungan darah. Aku menikahimu bukan untuk balas dendam pada suamimu karena berani selingkuh dengan Istriku, tapi aku sudah jatuh cinta padamu sejak pertemuan pertama kita kemarin di hotel mewah di bandara itu.
Deggg...
Naura nampak salah tingkah mendengar pengakuan yang begitu jujur dari seorang Reno.
Berulang kali ia meminta air mineral pada pelayan.
"Cukup minumnya Naura! Perutmu bisa kembung karena kebanyakan minum." Ucap Reno.
Naura tampak bingung harus mengucap apa untuk membalas lamaran tuan Reno padanya. Ia pun hanya menundukkan kepalanya menahan rasa malu saat ini.
Tuan Reno hanya menikmati wajah menawan itu yang makin membuatnya gemas pada tingkah Naura seperti anak ABG yang baru kenal cinta.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!